geologi dan studi sedimentologi daerah · pdf fileperlipatan berarah barat-timur dan sesar...
Post on 06-Mar-2018
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
GEOLOGI DAN STUDI SEDIMENTOLOGI
DAERAH WADO DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT
TUGAS AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Institut Teknologi Bandung
Oleh:
RADEN ARIO WICAKSONO
12005043
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
i
LEMBAR PENGESAHAN
GEOLOGI DAN STUDI SEDIMENTOLOGI
DAERAH WADO DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT
TUGAS AKHIR
Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
Diajukan oleh :
Raden Ario Wicaksono
NIM : 12005043
Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Yahdi Zaim NIP. 195103091979111000
ii
SARI
Lokasi penelitian terletak di daerah Wado dan sekitarnya, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat. Secara geografis daerah penelitian terletak pada 108°04'00"-108°07'00" BT dan
06°54'00"-06°57'00" LS dengan luas + 36 km2, ketinggian 237-541 m di atas permukaan laut.
Satuan geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi enamsatuan, yaitu: Satuan
Lembah Homoklin, Satuan Perbukitan Homoklin, Satuan Perbukitan Lipatan, Satuan Perbukitan
Volkanik, Satuan Bukit Intrusi dan Satuan Dataran Aluvial. Geomorfologi daerah penelitian
dikontrol oleh struktur geologi berupa sesar, lipatan dan struktur penyerta berupa rekahan-
rekahan.
Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi enam satuan yang terbentuk sejak Miosen Akhir
sampai Holosen dengan urutan dari tua ke muda yaitu : Satuan Batulempung-batupasir, Satuan
Breksi-batupasir, Satuan Batulempung, Satuan Intrusi, Satuan Breksi volkanik, dan Satuan
Endapan Aluvial.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa perlipatan dengan sumbu
perlipatan berarah barat-timur dan sesar mendatar dengan pergerakan menganan naik yang
berarah timurlaut-baratdaya yang terbentuk pada Pliosen-Pleistosen.
Studi sedimentologi dilakukan pada Satuan Batulempung-Batupasir setara dengan Formasi
Cinambo, satuan breksi-batupasir setara dengan Anggota Jatigede, keduanya diendapkan pada
lingkungan batial atas-neritik luar serta memiliki hubungan menjari. Sedangkan Satuan
batulempung setara dengan Formasi Kaliwangu yang diendapkan pada lingkungan transisi-
neritik tengah.
Metode studi sedimentologi melalui pengukuran penampang stratigrafi. Berdasarkan analisis
sedimentasi, maka Satuan Batulempung-Batupasir dan Satuan Breksi-Batupasir memiliki fasies
A, fasies C fasies F dan fasies G (klasifikasi fasies turbidit oleh Mutti dan Ricci Lucci, 1972)
sedangkan menurut klasifikasi fasies turbidit dari Walker (1978) kedua satuan tersebut memiliki
fasies turbidit klasik (classic turbidites), konglomerat (clast-supported conglomerate), batupasir
kerikil (pebbly sandstones) dan perlapisan yang memiliki matrik serta terdapat slump (matrix-
supported bed) yang diendapkan melalui mekanisme arus turbidit pada lingkungan kipas laut
dalam bagian tengah-atas. Satuan batulempung memiliki fasies mixedflat dan mudflat
(Dalrymple, 1992) melalui mekanisme arus suspensi.
iii
. ABSTRACT
The research area is located in Wado area, Sumedang Regency, West Java, geographically
located in 108°04'00"-108°07'00" E and 06°54'00"-06°57'00" LS, with ± 36 km2 wide. Altitude
in research area between 237-541 m above sea level.
Research area is divided into six geomorphological units, there are: Homoclinal Valley,
Homoclinal Ridge, Volcanic Ridge, Folded Ridge, Intrusion Ridge and Alluvial plain.
Geomorphology research area controlled by structural geology such as fault, fold and fracture.
Stratigraphy of research area is divided into six units, since Late Miosen until Holosen with
order of sequence from old to young: Claystone-sandstone, Breccia-sandstone, Claystone,
Intrusion, Volcanic Breccia, and Alluvial Deposit.
Structural geology occured in the research area are fold with axis direction E-W, and strike-
slip fault (dextral strike-slip thrust fault) with direction NE-SW formed in Pliosen-Pleistosen.
