dukungan umkm pada produk halal melalui sistem pengemasan …
Post on 02-Nov-2021
35 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DUKUNGAN UMKM PADA PRODUK HALAL MELALUI SISTEM
PENGEMASAN DAN PELABELAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM
DAN PEMBIAYAAN DI BMT BUM TEGAL JAWA TENGAH
Tim Pengusul:
Dr. Ir. R Eddy Nugroho, MM NIDN 0429036502
BIDANG ILMU MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020
ii
Halaman Pengesahan
1. a. Judul Kegiatan PPM : Dukungan UMKM Pada Produk Halal Melalui Sistem
Pengemasan dan Pelabelan di Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan BMT BUM Tegal Jawa Tengah
2. Ketua Pelaksana:
a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Rosalendro Eddy Nugroho, MM.
b. NIDN 0429036502
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Fakultas/Program Studi : Pascasarjana/MM
e. Nomor HP 085715324153
f. Alamat surel (e-mail) : rosalendro.eddy@mercubuana.ac.id
3. Anggota Tim Pengusul:
A . Jumlah AnggotaDosen : 2 (dua) orang
b. Nama Anggota 1 : Dr. Tajuddin Pogo, M.Sc
c. Nama Anggota 2 : Dr Poppy Pasaribu, M.Si
4. Mahasiswa
a. Nama Mahasiswa/NIM : Herry Supriyatna/55718120008
b. Nama Mahasiswa/NIM : Muhammad Shobirin/55118120152
5. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah kegiatan : Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan BMT BUM
b. Kota : Tegal
c. Provinsi : Jawa Tengah
d. Jarak ke lokasi kegiatan (Km) : Virtual
6. Luaran yang dihasilkan : Pengemasan & Label Produk-Produk Halal
7. Jangka Waktu : 6 (enam) bulan
6. Biaya yang diperlukan : Rp. 4.000.000,-
a. Sumber dari PPM UMB : Rp. 4.000,000,-
b. Sumber lain (inkind) : - Rp 500.000
Jakarta, 05 November 2020
Mengetahui,
Ketua KKPkM Ketua Pelaksana,
(Dr. Suraya, M.Si ) (Dr.Ir. R. Eddy Nugroho, MM)
NIK: 1.1768.0597 NIK: 114650410
Menyetujui,
Direktur Program Pasca Sarjana Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat
(Prof. Dr. Ing Mudrik Alaydrus) ( Dr Inge Hutagalung, M.Si)
NIP/NIK: 103710262 NIK: 1 1359 0380
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN PROPOSAL ....................................
DAFTAR ISI .............. ..............................................................................................
RINGKASAN PROPOSAL........................................................................................
i
ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
BAB II TARGET DAN LUARAN ..................................................................... 5
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................. 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL …….. …………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 33
LAMPIRAN
Lampiran 1 Format Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas.........
Lampiran 2 Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana ………………………………...
Lampiran 3 Peta Lokasi Kegiatan ...........................................................................
Lampiran 4 Gambaran IPTEK yang diterapkan ......................................................
34
36
47
48
iv
RINGKASAN
Struktur Kelembagaan Kembangan Utara disepakati, peserta menyatakan komitmen yang
kuat untuk keberlanjutannya eksistensi Posdaya Kembangan Utara. Ketua Tim Posdaya
Kembangan adalah Ibu Lurah dibantu oleh Sekretaris dan Bendahara serta Penanggung Jawab
Kegiatan Pendidikan, Ekonomi, Lingkungan, dan Kesehatan. Prioritas program kerja bidang
Pendidikan adalah membina untuk bidang Ekonomi adalah menumbuhkan kewirausahaan di
bidang makanan ringan dan jajanan sehat, di bidang Kesehatan adalah peningkatan pengetahuan
Gizi keluarga, dan di bidang Lingkungan adalah penghijauan lingkungan perumahan untuk
menciptakan lingkungan Kembangan Utara yang asri, teduh dan bersih. Realisasi program kerja
yang memerlukan investasi fisik akan melibatkan mitra kerjasama seperti BKKBN, Kelurahan
Meruya Selatan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Yayasan Damandiri, dan lembaga terkait
lainnya. Kegiatan-kegiatan yang memerlukan sekretariat akan memanfaatkan fasilitas Bangunan
RPTRA Kembangan, namun warga juga secara sukarela menawarkan rumah tinggalnya untuk
dijadikan tempat pelatihan.
Tujuan program ini adalah mengembangkan program kerja bidang ekonomi ditinjau dari
aspek Higienis bentuk Produk Lokal dengan Pengemasan dan Pelabelan yang berdaya saing
Kompetitif di Kelurahan Kembangan Utara. Salah satu jajanan yang cukup digemari, baik oleh
anak-anak, remaja, dan orang dewasa, adalah produk – pruduk Lokal yang dihasilkan Kelurahan
tsb. Pada kesempatan ini Ibu-Ibu Posdaya Kembangan Utara akan dibekali dengan ketrampilan
pemilihan Pengemasan Pelabelan yang Higeinis, mulai dari pemahaman mengenai alternatif
bahan-bahan yang lebih sehat, produksi yang baik dan sehat, penanganan yang baik dan sehat
sehingga dihasilkan produk pangan yang aman, sehat dan bergizi. Lingkungan usaha di Posdaya
Kenanga cukup prospektif untuk usaha makanan sehingga prospek keberlangsungan wirausaha
mie sehat diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif program kerja unggulan bidang ekonomi
bagi Posdaya Kenanga Kelurahan Kembangan Utara.
5
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi dan Latar Belakang
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan
produk pangan maupun non-pangan. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang
digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan label atau keterangan
– keterangan termasuk beberapa manfaat dari isi kemasan. Pengemasan mempunyai peranan
dan fungsi yang penting dalam menunjang distribusi produk terutama yang mudah
mengalami kerusakan
1) Fungsi Kemasan
a) Sebagai wadah atau tempat dipindahkan atau diangkut.
b) Sebagai pelindung
Disamping sebagai pelindung bagi produk yang dikemas, kemasan juga berfungsi
untuk melindungi lingkungan sekitar produk. Bahan kemas yang akan dipilih tergantung
dari sifat – sifat produk serta kemampuannya untuk melindungi produk yang akan dikemas.
Bahan dan bentuk kemasan yang tidak memenuhi persyaratan akan menurunkan kualitas
produk yang dikemas dan bila terjadi kebocoran dapat menimbulkan malapetaka
seandainya produk yang dikemas adalah racun atau produk yang mudah terbakar.
Untuk melindungi produk dari air/udara, misalnya produk kering seperti Calsium
karbida, maka kadar airnya harus rendah untuk menghindarkan terjadinya reaksi – reaksi
kimia atau kerusakan yang ditimbulkan oleh mikroba dan bahan kemasan yang
digunakan harus kedap air agar uap air tidak bebas keluar masuk kemasan.
Produk yang mengandung zat volatil, seperti rempah – rempah, wangi – wangian
atau produk yang mudah menyerap bau seperti susu, kopi maka digunakan kemasan
yang mampu mencegah masuknya zat yang baunya tidak disenangi.
