ekonomi lingkungan metode analitis hijau
Post on 18-Jul-2015
738 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 1/32
MAKALAH EKONOMI LINGKUNGAN
KELAS AA
“Metode Analitis Ekonomi Hijau”
(Dikutip dari buku “The Green Architecture Economy”)
Kelompok 3:
ANDISTYA OKTANING .LNIM. 0910210022
MATELDA FABRIANANIM. 0910213096
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 2/32
2
DAFTAR ISI
I. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................ 4
II. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analitis Kelembagaan ................................................................ 5
2.1.1 Adaptasi dan Efisiensi Alokatif ........................................ 13
2.2 Produk Nasional Bersih dan Akuntansi Lingkungan ................... 15
2.3 Eksternalitas Ekonomi dan Lingkungan ..................................... 17
2.4 Metode Analisis Manfaat – Biaya ............................................... 22
2.5 Penilaian Ekonomi dan Diskon Waktu ........................................ 24
2.6 The Stern Review ...................................................................... 25
2.6.1 Revisi Analisis Manfaat – Biaya ...................................... 26
2.6.2 Perubahan Iklim Mitigasi ................................................ 29
III. KESIMPULAN .................................................................................. 30
IV. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 32
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 3/32
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam (SDA) selain dapat dikategorikan dalam bentuk modal
alam (natural resources stock), seperti daerah aliran sungai (watershed) danau,
kawasan lindung, pesisir dll. Juga dalam bentuk faktor produksi (komoditas) seperti
kayu, rotan, air, mineral, ikan dll. Upaya untuk melestarikan dan menjaga
keberlanjutan dari kedua kategori SDA tersebut sangat ditentukan oleh
kemampuan daya dukungnya, karena keterbatasan yang dimilikinya untuk
menghasilkan komoditas secara berkelanjutan. Selain itu, SDA dapat
dikategorisasi menjadi SDA yang terbarukan (renewable) dan tidak terbarukan
(non renewable), sehingga pemanfaatan dan pengelolaan SDA perlu dibedakan
perlakuannya sesuai dengan karakteristik, potensi dan kapasitas daya dukungnya.
Fenomena kerusakan sumber daya alam dan pencemaran lingkungan
hidup yang terus berlangsung di Indonesia sejak tiga dekade terakhir ini tidak saja
telah menjadi bencana nasional, tetapi juga diakui menjadi masalah internasional
karena kerusakan salah satu komponen SDA khususnya hutan tropis Indonesiasangat mempengaruhi perubahan iklim karena pemanasan global. Pemanfaatan
dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak diimbangi oleh upaya konservasi
yang mengatasnamakan kesejahteraan hidup manusia tampaknya mulai
menampilkan dampak negatif terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.1
Meningkatnya kesadaran terhadap isu lingkungan ini mendorong negara-
negara di dunia untuk memikirkan upaya pengimbangan laju ekonomi dengan
upaya konservasi lingkungan alam dan melahirkan paradigma ekonomi yang
memasukkan aspek lingkungan ke dalamnya, atau yang lebih dikenal sebagaiekonomi hijau. Kebanyakan negara dan pemangku kepentingan meyakini bahwa
ekonomi hijau adalah solusi bagi permasalahan ini serta dapat membawa
kehidupan dan peradaban global menjadi lebih baik, berkeadilan, sejahtera, dan
berkesinambungan.2
1
2Melia Famiola, Surna T. Djajadiningrat, dan Yeni Hendriani. “Ekonomi Hijau: Green
Economy”. 23 Maret 2012. biobses.com
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 4/32
4
Dalam hal ini, metode analitis hijau berkaitan dengan perbaikan lingkungan
dan sumberdaya alam namun diperhitungkan melalui segi ekonomi - politik yaitu
biaya transaksi dan kelembagaan baru. Konstituen berbeda dari analisis ekonomi,dengan perbaikan yang sesuai dimanapun cenderung diperlukan, sebagai strategi
yang bisa diterapkan dalam desain dan pelaksanaan kebijakan ekonomi hijau.
Adapun metode analitis hijau berfokus pada yayasan, dan juga mengarah ke
metode yang berguna dan teknik analisis dimana keterbatasan pendekatan
konvensional juga dijelaskan di sini.3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran kelembagaan dalam metode analitis ekonomi hijau?
2. Bagaimanakah kaitannya Produk Nasional Bersih dan Akuntansi Lingkungan
dalam pengelolaan sumberdaya alam?
3. Apa saja eksternalitas ekonomi dan lingkungan dari penerapan metode analitis
ekonomi hijau?
4. Bagaimana penerapan metode analisis biaya manfaat pada metode analitis
ekonomi hijau?
5. Bagaimana penilaian ekonomi dan diskon waktu pada metode analitis hijau?
6. Apa peran The Stern review dalam metode analitis ekonomi hijau
1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran kelembagaan dalam metode analitis ekonomi hijau
2. Mengetahui kaitan antara Produk Nasional Bersih dan Akuntansi Lingkungan
dalam pengelolaan sumberdaya alam
3. Mengetahui eksternalitas ekonomi dan lingkungan dari penerapan metode
analitis ekonomi hijau 4. Mengetahui penerapan metode analisis biaya dan manfaat pada metode
analitis ekonomi hijau
5. Mengetahui penilaian ekonomi dan diskon waktu pada metode analitis hijau
6. Mengetahui peran The Stern Review dalam metode analitis ekonomi hijau
3Rao, P.K. 2010. The Architecture Of Green Economic Policies . New York: Springer
Heidelberg Dordrecht
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 5/32
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analitis Kelembagaan
Kebijakan yang muncul biasanya terkait dengan kelembagaan, beberapa
yang menyebabkan perubahan biasanya memiliki fitur evolusi endogen. Pengaruh
eksogen mempengaruhi lembaga atau instansi di berbagai tingkat dalam kaitannya
dengan latar belakang sejarah, budaya dan fitur administratif (termasuk aturan
peran hukum dan penegakan hukum), dan faktor lainnya. Merancang kebijakan
ekonomi hijau (PMP) pada dasarnya didirikan untuk mengatasi masalah
kelembagaan, pembangunan berkelanjutan (SD) yang inklusif, dan pemerintahan
yang efisien. Ekonomi neoklasik atau arus utama biasanya tidak memperhitungkan
peran lembaga dan biaya transaksi ekonomi (TCE). Kelemahan ini membuatnya
tidak lengkap sebagai metodologi untuk mengatasi kebijakan pembangunan
ekonomi.
Adapun rencana serta keputusan yang berhubungan dengan kualitas
lingkungan dan sistem alami di negara yang sedang berkembang dibuat di dalam
hubungan kelembagaan yang kompleks yang sama sekali tidak sesuai dengan
model proses perencanaan seperti didambakan orang dengan struktur organisasi
pemerintahan formal. Suasana kelembagaan suatu negara berkembang tertentu
merupakan hasil hubungan berbagai unsur yang penting. Unsur tersebut meliputi:4
1. Berbagai faktor historis yang mencakup munculnya perhatian pada
system alami dan kualitas lingkungan
2. Kombinasi serta timbangan relative yang menyangkut tujuan nasional
seperti pembangunan ekonomi, pembagian penghasilan yang merata,
pembangunan daerah dan pedesaan, swasembada nasional kualitas
lingkungan, serta pelestarian produktivitas sistem alami.
3. Taraf pembangunan ekonomi dan sosial negara
4. Sifat tradisi budaya dan nilai masyarakat
4Maynard M Hufschmidt, David E. James, dkk. 1983. Lingkungan, Sistem Alam, dan
Pembangunan (Pedoman Penilaian Ekonomis). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press (hal 18 – 19)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 6/32
6
5. Sifat sistem social ekonomi, mulai dari ekonomi berdasar komando
dengan dominasi pemilikan oleh umum alat – alat produksi, adanya
berbagai kombinasi pemilikan serta pengawasan umum – swastasampai adanya ekonomi yang ditandai banyaknya bada usaha swasta.
