evaluasi rpjmd 2016-2021
Post on 14-Nov-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EVALUASI RPJMD 2016-2021
TELAAHAN DAMPAK PANDEMI COVID-19
GAMBARAN PANDEMI • Kasus pertama COVID-19 di Indonesia dikonfirmasi
secara resmi oleh Presiden Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020.
• Per tanggal 19 Mei 2021, jumlah kasus terkonfirmasipositif sekitar 1,75 juta, sembuh sekitar 1,62 juta dan meninggal sebanyak 48.669 (https://kawalcovid19.id)
• Sebaran total kasus positif COVID-19 >20.000, didominasi kabupaten/ kota di Pulau Jawa sepertiJakarta, Bekasi, Semarang dan Surabaya.
• Sejak kasus pertama COVID-19 dengan lokasi di Depok, COVID-19 dengan cepat menyebar ke kabupaten/Kota lainnya di Jawa Barat dengan kasus tertinggi terjadi di Kota Depok, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota Bandung, Kab. Karawang dan Kab. Bogor
• Per tanggal 24 Mei 2021, jumlah kasus terkonfirmasi di Jabar sebanyak 306.807, sembuh sekitar 273.637 dan meninggal sebanyak 4.102 (https://pikobar.jabarprov.go.id/data)
• Sebaran total kasus positif – aktif COVID-19> 2.000, didominasi kabupaten/kota di pinggiran metropolitan: Kab. Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kab. Bandung
• Kasus pertama positif COVID-19 terkonfirmasi di Kabupaten Cianjur pada tanggal 17 April 2020.
• Per tanggal 1 Juni 2021, jumlah kasus terkonfirmasipositif sekitar 5.254, sembuh sekitar 4.505 orang, dan meninggal sebanyak 137 orang (https://covid19.cianjurkab.go.id/)
• Sebaran total kasus positif aktif COVID-19 sedangdalam perawatan/isolasi terbanyak di Kec. Karangtengah sebanyak 145 kasus, diikuti Kec. Cianjur 130 kasus, dan Kec. Cibinong 108 kasus.
• Diantara kabupaten/kota di Indonesia, CianjurJawa Barat masuk pada kategori Risiko KenaikanKasus Sedang.
• Pada level kecamatan, beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur pernah ditetapkan sebagaizona merah oleh Satgas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Cianjur yaituKecamatan Cijati, Cugenang, Karangtengah, Cianjur, Cibeber, Cilaku, Pacet, dan Cipanas.
RINGKASAN KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN TAHUN 2020
Indikator Satuan Cianjur2020
Jabar2020
Indonesia 2020
Better/ Worse Target Cianjur
Ketercapaian
LajuPertumbuhan
Ekonomi
Persen -0,78 -2,44 -2,07 0,30 – 2,10
Tingkat Pengangguran
Terbuka
Persen 11,05 10,46 7,07 10,12
Tingkat Kemiskinan
Persen 10,36 7,88 10,19 9,90
IndeksPembangunan
Manusia
Poin 65,36 72,09 71, 94 65,40
Gini Ratio Poin 0,350 0,403 0,385 0,350
Dampak Pandemi COVID-19 pada Indikator Makro PembangunanTerjadi disrupsi pada sebagian besar kehidupan masyarakat dan pembangunan pada Tahun 2020
Pembatasan SosialMobilitas Penduduk hingga akhir tahun2020 mesih lebih rendah dibandingkansebelum pandemi sehingga berdampakpada menurunnya aktivitasperekonomian
Pengangguran meningkatTPT Indonesia meningkat dari 5,23% (2019) ke 7,07% (2020), TPT Jabarmeningkat dari 8,04% (2019) ke 10,46% (2020), TPT Cianjur meningkat dari9,81% (2019) ke 11,05% (2020),
Daya Beli MelemahMenyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tumbuh lebih lambatdari tahun sebelumnya karenakomponen Pengeluarah per Kapitamenurun
Pertumbuhan ekonomi Terkontraksi10 dari 17 Lapangan Usaha (LU)) mengalamikontraksi di Indonesia; 11 dari 17 LU terkontraksi di Jabar; 9 dari 17 LU terkontraksidi Cianjur termasuk 3 sektor dengankontribusi besar (Perdagangan, Transportasidan Konstruksi akibat pembatasan sosial
Ketimpangan Melebar/MenyempitGini ratio Jabar meningkat dari 0,402 pada tahun 2019 menjadi 0,403 pada tahun 2020. Gini ratio Indonesia menurun dari 0,382 pada tahun 2019 menjadi 0,381 pada tahun 2020. Gini ratio Cianjur menurun dari 0,363 pada tahun 2019 menjadi 0,350 pada tahun 2020
Kemiskinan meningkatPersentase penduduk miskin di Indonesia meningkat dari 9,41% (2019) menjadi 9,78% (2020), di Jabar meningkat dari 6,91% (2019) menjadi 7,88% (2020), di Cianjur meningkatdari 9,41% (2019) menjadi 10,36% (2020)