Produk yang sensitif mudah bereaksi dengan oksigen, seperti makanan gorengan,
dapat dipilih bahan kemasan yang tidak dapat ditembus oksigen, baik yang dihampa
udarakan maupun kemasan yang diberi gas pengisi.
Untuk melindungi produk yang mengalami proses karbonisasi seperti bir, coca
cola, fanta dan sejenisnya harus dipilih kemasan yang kedap CO2 dan mampu melawan
tekanan yang ditimbulkan oleh adanya CO2 dalam produk yang akan meningkat bila suhu
produk meningkat atau terkocok.
Untuk mengemas produk yang sensitif sinar atau cahaya seperti bir, film photo, obat
– obatan dan sebagainya, dianjurkan menggunakan kemasan yang dapat menahan
6
sebagian sinar sehingga kerusakan bahan tersebut dapat diperkecil. Namun konsumen
kadang – kadang ingin tahu produk atau kemurnian produk yang dikemas, sehingga
dalam hal ini perlu dicantumkan informasi tentang produk.
Produk yang mudah diserang oleh serangga dan rodent dapat dipilih jenis
kemasan yang tahan terhadap gigitan rodent atau permukaannya dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak ada bagian – bagian yang dapat dijadikan pangkal tempat menggigit,
misalnya sisi yang tajam dan lain-lain. Namun sebelum dikemas produk hendaknya diberi
perlakuan yang dapat membasmi serangga dan rodent.
Sedangkan untuk bahan – bahan yang mudah pecah seperti gelas, keramik, telur
dapat digunakan kemasan yang tahan terhadap benturan mekanik dan dapat mengurangi
guncangan.
c) Sebagai penunjang cara penyimpanan dan transport
Produk – produk yang akan dipasarkan biasanya tidak langsung dibawa dari pabrik
ke pengecer, tetapi melalui saluran pemasaran yang agak panjang. Selain itu ada
beberapa bahan yang harus disimpan dulu sebelum dijual untuk pengontrolan
kualitasnya, sehingga kemasan harus dibuat sedemikian rupa agar efisien dalam
menggunakan ruangan penyimpanan. Yang dimaksud dengan efisien yaitu memberikan
perbandingan maksimum antara berat atau jumlah produk yang disimpan dengan persatuan
luas dari bangunan untuk penyimpanan, sehingga makin tinggi penumpukan, makin tinggi
juga efisiensinya.
Kemasan harus dibuat selaras dengan kemajuan dalam bidang teknologi dan
transportasi, bentuk dan ukurannya harus cocok dengan kemampuan dan ukuran alat – alat
yang digunakan, misalnya produk akan diangkut dengan pesawat terbang, maka ukuran dan
bentuk kemasannya harus sesuai dengan ukuran pintu pesawat terbang. Disain kemasan yang
tepat akan menunjang transportasi untuk dapat dilakukan dengan cepat.
d) Sebagai alat persaingan dalam pemasaran
Langkah pertama dalam memasarkan suatu produk adalah menarik perhatian
konsumen. Cara menarik ini diantaranya dengan menempelkan sesuatu yang menarik pada
kemasan produk tersebut, misalnya gambar bayi yang sehat dan komposisinya bila yang
dipasarkan makanan bayi.
Bila langkah pertama telah berhasil, maka peluang untuk memenangkan persaingan
sudah menjadi lebih besar, selanjutnya tergantung pada produk itu sendiri, apakah harganya
terjangkau, keadaanya sesuai dengan selera konsumen, kualitasnya baik sesuai dengan
7
informasi/label yang telah diberikan.
2) Beberapa Syarat Kemasan
Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, agar memenuhi
syarat sehingga dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan beberapa pertimbangan antara
lain:
a) Tidak toksik
Bahan kemasan tidak mengganggu kesehatan manusia secara langsung maupun tidak
langsung, seperti kandungan Pb.
8
b) Harus cocok dengan bahan yang dikemas
Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, kalau salah
memilih bahan kemasan maka akan sangat merugikan. Misalnya produk yang seharusnya
dikemas dengan kemasan transparan, namun dikemas dengan bahan kemas yang tidak
transparan sehingga bila konsumen ingin mengetahui isinya akan merusak segel dan hal
tersebut sangat merugikan produsen.
c) Sanitasi dan syarat – syarat kesehatan terjamin
Disamping bahan kemasan tidak toksik dan produk yang dikemas tidak menunjukkan
kerusakan karena serangan mikroba, juga bahan kemasan tidak boleh digunakan bila
dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat – syarat kesehatan. Misalnya karung
adalah kemasan yang paling banyak digunakan, namun penggunaan karung untuk
mengemas produk yang dikonsumsi tanpa mengalami pencucian atau pemasakan terlebih
dahulu merupakan hal yang tidak dibenarkan
d) Dapat mencegah pemalsuan
Yaitu kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan
yang khusus sehingga sukar dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan dengan cara
menggunakan kemasan yang telah digunakan akan mudah dikenali.
e) Kemudahan membuka dan menutup
Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah
dibuka, seperti kemasan tetra pack daripada kemasan botol yang lebih sukar dan
memerlukan alat khusus untuk membuka tutupnya.
f) Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi
Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga
isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman, atau dengan kata lain tidak banyak
tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya.
g) Kemudahan pembuangan kemasan bekas
Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang
memerlukan biaya cukup besar untuk penanganannya, misalnya kemasan – kemasan
bekas dari bahan plastik. Bahan kemasan plastik tidak dapat hancur oleh mikroba dan
bila dibakar akan menyebabkan polusi udara, terutama di negara – negara maju.
Bahan kemasan yang terbuat dari logam, keramik dan bahan nabati tidak begitu
menjadi masalah. Bahan logam dan kertas sebagian besar dapat diproses kembali. Bahan
nabati seperti kayu dapat dipakai sebagai bahan bakar.
9
h) Ukuran, bentuk dan berat
Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik
dalam penyimpanan, transportasi maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.
Biasanya kemasan disesuaikan dengan sarana yang ada, misalnya sebagai pengangkutnya
adalah pesawat terbang, maka tinggi dan lebarnya tidak boleh melebihi ukuran pintu pesawat
terbang yang akan mengangkutnya dan sebagainya.
10
Ada kalanya kemasan didisain sedemikian rupa sehingga bentuknya sangat indah
dan menarik, kadang – kadang dibuat untuk memberi kesan bahwa isinya lebih banyak dari
kemasan lainnya yang serupa, misalnya botol yang ramping dibandingkan dengan botol yang
pendek.
Bentuk kemasan sangat mempengaruhi effisiensi penggunaan ruang
penyimpanan, cara penyimpanan, daya tarik konsumen dan cara pembuatan serta bahan
kemasan yang digunakan. Banyak konsumen yang berbelanja karena tertarik oleh
kemasannya dengan bentuk yang aneh – aneh, misalnya bentuk oval/patung dan sebagainya
lebih disukai.
