book four, rf fan fics

61
Book Four, Another Beginning Chapter Twenty Five, Bone’s Discovery Deathfena Island, White Summit. Nampak seorang Accretian sedang bersusah payah memanjat sebuah tebing. “Uhh… *trek* …curam sekali… tak kusangka, padahal dari bawah tidak securam ini…” kata Accretia tersebut. Dia terus memanjat, hingga sampai di sebuah tempat yang cukup lapang. Dia lalu berjalan jalan disekitar tempat itu “Nah… akhirnya…*!* ARGH!!!” Tanpa disadarinya, sebuah lubang yang cukup besar muncul dibawahnya, dia lalu jatuh kedalam lubang itu… Hideout Gate, Eternity Garden Siang hari yang cerah, dengan jumlah awan yang sedikit dan sinar matahari yang terik, di sebuah taman yang tertata dengan indah, tampak beberapa orang sedang bersantai disana. Diantara mereka semua, terlihat seorang wanita Cora berambut putih terurai yang sedang memperhatikan seorang gadis yang masih sangat kecil bermain dengan seorang temannya “Sayang… hati hati!” kata wanita Cora tersebut. Gadis tersebut terus bermain dengan temannya yang tampak lebih pendek daripada dia, namun, usia mereka kelihatannya sama. “Sayang… kalian berdua masih disini?” Datang seorang pria Cora, tubuhnya tegap, rambutnya putih, dan wajahnya segar, dia memakai sebuah Decem Messenger Set. “Iya… lihat… dia sudah mahir berjalan sekarang…” kata wanita Cora itu pada si pria. Wanita itu lalu menyandarkan tubuhnya pada si pria. “Kedamaian ini… akan bertahan lama… kan?” tanya wanita Cora itu. “Ya… apalagi ketiga bangsa sudah berdamai sekarang… aku yakin ketenangan ini akan bertahan lama…” ucap pria Cora itu, dia lalu mencium kening si wanita dan memeluknya. Gadis

Upload: rifkiansyah-mc

Post on 11-Jun-2015

306 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Book Four, RF Fan Fics

Book Four, Another Beginning

Chapter Twenty Five, Bone’s Discovery

Deathfena Island, White Summit.Nampak seorang Accretian sedang bersusah payah memanjat sebuah tebing.“Uhh… *trek* …curam sekali… tak kusangka, padahal dari bawah tidak securam ini…” kata Accretia tersebut.Dia terus memanjat, hingga sampai di sebuah tempat yang cukup lapang. Dia lalu berjalan jalan disekitar tempat itu“Nah… akhirnya…*!* ARGH!!!” Tanpa disadarinya, sebuah lubang yang cukup besar muncul dibawahnya, dia lalu jatuh kedalam lubang itu…

Hideout Gate, Eternity GardenSiang hari yang cerah, dengan jumlah awan yang sedikit dan sinar matahari yang terik, di sebuah taman yang tertata dengan indah, tampak beberapa orang sedang bersantai disana.Diantara mereka semua, terlihat seorang wanita Cora berambut putih terurai yang sedang memperhatikan seorang gadis yang masih sangat kecil bermain dengan seorang temannya“Sayang… hati hati!” kata wanita Cora tersebut. Gadis tersebut terus bermain dengan temannya yang tampak lebih pendek daripada dia, namun, usia mereka kelihatannya sama.

“Sayang… kalian berdua masih disini?” Datang seorang pria Cora, tubuhnya tegap, rambutnya putih, dan wajahnya segar, dia memakai sebuah Decem Messenger Set.“Iya… lihat… dia sudah mahir berjalan sekarang…” kata wanita Cora itu pada si pria. Wanita itu lalu menyandarkan tubuhnya pada si pria.“Kedamaian ini… akan bertahan lama… kan?” tanya wanita Cora itu.“Ya… apalagi ketiga bangsa sudah berdamai sekarang… aku yakin ketenangan ini akan bertahan lama…” ucap pria Cora itu, dia lalu mencium kening si wanita dan memeluknya. Gadis kecil tadi lalu meninggalkan teman bermainnya dan menuju ke wanita Cora itu, ditengah jalan, dia terjatuh.“Huaaaaa” gadis kecil itu mulai menangis“Cup cup… Riesha…” si wanita itu lalu menggendong gadis kecil tadi.“Healing!” wanita Cora tadi menyembuhkan luka si gadis kecil“Kau sudah semakin mahir, saying” kata pria Cora tadi.“Aku melatih Holy Force ku setiap hari, untuk berjaga jaga kalau ada keadaan seperti ini”Mereka bertiga lalu duduk di sebuah bangku taman, si pria Cora membelai rambut panjang si wanita, lalu datanglah dua orang Bellato, satu pria berambut putih pendek bertubuh kecil, satu lagi seorang wanita tegap kecil yang berambut pendek, yang masih tampak seperti seorang gadis.“Franco, sini!” kata si wanita Bellato pada teman bermain gadis kecil tadi, dia lalu pergi menuju ibunya.“Kalian berdua… dari mana saja?” tanya si wanita Cora

Page 2: Book Four, RF Fan Fics

“Kami… dari tempat kenangan kami berdua… dari danau” jawab si pria Bellato. Mereka lalu bercakap cakap di taman itu.

Deathfena Island, ??? Cavern“Ugh… dimana… ini?” sang Accretian lalu mengambil pedangnya yang berwarna biru dengan beberapa taring berwarna merah, lalu juga mengambil sebuah tameng abu abu. Dia berjalan lebih dalam masuk ke gua tersebut, lalu dia sampai di sebuah ruangan besar.“*!* I…ini… tidak mungkin!” seru Accretian tersebut, dia lalu mengeluarkan sebuah alat perekam.

Rumore Peninsula, Cliff of MemorySeorang wanita Bellato bangun dari tanah dalam balutan sebuah Dragon Feather Set , tubuhnya penuh dengan tanah.“Jadi… aku belum bisa mati… selama kejahatan lain masih ada?” tanya wanita itu pada langit“Ya… ini adalah berkahmu… sekaligus kutukanmu!” jawab sebuah suara dari langit.“Tapi kenapa… tubuhku menjadi tubuh Bellato? KENAPA?” teriak wanita Bellato itu“Tubuhmu yang lama sudah hancur dan menghilang, aku hanya bisa memberikan tubuh ini untukmu”“… Apa aku harus kembali ke tempat itu?” wanita Bellato itu lalu mulai berjalan ke arah hutan, lalu, dia menghilang diantara pepohonan.

Eternity Garden, Hideout GateHari mulai gelap, sekarang sudah menjelang sore, keempat orang tadi masih berbincang bincang.

Tiba tiba, datanglah seorang Accretian“Sheizan! Light!” teriak Accretian itu.“Ada apa, Pein?” tanya Sheizan“Hosh… anu… baru saja ada sebuah surat dari Bone datang…” kata Pein“Apa? Kalau begitu, kita harus segera melihatnya, Mina, pulanglah ke rumah bersama Riesha.” Kata Sheizan, dia lalu pergi ke arah Pein datang.“Michelle, kau juga, pulanglah bersama Franco.” Kata Light, kedua wanita itu lalu pergi ke arah yang berlawanan dengan Sheizan.

“Hei, Chelle, menurutmu apa yang ditemukan Bone?” tanya Mina.“Aku tidak yakin… kelihatannya penemuan yang sangat penting… mungkin”“Hoo… ya sudah, kita berpisah disini yaa!” Mina mengambil jalan ke kiri, sementara Michelle meneruskan menelusuri jalan itu.

Gate Mansion, Control CenterSheizan, Light, dan Pein terus berjalan, sampai mereka ada di sebuah ruangan penuh mesin dan operator.“Ethan, tampilkan surat tadi!” kata Pein pada salah satu operator Cora.

Page 3: Book Four, RF Fan Fics

“Ba…baik pak!” Ethan lalu menekan beberapa tombol, dan keluarlah beberapa layar, tak lama, muncullah gambar Bone, dan suaranya[i]Disini BoneAku terkurung dalam sebuah gua.Di gua ini, aku menemukan hal yang menarik.Aku menemukan beberapa relic kuno disini, bentuknya seperti catatan yang diukir dalam batu, namun aku tak tahu ini berasal dari bahasa apa.Karena itu, bersama surat ini, akan kukirim gambar dari relic tersebut.Laporan, selesai.[/i]Suara dan gambar Bone lalu menghilang, dan digantikan oleh beberapa gambar batu yang diukir.

“Ini… bahasa apa? Kenapa kita tak bisa membacanya? Padahal seharusnya karena radiasi tiga tahun yang lalu, kita bisa membaca semua bahasa.” Kata Light. Sheizan merenung sebentar, lalu berkata.“Ini… bahasa Manusia.” Kata Sheizan, dia lalu melihat gambar gambar itu lebih dekat.“Benar, ini bahasa Manusia, bangsa yang hilang itu, aku pernah diajari bahasa ini satu kali oleh kak Sheila. Manusia punya banyak bahasa, karena itu sulit untuk mengartikan semuanya, tapi ini salah satu dari bahasa bahasa manusia yang pernah diajarkan kak Sheila padaku.” Semua terdiam, sampai akhirnya Light memulai pembicaraan“Kalau begitu, kita harus segera meneliti bahasa bahasa ini, apa kak Sheila punya catatan tentang terjemahan bahasa ini, Sheiz?”“Ya, kurasa ada di arsip lama, Ryu, cari lagi arsip arsip lama Protector kelima, mungkin masih ada diantara arsip arsip itu.” Kata Sheizan pada salah satu operator Bellato disitu, dia mengangguk, lalu mulai mengerjakan sesuatu didepan komputer.“Sekarang bagaimana, Sheiz?” tanya Pein.“Kita semua harus beristirahat, Ryu, kau juga harus istirahat, besok saja kau cari arsip itu.”“Baik, Master!” kata Bellato tadi. Sheizan, Light, dan Pein lalu meninggalkan ruangan itu, mereka kembali ke rumah mereka masing masing.

Rumah Sheizan, Hideout GateSheizan langsung masuk ke rumahnya tanpa mengetuk, dan langsung masuk ke kamarnya, begitu disana, ternyata Mina sedang berganti baju.“*!* Mi…Mina…””Kau sudah pulang? Kenapa tidak ketuk pintu dulu? Aku baru mau ganti baju…” Tanpa memakai bajunya, Mina mendekati Sheizan.“Kenapa kau masih kaget kalau melihatku seperti ini? Kita sudah lama menikah, kan…”“Entah… mungkin… karena kau semakin cantik saja setiap hari?”“Aaah… dasar kau… Riesha sudah tidur pulas… bagaimana kalau kita nikmati saja malam ini?” Mina lalu menunjuk ranjang.“Hmm… kapan ya kita terakhir melakukannya?””Tiga bulan yang lalu…” jawab Mina“Oh… benar juga… waktu berjalan cepat ya…” Sheizan lalu mulai membuka bajunya.“Hee… akhirnya…”

Page 4: Book Four, RF Fan Fics

Dan malam itu, mereka…

Kirin Space Station, Novus Outer OrbitTampak seorang Herodian yang berbadan besar, duduk di kursi tengah kokpit.”Tuan, ada laporan dari pusat.” Kata salah seorang anak buahnya“Laporan apa itu?”“Kata pusat, para ilmuan berhasil menemukan benda yang bisa menghalangi radiasi Holy Stone terhadap tubuh kita!””BAGUS! Kita akan segera menghancurkan umat manusia, semua hingga ke anak cucu mereka yang terakhir.”

End of Chapter Twenty Five

Sheizan Notes: Gate MansionSetahun setelah meninggalnya Protector kelima, Sheila, sebuah Mansion lain dibangun di Hideout Gate, Tempat ini adalah sebuah tempat serbaguna dimana bisa diadakan macam macam kegiatan.Tempat ini juga dinamai Protector’s Castle, karena ada lima ukiran besar yang didasari para Protector terdahulu, beserta gambar Vice Protector mereka saat itu

Chapter Twenty Six, Moon Over the Castle

Control Center, Gate MansionKeesokan paginya, Sheizan kembali ke Protector’s Castle. Saat sampai disana, dia melihat Ryu sendirian disana“Ryu, kau baru datang? Atau kau melakukan ini semua dari tadi malam?” tanya Sheizan, Ryu tampaknya tidak mendengarnya“RYU!” Teriak Sheizan. Ryu baru sadar dan menoleh kebelakang.“P…Protector Keenam… sa… saya baru datang.” Mata Ryu merah, mukanya lesu.“Kau… melakukan ini dari kemarin malam? Seharusnya kau beristirahat! Sekarang, pulang! Biar aku yang melanjutkan ini.” Kata Sheizan“Ba…baik… oh, satu lagi, saya sudah menemukan beberapa arsip Protector Kelima yang ada hubungannya dengan para Manusia.” Setelah mengucapkan itu, Ryu lalu pergi terburu buru.“Anak itu… Hmm… yang dia temukan…”

Sheizan lalu melihat arsip arsip yang sudah dikelompokkan oleh Ryu“Ah… ini…” Dia masuk ke salah satu arsip, lalu, dia mulai mempelajari arsip tersebut.

Beberapa saat kemudian, datanglah operator yang lain, termasuk Light.

Page 5: Book Four, RF Fan Fics

“Hei, Sheiz, sudah lama?” Sheizan tidak menjawab, Light lalu mendekatinya dan menepuk punggungnya.“*!* Oh, kukira siapa…”“Baca apa, Sheiz?”“Ini arsip peninggalan kak Sheila, berisi tentang bahasa Manusia dan terjemahannya ke dalam bahasa kita, kakak membuat catatan selengkap ini, sepertinya kakak sudah lama mempelajari bahasa ini…” Mereka berdua lalu terdiam.“Aku ikut ya, Sheiz”“Boleh, ikut baca aja sini” mereka berdua lalu duduk berdekatan dan membaca arsip itu bersama sama.

Market Street, Hideout GateTerlihat banyak orang sedang bercakap cakap, beberapa diantaranya menjajakan barang dagangan mereka di toko toko yang tersebar, sementara, beberapa mendekati sebuah mesin besar yang ada di tengah lapangan yang terletak di jalan ini, mereka entah mendaftarkan barang mereka karena akan bepergian keluar Hideout, atau mencari barang yang murah dan menarik

Diantara mereka, ada tiga orang yang sedang bercakap cakap, Seorang Wizard yang masih gadis, seorang pemuda Guardian, dan seorang Assaulter.