Mobilitas Penduduk Cianjur di Masa Pandemi dan kasus COVID-19 Tahun 2020(Analisis Facebook Movement Range)
Intensitas pergerakan masyarakat Cianjur yang diproksi dari pengguna Facebook di Kabupaten Cianjur terlihatmasih lebih rendah dari kondisi sebelum mewabahnya COVID-19 di Indonesia, terutama di pertengahan Marethingga Mei karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya terjadi penurunan aktivitasekonomi masyarakat yang umumnya masih konvensional/belum berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
-0,5000
-0,4000
-0,3000
-0,2000
-0,1000
0,0000
0,1000
0,2000
0,30002
02
0-0
3-0
1
20
20
-03
-07
20
20
-03
-13
20
20
-03
-19
20
20
-03
-25
20
20
-03
-31
20
20
-04
-06
20
20
-04
-12
20
20
-04
-18
20
20
-04
-24
20
20
-04
-30
20
20
-05
-06
20
20
-05
-12
20
20
-05
-18
20
20
-05
-24
20
20
-05
-30
20
20
-06
-05
20
20
-06
-11
20
20
-06
-17
20
20
-06
-23
20
20
-06
-29
20
20
-07
-05
20
20
-07
-11
20
20
-07
-17
20
20
-07
-23
20
20
-07
-29
20
20
-08
-04
20
20
-08
-10
20
20
-08
-16
20
20
-08
-22
20
20
-08
-28
20
20
-09
-03
20
20
-09
-09
20
20
-09
-15
20
20
-09
-21
20
20
-09
-27
20
20
-10
-03
20
20
-10
-09
20
20
-10
-15
20
20
-10
-21
20
20
-10
-27
20
20
-11
-02
20
20
-11
-08
20
20
-11
-14
20
20
-11
-20
20
20
-11
-26
20
20
-12
-02
20
20
-12
-08
20
20
-12
-14
20
20
-12
-20
20
20
-12
-26
Positive or negative change in movement relative to baseline
Mobilitas Pengguna FB dibandingkan baseline Baseline mobilitas pengguna FB (Feb 2020)
Indeks Pergerakan Cianjur Maret 2020-Agustus 2021
Grafik di atas memperlihatkan Indeks Mobilitas yang berasal dari pengguna Facebook di Kabupaten Cianjur, terlihat bahwa PSBB Maret-Mei 2020 telah menyebabkan pergerakan penduduk mengalami penurunan hingga30 persen dibandingkan pada masa normal sedangkan selama PPKM Mikro efektif menurunkan pergerakanpenduduk hingga 20 persen dibandingkan sebelum pandemi.
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
20
20
-03
-01
20
20
-03
-15
20
20
-03
-29
20
20
-04
-12
20
20
-04
-26
20
20
-05
-10
20
20
-05
-24
20
20
-06
-07
20
20
-06
-21
20
20
-07
-05
20
20
-07
-19
20
20
-08
-02
20
20
-08
-16
20
20
-08
-30
20
20
-09
-13
20
20
-09
-27
20
20
-10
-11
20
20
-10
-25
20
20
-11
-08
20
20
-11
-22
20
20
-12
-06
20
20
-12
-20
20
21
-01
-03
20
21
-01
-17
20
21
-01
-31
20
21
-02
-14
20
21
-02
-28
20
21
-03
-14
20
21
-03
-28
20
21
-04
-11
20
21
-04
-25
20
21
-05
-09
20
21
-05
-23
20
21
-06
-06
20
21
-06
-20
20
21
-07
-04
20
21
-07
-18
20
21
-08
-01
20
21
-08
-15
20
21
-08
-29
Mobilitas Penduduk dan Penambahan Kasus Terkonfirmasi COVID-19 Harian(1 Agustus 2020 – 30 Agustus 2021)
Di Tahun 2020, Penyebaran COVID-19 masih relatif terkendali (total kasus terkonfirmasi 197 orang dan yang meninggal2 orang). Mulai menunjukkan peningkatan setelah akhir tahun 2020, khususnya pada Bulan Januari 2021. Karena itu belumterlihat dampak signifikan pada capaian indikator kesehatan Tahun 2020 dimana Usia Harapan Hidup masih tumbuh positifdari 69,91 pada Tahun 2019 menjadi 70,13 pada tahun 2020
0
100
200
300
400
500
600
700
800
-0,400
-0,300
-0,200
-0,100
0,000
0,100
0,200
0,300
20
20
-08
-01
20
20
-08
-10
20
20
-08
-19
20
20
-08
-28
20
20
-09
-06
20
20
-09
-15
20
20
-09
-24
20
20
-10
-03
20
20
-10
-12
20
20
-10
-21
20
20
-10
-30
20
20
-11
-08
20
20
-11
-17
20
20
-11
-26
20
20
-12
-05
20
20
-12
-14
20
20
-12
-23
20
21
-01
-01
20
21
-01
-10
20
21
-01
-19
20
21
-01
-28
20
21
-02
-06
20
21
-02
-15
20
21
-02
-24
20
21
-03
-05
20
21
-03
-14
20
21
-03
-23
20
21
-04
-01
20
21
-04
-10
20
21
-04
-19
20
21
-04
-28
20
21
-05
-07
20
21
-05
-16
20
21
-05
-25
20
21
-06
-03
20
21
-06
-12
20
21
-06
-21
20
21
-06
-30
20
21
-07
-09
20
21
-07
-18
20
21
-07
-27
20
21
-08
-05
20
21
-08
-14
20
21
-08
-23
Pe
nam
bah
anK
asu
sC
OV
ID
Mo
bili
tas
Pe
nd
ud
uk
Positive or negative change in movement relative to baseline