6. Sifat system politik dan pemerintah, termasuk di dalamnya pengawasan
terpusatkan oleh pemerintah, pengawasan terbagi antar pemerintah dan
wakil rakyat melalui parlemen dan system perwakilan rakyat model
Amerika Serikat, atau sistem federal dengan kekuasaan terbagi anatar
pusat dan tingkat provinsi.
7. Sifat dan pentingnya secara relative hubungan ekonomi internasional
seperti adanya kegiatan perusahaan multinasional dan lembaga bantuandua pihak atau bahupihak, seperti Perwakilan Amerika Serikat untuk
Pembangunan Internasional (US Agency for International development
US AID), Bank Dunia, serta bank – bank pembangunan lain, serta
lembaga – lembaga khusus PBB.
Indonesia adalah bagian dari komunitas global yang memiliki kewajiban
untuk mengkonservasi dan mengelola sumber daya alam dan lingkungan
hidupnya, selain untuk menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya alam bagi
generasi sekarang maupun mendatang dan menjaga kelangsungan hidup bangsa,
juga untuk menjaga kestabilan iklim dan keberlanjutan lingkungan global, seiring
dengan tuntuttan perkembangan manajemen pengelolaan sumber daya alam yang
mengedepankan aspek-aspek keadilan, demokrasi, dan berkelanjutan.
Dengan demikian kebijakan pengelolaan sumber daya alam perlu
memperhatikan dan mengintegrasikan prinsip-prinsip seperti berikut:5
1. Sumber daya alam harus dimanfaatkan dan dikelola untuk tujuan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan2. Sumber daya alam harus dimanfaatkan dan dialokasikan secara adil dan
demokratis di kalangan inter maupun antar generasi dalam kesetaraan
gender
3. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam harus mampu
menciptakan kohesivitas masyarakat di berbagai lapisan dan kelompok
serta mampu melindungi dan mempertahankan eksistensi budaya lokal,
5
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 7/32
7
termasuk system hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat
adat/lokal.
4. Pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan pendekatansystem untuk mencegah terjadinya praktik-praktik pengelolaan yang
bersifat parsial, ego-sektoral atau ego-daerah dan tidak terkoordinasi
5. Kebijakan dan praktik-praktik pengelolaan suber daya alam harus
bersifat spesifik lokal dan disesuiakan dengan kondisi ekosistem dan
masyarakat setempat.
Terkait analisis kelembagaan, karakteristik perundang-undangan yang
berkaitan dengan sumberdaya alam dan lingkungan sangatlah diperlukan dalam
perbaikan pengelolaan sumberdaya alam. Undang –undang tersebut berorientasipada eksploitasi (use-oriented) sehingga mengabaikan kepentingan konservasi
dan keberlanjutan fungsi sumberdaya alam, karena semata-mata digunakan
sebagai perangkat hukum (legal instrument) untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi (law as a tool for economic growth development) melalui peningkatan
pendapatan dan devisa negara.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria; (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 Tentang Pertambangan;
(3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan; (4) Undang-undang
Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan; dan (5) Undang-undang Nomor 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan; pada dasarnya memiliki karakteristik dan kelemahan
substansial berikut ini :6
1. Orientasi pengelolaan sumber daya alam lebih berpihak pada pemodal
besar (capital oriented), sehingga mengabaikan kepentingan dan akses
atas sumber daya alam serta mematikan potensi-potensi perekonomian
masyarakat local disebabkan oleh
2. Ideologi penguasaan dan pemanfaatan sumber daya alam berpusat
pada Negara (state-based resource control and management) sehingga
pengelolaan sumber daya alam bercorak sentralistik.
3. Implementasi pengelolaan yang dilakukan pemerintah bersifat sektoral,
sehingga sumber daya alam tidak dilihat sebagai system ekologi yang
terintegrasi (ecosystem). Implikasinya, bangunan kelembagaan dalam
pengelolaan sumber daya alam menjadi tidak terintegrasi dan tidak
6
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 8/32
8
berkoordinasi antara sektor yang satu dengan sektor yang lain, sehingga
setiap sektor cenderung berjalan sendiri-sendiri sesuai dengan visi
sektornya masing-masing.4. Undang-undang tersebut tidak mengatur secara proporsional mengenai
perlindungan hak-hak asasi manusia (HAM) dalam penguasaan,
pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam.
Dalam perkembangan selanjutnya, setelah pemerintah menyadari adanya
kelemahan-kelemahan substansial tersebut, maka dilakukan upaya-upaya untuk
membuat undang-undang dan atau meratifikasi konvensi PBB yang berkaitan
dengan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang lebih bercorak responsif.
Hal ini dapat diindikasikan dari diberlakukannya undang-undang seperti berikut:7
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
alam Hayati dan Ekosistemnya;
2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi
PBB tentang Keanekaragaman Hayati, dan
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Walaupun demikian, jika dicermati dari substansi perundang-undangan
tersebut diatas, maka masih ditemukan adanya kelemahan-kelemahan substansial
terutama dalam pengaturan mengenai hal-hal berikut:8
1. Pemerintah masih mendominasi penguasaan dan pengelolaan sumber
daya alam (state-dominated resource management).
2. Keterpaduan dan koordinasi antar sektor dalam pengelolaan sumber
daya alam (integrated resource management) masih lemah.
3. Hak-hak masyarakat adat atas penguasaan dan pengelolaan sumber
daya alam (indigenous property rights) belum diakui secara utuh.
4. Partisipasi masyarakat (public participation) dalam pengelolaan sumber
daya alam masih terbatas.
5. Transparansi dan Demokratisasi dalam proses pengambilan keputusan
(transparency and democralization in the process of decision making)
belum diatur secara utuh
7
8
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 9/32
9
6. Akuntabilitas Pemerintah kepada public dalam pengelolaan sumber daya
alam (public accountability) belum diatur secara tegas.
Dari perspektif hukum dan kebijakan, uraian pada bagian-bagianterdahulu secara nyata memperlihatkan bahwa karakteristik dari perundang-
undangan yang berkaitan dengan pengelolaan SDA yang berlaku sampai saat ini
cenderung bernuansa sentralistik, sektoral, eksploitatif, represif dan
mengedepankan pendekatan sekuriti.
Dengan demikian, dalam rangka mengakhiri praktik-praktik pemanfaatan
dan pengelolaan SDA yang bercorak eksploitatis, sentralistik, sektoral, dan represif
serta dalam rangka mewujudkan tata pengaturan pengelolaan lingkungan hidup
yang baik (good environment governance), maka pemerintah perlu segeramembentuk undang-undang pengelolaan SDA yang adil, demokratis dan
berkelanjutan dengan memuat prinsip-prinsip:
1. Berorientasi pada konservasi SDA (natural resources-oriented) untuk
menjamin kelestarian dan keberlanjutan SDA.
2. Menggunakan pendekatan yang bercorak komprehensif dan terintegrasi
(komprehensif-integral) dalam pengelolaan SDA.
3. Mengatur mekanisme koodinasi dan keterpadu antar sektor dalam
pengelolaan SDA.
4. Menggunakan paradigm pengelolaan SDA yang berbasis masyarakat
(community-based resourced management).
5. Menyediakan ruang bagi transparansi dan partisipasi publik yang sejati
(genuine public participation) sebagi wujud demokratisasi dalam
pengelolaan SDA.
6. Memberi ruang bagi pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi
manusia (HAM), terutama akses dan hak-hak masyarakat adat/lokal atas
penguasaan dan pemanfaatan SDA.
7. Menyerahkan wewenang pengelolaan SDA kepada daerah
berlandaskan prinsip desentralisasi yang demokratis.
8. Mengatur mekanisme pengawasan publik dan akuntabilitas public
(public accountability) dalam pengelolaan SDA.
9. Mengakui dan mengakomodasi kemajemukan hukum (legal pluralism)
yang tumbuh dan berkembang dalam komunitas-komunitas masyarakat
adat/lokal dalam penguasaan dan pemanfaatan SDA.
