eksplorasi umum timah hitam
Post on 03-Apr-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Eksplorasi Umum Timah Hitam
1/8
Eksplorasi Umum Timah Hitam (pb) Di KabupatenPasaman, Provinsi Sumatera Barat
Share
Delicious
Digg
Stumble Upon
Facebook
twitter
Dwi Nugroho Sunuhadi dan Syahya Sudarya
Kelompok Program Penelitian Mineral
SARI
Geologi daerah Tambangan, Jorong Petok, Nagari Panti, Kabupaten Pasaman mempunyai
runtunan stratigrafi dari muda ke tua, yaitu : Alluvial berumur Kuarter, Satuan Batuan Filit
(Formasi Kuantan) berumur Permokarbon serta Granit (Batholit Tandung Kumbang) berumur
Permo Trias. Mineralisasi logam dijumpai berupa urat-urat halus larutan silika berukuran
beberapa cm sampai 10 cm maupun penggantian pada batuan samping mengandung mineral-
mineral sulfida seperti galena, pirit dan kalkopirit dengan oksida besi sebagai pengotor dalam
masadasar silika, yang kehadirannya sangat dipengaruhi oleh struktur, litologi pembawanya
maupun faktor alam seperti erosi dan morfologi. Batuan intrusi granit dari Formasi Tadung
Kumbang sebagai pembawa mineralisasi tersebar luas di daerah ini, sehingga kemungkinan
sumber daya yang mmpunyai nilai ekonomis masih dapat diharapkan. Hal ini didukung olehbesarnya sebaran anomali chargeability batuan yang mengandung logam yang terukur dengan
makin bertambahnya kedalaman. Potensi sumberdaya tereka logam Pb berdasarkan interpretasi
geofisika diperkirakan sebanyak 7.389.038 ton.
PENDAHULUAN
Secara administratif, wilayah kegiatan eksplorasi terletak di Kampung Tambangan Jorong Petok,
Nagari Panti Kabupaten Pasaman dan secara geografis wilayah ini terletak pada : 100 05 dan
100 10 Bujur Timur dan 0 15 dan 0 21 Lintang Utara dengan luas wilayah sekitar 104 km
persegi (Gambar 1).
Daerah eksplorasi dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 4 maupun kendaraan
roda dua dari Lubuk Sikaping (ibukota Kabupaten Pasaman) Petok Kampung Baru
Tambangan (lokasi eksplorasi) dengan jarak sekitar 30 km.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari data primer maupun data sekunder tentang potensi
sumber daya mineral yang terdapat di daerah ini untuk melengkapi bank data yang telah dimiliki
oleh Pusat Sumber Daya Geologi.
Tujuannya adalah untuk pembuatan Bank Data Sumber Daya Mineral Nasional dengan dataterbaru dan akurat. Data tersebut dapat membantu untuk memudahkan pemerintah daerah
http://delicious.com/post?url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://delicious.com/post?url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://digg.com/submit?phase=2&url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://digg.com/submit?phase=2&url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://www.stumbleupon.com/submit?url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://www.stumbleupon.com/submit?url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://www.facebook.com/share.php?u=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&t=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://www.facebook.com/share.php?u=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&t=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://twitter.com/home?status=Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barat%20-%20http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.phphttp://twitter.com/home?status=Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barat%20-%20http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.phphttp://twitter.com/home?status=Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barat%20-%20http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.phphttp://www.facebook.com/share.php?u=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&t=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://www.stumbleupon.com/submit?url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://digg.com/submit?phase=2&url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barathttp://delicious.com/post?url=http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php&title=Pusat%20Sumber%20Daya%20Geologi%20-%20Eksplorasi%20Umum%20Timah%20Hitam%20(Pb)%20Di%20Kabupaten%20Pasaman,%20Provinsi%20Sumatera%20Barat -
7/28/2019 Eksplorasi Umum Timah Hitam
2/8
setempat dalam rangka pengembangan wilayah guna menggali pendapatan asli daerah di
bidang pertambangan.