Mobilitas Pengguna FB dibandingkan baseline Kasus terkonfirmasi COVID-19
2020 2021
Baseline Feb 2020
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)
10,23 9,8111,05
8,23 8,04
10,46
5,30 5,23
7,07
103,0 109,6
131,0
-
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
140,0
0
2
4
6
8
10
12
2018 2019 2020
Jum
lah
Pen
gan
ggu
r (r
ibu
jiw
a)
TPT
(Per
sen
)TPT (Persen) dan Jumlah Penganggur (Ribu Jiwa)
TPT Cianjur (%) TPT Jawa Barat (%)
TPT Indonesia (%) Jumlah Penganggur Cianjur (Ribu Jiwa)
• Pandemi Covid-19 telah menyebabkan TPT di Cianjur meningkat dari 9,81% (Peringkat 2 tertinggidari 27 Kab/Kota) di 2019 menjadi 11,05% di 2020 (Peringkat 12 tertinggi dari 27 Kab/Kota)
4,37
4,52
5,16
5,51
6,12
6,16
6,31
6,78
7,35
7,70
8,04
8,05
8,09
8,18
8,24
8,30
8,35
8,49
8,68
9,00
9,04
9,11
9,16
9,68
9,68
9,73
9,81
10,35
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Majalengka
Pangandaran
Ciamis
Bandung
Kota Depok
Kota Banjar
Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya
Garut
Sumedang
Provinsi Jawa Barat
Sukabumi
Kota Cimahi
Kota Bandung
Bandung Barat
Kota Bekasi
Indramayu
Kota Sukabumi
Subang
Bekasi
Kota Cirebon
Bogor
Kota Bogor
Karawang
Kuningan
Purwakarta
Cianjur
Cirebon
5,08
5,66
5,84
6,73
7,12
7,99
8,58
8,96
9,21
9,48
9,60
9,87
9,89
10,68
10,97
11,05
11,07
11,19
11,22
11,52
11,52
11,54
12,17
12,25
12,68
13,30
14,29
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00
Pangandaran
Ciamis
Majalengka
Kota Banjar
Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya
Bandung
Garut
Indramayu
Subang
Sukabumi
Kota Depok
Sumedang
Kota Bekasi
Kota Cirebon
Cianjur
Purwakarta
Kota Bandung
Kuningan
Karawang
Cirebon
Bekasi
Kota Sukabumi
Bandung Barat
Kota Bogor
Kota Cimahi
Bogor
TPT Kabupaten Kota di Jabar Tahun 2019 dan 2020
TPT Kabupaten Cianjur berada di atas TPT Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Penambahan tingkat pengangguran selamapandemi di Kabupaten Cianjur sebesar 1,24 persen. Nilai inilebih rendah dibanding penambahan tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Barat (2,42 persen) dan Indonesia (1,77 persen).
136086
53039
49460
46030
38573
37168
28523
24787
21442
18073
17514
17218
16527
15284
11081
11018
10991
10813
9209
6361
5723
4847
4202
3850
3385
1747
610
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000
Bogor
Bekasi
Bandung
Kota Depok
Kota Bandung
Kota Bekasi
Bandung Barat
Karawang
Cianjur
Sumedang
Garut
Sukabumi
Kota Bogor
Kota Cimahi
Cirebon
Indramayu
Tasikmalaya
Majalengka
Kuningan
Subang
Ciamis
Kota Tasikmalaya
Purwakarta
Kota Sukabumi
Kota Cirebon
Pangandaran
Kota Banjar
Perubahan Jumlah Pengangguran Tahun 2020-2019
Selama pandemi COVID-19, BPS Cianjur mencatat peningkatanpengangguran di Kabupaten Cianjur sebanyak 21.442 orang dariawalnya 109.574 (2019) menjadi total 131.016 (2019).
Proporsi Serapan dan Perubahan Proporsi Tenaga Kerja Per Sektor Tahun 2019-2020
3,9%
10,6%
14,1%
19,5%
28,5%
3,1%
7,3%
11,4%
19,7%
38,9%
Listrik Gas
Real Estate
Air
Jasa Perusahaan
Infokom
Pertambangan
Jasa Keuangan
Jasa Kesehatan
Administrasi…
Transportasi
Jasa Lainnya
Jasa Pendidikan
Akomodasi
Konstruksi
Industri
Perdagangan
Pertanian
2020 2019
-3,28%
-2,66%
-1,50%
-0,82%
-0,82%
-0,70%
-0,39%
-0,37%
-0,37%
-0,10%
-0,09%
-0,04%
0,17%
0,26%
0,32%
10,41%
Konstruksi
Industri
Akomodasi
Transportasi
Jasa Perusahaan
Jasa Lainnya
Infokom
Air
Jasa Keuangan
Jasa Kesehatan
Jasa Pendidikan
Listrik Gas
Real Estate
Administrasi Pemerintahan
Perdagangan
Pertambangan
Pertanian
• Serapan tenaga kerja di empat Sektor Utama (Pertanian, Perdagangan, Industri, dan Konstruksi) lebih tinggi dari sektorlainnya.
• Sektor Pertanian mampu berperan mengurangi jumlahpengangguran akibat PHK, tidak terserapnya tenaga kerja pada LU yang tersedia, atau berhenti berusaha di masa pandemi
• Penambahan jumlah orang yang bekerja antara tahun 2020 (1.054.579) dan 2019 (1.013.846) yaitu 40,7 ribu orang.
