ekosistem pegunungan dan gua kapur kelompok 6

Post on 04-Jul-2015

1.489 Views

Category:

Documents

15 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Disusun oleh :

1. Irwin Septian2. Hariyati Agustina3. Tantri Herdianti

4. Yasinta Ana

EKOSISTEM PEGUNUNGAN DAN GUA KAPUR

PENGERTIAN EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem Terestrial

Pengertian pegununganApa bedanya antara gunung dan pegunungan?

Tadi telah dijelaskan di atas bahwa gunung merupakan bentuk muka bumi yang menjulang tinggi berbentuk kerucut atau kubah dan berdiri sendiri. Sedangkan pegunungan merupakan “suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan puncak lainnya”, misalnya Pegunungan Yura di Prancis dan Pegunungan Panini di Inggris.

1. Ekosistem pegunungan

Edelweiss Gn Gede (2750 m dpl)

Gunung ataupun pegunungan adalah ekosistem yang unik dan khas di lanskap daratan. eksositem ini tidak hanya penting bagi orang pegunungan, tapi juga menjadi tumpuan hidup bagi jutaan manusia hampir secara keseluruhan.

Di beberapa tempat di dunia ekosistem gunung terlihat terpisah atau sengaja dipisahkan dengan ekosistem dibawahnya, namun pengaruhnya secara alamiah terhadap lingkungan dan kehidupan manusia tetap sangat besar. Lebih dari setengah populasi manusia di dunia tergantung oleh air yang berasal dari aliran sungai-sungai yang bersumber dari gunung, baik untuk kebutuhan minum, pengairan tanaman pangan, sumber tenaga listrik dan bagi keberlanjutan berbagai industri.

Peran strategis dan vital ekosistem gunung paling tidak adalah sebagai sumber air, atau pemelihara mata air, konsentrasi keragaman hayati, memiliki potensi budaya dan tradisi yang khas. Ekosistem Gunung berfungsi ekologis, sosial-budaya, ekonomis dan estetis. 

Menara AirHot Spot Keragaman Hayati Keragaman Budaya

Air adalah kebutuhan dasar manusia, air juga tidak bisa dilepaskan atas bermaknannya sumberdaya lainnya, bahkan tanpa kehadiran air kehidupan juga tidak akan berlangsung.

Air merupakan sumberdaya vital untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, peningkatan produksi pertanian yang mencakup manusia yang tinggal dimana saja baik perkotaan maupun pedesaan.

Menara air

Hutan merupakan komunitas utama dalam upaya pengelolaan ekosistem pegunungan yang berkelanjutan, terutama dalam konservasi daerah aliran sungai yang menyuplai lebih separuh kebutuhan air bagi penduduk. Hutan pegunungan berperan besar dalam proses pengaturan kelembaban udara regional, aliran air sungai, pengurangan erosi dan sedimentasi. Dalam bentang hutan inilah terkonsentrasi keragaman hayati terkaya di daratan. Hutan pegunungan juga menyediakan sumberdaya penting baik kayu maupun non kayu untu daerah yang sangat luas.

Hot Spot Keragaman Hayati

Selain keragaman flora dan fauna wilayah pegunungaan juga memilki kekayaan budaya dan tradisi. Tingginya keragaman budaya yang khas adalah hasil evolusi hubungan antara masayarakat pegunungan dengan lingkungannya yang juga khas. Masyarakat mencoba mengisi relung kehidupan yang tersedia dengan topografi yang khas, kebanyakan juga merupakan wilayah terpencil bahkan ada yang terisolasi dari komunitas masayarakat lainnya, keterampilan untuk memaksimalkan hasil pangan bersamaan dengan upaya meminimalkan resiko yang dalam banyak hal bernilai konservasi.

Keragaman budaya

Setelah proses jutaan tahun, gua karst (batu kapur) menjadi ekosistem unik dengan karakteristik ruang tertutup, gelap, temperatur stabil, lembab, ada aliran udara dan dihuni oleh flora dan fauna khas. Biota yang berada pada ekosistem gua dibagi atas tiga kelompok yaitu :

1). Troglobin

2) Trogloxene

3) Troglophil

2. EKOSISTEM GUA KAPUR

Pengertian Karst

• Karst ialah suatu kawasan yang

memiliki karakteristik relief dan

drainase yang khas, terutama

disebabkan oleh derajat pelarutan batu-

batuannya yang intensif ( Ford dan

Williams )

• Karst adalah bentang alam di

permukaan, dan di bawah permukaan

yang secara khas terbentuk dari batuan

gamping dan dolomit.

Ciri-Ciri Daerah Karst

Jenis tanahnya latosol / tanah lempung.

Tanah mudah larut.

Terdapat batuan gamping ada yang masif,

porous, dan berlapis.

Adanya lapisan impermeabel.

Drainase permukaan yang terputus.