Daerah Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang
mempunyai sebaran endapan timah hitam (Pb) yang cukup potensial, baik yang telah diketahuipotensinya maupun yang masih indikasi. Untuk mengetahui lebih jauh potensi dan indikasi
tersebut sejak tahun 2005, Pusat Sumber Daya Geologi telah melakukan kegiatan inventarisasi
endapan mineral logam di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Sebagai tindak lanjut
dari kegiatan tersebut, maka melalui DIPA tahun 2009 ini dilakukan kegiatan eksplorasi umum
endapan timah hitam di daerah Kabupaten Pasaman.
GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN
Morfologi
Geomorfologi wilayah eksplorasi secara umum merupakan daerah perbukitan bergelombang
dengan pola aliran sungai paralel yang berarah tenggara baratlaut (Gambar 4).
Sungai utama yang mengaliri daerah penyelidikan yaitu Batang Tambangan dengan anak-anak
sungai yang bermuara ke Batang Tambangan. Geomorfologi daerah penyelidikan termasuk
dalam satuan morfologi perbukitan bergelombang, daerah ini terletak pada ketinggian 250 s.d.
500 meter dpl dengan kemiringan lereng 20 40.
Berdasarkan data-data yang diambil di lapangan, stratigrafi daerah penyelidikan dari yang muda
ke yang tua adalah alluvial, metabatugamping, batutanduk, kuarsit, filit dan granit.
Alluvial
Satuan ini menempati sebagian kecil daerah penyelidikan, terendapkan pada daerah aliran
Sungai Tambangan dan daerah limbah banjirnya berupa material lepas yang terdiri dari filit,
granodiorit, granit, kuarsit dalam bentuk bongkah sampai pasir halus, satuan alluvial ini berumur
Kuarter dan pengendapan masih berlangsung hingga saat ini
Metabatugamping
Satuan ini tersingkap berupa lensa-lensa dalam batuan kuarsit, di bagian sebelah barat daerah
penyelidikan, kontak dengan batuan granit dan menunjukkan indikasi adanya skarn dari hasil
pengamatan PIMA. Dari hasil analisis petrografi pada beberapa conto batuan yang diambil untuk
kontrol litologi di lapangan dapat diuraikan disini bahwa batuan sedimen-metasedimen yang ada
di daerah ini berupa batugamping organik (PP.09/10/R) yang dalam fotomikrograf terlihat
disusun oleh fragmen-fragmen fosil, kuarsa dan mineral opak di dalam masa dasar mikrokristalin
karbonat, yang di dalam sayatan tipis batuan ini menunjukkan tekstur klastik, berbutir halus
hingga berukuran 1 mm, kemas terbuka, terpilah buruk, menyudut tanggung - membundar,
berongga/ sarang, terdiri dari fragmenfragmen fosil di dalam masadasar mikrokristalin
karbonat.
Batutanduk (Hornsfel)
-
7/28/2019 Eksplorasi Umum Timah Hitam
3/8
Satuan ini tersingkap di sebelah timur dan tenggara daerah penyelidikan, kontak dengan batuan
terobosan granit, mineralisasi di daerah ini berupa pirit dan pirhotit. Batuan kuarsa-biotit-epidot
Hornsfel (conto PP.09/08/R), yang diskripsi petrografinya di dalam sayatan tipis batuan ini
bersifat holokristalin, menunjukkan tekstur granoblastik dan mosaik, berbutir halus hingga
berukuran 0,25 mm, bentuk butir xenoblast, disusun oleh mineral-mineral kuarsa, biotit, epidotdengan sedikit plagioklas. Tampak urat halus karbonat memotong massa batuan. Pada conto
PP.09/14/RA batuan kuarsa-aktinolit-epidot hornsfel juga teridentifikasi dalam sayatan tipis
batuan ini holokristalin, menunjukkan tekstur granoblastik dan mosaik, berbutir halus hingga
berukuran 1 mm, bentuk butir xenoblast, disusun oleh mineral-mineral kuarsa, aktinolit, epidot
dengan sedikit plagioklas dan karbonat.