The Study of sedimentology on Claystone-sandstone show that equivalent with Cinambo
Formation and Breccia-sandstone is equivalent with Jatigede Member, both of them deposited in
upper bathyal-outer neritic environment with interfingering contact. While Claystone is
equivalent with Kaliwangu Formation which deposited in transition-middle neritic environment.
Method of sedimentology study through by measuring stratigraphy column. Based on
sedimentation analysis, then Claystone-sandstone and Breccia-sandstone have facies A, C, F and
G (turbidite facies classification by Mutti dan Ricci Lucci, 1972) while according to turbidite
facies classification Walker (1978) both of them have classic turbidites, clast-supported
conglomerate, pebbly sandstones and matrix-supported bed fasies which deposited passing by
turbidity current mechanism on middle-upper submarine fan. Claystone have mixedflat and
mudflat facies (Dalrymple, 1992) passing by suspension current mechanism.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat, karuniadan ijin-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir penelitian yang berjudul “Geologi dan Studi Sedimentologi Daerah
Wado dan sekitarnya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.” Penelitian ini merupakan salah satu
syarat untuk menempuh ujian akhir sarjana strata satu menyelesaikan studi di Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
Pengerjaan penelitian dan penulisan tugas akhir ini tidak luput dari bantuan semua pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Mama dan Papa untuk kasih sayang tanpa batas, kesabaran yang tak pernah habis,
perjuangan dan pengorbanan tiada henti dan doa yang selalu mengalir bahkan sempat
menemani dilapangan. Semua ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta.
Adikku, Bambang dan Rizky yang selalu memberikan dukungan dan siap memberikan
bantuan dikala dibutuhkan.
2. Prof. Dr. Ir. Yahdi Zaim. Selaku pembimbing, terima kasih atas bimbingan, diskusi,
kesabaran dan waktunya yang diberikan kepada penulis selama proses penelitian
berlangsung hingga selesainya tugas akhir ini.
3. Pimpinan, seluruh dosen dan staf karyawan di lingkungan Program Studi Teknik
Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
4. Ibu Cucu selaku Kepala Desa Pada Jaya dan Pak Yaya selaku Sekertaris Kepala Desa
Pada Jaya, beserta Bapak Lilik Suhaeli beserta Ibu dan Aa Sutarlan (Edod) atas
kesediaannya untuk menerima saya tinggal selama penelitian, juga Pak Asep dan Pak Jaja
yang menemani saya selama dilapangan serta seluruh Keluarga Besar Desa Padajaya atas
bantuan yang diberikan kepada penulis selama proses penelitian.
5. Rekan seperjuangan selama di lapangan: Rama dan Ruly yang membantu bahan-bahan
penulisan juga untuk diskusinya serta sempat menemani saya untuk survey lapangan
maupun selama di lapangan baik suka dan duka yang dilalui bersama selama
penyelesaian tugas akhir ini, selain itu saya juga ucapkan terimakasih kepada Eky dan
Satrio serta teman-teman sekontrakan yaitu Afif serta Sinto atas atas semua bantuannya
untuk diskusinya.
v
6. Tidak lupa kepada semua rekan-rekan GEA khususnya GEA 05 baik suka dan duka
semoga GEA tetap solid.
7. Serta terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak
bisa saya sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan
belum sempurna. Oleh karena itu penulis menerima segala kritik dan saran untuk perbaikan,
dengan harapan tugas akhir ini dapat memberikan sedikit sumbangan dan manfaat bagi semua.