Pada umunya produsen selalu berusaha untuk mengurangi berat kemasan yang
digunakan karena dengan berkurangnya berat berarti energi yang dibutuhkan untuk
transportasi akan berkurang pula sehingga akan menurunkan harga jual dari produk yang
bersangkutan. Hal ini akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga dapat diharapkan untuk
memenangkan persaingan.
i) Penampilan dan pencetakan
Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik bila ditinjau dari segala segi,
baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Dalam hal ini produsen harus tahu
dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan. Karena selera masyarakat berbeda
– beda.
Masalah pencetakan sangat erat hubungannya dengan dekorasi dan label yang
merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen, leveransir maupun pengecer.
Beberapa bahan ada yang perlu mengalami pencetakan label dan tambahan dekorasi
sehingga bahan kemasan harus memiliki sifat mudah menerima pencetakan dan hasilnya
dapat dipertahankan, tidak luntur atau hilang.
j) Biaya rendah
Salah satu cara untuk mempertahankan produk tersebut terjangkau oleh daya beli
konsumen adalah menurunkan biaya pengemasan sampai batas dimana kemasan masih
dapat berfungsi dengan baik. Hal ini penting karena konsumen akan melakukan pemilihan
terhadap produk yang sama yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah.
k) Syarat khusus
Selain syarat – syarat yang telah disampaikan, masih ada syarat – syarat khusus yang
perlu diperhatikan, misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis, subtropis, kelembabannya
dan lain – lain.
11
3) Beberapa Bahan Kemasan
Bahan – bahan yang dapat digunakan untuk keperluan mengemas produk bermacam
– macam tergantung kepada jenis produk yang akan dikemas. Untuk menentukan bahan
kemasan yang sesuai untuk suatu produk agro-industri, perlu diketahui jenis – jenis dan sifat
– sifat dari bahan kemasan tersebut, antara lain:
a) Kayu
Kayu memiliki tempat yang penting dalam pengemasan, khususnya untuk mengemas
benda – benda yang berbobot besar dan mudah rusak. Kayu merupakan
12
bahan alami, sehingga mempunyai sifat yang tidak seragam, namun dapat dipilih dan diolah
untuk dijadikan bahan kemasan. Kemasan yang dibuat dari bahan kayu cocok digunakan
untuk membuat kemasan dalam jumlah yang kecil, namun sebaliknya bahan ini tidak
ekonomis bila digunakan untuk mengemas bahan – bahan kecil dalam jumlah besar.
Kemasan yang dibuat dari kayu lebih baik dari bahan kemasan lainnya bila
diinginkan kekakuan, kekuatan menumpuk yang baik, perlindungan yang baik pada waktu
pengapalan untuk mengemas produk yang bersangkutan, namun kemasan kayu tidak kedap
uap air, biayanya cukup tinggi, waktu menyusun lambat, penampakan kurang menarik
dan tersedianya tidak mudah. Disamping itu kemasan yang dibuat dari bahan kayu
mendatangkan masalah yang besar karena memiliki volume yang besar.
Kayu lumber, veener dan plywood sering digunakan untuk membuat crate, nailled
wood boxes, barrel dan hamper.
b) Logam
Kemasan yang terbuat dari logam masih menempati bagian yang penting dalam
bidang pengemasan, meskipun ada saingan yang sangat ketat dari kemasan yang terbuat dari
plastik dan kertas. Hal ini disebabkan oleh karena logam mempunyai kekuatan mekanik
yang baik sekali. Logam yang digunakan untuk membuat kemasan adalah baja dan kaleng
logam.
Kemasan yang terbuat dari bahan baja dapat menahan penanganan selama
pengangkutan, dapat diisi, dapat disimpan tanpa menimbulkan banyak masalah dan sangat
ekonomis untuk pemakaian jangka panjang karena dapat dipergunakan berulang
– ulang.
Kemasan yang terbuat dari baja digunakan untuk menyimpan dan pengiriman
berbagai macam produk seperti asam, alkali, pelarut organik, cat, vernis, pengencer, minyak
saos, syirup, buah – buahan yang diawetkan dan lain – lain. Disamping itu kemasan
dari bahan baja dapat dipergunakan untuk mengemas produk semi padat seperti tepung
dan produk yang berbentuk serpihan.
Kaleng logam tahan terhadap panas, dingin, uap lembab dan dapat menahan produk
yang kasar selama transportasi dan penyimpanan.
Kaleng logam dibuat dari suatu plat baja dengan lapisan timah di kedua sisinya.
Kaleng logam ini dapat digunakan terutama untuk mengemas produk makanan dengan daya
korosi yang sangat tinggi atau tergantung dari tipenya, antara lain; fosfor, silikon, coppec,
nikel, kromanium dan lain – lain sampai batas yang paling minimal yang dapat dilakukan.
c) Gelas
13
Gelas dibuat dengan mencampur pasir dengan soda abu, kapur atau campuran alkali
lainnya. Kemasan yang terbuat dari bahan gelas akan terus menarik bagi industri
pengemasan, karena gelas mempunyai kelebihan – kelebihan yang tidak didapatkan dari
bahan – bahan kemasan lainnya.
Beberapa keuntungan pemakaian bahan kemasan dari gelas, antara lain;
- dapat dibentuk dengan berbagai macam desain
- dapat diwarnai denga berbagai macam warna, sesuai dengan kebutuhan produk yang
akan dikemas.
14
- bersifat transparan dan produk yang dikemas dapat dilihat dengan jelas oleh
konsumen
- tidak mempengaruhi produk yang dikemas
- kedap terhadap gas, uap air dan bau
- memberikan keawetan aroma, rasa dan warna produk yang dikemas
- kemasan yang terbuat dari gelas di-sterilisasi dan di-vacuum
- tahan terhadap perubahan suhu rendah dan tinggi, dengan catatan suhu tersebut
tidak berubah secara cepat
Disamping keuntungan dari bahan gelas, ada beberapa kelemahannya antara lain
- bersifat rapuh
- mudah pecah bila permukaannya tergores dan bila kena benturan.
Kemasan gelas digunakan untuk mengemas produk makanan, obat – obatan,
minuman, bahan kimia dan bahan kosmetik.
d) Kertas
Kertas dibuat dari serat sellulosa dan merupakan bahan penyerap tinta, dapat
digunakan untuk menulis, membungkus dan mengemas. Pada umumnya kertas
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu; kertas kultural atau halus dan kertas
industri atau kasar.
Kertas kultural terdiri atas kertas cetak dan kertas tulis. Kertas cetak dibagi kedalam
kertas putih, kertas cetak berwarna, kertas gambar, kertas offset dan sebagainya.
Sedangkan kertas tulis dibagi kedalam kertas cek, kertas buku tulis, kertas cetak ketikan dan
sebagainya.
Kertas industri umumnya terdiri dari kertas untuk membungkus dan mengemas,
misalnya kertas kraft, kertas manila, kertas glassin, kertas kedap lemak, kertas anti- tornish,
kertas permanen, kertas pounch, kertas tissue, kertas krep, kertas lilin, kertas tahan basah
dan sebagainya.