“Sakura, mana amulet yang mau kamu beli? Katanya ada di tempat pelelangan ini…” tanya si Cora“A…aku lihat kok! Kemarin masih ada disini, Xafelthas!” kata Sakura“Sudahlah, mungkin sudah ada yang membelinya, Sakura…” kata Accretian itu.“Aaah… padahal aku mau punya amulet itu… Red, coba cari sekali lagi! Masa sudah terjual…?” kata Sakura“Sebentar ya, aku cek lagi…” Red lalu menekan beberapa tombol di mesin pelelangan tadi, dan mucnullah beberapa gambar, dia mulai melihat satu per satu gambar, lalu huruf dan angka angka yang tertera di sebelahnya.“Eh, tunggu! Kembali ke halaman yang tadi!” kata Sakura, Red lalu memundurkan browsingnya kembali ke halaman sebelumnya.“Itu dia! Xafel, aku pinjam beberapa Novas ya…” Mata uang ketiga bangsa setelah bersatu sekarang adalah Novas.“Hmph, ya deh… tapi kamu kembalikan ya nanti.” Kata Xafel sambil merogoh sakunya dan mengambil beberapa lembaran uang“Kamu butuh berapa, Sakura?” tanyanya“Umm… uangku… kurang 75 ribu…”“… Ya sudah… ini, kamu beruntung aku pacarmu, kalau nggak, nggak akan kuberi.””Hee… makasih yaa!” Sakura lalu memasukkan sejumlah uang dan menekan salah satu gambar, lalu dari lubang dibawah keluarlah sebuah amulet.“Horee, akhirnya aku dapat juga Aqua Ell Charm ini!” Sakura langsung memakainya.“Nah, bagaimana, sudah selesai? Katanya kita mau hunt” kata Red“Oh, iya, ayo!” kata Sakura, merekapun pergi dari tempat itu…

Page 6: Book Four, RF Fan Fics

Control Center, Gate Mansion“Jobmaster Sheizan, Archon Anna datang, dia datang bersama Archon Chao Chao dan Archon Amaterazu, lagi.” Kata Alia, Sheizan yang masih membaca arsip Sheila tampaknya mendengarkan.“Baik, kalau begitu kita kesana, Light”

Front Gate, Hideout Gate“Wah… Sheiz, padahal tidak usah menyambut terus… gimana kalau misalnya kita bertiga datangnya setiap hari? Kau kan repot…” kata Amaterazu.“Benar itu, Sheiz” kata Chao Chao“Tapi ini kan kewajibanku, sebagai Protector Keenam, oh, iya, Anna dimana?” tanya Sheizan“Anna sedang ada di tembok barat.” Kata Chao Chao.“Hmm… aku penasaran dia sedang apa, kalau begitu, aku kesana dulu yah!”Sheizan pun pergi meninggalkan kedua orang itu…

West Section Wall, Hideout GateAnna sedang berdiri memandangi langit bersama Namine“Namine, bagaimana hubungan kamu dengan Lime?” tanya Anna“Kami putus…””Hah? Kenapa? Akan kuhajar Lime!”“Ti…tidak… ini… salahku…” kata Namine pelan“Apa maksudmu…? Kalau dia sampai mencampakkan perempuan sebaik kau, aku akan marah sekali.” Kata Anna sambil mengepalkan tangannya“Aku… jatuh cinta pada orang lain… pada Caesar…”“Benar…kah? Tapi kenapa?”“Dia menyelamatkan aku saat aku dikepung banyak musuh beberapa minggu lalu… dan aku terpesona terhadap kehebatannya…”“Jadi, sekarang Lime… sendiri?”“Tidak, dia sudah menemukan orang lain… Rin.””Rin… Rin Tohsaka?” tanya Anna, Namine hanya mengangguk, lalu, Sheizan datang dari belakang.“Anna! Namine! Kalian sedang bersantai ya?” tanya Sheizan“I…iya… umm… ada yang harus kulakukan di bar, maaf ya…” Namine pun pergi.“Anna, aku baru ingat, senjata yang kau pesan 3 bulan yang lalu, sebuah Strong Intense Dark Spear +7 sudah jadi.” Kata Sheizan“Oh ya? Kalau begitu, tunjukkan padaku!” Anna dan Sheizan pun lalu pergi dari situ…

RockBreak’s Armory, Hideout Gate

Sheizan dan Anna masuk kedalam sebuah toko yang cukup kecil, didalamnya, dipajang banyak armor dan senjata yang dipajang di dinding yang bercat warna coklat. Beberapa saat kemudian, dari sebuah pintu, muncul seorang Cora dengan Ranger’s Set“Hai, Sheiz, wah, kau bersama Anna…” kata ”Rock, mana SI Dark Spear +7 pesanan Anna?” tanya Sheizan pada Cora tadi.

Page 7: Book Four, RF Fan Fics

“Ah! Tunggu sebentar ya…” Rock lalu kembali ke dalam pintu sebelumnya, beberapa saat kemudian, dia membawa sebuah tombak berwarna kuning terang, yang berpendar dengan sangat kuat.“Wah… bahkan hanya dengan memegangnya… aku bisa tahu ini senjata yang hebat.” Kata Anna. Dia lalu mengambil sejumlah uang.“Rock, berapa Novas harganya?” tanya Light.“Semuanya… ditambah biaya Ignorant dan biaya senjata… total… 400 juta Novas.”“Wek, mahal… tapi, sepadan untuk senjata sehebat ini… kalau begitu, pakai kartu saja ya.” Kata Anna. Dia lalu mengeluarkan sebuah kartu, dan memberikannya pada Rock. Rock menggesek kartu itu dalam sebuah alat.“Hmm… tanda tanganmu, Anna.” Anna lalu memberikan tanda tangannya di alat tersebut.“Ok! Semoga senjata itu bermanfaat ya!” kata Rock. Sheizan dan Anna pun keluar dari toko itu.

Malam harinya...Outside Front Gate, Hideout Gate.

Bulan bersinar terang diatas Protector’s Castle, sesosok tubuh Bellato tampak mendekati gate dari luar.“Ugh… sebentar… lagi… sam…pai…” kata Bellato tadi. Di Front Gate, beberapa penjaga sedang berpatroli.“Hei, Enimus, tadi siang bagaimana? Ada hasil dari proses ore?” tanya seorang Accretia penjaga pada salah satu Cora penjaga“Ada… ternyata ada beberapa Talic! Ada Grace, ada Darkness, dan Favor, Kakeane…” kata Enimus. Saat itu, dia melihat keluar gerbang, dan…“*!* Demi Decem! Ada orang diluar gate! Kelihatannya seorang Bellato, tapi aku tidak mengenalnya…””Yah, kan ada banyak sekali orang keluar masuk Hideout ini, tidak mungkin kau hafal semuanya, yang penting, kita harus menyelamatkan dia!” kata Kakeane. Mereka lalu keluar gerbang dan menemukan Bellato tadi sudah terkapar di tanah.“Apa… dia mati?” tanya Kakeane.“Kurasa tidak, kita harus membawanya ke dalam, cepat!” kata Enimus. Merekapun membawa Bellato itu ke dalam…

Kirin Space Station, Novus Outer Orbit

Seorang Herodian sedang mondar mandir di kokpit, saat itu, datang seorang Herodian lain.“Fleet Admiral Zerand, semua pasukan sudah dilengkapi dengan anti radiasi Holy Stone, kita siap menyerang.” Kata Herodian tersebut.“Bulan sedang bersinar terang, pertama, akan kita serang… Istana Haram…”

End of Chapter Twenty Six

Page 8: Book Four, RF Fan Fics

Sheizan Notes: Perdamaian ketiga bangsaKetiga bangsa memutuskan untuk berdamai setelah banyaknya korban yang jatuh di ketiga pihak, serta setelah melihat orang orang yang berada di Hideout. Mereka menandatangani Perjanjian Novus di Hideout Fortress, setahun setelah tumbangnya Dagnu. Pada saat itu juga, disetujui kalau mata uang gabungan mereka adalah Novas. Saat ini, aliansi dari ketiga bangsa dikenal dengan Novus Federation.

Chapter Twenty Seven, Secret of Holy Stone

Selama beberapa hari kedepan, Sheizan mempelajari Relic kuno yang ditemukan Bone, Bone sendiri tampaknya masih menunggu kesempatan yang tepat untuk keluar dari gua tempat Relic tersebut.

Ether, Facsinating Land/ Tanah Lures

Sakura, Xafelthas, dan Red sedang berburu bangsa Calianna dan ABB, Bangsa Calianna mengalami penurunan drastis sejak kehilangan kedua pemimpin mereka, karena itu, barang yang mereka jatuhkan tak sebagus biasanya.“Huuh… sedikit sekali ya Gli yang dijatuhkan… padahal biasanya banyak banget.” Kata Sakura.“Benar… biasanya aku dapat beberapa cincin, sekarang, aku tidak dapat sama sekali… hanya cincin Accretia ini.” Kata Xafelthas.“Namanya juga berburu… pasti lama…” kata Red

Tiba tiba, datanglah beberapa orang dengan armor di seluruh tubuh mereka, bahkan kepala mereka pun tertutup sepenuhnya oleh helm yang mereka kenakan.“Hei… Xafel… mereka siapa?” tanya Sakura. Pada saat itu, orang orang yang memakai Armor itu mulai menyerangi ketiga pemuda tadi.“*!* Apa? Mereka bukan bangsa kita!” kata Red.“Jadi begitu… baik, ayo kita lawan!” kata Xafel. Pertempuran itu dimulai, mereka mundur sebentar untuk mengambil jarak dari para Calianna dan ABB yang muncul terus.“Aku duluan! Fire Ball!” Sakura menembakkan sebuah bola api, yang lalu ditangkis salah satu musuhnya dengan perisai.“Sebentar, Buff ku habis, Capacity Engine! Limit Gauge!” tubuh Red mengeluarkan aura merah sesaat, lalu aura itu hilang. Salah satu musuh mereka menyerang dengan senjata laser. Serangannya mengarah ke Sakura.“Sakura! Awas!” teriak Xafelthas, Sakura yang menyadari tembakan itu langsung menunduk, tembakan itu mengenai pohon di belakang Sakura, yang lalu lenyap tak berbekas.“… Itu… tembakan macam apa…?” Red terheran heran.“Kalian!!!!!” Xafelthas lalu menerjang ke arah pembawa senjata laser tadi. Dia lalu berputar dan menebaskan pedangnya ke segala arah. Setelah itu dia menyerang si pembawa laser gun itu tiga kali, dan setelah itu melompat dan menghantamnya.

Page 9: Book Four, RF Fan Fics

“Tornado! Shining Cut! Death Blow!” Senjata laser itu hancur akibat serangan tadi, namun orang orang itu tampaknya tidak terluka.“Mereka… kuat sekali…” kata Xafel.“Giliranku! Rapid Logic!” Gerakan Red tiba tiba menjadi sangat cepat, dia tiba tiba sudah ada didepan dua orang musuh, dia lalu meloncat dan menghantam keduanya dengan SI Spedona yang sedang dibawanya. Setelah itu dia menebaskan pedangnya dari arah bawah.

“Pressure Bomb! Power Cleave!” Salah satu dari keduanya terkapar, namun, masih ada sekitar delapan musuh lagi.“Mereka… terlalu banyak… Kita harus minta bantuan ke orang orang… HOI, SEMUANYA! ADA MUSUH BARU NIH! DROPANNYA ELEMENTAL!” teriak Xafelthas.“Xafel! Ngaco! Hanya kita bertiga yang ada disini, pagi pagi begini…” kata Sakura.“Benar juga ya… ba…bagaimana ini?” kedelapan musuh itupun menerjang ke arah Sakura.

“Apa? SAKURA!” Xafelthas lalu meloncat ke depan Sakura, dia memegang pedangnya didepan tubuhnya. Sakura menutupi tubuhnya dengan Soul Intense Sickle Staff nya.“Tidak akan KUBIARKAN!” teriak Xafelthas, saat kedelapan orang itu sudah sangat dekat, sebuah cahaya terpancar dari Injurer Intense Field Lance nya.“*triiing!!* Gyaaaa!” Setelah cahaya tadi menghilang, kedelapan orang tadi rubuh, menyisakan hanya Xafelthas, Sakura, dan Red, juga para Calianna dan ABB.“Itu tadi… cahaya apa?” saat Xafelthas melihat senjatanya, tidak ada apa apa. Sakura langsung memeluk Xafelthas, tubuhnya gemetar dan dia sedikit menangis.“Huu… Xafel… aku takut… *hiks*” tangisan Sakura membasahi armor Bone.“Sakura… mereka sudah mati… lihat!” kata Xafel… tapi… ternyata tiga dari mereka bangun lagi.“APA?! Ugh, Xafel! Sakura! Kita harus pergi dari sini!” teriak Red.“Mereka… Tak mungkin! Tak ada pilihan lain, kita harus pergi! Ayo, Sakura!” Merekapun kembali ke terminal Cora, yang jaraknya paling dekat dari situ.“Fiuh… syukurlah… kita selamat…” Di Terminal Cora pun hanya ada sedikit orang. Dan seekor monster berbulu putih tebal dan berbentuk bulat yang diam di salah satu pojok.“Bagaimana nih… kita pulang? Kita sudah dapat cukup banyak Gli, kalau menurutku…” kata Xafelthas.“Jangan… kita istirahat disini saja dulu…” kata Red.“Bagaimana kalau misalnya lebih banyak dari mereka yang datang? Lebih baik kita pulang ke Hideout. Kita cari Dementer, Dark Priest, atau Astraler.” Kata Sakura. Kebetulan sekali, memang ada seorang Astraler di sana.“Umm… kami mau pulang… Eh! Karen!” kata Sakura sambil mendekati Astraler tadi.“Heh? Sakura ya!? Hmm? Baiklah, kalian bertiga? Kalau begitu, 240 ribu Novas, kuberi diskon.” Kata Astraler tadi.“Xafel, mana uangnya?” tanya Sakura. Xafelthas lalu memberi sejumlah uang pada Sakura.“Ini, Karen!” kata Sakura.

Page 10: Book Four, RF Fan Fics

“Terima kasih! Sekarang, masukkan aku dalam grup!” Karen lalu mausk kedalam grup, lalu dia membuka sebuah gerbang.“Silahkan! Tujuan portal ini ke… Bellato HQ” kata Karen, mereka bertiga lalu masuk kedalam portal.

Hall of Heroes, Hideout GateMina dan Michelle sedang berbincang bincang, Riesha dan Franco berkejaran di sekitar mereka.“Menurutmu, relic yang ditemukan Bone itu… isinya apa ya?” tanya Michelle. Mina tampak berpikir sebentar.“Kurasa, itu sesuatu yang berhubungan dengan masa lalu ketiga bangsa.” Kata Mina menyatakan pendapatnya.“Humm, menurutmu Sheizan bisa menerjemahkan tulisan sebanyak itu?” tanya Michelle. Mina mengangguk.“Tentu! Aku sangat yakin, dia bisa menerjemahkan tulisan itu!”