Bandung, Juni 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i
SARI ..................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ix
DAFTAR FOTO .................................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................................... 1
1.3 Lokasi Penelitian ........................................................................................................ 1
1.4 Kondisi Umum Daerah Penelitian .............................................................................. 3
1.5 Batasan Masalah ........................................................................................................ 3
1.6 Pendekatan dan Metode Penelitian ………………………………………………..... 3
1.6.1 Tahap Persiapan ................................................................................................... 3
1.6.2 Tahap Penelitian Lapangan ……………………………………………………... 4
1.6.3 Tahap Analisis dan Pengolahan Data ……………………………….………….. 4
1.6.4 Tahap Sintesis ………………………………………….………………...…….. 5
1.7 Penelitian Terdahulu ………………………………………….……………….......... 5
BAB II GEOLOGI REGIONAL ....................................................................................... 6
2.1 Fisiografi Jawa Barat ................................................................................................. 7
2.2 Tektonik Regional ...................................................................................................... 8
2.3 Stratigrafi Regional .................................................................................................... 9
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN ............................................................... 13
3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian ................................................................................ 13
3.1.1 Morfologi Daerah Penelitian ………………………………………………….... 13
3.1.2 Pola Aliran Sungai dan Daerah Aliran Sungai ..................................................... 15
3.1.3 Analisis Topografi................................................................................................. 16
3.1.4 Satuan Geomorfologi Daerah Penelitian ............................................................... 17
vii
3.1.4.1 Satuan Lembah Homoklin …………………………………………………. 18
3.1.4.2 Satuan Perbukitan Homoklin ......................................................................... 19
3.1.4.3 Satuan Perbukitan Lipatan ............................................................................. 19
3.1.4.4 Satuan Perbukitan Volkanik ……………………………………………….. 21
3.1.4.5 Satuan Bukit Intrusi ……………………………………………………....... 22
3.1.4.6 Satuan Aluvial …………………………………………………………....... 23
3.2 Lintasan Geologi........................................................................................................ 23
3.2.1 Lintasan 1 (Sungai Ci Manuk Hilir-Sungai Ci Bodas) ……………………........ 23
3.2.2 Lintasan 2 (Muara Sungai Ci Cacaban-Sungai Ci Cacaban) …………................ 39
3.3 Stratigrafi Daerah Penelitian ……………………………………………………….. 46
3.3.1 Satuan Batulempung-batupasir …………………………….………………....... 48
3.3.2 Satuan Breksi-batupasir ……………….………………………………….…..... 51
3.3.3 Satuan Batulempung ………………………………………………………........ 53
3.3.4 Satuan Breksi Volkanik ……………………………………………………....... 55
3.3.5 Satuan Intrusi ………………………………………………………………....... 57
3.3.6 Satuan Aluvial ………………………………………………………………...... 57
3.4 Struktur Geologi Daerah Penelitian ……………………………………………........ 58
3.4.1 Interpretasi Struktur Geologi …………………….…………………………....... 58
