git

Post on 26-Dec-2015

18 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PRINSIP DASAR FUNGSI GITAndreas 1210211131

MOTILITAS

Kontraksi otot yang mencampur dan mendorong (propulsif) maju isi saluran cerna

Gerakan propulsif mendorong maju isi saluran cerna dengan kecepatan yang bervariasi

Gerakan mencampur memiliki fungsi :a.Mencampur makanan dengan getah

pencernaanb.Mempermudah penyerapan

OTOT POLOS GASTROINTESTINAL

AKT LISTRIK PADA OTOT POLOS GIS

1.Gel Lambat Ion ca tidak memasuki serabut otot polosFase istirahat potensial memban (-56mV)2.Gel PakuPotensial aksi yang sebenarnyaTimbul apabila potensial membran

istirahat Menjadi lebih + dari -40mV

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPOLARISASI

Peregangan otot Perangsangan asetilkolin Perangsangan saraf-saraf parasimpatis Perangsangan hormon GIS

FAKTOR PENYEBAB HIPERPOLARISASI Pengaruh Norepinephrin dan epinephrin Perangsangan saraf simpatis

PERBEDAAN

GIT Saraf

Dipengaruhi oleh ion Ca dan Na Masuknya ion Na

Kanal terbuka –tertutup jauh lebih lambat

Kanal terbuka-tertutup cepat

Potensial aksi berlangsung 10-40 x lebih lama dari potensial aksi saraf

Relatif lebih lambat

REGULASI

Dipengaruhi oleh : Pleksus saraf intrinsik Saraf otonom ekstrinsik Hormon pencernaan

PLEKSUS SARAF INTRINSIK

Traktus GIT punya sistem persyarafan sendiri yang terletak di dinding usus mulai dari esofagus sampai anus

Jumlah neuronnya sekitar 100 juta Pleksus saraf intrinsik ada 2 yakni :a.Pleksus bag luar atau pleksus

mienterikusb.Pleksus bag dalam atau pleksus

submukosa

1.Pleksus Mientrikus <Auerbach> Berada antara lapisan ototFungsi : Pergerakan usus2.Pleksus Submukosa <Meissner> Berada di SubmukosaFungsi : Pengaturan sekresi Aliran darah Sensorik (reseptor regangan )

PERBEDAANPleksus mienterikus Pleksus submukosa

Berada antara lapisan otot Berada di Submukosa

Pengaturan aktivitas otot disepanjang ususa.Peningkatan kontraksi tonikb.Peningkatan kecepatan irama kontraksic.Peningkatan intensitas kontraksi ritmisd.Menghambat beberapa otot sfingter (sfingter pilorik)

Pengaturan fungsi di dalam dinding sebelah dalam dari tiap segmen usus :a.Mengatur sekresi intestinal lokalb.Mengatur absorpsi lokalc.Mengatur kontraksi otot submukosa

SARAF OTONOM EKSTRINSIK

Saraf Parasimpatis : terutama melalui saraf vagus, cenderung meningkatkan motilitas otot

polos dan mendorong sekresi enzim dan hormon pencernaan

Saraf Simpatis : Setinggi T-5 dan L-2 Pada umumnya menghambat aktivitas

traktus GIS

HORMON

Gastrin : a.Perangsangan sekresi asam lambungb.Perangsangan pertumbuhan mukosa

lambung Kolesistokinin :a.Kontraksi kuat kandung empedub.Mengeluarkan empedu ke usus halus Sekretin :a.Penghambatan motilitas GIS

ALIRAN DARAH GASTROINTESTINAL

Model sistem sedemikian rupa hingga semua darah melewati usus, limpa, dan pankreas kemudian segera mengalir ke dalam hati melalui vena porta

MULUT

Pintu masuk saluran cerna dimana lubang masuk dibentuk oleh bibir

Langkah pertama dalam saluran cerna adalah mastikasi (mengunyah)

Terjadi 2 proses yakni pencernaan mekanik oleh gigi dan pencernaan kimiawi oleh air liur

LIUR

Mengandung 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan protein

Fungsi liur : Memecah polisakarida menjadi maltosa Anti bakteri (lisozim) Bahan pelarut yang merangsang

kuncup kecap Dapar bikarbonat (netralkan asam

makanan dan asam bakteri mulut)