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 10/32
10
Penerapan praktis teknik untuk analisis dan penilaian sistem alami dan
kualitas lingkungan tentu saja harus dilakukan di dalam situasi dan kondisi tertentu
yang dihadapi. Terkait hal ini, persoalan kualitas lingkungan dan sistem alamitimbul dalam berbagai masalah perencanaan dan pengambilan keputusan di
negara yang sedang berkembang baik pada sector umum maupun swasta.
Walaupun tidak ada hal yang khusus, tetapi masalah yang dihadapi dapat
dikelompok kedalam dua matra: (1) aras perencanaan dan pengambilan
keputusan serta (2) sifat proses pengambilan keputusan. Secara teoritis, analisis
dan penilaian sistem alami serta kualitas lingkungan haruslah menjadi bagian
terpadu proses perencanaan dan pengambilan keputusan di segala aras
perencanaan. Dalam praktek, kedua – duanya sering tidak ada atau hanya munculsebagai gagasan saja setelah dirumuskannya rencana dan proyek serta
diambilnya keputusan – keputusan.9
Aras Perencanaan
Di dalam negara berkembang terdapat paling sedikit empat aras
perencanaan dan pengambilan keputusan yang berbeda. Perlu disadari bahwa
ada hubungan timbale balik antara berbagai aras yang ada.
Aras Proyek. Aras yang paling bawah adalah proyek. Suatu proyek adalah
kombinasi kegiatan yang relative berdiri sendiri terdiri dari sejumlah fasilitas fisik,
usaha pengelolaan, serta perangsang pelaksanaan tugas yang diciptakan untuk
mencapai satu atau lebih tujuan. Misalnya saja (1) pembangunan dan operasi
waduk untuk irigasi, energi listrik, serta pengurangan kerusakan akibat banjir; (2)
rancangan pengelolaan hutan untuk lahan tertentu agar diperoleh hasil hutan; (3)
pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil; dan (4) pusat pengelolaan limbah
buangan air untuk meningkatkan kualitas air daerah perkotaan dan daerah yangberdekatan dengan kota.
Aras Kawasan. Pada aras kawasan, perencanaan meliputi analisis yang mengarah
pada keputusan atas sejumlah proyek yang saling berhubungan yang kemudian
menjadi suatu rencana serta berdasar pada program yang digabung untuk
melaksanakan proyek – proyek selama beberapa tahun. Contohnya (1) acara
pengelolaan hutan untuk kawasan tertentu meliputi sejumlah proyek yang saling
9
Ibid₃ (hal 20 – 25)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 11/32
11
berhubungan seperti penghutanan kembali, pemungutan hasil hutan, pencegahan
kebakaran hutan, serta pengelolaan jalan masuk ke hutan, dikaitkan dengan
waktun serta tata ruang agar dapat mengasilkan barang dan jas untuk waktutertentu; (2) program pembangunan daerah aliran sungai terdiri dari sejumlah
proyek pengelolaan air, seperti bendungan, saluran air, pembangkit tenaga listrik,
pengairan, pengelolaan satwa liar, serta usaha pengurangan kikisan untuk
berbagai maksud seperti pengembangan pertanian, produksi energy, pengurangan
kerusakan akibat banjir, serta pengelolaan ikan serta satwa liar; dan (3) program
pembangunan serta pembangunan kembali kawasan dalam arti luas yang mungkin
meliputi pembangunan kota, industrialisasi, dan pariwisata.
Aras Sektoral. Aras sektoral secara khas meliputi rencna dan program pengelolaan
sasaran departemen pada aras nasional atau provinsi. Rencana sektoral dan
acara yang berkaitan dengannya biasanya terdiri dari serangkaian proyek yang
terpisah dan disebar secara geografik di seluruh negeri atau provinsi serta dijadwal
untuk dilaksanakan selama beberapa tahun. Misalnya saja (1) sector angkutan
jalan nasional bebas hambatan dimana bagian – bagian tertentu jalan bebas
hambatan diikutsertakan dalam proyek terpisah; (2) sector pengelolaan hutan
nasional atau provinsi dengan kebijaksanaan, rencana serta program tentang
kehutanan menyeluruh yang terdiri dari proyek pengelolaan hutan umum yang
terpisah tetapi bersama dengan adanya peraturan umum, perangsang serta
kebijaksanaan lain yang mempengaruhi hutan swasta; serta (3) sector energy
nasional yang meliputi rencana, program, dan kebijaksanaan produksi serta
pemanfaatan energy yang meliputi sejumlah proyek terpisah menyangkut
sumberdaya energi dari minyak, gas alam, batu bara, nuklir, bahan bakar hayati,
dan surya.
Aras Rencana dan Program Keseluruhan. Aras rencana dan program keseluruhan
yang biasanya wewenang organisasi Pemerintah Pusat merupakan tempat dimana
tujuan - tujuan nasional dirumuskan dan disampaikan pada aras kawasan, sektoral
dan proyek. Kegiatan pada aras pusata ini mencakup usaha merangkum dan
menyesuaikan rencana serta pengelolaan pada aras sektoral dan kawasan ke
dalam rencana seta acara keseluruhan, besrta serangkaian kebijaksanaan yang
berhubungan dengan itu. Contoh aras ini adalah (1) rencana pembangunan
nasional jangka panjang, beserta serangkaian tujuan yang biasanya disiapkan
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 12/32
12
untuk jangka waktu lima tahun sekaligus dengan pendanaan serta kebijaksanaan
yang bertalian dengannya (2) anggaran belanja nasional tahunan, yang bisanya
terdiri dari sub – anggaran operasional untuk investasi dan rutin.
Sektor Swasta
Sektor swasta sering mempunyai peranan yang cukup penting dalam salah
satu sil untuk melaksanakana proyek tertentu pembangunan pabrik, rencana
penebangan, atau pembalakan penting hasil hutan yang mempunyai dampak
cukup besar pada sistem alami dan kualitas lingkungan. Proyek – proyek ini
mungkin saja tidak masuk atau bukan merupakan rencana pemerintah untuk
membangun sector atau kawasan tertentu dan tidak pula menjadi rencana
nasional pemerintah.
Proses Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Douglass North menyatakan pada tahun 1993 dalam Nobel Prize Lecture
(detail pada nobelprize.org):10
Teori Neo-klasik hanyalah alat yang tepat untuk menganalisis danmenentukan kebijakan yang akan mendorong pembangunan. Hal ini
berkaitan dengan operasi pasar, tidak dengan cara memusnahkan pasarpada perekonomian berkembang. Bagaimana seseorang bisa meresepkankebijakan ketika seseorang tidak memahami bagaimana perekonomianberkembang? Metode yang sangat digunakan oleh ekonom neo-klasikdalam bentuk murni yang memberikannya presisi matematis dankeanggunan dimodelkan dengan sebuah dunia tanpa gesekan yangmenganalisis kinerja ekonomi statis melalui waktu dimana berisi dua asumsiyang salah: Pertama, bahwa lembaga tidak berperan penting dalamperubahan kebijakan. Kedua, waktu bukanlah kendala utama.
Model sederhana proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang
dicita – citakan orang dapat dilihat dalam gambar 2.1 (Meskipun prosesperencanaan yang sebenarnya mungkin tidak akan sama dengan model ini).11
10Ibid₂ (hal 57 – 58)
11
Ibid₃ (hal 25 – 26)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 13/32
13
2.1.1 Adaptasi dan Efisiensi Alokatif
Adaptasi tetap menjadi faktor kunci dalam ekonomi, lingkungan, dan
organisasi pengaturan untuk mencari fitur ketahanan, efisiensi, dan stabilitas.
Sempurna fungsi- berfungsinya pasar, misalnya, memiliki fitur penyesuaian
simultan, atau adaptasi sebagai respon terhadap sinyal pasar. Demikian
pula, organisasi berfungsi secara efisien yang didirikan pada penerapan
norma efisiensi adaptif, seperti menanggapi muncul informasi dan perubahan
lainnya.