Medical Center, Hideout GateSeorang wanita Bellato bangun dari tidurnya, dia memandangi langit lewat jendela di kanan kamar tidurnya. Seorang Holy Chandra lalu memasuki ruangan itu.“Hei, bagaimana keadaanmu?” tanya Holy Chandra tersebut.“Kamu sudah bisa keluar dari rumah sakit besok, kau… orang baru ya? Kami akan menyediakan tempat tinggal untukmu.” Holy Chandra itu lalu beranjak dari tempat duduknya.“Kuru…” kata Bellato di tempat tidur itu.“Hah? Bagaimana… kau bisa tahu namaku?” tanya Kuru.“Ini aku! Sheila!” kata Bellato tadi.“Tidak mungkin! Protector Kelima sudah mati karena melindungi Protector Keenam! Lagipula Protector Kelima adalah seorang Cora! Kau seorang Bellato!” “Protector… Keenam?” tanya Sheila.“Jobmaster Sheizan, dia adalah Protector keenam. Tidak mungkin kau Sheila! Kau berbohong!” teriak Kuru.“Aku tidak berbohong, Kuru, aku tahu tentang kau, tentang Hideouts, tentang…”“Aku tetap tidak percaya!“Aku tahu tentang Arcane Syndrome yang ada didalam tubuhmu, Kuru” Kuru tampak kaget.“Tidak mungkin… hanya Sheila yang tahu tentang itu…” Kuru kembali duduk diseblah Sheila.“Aku tahu, Arcane Syndrome membuatmu kadang kadang tidak bisa mengontrol emosimu, dan membunuh orang orang yang ada di sekitarmu, karena itulah kau di jauhi orang orang. Kau pernah memintaku untuk menyembuhkan Arcane Syndrome dalam dirimu, aku lalu menyembuhkannya, tapi, Arcane Syndrome itu masih bisa aktif, kalau kau sudah kehilangan control atas dirimu sendiri.”“… Sheila… kau… kenapa tubuhmu tubuh seorang Bellato? Kau hidup kembali? Bagaimana bisa?” tanya Kuru.

Page 11: Book Four, RF Fan Fics

“Ya, Decem menghidupkanku, tapi, karena tubuhku yang lama hancur, aku diberi tubuh ini oleh Decem, tapi, kumohon, percayalah padaku, Kuru.” Kata Sheila.“Baik, aku percaya, Sheila, tapi, aku tak yakin orang orang Hideout yang lain akan percaya padamu, apalagi Protector Keenam.”“Kebenaran memang harus dicari pelan pelan, biarlah mereka tak mengakuiku pada awalnya, asal mereka tahu, bahaya lain menanti.” Kata Sheila.“Bahaya… lain? Bahaya apa lagi?”“Herodian…”

Beberapa hari kemudianControl Center, Gate Mansion“Ah! Jadi begitu!” teriak Sheizan.“Kau menemukan sesuatu, Sheiz?” tanya Pein.”Ya! Aku menemukan sesuatu yang menarik, ternyata, ini adalah catatan seorang manusia yang bernama Dokter Do-Hyun, tentang Halomental.””Halomental? Maksudmu Holy Metal? Holy Stone?” tanya Pein lagi.“Kurasa, pada masa lalu, Holy Stone disebut Halomental. Akan kubacakan salah satunya…”

[i]”Disini Dokter Do-Hyun, aku dan tim risetku berhasil menemukan komposisi Halomental yang membuat kami bisa bertahan terhadap Arcane Virus, kami sekarang ada di sektor Novus, kami selamat dari serangan orang orang yang sudah kami siksa dengan percobaan demi percobaan. Halomental ternyata terdapat dalam jumlah besar di planet Novus ini, aku sempat mengambil beberapa sampel untuk di teliti, dari hasil penelitian kami, Halomental mengeluarkan sebuah radiasi yang bisa membuat Arcane Virus, dan pembuat mereka, Herodians, hancur dari dalam. Radiasi Halomental pada mereka, berlaku seperti radiasi Nuklir pada tubuh kita, karena itu, mereka tak dapat mendekati tempat ini. Halomental disini disebut Holy Metal. Selain itu, Halomental memberi berbagai macam efek pada orang orang disini. Persediaan kami sudah menipis, hanya ini yang bisa aku sampaikan. Do-Hyun.”[/i]

“Herodian… bangsa penghancur, dan salah satu sebab kenapa ketiga bangsa bersatu… ya kan?” tanya Pein“Betul… perasaanku tidak enak, seakan, ada yang sedang terjadi…”

Pantai Crimson, Haram StockadeBeberapa pesawat tampak mendarat di ujung Pantai Crimson. Seorang Herodian tampak memberi perintah pada anak buahnya.“Kita pasang base disini, bunuh semua manusia yang terlihat, kita akan menyerang mereka besok pagi… Fleet Admiral Zerand menginginkan tempat ini secepatnya.”“Baik, Commander Akerath”“Setelah ini, Armory 117, lalu Solus…”

End of Chapter Twenty Seven

Page 12: Book Four, RF Fan Fics

Sheizan Notes: HalomentalHalomental adalah sebuah unsur yang komposisinya masih dalam penelitian Federation, namun, dalam kehidupan sehari hari, Halomental berfungsi penahan kedatangan Herodian dan penyebaran Arcane Virus milik mereka, Halomental, yang disebut juga dengan Holy Stone, memiliki banyak sekali kegunaan setelah diproses.

Chapter Twenty Eight, Defense of Haram Stockade - 1

Medical Center, Hideout GateKuru sedang menceritakan perubahan apa saja yang terjadi selama Sheila mati, Sheila mendengarkan dengan seksama.“Sekarang di Hideout Gate pun sudah ada Gate Mansion, didalamnya, terdapat Front Control Center dan ukiran wajah para Protector terdahulu di salah satu tembok terbesar disana, termasuk ukiran mukamu.” Kata Kuru.“Begitu… adikku… dia benar benar sudah berkembang jauh…” Sheila memandangi langit yang biru, dengan beberapa bintang jatuh.“Kuharap, dia percaya kalau aku Sheila…” Pikir Sheila dalam hati.“Ketiga bangsa juga sudah berdamai, mereka sekarang menjadi Novus Federation, mata uangnya… Novas.” Kuru mencari cari didalam saku bajunya, lalu memperlihatkan secarik kertas bergambarkan ketiga bangsa.“Ini salah satu Novas, yang ini pecahan seratus ribu.” Kata Kuru lagi.Mereka berdua terus mengobrol di dalam ruang perawatan Sheila.

Pantai Crimson, Haram StockadeTampak barisan para Herodian, dengan jumlah tentara lebih dari puluhan ribu“Commander Akerath, kami siap untuk menyerang!” kata salah seorang Herodian“Baik, serangan kita mulai…”

Control Center, Gate MansionTampak beberapa operator sedang mengerjakan tugasnya, Sheizan duduk di tengah sambil memonitor perkembangan, tiba tiba…“Jobmaster Sheizan! Quiane Khan mengadakan pertemuan jarak jauh darurat!” kata Alia.“Tampilkan di layar, segera!” perintah Sheizan, Alia lalu menekan beberapa tombol, dan keluarlah beberapa layar lain.“Protector Keenam, ada berita buruk, Herodians sudah mulai menyerang Novus! Sekarang mereka berada di sector Haram, para pejuang baru yang ada di daerah itu sudah banyak yang tewas, mereka sekarang ada di daerah Goa Batu” kata Quiane Khan“Tidak mungkin! Mereka tidak mungkin bisa mendekat! Ada radiasi Holy Metal, kan?”“Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi, kumohon, cepat kesini! Tentara kami hanya berjumlah sekitar dua puluh lima ribu orang. Tidak akan bertahan lama. Bantuan dari Armory 117 sudah datang, jumlahnya kira kira sekitar dua belas ribu, tapi aku tidak yakin bisa menahan mereka untuk waktu yang lama…”

Page 13: Book Four, RF Fan Fics

“Akan kuusahakan. Alia, berapa petarung yang ada di seluruh Hideout?””Sekitar delapan puluh ribu.” Jumlah ketiga bangsa yang ada di Hideout meningkat pesat setelah tidak ada perang lagi.”Kirimkan setengahnya, aku juga akan ke sana.”

Sheizan lalu menghubungi Mina.“Mina, ada tugas darurat, aku minta kau tetap berada di rumah.””Tapi…””Tidak ada tapi tapi, kau harus tetap di rumah! Jaga Riesha.”“…Baiklah, sayang.” Sheizan lalu mematikan transmitternya“Light, jaga tempat ini selama aku pergi, ok?” Light mengangguk

Beberapa menit kemudian, para pejuang datang dengan sukarela.“Semuanya! Kita ke Istana Haram!” Sheizan menunggu beberapa menit hingga semuanya berbaris rapih.“Semuanya, sekarang, MASUK!” Mereka semua lalu menuju portal ditengah Hideout Gate.

Haram StockadeSheizan datang bersama empat puluh ribu tentara, Sekitar sembilan belas ribu Accretia, dua belas ribu Cora, dan delapan belas ribu Bellato.“Selamat datang, kehadiran anda amat ditunggu oleh tuan Flac.””Flac? Flac bersaudara? Jadi mereka komandannya?”“Ya, tuan, mari.” Sheizan mengikuti Cora tadi ke menara Haram yang ada di ujung.“Ah, kau datang, Sheiz.” Tampak dua orang, satunya berambut biru panjang, dengan baju jubah yang meliputi pundak hingga kakinya, satunya lagi berambut kuning pendek dengan celana panjang, baju hitam, dan rompi putih.“Ah… Dias Flac dan Raidra Troas Flac…kakak beradik Templar dan Assassin terhebat Cora…” Sheizan lalu membungkuk memberi hormat.“Seharusnya kami yang memeberi hormat, Protector Kelima mau datang kesini.”“Jadi, musuh sudah mengepung kita? Apa trap sudah dipasang?”“Pintu gerbang sudah ditutup, tampaknya, mereka berhasil menghancurkan sistem serangan tower. Tower tidak berfungsi sekarang.” Jelas Dias”…Tempatkan semua Striker di gerbang timur, dan semua Adventurer di gerbang selatan.”“Kenapa?” tanya Raidra“Karena, gerbang timur lebih dekat ke arah markas mereka, markas mereka di Pantai Crimson, kan?” Raidra dan Dias mengangguk.”Baik, kita mulai perang ini… Ingat, kita ambil dua arah, satu ke arah Hutan Bayangan, satu lagi ke arah Rawa Hening, pertama, kita harus memukul mundur mereka dulu…”

Semua Striker dan Adventurer bersiap di posisi.“Siap… TEMBAK!” Secara bersamaan, ribuan panah dan peluru launcher ditembakkan, beberapa Herodian terjatuh, tapi kebanyakan masih berdiri. Sheizan bersiap siap di gerbang timur.

Page 14: Book Four, RF Fan Fics

“Apa masih banyak trap yang tersisa?” tanya Sheizan pada Raidra“Musuh sudah kehilangan seperempat tentaranya. Jadi kurasa trap juga sudah hampir habis.”“Kalau begitu, kita siap menyerang.””Aku belum memberi tahu satu hal lagi, Sheiz.””Apa itu?”“Musuh sudah membangun beberapa base, sejauh ini, mereka sepertinya sudah membangun 5 base yang dibagi menjadi 3 jenis, Supply Base, Attack Base, dan Defense Base. Kalau kita bisa merebut base base itu, kita akan bisa menghilangkan semangat mereka.”“Baik, dimana saja letak base base itu?” Raidra lalu mengeluarkan sebuah peta.“Attack Base 1 terletak di Gua Batu, Attack Base 2 di Pantai Crimson bagian barat, Defense Base 1 terletak di Hutan Bayangan, Defense Base 2 di Rawa Hening bagian barat, dan Supply Base di Rawa Hening bagian timur, kelihatannya, Supply Base ini adalah yang membuat jumlah mereka tidak habis habis.” Jelas Raidra“Kalau begitu, aku akan memimpin tim utama untuk mengambil rute Rawa Hening, Raidra, tetap di markas untuk menjaga Stockade. Dias, kau ambil rute Hutan Bayangan, jalan dari Hutan Bayangan ke markas, dan jalan dari Bukit Chilly ke Crag Mine?”“Sudah kami segel, semua jalan yang berhubungan dengan Haram Stockade sudah kami blokir.” Kata Raidra, tiba tiba, terdengar suara orang orang berteriak.“MEREKA MEMAKAI TANGGA!”

Sheizan langsung naik ke atas tembok, dan melihat ratusan perisai yang bergerak menuju tembok Haram, beberapa dari mereka sudah sampai dan dari balik perisai perisai tersebut muncul tangga. Dua dari barisan perisai itu, mengarah ke gerbang, dari dalamnya, keluar sebuah Cannon jarak dekat.“Itu… mereka mau menembakkan senjata sebesar itu dari jarak sedekat itu…? TEMBAK YANG DI GERBANG! SEMUA STRIKER, ARAH GERBANG!” Teriak Sheizan.

Diantara para prajurit jarak dekat dan para spiritualist, terlihat tiga orang yang sedang menyiapkan diri masing masing. Xafelthas, Sakura, dan Red.“Apa… kita bisa selamat… dari serangan musuh sebanyak itu? tanya Sakura, tangannya memegang erat Sickle Staff nya, tubuhnya bergetar.“Jangan ngawur! Kita pasti bisa selamat, yang memimpin kita disini adalah Protector Keenam, kan?” kata Red.“Ya, kita semua, pasti akan memenangkan pertarungan ini!” kata Xafelthas memberi semangat pada Sakura, Sakura lalu terlihat lebih santai dalam membawa tongkatnya.

Para Striker masih menembak para Herodian yang mencoba menembus tembok Haram, satu persatu tembok perisai itu runtuh oleh tembakan beruntun para Striker dan Adventurer. Para Hidden Soldier, Guardian, Sentinel, Dementer, dan Armsman menahan para Herodian yang sudah mulai memasuki Haram Stockade. Saat itu, salah satu dari Herodian itu berhasil sampai ke menara kontrol dan menekan tombol pembuka gerbang.

”Jadi… sekarang saatnya ya… SEMUA, TABRAK!!!!!!!” teriak Sheizan. Semua Berserker, Templar, Punisher, dan Assaulter maju dan menabrak Herodian yang sedang

Page 15: Book Four, RF Fan Fics

berbaris di depan gerbang, namun, kedua Cannon raksasa tadi menembakka tembakan beruntun. Beberapa Shield Miller, Black Knight, dan Mercenary mengambil inisiatif untuk menahan tembakan itu, namun beberapa dari mereka terpental, ada juga yang terkena telak karena belum sempat memasang shield mereka, dan mereka langsung tewas di tempat.“SEMUA! JANGAN SIA SIAKAN PENGORBANAN MEREKA! TABRAK!” Semua Warrior lalu maju, para Spiritualist berada di belakang barisan Warrior. Pasukan Herodian itu mulai mundur.“MEREKA MULAI MUNDUR! TABRAK!!!!!”