3.4.1.1 Model Elevasi Digital SRTM dan Citra Google Earth ……………………… 58
3.4.2 Analisis Struktur Geologi ……………….……………………………….…..… 60
3.4.2.1.Sinklin Ci Muja …………………………………………………………..... 60
3.4.2.2.Antiklin Ci Budah …………………………………………….…………..... 61
3.4.2.3.Sesar Mengiri Turun Pasir Landak ……………………………………...... 61
BAB IV STUDI SEDIMENTOLOGI ............................................................................... 63
4.1 Konsep Dasar Turbidit …....................................………………………….………. 63
4.2 Fasies Turbidit ……………………………………………………………………... 68
4.3 Model Fasies dan Lingkungan pengendapan ………………………………………. 70
4.4 Analisis Fasies dan Asosiasi Fasies serta Lingkungan Pengendapan …….……....... 78
4.4.1 Analisis Fasies dan Asosiasi Fasies pada Lintasan 1 ………………………....... 79
4.4.2 Analisis Fasies dan Asosiasi Fasies pada Lintasan 2 ………………………....... 86
viii
BAB V SEJARAH GEOLOGI .......................................................................................... 92
BAB VI KESIMPULAN .................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 97
LAMPIRAN A ANALISIS PETROGRAFI …………………………………………… 99
LAMPIRAN B ANALISIS MIKROPALEONTOLOGI ……………………………… 115
LAMPIRAN C ANALISIS STRUKTUR ……………………………………………… 122
LAMPIRAN D KOLOM STRATIGRAFI
LAMPIRAN E PETA
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Lokasi dari Daerah Penelitian (Berdasarkan peta provinsi Jawa Barat 2
dari bakosutarnal (www.bakosurtanal.go.id))
Gambar 2.1 Fisiografi Jawa Barat (van Bemmelen, 1949 op. cit. Martodjojo, 1984) 6
Gambar 2.2 Pola Umum Struktur di Jawa Barat (Martodjojo, 1984) dan Lokasi 9
Daerah Penelitian
Gambar 2.3 Cekungan Bogor (Martodjojo, 1984) dan Lokasi Daerah Penelitian 10
Gambar 2.4 Perbandingan Stratigrafi Peneliti Terdahulu (Djuhaeni dan Martodjojo, 11
1988)
Gambar 3.1 Keadaan Tata Guna Lahan di Daerah Penelitian dari Citra Satelit 15
(Modifikasi Google Earth, 2010)
Gambar 3.2 Peta Pola Aliran Sungai Daerah Penelitian 16
Gambar 3.3 Lintasan 1 (Sungai Cimanuk Hilir-Sungai Ci Bodas) 24
Gambar 3.4 Lintasan 2 (Muara Sungai Ci Cacaban-Sungai Ci Cacaban) 39
Gambar 3.5 Stratigrafi Daerah Penelitian 47
Gambar 3.6 Model Elevasi Digital dan Kelurusan dengan Citra Shuttle Radar 59
Topographic Mission (SRTM) daerah penelitian
Gambar 3.7 Kelurusan pada Citra Google Earth Daerah Penelitian 60
Gambar 3.8 Hubungan antara lintasan geologi dan analisis struktur dengan penampang 62
geologi. Gambar 4.1 Mekanisme Aliran Gravitasi (Middleton and Hampton, 1973) 65
Gambar 4.2 Urutan Struktur Sedimen dari Sedimen Aliran Gravitasi (Sediment Gravity 65
Flow) (Middleton dan Hampton, 1973 op.cit. Kusumadinata, 1985)
Gambar 4.3 Mekanisme Pengendapan Sedimen oleh Arus Turbidit (Walker, 1992) 66
Gambar 4.4 Model Sekuen Bouma (A.H. Bouma, 1962 op.cit. Friedman dan Sanders, 67
1978)
Gambar 4.5 Hubungan Arus dengan Pengedapan dan Transpotasi Butir (D.R. Simon, 68
et al, 1965 op.cit. Friedman dan Sanders, 1978)
Gambar 4.6 Klasifikasi Fasies Turbidit (Mutti dan Ricci Lucchi, 1972, op. cit. 69
Koesoemadinata, 1980)
x
Gambar 4.7 Mekanisme Proses Pengendapan Sedimen oleh Turbidit serta Hubungannya 70
dengan Waktu/Ruang, Fasies dan Konsentrasi Cairan (Walker, 1992)
Gambar 4.8 Model Kipas Laut Dalam (Submarine Fan) (Normark, 1970a op.cit. 71
Normark, 1978)
Gambar 4.9 Skema Sejarah dari Erosi dan Pengisian pada Jurang Endapan Laut 72
Dalam (Submarine Canyon) (Galloway, 1998)
Gambar 4.10 Morfologi dan Arsitektur Pengendapan dari Slump yang Besar 73
