hipo paratiroid

Post on 27-Oct-2015

338 Views

Category:

Documents

20 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppt askep hipoparatiroid

TRANSCRIPT

HIPOPARATIROIDOLEH : KELOMPOK IV

Ahmad Alfianor

Ayatunnisa

Hj. Noor Nafisah

Riyan Reza Pratama

Titian Jalu Sadewo

Yunita

KELENJAR PARATIROID

Anatomi 

Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya.

Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman.

FISIOLOGI

Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid (parathiroid hormone, PTH) yang bersama-sama dengan Vit D3, dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah.

HORMON PARATIROID (PTH) Hormone paratiroid (PTH) secara primer

terlibat dalam pemeliharaan kadar kalsium dan fosfor. Fungsi hormone paratiroid(PTH)ORGAN EFEK PTH

Tubulus ginjal Menurunkan ekstresi kalsium urin. Meningkatkan

ekskresi fosfor urin. Menghambat sekresi ion H

menurunkan rebsobrpsi natrium dan bicarbonate

meningkatkan ambang ginjal terhadap glukosa

Usus Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dari

saluran intestinal (membutuhkan vitamin D)

Tulang Merubah osteogenik ostiosit menjadi osteolitik

osteosit menurunkan jumlah osteoblast

menurunkan pembentukan tulang dan

meningkatkan pemecahan tulang

HIPOPARATIROID

Pengertian Hipoparatiroid Hipoparatiroidisme adalah hiposekresi

kelenjar paratiroid yang menimbulkan syndroma berlawanan dengan hiperparatiroid, konsentrasi kalsium rendah tetapi phosfatnya tinggi dan bisa menimbulkan tetani akibat dari pengangkatan atau kerusakan kelenjar paratiroid (Tjahjono, 1996)

ETIOLOGI Hipoparatiroid primer: pada anak-anak dibawah umur

16 tahun, jarang sekali.

Hipoparatiroid sekunder: Terjadi setelah tindakan strumektomi karena kelenjar paratiroid ikut terekresi. Defisiensi sekresi hormon paratiroid, ada dua penyebab utama:

Post operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan total tiroidektomi.

Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat kongenital atau didapat.

Sekresi hormon paratiroid yang tidak aktif.Resistensi terhadap hormon paratiroid (pseudohipoparatiroidisme)

PATOFISIOLOGI

Penyebab tersering suatu hipoparatiroidisme ialah pada operasi pengangkatan kelenjar paratiroid atau adanya gangguan suplai darah. Dengan berkurangnya kadar hormone, maka terjadi peningkatan reabsorpsi tulang dan kadar kalsium serum menurun. Karena hormone paratiroid berpengaruh dalam clereance fosfat oleh ginjal, maka kadar kalsium serum menyebabkan iritabilitas neuromuskuler.

Persarafan menunjukan adanya penurunan ambang rangsang, respons yang berulang terhadap sebuah stimuli, dan pada kasus yang berat, terhadap aktivitas yang berkesinambungan. Iritabilitas neuromuskuler terjadi baik pada saraf sensori maupun motoris perifer dan bertanggung jawab atas adanya tanda-tanda tetani laten. Kejang, stridor laring dan bronkospasme, serta aritmia jantung mungkin timbul jika pengobatan terhadap tetani laten tidak dilakukan.

MANIFESTASI KLINIS

Hipokalsemia menyebabkan iritabilitas sistem neuromuskeler dan turut menimbulkan gejala utama hipoparatiroidisme yang berupa tetanus.

Pada keadaan tetanus laten terdapat gejala patirasa, kesemutan dan kram pada ekstremitas dengan keluhan perasaan kaku pada kedua belah tangan serta kaki.

 

Pada keadaan tetanus yang nyata, tanda-tanda mencakup bronkospasme, spasme laring, spasme karpopedal (fleksi sendi siku serta pergelangan tangan dan ekstensi sensi karpofalangeal), disfagia, fotopobia, aritmia jantung serta kejang. Gejala lainnya mencakup ansietas, iritabilitas, depresi dan bahkan delirium. Perubahan pada EKG dan hipotensi dapat terjadi. (Brunner & Suddath, 2001)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Tetanus laten ditunjukan oleh tanda trousseau atau tanda Chvostek yang positif.

Pada Pemeriksaan dapat ditemui beberapa refleks patologis berhubungan dengan tetani, diantaranya :

1. Erb’s sign (tanda erb)2. Chvostek’s sign (tanda Chvostek)3. Trousseau’s sign (tanda Trousseau)

ERB’S SIGN

Dengan stimulasi listrik kurang dari 5 milli-ampere sudah ada kontraksi dari otot (normal pada 6 milli-ampere)

CHVOSTEK’S SIGN Tanda Chvostek menujukkan hasil positif apabila

pengetukan yang dilakukan secara tiba-tiba didaerah nervous fasialis tepat di kelenjar parotis dan disebelah anterior telinga menyebabkan spasme atau gerakan kedutan pada mulut, hidung dan mata.

TROUSSEAU’S SIGN

Tanda trousseau dianggap positif apabila terjadi spasme karpopedal yang ditimbulkan akibat penyumbatan aliran darah ke lengan selama 3 menit dengan manset tensimeter

Diagnosa sering sulit ditegakkan karena gejala yang tidak jelas seperti rasa nyeri dan pegal-pegal, oleh sebab itu pemeriksaan laboratorium akan membantu.

Biasanya hasil laboratorium yang ditunjukkan, yaitu: Kalsium serum rendah. Tetanus terjadi pada

kadar kalsium serum yang berkisar dari 5-6 mg/dl (1,2 - 1,5mmol/L) atau lebih rendah lagi.