End of Chapter Twenty Eight

Sheizan Notes: Control Center OperatorBerikut adalah daftar nama Operator di Gate Mansion…Accretia: Jaster, Zegram, Simon, Gale, ItachiBellato: Alia, Ryu, Claude, Leogini, HyugaCora: Ethan, Mirei, Rena, Sora, Kisala

… jangan komentar yah…

Chapter Twenty Nine, Retaking Haram Area!

Bukit Chilly, Haram StockadeSheizan menerjang kedepan, kedua pintu Haram, pintu timur dan pintu selatan, dibuka, dari dalam Haram Stockade lalu muncul banyak sekali Warrior dari Federation menerjang para Herodian. Dia sendiri membawa Azure Gaia di tangan kanan dan Sword of Fate and Destiny di tangan kiri. Dengan banyaknya jumlah tentara di Haram Stockade, tak dapat dibayangkan bagaimana lag nya server Lunar saat itu. (Pasti lebih parah dari penuh --“)Terjangan itu membuat para Herodian terkejut, hingga mereka terpaksa mundur ke arah Gua Batu. Beberapa saat setelah menerjang, teriakan Sheizan terdengar di area pertarungan.“Shield Miller! Mercenary! Tahan serangan jarak jauh para Herodian! Spiritualists! Hujani mereka dengan Force kalian! Pasang formasi bertahan penuh di daerah turunan!”Mereka langsung mendorong mundur para Herodian sampai ke daerah turunan, para SM dan Mercenary lalu memasang tembok perisai.“Spiritualists! Hantam mereka dari belakang perisai perisai itu!” Para Spiritualist lalu meng-cast Force mereka pada Herodian yang berlarian ke belakang.“Maju sambil pertahankan tembok itu!” teriak Sheizan lagi, para SM dan Mercenary maju perlahan lahan sambil mempertahankan barisan mereka.

Page 16: Book Four, RF Fan Fics

Akhirnya, sampai di dekat lembah, mereka mengendorkan barisan, karena tidak terlihat lagi Herodians selain di dekat pintu masuk Gua Batu.“Maju! Mereka sedang kehilangan kekuatan!” para Warrior lalu maju menerjang, sementara para Spiritualist berada cukup jauh dibelakang mereka, Sheizan ikut maju ke depan bersama para Warrior.

Tiba tiba…“GYAAAAAAH!!!!!!” terdengar teriakan keras dari belakang para Warrior. Tiba tiba muncul banyak Herodian, bahkan sekiranya ada ribuan, muncul dari dalam tanah dan dari atas tebing.“Mereka… tahu bug Haram? BERENGSEK! KITA DI AMBUSH! SEMUA, KEMBALI DAN LINDUNGI PARA SPIRITUALIST!” Teriak Sheizan. Berserker dan Templar disitu mencoba kembali ke para Spiritualist, namun dihalangi oleh sepasukan pembawa tombak para Herodian.“Kami, para Dragoon, tak akan membiarkan kalian lewat.” Kata pemimpin pasukan itu.“Ugh!” Sheizan lalu menghubungi Dias.“Dias, aku ingin tahu berapa banyak komandan di pasukan kita! Dan jumlah pasukan yang mereka pimpin![i]”Para komandan, ya? Baiklah! …Kau memimpin 20 ribu pasukan, Warrior dan Spiritualist, Aku memimpin para pasukan Range jarak jauh, sekitar 20 ribu juga, Raidra memimpin sisa Ranger lainnya, yang ada sekitar 17 ribu. Sisanya, 5 ribu dipimpin oleh salah satu bawahanku, Zidane, dan 5 ribu lagi dipimpin oleh Tidus, bawahan Raidra.”[i]“Dimana mereka sekarang?”[i]”Mereka sedang ditugaskan me-raid Supply Base secara sembunyi sembunyi dari dua arah.”[/i]“Beri tahu Raidra, alihkan perhatian kekuatan utama musuh pada tentara utama, kalau mereka sibuk dengan tentara utama, kedua unit itu akan bisa menyusup ke dalam garis pertahanan musuh dan menghancurkan Supply Base itu.”[i]”Baik! Akan kuberitahu Raidra”[/i] Sheizan lalu mematikan transmitternya. Para Dragoon lalu mengambil posisi setengah lingkaran.

Hanya dua orang Warrior yang tertinggal di barisan spiritualist pada saat itu…“Sakura! Aku tidak akan meninggalkan kamu!” teriak Xafelthas.“Xafel!” Sakura mendekap erat tangan Xafelthas.“Sakura! Bantu teman temanmu melawan mereka!” teriak Red“Ba… baik… Lightning Chain!” Sakura mengeluarkan petir yang menyambar Herodian yang terdekat dengannya.

“KALIAN! MINGGIR!” Teriak Sheizan.“Tidak akan!” balas salah satu Dragoon“Kalau begitu aku akan memaksa kalian minggir!” Sheizan meloncat ke atas, kedua pedangnya di belakang tubuhnya, lalu dia berputar di udara…*TRANG!*“Ugh!” Salah satu Dragoon meloncat menyongson serangan Sheizan.“Kau tidak akan lewat!” senjata keduanya beradu di udara… hingga… *Trekk…TRANGGG!!* Tombak milik si Dragoon tadi pun pecah. Akhirnya Sheizan ada di dalam barisan Spiritualist.

Page 17: Book Four, RF Fan Fics

“SEMUANYA! BERDIRI DI BELAKANGKU!” teriak Sheizan. Para Spiritualist yang awalnya kocar kacir semuanya sekarang mulai kembali tenang. Ribuan Spiritualist mengambil posisi di belakang Sheizan.

“Loh, itu… Protector Keenam!” teriak Sakura.“Hei, ayo kita bertiga kesana.” Kata Red. Mereka bertigapun akhirnya pergi ke depan Sheizan.“*hosh…hosh* Protector Keenam!” teriak Xafelthas“Kalian… ………aku ingat kalian, Xafelthas, Red, dan Sakura, ya kan?” kata Sheizan sambil tersenyum.“I…iya tuan!” kata Red“Rupanya dia masih ingat kita… dari kejadian waktu itu… ya…”

Flashback“Sakura… jangan keras keras dong…””Emangnya kamu nggak keras keras apa?”“Hoi… maaf aku terlambat… hah? Xafel…? Sakura…?”Waktu itu, ketiga bangsa belum berdamai, tapi ketiga orang ini sering gb PT bersama… mereka janjian entah di Numerus, Armory 117, atau Anacaade, kali ini, mereka janjian di Numerus. Namun, pada saat itu, radiasi gurun sette (lihat book 1 dan 3) “Kyaaa! Xafel! Jangan keras keras!” “Hah? Sakura… maaf… nggak kukira akan sekeras itu…””Uh… Healing!... Kyaa!” Sakura lalu terduduk lemas.”Xafel… kau ini, kalau mau gb Hysteria jangan pakai Lance dong…” kata Red”…aku lupa… sini… minum potion ini…”“Xafel… itu kan potion Cora, mana bisa untuk Bellato…?”“Aku lupa lagi…” akhirnya Xafel memilih untuk duduk di sebelah Sakura dan mengelus elus rambutnya.“Jadi… kalian ada disini, hah?” kata sebuah suara”I…itu…siapa?” kata Red“Jangan jangan… tuan Atherion?” kata Xafelthas“Jadi kalian bertiga sahabat, ya?” Atherion lalu mengeluarkan Intense Hora Bow +5 nya“Tunggu… tuan… saya mohon… jangan bunuh mereka berdua… ini kesalahan saya…”“Jadi kau membela mereka? Bagaimana kalau… gadis Bellato itu dulu? PRIMAL SHOT!””TIDAK!!!!!!!” Xafel berlari ke depan Sakura untuk melindunginya dari Primal Shot Atherion. Lalu… *TRANG!*

“Tuan Atherion…”“Kau… ah! TidalRanger ya? Kau membela mereka? Protector keenam?”“… mereka belum tahu tentang Hideout, biarkan saya membawa mereka kesana.”“Hoo… begitu ya? Baiklah kalau begitu, aku bisa terima, tapi, aku ingin duel denganmu dulu…””Terserah tuan…”Beberapa saat kemudian…“Kau sudah berkembang jauh, Sheiz…”

Page 18: Book Four, RF Fan Fics

“Kalau begitu, saya akan mengajak mereka dulu. Kalian bertiga, ayo!”

“Xafelthas! Red! Berdiri di sampingku! Masukkan aku ke Party!”“Y…ya!” kata Red“Bagus, sekarang, pindahkan ketua padaku! Sakura! Agility!” perintah Sheizan“Baik! Agility!” Sakura memakaikan Agility pada Sheizan””Menghabisi musuh sebanyak ini… pakai apa yah…? Ah!” Sheizan lalu menyiapkan buff nya“Wild Rage! Faith! Limit Gauge! Howl! Beast Eye! Grace!” teriak Sheizan. Dia lalu menghilang.“Hah? Kemana Protector Keenam?” tanya Sakura. Tak lama kemudian, dia muncul lagi.“Kita teruskan perjalanan…” suara Sheizan terdengar, tiba tiba, semua Herodian disana tumbang.“Ayo, semua! Kita lanjutkan perjalanan ke gua batu!”

Setelah perjalanan beberapa saat, mereka semua melihat Attack Base 1. Base itu menembakkan sejenis Cannon dari sisi sisinya, disekitar Attack Base itu, para Herodian menyiapkan sesuatu.“Maju!!!” Teriak Sheizan, semuanya pun menerjang Attack Base tadi, para Herodian yang jumlahnya sedikit dengan mudah ditumbangkan.“Ambil Attack Base ini! Kita akan lebih mudah menyerang!”

Rawa Hening, Haram Stockade“Zidane, target sudah terlihat””Ya, aku juga sudah melihat target.””Kalau begitu, ayo serang!”

Pantai Crimson, Haram Stockade”TUAN AKERATH! SUPPLY BASE DISERANG!”“Apa maksudmu? Tentara musuh belum ada yang menembus sampai kesana kan?”“Tapi ada sekitar sepuluh ribu tentara yang menyerang. Supply Base telah jatuh…”“Benarkah? SIAL! SEMUA, KITA KERAHKAN SELURUH PASUKAN!”

Rawa Hening, Haram Stockade“AYO! KALAHKAN MEREKA SEMUA!” Sheizan sudah sampai Rawa Hening bagian Barat. Defense Base disana ternyata dijaga ketat, agak lama bagi pasukan Sheizan untuk mengambil alih Base itu.

Hutan Bayangan, Haram Stockade“Dias, aku sudah berhasil mengambil Defense Base disini” lapor Raidra[i]”Kalau begitu, segera bergerak ke posisi Zidane dan Tidus”[/i]“Baik!” Raidra lalu menutup transmisinya

Semua pasukan lalu mendekati Supply Base. Pasukan Tidus dan Zidane berjaga disana.“Ah, Raidra!” kata Sheizan.

Page 19: Book Four, RF Fan Fics

“Bagaimana, masih ada Attack Base satu lagi.””Kau jaga tempat ini Zidane, mundur dan jaga Defense Base 1, Tidus, kau mundur juga dan jaga Defense Base 2”“Baik!” Kedua orang itu dan pasukan mereka lalu mundur.“Aku akan mengambil Attack Base terakhir”“Sheiz, hati hati” kata Raidra, Sheizan menganggukPasukan Sheizan lalu menuju Attack Base di Pantai Crimson. Disana, rupanya Commander musuh sudah bersiaga.

“SEMUANYA! TEMBAK!” Dari beberapa Herodian muncul beberapa senjata.“Itu… SENJATA LASER! SEMUANYA, BERLINDUNG!” Namun, mereka terlambat.“TIDAK!!!!!! SAKURA!!!!!” Teriak Xafelthas dan Red.“KYAAAAAAAAAA!!!!!!!” Lalu, tiba tiba…*SHINNNNNG!!!!!!!!!!!!* Dari Xafelthas, Red, dan Sakura, terpancar cahaya dan kegelapan. Laser dari para Herodian gagal mengenai mereka semua. Lalu… senjata mereka bertiga berubah…“Hah? Senjata… apa ini?” kata Sakura“Itu… jangan jangan… KALIAN BERTIGA, KEMARI!” Teriak Sheizan.“Protector Keenam… ini… senjata apa?” tanya Red“Huh… jadi… begitu ya? Mungkin memang takdir… AYO!” Sheizan menyarungkan kedua pedangnya dan men-summon sebuah Bow, bow itu dilapisi dengan berbagai macam talic.“Sudah lama aku tidak memakai Ultima Weapon ku…Supernova Bow… kalian, senjata yang kalian bawa itu adalah Ultima Weapon… yang kau pegang, Xafel, adalah Grand Cross, Ultima Weapon tipe Mace, yang dibawa Red, adalah Fatalis Axe, Ultima Weapon tipe Axe, dan yang dibawa Sakura… adalah Arcane Yian Kut-Ku.”

Lalu, didepan mereka, berdirilah Akerath. Membawa pedang berwarna putih dan berukuran besar, pedang itu seperti terbuat dari tulang.“Kau… jadi kau yang memimpin pasukan Federation?” tanya Akerath“Ya…” jawab Sheizan“Kalau begitu, mari kita selesaikan ini, hanya antara para COMMANDER!”