(Galloway dan Hobday, 1996 op.cit. Galloway, 1998) Gambar 4.11 Model Kipas Laut Dalam dan Perkiraan Susunan Urutan Stratigrafinya 74
(Mutti dan Ricci Lucchi, op. cit. Mutti, et al., 1992)
Gambar 4.12 Model dari endapan Kipas Laut Dalam (Submarine Fan Deposit), Hubungan 76
Fasies, Morfologi Kipas, dan Lingkungan Pengendapan (Walker, 1978)
Gambar 4.13 Model dari endapan Tidal Flat (Dalrymple, 1992) 77
Gambar 4.14 Analisis Fasies dan Sedimentasi pada Lintasan 1 Pengukuran Penampang 80
Stratigrafi (Poin Cp-1 sampai Cp-9) dan Hubungannya dengan Model
dari endapan Tidal Flat (Dalrymple, 1992)
Gambar 4.15 Analisis Fasies dan Sedimentasi pada Lintasan 1 Pengukuran Penampang 81
Stratigrafi (Poin Cp-10 sampai Cp-26) dan Hubungannya dengan Model Fasies
Turbidit (Mutti dan Ricci Lucchi, 1972 op. cit. Mutti et al., 2009; Walker, 1978)
Gambar 4.16 Analisis Fasies dan Sedimentasi pada Lintasan 1 Pengukuran Penampang 83
Stratigrafi(Poin Bp-14a sampai Bp-18) dan Hubungannya dengan Model Fasies
Turbidit (Mutti dan Ricci Lucchi, 1972 op. cit. Mutti et al., 2009; Walker, 1978)
Gambar 4.17 Analisis Fasies dan Sedimentasi pada Lintasan 1 Pengukuran Penampang 84
Stratigrafi (Poin Bp-19 sampai Bp-21) dan Hubungannya dengan Model Fasies
Turbidit (Mutti dan Ricci Lucchi, 1972 op. cit. Mutti et al., 2009; Walker, 1978)
Gambar 4.18 Analisis Fasies dan Sedimentasi pada Lintasan 1 Pengukuran Penampang 85
Stratigrafi (Poin Bp-22 sampai Bp-26) dan Hubungannya dengan Model Fasies
Turbidit (Mutti dan Ricci Lucchi, 1972 op. cit. Mutti et al., 2009; Walker, 1978)
Gambar 4.19 Analisis Fasies dan Sedimentasi pada Lintasan 2 Pengukuran Penampang 87
Stratigrafi (Poin Ap-17 sampai Ap-8) dan Hubungannya dengan Model Fasies
Turbidit (Mutti dan Ricci Lucchi, 1972 op. cit. Mutti et al., 2009; Walker, 1978)
xi
Gambar 4.20 Analisis Fasies dan Sedimentasi pada Lintasan 2 Pengukuran Penampang 88
Stratigrafi (Poin Ap-7 sampai Ap-1) dan Hubungannya dengan Model Fasies
Turbidit (Mutti dan Ricci Lucchi, 1972 op. cit. Mutti et al., 2009; Walker, 1978)
Gambar 4.21 Skema Profil pada Laut yang Menunjukkan Subdivisi Ekologi Bawah Laut, 89
Kedalaman Penetrasi Cahaya Matahari, dan Temperatur (J.W. Hedgpeth, 1957
op.cit. Friedman dan Sanders, 1978)
Gambar 4.22 Diagram Terbentuknya Turbidit (tanpa skala) dan Sekuen Bouma 90
yang Terdapat serta Jaraknya dari Sumber (Kusumadinata, 1985)
Gambar 4.23 Penyebaran Breksi Turbidit di Jawa (Martodjojo, 1984) dan lokasi daerah 91
penelitian Gambar 4.24 Perkembangan Kipas Laut Dalam dan Sesar di Jawa Barat (Martodjojo, 1987) 91
Gambar 5.1 Perkembangan Kipas Laut Dalam saat Miosen Akhir-Pliosen (N.18-N19) 93
Gambar 5.2 Daerah penelitian saat Miosen Akhir-Pliosen (Model 3-D) awal terjadi 93
pengangkatan.
Gambar 5.3 Daerah penelitian saat Pliosen-Pleistosen (Model 3-D) terjadi proses 94
pengangkatan lebih intensif dan sesar serta awal pengendapan satuan
breksi volkanik dan intrusi.
Gambar 5.4 Daerah penelitian saat Pleistosen-Resent (Model 3-D) terjadi pengendapan 95
satuan breksi volkanik dan intrusi kemudian setelah itu diendapkan satuan
endapan alluvial.
xii
DAFTAR FOTO
Foto 3.1 Satuan Lembah Homoklin, Foto Diambil dari Selatan Menghadap ke Arah 18
Utara (Daerah Desa Pawenang)
Foto 3.2 Sungai Ci Manuk dengan Lembah Berbentuk U, Foto Diambil dari Utara 18
Menghadap ke Arah Selatan
Foto 3.3 Satuan Perbukitan Homoklin, Foto Diambil dari Selatan Menghadap 19
ke Arah Utara (Daerah Desa Wado)
Foto 3.4 Satuan Perbukitan Lipatan Terdapat Bukit Pasir Kerud dan Pasir Nunggal, 20
Foto Diambil dari Timur Menghadap ke Arah Barat (Daerah Cijati).