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 14/32
14
Efisiensi alokasi dan efisiensi adaptif adalah dua hal yang berbeda
dan tidak kongruen terhadap suatu sistem ekonomi. Sebagian besar
pengambilan keputusan dalam kebijakan ekonomi berkaitan dengan "optimalitas" alokasi sumber daya untuk memaksimalkan tujuan yang
diinginkan. Peran efisiensi adaptif tetap sangat penting bagi sistem untuk
mengatasi perubahan rancangan dari waktu ke waktu dan seluruh faktor
yang berbeda dalam interval waktu tertentu. Hal ini berlaku dalam sistem
ekonomi dan sistem lingkungan, selain perubahan lembaga internasional.
Peran fleksibilitas dari waktu ke waktu perlu diakui untuk memungkinkan
perbaikan efisiensi adaptif sebagai informasi baru atau dinamika lain yang
muncul.
Efisiensi alokasi dan efisiensi adaptif mungkin tidak selalu kompatibel.
Hal ini dikarenakan keduanya merujuk pada optimalisasi model formal dari
bentuk ekonomi neoklasik, untuk proses memaksimalkan fungsi obyektif
seperti utilitas atau laba, dikenai berbagai kendala, dan mencari kombinasi
alokasi sumberdaya untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu.
North (1990, hal 80) tepat menyatakan: "Efisiensi Adaptive berkaitan dengan
jenis aturan yang membentuk cara ekonomi berkembang melalui waktu. Hal
ini berkaitan dengan kemauan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan
dan belajar, untuk mendorong inovasi, untuk melakukan risiko dan aktivitas
kreatif dari segala macam, serta untuk menyelesaikan masalah dan
kemacetan masyarakat melalui waktu ".
Pada tahun 1993 Nobel Kuliah, North menyimpulkan:
Efisiensi adaptif merupakan kunci untuk pertumbuhan jangkapanjang daripada efisiensi alokatif. Suksesnya sistem politik/ ekonomitelah berevolusi pada struktur kelembagaan yang fleksibel yang dapatbertahan guncangan dan perubahan yang merupakan bagian darievolusi yang sukses. Namun, jika berfokus hanya pada efisiensi adaptif,beberapa kompromi untuk pertumbuhan jangka pendek tidak dapatdihindari dari efisiensi alokatif.
Sebuah keseimbangan dari kedua jenis efisiensi berdasarkan
kebutuhan untuk metodologi formal dalam mengatasi beberapa aspek
dimana lingkungan dan kelembagaan harus dirancang agar berorientasi ke
arah fleksibilitas untuk menerapkan implikasi dari efisiensi adaptif, tanpa
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 15/32
15
mengabaikan efisiensi alokatif. Hal ini dilakukan untuk melacak faktor
efisiensi ekonomi, lingkungan, dan perbaikan mekanisme akuntansi sosial
yang diperlukan yang beberapa di antaranya memerlukan modifikasi dariakuntansi konvensional pada pendapatan nasional serta penilaian produk
domestik bruto (PDB).12
2.2 Produk Nasional Bersih dan Akuntansi Lingkungan
Laporan terbaru oleh Komisi tentang Pengukuran Ekonomi Kinerja dan
Kemajuan Sosial (Komisi Stiglitz, 2009) berpendapat: PDB ekonomi hijau
menyesuaikan PDB konvensional untuk penipisan atau kerusakan lingkungan dan
sumberdaya. Hal ini merupakan salah satu aspek keberlanjutan, dimana
membutuhkan penilaian seberapa jauh target keberlanjutan yang telah terealisasi.
Indikator yang relevan untuk tujuan ini meliputi:13
a) Penghematan bersih disesuaikan (ANS), yang didefinisikan sebagai
perubahan total kekayaan (sumber daya alam,fisik dan modal sumber daya
produktif, dan modal manusia), meskipun hal ini juga bisa menyebabkan
hilang keberlanjutan sifat global;
b) Ekologi Footprints, yaitu aturan yang membatasi penggunaan sumberdayadalam pemenuhan kebutuhan umum dimana menyangkut keberlangsungan
ekologi, adapun ini menjadi indikator keberlanjutan non-instan di tingkat
global;
c) Footprints Karbon (PT) aturan mengenai tindakan fisik dan informasi dalam
hal penggunaan kapasitas bahan bakar yang berlebihan dimana
bermaksud untuk mengurangi emisi di muka bumi;
d) Kebutuhan untuk memprediksi interaksi antara ekonomi dan lingkungan
dengan cara yang dapat diandalkan.
Menurut Komite Ahli PBB mengenai Akuntansi Ekonomi Lingkungan
(UNCEEA) telah memeriksa masalah yang berkaitan dengan pengaruh utama
akuntansi lingkungan dan menerapkan Sistem Akuntansi Ekonomi Lingkungan
(SEEA) di negara. Produk Nasional Neto (NNP) yang dihasilkan setiap tahun pada
12Ibid₂ (hal 58 – 59)
13
Ibid₂ (hal 59)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 16/32
16
suatu negara, telah membentuk standar ekonomi terhadap kesejahteraan ekonomi
dengan mengenali perubahan lingkungan yang terjadi di negara tersebut. Peran
penilaian berbasis perdagangan sumberdaya alam di suatu negara merupakanfitur penting untuk menjaga kualitas lingkungan di suatu negara.
Berikut adalah perkiraan yang wajar dari NNP (lihat juga Dasgupta & Maler,
1994):
Secara umum, bentuk di atas mengakui generalisasi seperti variasi di
setiap komponen lingkungan, dan jika ini adalah non-sepadan, NNP menjadi
representasi vektor daripada perkiraan skalar.
Produk yang ramah lingkungan yang disesuaikan produk nasional bruto
menyediakan langkah keberlanjutan perkembangan ekonomi dan lingkungan jika
penerapannya dilakukan secara konsisten selama bertahun-tahun. Unsur-unsur
utama penyesuaian adalah dalam hal penyusutan aset dan pemanfaatan jasa
ekosistem yang tidak dapat diperbaharui. Penggunaan sumberdaya pemanenan
biasanya merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Namun,
fitur ini tidak dapat menjamin keberlangsungan sumberdaya alam. Oleh karena itu,
criteria dalam hal perbaikan harus dipenuh.
Metode akuntansi hijau seperti NNP menggabungkan nilai-nilai lingkungan
dari sumberdaya. NNP ekonomi hijau belum tentu indikator yang sempurna dari
sebuah kesejahteraan masyarakat, tetapi bisa menjadi statistik berguna jika fitur-
fiturnya dengan benar ditafsirkan. Dalam hal ini, sistem ekonomi-lingkungan kurang
dikelola dapat menyebabkan tingkat kesalahpahaman penilaian sumber daya, baik
untuk menilai akuntansi hijau atau tujuan lain. Nilai sumberdaya dapat menjadi
rendah jika tidak dikelola (Cairns, 2002). Ketika proyek memiliki efek jangka
panjang maka NNP (penilaian saat ini) tidak menawarkan informasi yang cukup
untuk mengevaluasi proyek; dalam kasus tersebut, informasi lebih lanjut tentang
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 17/32
17
pembangunan ekonomi masa depan secara "optimal" sangat diperlukan (Vellinga &
Withagen, 1996).
Dengan demikian, NNP tidak dapat digunakan sebagai indikator
keberlanjutan. Selain itu, berdasarkan model optimasi, Rao (2000) membuktikan
bahwa: 14
a) NNP tidak dapat membentuk indikator keberlanjutan ketika peran teknis
kemajuan, waktu yang berhubungan dengan ketidakpastian dan tidak
diketahui ada (seperti yang nyata yang normal dunia kasus),
b) Pengurangan polusi harus ditingkatkan selama utilitas marjinal
menurun melampaui polusi disutility marjinal konsumsi terdahulu,
dimana diprediksi untuk masa depan.