Duel Battle: Akerath vs SheizanAkerath mengambil ancang ancang.“Akan kumulai… Blue Flame!” Akerath mengeluarkan serangan api berwarna biru yang membelah menjadi 6 dan menuju Sheizan.“Ini… Fire Release! Scorching Arrow!” Sheizan menembakkan sebuah panah dari api, yang membelah juga, kedua serangan itu lalu bertabrakan… DHUARRRR!!!!!!!“Huh… rupanya kau lumayan juga… Phoenix Descendance!” Akerath melompat tinggi ke atas.“… Dragon Ascendance!” Sheizan melompat ke atas dan menyambut serangan Akerath dengan busurnya. Serangan mereka kembali bertabrakan di udara dan menghasilkan sebuah ledakan besar.“Gah!” Akerath dan Sheizan kembali ke tanah

Page 20: Book Four, RF Fan Fics

“Sekarang giliranku memulai… Blue Lotus!” Sheizan menembakkan panah panah berwarna biru ke arah Akerath“Huh… Performance of Blades!” Akerath membelah panah panah tersebut, bahkan mengembalikan beberapa panah ke arah Sheizan.“Ah!... Lightning Release! Thundergod Strafe!” Sheizan memasang kuda kuda untuk menyerang… lalu… dia menembakkan panah panah dengan kecepatan tinggi.“Ini… Hell Blast!” Akerath mengeluarkan energi besar dari dalam tubuhnya. Panah panah itu kembali terpental.“Ugh… tak ada jalan lain…” Sheizan memasukkan Supernova Bow dan mengambil Sword of Fate and Destiny dan Azure Gaia…“Lebih baik ini aku akhiri disini…””Apa yang akan kau lakukan sekarang…?””Birthright Technique…Rising Force!” sebuah lingkaran muncul dibawah Sheizan, tiba tiba, dia mendekati Akerath dari bawah…“Ini teknik yang kudapat dari kakakku! HYAH!” Sheizan menghantam Akerath, Akerath terlempar keatas.“Shadow Clone Technique!” Lalu muncul beberapa Sheizan lain. Sheizan meloncat dan mulai menyerangi Akerath. Serangan tiap Sheizan membuat Akerath semakin naik keatas.“Rising Force Ending! Black Hole!” Sheizan yang asli lalu meloncat ke atas Akerath yang tidak bisa berkutik… lalu dari kedua pedang Sheizan muncul bulatan kegelapan yang padat… lalu… BLAMMMMM!!!!!!!!!!!!!!!! Akerath terhantam dan jatuh menuju tanah, di tempat jatuhnya lalu pasir dalam jumlah besar beterbanganSetelah pasir menghilang, yang tersisa dari Akerath hanya tubuh dan pakaiannya saja, dia sudah tak bernyawa.

“COMMANDER DOWN! MUNDUR! KITA TIDAK AKAN MENANG! KITA SUDAH KALAH!” Teriak salah satu Herodian, para Herodian lalu mundur.“KITA MENANG! KITA MENANG!!!!” Teriak Sheizan dengan lantang.“HOREEE!!!! HOREEEE!!!!” Semua bersorak sorai, akhirnya, setelah pertarungan yang panjang dan melelahkan, semua kembali ke Haram Stockade.

Haram StockadeSetelah pertarungan selesai, banyak sekali darah berceceran di Haram Stockade yang penuh sesak. Diantara mereka, tiga orang sedang mencoba mengendalikan senjata mereka.“Uhh… senjata ini… kok rasanya agak aneh yah?” kata Sakura“Kalian bertiga… sini!” kata Sheizan yang berdiri agak jauh dari mereka.“Y…ya, Protector Keenam!” mereka bertiga lalu pergi kedekat Sheizan“Senjata yang kalian bawa sekarang adalah Ultima Weapon, artinya, kalian juga, adalah Destinied… kalian harus jaga baik baik senjata itu, ya!”“Destinied…?””Aku akan menjelaskan ini pada kalian di Hideout, sekarang, kita semua lebih baik istirahat.”

Page 21: Book Four, RF Fan Fics

Kirin Space Station“Jadi, Akerath kalah? Huh, aku seharusnya tak berharap banyak pada dia… tapi, yang penting, kita harus mencari tahu tentang si Sheizan itu… sepertinya dia berbahaya untuk kita…”

End of Chapter Twenty Nine

Sheizan Notes: Birthright Technique, Rising ForceBirthright Technique adalah teknik yang dimiliki Sheizan, yang diturunkan oleh Sheila padanya, teknik ini juga adalah teknik yang turun temurun dimiliki para Protector.Dalam memakai teknik ini, seseorang harus membuka Gerbang Force nya, yang apabila dibuka, memungkinkan bahkan seorang Accretia untuk memakai Force.Setelah membukanya, si pemakai menghantam targetnye keatas, lalu membuat bayangan dengan Shadow Clone Technique, dan bersama dengan Shadow Clone mereka, menghantam target berkali kali sambil menaikkannya jauh ke udara.Ending dari teknik berubah sesuai dengan ras si pemakai.Cora: Black HoleBellato: Holy JudgementAccretia: Gray Lunge

Chapter Thirty, A Series of Events

Portal, Hideout Gate2 wanita Bellato sedang berdiri di depan portal, wajah mereka tegang, seakan khawatir akan sesuatu.“Sheila, apa menurutmu dia kembali dengan selamat?”“Ya… aku yakin… setelah ini, bagaimana rencana kita?”“Aku siap, kita lakukan rencana ini setelah dia kembali.”

Tak lama kemudian, Sheizan muncul di portal Hideout, para penduduk Hideout yang ada disitu bersorak sorai menyambut kehadiran Protector Keenam dan prajurit prajuritnya.

“Kita… Menang…” kata Sheizan, dia lalu berjalan tanpa suara diikuti oleh Xafelthas, Sakura, dan Red.

“Wew… kurasa kita harus menunggu agak lama, ya?”“Kurasa juga begitu…”

Malam harinya…Tok tok tok… terdengar suara di pintu rumah Sheizan“Siapa?” tanya Mina

Page 22: Book Four, RF Fan Fics

“Ini Kuru… Aku mau bertemu dengan Sheizan…””Ada urusan apa?”“Ada urusan yang penting, Mina… kumohon…””… Baiklah, tapi jangan lama lama””Terima kasih…” Mina lalu membukakan pintu dan melihat Kuru“Ini… siapa?””Kau tidak akan percaya kalau kukatakan, aku harus cepat bertemu Sheizan”“Ba… baiklah… Sheiz!”Mereka berdua mengikuti Mina ke teras belakang, disitu, Sheizan sedang meminum sesuatu yang tampaknya adalah minuman hangat.“Umm... Sheiz…” “Mina? Ada ap… oh… Kuru… ada urusan apa? Siapa itu?””Begini… aku… mau menceritakan sesuatu… tentang Bellato disampingku…”

Kuru lalu bercerita panjang lebar… Sheizan awalnya mendengarkan dengans seksama, namun, pada bagian Sheila, dia memotong pembicaraan Kuru.

“Tidak mungkin! Kak Sheila seorang Cora! Lagipula kak Sheila sudah meninggal!””Kumohon, kalian berdua harus percaya padaku!” kata Sheila.“Sudahlah! Aku tak ingin mendengar omong kosong ini lagi! Segera tinggalkan rumahku!”“Sheiz…””PERGI!” Mina memandang Sheila agak tajam, lalu berkata“Maaf ya… kurasa… kalian harus pergi…”

Akhirnya, Kuru dan Sheila terpaksa keluar dari situ“Maaf ya… aku… nggak bisa membantumu…””Nggak apa apa, yang penting, kita sudah mencoba…”

Di tempat lain…Xafelthas sedang bersama Sakura dan Red di Hall of Heroes“Sakura… ini minuman yang kaupesan… minumanmu juga, Red.” Kata Xafelthas sambil menyodorkan dua buah gelas pada Sakura dan Red.“…” Sakura diam saja, dia tidak menyentuh gelas yang diberikan Xafelthas, sementara Red meneguk minumannya cepat cepat hingga dia agak tersedak.“Wakakakak ada robot keselek… Sakura? Kamu kenapa?” tanya Xafelthas. Sakura lalu merebahkan tubuhnya di pangkuan Xafel.“Sakura…””Xafel… rasanya… akhir akhir ini aku selalu gelisah… perasaanku tidak enak… seakan akan ada yang akan yang terjadi… pada kita bertiga… dan mungkin, senjata senjata aneh inilah awalnya…“ Xafelthas lalu membelai rambut Sakura“Begitukah…? Tapi, yang pasti, kau harus rileks… ayo! Minum ini!” Sakura hanya tersenyum, lalu mulai meminum minuman dalam gelasnya. Tanpa mereka sadari, dalam minuman itu ada suatu substansi yang mampu menyebabkan mabuk berat, baik bagi

Page 23: Book Four, RF Fan Fics

manusia maupun robot, yaitu Namine Special Rum. Setelah mabuk berat, mereka pulang bertiga…“Hoi… kalian berdua… *hik..hik…* aku duluan yak... daaah…*hik…” kata Red“Yah… kita berdua aja deh…”“Iya nih… gimana sih si Red…” Wajah Xafelthas dan Sakura merah, tampaknya mereka tak sadar apa yang terjadi di sekeliling mereka.Akhirnya, sampailah mereka di rumah Xafel“Hei… Sakura… mampir dulu yuk…”“Mampir…? *hik…* boleh deh…” tanpa mereka sadari, mereka masuk ke kamar Xafel…“Uh… panas banget sih disinii…”“Iya… aku nyalain AC yah…” tiba tiba Sakura membuka bajunya, dan Xafel yang sedang membalikan badan menabrak Sakura.“Sakura… kamu…””Ada apa…?” Dengan gerakan yang entah dikomandoi siapa, mereka berdua bergerak menuju ranjang, Xafel juga mulai melepaskan bajunya, setelah itu…

Keesokan Paginya…Xafelthas bangun…“Ugh… ada apa ini? Kok aku sudah ada di kasur…?” Dia melihat kedepan… lalu…“WAAAAAA!!!!!!!!” teriakan Xafel membangunkan Sakura, yang lalu ikut berteriak“KYAAAA!!!!!!!! XAFEL! SEDANG APA DISINI?” Sakura lalu melihat badannya tak berbusana sedikitpun dan berteriak lagi, lalu mengambil selimut Xafel untuk menutupi tubuhnya.“Sakura… apa yang… kita lakukan semalam?””Aku… aku nggak tau! Aku nggak tauu” Sakura lalu mundur dari ranjang, dia terpojok di dinding kamar Xafel, lalu mulai menangis. Xafel memakai bajunya yang tergeletak di sampingnya.“Sakura…””Jangan deketin aku! Huaaaa…” tangisan Sakura makin menjadi manakala Xafel mendekatinya.“Sakura… ini bajumu… pakailah dulu… aku nggak akan mengintip kok…””Tadi malam… kita… jangan jangan…”“Kurasa… kita… melakukan… ‘itu’ ya? Ini, pakai dulu bajumu…” Xafel lalu menghadap ke arah lain. Sambil memakai bajunya, Sakura bertanya.“Xafel… kalau misalnya… aku… hamil, apa kau akan tanggung jawab?””…”“Xafel!”“I…iya! Tentu saja!”“Aku bukan mau janji saja, aku juga mau bukti!”“Iya… aku janji akan bertanggung jawab…” lalu tanpa sadar Xafel melihat ke belakang dan melihat Sakura yang masih memakai bajunya“KYAAAAAAAA!!!!” Sakura lalu melempar Xafel dengan benda terdekat yang ada di sebelahnya, sebuah sepatu”Oh! Maaf! Kukira sudah selesai… wek… sepatu Intense +4… *jeduk!*” dan kepala Xafelthas pun benjol…

Page 24: Book Four, RF Fan Fics

Di sebuah ruangan gelap… entah di mana… Sheila terbangun“Uhh… dimana ini?””Hei, kau!” terdengar suara seseorang.“Uhh? Siapa… itu?””Kau… kenapa kau mengaku sebagai Sheila?””Suara ini… Mina?” Sheila melihat ke sekeliling, dan menemukan Mina sedang berdiri di depannya.“Aku… aku memang Sheila!””Bohong! Kau pasti mengaku menjadi Sheila karena ingin merebut perhatian dia, kan?” teriak Mina sambil mengacungkan tongkatnya pada Sheila.“Mina… kau… ini aku Sheila!”“Kak Sheila seorang Cora! Tidak mungkin kau itu kak Sheila! Kalau kau memang kak Sheila, tunjukkan padaku kemampuanmu!” saat itu, hati Sheila bentrok. Dia ingin Mina tahu tentang dia, tapi kalau dia mengeluarkan kekuatan penuhnya, dia takut Mina akan terluka parah.“Jadi, apa jawabanmu?” tanya Mina. Sheila diam sesaat.“… Baiklah… aku terima tantanganmu!” jawab Sheila.“Kalau aku kalah, aku akan mengakui kalau kau Sheila! Kalau kau yang kalah, kau harus pergi dari SINI!”

End of Chapter Thirty

Sheizan Notes - Grand Cross

Grand Cross adalah sebuah senjata berbentuk salib yang terbuat dari emas, senjata ini dilapisi berbagai Holy metal. Dikatakan bahwa senjata ini mempunyai kemampuan lebih disaat melawan Herodian, karena efek dari radiasi Holy metal yang tidak ada habis habisnya dari senjata ini.Pemilik senjata ini dapat menggunakan Heaven Punishment, suatu teknik dengan melompat tinggi lalu memfokuskan seluruh kekuatan pada Grand Cross, yang lalu menciptakan hantaman besar yang mampu menghancurkan batu karang semudah memukul air.

Chapter Thirty One, Another Day at Hideout Gate

Market Street, Hideout Gate

Page 25: Book Four, RF Fan Fics

“Hei… kita bertiga disuruh datang ke Gate Mansion ya…? Kalian berdua… kok muka kalian merah begitu? Seperti namaku…” kata Red, sementara Xafelthas dan Sakura diam saja.“Sudahlah… ayo cepat…” kata Xafelthas.Sesampainya mereka di sana, Sakura menekan bel. *ting tong!* Terdengar suara dari dalam.[i]“Siapa itu?”[/i]”Kami Sakura, Xafelthas, dan Red, kami kesini disuruh oleh Protector Keenam”[i]“Baik, masuklah!”[/i] Pintu lalu terbuka untuk mereka bertiga. Mereka masuk dan lalu terdengar suara tadi berbicara lagi.[i]”Protector Keenam menunggu di ruangannya, belok kanan sekali, naik ke atas tangga, ruangan paling ujung.”[/i] kata suara tadi.“Huh… jauh juga…” kata Red”Tentu saja, tempat ini kan besar…” kata Sakura.“Umm… Sakura… tentang tadi itu…” kata Xafelthas ragu ragu.“Sudahlah, lupakan saja, nanti kita lihat dulu perkembangannya, ya!” kata Sakura.”… iya… terima kasih, Sakura” Sakura tersenyum pada Xafelthas.

