dr. eka mulyana, spot(k)., fics., sh., mkes., mhkes ketua
Post on 28-Oct-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
dr. Eka Mulyana, SpOT(K)., FICS., SH., MKes., MHKes
Ketua IDI Wilayah Jawa Barat
KODEKIKEWAJIBAN UMUM
Pasal 1 Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati danmengamalkan sumpah dan atau janji dokter.
Pasal 2 Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusanprofessional secara independen,dan mempertahankan perilakuprofesional dalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3 Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang doktertidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnyakebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4 Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .
Pasal 5 Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkandaya tahan psikis maupun sik, wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikanpasien tersebut.
3
Pasal 6 Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalammengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik ataupengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-halyang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7 Seorang dokter wajib hanya memberi surat keterangan danpendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8 Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknisdan moral sepenuhnya,disertai rasa kasih sayang (compassion) danpenghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9 Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungandengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkansejawatnya pada saat menangani pasien dia ketahui memilikikekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukanpenipuan atau penggelapan.
4
Pasal 10 Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, temansejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjagakepercayaan pasien.
Pasal 11 Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinyamelindungi hidup makhluk insani.
Pasal 12 Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajibmemperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), baik sik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdisejati masyarakat.
Pasal 13 Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintassektoral di bidang kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajibsaling menghormati.
5
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 14 Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas danmempergunakan seluruh keilmuan dan ketrampilannyauntuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampumelakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, ataspersetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasienkepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15 Setiap dokter wajib memberikan kesempatanpasiennya agar senantiasa dapat berinteraksi dengankeluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat danatau penyelesaian masalah pribadi lainnya.
6
Pasal 16 Setiap dokter wajib merahasiakan segalasesuatu yang diketahuinya tentang seorangpasien,bahkan juga setelah pasien itu meninggaldunia.
Pasal 17 Setiap dokter wajib melakukanpertolongan darurat sebagai suatu wujud tugasperikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
7
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 18 Setiap dokter memperlakukan temansejawatnya sebagaimana ia sendiri ingindiperlakukan.
Pasal 19 Setiap dokter tidak boleh mengambilalih pasien dari teman sejawat, kecuali denganpersetujuan keduanya atau berdasarkan proseduryang etis.
8
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 20 Setiap dokter wajib selalumemelihara kesehatannya, supaya dapatbekerja dengan baik.
Pasal 21 Setiap dokter wajib senantiasamengikuti perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan
9
Masyarakat sekarang menurut dr. Sofwan:
1.Semakin memahami hak-haknya,
Tapi tidak diimbangi oleh peningkatan pemahamanmengenai logika medis dan logika hukum,akibatnyasemua bentuk adverse event digeneralisasi sebagai kasusmalpraktek.
10
2. Semakin litigious(gemar menuntut dan
menggugat rumah sakitatau dokter).
11
3. Semakin memandangdokter bukan
sebagai partnership dalammengatasi problem
kesehatannya.
12
4. Semakin menerimakonsep HAM sebagai
acuan bagi penentuankebijakan dibidang
sosial dan hukum
13
5. Semakin tinggi penghargaannyaterhadap prinsip-prinsip
konsumerisme.- antara lain prinsip “he who pays
the piper calls the tune”(siapa membayar pengamen suling
maka dialah yang menentukannadanya atau lagunya).
14
Dalam situasi darurat prosedur dapat dilanggar yang penting tujuannya untuk 'live saving' (Penyelamatan nyawadan mencegah kecacatan)
Isip boleh ok sudah ada STR IsipPromotif,preventif (KIE) tanpa STR Tapiterkait tindakan tidak boleh
Contoh: GP dapat diberikan kewenangan di ICU untuk intubasi
P3C19 (Revisi 4, update)
Merujuk tidak menolak. Mis di poli susp.covid19 APD tidak lkp. Solusi lain: rewash/reuseable.
Dalam situasi ini tenaga medis tidak dapatdihukum/dituntut, karena beresiko terpapar bila
memaksakan.Seperti dalam situasi perang, keselamatantenaga medis harus diutamakan karena menyelamatkan
banyak orang.
Prioritas pertama live saving Kondisi darurat teratasi baru IC Hal ini tak hanya saat wabah tp di
IGD jg Tp klg psn sering ikut msk jd sulit
utk LS Psn tdk jujur,UUPK: kewajiban
pasien untuk beri informasi jujurlkp
Bl tdk, medis tidak dapatmelakukan pertol/yan (sesuai std)
Ptg edukasi mis tidak memakaimasker
Identitas pasien boleh dibuka atau tidak
?
Pmk utk tenaga medis bgm pej publik?
Ident lkp: nama lkp, no telp, foto tdkboleh
Bila tdk dibuka, sulit tracing.