Manfaat kertas dalam industri pengemasan, antara lain ; sebagai kantong,
amplop, mengemas produk yang akan dikapalkan, mengemas perak, photographi,
mengemas produk farmasi, dapat menjaga flavour produk yang dikemas, mengemas
keju, untuk tujuan dekorasi dan sebagainya tergantung dari jenis kertas yang digunakan.
e) Papan kertas
Papan kertas adalah lembaran kertas yang mempunyai ketebalan 0.0091 – 0.030 inch.
Papan kertas terdiri atas beberapa tipe yang berbeda sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Tipe – tipe tersebut antara lain; container board,box board, straw board, mill board,
15
pulp board, manila board dan printer’s board.
Manfaat papan kertas antara lain dapat digunakan untuk mengemas produk yang
akan dikapalkan, dibuat kotak, dibuat kemasan berbentuk karton lipat, dibuat cover
buku, mengemas makanan, sepatu dan sebagainya.
16
f) Plastik
Kemasan plastik juga menempati bagian yang sangat penting dalam industri
pengemasan. Kelebihan plastik dari bahan – bahan kemasan lainnya, antara lain;
harganya relatif lebih murah, dapat dibentuk berbagai rupa, warna dan bentuk relatif
lebih disukai konsumen, mengurangi biaya transportasi. Namun plastik mempunyai
kelemahan yaitu umumnya tidak tahan terhadap temperatur tinggi.
Secara garis besar plastik dapat dibedakan atas 2 tipe yaitu thermoplastik ( dapat
dilunakkan berulang kali dengan menggunakan panas ) dan termoset ( tidak dapat
dilunakkan oleh panas ).
Thermoplastik yang digunakan dalam industri pengemasan adalah polyethylene,
polyprophylene, polystyrene, polyvinyl chlorida, acrylic dan aclonitrile-butadiene-styrene.
Termoset yang biasa digunakan dalam industri pengemasan adalah phenol- formaldehydene,
melamike- formaldehydene dan urue-formaldehydene.
Penggunaan kemasan plastik tersebut berbeda – beda tergantung dari tipe plastiknya,
antara lain dapat digunakan untuk pembuatan kotak bagasi, helm, suku cadang, repsigerator,
untuk mengemas kosmetik, elektronik, perlengkapan otomobil, untuk mengemas bahan
kimia yang membutuhkan ketahanan kimia tinggi, digunakan dalam industri pesawat
terbang, mengemas produk yang mengandung minyak dan sebagainya.
g) Film
Film didefinisikan sebagai lembaran fleksibel, yang tidak berserat dan tidak
mengandung bahan metalik dengan ketebalan kurang dari 0.01 inch atau 250 mikron.
Film terbuat dari turunan sellulosa dan sejumlah resin thermoplastik. Film terdapat dalam
bentuk roll, lembaran dan tabung.
Beberapa kemasan yang terbuat dari film antara lain; selopan, polyethylene,
polyprophylene (pp), polystyrene (ps), polyvinyl chlorida (pvc), polyester, polyviniliden
chlorida (saran), nilon, selulosa asetat, karet hidroklorida, metil selulosa, kloro-trifluoro-
etilena (CTFE), polycarbonate, evakopolimer, fluorokarbon dan polyuretane.
Kemasan film dapat digunakan sebagai pembungkus, kantong, tas dan sampul,
mengemas tembakau, biskuit, kabel, tekstil, pupuk, pestisida, obat – obatan, mentega,
produk kering untuk para astronout dan sebagaianya.
h) Foil
Foil adalah suatu lembaran dari bahan logam yang mempunyai ketebalan kurang dari
0.15 mm. Kemasan ini mempunyai posisi yang penting dalam pengemasan, karena
permukaanya yang mengkilap dan menarik untuk dipandang. Foil yang mempunyai
17
ketebalan antara 0.0375 – 0.1125 mm digunakan untuk membuat kemasan semi kaku.
Aluminium foil mempunyai sifat kedap air yang baik, permukaanya dapat
memantulkan cahaya sehingga penampilannya menarik, permukaanya licin, dapat dibentuk
sesuai dengan keinginan dan mudah dilipat, tidak terpengaruh oleh sinar, tahan terhadap
temperatur tinggi sampai di atas 290° C, tidak berasa, tidak berbau, tidak beracun dan
hygienis.
Kemasan foil dapat digunakan untuk mengemas roti, makanan beku, obat –
obatan, bahan farmasi, bahan kimia, makanan yang higroskopis, jam, selai dan saos. Bila
digunakan untuk mengemas makanan biasanyafoil diletakkan pada bagian dalam, namun
bila untuk tujuan dekoratif maka foil diletakkan pada bagian luar.
) Bentuk – bentuk Kemasan
Bentuk kemasan dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar, yaitu: kaku, semi
kaku dan fleksibel.Kemasan kaku adalah kemasan yang tidak tahan terhadap benturan, akan
tetapi keras. Bentuk – bentuk kemasan dapat digolongkan lagi berdasarkan bahan
kemasan yang digunakan, antara lain ; dari kayu, nailed box, wire bound box, crate, basket
dan barrel. dari logam: drum, pail, kaleng logam dan colapsible tube; dari gelas: botol,
jar, timbler, jug, carboy, vial dan ampul.
Kemasan semi kaku adalah kemasan yang bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk
produk kemasannya, namun dapat ringsek bila diberikan tekanan yang berlebih. Contohnya:
wadah aluminium, folding carton, set-up box dan sebagainya.
Kemasan fleksibel adalah kemasan yang bentuknya dapat berubah – ubah sesuai
dengan bentuk produk yang dikemasnya. Beberapa bentuk kemasan fleksibel antara lain:
kantong kertas, kantong berdinding banyak, kantong plastik, karung plastik dan sebagainya.
Dalam industri pengemasan juga dikenal adanya coating dan laminasi. Coating
adalah pelapisan bahan kemasan dengan berbagai macam bahan seperti resin, plastik
dan wax dengan tujuan sebagai pelindung dan dekorasi. Sedangkan laminasi adalah
kombinasi dari 2 atau lebih lapisan kertas, foil dan kain digabungkan dengan bantuan perekat
dengan menggunakan panas atau tekanan. Proses laminasi yang utama yaitu: laminasi basah,
laminasi kering, laminasi panas, laminasi cair dan laminasi ekstruksi.
Informasi yang dapat ditampilkan melalui kemasan
(PELABELAN)
Beberapa informasi yang dapat disampaikan melalui kemasan antara lain adalah: Nama
produk, Nama Produsen, Alamat produksi dan telephon yang bisa dihubungi, Komposisi,
18
Kandungan gizi, Cara penggunaan, Kontra indikasi, Tanggal kadaluarsa, Nomer produks
19
1.2. Permasalahan Mitra
Potensi Pengembangan Produk Lokal (Puding Kelor) yang dibudidayakan di RPTRA
Kembangan Utara Jakarta Barat dapat dimanfaatkan sebagai bahan aditif untuk pembuatan
sabun herbal transparent. Potensi pasar produk sabun transparent cukup prospektif terutama di
lingkungan perkotaan karena karakteristiknya yang menarik apalagi dengan khasiat herbal yang
alami akan memberikan nilai tambah pada produk sabun yang dihasilkan. Sayangnya saat ini
Ibu-Ibu PKK Kembangan Utara belum memiliki wawasan bagaimana melakukan Pengemasan
dan Pelabelan yang Higeinis & Kompetitif dan membuat rencana bisnis sederhana untuk
produk Lokal (Puding Kelor).