Kuarsit
Satuan ini tersingkap di bagian tengah utara dan tengah daerah penyelidikan kontak dengan
batuan granit di Sungai Tambangan Sanik, membawa mineralisasi silisifikasi yang kuat
menghasilkan urat-urat kuarsa halus. Batuan kuarsit (PP.09/15/R), yang dalam sayatan tipis
batuan ini tampak holokristalin, menunjukkan tekstur granoblastik dan foliasi terutama pada
mineral pipih, berbutir halus hingga berukuran 0,5 mm, bentuk butir xenoblast, disusun oleh
kuarsa dengan sedikit plagioklas, serisit dan mineral opak.
Satuan batuan filit
Satuan ini menempati sebagian besar wilayah penyelidikan, karena hampir seluruh wilayah
eksplorasi batuan yang tersingkap merupakan batuan dari Formasi Kuantan (filit) yang telah
mengalami proses diagenesa yang disebabkan oleh proses mineralisasi (pembentukan logam)
ekonomis serta proses pelapukan pada batuan.
Granit
Satuan batuan ini tersingkap pada daerah-daerah lembah yang dijumpai pada wilayah
penyelidikan atau bagian bawah dari Formasi Kuantan, granit ini tersingkap pada aliran sungai-
sungai Tambangan pada daerah hulu dan pada aliran anak-anak sungai yang bermuara ke
Sungai Tambangan. Hasil pengamatan petrografis, conto batuan intrusi granit (PP.09/12/R),
menunjukkan sifat holokristalin, tekstur hipidiomorfik granular dan mikro pertit berbutir halus
hingga berukuran 7 mm, bentuk anhedral subhedral, dan disusun oleh mineral mineral
plagioklas, ortoklas, kuarsa, biotit dan hornblende, serta mineral mineral sekunder, sedangkan
mineral asesorinya adalah zirkon. Dari hasil analisis PIMA dijumpai indikasi mineralisasi
greissen.
STRUKTUR GEOLOGI
Struktur geologi yang berkembang di daerah penyelidikan berupa sesar, antiklin dan sinklin.
Gejala sesar sangat terlihat di Sungai Tambangan berupa pembelokan sungai yang sangat
tajam dan jejak pada batuan filit dengan arah umum baratlaut tenggara dan sesar-sesar minor
yang memotong arah ini.
Pada batuan filit dan granodiorit yang tersingkap di permukaan sangat banyak dijumpai rekahan-
-
7/28/2019 Eksplorasi Umum Timah Hitam
4/8
rekahan akibat pengaruh sesar yang terjadi yang terisi oleh mineral-mineral alterasi.
Struktur yang berkembang pada wilayah eksplorasi sangat dikontrol oleh struktur sesar regional
yang dikenal dengan Sesar Semangko.
Mineralisasi /Indikasi Bahan Gallian
Dari litologi yang dijumpai mulai dari aluvial, koluvium, metasedimen dan batuan terobosan yang
terdiri dari granit dan granodiorit, maka dapat diharapkan zona mineralisasi terjadi pada kontak
batuan sedimen dengan batuan terobosan yang ada terutama batuan intrusi granit. Mineralisasi
pada batuan metasedimen Formasi Kuantan diperkirakan sebagai akibat kontak hidrothermal
dengan intrusi batholit Tadung Kumbang. Mineralisasi tipe kontak hidrothermal biasanya banyak
mengandung oksida-oksida dan atau sulfida-sulfida dari logam Au, Ag, Pb, Zn, Sb, Hg dan Fe.
Bentuk cebakan hidrothermal sering mengikuti bentuk rongga/replacement. Bentuk urat dan
impregnasi dapat digolongkan pada proses cavityfilling. Pada cebakan yang mengisi rongga
(cavity filling) bisa terjadi dua proses yaitu pembentukan rongga dan pengisian larutan oleh
mineral.