39.645
107.146
142.749
197.442
289.279
32.608
76.900
120.416
208.123
410.638
Listrik Gas
Real Estate
Air
Jasa Perusahaan
Infokom
Pertambangan
Jasa Keuangan
Jasa Kesehatan
Administrasi Pemerintahan
Transportasi
Jasa Lainnya
Jasa Pendidikan
Akomodasi
Konstruksi
Industri
Perdagangan
Pertanian
2020 2019
Serapan Tenaga Kerja di 17 Sektor Lapangan Usaha Tahun 2019 dan 2020
Dampak Pandemi COVID-19 pada Penduduk Bekerja(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)
Angkatan Kerja Tahun 2020 (1.185.595)
Pengangguran (131.016)
Penduduk Bekerja (1.054.579)
Pengurangan jam kerja merupakan dampakpandemi COVID-19 paling banyak dialamipenduduk bekerja di Kabupaten Cianjur di tahun2020 terutama di Sektor pertanian (34 persen) dan Industri pengolahan (18 persen), diikuti oleh banyaknya yang berhenti bekerja.
107.301
18.333
96.999
147.460
13.236
78.261
Pengurangan Jam Kerja
Sementara Tidak Bekerja
Berhenti Bekerja
Akibat COVID-19 Bukan Karena COVID-19
175 ribu Orang Berhenti Bekerja (Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)
• Pada tahun 2020, sebanyak 175.260 penduduk Kabupaten Cianjur berhenti bekerja: Yang terpaksa berhentibekerja akibat COVID-19 sebanyak 96.999 orang dan bukan karena COVID-19 sebanyak 78.261 orang. Hal in terjadi terutama karena adanya kebijakan PSBB (41.978 orang) dan usaha terhenti/bangkrut (26.91) orang).
513
920
2.802
3.034
8.722
9.513
13.785
15.732
41.978
Mengurus rumah tangga
Tidak cocok dengan lingkungankerja
Habis masa kerja/kontrak
Pendapatan kurang memuaskan
Lainnya
Takut terinfeksi Corona/Covid-19
Usaha terhenti/bangkrut
PHK
PSBB
Alasan utama Pekerja berhenti bekerja (±175.260 org)
7%
13%
28%
14%
29%
100%
51%
77%
100%
93%
87%
72%
86%
71%
49%
23%
Mengurus rumah tangga
Tidak cocok dengan lingkungan kerja
Habis masa kerja/kontrak
Pendapatan kurang memuaskan
Lainnya
Takut terinfeksi Corona/Covid-19
Usaha terhenti/bangkrut
PHK
PSBB
Akibat COVID Bukan karena COVID
-
1.116
1.220
2.587
3.551
4.282
6.031
6.193
11.028
-
-
-
604
1.596
3.413
434
1.158
1.597
-
920
393
-
2.089
-
-
1.760
2.657
473
1.397
698
2.638
1.332
1.226
481
2.085
5.658
-
-
-
1.983
513
1.258
-
706
-
-
606
-
1.493
1.320
652
-
2.044
3.496
Mengurus rumah tangga
Tidak cocok dengan lingkungan kerja
Habis masa kerja/kontrak
PHK
Usaha terhenti/bangkrut
Pendapatan kurang memuaskan
Takut terinfeksi Corona/Covid-19
Lainnya
PSBBPertanian
Pertambangan
Industri
Listrik Gas
Air
Konstruksi
Perdagangan
Transportasi
Akomodasi
Infokom
Jasa Keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan
Jasa Lainnya
0%
28%
53%
30%
43%
87%
29%
24%
43%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
7%
7%
2%
0%
0%
0%
24%
8%
6%
13%
6%
6%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
23%
17%
0%
12%
0%
17%
0%
10%
100%
35%
30%
8%
14%
7%
11%
24%
22%
0%
0%
0%
9%
5%
0%
4%
18%
0%
0%
15%
0%
5%
14%
0%
11%
14%
14%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
7%
0%
0%
0%
0%
0%
4%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
15%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
10%
0%
0%
7%
0%
2%
MENGURUS RUMAH TANGGA
TIDAK COCOK DENGAN LINGKUNGAN KERJA
HABIS MASA KERJA/KONTRAK
PENDAPATAN KURANG MEMUASKAN
LAINNYA
TAKUT TERINFEKSI CORONA/COVID -19
USAHA TERHENTI/BANGKRUT
PHK
PSBB
Pertanian Pertambangan Industri Listrik Gas Air Konstruksi
Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Jasa Keuangan Real Estate
Jasa Perusahaan Adm. Pemerintahan Pendidikan Kesehatan Jasa Lainnya
3,1%
0,0%
0,0%
0%
0%
12%
8,7%
0,0%
6,3%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0,0%
7,2%
35,4%
6,9%
0%
16,5%
44,5%
15,5%
100%
9,9%
38,2%
18,1%
27%
8,3%
11,5%
13,7%
30,4%
11,9%
0,0%
38,8%
0%
0%
0%
7,7%
28,2%
6,8%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
100%
52,8%
16,7%
0,0%
4,9%
0%
0%
0%
3,0%
0,0%
0,0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0,0%
17,2%
0,0%
13,2%
0%
0%
23%
13,0%
15,8%
21,3%
0%
0%
0%
0%
0%
100%
0%
0,0%
30,6%
26,3%
18,1%
34%
35,4%
36,4%
16,8%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Pertanian
Pertambangan
Industri
Listrik Gas
Air
Konstruksi
Perdagangan
Transportasi
Akomodasi
Infokom
Jasa Keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan
Jasa Lainnya
Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan kerja Habis masa kerja/kontrak