Berdasarkan kondisi di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan pelatihan analisis
harga pokok produksi, penentuan harga jual, dan pembuatan rencana bisnis sederhana produk
sabun herbal transparent bagi pengelola usaha RPTRA Kembangan Utara, Ibu-Ibu PKK, dan
Karang Taruna di Kelurahan Kalideres yang akan menjadi salah satu icon RPTRA Kelurahan
Kembangan Utara ke depannya. Dengan demikian ada integrasi antara kegiatan budidaya
tanaman herbal dengan produk sabun transparent berkhasiat herbal serta pemasaran produk
sabun transparent RPTRA Kembangan Utara yang berkelanjutan.
Tabel 1 Kelompok Kegiatan Ibu PKK, Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
No Kelp
Kegiatan
Kegiatan
Realisasi Penanggung
Jawab
Frekuensi
Kegiatan
Jumlah
Kelp
1 POKTAN I Majelis Taklim Ibu PKK 1 x
SEMINGGU 64
2 Pusat informasi dan
konsultasi keluarga (PIK-KELUARGA)
Ibu PKK 4X SEMINGGU 12
BKR
3 POKTAN II Bina keluarga balita
dan pendidikan Anak
Usia Dini (BKB PAUD)
Iibu PKK 1 x
SEMINGGU
9
4 Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UPPKS)
Ibu PKK 2x SEMINGGU 8
5 POKTAN III Taman hatinya PKK Ibu PKK 3X SEMINGGU 9
KWT (Kelompok
Wanita Tani)
20
6 POKTAN IV POSYANDU IBU PKK DAN
PUSKESMAS
1 X BLN 21
7 POSBINDU IBU PKK DAN
PUSKESMAS
1X BLN 7
8 KEGIATAN
PELAYANAN
KESEHATAN (KP IBU)
IBU PKK DAN
PUSKESMAS
1 X BLN 5
9 LANSIA
BINA KELUARGA
LANSIA(BKL) IBU PKK 1
Keberadaan Ruang Serbaguna Indoor memungkinkan untuk melaksanakan berbagai
kegiatan seperti Pelatihan dan Penyuluhan Keterampilan. Selama ini kegiatan ketrampilan
yang dilakukan oleh ibu-Ibu PKK didominasi oleh usaha olahan pangan dan kerajinan. Produk
makanan seperti kue semprong, cilok, manisan buah dan es buah diproduksi secara rumahan
oleh beberapa Ibu-Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kalideres. Demikian juga dengan
ketrampilan kerajinan hanya dikuasai oleh segelintir Ibu-Ibu Rumah Tangga. Produk makanan
dan kerajinan tersebut dipasarkan di lingkungan Kelurahan Kalideres. RPTRA Kembangan
Utara juga memfasilitasi pemasaran produk olahan Ibu-Ibu PKK dan Karang Taruna tersebut
di PKK Mart.
Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini adalah:
1) Memberikan wawasan mengenai Pengemasan yang Higeinis.
2) Memberikan wawasan mengenai Pelabelan yang benar dan Tepat.
3) Memberikan kemampuan Bagaimana Pengemasan dan Pelabelan menjadi Produk yang
komeptitif.
1.3. Kontribusi Kegiatan
Kegiatan pengabdian ini diharapkan berkontribusi kepada pihak-pihak yang terkait
yaitu:
Bagi RPTRA Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat
1) Menghasilkan produk unggulan yang menjadi icon Kelurahan Kembangan Utara
Jakarta Barat dalam rangka bisnis produktif RPTRA Kelurahan Kembangan Utara
Jakarta Barat.
2) Dapat menjadi sumber kegiatan produktif yang bernilai ekonomi bagi pengelola
RPTRA Kembangan Utara .
21
Bagi Kelompok Kegiatan UPPK di Kelurahan Kembangan Utara
1) Meningkatkan pemahaman, kemampuan dan skill dari kelompok kegiatan
UPPK mengenai Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan
Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif.
2) Memahami proses pembuatan rencana bisnis sederhana khususnya untuk sabun herbal
transparant.
Bagi Universitas Mercu Buana Jakarta
Sebagai wujud implementasi pengetahuan tekno ekonomi bagi bisnis skala UMKM khususnya
di RPTRA Kelurahan Kembangan Utara.
22
BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Tahap-tahap kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini adalah sebagai
berikut:
1. Pre test pengetahuan dan wawasan Pengelola RPTRA Kembangan Utara, anggota PKK
Kembangan Utara Jakarta Barat, dan anggota Karang Taruna Kelurahan Kembangan
Utara tentang Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan
menjadi Produk yang kompetitif.
2. Penyuluhan tentang Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan
menjadi Produk yang kompetitif dan rencana bisnis Puding Kelor.
3. Evaluasi hasil pembelajaran pelatihan Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan
dan Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif. Kelurahan Kembangan Utara Jakarta
Barat.
4. Target keluaran dari pelatihan Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan
Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif.di RPTRA Kelurahan Kembangan
Utara disajikan pada Tabel 4.
Tabel 3 Target luaran pelatihan Pengemasan yang Higeinis di RPTRA Kembangan
Utara
No Kegiatan Target Keluaran Media
1 Presentasi singkat tentang
Pengemasan yang Higeinis serta
Pengemasan dan Pelabelan menjadi
Produk yang kompetitif.
a) Perkenalan singkat tentang
Pengemasan
b) Perkenalan singkat Pelabelan
c) Perkenalan singkat tentang
Bisnis Komeptitif
d) Informasi Prooduk Higiens
Wawasan dan
ketrampilan pengelola
RPTRA, Ibu-Ibu PKK
dan Karang taruna
Kelurahan Kembangan
Utara tentang
Pengemasan yang
Higeinis serta
Pengemasan dan
Pelabelan menjadi
Produk yang kompetitif. dan permodalan UMKM
LCD, Laptop
Whiteboard
2 Demo dan Simulasi tentang
Pengemasan yang Higeinis serta
Pengemasan dan Pelabelan menjadi
Produk yang kompetitif.
yang baik.
Meningkatkan skill dan
kompetensi dalam
Pengemasan dan Pelabelan RPTRA Kembangan Utara.
LCD Laptop
Whiteboard
Ballpoint
3 Uji karakteristik mutu Pengemasan
dan Pelabelan menjadi Produk yang
kompetitif.