Ruangan Protector

Sheizan dan Light duduk di sebuah kursi tinggi dari kayu yang memiliki ukiran seperti huruf kuno entah huruf apa. Kursi itu ada tiga, satu lagi kosong.“Ah… akhirnya kalian datang, duduklah.” Kata Sheizan. Tiga buah kursi berwarna putih muncul dari sebuah lubang dibawah mereka yang lalu menutup saat kursi kursi itu sudah tampak seluruhnya, kursi itu berbentuk agak bulat.“Vice Protector Pein sedang pergi untuk menjemput seseorang, aku rasa dia tidak bisa datang.” Kata Light. Xafelthas, Sakura, dan Red pun duduk. Mereka beberapa kali bergeser posisi.“Kenapa? Kursinya kurang enak ya?” tanya Sheizan.“Tidak… kami belum biasa memakai kursi ini… bentuknya agak… aneh.””Begitu ya… memang sih, itu kursi yang dirancang oleh Bone… dan masih dalam tahap percobaan” Kata Sheizan sambil tersenyum.“Baiklah… kita segera ke pokok masalah, Sheiz.” Kata Light.“Santailah, kita masih banyak waktu” kata Sheizan, dia lalu mengeluarkan Supernova Bow.“Senjata yang sedang kupegang ini… adalah Ultima Weapon. Kalian, akhir akhir ini, juga mendapatkan satu senjata yang seperti ini, ya kan? Baiklah… tentang senjata ini… akan kujelaskan dari awal…”Sementara Sheizan menjelaskan, di tempat lain, sesuatu sedang terjadi antara seorang Bellato dan seorang Accretian

“Hei… jadi sebenarnya kau memilih siapa? Aku bingung dengan jalan pikiranmu…”“Aku juga tak mengerti… aku… menginginkan… mereka berdua””Kau jangan ngaco, punya satu saja sudah sulit untukmu, apalagi dua?””Tapi… kalau tidak memilih salah satu… aku…”

Page 26: Book Four, RF Fan Fics

“Lebih baik kau jangan pilih Namine, dia milik Caesar, kalau kau berurusan dengan dia, bisa ada perpecahan di Federation.””Kalau begitu… aku harus pilih Anna?”“Kurasa, kau memang harus memilih Anna… karena dia masih sendiri, kan?” Dari kejauhan, tampak beberapa orang datang menghampiri mereka, 2 orang Accretian, 2 orang Coritan, dan seorang Bellatian.“Hei… Chao…” sapa salah satu Accretian.“Hei… Scarlet… Alcohollic… kalian habis dari mana?” balas Chao Chao”Biasa… restock Charger… terutama Cure Charger” jawab Scarlet.“Sesampainya aku disana… Giga Flash Rocket sudah habis… terpaksa beli tipe biasa…””Haha… maklum… sekarang kan sedang banyak pertarungan… banyak invasi kecil kecilan dari para Herodian, terutama yang di Haram waktu itu…

“Amat!” Teriak wanita Bellato yang tadi bersama dua orang Cora.“Rasp? Hei, sayang” Raspberry menabrak Amaterazu dan memeluknya.“Habis beli apa saja, sayang?”“Oh… ini, tadi ada diskon talic besar besaran… jadi aku beli beberapa talic… untung keburu! Ini, satu untukmu.“Darkness Talic? Ini kan terutama untuk Cora…“Ah… itu bonus yang tadi kudapat saat belanja…”“Begitu? Yah… kurasa akan kusimpan dulu Darkness Talic ini.”

Dua orang Cora tadi berbincang bincang.“Goldie… kamu sama Rinoa gimana?””Kami sudah berbaikan sih… tapi… dia masih menganggap aku yang mengambil Boey darinya.””Begitu? Kau sudah jelaskan tentang apa yang terjadi, kan?””Sudah… jadi dia menganggap masalah ini selesai, tapi dia masih tetap tidak mau berbicara denganku…” kata Goldie, dia lalu menundukkan kepala”Alah… Rinoa kan? Nanti juga dia tenang lagi… santai saja””Iya sih… tapi tetap saja aku khawatir…”

Saat itu, Anna memandang ChaoChao, dan ChaoChao balik memandang Anna. Tanpa pikir panjang, ChaoChao berkata.“Anna… aku… harus bicara padamu, berdua saja.””Umm… sekarang? Aku bawa banyak armor nih…””Ya, sekarang.””Baiklah…” Anna lalu mengikuti ChaoChao ke salah satu sudut yang agak gelap disana. Scarlet berbisik pada Alcohollic.“Menurutmu dia mau mengatakan apa pada Anna?”“Entahlah…”

Sementara itu, Goldie mendekati Raspberry dan Amaterazu yang sedang bermesraan.“Hei! Rasp, kau lupa ya menitipkan sesuatu ke aku?” kata Goldie.“Oh ya? Tunggu dulu… ah! Teh hijauku!” Rasp mengambil dua buah botol berwarna hijau dari tangan Goldie.

Page 27: Book Four, RF Fan Fics

“Ini… teh hijau kesukaanmu… Amat””Wah… sampai sampai membelikan ini untukku… tapi ini kan agak mahal…””Kebetulan sekali tadi sisa dua buah, jarang kan menemukan ini disini?” tanya Raspberry“Ya… memang… di tempat kita saja susah sekali… daun dari teh ini hanya tumbuh di pegunungan tertentu saja, kan…”“Nah, kalau begitu, kalian semua aku tinggal dulu ya… tolong beri tahu Anna aku duluan.”“Ya!” jawab Scarlet. Setelah kepergian Goldie, datang dua orang Accretian lain.“Scarlet, Alcohollic, kalian disini toh…””Hm? Oh… Mirvay dan Ghea…” kata Alcohollic.“Sedang apa kalian disini? Tadi katanya shopping…” kata Ghea“Ghea… minta Cyclone Rocket dong… punyaku habis…” pinta Alcohollic”Enak saja, mana Chao Chao? Dari radarku, dia disini.””Itu, dia di pojok bersama Anna.” Kata Scarlet, terlihat ChaoChao sedang mengelus rambut Anna yang diikat ekor kuda.“Dia… ya ampun… jadi benar dia mau…” kata Mirvay terpotong, dia lalu diam sama sekali.“Yah… namanya juga Chao Chao.. kurasa kita tinggalkan mereka berdua saja disini.” Kata Scarlet.”Iya… hei, Amat… kita pergi yuk… tinggalkan kedua orang itu disini…” ajak Alcohollic.”Hmm… meninggalkan mereka berdua disini? Kurasa itu ide bagus… heheheh” kata Amaterazu sambil tertawa kecil. Mereka berenam lalu meninggalkan Chao Chao dan Anna Tsuchiya di lorong gelap itu.

“Anna… kumohon… terima aku.””Chao… aku kan sudah bilang, aku sedang berpikir… aku masih punya mereka yang harus kujaga.“Ayolah… Anna…””Tapi kau kan seorang Accretian dan aku seorang Coritan!””Anna… cinta tidak memandang ras dan usia.””Sebegitu cintanya-kah kau padaku? Bagaimana dengan Namine?””Namine… sudah punya Caesar…””Jadi aku hanya pelarian? Begitu?””Bukan! Bukan sama sekali.””Waktu itu kau bersama Namine, kau juga bersama Zusaku! Sebenarnya hatimu ada pada siapa, sih?””Waktu itu, aku…””Setidaknya, beri aku waktu satu hari untuk berpikir, besok, temui aku di Numerus, ya.””*terdiam sebentar*……… baik, besok, di Numerus ya? Aku akan ada disana.”“Sekalian kalau bisa, kau jaga para junior kita disana dari para Herodian.” Kata Anna lagi.”Akan kuusahakan itu” Mereka berdua lalu melihat ke sekeliling“Hah? Yang lainnya kemana ya?” tanya Chao Chao sambil memutar mutar salah satu baut di kepalanya.

Page 28: Book Four, RF Fan Fics

“Mungkin mereka pergi dari tadi… tapi kita tidak sadar karena pembicaraan kita terlalu serius… kalau begitu, sampai ketemu besok.” Anna tiba tiba mencium pipi kanan Chao Chao, lalu pergi dari sana. Chao Chao memegang pipinya yang baru saja dicium oleh Anna. Tanpa diketahui Chao Chao, seseorang mengintai mereka dari tadi di belakang.“Huh… jadi Chao Chao menginginkan Anna ya? Aku tidak akan membiarkan dia mendapatkan Anna… Mereka berdua harus mati!” kata orang itu.

Di tempat lain, cukup jauh ke utara dari Hideout.Seorang Accretian sedang meng ekstrak cairan berwarna merah dari beberapa tumbuhan.“Huh… cuma segini hasilnya… menyebalkan…” tiba tiba, terdengar suara dari semak semak.“*!* Siapa itu!?” Si Accretian itu menghunus pedangnya dan memakai tamengnya.“Akhirnya aku menemukan kau… Bone…””Ah? Huh… lama sekali… Pein”

End of Chapter Thirty One

Sheizan Notes: Fatalis AxeFatalis Axe adalah Ultima Weapon tipe kapak, dikatakan bahwa senjata ini memiliki berlapis lapis Chaos Talic terbaik. Banyaknya Chaos Talic dalam senjata ini membuatnya mampu mencari titik kelemahan musuh secara otomatis. Begitu menyerang musuh, kapak ini akan langsung mencari titik lemah musuh dan membuatnya terdiam saat mengenai titik lemah itu. Pemakai senjata ini mampu menggunakan teknik yang bernama Blood Tiger Fang, gerakan dari serangan ini, mula mula si pemakai melakukan gerakan seperti membelah secara vertikal, gerakan ini menciptakan aliran udara dahsyat yang bergerak menuju musuh, setelah gerakan pertama, si pemakai bisa memakainya berkali kali, sampai staminanya habis, atau hanya beberapa kali saja, baru akhirnya melakukan ending yaitu putaran kapak di angkasa sambil meloncat lalu mendaratkan kapak itu ke bagian atas target.

Chapter Thirty Two, Path to The Truth

??????, Hideout Gate

Sheila mengangkat satu satunya senjata yang ada disitu, sebuah Beam Great Maul.“Uh… aku tidak terlalu ahli memakai Mace type Weapon…”

Page 29: Book Four, RF Fan Fics

“Jadi, kau maunya senjata apa?” tanya Mina“Tidak… kurasa, senjata ini sudah cukup baik bagiku.””Kalau begitu, aku akan mulai. Aegis!” Mina mengeluarkan Dragonfly Staff dan mengaktifkan Aegis.“Dragonfly Staff…”“Aku mulai! Yammar Option!” Bola bola berwarna hijau keluar dari Dragonfly Staff dan mulai menembaki Sheila, Sheila menahannya dengan Beam Great Maul.

“Ra! Keluarlah!” Mina mengeluarkan Ra, tapi, Ra kali ini berbeda, Ra sekarang memiliki lima pasang sayap berwarna emas, yang sebelumnya hanya tiga buah dan berwarna perak. Tangannya pun berubah, yang dulunya berwarna biru langit sekarang berwarna merah darah. Bahkan tubuh Ra pun menjadi berwarna biru dan berotot. Sheila terpana sesaat melihat perubahan Ra.“Itu… Ra? Seingatku Ra dulu tak seperti itu…””Kau pernah melihat Ra dulu? Berarti, aku mungkin mengenalmu di masa lalu, tapi yang pasti, kau bukan kak Sheila! Ra, Serang!” Tangan Ra membentuk sebuah bola kegelapan yang sepertinya adalah hasil pengumpulan energi kegelapan di sekitar mereka berdua.“Ini… dia sudah bukan Ra, kan? Ra dengan level tertinggi… menyatukan ketiga bentuk Ra… yaitu Ra, Osiris, dan Obelisk, sehingga menjadi satu…” kata Sheila, tangannya semakin erat memegang Beam Great Maul nya.“Kau tahu tentang itu? Tak kusangka seorang Bellato sepertimu bisa tahu cukup banyak tentang Ra…””Bentuk terakhir Ra… Anubis grade, dewa perang yang dikirim Decem untuk menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalannya Decem, Anubis adalah tangan kanan Decem, dan sangat sedikit, Cora yang diberi izin oleh Decem untuk menggunakan Anubis.””Kau tahu tentang Decem dan para pelayannya cukup banyak rupanya?” kata Mina.“ITU KARENA AKU DULU SEORANG CORA!” Teriak Sheila, dalam hatinya, dia ingin Mina tahu kalau dia Sheila tanpa dia harus melukai Mina.“BOHONG! BELLATO ADALAH BELLATO! CORA ADALAH CORA! KAK SHEILA ADALAH SEORANG CORA! SOLARIS!” Mina mengeluarkan sebuah bola api raksasa dari ujung Dragonfly Staff, lalu, dari cahaya itu memancar sebuah sinar yang lalu ditembakkan kea rah Sheila.“*!* Kyaaaa!” Solaris milik Mina tidak mengenai Sheila secara telak karena dihalangi oleh Beam Great Maul, namun, sebagai akibatnya Beam Great Maul itu hangus terbakar.“Uhh… apa… tak ada senjata lain…” Sheila melihat ke sekeliling. Dia lalu melihat dua buah tombak panjang yang terbuat dari kayu.“Itu…” Sheila langsung berlari ke arah dua buah tombak itu. Tapi saat berlari ke arah kedua tongkat itu, Mina lebih dahulu memakai Force.“Ensnare! Entangle! Tranquility! Desolate! Weakness! Elemental Burn! Hell Bless!” Lalu sebagai penutup…

“MELATHA!” dari Dragonfly Staff keluar aliran listrik yang dahsyat, begitu dahsyat hingga cahaya lampu yang remang redup di ruangan itu kalah dengan cahaya yang dihasilkan listrik yang keluar dari Dragonfly Staff. Listrtik itu langsung menyambar Sheila dan membuatnya terpental jauh hingga menabrak tembok.

Page 30: Book Four, RF Fan Fics

“KYAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!! *brakk!!!*” Sheila jatuh tersungkur, walau begitu, dia berhasil mengambil dua tombak dari kayu yang ingin diambilnya.“Hosh…hosh… apapun yang terjadi… aku tidak akan membiarkan kau mendekati Sheizan…” kata Mina… Mina lalu memasukkan Dragonfly Staff. Lalu dia berbalik dan menjauhi Sheila, lalu…

“Kemampuanmu sudah berkembang jauh… Mina… Kau sudah bisa memakai dua buah Elite Force dengan delay yang pendek…”“Tidak… mungkin… kau masih… sadar?”“Bahkan kau menguasai sebuah Master Force, Melatha…”“Ke…kenapa kau…””Mina… serangan ini hanya serangan kecil… belum mengertikah kau? Tentang siapa aku sebenarnya? ””Ugh… TRANCE!” Dari tubuh Mina lalu keluar energi yang meluap luap, warnanya kuning keemasan.“Kau juga sudah menguasai Trance… aku bangga padamu…Mina…””JANGAN BANYAK BICARA! GRAVITY FIELD!” Force yang dipakai Mina mengubah aliran gravitasi di dalam ruangan itu, membuat seolah seluruh udara di ruangan itu menekan ke arah Sheila. Sheila berdiri, udara yang semakin menekan ke arah Sheila, dia lalu memasang kuda kuda dengan kedua tombaknya.