Fosfat anorganik dalam serum tinggi Fosfatase alkali normal atau rendah Foto Rontgen Density dari tulang bisa bertambah EKG: biasanya QT-interval lebih panjang

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan medis Hipoparatiroid akut:

Koreksi kalsium secepatnya (calsium glukonas 10 cc IV atau perinfus), hati-hati karena bisa menyebabkan aritmia dari jantung.

Suntikan hormon paratiroid IM (100 – 200 U). Pemberian vitamin D2 per oral (100.000 U)

Hipoparatiroid kronik Maksudnya untuk meningkatkan kadar kalsium serum

dan menurunkan kadar fosfor serum secara kontinue. Usaha yang dilakukan dengan kombinasi diet dan obat-obatan peroral.

Diet: Diet tinggi kalsium rendah fosfor diresepkan

Medikamentosa: Untuk menyukarkan absorbsi fosfor dalam

intestinum dapat digunakan alumunium hidroksida.

Suntikan hormon paratiroid dalam jangka lama menyebabkan reaksi lokal dan pembentukan zat anti, oleh karena itu hormon paratiroid tidak digunakan untuk hipoparatiroid kronik.

Vit D2 (ergocalsiferol) ditambah DHT3

(dihydrotachysterol) kebutuhan tubuh terhadap vitamin D ± 400 IU.

Hipokalsemia Pasca Bedah Kadarkalsium serum menurun pada 24 jam

setelah pembedahan. Pasien harus dipantau terhadap timbulnya tanda-tanda tetani. Fungsi paratiroid biasanya kembali normal dalam 5-7 hari setelah reseksi subtotal. Selama waktu tersebut, jaringan paratiroid bisa mensekeresi hormon secara normal. Jika terjadi hipokalsemia ringan, kalsium peroral diberikan. Jika hipokalsemia berat terjadi, kalsium glukonat atau kalsium klorida diberikan secara intravena

PERAWATAN PASIEN TETANI

Jika pasien diketahui beresiko untuk timbulnya tetani, intervensi keperawatan meliputi : pemeriksaan yang sering terhadap tanda-tanda tetani laten. Segera melapor kepada dokter akan

adanya tanda-tanda hipokalsemia Menyediakan peralatan emergency

(trakeostomi set dan kalsium intravena) disamping tempat tidur.

Memberikan kalsium dan vitamin D dengan antasid pada pasien hiperfosfattemia.

Menjaga ketenangan lingkungan

Menyediakan suasana lingkungan yang terbebas dari stress bagi pasien, merupakan tanggung jawab keperawatan yang utama. Tindakan yang dapat dilakukan berupa : Mengatur kunjungan Membicarakan dengan anggota keluarga untuk

menghindari diskusi yang terganggu Penjelasan mengenai pengobatan sesuai dengan

tingkat pemahaman pasien Kontak yang sering oleh staff perawat. Jika terjadi

tetani, perawat membantu tindakan emergency pada obstruksi saluran nafas, aretmia jantung, dan kejang.

Vitamin D tempaknya merupakan pengatur utama kadar ion kalsium dalam tubuh sehingga meningkatkan absorpsi kalsium. Diit tinggi vitamin D perlu dilakukan oleh pasien hipoparatiroidisme. Jumlah kalsium dan vitamin D di ubah secara bertahap sampai kadar kalsium serum normal tercapai.

INFORMASI PENTING BAGI PASIEN HIPOPARATIROIDISME

Hubungan antara gejala hipokalsemia/hiperkalsemia dengan : Penyakit Penggunaan obat-obatan Komplikasi

Pentingnya perawatan medis pada periode tertentu dan pada saat timbul gejala-gejala yang tidak menguntungkan

Pentingnya memakan obat yang di tentukan setiap hari

Pentingnya memberitahu petugas kesehatan mengenai masalah kesehatan yang ada

Diit yang mengandung vitamin D dan makanan kaya kalsium secara teratur (kecuali pada makanan produk susu yang mengandung posfat tinggi)

Kewaspadaan terhadap diit saja tidak cukup untuk mempertahankan kadar kalsium bila tidak terdapat PTH.

Kebutuhan akan pengelolaan keseimbangan kalsium seumur hidup dengan pengobatan terencana berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kalsium serum.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Tanda-tanda dan gejala-gejala kelebihan dan kekurangan kalsium merupakan perioritas observasi pada saat pasien mendapat pengobatan disfungsi paratiroid

DS DAN DO

Data subjektif berikut diperoleh dari pasien : Adanya

ketidaknyamanan (nyeri tulang), lemah atau parestesia

Pola eliminasi (kontipasi, poliuria)

Penggunaan obat Riwayat diet Pengetahuan

mengenai kondisi

Data objektif meliputi hal-hal berikut status mental (tanda-

tanda perubahan prilaku)

asupan dan keluaran setiap 8 jam

berat badan tiap hari kelemahan otot-otot kadar elektrolit

(kalsium, fosfor) keadaan rambut, kulit

dn kuku.

Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan dengan pengkajian terhadap data pasien meliputi, namun tak terbatas pada :

DIAGNOSA KEMUNGKINAN ETIOLOGI/PENYEBAB

Pada pasien hipokalsemia :

Pernafasan yang tidak efektif Gangguan neuromuskuler, obstruksi pernafasan

Penurunan cardiac output Gangguan mekanisme neorologis : aritmia

Potensial terjadinya trauma Ganguaan sensorimotor selama kejang

TERIMA KASIH

top related