Dapat memahami
kualitas sabun herbal
transparant
Worksheet
Ballpoint
Komputer
LCD
23
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Sasaran
Khalayak sasaran kegiatan program pengabdian masyarakat yang akan diselenggarakan
oleh Program Studi Magister Manajemen Fakultas Pascasarjana-UMB, adalah para pengelola
RPTRA Kembangan (6 orang), Ibu-Ibu PKK Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
dengan jumlah 20 orang, dan anggota Karang Taruna (4 orang). Adapun yang menjadi
instruktur dan narasumber dalam kegiatan ini adalah dosen-dosen UMB yang memiliki
kompetensi dalam produksi dan uji kualitas sabun herbal transparent dengan jumlah 3 orang.
Nama, tempat, waktu dan peserta pelatihan sabun herbal transparent disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Lokasi dan waktu Kegiatan Pelatihan Pengemasan & Pelabelan
Nama Kegiatan Pelatihan tentang Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan
Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif.
Tempat Kegiatan Gedung RPTRA, Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat
Waktu Kegiatan Bulan Februari 2018, 08.00 – 16.00 WIB
Penanggung
Jawab
Dr. R. Eddy Nugroho, M.M.
Peserta Pengelola RPTRA, Ibu-Ibu PKK, dan Karang taruna sebanyak 30
oarang
3.2. Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang akan digunakan dalam pemberian wawasan dan ketrampilan
analisis biaya produksi sabun herbal transparent kepada Pengelola RPTRA Kembangan Utara,
Ibu-Ibu PKK Kelurahan Kembangan Utara, dan Karang taruna Kelurahan Kembangan Jakarta
Barat adalah sebagai berikut:
1) Ceramah bervariasi dan Diskusi Tanya jawab
Metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting untuk dimengerti
dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Penggunaan metode ini dengan pertimbangan
bahwa metode ceramah yang dikombinasikan dengan audio dan video dapat
24
Survey Pendahuluan
Observasi dan
wawancara
(1)
Analisis Data
Sekunder dan
Analisis Kebutuhan
(2)
memberikan materi yang relatif banyak secara padat, cepat dan mudah. Materi yang
pelatihan Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan menjadi Produk
yang kompetitif
2) Demonstrasi
Metode ini dipilih untuk menunjukkan suatu proses kerja yaitu tahap-tahap Pengemasan
yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan menjadi Produk yang kompetitif.
Latihan Pengemasan yang Higeinis serta Pengemasan dan Pelabelan menjadi Produk
yang kompetitif, Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada setiap
peserta dalam merancang Bisnis Plan Sederhana Produk Lokal Puding Kelor.
3.3. Kerangka Kerja
Berikut disampaikan beberapa tahapan kegiatan pelaksanan pengabdian pada
masyarakat di Kelurahan Kembangan Utara Tahun 2018.
Gambar 1 Perencanaan Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat
Rincian kegiatan Pengabdian pada Masayarakat Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta
Barat yang dilakukan disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Kegiatan Pelatihan Pengemasan & Pelabelan
No KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
Pelaporan Hasil
Kegiatan
Pengabdian pada
Masyarakat
(6)
Monitoring dan
Evaluasi
Kemampuan Analisis
Sabun Herbal
Transparant (5)
Menyusun Kegiatan
Pelatihan dan Pembuatan
Modul
(3)
Pelaksanaan
Pelatihan
Analisis Biaya dan
Bisnis Plan Sabun
Herbal Transparant
(4)
25
1 Persiapan
(Oktober 2017) Survey pendahuluan ke Kelurahan Kembangan Utara,
menemui Pengelola RPTRA Kembangan, Ibu PKK
dan Warga setempat dengan wawancara langsung
Memperoleh data sekunder yaitu laporan kegiatan
PKK dan profil pengelola RPTRA dan Karang Taruna
Kelurahan Kembangan.
Wawancara dengan pengelola RPTRA dan Ibu-Ibu
PKK serta Karang Taruna mengenai pembukuan PKK
Mart RPTRA Kembangan.
2 Analisa Penyusunan
Pelatihan Pengemasan
& Pelabelan
(Desember 2017)
Pengumpulan data di lapangan
Pengolahan data
Analisis data dan pemecahan masalah
Analisis kebutuhan akan pelatihan yang dibutuhkan
3 Penyusunan Kegiatan
Pelatihan Pengemasan
dan Pelabelan (Januari
2018)
Menyusun kerangka Pelatihan yg akan di
adakan/dilaksanakan
Mempersiapkan modul pelatihan dan memperbanyak
modul sebanyak seluruh anggota (30 orang)
Mempersiapkan sarana dan prasarana pengadaan
pelatihan.
4 Pelaksanaan Pelatihan
Pengemasan dan
Pelabelan untuk
Pengelola RPTRA
Kalideres, Ibu-Ibu PKK
dan Karang taruna di
Kelurahan Kembangan
(Februari 2018)
Pendataan kehadiran
Pembukaan acara oleh Lurah setempat
Pre Test
Pengadaan kuliah umum tentang pengetahuan Biaya
Produksi (sesi 1)
Pengadaan kuliah umum tentang Titik Impas dan
harga Pokok Penjualan serta Bisnis Plan Sabun
Herbal Transparant (sesi 2)
Simulasi dan (sesi 3)
Post Test
Penutupan, penyerahan plakat dan sertifikat, serta
seksi foto bersama.
5 Monitoring dan
Evaluasi Pencatatan
Pelatihan Pengemasan
dan Pelabelan
(Maret 2018)
Melakukan pengecekan langsung terhadap hasil
pencatatan pembukuan UMKM Sabun herbal
Transparant
Mengevalausi kelompok usaha yang akan diusulkan
untuk pengurusan PIRT agar jangkauan pasar dapat
lebih luas
6 PELAPORAN (April 2018)
Membuat laporan tertulis secara lengkap mengenai
hasil kegiatan pelatihan dan uji mutu organoleptic dan
fisik di RPTRA Kelurahan Kembangan Utara Jakarta
Barat
Presentasi hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat
oleh Ketua TIM
26
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya dari UMB
Rincian biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat disajikan
pada Tabel 7.
Tabel 7 Ringkasan Anggaran Biaya Program kegiatan PPM yang Diajukan
No Nama Kegiatan Biaya Satuan
(Rp) Jumlah Total Biaya
1 Proposal & Laporan PPM
Proposal 100,000 3 300,000
Laporan PPM antara dan akhir 75,000 4 300,000
Biaya Survei IRT 3,00,000 2 600,000
2 Pembuatan Modul Pelatihan
Pengemasan yang Higeinis serta
Pengemasan dan Pelabelan
menjadi Produk yang kompetitif.