Kontak hidrothermal antara batuan metasedimen Formasi Kuantan dengan intrusi batholit
Tadung Kumbang dijumpai sepanjang anak air Tambangan Sanik mulai dari jalan desa sampai
kurang lebih 60 meter ke arah hulu dengan lebar mencapai 40 meter. Mineralisasi dijumpai baik
berupa urat-urat halus larutan silika berukuran beberapa cm sampai 10 cm maupun penggantian
pada batuan samping. Kenampakan megaskopis batuan berwarna abu-abu terang, berbutir
sedang sampai halus, agak kompak mengandung mineral-mineral sulfida seperti galena, piritdan kalkopirit dengan oksida besi sebagai pengotor dalam massa dasar silika.
Arah umum penyebaran logam dasar yang tersingkap di permukaan berkisar antara baratlaut
tenggara yang dikontrol oleh struktur patahan orde kedua dan seterusnya dari sesar besar
Sumatera.
Data lapangan yang didapat berupa conto batuan alterasi dan termineralisasi, terutama
mineralisasi timah hitam (Pb) maupun mineralisasi logam lainnya yang dianalisis kimia unsur,
yang dari hasil analisisnya terlihat ada beberapa conto yang memiliki kandungan unsur logam
mulia dan logam dasar yang cukup tinggi, seperti pada conto batuan PP.09/01/R yang memiliki
kandungan Pb 28,99% dan Zn 15,71%, Ag 360 ppm, Au 50 ppb dan Sb 180 ppm, conto batu
nomor PP.09/02/R yang memiliki kandungan Pb 32,07%, Zn 7400 ppm, Ag 40 ppm, Au 140 ppm
serta Sb 20 ppm, conto PP.09/04/R dengan kandungan unsur-unsur Cu 600 ppm, Pb 4839 ppm,
Zn 7,56%, Ag 11 ppm, Au 14 ppb, serta Sb 2 ppm; conto PP.09/14/R dengan kandungan unsur
Cu 583 ppm, Pb 6607 ppm, Zn 7,29%, Ag 21 ppm, Au 15 ppb; conto PP.09/16/R dengan
kandungan Cu 209 ppm, Pb 8842 ppm, Zn 1,72%, Ag 46 ppm, Au 12 ppb, As 8 ppm dan Sb 40
ppm; conto batuan PP.09/11/R dengan kandungan unsur Cu 460 ppm, Pb 138 ppm, Zn 438
ppm, Ag 20 ppm, Au 53 ppb; conto batu PP.09/36/R dengan kandungan unsur Cu 697 ppm, Pb
5349 ppm, Zn 10,56%, Ag 8 ppm dan Au 4 ppb; conto batu nomor PP.09/33/R dengankandungan unsur Cu 1267 ppm, Pb 3767 ppm, Zn 636 ppm, Ag 11 ppm dan Au 172 ppb; dan
-
7/28/2019 Eksplorasi Umum Timah Hitam
5/8
juga conto batuan nomor PP.09/26/F yang berupa conto bongkahan dengan kandungan unsur
Cu 242 ppm, Pb 173 ppm, Zn 145 ppm, Ag 4 ppm serta Au 41 ppb; serta 3 conto
aluran/chanelling seperti conto nomor PP.09/29/CH1 dengan kandungan unsur Cu 233 ppm,
Pb 7484 ppm, Zn 5228 ppm, Ag 26 ppm, Au 14 ppb serta As 12 ppm; conto nomor
PP.09/30/CH2 dengan kandungan unsur Cu 717 ppm, Pb 8635 ppm, Zn 9,46%, Ag 30 ppm, Au96 ppb, As 2 ppm serta Sb 22 ppm; serta conto nomor PP.09/31/CH3 dengan kandungan unsur
Cu 180 ppm, Pb 2,27%, Zn 6917%, Ag 4 ppm dan Au 13 ppb, yang ketiga conto ini diambil pada
satu singkapan bijih galena yang berlokasi di pinggir jalan daerah Kampung Tongah, Petok,
dengan interval/selang pemercontoan alur 1 m ke kiri dan ke kanan dan panjang alur sekitar 1,5
m 2,5 m dari bagian atas ke bawah.