Ps54 UU 14/2008: Pej publik boleh bukainformasi kec ident psn. Dpt mengacufatwa etik.- Ps.322 KUHP: pengganti uupkttg buka rhs psn
Prinsip hukum (universal)
Dlm situasi darurat menolongmengancam nyawa, tidak dapatdituntut/dihukum/dipidana.
Bgm kewenangan faskes (primer) mengeluarkan surat sehat (covid19)..?
Pasen sembuh (covid19) bdsr hasil lab
Dikeluarkan oleh faskes resmi ditunjuk pemerintah
Dikirim balik ke faskes yg merujuk
Surat keterangan sehat (covid non covid): stigma masyarkat dijauhi.
Pasen meninggal dikubur dg prosedur covid19 Informasi sudah sp ke masyarakat
Hsl lab (PCR) belum keluar
Ternyata PCR negative
Bgm surat ket. kematiannya (Krn peny menular/covid)?
Boleh diubah bdsr hsl lab baru
Klg lebih tenang, nyaman
Bgm psn pulpak (PDP/Suspcovid19)
Tg jwb faskes sesuai protocol
PDP gej rgn/tanpa pneumoni: 'self isolation'. Kordinasidinkes/pusk. Krn swab tetap diambil.
Bila KU buruk pulpak: ptg edukasi harus rujuk. Tetapkordinasi pihak berwenang/kepolisian setempat karenapasien tidak kooperatif.
Apakah ada sangsi hukum bagi dokter yg menolak beripelayanan kesehatan kepada pesan karena
(faskes/dokter) tidak ada APD yang memadai..?
Ada 2 UU : UU Wabah No.4/1984 dan UU Karantina Kes No.6/2018.
Ancaman pidana penjara 1 thn (UU Wabah) dan denda 100 juta (UU Karant.Kes)
Jgn ada kata-kata menolak
Bila pasien ke mana-mana berpotensi menularkan
Kena 2 UU krn menghalangi proses penanggulangan wabah(sesuai protap)
Bila harus dirujuk, skrining dulu jalani dulu (igd,poli,HD)
Jagan belum apa2 belum dikerjakan sudah tidak bisa diterima/ditolak.
Bijak, hati-hati menggunakan kata-kata
Bgm dg sangsi hukum kpd psn (suspcovid19) yg menolak (mis.isolasi)..?
Mis karena mencari nafkah. Tetap pulpak
Tetap terkena sangsi sama (UU Wabah dan UU Karant.Kes)
Karena masyarakat tidak patuh misal berkerumun tidakmemakai masker
Menghalangi proses penanggulangan wabah
Saran: tidak menggunakan ancaman penjara
Tp pendekatan denda yang tegas dan setinggi-tingginya
Bgm tg jwb institusi / lembaga tanpa/tdkmenyediakan APD lkp/memadai bagi staf / residen / teknisi dll..?
UU Kes No.36/2009 bab kes kesel kerja
UU Kes Kesel Kerja / 71
Perlindungan org di instansi termasuk RS dari potensitertular covid19
Prinsip melindungi diri dan orang lain
34
Perkonsil No.4 th. 2011Ttg :
Disiplin Profesional DokterDan Dokter Gigi
Jangan sampaiberhubungan dg MKDKI
Pasal 11) Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi adalah
ketaatan terhadap aturanaturan dan/atau ketentuanpenerapan keilmuan dalam pelaksanaan praktikkedokteran.
2) Praktik Kedokteran adalah rangkaian kegiatan yangdilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasiendalam melaksanakan upaya kesehatan.
3) Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokterspesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusanpendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik didalam maupun di luar negeri yang diakui olehPemerintah Republik Indonesia sesuai denganperaturan perundang-undangan dan terregistrasi padaKonsil Kedokteran Indonesia.
35
Pasal 14) KKI adalah suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural,
dan bersifat independen, yang terdiri atas KonsilKedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi.
5) MKDKI adalah lembaga yang berwenang untukmenentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukandokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmukedokteran dan kedokteran gigi dan menetapkan sanksi.
6) MKDKI-P adalah lembaga di wilayah provinsi tertentuyang berwenang untuk menentukan ada tidaknyakesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalampenerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigidan menetapkan sanksi.
36
Pasal 31.Setiap Dokter dan Dokter Gigi dilarang melakukan
pelanggaran Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi.
2.Pelanggaran Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigisebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 28 bentuk:
a. melakukan Praktik Kedokteran dengan tidak kompeten;
b. tidak merujuk pasien kepada Dokter atau Dokter Gigi lainyang memiliki kompetensi yang sesuai
c. mendelegasikan pekerjaan kepada tenaga kesehatantertentu yang tidak memiliki kompetensi untukmelaksanakan pekerjaan tersebut;
d. menyediakan Dokter atau Dokter gigi penggantisementara yang tidak memiliki kompetensi dankewenangan yang sesuai atau tidak melakukanpemberitahuan perihal penggantian tersebut;
37
38
39
top related