2.3 Eksternalitas Ekonomi dan Lingkungan
Permasalahan tentang lingkungan menurut sebagaian ahli berawal dari
adanya permintaan penduduk terhadap barang dan jasa. Untuk memenuhi
permintaan penduduk terhadap barang dan jasa tersebut, dilakukanlah kegiatan
ekonomi atau proses produksi melalui kegiatan produksi itulah sumberdaya alam
dieksploitasi untuk digunakan sebagai salah satu faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.15 Untuk selama 2 dekade yang lalu hubungan
antara lingkungan dan produksi barang dan jasa yang terus menerus dan yang
diambil dari lingkungan fisik sekitar makin dapat diterima dan dimengerti secara
lebih baik.16
Pendekatan ini secara tersurat mengakui adanya alih tukar (trade offs)
antara pembangunan dan barang – barang dan jasa – jasa yang disediakan oleh
lingkungan. Dalam hal ini keberhasilan kegiatan ekonomi suatu negara biasanya
diaplikasikan pada realisasi pembangunan. Harapan akan pembangunan yang
berkelanjutan mengantar kita pada pencarian cara yang dapat menilai proyek
pembangunan agar hasil proyek langsung maupun dampak lingkungan dapat
14Ibid₂ (hal 60 – 61)
15Sutikno dan Maryunani. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam. Malang: Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang (hal 118)
16
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 18/32
18
dimasukkan dalam proses penilaian.Adapun pembangunan suatu negara
terkadang berubah konteks dari positif hingga menjadi negatif arena dampak
primer dari pembangunan tersebut terus berkembang dari sekunder hinggadampak tersier yang masing – masing bersifat biofisik atau sosial – ekonomi –
budaya.
Dampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara
kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diprakirakan akan
setelah ada pembangunan (misalnya Clark, 1978). Dampak lingkungan terhadap
pembangunan mempunyai batasan yang serupa. Kedua batasan diatas adalah
sama, apabila kondisi lingkungan di tempat pembangunan adalah statis, yaitu tidak
berubah dengan waktu. Akan tetapi lingkungan tidak statis, melainkan selalu
berubah dengan waktu. Perubahan itu dapat bersifat daur acak ataupun
perubahan dengan suatu kecenderungan tertentu. Perubahan yang bersifat daur
dapat berjangka pendek, misalnya daur diurnal, yaitu siang dan malam; daur
musiaman dari tahun ke tahun, misalnya musim hujan dan musim kering; dan daur
musiman berjangka panjang.17
17Soemarwoto, Otto. 1990. Analisa Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press (hal 44 – 45)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 19/32
19
Gambar 2.2. Pembangunan mempunyai sasaran untuk menaikkan tingkat
kesejahteraan rakyat. Aktivitas pembangunan itu menimbulkan
efek yang direncanakan diluar sasaran yaitu dampak yang bersifatbiofisik dan social – ekonomi – budaya.
Sedikit para ahli ekonomi yang memiliki latar belakang atau pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan analisis kegiatan dengan baik dan meneliti
semua dampak kegiatan pada lingkungan dan penerima oleh karena itu para ahli
ekonomi harus percaya pada pengetahuan khusus ahli lainnya, yang biasanya
adalah ilmuwan alami dan insinyur untuk informasi ini. Para ekonom (atau
perencana) memanfaatkan latihan dan kecakapan yang diperolehnya untuk
memformulasikan model yang memungkinkan mewadai berbagai matra dan
mengemukakannya dalam suatu rangka dasar yang berguna bagi putusan
pendanaan atau kebijaksanaan.18
Uraian dampak tersebut terkait dengan konsep eksternalitas ekonomi dan
lingkungan, maka dapat ditarik suatu pemikiran bahwa masalah lingkungan terjadi
karena adanya eksternalitas negative dari kegiatan ekonomi. Eksternalitas
negative dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan merupakan masalah yang
cukup kompleks, karena menyangkut dimensi ruang dan waktu. Eksternalitas
tersebut bisa berdampak lokal, wilayah tertentu, daerah, negara, internasional atau
bahkan global. Kompleksnya masalah eksternalitas yang berkenaan dengan
lingkungan ditambah lagi dengan karakteristik masalah – masalah lingkungan yang
spesifik, misalnya adanya masalah lingkungan yang tidak bisa dideteksi dengan
jelas sumber dan kontribusinya seperti polusi yang tak jelas tuannya. Oleh karena
itu, keberadaan eksternalitas yang menyebabkan keberadaan masalah lingkungan
yang kompleks menjadi penting untuk dikaji dengan pendekatan yang integrative
dan komprehensif atau holistic antar disiplin ilmu maupun pihak – pihak terkaitkhususnya pemerintah dan pelaku ekonomi serta partisipasi masyarakat luas.19
Adapun eksternalitas lingkungan terkait peningkatan emisi GRK yang
dapat menimbulkan efek rumah kaca dan CC dimana telah banyak
didokumentasikan. Namun sinergi antara isu-isu seperti perubahan iklim dan udara
18
19Ibid₁₀ (hal 118 – 119)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 20/32
20
lokal polusi (PAP) kebijakan belum sepenuhnya diselidiki. Misalnya, pengurangan
salah satu gas rumah kaca, metana (yang timbul terutama dari sektor pertanian),
bisa mengakibatkan penurunan konsentrasi ozon troposfer (yang memiliki perantersendiri dalampemanasan global) dan efek samping terhadap kesehatan
manusia dan hasil panen pertanian. Pengurangan GRK cenderung melebih-
lebihkan biaya karena Salah satu perkiraan (Bollen, Guay,Jamet, & Corfee-Morlot,
2009) menunjukkan bahwa jika emisi gas rumah kaca dikurangi 50% pada 2050
(dibandingkan dengan tingkat 2005), jumlah kematian prematur yang disebabkan
oleh polusi udara dapat dikurangi dengan 20-40% (tergantung daerah) pada tahun
2050 (Bollen dkk., 2009).20
Guna memberikan penanganan yang tepat terhadap eksternalitas dari
kegiatan ekonomi terhadap masalah lingkungan, maka lebih baik mengetahui
terlebih dahulu bagaimana eksternalitas terjadi terhadap pelaku ekonomi baik
produsen maupun konsumen. Dampak lingkungan atau eksternalitas dapat terjadi
dari empat interaksi pelaku ekonomi, yaitu terjadi antara (Pearce dan wash, 1991):
produsen dengan produsen, produsen dengan konsumen, konsumen dan
konsumen, dan konsumen dengan produsen. Pembahasan lebih lanjut mengenai
empat interaksi dari pelaku ekonomi di ata adalah sebagai berikut (Yakin, 1991):21
A. Eksternalitas Produsen terhadap Produsen Lain (Effects Producers on
Other Producers)
Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dmpak eksternal
terhadap produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya
perubahan atau pergeseran fungsi produksi dari produsen lain. Dampak atau
efek yang termasuk dalam kategori ini meliputi biaya pemurnian air atau
pembersihan air yang dipakai oleh produsen hilir yang menghadapi
pencemaran air yang diakibatkan oleh produsen hulu. Hal ini terjadi ketika
produsen hilir membutuhkan air bersih untuk proses produksinya.
Dampak kategori di atas bisa dipahami lebih jauh dengan contoh lain
sebagi berikut. Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp)
menghasilkan limbah residu produksi sisa yang beracun dan masuk ke aliran
20Ibid₃ (hal 61 – 62)
21
Ibid₁₀ (hal 119 – 121)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 21/32
21
sungai, danau, atau semacamnya sehingga produksi ikan terganggu dan
akhirnya merugikan produsen lain yakni para nelayan. Dalam hal ini, kegiatan
produksi pulp tersebut berdampak negative terhadap produksi ikan nelayan,dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan produksi terhadap
produksi komoditi lain.
B. Eksternalitas Produsen terhadap Konsumen (Effects Producers on
Consumers)
Suatu efek dikatakan mempunyai eksternal efek terhadap konsumen,
jika aktivitasnya mengubah atau menggeser fungsi utilitas rumah tangga
(konsumen). Dampaknya efek samping yang sangat popular adalah
pencemaran dan polusi. Kategori ini meliputi polusi udara, berkurangnya
kapasitas daya tarik karena pertambangan, bahaya radiasi dari stasiun
pembangkit, serta polusi air, yang semuanya mempengaruhi kenyamanan
konsumen atau masyarakat luas. Dalam hal ini, suatu pelaku ekonomi yang
menghasilkan limbah ke udara atau ke aliran sungai mempengaruhi pihak lain
yang memanfaatkan sumberdaya alam tersebut dalam berbagai bentuk.
Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerah – daerah
rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi udara.
C. Eksternalitas Konsumen terhadap Konsumen Lain (Effects Consumers on
Consumers)
Dampak konsumen terhadap konsumen yang lainnya terjadi jika aktivitas
sesorang atau kelompok konsumen tertentu mempengaruhi atau mengganggu
fungsi utilitas konsumen yang lain. Konsumsi seorang individu bisa dipengaruhi
tidak hanya oleh efek samping dari kegiatan produksi tetapi juga oleh konsumsi
dari individu lain. Dampak atau efek dari kegiatan seorang konsumen terhadap
konsumen lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, bisingnya suara
alat pemotong rumput tetangga, kebisingan suara radio atau music tetangga,
asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 22/32
22
D. Eksternalitas Konsumen terhadap Produsen (Effects Consumers on
Producers)
Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen
mengganggu fungsi suatu produk si produsen atau kelompok produsen
tertentu. Dampak jenis ini, misalnya, terjadi ketika limbah rumah tangga
terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu
perusahaan tertentu yang memanfaatkan air, baik oleh ikan (nelayan) atau
perusahaan yang memanfatkan air bersih.
2.4 Metode Analisis Manfaat – Biaya
Analisis manfaat – biaya merupakan penerapan ekonomi kesejahteraan
modern yang ditujukan untuk memperbaiki efisiensi ekonomi alokasi sumberdaya.
Menurut (Pearce 1978) analisis manfaat – biaya didasarkan pada nilai yang diukur
dengan harga yang diinginkan masyarakat. Pertimbangan nilai oleh para
penganalisis manfaat – biaya haruslah ditekan seminimum mungkin dan bila
memang diperlukan haruslah dikemukakan secata tegas kepada para pengambil
keputusan di dalam masyarakat. Setiap proyek, program, atau kebijaksanaan baru
yang diusulkan oleh masyarakat akan selalu mengarah pada aspek manfaat danbiaya. Harga pasar berfungsi sebagai indikator nilai dan menjadi pedoman
pemanfaatan sumberdaya. Harga pasar optimal serta harga bayangan akan
sama.22
Metode konvensional pada analisis manfaat – biaya terbentuk untuk
memperbaiki basis awal pada metode tradisional yang tidak mempertimbangkan
beberapa kemungkinan yang mengganggu struktur sistem ekonomi dan
keseimbangannya. Analisis manfaat – biaya sering dilakukan pada marjin, karena
umumnya membutuhkan sistem yang mampu merefleksikan stabilitas dan
keseimbangan. Teori ini berusaha untuk memaksimalkan "surplus ekonomi"
(potensi manfaat kegiatan usaha jika harus dilakukan) dengan memilih satu set
pilihan pada kebijakan (jika ada), dan sering pula dilakukan pemeringkatan proyek
alternatif untuk mengetahui kemungkinan surplus ekonomi yang mungkin dapat
dihasilkan.
22
Ibid₄ (hal 35 – 36)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 23/32
23
Menilai biaya dan manfaat di margin dapat membantu dalam
membandingkan alternatif proyek fitur yang sebanding (sosial, ekonomi dan
lingkungan) tapi besar pertanyaan apakah untuk terlibat dalam proyek ini samasekali - menentukan apakah bersih benefits mungkin bahkan menjadi positif -
adalah contoh dari pilihan diskrit (Goodwin, Nelson, Ackerman, & Weisskopf,
2005). Analisis manfaat – biaya memiliki peran penting dalam berbagai aspek
pengambilan keputusan. Dalam konteks masalah lingkungan, terutama
manajemen global commons dan terkait kebijakan yang muncul sebagian besar di
arena publik, metode memerlukan cukup semakin memperkuat karena faktor-
faktor berikut:23
a) Cakrawala waktu. Pilihan cakrawala waktu memegang peranan penting
di dalam perhitungan manfaat neto suatu proyek. Cakrawala yang lebih
dekat akan dipilih untuk rencana – rencana pengembangan modal
dengan lama waktu hidup yang lebih pendek.
b) Patokan nilai sekarang neto. Patokan nilai sekarang neto sangat
diandalkan sebagai pedoman penentuan efisiensi ekonomi dan dapat
dipakai dalam perumusan serta penilaian proyek serta program
pengembangan baru serta kebijaksanaan perbaikan lingkungan.
c) Tingkat hasil dalam. Tingkat bunga diskonto yang menyamakan nilai
sekarang neto setiap alternative dengan nol tersebut dengan tingkat
hasil dalam investasi.
d) Investasi optimal dengan kendala pendanaan. Dalam situasi tertentu,
seperti pendanaan capital merupakan kendala proyek pembangunan
sehingga investasi dapat berjalan sampaia pada titik dimana manfaat
neto maksimum. Batasan fisik pada produktivitas investasi mennetukan
skala proyek optimal serta kebutuhan akan dana
23Ibid₃ (hal 57 – 62)
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 24/32
24
Tabel 2.1 Klasifikasi Teknik Penilaian Biaya dan Manfaat Untuk Mengukur
Dampak terhadap Kualitas Lingkungan
Teknik Penilaian Contoh PenerapanBarang dan Jasa Produsen Barang dan Jasa Konsumen
Orientasi Pasar1. Penilaian manfaat
menggunakanharga pasarsenyatanyabarang dan jasa
a) Perubahandalam nilaihasil produksi
b) Hilangnyapenghasilan
a) Hilangnya nilai hasilproduksi karenamerembesnya bahan
kimiab) Nilai jasa produktif yanghilang karenameningkatnya penyakitdan kematian karenapencemaran udara
2. Penilaian biayadenganmenggunakanharga pasarasenyatanyaterhadap
masukan berupaperlindunganlingkungan:
a) Pengeluaranpencegahan
b) Biayapenggantian
c) Proyekbayangan
d) Analisiskeefektifanbiaya
a) Biaya pengamananlingkungan dalamrancang bangun proyek
b) Biaya menggantibangunan yang rusakkarena hujan asam
c) Biaya memulihkan ikanyang rusak akibat limbah
d) Biaya sarana alternative
membuang limbah air dariproyek energi panas bumi
a) Biaya meredam kebisinganb) Biaya pengelolaan air
masukc) Biaya tambahan mencat
rumah yang rusak akibatpencemaran udara
d) Biaya menyediakan fasilitasmemancing ikan danrekreasi yang rusak karena
pembangunan proyek
2.5 Penilaian Ekonomi dan Diskon Waktu
Waktu yang berhubungan diskon biaya dan manfaat merupakan aspek
penting dari analisis manfaat-biaya, karena perbedaan kecil dalam tingkat diskonto
dapat membuat dampak penilaian yang signifikan terhadap negosiasi jangka
panjang, karena sifat dari diskon yang ditambah. Berdasarkan pemikiran ekonomi
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 25/32
25
dan etika, Goodin (1982) berpendapat bahwa mempertimbangkan kepentingan
masa depan jauh lebih berat daripada melalui prosedur diskon biasa. Kesimpulan
Goodin pada barang perdagangan adalah: "Fungsi diskon diterapkan pada barangyang diperdagangkan harus bervariasi dengan yang lain dimana kenikmatan masa
depan yang diperoleh dari perdagangan harus didiskontokan sesuai dengan
berapa banyak barang yang dimiliki”. Adapun perhitungan tingkat dan struktur
yang diterapkan pada barang harus sesuai dengan tingkat dan struktur
pengembalian investasi pada barang tersebut.
2.6 The Stern Review
Nicholas Stern (Stern review, 2006) menyatakan teorinya terhadap
perubahan iklim, yaitu:24
1. Manfaat yang kuat, tindakan dini tentang perubahan iklim lebih besar
daripada bantuan biaya.