Foto 3.5 Sungai Ci Budah dengan Lembah Berbentuk V, Lembah Curam dan Dalam 20
Mencirikan Tahapan Geomorfik Muda (Foto Diambil dari Timur Menghadap
ke Arah Barat)
Foto 3.6 Satuan Perbukitan Volkanik di Daerah Pasir Landak, Foto Diambil dari Timur 21
Menghadap ke Arah Barat di Jalan Sumedang-Bantarujeg (Sekitar Daerah Betok)
Foto 3.7 Satuan Perbukitan Volkanik, Foto Diambil dari Timur Menghadap 21
ke Arah Barat (Daerah Ranggon)
Foto 3.8 Satuan Bukit Intrusi, Foto Diambil dari Barat Menghadap Timur 22
(Jalan Raya Sumedang-Bantarujeg).
Foto 3.9 Batuan Beku yang Terdapat pada Sisi Tebing Sungai Ci Manuk 22
Foto 3.10 Sungai Ci Manuk Berbentuk U Foto Diambil dari Selatan Menghadap ke 23
Arah Utara (Daerah Sekitar Nangewer)
Foto 3.11 Singkapan Perselingan Batulempung-Batupasir Lokasi Bp-27 Sungai Ci Manuk 25
Foto 3.12 Gradeed Bedding, Laminasi sejajar dan Bioturbasi pada Perselingan 26
Batupasir-Batulempung di Lokasi Bp-26 Sungai Ci Manuk
Foto 3.13 Singkapan Perselingan Batulempung-Batupasir Lokasi Bp-22 Sungai Ci Manuk 26
Foto 3.14 Singkapan Perselingan Breksi-Batupasir Lokasi Bp-21 Sungai Ci Manuk 27
Foto 3.15 Fragmen Koral yang Sering Ada pada Satuan Breksi-Batupasir 28
Foto 3.16 Struktur Graded Bedding, Laminasi Sejajar dan Terdapat Scourmark pada 28
Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi Bp-20 Sungai Ci Manuk
xiii
Foto 3.17 Breksi pada Singkapan Perselingan Breksi-Batupasir Lokasi Bp-19 Sungai 29
Ci Manuk
Foto 3.18 Breksi pada Singkapan Perselingan Breksi-Batupasir Lokasi Bp-18 Sungai 30
Ci Manuk
Foto 3.19 Struktur Sedimen Graded Bedding dan Laminasi sejajar pada Singkapan 30
Perselingan Batulempung-Batupasir Lokasi Bp-17 Sungai Ci Manuk
Foto 3.20 Breksi pada Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi Bp-16 Sungai Ci Manuk 31
Foto 3.21 Batupasir pada Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi Bp-14a Sungai Ci Manuk 32
Foto 3.22 Singkapan Batupasir pada Sisi Tebing Lokasi Cp-24 Sungai Ci Aling 32
Foto 3.23 Struktur Sedimen Laminasi sejajar dan Ripple pada Perselingan Batulempung- 33
Batupasir di Lokasi Cp-23 Sungai Ci Aling
Foto 3.24 Breksi dengan Fagmen Bongkah pada Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi 33
Cp-21Sungai Ci Aling
Foto 3.25 Breksi dengan Fragmen Bongkah pada Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi 34
Cp-16 Sungai Ci Aling
Foto 3.26 Basalt pada Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi Cp-16 Sungai Ci Aling 34
Foto 3.27 Contoh Struktur Pillow Lava Basalt pada Singkapan Batuan Beku Lokasi 35
Bp-1 Sungai Ci Manuk
Foto 3.28 Struktur Sedimen Graded Bedding dan Laminasi sejajar pada Singkapan 35
Perselingan Batulempung-Batupasir Lokasi Cp-12 Sungai Ci Aling
Foto 3.29 Batupasir pada Singkapan Perselingan Batulempung-Batupasir Lokasi Cp-9 36
Sungai Ci Bodas
Foto 3.30 Struktur Sedimen Graded Bedding dan Laminasi sejajar pada Singkapan 37
Perselingan Batulempung-Batupasir Lokasi Cp-9 Sungai Ci Aling
Foto 3.31 Batupasir pada Singkapan Perselingan Batulempung-Batupasir Lokasi Cp-7 37
Sungai Ci Aling