PHK Usaha terhenti/bangkrut Pendapatan kurang memuaskan
Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Lainnya PSBB
31 Ribu Orang sementara Tidak Bekerja(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)
2.000
2.083
4.604
4.761
5.074
13.047
Penangguhan kerja
Cuti
Sakit
PSBB
Lainnya
Penurunan aktivitas ekonomi
Alasan Pekerja sementara tidak bekerja(±31.569 org)
64%
7%
29%
JAMINAN BISA KEMBALI BEKERJA DI TEMPAT KERJA SEMULA
Ya
Tidak yakinkembali
Tidak tahu
100,0%
75,4%
18,5%
80,1%
48,4%
11,3%
13,9%
40,9%
28,3%
19,9%
41,9%
51,6%
13,3%
26,5%
11,2%
12,8%
6,0%
Penangguhan kerja
Cuti
Sakit
PSBB
Lainnya
Penurunan aktivitas ekonomi
Pertanian
Industri
Perdagangan
Transportasi
Akomodasi
Pendidikan
Jasa Lainnya
268 Ribu Orang mengalami Pengurangan Jam Kerja(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)
0,0%
0,0%
0,4%
0,5%
0,5%
0,5%
0,6%
0,7%
0,7%
4,0%
5,1%
5,3%
6,0%
6,8%
16,4%
18,1%
34,5%
Pengadaan Listrik dan Gas
Real Estate
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,…
Pertambangan dan Penggalian
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan…
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Konstruksi
Jasa Lainnya
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan…
Jasa Pendidikan
Perdagangan Besar dan Eceran;…
Industri Pengolahan
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Persentase Pekerja yang Mengalami Pengurangan Jam Kerjaberdasarkan lapangan usaha (±268.020)
12.409
13.709
14.568
17.942
20.306
38.373
77.869
116.854
Takut terinfeksi Corona/Covid-19
Sakit
Pengurangan pekerja di tempat kerja
Cuti/alasan pribadi
Meningkatnya beban pekerjaan
Berkurangnya bahan baku
Social/physical distancing, karantina…
Lainnya
Alasan terjadinya perubahan jam kerja selama pandemi
100%
0%
73%
32%
10%
59%
100%
52%
100%
27%
68%
90%
41%
48%
Takut terinfeksi Corona/Covid-19
Sakit
Pengurangan pekerja di tempat kerja
Cuti/alasan pribadi
Meningkatnya beban pekerjaan
Berkurangnya bahan baku
Social/physical distancing, karantina…
Lainnya
Akibat COVID Bukan karena COVID
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM Kabupaten Cianjur pada tahun 2020 yaitu mencapai65,36 atau menurun 0,02 poin dibandingkan dengan tahun2019. Pertumbuhan IPM pada tahun 2020 tersebut lebihlambat dari rata-rata pertumbuhan IPM sepanjang 2016-2019 yang mengalami rata-rata 1,29%. Komponen IPM yang terdampak dari pandemi COVID-19 terutamaPendapatan per Kapita yang merupakan indikator standarhidup layak. PPP Cianjur Tahun 2020, peringkat 3 terendahdiantara 27 Kab/Kota di Jabar setelah Kab. Tasikmalaya dan Kab. Garut
IPM Jabar tumbuh 0,08% sedangkan IPM Nasional tumbuh0,03%. Kebalikannya, IPM Kabupaten Cianjur Tahun 2020 menjadi 65,36, turun sebesar -0,03% dari tahun 2019 (65,38)
62,92
63,70
64,62
65,38 65,36
0,80
1,241,44 1,18
-0,03
-0,20
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
1,60
61,50
62,00
62,50
63,00
63,50
64,00
64,50
65,00
65,50
66,00
2016 2017 2018 2019 2020
Per
tum
bu
han
IP
M (
%)
IPM
Tahun
IPM Kabupaten Cianjur Pertumbuhan
70,18 70,8171,39 71,92 71,94
70,0570,69 71,30
72,03 72,09
62,9263,70
64,62 65,38 65,36
2016 2017 2018 2019 2020
IPM Indonesia IPM Jawa Barat IPM Kabupaten Cianjur
72,66 72,85 73,04
69,7 69,91 70,13
2018 2019 2020
Angka Harapan Hidup
Provinsi Jawa Barat Cianjur
8,15 8,37 8,556,93 6,97 7,18
2018 2019 2020
Rata-Rata Lama Sekolah
Provinsi Jawa Barat Cianjur
12,45 12,48 12,5
11,9 11,98 11,99
2018 2019 2020
Harapan Lama Sekolah
Provinsi Jawa Barat Cianjur
10.790,00 11.152,00 10.845,00
7.874,00 8.290,00 7.980,00
2018 2019 2020
Pengeluaran Per Kapita (Ribu Rupiah)
Provinsi Jawa Barat Cianjur
Perbandingan Komponen IPM Cianjur dengan Provinsi Jabar, 2018-2020
• Pada tahun 2020, setiap bayi yang baru lahir di Cianjur memiliki peluang untuk hidup hingga 70,13 tahun, lebih lama 0,22 tahun daritahun sebelumnya (69,91 tahun).
• Anak-anak yang berusia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 11,99 tahun (hampir setara dengan masa Pendidikan untukmenamatkan jenjang SMA), lebih lama 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya (11,98 tahun).
• Penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh Pendidikan selama 7,18 tahun (hampir setara dengan masa Pendidikan untuk menamatkan jenjang kelas VII SMP), lebih lama 0,21 tahun dibandingkan tahun sebelumnya (6,97).
• Rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan (PPP) tahun 2020 sebesar 7,980 juta rupiah per tahun, mengalami penurunan 310 riburupiah dibandingkan tahun sebelumnya (8,290 juta rupiah per tahun).
• Jadi selama tahun 2020, kecuali pengeluaran per kapita, indikator Kesehatan dan Pendidikan masih tumbuh positif.
Bogor
SukabumiCianjur Bandung
Garut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
CirebonMajalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
-0,48%
-0,40%
-0,32%
-0,24%
-0,16%
-0,08%
0,00%
0,08%
0,16%
0,24%
0,32%
0,40%
0,48%
0,56%
60,00 72,09 84,18
Pe
rtu
mb
uh
anIP
M 2
01
9-2
02
0
IPM Tahun 2020
BEST
WORST
Pada Tahun 2019, IPM Cianjur di bawah IPM Jawa Barat namun pertumbuhan IPM nya di atas Jawa Barat. Pada Tahun 2020, hampir 50% Kabupaten Kota di Jawa Barat mengalami penurunan IPM termasuk Kabupaten Cianjur. Yang paling terdampak dengan penurunan IPM di atas 0,20% yaitu Kabupaten Bandung Barat (-0,28%), Bogor (-0,35%), Karawang (-0,28%), Pangandaran (-0,22%) serta Kota Cimahi(-0,36%). Komponen IPM yang mengalami penurunan karena Pandemi COVID-19 yaitu Pengeluaran Per Kapita. Hal yang sama terjadi juga di Provinsi Jawa Barat dan sejalan dengan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan sehingga menyebabkan daya beli masyarakatberkurang.
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota BandungKota Cirebon
Kota BekasiKota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
0,50%
1,02%
1,54%
60 72,03 84,06
PP
ert
um
bu
han
IPM
20
18
-20
19
IPM Tahun 2019
WORST
BEST
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
CiamisKuningan
CirebonMajalengka
Sumedang
Indramayu
SubangPurwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota BogorKota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota BekasiKota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
50,00
68,04
86,08
60,00 76,23
IPM
Pe
rem
pu
an 2
01
9
IPM Laki-Laki 2019
WORST
BEST
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
CiamisKuningan
CirebonMajalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota BogorKota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota BekasiKota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
50,00
68,07
86,14
60,00 76,31
IPM
Pe
rem
pu
an 2
02
0
IPM Laki-Laki 2020
WORST
BEST
Dalam tiga tahun terakhir, komposisi IPM Kabupaten/Kota di Jawa Barat dilihat dari perbedaan jenis kelamin relatif tidakbanyak berubah. IPM Perempuan dan IPM Laki-LakiKabupaten Cianjur masih berada di bawah IPM Perempuan dan IPM Laki-Laki Provinsi Jawa Barat
TINGKAT KEMISKINAN (P0)• Tingkat Kemiskinan (P0) merupakan proporsi
penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan.
11,62 11,41
9,81
9,15
10,36
8,95 8,71
7,456,91
7,88
10,86 10,64
9,829,41
9,78
7,79 7,72
7,026,69
7,38
14,11 13,93
13,212,85 12,82
2016 2017 2018 2019 2020
Tin
gkat
Kem
iski
nan
(P0
)
Cianjur
Provinsi Jawa Barat
Nasional
Nasional Perkotaan
Nasional Perdesaan
P0 Cianjur mengalami penurunan yang progresif dari 2016 ke2019 sebesar rata-rata 0,8 persen. Namun akibat pandemiCOVID-19 kemiskinan secara nasional dan regional Kembali meningkat. P0 konsisten selalu di bawah rata-rata Nasional Perdesaan namun juga masih konsisten selalu di atas rata-rata Provinsi dan Nasional Perkotaan. Pada tahun 2019, KabupatenCianjur berhasil menurunkan tingkat kemiskinan di bawahrata-rata nasional namun kondisi pandemi telah menyebabkanTingkat Kemiskinan Kabupaten Cianjur pada tahun 2020 kembali di atas rata-rata nasional.
Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Garis Kemiskinan
Rupiah 304.255 320.390 340.882 350.760 371.699
JumlahPendudukMiskin
RibuJiwa
261,4 257,4 221,6 207,1 234,5
Wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi didominasipenduduk yang bekerja pada sektor pertanian sepertiKabupaten Kuningan, Indramayu, Majalengka dan Cianjur.
Tipologi Progress Tingkat KemiskinanKabupaten Kota di Jawa Barat Tahun 2019-2020
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
Cirebon
MajalengkaSumedang
IndramayuSubang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota BogorKota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota TasikmalayaKota Banjar
10,00
14,04
18,08
22,12
0,3 0,97 1,64
Pe
rtu
mb
uh
an T
ingk
at K
em
iski
nan
(P
ers
en
)
Selisih Tingkat Kemiskinan (Persen)
Worst
CianjurGap: 1,21Growth: 13,22Best
Peningkatan Kemiskinan yang dialamiKabupaten Cianjur melebihi rata-rata peningkatan di Jawa Barat namun dilihatdari pertumbuhan tingkat kemiskinanmasih berada di bawah rata-rata Jawa Barat
Secara spasial, antara tahun 2019 dan 2020 peningkatan angka kemiskinanterjadi di seluruh kabupaten/kota JawaBarat dengan peningkatan tertinggi di Kabupaten Kota yang terdampakpandemi di sektor industri dan pariwisata(akomodasi dan makan minum) sepertiKabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung dan Kabupaten Pengandaran
KEDALAMAN KEMISKINAN (P1)• Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran seberapa
jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan.