2. Bukti-bukti ilmiah untuk meningkatkan resiko dampak yang serius dan
ireversibel dari perubahan iklim yang terkait peningkatan emisi karena
adanya peningkatan aktivitas bisnis pada umumnya.
3. Perubahan iklim mengancam elemen dasar hidup orang di seluruhdunia – terutama dalam akses terhadap air, produksi pangan,
kesehatan, dan penggunaan lahan dan lingkungan.
4. Dampak perubahan iklim yang tidak merata menyebabkan negara-
negara miskin akan menderita paling awal. Saat kerusakan muncul,
akan terlambat memperbaiki keadaan maka terpakas aharus dilakukan
antisipasi tindakan untuk menjamin kelangsungan ekosistem di masa
mendatang.
5. Perubahan iklim awalnya dapat memberikan dampak positif kecil bagibeberapa negara maju, tetapi ke depannya akan berpengaruh
negative pada perubahan suhu yang cukup ekstrem.
6. Pemodelan penilaian yang terintegrasi menyediakan alat untuk
memperkirakan dampak total pada ekonomi.
24 Wikipedia. “The Stern Review”. 25 Maret 2012. en.wikipedia.org
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 26/32
26
7. Pertumbuhan ekonomi terkait dengan peningkatan jumlah emisi di
suatu negara, hal ini juga mempengaruhi stabilisasi konsentrasi gas
rumah kaca di atmosfer.8. Dampak pemanasan global akan menelan biaya sekitar 1 persen dari
GDP dunia untuk memangkas peningkatan gas-gas rumah kaca dan
mengerem kecenderungan pemanasan global. Tanpa aksi yang
sungguh-sungguh sejak sekarang, perubahan iklim akan
mengakibatkan: kekeringan yang meluas, banjir, badai dan kelaparan.
Tanpa aksi apa-apa, biaya ini akan meningkat 20 kali dari angka ini
pada akhr abad 21.
9. Transisi menuju ekonomi rendah karbon akan membawa tantanganbagi daya saing tetapi juga kesempatan untuk pertumbuhan. Kebijakan
untuk mendukung pengembangan berbagai teknologi rendah karbon
dan berefisiensi tinggi diperlukan mendesak.
10. Kebijakan adaptasi sangatlah penting untuk menangani dampak
perubahan iklim tidak dapat dihindari, tetapi telah dinomor duakan di
banyak negara.
11. Sebuah respon yang efektif terhadap perubahan iklim akan
bergantung pada pembuatan kondisi untuk tindakan kolektif
internasional.
12. Masih ada waktu untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim
jika tindakan kolektif yang kuat dimulai sekarang.
2.6.1 Revisi Analisis Manfaat – Biaya
Manfaat terjadi telah menjadi landasan analisis manfaat – biaya
selama lebih setengah abad, ketika semua manfaat proyek yang disatukandalam penilaian mereka. Ketidakpedulian dalam menilai potensi manfaat
program tertentu/ proyek adalah tidak membantu ketika distribusi yang efektif
manfaat bertambah sering untuk memilih kelompok atau individu. Biasanya,
kriteria manfaat yang diperoleh oleh siapapun akhirnya hanya memperkaya
mereka yang telah memiliki sumber kekayaan, kekuasaan dan lainnya dan
mengabaikan dimensi ekuitas dimana sebagian besar ekonom sedikit
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 27/32
27
mengabaikan peran keadilan sosial, kesetaraan, dan aspek distribusi
pendapatan dari penilaian proyek dan analisis manfaat – biaya.
Nyatanya, konsep biaya kesempatan atau alih-tukar merupakan kunci
pendekatan secara menyeluruh. Andaikan uang, tenaga kerja terampil atau
sumber daya alam tidak langka (suatu kendala), maka orang dapat
melaksanakan semua proyek yang layak dan bila masalah dapat
diselesaikan, maka orang dapat memperbaiki, menanggulagi atau melakukan
pembayaran kemudian untuk memperbaiki kesalahan atau dampak
sampingan yang tak dikehendaki. Oleh karena kita melakukan kegiatan di
dunia yang penuh kendala – dengan sumber daya yang langka – alokasi
sumberdaya ini haruslah seefisien mungkin. Percaya bahwa lingkungan
harus menjadi pemasok barang dan jasa secara terus-menerus pada
masyarakat, pembangunan harus berlangsung sedemikian rupa, walau ada
kendala-kendala, sehingga lingkungan tetap baik. Butir terakhir ini sangat
penting. Kita tidak menganjurkan “tidak membangun” atau “hanya
pembangunan yang 100% menjamin lingkungan yang aman”.25
Metode yang relevan telah dirancang sekitar 30 tahun yang lalu tetapi
jarang diterapkan. Ini metode cenderung menjadi pelengkap dan bukan
bagian integral dari analisis seperti ini, hanya sebagai pertimbangan
lingkungan telah diperlakukan baik sepintas atau diabaikan alto-gether. Tidak
masuk akal untuk mencari kesalahan dengan ekonomi utama untuk
penyimpangan dalam hal ini. Ini adalah lembaga-lembaga besar seperti Bank
Dunia yang merancang praktek pedoman berdasarkan riset ekonomi secara
selektif, dan itu adalah praktek standar profesional dari berbagai pilihan
daripada pendekatan obyektif sehat.
Dalam kasus tersebut organisasi bermotif internasional (termasuk
indikator bisnis seperti jumlah target pinjaman kredit di daerah atau negara)
menjadi mempengaruhi faktor, dan belum tentu validitas fakta atau analisis
ilmiah. Ada gelar yang baik dari perbedaan antara horizon waktu para aktor
politik, manajemen senior dan pengambil keputusan dan kepekaan saat
masalah diagnosis dan pemecahan masalah. Tingkat diskonto waktu politik
atau administratif mengatur biasanya lebih tinggi bahwa masyarakat secara
25
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 28/32
28
keseluruhan. Faktor ini memberikan kontribusi untuk kesenjangan dalam
kepentingan sosial dan keputusan kebijakan yang sedang berjalan.
Adapun cara untuk mengidentifikasi manfaat – biaya suatu proyek
pembangunan dan eksternalitas lingkungannya dengan memanfaatkan
persamaan sederhana:26
NPV = Bd + Be – Cd – Cp - Ce
Dimana :
NPV: nilai sekarang netto
Bd : manfaat proyek langsung
Be : manfaat eksternal (dan/atau lingkungan)
Cd : biaya proyek langsung
Cp : biaya perlindungan lingkungan
Ce : biaya eksternal (dan/atau lingkungan)
Analisis finansial dimulai dari perspektif individu atau badan
usaha/swasta dan lebih banyak bertalian dengan batasan sempit laba atau
rugi. Analisis tersebut terutama bertalian erat dengan Bd dan Cd pada
persamaan yang dikemukakan di depan. Analisis ekonomi dimulai dari sudut
pandang kesejahteraan masyarakat dan mencerminkan biaya dan manfaat
social ganti dari berbagai kegiatan. Analisis itu meliputi Be, Cp, dan Ce, serta
komponen proyek langsung Bd dan Cd.
Perbedaan teknis utama antara analisis ekonomi dengan analisis
finansial dapat didekati dengan 2 cara: (1) apakah yang seharusnya
dimasukkan kedalam harga ekonomi bila dibandingkan dengan harga
finansial, dan (2) jenis-jenis manfaat - biaya apa saja yang harus dimasukkan
dalam masing-masing analisis adalah sama. Analisis finansial tradisional
hanyalah mencakup manfaat dan biaya yang dihadapi oleh unit produksi danpengambil keputusan (misalnya, usaha tani, industry). Manfaat dan biaya
dinilai berdasarkan nilai-nilai moneter dengan berdasar pada harga pasar
dan memperhatikan pajak, subsidi, dan pembayaran alih lainnya.