100,000 3 300,000
3 Cetak Modul Pelatihan
Perbanyakan Modul Pengemasan
yang Higeinis serta Pengemasan
dan Pelabelan menjadi Produk
yang kompetitif
10,000 50 500,000
4 Dokumentasi
Piagam/Sertifikat UKM 10,000 50 500,000
Peratalatan ATK (pulpen,
kertas,spidol, dll) 150,000 1 150,000
5 Biaya Konsumsi selama acara 25,000 50 1,250,000
6 Seksi Acara
Spanduk @ 1 buah 300,000 1 300,000
7 Transportasi/ongkos 300,000 3 900,000
TOTAL BIAYA 4,000,000
27
4.2 Anggaran Biaya dari Mitra (inkind)
No Nama Kegiatan Biaya Satuan
(Rp) Jumlah Total Biaya
1 Biaya Internet + Pulsa Peserta Rp. 500.000
4.3 Jadwal Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Tabel 8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
No
Rincian Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Nov 2020
Des 2020
Jan 2021
Feb 2021
Mar 2021
Apr 2021
1 Pembuatan proposal
2 Pra Survey Pendahuluan
3 Pembuatan Modul Pelatihan
Pengemasan yang Higeinis
serta Pengemasan dan
Pelabelan menjadi Produk
yang kompetitif
4 Pelaksaan pelatihan
5 Membuat Laporan
Pengabdian Masyarak
Pengemasan yang Higeinis
serta Pengemasan dan
Pelabelan menjadi Produk
yang kompetitif
28
DAFTAR PUSTAKA
Cahan R.K.S. K.J. Anselmo K.J., C.E. Reynolds, C.H. Worman. (2010).
Diffusion of Vinyl Chloride from PVC Packaging Material, into Food Simulative solvents. Polym Eng.
Sci. 18(7): 601 - 606.
Crosby N.T. (2011). Food Packaging Materials. Aspects of Analysis andMigration of Contaminants.
London: Applied Science Publishers Ltd.
Davies J.T. (2012). Migration of Styrene Monomer from Packaging into Food Experimental
Verification of a Theoretical model. J. Food Technol,9, 275.
Garlanda T, H. Mascero. (2009). Consideration on the Migration of PlasticsComponents of Food-
simulating Solvents. La Chimica e L'Industria 48,936.
Herman, A.S. dan Y. Setiawan. (2012). Sifat dan Komposisi Makanan sehubungan dengan Pemilihan Jenis
Bahan Pengemas. Seminar Kemas Bentuk (Flexible Packaging) BPPHP. Bogor: PT Avesta
Continental Pack.
Iskandar, B.Ed. (2008). Buku Paduan Pengemasan Indonesia. Jakarta: Federasi Pengemasan Indonesia.
Kampouris E.M. (2009). The migration of plasticizers from Poly (Vinyl chloride) into edible oils. Polym. Eng.
Sci. 16(1) : 59 - 63.
Kuntoro, S. (2009). Deteksi migran pada plastik kemasan. Makalah pada Seminar Pengemasan dan
Transportasi dalam Menunjang Pengembangan Industri Distribusi dalam Negeri dan Ekspor Pangan.
PATFI, Jakarta 3 - 4 Oktober.
Syarief, R. dan A. Irawati. (2013). Pengetahuan bahan untuk industri pertanian. Mediyatama Sarana
Perkasa, Jakarta
29
Lampiran 1. Format Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas
No Nama/
NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
Alokasi
waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Eddy
Nugroho
Pascasarjana/
MM UMB
Manajemen 5 jam per
Minggu Membuat
Modul
Trainer
Seksi
administrasi
2 Bambang S
Marsoem
Pascasarjana/
MM UMB
Manajemen 6 jam per
Minggu Survey dan studi
pendahuluan
Membuat Modul
dan Trainer
3 Suharno
Prawirokus
umo
Pascasarjana/
MM UMB
Manajemen 5 jam per
Minggu Survey dan studi
pendahuluan
Membuat Modul
dan Trainer
Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap (dengangelar) Dr.Ir. Rosalendro Eddy Nugroho, MM
2 Jenis Kelamin Laki – Laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitaslainnya 114650410
5 NIDN 0429036502
6 Tempat dan TanggalLahir Jakarta, 29 Maret 1965
7 E-mail eddynugroho39@yahoo.com
8 NomorTelepon WA/HP 085715324153/ 085880386772
9 Alamat Kantor Universitas Mercu Buana Program Pascasarjana
Meruya Selatan Jakarta Barat
11 NomorTelepon/Faks
12 LulusanyangTelah Dihasilkan S-1 = 70 orang; S-2 = 60orang; S-3 =… orang
13. Mata Kuliah yg Diampu
1. Manajemen Operasional
2. Manajemen Supply Chain dan MRP/ERP
3. Manajemen Keuangan
4. Analisa Investasi dan Portfolio
30
B. RiwayatPendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Gadjah
Mada
Universitas
Satyagama
Institut Pertanian
Bogor
BidangIlmu Teknik Kimia Manajemen
Keuangan
Manajemen
Keuangan
Tahun Masuk-Lulus 1983 – 1989 1996 - 1998 2009 - 2013
JudulSkripsi/Tesis/Disertasi Pabrik
Hidrotreating Unit
Kapasitas 2000
Ton/hari
Analisa Investasi
Unit II Pabrik
Styrene Butadiene
Latex di PT
Latexia
Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Harga SB Latex di
Indonesia
Nama Pembimbing/Promotor Ir. Hardjono Drs. Dalil Hasan,
MBA, Ak
Prof. Dr. Ir. Rita
Nurmalina, MS
Prof. Dr. Adler H
Manurung,
SH,SE,MCom
Dr. Ir. Dedi
Budiman Hakim
M.Ec
31
C. Pengalaman Riset Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesismaupun Disertasi)
No. Tahun Judul RISET Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2011-2012 Analisa Investasi Unit II Pabrik Styrene
Butadiene Latex di PT Latexia Peneliti 20
2 2013-2014 Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Banten
Periode 1997 - 2013
UMB 3.5
3 2013-2014 Analisis Faktor Makroekonomi yang
mempengaruhi Keberlanjutan Industri
Polymer Emulsion (SB Latex) di Indonesia
HIBAH
PEMULA
DIKTI
14
4 2014-2015 Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Pengangguran di Propinsi Banten Periode
1997 - 2013
UMB 3.5
5 .
2015-2016 Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Pengangguran di Indonesia pada Periode
1997 - 2014
UMB 3.5
6 2015-2016 Analisa Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia pada
Periode 1997 - 2014
UMB 3.5
7 2016-2017 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Terhadap Industri Manufaktur dan Aspek
Makroekonomi pada Periode 1997-2015
UMB 5
8 2016-2017 Dampak Perubahan Harga Styrene Terhadap
Aspek Makroekonomi dan Industri
Petorkimia (SB Latex) di Indonesia
UMB 5
9 2016-2017 Analisis Pertumbuhan Industri Crude Palm
Oil di Indonesia Terhadap Industri
Manufaktur dan Aspek Makroekonomi pada
Periode 1997-2015
UMB 5
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema RISET DIKTImaupun darisumber
lainnya.
