fraktur olecranon

Post on 27-Oct-2015

466 Views

Category:

Documents

13 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

FRAKTUR OLECRANON

Fadila Anggraini (110.2007.105)

Pembimbing:Kol (Purn) dr. H. Abidin ,Sp.OT

Definisi

Fraktur olecranon adalah fraktur yang terjadi pada siku yang disebabkan oleh kekerasan langsung, biasanya kominuta dan

disertai oleh fraktur lain atau dislokasi anterior dari sendi tersebut

Anatomi

Siku adalah sendi gabungan yang terdiri dari tiga tulang dimana siku menekuk dan meluruskan seperti engsel. Hal ini juga penting untuk rotasi lengan bawah, yaitu, kemampuan untuk mengubah tangan kita untuk naik (seperti menerima kembalian dari kasir) atau ke bawah (seperti mengetik atau bermain piano).

Anatomi

◦Siku terdiri dari bagian-bagian dari ketiga tulang, yaitu:

◦Distal humerus adalah pusat dari siku (sendi engsel).

◦Kepala radial bergerak di sekitar humerus distal dan juga berputar ketika pergelangan tangan diaktifkan atas dan ke bawah.

◦Olekranon adalah bagian dari tulang ulna yang berbentuk cangkir pada ujung humerus dan berputar disekitar ujung humerus seperti engsel.

Etiologi

◦Hantaman langsung → terjadi pada saat jatuh (mendarat langsung pada siku) atau dengan dipukul oleh benda keras (pemukul bisbol, dashboard mobil saat kecelakaan).

◦Fraktur tidak langsung → terjadi dengan mendarat di lengan terentang. Orang mendarat di pergelangan tangan dengan siku terkunci lurus. Otot trisep di bagian belakang lengan atas membantu "menarik" olekranon keluar dari posisinya.

KlasifikasiSistem klasifikasi Schatzker-Schmeling (tipe A, B, dan C adalah fraktur intra-artikular):

◦Tipe A adalah fraktur melintang sederhana.

◦Tipe B adalah fraktur dampak melintang.

◦Tipe C merupakan fraktur oblik.

◦Tipe D adalah fraktur comminuted.

◦Tipe E adalah fraktur lebih distal, yang sebenarnya adalah ekstra-artikular.

◦Tipe F adalah dislokasi fraktur.

Klasifikasi (lanj)

Gejala Klinis

◦Rasa sakit yang tiba-tiba

◦Ketidakmampuan untuk meluruskan siku

◦Pembengkakan di atas lokasi tulang

◦Memar di sekitar siku

◦Mati rasa pada satu atau lebih ujung jari

◦Nyeri pada pergerakan sendi

Pemeriksaan Fisik◦Periksa kulit. apakah ada luka (luka sayat). Laserasi dapat disebabkan oleh

fragmen tulang dan dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi.

◦Palpasi seluruh siku. Hal ini dapat menunjukkan patah tulang lainnya atau cedera, seperti dislokasi siku.

◦Periksa denyut nadi di pergelangan tangan untuk memastikan bahwa aliran darah yang baik masih melewati siku tangan.

◦Periksa untuk melihat apakah pasien dapat menggerakkan jari dan pergelangan tangan, dan jika pasien dapat merasakan benda dengan jari-jarinya.

◦Pasien diminta untuk meluruskan siku untuk melihat kekakuan.

◦Periksa bahu pasien, lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan, sekalipun jika pasien hanya mengeluh nyeri di siku.

PenatalaksanaanPerawatan Konservatif

◦Beberapa fraktur olekranon hanya membutuhkan bidai atau selempang untuk menahan siku di posisinya selama proses penyembuhan. Untuk memonitor penyembuhan patah tulang, pasien diminta datang kembali ke klinik untuk kontrol. Pasien tidak akan diizinkan untuk mengangkat sesuatu dengan lengan terluka selama beberapa minggu.

◦Memerlukan jangka waktu yang lama dengan pembidaian atau gips. Siku mungkin menjadi sangat kaku dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari terapi setelah gips dilepas untuk dapat bergerak kembali. Jika fraktur bergeser pada posisinya, pasien mungkin memerlukan pembedahan untuk menempatkan tulang menyatu kembali.

Tindakan Bedah

◦Operasi untuk mengobati fraktur olekranon biasanya diperlukan bila:Fraktur keluar dari tempat ("dislokasi"). Karena otot trisep melekat pada olekranon untuk membantu meluruskan siku, penting untuk menyatukan kembali robekannya untuk dapat meluruskan siku.

Fraktur "terbuka" (potongan tulang telah merobek kulit). Karena risiko infeksi lebih tinggi pada fraktur terbuka, pasien akan menerima antibiotik dan mungkin memerlukan suntikan tetanus.

◦Ada beberapa cara, diantaranya: Eksisi fragmen dan penyambungan trisepTension Band WiringFiksasi plateFiksasi sekrup intramedula

Eksisi fragmen dan penyambungan trisep

Tension Band Wiring

Fiksasi Plat

Fiksasi Sekrup Intramedullar

Komplikasi◦ Iritasi jaringan lunak, kerusakan kawat, atau perpindahan fraktur dapat terjadi pada

pasien yang mendapatkan terapi operasi Tension Band Wiring.

◦Hilangnya gerak, kehilangan kemampuan untuk meluruskan siku dan, sesekali, sejumlah kecil gerakan supinasi.

Hasil dan Prognosis◦ Kriteria evaluasi pada fraktur olekranon adalah derajat nyeri, gerakan siku, dan

temuan radiografi.

◦ Pada pasien yang dirawat bedah, eksisi dengan perbaikan trisep memiliki tingkat komplikasi terendah.

◦ Pasien yang diobati dengan fiksasi internal menggunakan sekrup intramedulla ditambah kawat atau kabel menghasilkan komplikasi paling sedikit.

◦Dari pasien dengan fiksasi plat, 70-80% memberikan hasil yang baik, dan lebih dari 90% pasien dengan tention band wiring.

TERIMA KASIH

top related