26
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 29/32
29
2.6.2 Perubahan Iklim Mitigasi
Kebijakan mitigasi perubahan iklim perlu dirancang dalam hal aplikasi
dari instrumen kebijakan/ intervensi yang peran mereka dalam
mempromosikan realisasi keadan-tives dan tujuan dalam arti statis atau
temporal, dinamis atau multi-periode diatur, dan dalam mereka relatif
fleksibilitas dalam menanggapi negara berkembang pemahaman tentang
lingkungan sistem dinamika, ketidakpastian, dan efektivitas intervensi strategi
pencegahan dari waktu ke waktu (umpan balik evaluasi dan informasi terkait
untuk kemungkinan keputusan adaptif keputusan). Hijau pajak, kebijakan
perdagangan emisi dan teknologi pilihan, selain pola perilaku individu yang
endogen dan ekonomis dimana menginginkan kebijakan mitigasi tetap efisien
dan relevan. Kriteria berikut dapat digunakan dalam merancang strategi
mitigasi (untuk berhubungan aspek lihat juga Duval, 2008):27
1. Menyamakan biaya peredaan marjinal di semua sumber emisi
untuk pengurangan emisi gas rumah kaca (mengasumsikan
ketersediaan informasi untuk tujuan tersebut dan juga
membutuhkan penilaian biaya dalam hal penilaian biaya sumber
daya penuh yang menghargai segala bentuk penggunaan sumber
daya, selain biaya langsung dan TC);
2. Mempromosikan tingkat efisiensi inovasi dan sosialisasi teknologi
emisi mengurangi untuk menurunkan biaya masa depan melalui
peredaan marjinal;
3. Mempertahankan fleksibilitas dalam strategi dan kebijakan
mitigasi iklim sehingga mampu mengukur informasi tambahan
mengenai ketidakpastian iklim dan ekonomi yang tercermin oleh
biaya yang relatif rendah;
4. Meminimalkan biaya total per satuan manfaat harus menjadi
norma utama, dimana biaya mitigasi langsung serta TC mampu
dirancang, diterapkan, dipantau dan dievaluasi sesuai dengan
kebijakan yang berlaku pada penyebaran sumberdaya alam yang
berbeda.
27
Ibid₃
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 30/32
30
BAB III
KESIMPULAN
Pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak diimbangi oleh
upaya konservasi yang mengatasnamakan kesejahteraan hidup manusia tampaknya
mulai menampilkan dampak negatif terhadap keberlangsungan lingkungan hidup. Hal
ini tidak hanya mengancam keberlangsungan lingkungan alam, tetapi juga
keberlangsungan hidup manusia sendiri. Isu pemanasan global dan perubahan iklim
hanyalah sebagian dari sekian banyak isu lingkungan yang demikian pelik untuk
diperhatikan yang tidak hanya bersifat lokal tetapi global.
Dalam hal ini, metode analitis hijau berkaitan dengan perbaikan lingkungan dan
sumberdaya alam namun diperhitungkan melalui segi ekonomi - politik yaitu biaya
transaksi dan kelembagaan baru. Ekonomi neoklasik atau arus utama biasanya tidak
memperhitungkan peran lembaga dan biaya transaksi ekonomi (TCE). Kelemahan ini
membuatnya tidak lengkap sebagai metodologi untuk mengatasi kebijakan
pembangunan ekonomi. Konstituen berbeda dari analisis ekonomi, dengan perbaikan
yang sesuai dimanapun cenderung diperlukan, sebagai strategi yang bisa diterapkan
dalam desain dan pelaksanaan kebijakan ekonomi hijau.
Adapun pentingnya peran metode akuntansi hijau seperti NNP
menggabungkan nilai-nilai lingkungan dari sumberdaya. NNP ekonomi hijau belum
tentu indikator yang sempurna dari sebuah kesejahteraan masyarakat, tetapi bisa
menjadi statistik berguna jika fitur-fiturnya dengan benar ditafsirkan. Dalam hal ini,
sistem ekonomi-lingkungan kurang dikelola dapat menyebabkan tingkat
kesalahpahaman penilaian sumber daya, baik untuk menilai akuntansi hijau atau tujuan
lain. Produk Nasional Neto (NNP) yang dihasilkan setiap tahun pada suatu negara,
telah membentuk standar ekonomi terhadap kesejahteraan ekonomi dengan mengenali
perubahan lingkungan yang terjadi di negara tersebut.
Terkait konsep eksternalitas ekonomi dan lingkungan, maka dapat ditarik suatu
pemikiran bahwa masalah lingkungan terjadi karena adanya eksternalitas negative dari
kegiatan ekonomi. Eksternalitas negative dari kegiatan ekonomi terhadap lingkungan
merupakan masalah yang cukup kompleks, karena menyangkut dimensi ruang dan
waktu. Eksternalitas tersebut bisa berdampak lokal, wilayah tertentu, daerah, negara,
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 31/32
31
internasional atau bahkan global. Kompleksnya masalah eksternalitas yang berkenaan
dengan lingkungan ditambah lagi dengan karakteristik masalah – masalah lingkungan
yang spesifik. Oleh karena itu, keberadaan eksternalitas yang menyebabkankeberadaan masalah lingkungan yang kompleks menjadi penting untuk dikaji dengan
pendekatan yang integrative dan komprehensif atau holistic antar disiplin ilmu maupun
pihak – pihak terkait khususnya pemerintah dan pelaku ekonomi serta partisipasi
masyarakat luas.
Analisis manfaat – biaya merupakan penerapan ekonomi kesejahteraan modern
yang ditujukan untuk memperbaiki efisiensi ekonomi alokasi sumberdaya. Menurut
(Pearce 1978) analisis manfaat – biaya didasarkan pada nilai yang diukur dengan
harga yang diinginkan masyarakat. Pertimbangan nilai oleh para penganalisis manfaat
– biaya haruslah ditekan seminimum mungkin dan bila memang diperlukan haruslah
dikemukakan secata tegas kepada para pengambil keputusan di dalam masyarakat.
Dalam hal ini, waktu yang berhubungan diskon biaya dan manfaat merupakan aspek
penting dari analisis manfaat-biaya, karena perbedaan kecil dalam tingkat diskonto
dapat membuat dampak penilaian yang signifikan terhadap negosiasi jangka panjang,
karena sifat dari diskon yang ditambah.
Adapun kaitan The Stern Review terhadap metode analitis hijau dimana
membahas tentang perubahan iklim akibat kegiatan ekonomi dan pembangunan yang
terus dilakukan. Perubahan iklim adalah tantangan lingkungan hidup terbesar yang
akan dihadapi dunia abad ini. Stabilisasi jangka panjang temperatur dunia dan
konsentrasi gas rumah kaca merupakan sebuah target yang ambisius, tetapi hal
tersebut merupakan bagian yang mendasar dari kerangka kerja apa pun. Nicholas
Stern dalam The Stern Review telah memberikan kesadaran pada komunitas global
akan keinginan politik global dalam menghadapi tantangan ini, guna mendorong inovasi
teknologi, memberi kepastian kepada bisnis dan rakyat seraya mereka berinvestasi di
masa mendatang, dan guna memberi fokus kepada pemerintah individu untuk
melakukan tindakan di dalam negeri.
5/16/2018 Ekonomi Lingkungan Metode Analitis Hijau - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ekonomi-lingkungan-metode-analitis-hijau 32/32
32
DAFTAR PUSTAKA
Melia Famiola, Surna T. Djajadiningrat, dan Yeni Hendriani. “Ekonomi Hijau: Green
Economy”. 23 Maret 2012. biobses.com
Rao, P.K. 2010. The Architecture Of Green Economic Policies . New York: SpringerHeidelberg Dordrecht
Maynard M Hufschmidt, David E. James, dkk. 1983. Lingkungan, Sistem Alam, dan Pembangunan (Pedoman Penilaian Ekonomis). Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press
Sutikno dan Maryunani. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam. Malang: Badan PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang
Soemarwoto, Otto. 1990. Analisa Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press
Wikipedia. “The Stern Review”. 25 Maret 2012. en.wikipedia.org
top related