Dari beberapa conto batuan yang dianalisis mineragrafi, teramati mineral-mineral logam pirit,
kalkopirit, kalkosit, sfalerit , kalkopirit, galena.
Hasil analisis PIMA beberapa conto batuan menunjukkan jenis alterasi yang berbeda, tetapi
umumnya didominasi oleh propilitik (PP.0904R, PP.0905R, PP.0917F, PP.0918R, PP.0923F,
PP.0925F, PP.0929CH1, PP.0929CH3, PP.0936R) yang dicirikan oleh mineral-mineral khlorit,
epidot, monmorilonit, ilit dan kalsit. Beberapa conto memperlihatkan jenis ubahan yang menarik
yaitu skarn (PP.0907R) dan greissen (PP.0920F), meskipun tingkat kesalahan interpretasi jenis
mineralnya cukup tinggi, yaitu 1992 untuk turmalin
PEMBAHASAN
Dari litologi yang dijumpai di lapangan mulai dari endapan aluvium sungai, batuan metasedimenserta batuan terobosan granit, serta pengamatan secara kasat mata dengan memakai loupe,
maka dapat diharapkan zona mineralisasi terjadi pada kontak batuan metasedimen dengan
batuan terobosan yang ada terutama batuan intrusi granit. Mineralisasi pada batuan
metasedimen Formasi Kuantan diperkirakan sebagai akibat kontak hidrothermal dengan intrusi
batholit Tadung Kumbang. Mineralisasi tipe ini biasanya banyak mengandung oksida-oksida dan
atau sulfida-sulfida dari logam Au, Ag, Pb, Zn, Sb, Hg dan Fe.
Dari asosiasi mineral-mineral yang ditemukan di daerah ini dapat dijelaskan bahwa mineralisasi
di daerah ini, bertipe epitermal lowsulfidation (Buchanan), yang merupakan zona mineralisasi
bagian bawah, dan tidak ada kaitannya dengan adanya/hadirnya logam mulia yang berada di
zona mineralisasi bagian atas (di daerah ini mungkin telah mengalami proses erosi/juga oleh
kondisi morfologi yang cukup terjal hingga zona yang berisi logam dasar disini bisa tersingkap),
yang dicirikan oleh bau gas belerang yang kuat di dekat singkapan bijih galena.
Untuk mencari pola atau sebaran dari zona mineralisasinya yang diperlukan di dalam
mendukung kualitas dan kuantitas bijih serta untuk menghitung besarnya perkiraan sumber daya
bijih digunakan data hasil penyelidikan geofisika polarisasi terinduksi (IP) yang dilakukan
bersamaan dengan kegiatan ini
Nilai anomali chargeability di daerah penyelidikan ini berkisar antara 0.0 210 mV/V dan dapat
-
7/28/2019 Eksplorasi Umum Timah Hitam
6/8
diklasifikasikan menjadi 4 kelompok anomali (anomali < 10 mV/V tidak digambarkan disini/~
warna putih) yaitu:
a) Daerah yang didominasi oleh anomali chargeability dengan nilai lebih kecil dari 10 mV/V,
ditafsirkan sebagai defleksi batuan bawah permukaan yang bukan daerah mineralisasi atau tidak
mengandung mineral logam.
b) Daerah yang didominasi oleh anomali chargeability dengan nilai 10 25 mV/V, ditafsirkan
sebagai defleksi batuan bawah permukaan yang merupakan daerah mineralisasi (mengandung)
mineral logam.
c) Daerah yang didominasi oleh anomali chargeability dengan nilai 25 50 mV/V, ditafsirkan
sebagai defleksi batuan bawah permukaan yang mengandung mineral logam yang cukup besar
secara kuantitas.
d) Daerah yang didominasi oleh anomali chargeability dengan nilai > 50 mV/V, ditafsirkan
sebagai defleksi dari batuan bawah permukaan yang mengandung paling besar kandungan
mineral logam secara kuantitas.