FARING DAN ESOFAGUS

Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan yang merupakan refleks tuntas atau gagal yang terprogram secara berurutan

PROSES DIGESTI

Orofaring : Berlangsung 1 detik dan terdiri dari

pemindahan Bolus dari mulut melalui faring untuk masuk ke esofagus Esofagus :Terdiri dari gelombang peristaltik yang mendorong bolus didepannya menelusuri esofagus untuk masuk ke lambung

LAMBUNG

Dibagi menjadi 3 bagian (Fundus,Korpus,Antrum)

Melakukan 3 Fungsi Utama : Menyimpan makanan yang masuk sampai

makanan dapat disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai

Mengeluarkan HCl dan enzim yang memulai pencernaan protein

Menghasilkan kimus sebelum dialirkan ke duodenum

PANKREAS DAN EMPEDU

Pankreas terdiri dari campuran jaringan eksokrin dan endokrin

Bagian eksokrin terdiri dari sel duktus dan sel asinus

Bagian endokrin terdiri dari pulau-pulau Langerhans (Insulin dan glukagon)

EKSOKRIN PANKREAS

Sel duktus mengeluarkan NaHCO3 untuk menetralkan kimus asam sewaktu kimus masuk ke dalam duodenum

Sel asinus mengeluarkan enzim pencernaan (enzim proteolitik, amilase, lipase pankreas)

Enzim proteolitik (tripsinogen, kimotripsinogen, prokarboksipeptidase)

Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang kemudian mengaktifkan kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase

Amilase Pankreas berperan dalam mengubah polisakarida menjadi disakarida maltosa

Lipase Pankreas menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas

Sekresi eksokrin Pankreas diatur oleh sekretin (merangsang sel duktus) dan CCK (merangsang sel asinus )

GARAM EMPEDU

Turunan kolesterol dan secara aktif disekresikan ke dalam empedu dan akhirnya masuk ke duodenum

Garam Empedu membantu pencernaan melalui emulsifikasi dan penyerapan lemak dengan pembentukan misel

USUS HALUS

Segmentasi : motilitas utama usus halus sewaktu pencernaan makanan, mencampur dan mendorong kimus secara perlahan

Fungsi segmentasi :1.Mencampur kimus dengan getah

pencernaan2.Memajankan semua kimus ke

permukaan absorptif mukosa usus halus

Ketika sebagian besar makanan diserap,kontraksi segmentasi berhenti dan diganti oleh migrating motility complex yang berfungsi menyapu usus hingga bersih diantara waktu makan

Di permukaan luminal sel epitel usu halus terdapat mikrovilus yang membentuk brush border mengandung 3 kategori enzim:

1.Enterokinase : aktifkan enzim pankreas tripsinogen

2.Disakaridase : hidrolisis disakarida menjadi monosakarida

3.Aminopeptidase: hidrolisis fragmen peptida kecil menjadi komponen asam amino

STRUKTUR VILUS

Sel epitel : memiliki pengangkut untuk menyerap nutrien spesifik

Inti Jaringan Ikat : dibentuk oleh lamina propia

Anyaman kapiler Pembuluh limfe regional

USUS BESAR

Karena sebagian besar pencernaan dan penyerapan telah selesai di usus halus maka yang tersalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tak tercerna , komponen empedu yang tidak diserap dan cairan

Kolon mengekstraksi H2O dan garam dari isi lumennya

Apa yang tertinggal dan akan dikeluarkan disebut feses

DEFEKASI

Refleks defekasi mienterik intrinsik Saat feses memasuki rektum, distensi

dinding rektum menimbulkan sinyal aferen ke pleksus mienterikus untuk gerakan peristaltis di kolon desenden,sigmoid, rektum dan mendorong feses ke arah anus

Sewaktu gel peristaltik mendekati anus, sfingter ani int direlaksasi oleh sinyal2 dari pleksus mienterikus

Jika sfingter ani ext juga dalam keadaan sadar dan berelaksasi secara volunter maka terjadilah defekasi

Refleks Defekasi Parasimpatis Ujung-ujung saraf dalam rektum

dirangsang sinyal dihantar ke medula spinalis ke kolon desenden,sigmoid, rektum dan anus mel serabut serabut saraf parasimpatis dalam nervus pelvikus

Sinyal-sinyal parasimpatis mengubah refleks defekasi mienterik lemah menjadi kuat

top related