electroconvultion therapy new 13
Post on 22-Jul-2015
247 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ELECTROCONVULTION THERAPY
Christin,W., S.Kep.,Ns., MSN
Electroconvultion therapy (ECT)/terapi kejang listrik (TKL)
Merupakan suatu jenis pengobatan somatik dimana arus listrik digunakan melalui elektroda yang ditempatkan pada bitemporo-fontalis atau pada hemisfer nondominan yang menimbulkan kejang Grand Mal,yang darinya diharapkan tjd efek terapeutik
Sejarah
Pertama kali di temukan oleh Cerletti pada tahun 1938.Pada tahun 1950 ditemukan ECT dengan kombinasi musculorelaxan dan anestesi, sehingga klien tidak mengalami kejang akibat muskulorelaxan.
Mekanisme kerja
Efektifitas scr klinis ditentukan oleh bangkitan kejang.2 teori tentang ECT : teori psikodinamik dan teori organik
Teori psikodinamik
Kalinowsky (1980) efek penyembuhan dari ECT didasrkan pd pemberian hukuman thd rasa bersalah. Amnesia menghilangkan ingatanyg tdk menyenangkan.Teori ini lemah neurosis kebanyakan krn f. psikogenik seharusnya bereaksi baik, bukan indikasi ECT
Teori organik
Meningkatkan sensifitas reseptor thd neurotransmiterMeningkatkan turn over dopamin dan serotoninMirip dg antidepresan.
Indikasi
Depresi MayorManikSkizofreniaKatatoniaGangguan neurologikPasien yyg tak berespon dg psikofarmaka
Pasien yang tidak dapat diberikan obat psikofarmaka.
Kontra indikasitdk ada kontra indikasi absolut
Resiko tinggi :Lesi pada SSPPeningkatan TIKDefisit neurologisTumor SSP
Riwayat bedah sarafFraktur tl tengkorakStrokeGagal jantung kongestif yang terkompensasi.
Efek samping
Efek kardiovaskuler (bradikardi,tachicardia,perubahan hemodinamik.Kematian (1:25 rb)Gangguan fungsi kognitif (amnesia retograde, kebingungan & post anestesi
Kerusakan otakKejang spontanFraktur,mual muntah, sakit kepala
Fase – fase pd klien dg Tindakan ECT
1. Fase laten: 2-5” tremor cepat2. Fase tonik: kurang lebih 10” seluruh
sistem otot kerangka kejang tonik3. Fase klonik : kurang lebih 30”
kejang klonik (berdenyut) menyeluruh makin lama makin berkurang
4. Fase Apneu dan belum sadar beberapa detik
5. Fase bernafas spontan : makin lama makin teratur beberapa menit
6. Fase sadar kembali: 5’ sesudah kejang berhenti. Pasien disorientasi beberapa menit
7. Fase tidur : ½ - 1 jam sesudah pasien menguasai lagi orientasinya
Persiapan AlatKonvulsator set (diatur intensitas dan timer)Tounge spatel atau karet mentah dibungkus kainKain kasaCairan Nacl secukupnyaSpuit disposibelObat SA injeksi 1 ampulTensimeterStetoskop
Persiapan kl ienAnjurkan klien dan keluarga untuk tenang dan beritahu prosedur tindakan yang akan dilakukan.Lakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengidentifikasi adanya kelainan yang merupakan kontraindikasi ECTSiapkan surat persetujuanKlien berpuasa 4-6 jam sebelum ECT
Lanjutan....Lepas gigi palsu, lensa kontak, perhiasan atau penjepit rambut yang mungkin dipakai klienKlien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan defekasijika ada tanda ansietas, berikan 5 mg diazepam IM 1-2 jam sebelum ECTJika klien menggunakan obat antidepresan, antipsikotik, sedatif-hipnotik, dan antikonvulsan harus dihentikan sehari sebelumnya.
Premedikasi dengan injeksi SA (sulfa atropin) 0,6-1,2 mg setengah jam sebelum ECT.
Pelaksanaan.Setelah alat sudah disiapkan, pindahkan klien ke tempat dengan permukaan rata dan cukup keras. Posisikan hiperektensi punggung tanpa bantal. Pakaian dikendorkan, seluruh badan di tutup dengan selimut, kecuali bagian kepala.Berikan natrium metoheksital (40-100 mg IV). Anestetik barbiturat ini dipakai untuk menghasilkan koma ringan.
Berikan pelemas otot suksinikolin atau Anectine (30-80 mg IV) untuk menghindari kemungkinan kejang umum.Kepala bagian temporal (pelipis) dibersihkan dengan alkohol untuk tempat elektrode menempel.Kedua pelipis tempat elektroda menempel dilapisi dengan kasa yang dibasahi caira Nacl.
Penderita diminta untuk membuka mulut dan masang spatel/karet yang dibungkus kain dimasukkan dan klien diminta menggigitRahang bawah (dagu), ditahan supaya tidak membuka lebar saat kejang dengan dilapisi kainPersendian (bahu, siku, pinggang, lutu) di tahan selama kejang dengan mengikuti gerak kejang
Pasang elektroda di pelipis kain kasa basah kemudia tekan tombol sampai timer berhenti dan dilepasMenahan gerakan kejang sampai selesai kejang dengan mengikuti gerakan kejang (menahan tidak boleh dengan kuat).Bila berhenti nafas berikan bantuan nafas dengan rangsangan menekan diafragma
Bila banyak lendir, bersihkanKepala dimiringkan Observasi sampai klien sadarDokumentasikan hasil di kartu ECT dan catatan keperawatan
Setelah ECT
Observasi dan awasi tanda vital sampai kondisi klien stabil Jaga keamanan, Temani sampai sadarBila klien sudah sadar bantu mengembalikan orientasi klien sesuai kebutuhan, biasanya timbul kebingungan pasca kejang 15-30 menit.
top related