“AKU SUDAH TIDAK TAHAN!…TRANCE!… Birthright Technique! Dance of the Gale Winds!” Dari tubuh Sheila keluar energi yang meluap juga, warnanya biru cerah, seperti langit. Dia lalu menghilang.“A…apa?” Mina ternganga, lalu… *shiatt… ZENGG…ZENGG…TRENGG…SHING!” tiba tiba Sheila berada di belakang Mina, kedua tombaknya di samping tubuhnya. Mina lalu terjatuh, Sheila memakai teknik yang memadukan penghentian waktu dengan kekuatan serangan sangat besar yang dimiliki seorang Assaulter dan Templar.“Kau… tidak…*!*” Mina melihat ke arah Sheila. Kali ini, dia melihat bayangan seorang Cora yang membawa dua buah Dark Lance di tubuh Bellato Sheila.“Jadi… aku… salah… ya? Kak… Shei…la…” Sheila yang sedang mengatur nafasnya terburu buru menghampiri Mina.“Mina! Kau… kakak menyerangmu terlalu kuat…””Ti…tidak apa apa…”“Jangan bergerak! Healing! Healing Wind!” Sheila terus mencoba menyembuhkan Mina dengan Holy Force yang dia kuasai.

Pada saat itu, tiba tiba pintu dibelakang Sheila terbuka, disitu, berdirilah Michelle.“Mi…Mina? MINA!” Michelle lalu berlari mendekati Mina yang terbaring lemas.“Kau… apa yang kau lakukan padanya?””Michelle… aku…””PERGI! PERGI SEBELUM AKU MELAPORKAN KAU PADA SHEIZAN!”“Michelle…””PERGI!”

Page 31: Book Four, RF Fan Fics

“Uhh… baiklah…””Mi…chelle… jangan… dia…uhh…” Mina lalu pingsan, Michelle yang agak shock lalu mencoba mengendalikan dirinya lalu membawa Mina ke rumah sakit.

Sementara itu, Sheila sendiri…“Sheila… jadi, kau melawan Mina dan hampir membunuhnya?” tanya Kuru.“Aku… ya… aku melakukan itu…””Kenapa… Sheila? Tidak biasanya kau ceroboh seperti ini…””Aku dibutakan oleh keinginanku untuk diakui oleh Sheizan… mungkin… aku sebaiknya pergi dari sini saja ya…””Hmph… kalau begitu kau bukan Sheila.””Kuru…” Sheila tercengan mendengar pernyataan Kuru.”Sheila yang kukenal tidak pernah menyerah, bahkan ketika kekasihnya terpaksa diubah menjadi seorang Accretia, dia tetap tabah menerimanya.” Sheila terdiam mendengar kata kata Kuru.”Tapi… bagaimana kalau aku memang bukan Sheila? Tubuhku tubuh Bellato sekarang…” kata Sheila sambil menundukkan kepalanya lebih kebawah.“Apapun yang terjadi, Sheila tetap Sheila. Jangan menyerah, masa Protector Kelima menyerah…””Aku…” Sheila diam, dia menutup matanya, setelah beberapa saat, dia melanjutkan bicaranya.“Aku tidak akan menyerah, meski aku harus dibenci oleh dia terlebih dahulu, aku tidak akan menyerah untuk memberi tahu dia!” Kata Sheila, dia berdiri sambil mengepalkan tangannya, mukanya agak mengernyit.“Nah… begitu dong… itu Sheila yang kukenal…” kata Kuru, yang lalu bernafas lega.“Kuru… aku tidak tahu apa jadinya tanpa kau… kau… teman yang baik…”“Sama sama, Sheila!”

Selama beberapa hari kemudian, Mina dirawat di rumah sakit, dia masih belum sadar, dokter mengatakan bahwa Mina sekarang koma. Kuru yang mendengar hal itu saat menengok Mina memberitahu Sheila.“Astaga… apa aku melukainya sedalam itu…?””Kurasa iya… dia belum sadar sampai sekarang… walaupun beberapa Holy Chandra dan Grazier dengan Inanna mereka berusaha melakukan Heal secara intensif, dia masih belum sadar.” Kata Kuru.“Kuru… apa yang dipikirkan Sheizan… tentangku kalau sudah begini?””Entahlah… aku juga tidak tahu, mungkin kau harus menemuinya secara langsung”“Aku juga berpikir begitu… tapi… kapan?””Bagaimana kalau setelah Mina sembuh?”“Setelah Mina sembuh ya… baik, kurasa… kau ada benarnya.”

Di rumah sakit…

Sheizan sedang duduk di sebelah Mina, didepan kasur pasien Mina, duduk Chao Chao dan Anna Tsuchiya, mereka berdua bergandengan tangan.“Sheiz… semoga Mina cepat sembuh ya…” kata Anna.

Page 32: Book Four, RF Fan Fics

“Ya… terima kasih, Anna…” Beberapa saat hening, lalu, masuklah seorang Accretia.“…Kau… sudah kembali rupanya?””Ya… aku mengajak dia kesini…” datang lagi seorang Accretian.“…Bone… Pein, duduklah…” Bone dan Pein lalu duduk di kursi berwarna biru yang ada disana.“Jadi benar… Mina dilukai oleh seorang Bellato?” kata Bone”Ya… kabarnya dia hanya memakai tongkat kayu untuk melukai Mina sedalam ini…””Jangan jangan dia mata mata Herodian?” usul Pein. Semua yang ada disitu terdiam mendengar itu.”Itu mungkin saja… eh, Sheiz, kau sudah menterjemahkan tulisan yang aku kirim waktu itu, kan? Aku dengar dari Pein…””Ya… aku sudah menterjemahkan semuanya, nanti saja kau baca.””Satu lagi, Sheiz, katamu ada tiga orang Destinied lagi, benarkah?””Hmm… ya… Xafelthas, seorang Guardian dengan Grand Cross. Red, Seorang Assaulter dengan Fatalis Axe, Sakura, seorang Wizard dengan Arcane Yian Kut-Ku.””Begitu… boleh aku menemui mereka?””Nanti saja… mereka sedang beristirahat sekarang setelah mendapat penjelasan dariku kemarin.”

Hall of Heroes, Hideout GateXafelthas membawa tiga buah gelas yang berbeda ukurannya, dua diantaranya berisi jus, yang satu berisi campuran oli dan bensin.“Huah… semoga minuman ini tidak aneh aneh seperti terakhir kali…” Xafelthas lalu menaruh ketiga gelas itu dan menyodorkan gelas yang pendek ke Sakura, dan gelas berisi oli dan bensin ke Red.Sakura menunduk sambil mengusap usap perutnya.“Kenapa, Sakura?” tanya Red.“Entahlah… aku sedikit… mual… aku mau ke kamar kecil dulu.” Sakura lalu beranjak dari tempat duduknya dan berlari lari kecil ke arah kamar kecil.Sesampainya di kamar kecil. Sakura lantas berlari kedepan wastafel terdekat, lalu muntah cukup banyak. Setelah muntah beberapa kali, dia mengucurkan air dari keran, lalu menadahkan tangannya untuk mengambil sedikit air untuk membasuh mukanya, setelah membasuh mukanya, dia melihat kaca di depannya.“Apa aku…” Sakura tidak melanjutkan kata katanya, Namine muncul dari pintu dibelakangnya.“Sakura, kau tidak apa apa? Kau sakit?””Tidak… kak Namine… aku hanya…””Kalau kau agak sakit lebih baik kau pulang dan istirahat, aku akan mengantarkan kamu sampai kesana.””Xafel dan Red bagaimana?””Aku yang akan memberitahu mereka, kamu duluan saja keluar.” Setelah itu, Namine keluar dan memberitahu Xafel dan Red, sementara Sakura langsung menuju pintu keluar. Namine menghampiri Xafelthas dan Red.“Sakura sedang tidak enak badan, aku akan mengantarkan dia pulang.””Oh… dia sakit apa?” tanya Red.

Page 33: Book Four, RF Fan Fics

“Aku juga tidak tahu, yang pasti, dia muntah cukup banyak tadi…” mendengar kata kata itu, Xafelthas terbelalak sebentar sebelum memalingkan kepalanya.“Ada apa, Xafel?””Tidak, kak…””Kalau begitu, aku pergi mengantar Sakura dulu, ya!””Ya, kak…” jawab Xafelthas lesu.

Namine mengantarkan Sakura sampai rumahnya.“Sakura, sampai sini ya! Kau harus banyak istirahat, jaga kesehatanmu”“Ba…baik, kak Namine…” Sakura lalu masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu depan. Untuk beberapa saat dia terdiam di pintu depan, lalu dia terduduk, lalu sambil mengusap usap perutnya yang tadi sakit, dia berkata dalam hati.“Apa ini takdirku…? Bertemu dengan dia…?”

End of Chapter Thirty Two

Sheizan Notes: Arcane Yian Kut-KuSatu dari dua tongkat Ultima Weapon, tongkt ini dinamai dari nama pemimpin pertama para Bellato, yaitu Yian Kut-Ku.Tongkat ini mempunyai kemampuan untuk melipat gandakan kemampuan Force penggunanya, sampai tahap dimana si pemakai bisa memakai Force tanpa membawa tongkat ini.Pengguna tongkat ini mampu memakai Nova Trigger, yang merupakan teknik yang menembakkan Force non Elemental berkali kali sesuai dengan sebuah nada, teknik ini sangat sulit dilakukan orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang musik, tetapi saat dikuasai, menjadi senjata yang sangat berbahaya.

Chapter Thirty Three, A Prophecy

Bellato HQ, 12 tahun yang laluSeorang Bellato muda sedang duduk di sebelah temannya di bawah sebuah pohon yang rindang di dekat pos Bellato, temannya itu sedang berbicara panjang lebar tentang sesuatu yang hanya dimiliki olehnya“Kau tahu, Sakura? Akhir akhir ini, aku merasa bisa membaca masa depan orang lain lho!”“Benarkah? Strive? Kalau begitu, bagaimana kalau kau coba baca masa depanku…”“Baiklah… kemarikan tanganmu!” Sakura menyodorkan tangannya pada Strive. Strive menelitinya dengan seksama, lalu berkata.“Ini… kau…” Kata kata Strive terhenti.“Aku kenapa?” Tanya Sakura.

Page 34: Book Four, RF Fan Fics

“Kau akan menjadi… masa depan… Bellato Union…””Ha? Kita semua akan menjadi masa depan Bellato Union, Strive””Bukan… bukan hanya Bellato Union… tapi juga… Holy Alliance Cora… dan… Accretia Empire…” Sakura terperanjat, dia berpikir, tidak mungkin kalau seorang Bellato menjadi harapan ketiga bangsa di masa depan, sementara perang yang terjadi sekarang saja sudah sangat dahsyat…“Kau ngaco, Strive!””Aku tidak mengada ada, Sakura… satu lagi… kau akan menikah dengan seorang… Cora…””Sudahlah! Aku tidak percaya lagi dengan ramalanmu!” Sakura lalu meninggalkan Strive sendirian.

Hideout Gate, masa sekarang“Masa sih… ramalan konyol itu benar…?” pikir Sakura dalam hati.“Ah, paling ini hanya karena aku salah makan saja!” kata Sakura mencoba menentramkan hatinya.“Tapi bagaimana kalau… aku kan belum menikah dengan dia… kalau…” Sakura terus berpikir sendirian. Setelah berbicara pada dirinya sendiri untuk waktu yang cukup lama, Sakura akhirnya berbicara pada dirinya sendiri.“Ah, lebih baik aku tidur, mungkin aku kecapaian.” Dan dia pun tidur.

Hideout Gate, Hall of HeroesXafelthas dan Red sedang duduk, keduanya tampak tidak tenang, Xaflethas menundukkan kepalanya terus, sementara Red (walau ekspresinya wajahnya tidak bisa diungkapkan) tampaknya juga khawatir akan Sakura. Pada saat itu, datang seorang Accretian menyapa mereka berdua.“Xafelthas… dan SR-71?” tanya Accretian itu.“Hm? Ya, itu kami… ada apa?” tanya Red. Accretian itu lalu duduk di salah satu kursi di meja mereka berdua.“Salam kenal, aku Bone, BoneCrusher.” Mata mekanik Red yang berwarna biru langsung bergerak melihat Bone, lalu memperhatikannya dengan seksama.“Benarkah… anda yang bernama… BoneCrusher?””Ya… kalian… Destinieds baru itu, kan? Katanya ada seorang lagi, mana dia?””Dia sudah pulang… dia agak sakit tadi.” jawab Red lagi, sementara Xafelthas tampaknya tidak bersemangat mengikuti pembicaraan ini.“Anda… yang disebut… Phalanx itu, kan?” tanya Red lagi, dia semakin bersemangat.“Itu betul… hei, Xafelthas, kenapa kau?” Xafel terus menunduk, di pikirannya hanya terbayang Sakura saat ini.“Oh ya, tuan, panggil saja saya Red.””Hm? Oh, baiklah, Red… kenapa temanmu ini?””Entahlah… saya juga kurang mengerti…”“Kelihatannya dia lebih baik kita tinggalkan sendirian. Aku ingin melihat Fatalis Axe mu, bagimana kalau kita keluar?””Baiklah…” Red dan BoneCrusher meninggalkan Xafelthas sendirian. Dia terus diam

Page 35: Book Four, RF Fan Fics

disitu, entah apa yang dipikirkannya. Sampai Namine kembali dari mengantar Sakura dan melihat Xafelthas yang cuma sendirian.

“Xafel… kau ini kenapa, hah?” tanya Namine”…” Xafelthas tidak menjawab. Namine berpikir sebentar sebelum menjawab.“Kau… sampai segitunya khawatir dengan Sakura… jangan jangan… kau dan Sakura pernah…” Xafelthas langsung melihat Namine, dan langsung menutup mulutnya.“Mmmmhh…” Orang di sekitar mereka melihat dengan heran, bahkan Caesar yang sedang ada di meja seberang pun keheranan.“Umm… maaf… tolong, kak… aku… gak mau membicarakan itu… disini”“Begitu ya? Hehee…” Namine tertawa kecil.“Kakak jangan… bocorkan rahasia aku ya… kalau tidak… rahasia kakak akan saya beri tahukan ke Caesar” ancam Xafelthas.“Rahasia apa?” tanya Namine, Xafelthas lalu berbisik ke telinga Namine.“Kalau kakak itu hode” Namine langsung mundur dari posisinya, dia melihat Xafelthas dengan ekspresi terkejut di mukanya, lalu berusaha mengontrol dirinya sendiri.“Uhh… kau… tahu dari… mana?””Kak Lime yang memberitahuku” *!* Namine sekarang ingat, Lime dari dulu sudah tahu kalau dia seorang hode, tapi dia tetap menyukai Namine, karena Lime sendiri pernah terinfeksi virus hay(dan masih hay sampai sekarang). Sekarang dia dengan RinTohsaka… (yang juga seorang hode).“Baik… aku tidak akan memberitahu hal ini pada siapapun… tapi… tolong jangan kasih tahu tentang itu ke Caesar ya…” kata Namine dengan nada memohon.“Baik, ini perjanjian antara kita berdua ya!” kata Xafelthas. Namine lalu melangkah mundur dan kembali ke belakang bar bersama Caesasr, Caesar lalu berkata sesuatu apda Namine, yang tidak terdengar oleh Xafelthas dari jarak sejauh itu. Dia lalu mulai merenung lagi.