Berdasarkan analisis hasil pengamatan IP (chargeability) yang dikompilasikan dengan hasil
penyelidikan geologi permukaan, dapat diinterpretasikan, bahwa daerah yang dianggap prospek
untuk ditindaklanjuti adalah di sekitar bagian tengah dan bagian sebelah barat daerah
penyelidikan, atau lebih khusus lagi pada daerah dengan batuan granit (Peta Geologi-Lampiran
2), seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6, Gambar 7, Gambar 8, Gambar 9 dan Gambar 10.
Harga chargeability yang tinggi ini dapat juga diartikan bahwa cebakan tersebut mengandunglogam yang relatif banyak. Daerah tersebut ditafsirkan merupakan daerah batuan bawah
permukaan yang mengandung mineral logam bila nilai chageability pada daerah tersebut lebih
besar dari 10 mV/V, sehingga dianggap merupakan daerah yang kaya akan mineral logam,
dengan kata lain sebagai daerah yang prospek untuk ditindaklanjuti.
Pemanfaatan bahan galian logam tidak terlepas dari kualitas, kuantitas dan aksesibilitas serta
faktor lain seperti kondisi lingkungan. Hal ini menjadi perhatian penting apabila bahan galian
tersebut nantinya akan dieksploitasi. Selain itu kendala dari pemanfaatan bahan galian ini adalah
masih banyaknya penambangan yang dilakukan tidak berwawasan lingkungan, sehingga tidak
memperdulikan keselamatan penambang sendiri dan faktor kelestarian wilayah.
Timah hitam sebagai salah satu komoditi jenis logam keberadaannya sangat diperlukan
terutama sebagai bahan baku pencampur bahan bakar, amunisi, pembungkus kabel, solder,
lempengan baterai dan lain-lain yang pada tahun-tahun terakhir ini permintaannya meningkat
secara tajam di pasaran internasional, untuk itu perlu digalakkan kegiatan eksplorasi lebih lanjut
sebagai upaya untuk mendapatkan cebakan baru.
Berdasarkan pemetaan geologi permukaan dan didukung oleh data dari pemercotnoan batuan
termineralisasi logam dasar, pengukuran induksi polarisasi, maka keterdapatan bahan galianlogam di daerah penyelidikan ini tersebar pada intrusi granit Formasi Tadung Kumbang yang
-
7/28/2019 Eksplorasi Umum Timah Hitam
7/8
menerobos batuan metasedimen dari Formasi Sihapas seluas 2.138.032 m2. Dengan
mengambil asumsi tebal lapisan limapuluh (50) meter (dari hasil pendugaan polarisasi induksi),
maka diperoleh volume endapan batuan yang mengandung logam dasar/bijih adalah
106.901.600 m3. Jika kekayaan logam dasar rata-rata 2,5693% (rata-rata data hasil analisis Pb
dalam batuan) dan berat jenisnya 2,7 maka perkiraan sumberdaya tereka logam Pb di daerahpenyelidikan ini adalah 7.389.038 ton .
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pekerjaan lapangan yang dilakukan pada wilayah eksplorasi yang berlokasi di daerah
Tambangan, Jorong Petok, Nagari Panti, Kabupaten Pasaman dan hasil hasil analisis
laboratorium dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Geologi daerah penyelidikan, berdasarkan data-data yang diambil di lapangan dengan
runtunan stratigrafi dari muda ke tua, yaitu : Alluvial berumur Kuarter, Satuan Batuan Filit
(Formasi Kuantan) berumur Permokarbon serta Granit (Batholit Tandung Kumbang) berumur
Permo Trias.