Foto 3.32 Singkapan Batulempung Lokasi Cp-4, Batulempung Berwarna Abu-Kehijauan 38
di Sungai Ci Aling
Foto 3.33 Singkapan Batulempung Lokasi Cp-3, Batulempung Berwarna Abu-Kehijauan 38
di Sungai Ci Aling
Foto 3.34 Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi Ap-1 Sungai Ci Cacaban 40
xiv
Foto 3.35 Breksi pada Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi Ap-1 Sungai Ci Cacaban 40
Foto 3.36 Struktur Graded Bedding dan Laminasi sejajar Singkapan Breksi-Batupasir 41
Lokasi Ap-3 Sungai Ci Cacaban
Foto 3.37 Singkapan Breksi Lokasi Ap-3 Sungai Ci Cacaban 41
Foto 3.38 Breksi pada Perselingan Breksi-Batupasir Lokasi Ap-5 Sungai Ci Cacaban 42
Foto 3.39 Slump yang Terdapat di Batupasir pada Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi Ap-5 42
Sungai Ci Cacaban
Foto 3.40 Flute cast yang Terlihat di Batupasir pada Singkapan Breksi-Batupasir 43
Lokasi Ap-6 Sungai Ci Cacaban
Foto 3.41 Burrow yang Terlihat di Batupasir pada Singkapan Breksi-Batupasir Lokasi 43
Ap-6 Sungai Ci Cacaban
Foto 3.42 Singkapan Batulempung Lokasi Ap-7 Sungai Ci Cacaban. 44
Foto 3.43 Struktur Graded Bedding dan Laminasi sejajar Singkapan Breksi-Batupasir 44
Lokasi Ap-8 Sungai Ci Cacaban
Foto 3.44 Singkapan Perselingan Breksi-Batupasir Lokasi Ap-15 Sungai Ci Cacaban. 45
Foto 3.45 Struktur Graded Bedding dan Laminasi sejajar Singkapan Perselingan 45
Batulempung-Batupasir Lokasi Ap-15 Sungai Ci Cacaban
Foto 3.46 Struktur Graded Bedding, Laminasi sejajar dan Ripple pada Lokasi Ap-17 46
Sungai Ci Cacaban
Foto 3.47 Singkapan Perselingan Batulempung-Batupasir pada Lokasi Bp-26 di Tebing 48
Sungai Ci Manuk
Foto 3.48 Singkapan Perselingan Batupasir-Batulempung pada Lokasi Fp-6 Sungai Ci Muja 50
Foto 3.49 Singkapan Breksi pada Satuan Breksi-Batupasir di Lokasi Gp-3 Sungai 52
Ci Honje di Kaki Bukit Leuwi Hideung
Foto 3.50 Singkapan Satuan Breksi-Batu Pasir di Lokasi Ap-5 Sungai Ci Cacaban, 52
Teracaknya Kedudukan Lapisan yang diakibatkan Pengaruh Slump
Foto 3.51 Singkapan Perselingan Batupasir-Batulempung Pada Lokasi Bp-2 54
Sungai Ci Manuk
Foto 3.52 Singkapan Breksi pada Satuan Breksi Volkanik di Lokasi Jp-2 Daerah 55
Bojong Jati
Foto 3.53 Singkapan Breksi pada Satuan Breksi Volkanik di Lokasi Fp-13 Sungai Ci Muja 56
xv
Foto 3.54 Singkapan Andesit pada Satuan Intrusi di Lokasi Bp-8 Sungai Ci Manuk 57
Foto 3.55 Efek Bakar pada Batu Pasir Disekitar Lokasi Bp-6 Sungai Ci Manuk 57
Foto 3.56 Satuan Aluvial disepanjang Aliran Sungai Cimanuk 58
Foto 3.57 Bukti Sliken Side di Lokasi Ep-1 Sungai Ci Budah 62
Foto 3.58 Bukti Sesar pada Sisi Bukit di Lokasi Fp-9 Sungai Ci Muja 62
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Analisis Petrografi
Lampiran B : Analisis Mikropaleontologi
Lampiran C : Analisis Struktur Geologi
Lampiran D : Kolom Stratigrafi (2 lembar dalam kotak)
D-1 Kolom Pengukuran Penampang Stratigrafi Lintasan 1
D-2 Kolom Pengukuran Penampang Stratigrafi Lintasan 2
D-3 Rekonstruksi Lithostratigrafi Lintasan 1 dan 2
Lampiran E : Peta (sebanyak 3 lembar dalam kotak)
E-1 Peta Lintasan
E-2 Peta Geomorfologi
E-3 Peta Geologi
1 Lembar
1 Lembar
top related