• Semakin Tinggi P1 menunjukkan semakin miskinnyapenduduk miskin akibat semakin jauhnya pengeluaran per kapita mereka dari garis kemiskinan
• Pada Tahun 2020, rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Cianjur semakin menjauh dari garis kemiskinan. Hal didapat karena kenaikan P1 dari 0,74 pada 2019 lalu menjadi 1,38 pada 2020.
Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Tingkat Kemiskinan(P0)
Persen 11,62 11,41 9,81 9,15 10,36
KedalamanKemiskinan(P1)
(Indeks) 1,93 1,50 1,34 0,74 1,38
Dengan ukuran Indeks Kedalaman Kemiskinan, peningkatan kemiskinan terjadi di 19 kabupaten kotaatau 70% wilayah Jawa Barat. Tetapi daerah yang paling terdampak adalah Kuningan (2,41) dan lima kabupatenkota lainnya yang terkoreksi Indeks KedalamanKemiskinannya yaitu Kabupaten Indramayu (2,18), Sumedang (1,72), Kota Cirebon (1,68), Cianjur (1,38) dan Kabupaten Cirebon (1,30).
KEPARAHAN KEMISKINAN (P2)• Keparahan Kemiskinan (P2) merupakan ukuran untuk
menggambarkan ketimpangan pengeluaran antarpenduduk miskin.
• Semakin tinggi P2 menunjukkan semakin miskinnyapenduduk paling miskin dan semakin tingginyaketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin
• Tahun 2016-2019, turunnya Tingkat Kemiskinan (P0) disertai dengan penurunan Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Keparahan Kemiskinan (P2) yang menunjukkanbahwa turunnya kemiskinan disertai dengan semakinsejahteranya penduduk yang masih miskin
• Pada Tahun 2020, ketimpangan pengeluaran pendudukmiskin di Kabupaten Cianjur relatif melebar. Gambaran inisesuai dengan kenaikan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kabupaten Cianjur pada 2020 menjadi 0,27 darisebelumnya 0,11 pada 2019 lalu.
• Berdasarkan Indeks Keparahan Kemiskinan, peningkatankemiskinan terjadi di 16 kabupaten kota atau 59% wilayah Jawa Barat yang terdampak pandemi. Tetapi 7 daerah yang paling terdampak terkoreksi signifikan IndeksKeparahan Kemiskinannya yaitu Kuningan (0,62), Indramayu (0,56), Sumedang (0,42), Kota Tasikmalaya(0,39), Pangandaran (0,28) dan Cianjur (0,27)
Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
Tingkat Kemiskinan(P0)
Persen 11,62 11,41 9,81 9,15 10,36
KedalamanKemiskinan(P1)
(Indeks) 1,93 1,50 1,34 0,74 1,38
KeparahanKemiskinan(P2)
(Indeks) 0,49 0,32 0,27 0,11 0,27
Kedalaman dan KeparahanKemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2020
BogorSukabumi
Cianjur
BandungGarut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
CirebonMajalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
PangandaranKota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
0
0,23
0,46
0,69
0 1,13 2,26 3,39
Ind
eks
Kep
arah
an K
emis
kin
an J
abar
(P
2)
Indeks Kedalaman Kemiskinan Jabar (P1)
BEST
WORST
Kemiskinan Kabupaten Cianjurtermasuk dalam wilayah terdampak cukup dalam dan parah dibandingkan kabupatenkota lainnya di Jawa Barat karena Indeks KedalamanKemiskinan dan IndeksKeparahan Kemiskinan beradadi atas Jawa Barat. Tetapirelatif lebih baik dibanding Kab. Kuningan, Kab. Indramayu, Kab. Sumedang, Kota Cirebon dan Kota Tasikmalaya
GINI RATIO• Koefisien Gini merupakan indikator yang menunjukkan ketimpangan pendapatan/ pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah.
• Nilai 0 menunjukkan kesetaraan sempurnasedangkan Nilai 1 menunjukkan ketimpangansempurna. Semakin tinggi Koefisien Gini , semakintinggi tingkat ketimpangan suatu daerah.
• Kabupaten Cianjur telah berhasil menurunkan ketimpangan dariketimpangan sedang antara 0,36 - 0,49 menjadi ketimpanganrendah antara 0,20 – 0,350
• Pada Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi menurun, tingkatkemiskinan meningkat, namun ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Kabupaten Cianjur semakin rendah.
• Hal ini diperkirakan bukan karena masyarakat bawah mengalamipeningkatan kesejahteraan tetapi karena masyarakatberpenghasilan tinggi dan menengah berkurang penghasilannya.
Meskipun ketimpangan Cianjur selalu beradadibawah Provinsi Jawa Barat dengan kondisimembaik, peringkat ketimpangannyaberfluktuasi dibandingkan Kabupaten Kota lainnya. Pada tahun 2018, diantara 27 KabupatenKota, gini ratio Cianjur menduduki peringkat ke-15 terkecil kemudian turun peringkat ke-19 pada tahun 2019 dan naik peringkat ke-11 pada tahun2020.