2. Mineralisasi logam dijumpai berupa urat-urat halus larutan silika berukuran beberapa cm
sampai 10 cm maupun penggantian pada batuan samping mengandung mineral-mineral sulfida
seperti galena, pirit dan kalkopirit dengan oksida besi sebagai pengotor dalam masadasar silika,
yang kehadirannya sangat dipengaruhi oleh struktur, litologi pembawanya maupun faktor alam
seperti erosi. Beberapa conto batuan menunjukkan kandungan Pb 28,99% dan Zn 15,71%,
3. Walaupun mineralisasi yang tersingkap terbatas, tapi mengingat sebaran batuan intrusigranit dari Formasi Tadung Kumbang sebagai pembawanya masih banyak di daerah ini, maka
besar kemungkinan sumberdaya yang punya nilai ekonomis diharapkan masih dapat diperoleh,
mengingat besarnya sebaran anomali chargeability batuan yang mengandung logam yang
terukur dengan makin bertambahnya kedalaman.
4. Potensi sumberdaya tereka logam Pb berdasarkan interpretasi geofisika diperkirakan
sebanyak 7.389.038 ton.
Untuk itu perlu dilakukan pemboran uji geologi untuk mengetahui kebenaran potensi
sumberdaya yang diperkirakan. Satu kendala yang perlu diperhitungkan jika ingin melakukan
eksploitasi di daerah ini adalah tumpang tindih lahan, terkait dengan luasnya areal hutan lindung
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
............., 1980, Geotectonic of Indonesia, A modern view, Directorate General of Mines, (VII+)
271 pp., 75 Figs., 23 Tables, Jakarta.
., 2002, Potensi Bahan Galian Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Barat, Padang
..............., 2004, Sumber Daya Bahan Galian Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pertambangan dan
-
7/28/2019 Eksplorasi Umum Timah Hitam
8/8
Energi Provinsi Sumatera Barat, Padang
Alan L. Walker and A. S. Buchanan. Geochemical processes in ore formation - pt. 2, kinetics of
high-temperature gas-phase metal transport and the relation of the model systems to the natural
environment.
Bateman, A.M., 1950. Economic Mineral Deposits, 2nd, New York, John Wiley & Sons Inc
Djaswadi, Sukirno, 1997, Prospective Of Base Metal Mineral`s in Indonesia, page 24 37,
Directorate of Mineral Resources, Bandung
Guilbert, J. M and J. D. Lowell, 1974. Variations in Zoning patterns in porphyry copper deposits,
Can. Inst. Min. Metall. Bull., 67(Feb.):99-109.
Guilbert, John M. and Park, Charles F., Jr, 1986, The Geology Ore Deposits, W. H. Freeman and
Company.
Hanafi, Saad, 1990, Second Relinquishment of the Contrat of Work Area North and West
Sumatera, PT. Antam Barisan Mining, Bukit Tinggi
Helman, P. L. dan Turvey D.J, 1986, Final Geological Report PT. Mangani Mineral Contrat Of
Work, West Sumatra, Bukit Tinggi
JICA (Japan International Cooperation Agency), 1983, Report On Cooperative MineralExploration Of Northern Sumatra, Ministry of Mines and Energy, Republic of Indonesia; and
Metal Mining Agency of Japan
J.C. Carlile, A.H.G. Mitchell, 1993, Magmatic arcs and associated gold and copper mineralization
in Indonesia, p.91 142, Jurn. Geochem. Expl., vol. 50-Nos.1-3, March 1994, Elsevier.
Katili, J.A., 1974, Geological Environment of the Indonesia Mineral Deposit, A Plate Tectonic
Approach, Publikasi teknik Seri Geologi Ekonomi No. 7, Direktorat Jenderal Pertambangan,
Departemen Pertambangan
Rock, N.M.S. dkk., 1983. Peta Geologi Lembar Lubuksikaping, Sumatera sekala 1 : 250. 000,
P3G, Bandung
PT. Dempo Multi Mineral Magnetik, 2005, Laporan Penyelidikan Umum Bijih Besi, Nagari Binjai,
Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat, PT. Dempo Multi
Mineral Magnetik, Padang Sumatera, sekala 1: 250.000, PPPG Bandung
top related