32
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakatdalam5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jl [(Jut)Rp]
1 2013 -2014 Kajian Pengembangan Pusat Inovasi UMKM,
Pusat Unggulan IPTEK Spesifik Daerah dan
Desa Inovatif di Propinsi Banten
Propinsi
Banten 70
2 2014 -2015 Kajian Pengembangan Balai Pusat Kalibrasi
dan Standarisasi Produk (BPSTI)di Propinsi
Banten
Propinsi
Banten 100
3 2015 -2016 Kajian Pengembangan Kajian Pengembangan
Industri Kimia dan Petrokimia dari Aspek
Bahan Baku di Banten Selatan Propinsi
Banten
Propinsi
Banten 100
4. 2015 -2016 Pelatihan UKM dari segi pemasaran (e-
marketing) dan pengemasan di Kecamatan
Kalideres Jakarta Barat
UMB 3,5
5 2016-2017 Pelatihan Analisis Biaya Produksi Pembuatan
Sabun Herbal Transparan di RPTA
Kelurahan Kalideres Jakarta Barat
UMB
3,5
6 2016-2017 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi
Kewirausahaan Pangan Mie Sehat di Posdaya
Kenangan Kelurahan Meruya Selatan Jakarta
Barat
UMB
3,5
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI
maupun dari sumber lainnya.
33
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam5 Tahun Terakhir
No. Judul ArtikelIlmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahu
1 Penawaran dan permin taan harga SBL PROSPEK UNSERA Vol. 2/2012
2 Arch/Gach harga batu bara di Indonesia PROSPEK UNSERA
Vol.4/2013
3 Faktor Permintaan dan Penawaran yang
Mempengaruhi Harga Styrene Butadiene Latex
(SBL) di Indonesia
JURNAL
MANAJEMEN
FE UNSERA
ISSN 2088-8554 Vol.2. No:2 Jan
2013
4 Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stress kerja terhadap Turn Over Intention
Sains Manajemen
UNSERA Vol. 1 Juli-Desember
5 Faktor-Faktor Makroekonomi Yang Mempengaruhi Harga
Styrene Butadiene Latex di Indonesia
Sains
Manajemen
ISSN Vol. - 2 Juli
Desember 2015
6 Perbaikan Main tenance untuk Target Avaibility
Penyaluran Gas dengan Pendekatan Total Productive
Maintenance di PT PERTAMINA Gas Area Jawa Barat
MIX, Prodi MM
UMB
Vol. 5 No.2 Jumlah 10 hal
ISSN :2088 - 1231
7 Analisis Faktor-Faktor Mikroekonomi yang
Mempengaruhi Keberlanjutan Indusri Polymer Emulsion
di Indonesia
Sains
Manajemen
ISSN 2443 -0064
Vol. 2 No.1
Jumlah 19 hal
8 Faktor-Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Harga
Styrene Butadiene Latex di Indonesia
PROFITA Akuntasi
Fakultas
Ekonomi
ISSN 2443 -0064 Vol. 2 No.1
Jumlah 19 hal
9 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi di Propinsi Banten JIEMS FTI
UBM Jakarta ISSN 1979-1720
Vol.10 No:1 Hal1-
76, Feb. 2017
34
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Ospek Mahasiswa Baru
Sekolah Tinggi Teknologi
Fatahillah (STTF) Cilegon
Tahun Akademik 2013-
2014
Effisiensi Energi di Industri Kimia &
Petrokima di Indonesia STTF 08- 09
September 2012
2 Ospek Mahasiswa Baru
Sekolah Tinggi Teknologi
Fatahillah (STTF) Cilegon
Tahun Akademik 2013-
2014
Supply & Demand Subsidi BBM dan
Energi Terbarukan di Indonesia.
Outsourcing Sebagai Sebuah Strategi
& Sistem Pengelolaan Organisasi
Perusahaan di Indonesia
STTF 14- 15 September 2013
3 Peningkatan Daya Saing
Industri Nasional Melalui
Integrasi Industri Baja
Berkelanjutan Menuju
Economic Community
2015
Analisa Makroekonomi &
Mikroekonomi Industri SB Latex di
Indonesia
The Royale Krakatau
Hotel 08-09 Oktober
2013 Cilegon -
Banten
4 Temu Alumni Teknik
Kimia UGM
Profesionalisme SDM di Industri
Kimia dan Petrokimia
Gedung Fakultas
Teknik UGM Prodi.
Teknik Kimia
Yogyakarta 09 Mei
2015
5 Call Paper: Seminar
Nasional Kerjasama UMB
Jakarta & UMB Yogya
Analisa Makroekonomi Industri SB
Latex di Indonesia
Hotel Garuda Inn
Yogyakarta 28-29
Agustus 2014
6 Call Paper: Seminar
Nasional UMB Kampus
Kranggan Jakarta
Analisa Pengangguran Propinsi Banten
pada Periode 1997-2014
Hotel Bidakara
Jakarta:08-09
Desember 2014
7 Call Paper: Indonesia
International Conference Tax
Business Economics
Domestic Factor That Affecting The
Price Styrene Butadiene Latex (SBL)
in Indonesia
Gedung Dharmapala
Kemenkeu 26-28
April 2016 Jakarta
35
No Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
8 Indonesia International
Conference Business
Management
Communication
Maintenance Repair Avaibility For
Target Using Gas Total Predictive
Maintenance in PT PERTAMINA Gas
Area in The West Java
Hotel Century
Makasar 26-28
Agustus 2015
9 Inovasi dan Implementasi
Green Technology Menuju
Kemandirian Energi
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi
terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Kasus Sub Direktorat Network
Planning & Development PT
TELKOMSEL )
FTI ITN Malang
Februari 4, 2017
10 SAFE 2017, International
Conference Sustainable
Agriculture, Food and
Energy
Integration of Herbs Cultivation and
Entrepreneurial Transparant Herbal
Soap in the Integrated Public Space
Child Friendly Kalideres West Jakarta
Accapella Hotel,
Shah Alam Kuala
Lumpur, August 22-
24-2017 Malaysia
G. Karya Buku dalam5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Strategi Operasi & Proses Manajemen Edisi Satu 2015 202 LP2S Bengkulu
2 Buku Ajar Analisa Investasi dan Portfolio 2016 205 LP2S Bengkulu
3 Penyusunan Metodologi Penelitian Edisi Satu 2015 2006 LP2S Bengkulu
4 Penyusunan Metodologi Penelitian Edisi Dua 2016 2006 LP2S Bengkulu
5 Pengantar Manajemen Resiko dan Asuransi 2016 252 LP2S Bengkulu
36
H. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
1 The Best TQM 5S Team Contest Project & Promotor:
WWT & Utility
PT. Rhodia
Indolatex 2002
2 The Best TQM 5S Team Contest Project & Promotpr :
Warehouse
PT. Rhodia
Indolatex 2003
3 2 nd Best Suggestion TQM 5S Team Contest PT. Rhodia
Indolatex 2002
4 3rnd Best Suggestion TQM 5S Team Contest PT. Rhodia
Indolatex
2003
5 Employee of the year 2002 for Never Sick or Absent PT. Latexia Indonesia
2003
6 Penghargaan Sebagai Ketua Program Studi Teknik
Kimia Sekolah Tinggi Teknologi Fatahillah (STTF)
Cilegon Periode 2001 - 2012
STTF Cilegon –
Banten 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Penelitian Internal PPM - Universitas Mercu Buana
Jakarta , 05 November , 2020
Pengusul,
(Dr. Ir.R. Eddy Nugroho,MM)
37
Lampiran 3. Foto Lokasi Pelaksanaan Kegiatan PPM
38
39
top related