Permasalahan Daerah KarstKondisi iklim yang relatif kering dengan

curah hujan tahunan yang relatif rendahAir mengalir dengan percuma di bawah

permukaan kemudian muncul di tempat lain yang jauh.

Rawan erosi karena topografi yang berbukit-bukit dengan kelerengan besar.

Tanah lempung memiliki kedalaman tanah yang minim karena didominasi CaCo3

Penambangan batu kapur secara horizontal yang tidak memperhatikan konservasi lahan.

Lalu solusinya… Tanah dibor untuk keperluan air konsumsi dan

keperluan pertanian.Pengangkatan dan distribusi air dengan

sistem pompanisasi dan gravitasi.Penanaman tanaman keras di tepi lahan

pertanian untuk menahan tanah melalui sistem perakaran tanaman (ex. Tectona grandis).

Bila kerusakan terjadi pada lereng bukit karst, maka bisa diperbaiki dengan cara membuat teras-teras pada kemiringan lereng tersebut.

Penyuluhan kepada penduduk tentang potensi dan rehabilitasi karst.

Pemberdayaan karst Sebagai tempat wisata baik ilmiah maupun non ilmiah.

Air bawah tanah dapat dimanfaatkan untuk PLTA

Sebagai penghasil gamping ( mineral )

Wahana Penelitian dan Arkeologis

Pegunungan seribu diduga terbentuk pada zaman miosen ( plestosen tengah )

akibat terangkatnya dasar lautan ke atas.

Memiliki lembah dolin yang subur hasil akumulasi

bahan organik yang tererosi

Gua sebagai tempat konservasi walet yang bernilai

ekonomis tinggi

Gua Karst sebagai Tempat Wisata

Karst sebagai Wahana Penelitian

PENGOLAHAN KARST DI GUNUNGKIDUL

biota yang telah mengalami modifikasi khusus sesuai dengan kondisi gua yang gelap dan merupakan penghuni tetap gua

Troglobin

biota yang hanya hidup sementara di dalam gua, biasanya tinggal di dalam gua dan mencari makan di luar gua

Karena kondisi gua yang gelap, mahluk hidup yang berada dalam gua tergantung pada energi dari luar gua, sehingga keberadaan hewan trogloxene sangat diperlukan. Kelelawar gua dianggap sebagai penghubung utama antara ekosistem luar gua dan dalam gua. Kelelawar gua yang mencari makan di luar gua menghidupi ekosistem gua melalui fungsi penyedia energi dengan guano (kotoran kelelawar) dan bangkainya.

Trogloxene

biota yang hidup dalam gua tetapi belum mengalami modifikasi khusus dan hewan ini masih ditemukan di tempat lain selain di gua.

Troglophil

Menurut Bullock (1957) dinding dan atap gua merupakan penyangga efektif yang memisahkan iklim di luar dan dalam gua, sehingga terbentuk mikroklimat gua yang cenderung stabil dari hari ke hari dan berbeda antara satu gua dengan gua lainnya. Hal itu dipengaruhi oleh formasi gua, geo hidrologis, mahluk hidup dan keadaan di luar gua. Pengaruh sinar matahari yang dapat masuk ke dalam gua mengakibatkan lingkungan di dalam gua terbagi menjadi tiga zone (mintakat).

1) Zona senja: daerah dimana sinar matahari dapat masuk;

2) Zona gelap dengan suhu berubah : daerah dimana sinar matahari tidak dapat masuk tetapi suhu berfluktuasi dipengaruhi suhu luar gua

3) Zona gelap dengan suhu tetap : daerah dimana sinar matahari tidak dapat masuk dengan suhu tidak dipengaruhi suhu luar gua

: Mohr dan polson (1966) membagi zona dalam gua menjadi

Gua dipilih sebagai tempat tinggal kelelawar karena kondisi gua yang lembab, fluktuasi suhu rendah dan jauh dari kebisingan. Dengan kondisi demikian kelelawar dapat meminimalkan kekurangan air akibat evaporasi, dapat memilih suhu yang sesuai bagi tubuhnya dan dapat menghindari kebisingan yang sangat mengganggu mengingat kebanyakan jenis kelelawar memiliki alat pendengaran yang sangat sensitif.

Menurut Kunz (1988), proses yang terlibat dalam memilih tempat bertenggar cukup kompleks. Selain kondisi fisik habitat, aktifitas sosiologi dan akses mencapai sumber pakan juga sangat mempengaruhi pemilihan tempat bertengger. Beberapa jenis kelelawar dapat berasosiasi dengan jenis lainnya di satu lokasi bertengger. Kesamaan sumber pakan dapat mendukung atau mencegah asosiasi tersebut. Berkaitan dengan transer informasi keberadaan sumber pakan, asosiasi tersebut dapat menguntungkan. Tetapi bila sumber pakan terbatas, kompetisi terhadap sumber pakan yang sama diduga tidak memungkinkan adanya asosiasi.

Karst Maros Pangkep

TERIMA KASIH

top related