0,361
0,348
0,3700,363
0,350
0,413
0,4030,407
0,402 0,4030,397
0,3930,389
0,382 0,381
0,340
0,350
0,360
0,370
0,380
0,390
0,400
0,410
0,420
2016 2017 2018 2019 2020
CIANJUR JABAR INDONESIA
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Cianjur periode tahun2016-2019 selalu di atas LPE JawaBarat dan Nasional dengan rata-rata pertumbuhan yaitu 6,03 persen. Sedangkan rata-rata LPE Jawa Barat pada kurun waktu yang sama yaitu5,43 persen dan LPE rata-rata nasional yaitu 5,07 persen. Pada tahun 2020, sama halnya denganpertumbuhan ekonomi nasional dan Jawa Barat yang terkontraksi, pertumbuhan ekonomi Cianjur pun mengalami penurunan, tumbuhminus 0,78 persen.
5,03 5,07 5,17 5,02
-2,07
5,66 5,35 5,645,07
-2,44
6,43
5,776,23
5,67
-0,78
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
2016 2017 2018 2019 2020
Laju
Per
tum
bu
han
Eko
no
mi (
per
sen
)
Tahun
Indonesia Provinsi Jawa Barat Cianjur
29,14%
0,25%
7,05%
0,09%
0,04%
8,37%
16,53%
9,17%
6,33%
5,40%
2,33%
2,38%
0,63%
2,40%
4,87%
0,91%
4,12%
0% 10% 20% 30% 40%
Pertanian, Kehutanan dan…
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan…
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran,…
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan…
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintah,…
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
2020
2019
2018
1,75%
-0,04%
0,73%
-1,89%
17,47%
-6,56%
-7,23%
-2,40%
-3,00%
22,07%0,77%
0,01%
-16,22%-1,82%
4,35%
1,83%
-2,23%
-20%-15%-10% -5% 0% 5% 10% 15% 20% 25%
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,…
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran,…
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan…
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintah,…
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
2020
2019
2018
Kontribusi Lapangan Usaha PDRB dan Pertumbuhan Lapangan Usaha PDRB
Pada tahun 2020, PDRB Kabupaten Cianjur (Rp 47,52 Triliun) menyumbang PDRB Jawa Barat (Rp 2121,96 Triliun) hanyasebesar 2,24%. Hal ini disebabkan struktur ekonomi Cianjur masih berbasis pertanian sementara Jawa Barat didukungindustri pengolahan, terutama oleh Kabupaten Karawang, Bekasi, dan Bogor serta Kota Bandung dengan perdagangan dan jasa. Akibatnya PDRB per kapita Cianjur (Rp. 20,99 juta) masih tertinggal dari Jawa Barat (Rp 42,49 juta).
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
GarutTasikmalaya
Ciamis
KuninganCirebonM…
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung BaratPangandaran
Kota BogorKota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota BekasiKota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
0
20
40
60
80
100
120
0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00
PD
RB
Pe
r K
apit
a (J
uta
Ru
pia
h)
PDRB ADHB (Triliun Rupiah)
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
GarutTasikmalaya Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang
IndramayuSubangPurwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi Kota Depok
Kota CimahiKota Tasikmalaya
Kota Banjar
-8,00
-6,00
-4,00
-2,00
0,00
2,00
4,00
-4,00 -3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00
Pe
rtu
mb
uh
an P
DR
B p
er
Kap
ita
(pe
rse
n)
Pertumbuhan Ekonomi (Persen)
Best
Worst
Dibandingkan daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Barat, pertumbuhan ekonomi dan PDRB per Kapita Kabupaten Cianjurtermasuk yang mengalami kontraksi namun tidak sedalam Provinsi Jawa Barat dan relatif lebih baik dari Kabupaten/Kota lain yang terdampak cukup parah akibat pandemi COVID-19.
CAPAIAN HASIL RPJMD TAHUN 2016-2020 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN CIANJUR
62,563
63,564
64,565
65,5
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
2017 2018 2019 2020 2021
63,7 63,7
64,62 64,62 64,8365,38
65,0865,36 65,42
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
2017 2018 2019 2020 2021
5,72 5,77 5,94 6,23 5,96 5,67 5,98
-0,78
6,00
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
99,29,49,69,810
10,210,410,610,8
1111,2
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
2017 2018 2019 2020 2021
10,1 10,1 10,16 10,23 10,149,81
10,12
11,05
10,10
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
0
2
4
6
8
10
12
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
REA
LISA
SI
TAR
GET
2017 2018 2019 2020 2021
11,41 11,419,81 9,81 9,73 9,15 9,65 10,369,57
Persentase Penduduk Miskin
0,335
0,340
0,345
0,350
0,355
0,360
0,365
0,370
TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET
2017 2018 2019 2020 2021
0,350 0,348 0,350
0,370
0,350
0,363
0,350 0,3500,350
Indeks Gini
No Indikator SatuanKondisi
Awal RPJMD
Kondisi Akhir RPJMDPerubahan2016-2021Target Proyeksi Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1Indeks Pembangunan Manusia(IPM)
Poin 62,92 65,42 65,36 + 2,44
2 Persentase Penduduk Miskin Persen 11,62 9,57 10,36 - 1,26
3Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Persen 10,20 10,10 11,05 +0,85
4Rata-rata Laju PertumbuhanEkonomi (LPE)
Persen 5,72 6,00 4,22* -1,5
5 Indeks Gini Poin 0,36 0,350 0,35 -0,01
Titih Titisari Danielaini, S.T., M.Si., M.Sc., P.hDtitihdanielaini@gmail.comPerencana Ahli MudaBappeda Kab. Cianjur
TERIMA KASIH
top related