Sementara itu… Sheizan mendatangi rumah Kuru, tempat Sheila tinggal sekarang.*tok tok tok* Kuru dan Sheila yang ada di ruang makan di belakang melihat ke pintu depan.“Siapa ya kira kira…?” tanya Kuru“Entahlah, coba kau buka” Kuru berjalan ke pintu depan dan membukanya, didepan pintu berdiri Sheizan, yang tingginya sekitar dua kali lipat Kuru, Kuru harus mendongak keatas untuk melihat wajahnya.“S…Sheizan…?” Mendengar kata Kuru, Sheila langsung meninggalkan tempatnya duduk dan menuju pintu depan.“Aku ingin berbicara dengan temanmu” kata Sheizan.“Ta…tapi…” pada saat itu, Sheila tiba di pintu depan, dia berdiri di belakang Kuru.“Aku tidak ingin ada pertarungan, kita akan bicara baik baik. Duduklah, kalian berdua”“Ini rumahku, aku yang berhak menentukan disini!”“Tapi rumah ini ada didalam Hideout, kumohon, Kuru, duduklah””Kuru, sudahlah, ayo duduk.” Kuru pun akhirnya duduk di salah satu kursi di ruang tamunya, Sheila duduk di sebelahnya. Sheizan masuk, ternyata Light dan Pein ada di belakangnya.” Mereka juga masuk dan lalu duduk, tapi Pein terpaksa menunduk saat

Page 36: Book Four, RF Fan Fics

masuk karena aslinya rumah itu didesain untuk seorang Bellato. Setelah itu, pembicaraan pun dimulai.

“Aku tidak akan basa basi, temannya Kuru” Sheila melihat Sheizan, jantungnya berdetak keras.“Pertama, siapapun kau, aku tidak percaya kalau kau adalah kak Sheila.” Sheila melihat Sheizan dengan wajah tidak percaya.“Kedua, kami bertiga sepakat, kalau kau, mungkin, seorang mata mata Herodian” Mendengar itu, Sheila lebih terkejut lagi, hatinya serasa dipotong potong oleh sebuah Dark Beam Sword. Tiba tiba Kuru berdiri dan membentak Sheizan“APA MAKSUDMU!? KAU MENUDUH DIA TANPA BUKTI APAPUN!””Kalau begitu, kenapa dia menyakiti Mina? Apa kau bisa katakan alasannya?”“Dia… dia melakukannya untuk membela dirinya, Mina menyerangnya!”“Karena Mina belum bangun sekarang…””KALAU BEGITU, TANYA SAJA PADA MINA! APA BENAR SHEILA MENYAKITI DIA!?” Kali ini, Sheizan juga kehilangan kesabaran.“DIA BUKAN SHEILA!””DIA SHEILA, AKU YAKIN ITU DARI DALAM HATIKU!, MASA KAU YANG ADIKNYA SENDIRI TIDAK SADAR AKAN HAL ITU?””APAPUN ALASANMU, AKU TIDAK AKAN PERCAYA KALAU DIA SHEILA! SHEILA SEORANG CORA! DAN DIA SUDAH KEMBALI KE SISI DECEM!” Sheizan dan Kuru saling membentak.“Sheiz… sudahlah… hentikan…” pinta Light, Sheizan lalu menenangkan dirinya, dan tampaknya, dia baru sadar kalau dia berdiri.“Kuru… sudahlah… aku tidak ingin kau memaksakan dirimu…” Untuk beberapa saat, suasana sunyi.

Setelah akhirnya semuanya tenang, Pein akhirnya berbicara“Keputusan akhir kami adalah… Kau harus pergi dari Hideout Gate, temannya Kuru” Sekarang, hati Sheila serasa ditembak oleh sebuah SI Hora Acheron Launcher +7 Ignorant. Kuru yang mendengar ini mencoba untuk berdiri dan mulai berteriak lagi, tapi ditahan oleh Sheila.“Kuru… sudah… aku tidak mau kau berselisih dengan dia hanya karena aku…””Kalau kau mau mengusir dia dari Hideout, aku akan ikut bersamanya.”“Kalau kau memang mau mengikutinya, aku tidak akan memaksamu tinggal disini, pergilah bersamanya.” Kata Sheizan. Light memandang Kuru dengan penuh perhatian. Kuru memandang balik ke Light dengan tatapan kasihan. Seakan menyiratkan kalau dia iba pada Light yang terpaksa mengikuti Sheizan yang sekarang.“Kalau begitu, mulai hari ini, kita pergi dari sini, Sheila!” Kuru lalu pergi ke kamarnya dan mulai mengepak barang barang.“Kalau begitu, aku ingin melihat rumah ini kosong nanti malam.””Baik! Rumah ini akan kosong nanti malam!”“Kalau begitu, kami bertiga akan pergi sekarang. Selamat siang.” Sheizan, Light, dan Pein keluar, Pein kembali harus menunduk agar bisa keluar. Setelah mereka keluar, Kuru kembali berbicara para Sheila.

Page 37: Book Four, RF Fan Fics

“Sheila! Kenapa kamu tidak melawan pendapat mereka tadi?””Aku tidak mau, itu hanya akan memperpanjang masalah ini””Tapi akhirnya jadi begini! Kau sebenarnya mau apa sih?””Aku mau… dia tahu yang sebenarnya tentang aku””Kalau begitu, kau seharusnya mengeluarkan pendapatmu! Memberitahu yang sebenarnya pada dia!” Sheila diam saja.“Ayo, kita segera pergi dari sini! Percuma saja berada disini kalau tidak bisa meyakinkan dia.” Sheila lalu mulai bersiap siap untuk pergi juga.

Sementara itu…“Hosh…hosh…””Pengendalian senjatamu masih kurang, kau tidak akan bisa menggunakan perisai bersamaan dengan sebuah Kapak kalau kau tidak mengenal Kapakmu dengan baik.””Hosh… tuan Bone… apa… saya bisa istirahat…?””Kalau kau ingin menguasai teknik yang aku pelajari sejauh ini, kau harus berlatih terus dengan tekun tanpa istirahat selama setidaknya tiga tahun, kalau kau mau istirahat sekarang, silahkan, tapi kau tidak akan bisa menguasai teknikku.” Mata mekanik Red melihat ke Fatalis Axe sebentar, lalu dia berkata.“Latihan ini… akan saya lanjutkan!””Bagus! Sekarang, kendalikan Fatalis Axe mu! Buat agar dia menuruti semua yang kamu inginkan!”

Sementara itu… di orbit luar planet Novus…Kirin Space Station, Command RoomSeorang Herodian tampak melapor pada pemimpinnya.“Kami sudah mendapatkan semua data tentang orang yang bernama Sheizan itu, tuan Zerand! Nama lengkapnya adalah Sheizan Lunarez. Anak dari Rufus Stream dan Alicia Melodia. Adik dari Sheila Regica. Untuk laporan lengkapnya bisa anda baca disini.” Fleet Admiral Zerand pun mulai meneliti laporan itu. Setelah cukup lama menelitinya, dia berkata.“Apa kau punya informasi tentang Hideout ini juga? Lalu kedua Protector selain orang ini?””Semuanya sudah kami siapkan, tuan!””Kalau begitu, kita akan segera menghancurkan tempat itu, dan membuat Novus menjadi milik kita…””Bagaimana dengan orang orang dari Federation, tuan?””Mereka adalah masalah kecil, sekarang kita singkirkan dulu mereka yang berada di Hideout, dengan begitu, sisanya dapat kita pecah belah dengan mudah, huahahaHAHAHAHAHAHA!!!!!”

End of Chapter Thirty Three

Sheizan Notes: Herodians

Page 38: Book Four, RF Fan Fics

Herodian adalah bangsa penjajah, mereka adalah bangsa yang hidup dengan menghabiskan isi suatu planet, lalu menghancurkannya, dan berpindah ke planet lain. Walau begitu, ada beberapa planet yang mereka anggap cukup baik untuk tempat tinggal mereka, tidak mereka hancurkan walaupun kekayaan alamnya sudah habis. Tidak ada yang pasti tentang asal usul mereka, sejarah mereka yang (saat ini) diketahui adalah bahwa mereka pernah punya sebuah Aliansi yang menghalangi mereka sebelum mereka mengalihkan perhatian mereka ke Novus, Aliansi itu adalah Taurus Alliance yang terdiri dari berbagai macam ras yang bersatu untuk menghadapi para Herodian, sayangnya, Taurus Alliance ini hancur dari dalam oleh Arcane Virus buatan para Herodians.Di masa sekarang, para Herodian sedang memantau Novus dari Kirin Space Station untuk melakukan sebuah invasi besar terhadap planet Novus, planet Cora, planet Bellato, dan planet Accretia, dengan tujuan menguasai seluruh sektor Novus.

Chapter Thirty Four, The Once Fallen Alliance

Hideout Gate, Gate Mansion Control CenterSheizan sedang duduk di tengah sambil membaca semua laporan dari Bone yang baru dia bawa setelah dia kembali ke Hideout, saat itu, masuklah Michelle dan Light.“Sheiz? Itu…” kata Light terhenti.“Ya, ini laporan dari Bone… baru beberapa hari lalu dia pulang kan…?”“Ada yang menarik?” tanya Michelle“…” Sheizan terdiam“Kenapa, Sheiz?” tanya Light“Di salah satu laporan ini, berisi semua data tentang Ultima Weapons…”“*!* Apa? Semua Ultima Weapons? Senjata kita?””Ya… karena, aku sempat mengirimkan informasi tentang bahasa manusia pada Bone, jadi dia langsung menterjemahkan semua yang dasarnya berbahasa manusia””Begitu… ada informasi lain lagi kah?” tanya Light lagi.“Ini… mengenai para Destinied” Jawab Sheizan. Light dan Michelle, bahkan semua staf Control Center sampai berhenti dari pekerjaan yang sedang mereka lakukan. Sampai lima menit kemudian, barulah Sheizan meneruskan.“Dituliskan disini ‘Destinied, adalah orang orang terpilih penerus Manusia, mereka menentukan nasib dari manusia dan keturunan mereka, hanya ada dua pilihan bagi mereka, berjuang, atau melihat kehancuran manusia. Mereka adalah orang orang terpilih, yang sesuai takdir, akan bertemu dengan, ataupun tanpa, disengaja.’” Jelas Sheizan.………“Kalau begitu, pertemuan kita itu, jenis tidak disengaja ya…?” tanya Light.“Kurasa, sebagian besar Destinied bertemu tanpa disengaja, walau mungkin, ada beberapa yang disengaja di masa lalu.” Kata Sheizan lagi.

Page 39: Book Four, RF Fan Fics

“Umm… aku mau tanya…” kata Michelle malu malu.“Tanya apa, Chelle?” Light melihat Michelle.“Apa semua Destinied… ditakdirkan berpasangan juga…?”“…entahlah, kalau dilihat dari keadaan kita sekarang, yang tidak berpasangan hanyalah para Accretia. Pasangan yang ada sekarang kan… Aku dan Mina, Light dan Michelle, lalu Xafelthas dan Sakura, ya kan?”“Ya… kira kira seperti itu…” jawab Light. Pikiran Sheizan langsung tertuju pada Mina, Franco junior dan Riesha junior. Saat tiba tiba…“Tuan! Kami mendeteksi benda aneh di dekat planet!” lapor Ryu“*?* Bisa kau perlihatkan?”“Sepertinya, benda aneh itu ditutupi oleh semacam pelindung yang membuat kami tidak bisa melihatnya”“Awasi terus benda itu, kemana arah gerakan benda itu?”“Sepertinya, benda itu akan jatuh di Novus bagian selatan, tuan.”“Novus bagian selatan… tempat itu… penghuninya hanyalah para Novajan saja…”“Apa perintah anda selanjutnya, tuan?”“Awasi benda itu, dan kirim tim investigasi ke sana”“Siap!”

Di tempat lain…“Hosh…hosh…””Kau kelelahan? Kita Accretia tidak diciptakan untuk lelah!”“Saya tahu… tapi…”“Tidak ada tapi! Kalau kau ingin menjadi kuat, apapun harus kau lakukan!”“Hosh… Master Bone… stamina saya… sedikit… hosh… PT jauh saya hancur…”“Kalau begitu, sebaiknya kau melatih PT jauhmu”“Di mana, tuan? Di hampir semua tempat, PT jauh saya tidak cukup untuk memakai senjata yang bisa mengenai musuh dengan baik…””Elan”“Elan?””Ya… berlatihlah dengan menembaki atau melempari para Scud Lava disana… PT dari mereka cukup tinggi untukmu, berlatihlah memakai Pisau Lempar agar kau hemat amunisi.”“Begitu ya…”“Satu lagi, sebaiknya kau membeli potion ‘Premium Service’ di pelelangan kalau kau ingin lebih cepat berlatih””Premium Service…?””Seseorang yang di injeksikan dengan potion ‘Premium Service’ bisa berlatih lebih cepat, dan juga lebih beruntung.”“Jadi…?””Akan aku jelaskan… potion ‘Premium Service’ ini sangat langka, hanya dibuat oleh perusahaan Federation di pulau Boiland di selatan, yang bernama Lyto. Potion ini tersedia dalam beberapa jenis berdasarkan waktu, yang paling pendek sekitar sehari saja efeknya, yang paling lama sekitar 24 hari. Selain waktu, semua potion berefek sama, yaitu kau bisa mendapatkan Experience Point dan PT dua kali lebih cepat, bisa

Page 40: Book Four, RF Fan Fics

menambang dua kali lebih cepat, dan monster akan menjatuhkan barang dua kali lebih banyak.”“Jadi begitu… potion yang menarik sekali…””Hanya ingat, potion ini harganya sangat mahal, untuk yang satu hari saja kira kira bisa berharga antara 4 -5 juta Novas, sebaiknya kamu mempersiapkan uangmu terlebih dahulu kalau ingin membelinya, kebetulan, aku sedang bawa satu, ini untukmu, Red”“Ah! Terimakasih, Master!”

Pada saat itu, Sheizan datang bersama Light.“Wah… ada apa kalian kesini…? Tidak bersama Pein?””Pein sedang ada kerjaan… mencari Red Siege Kit ke langganannya di Armory 117”“Langganannya? Oh, iya… aku ingat… tapi ada urusan apa kalian kesini…?””Aku ingin mengirimmu ke daerah Selatan, ada benda asing yang mengarah kesana…”“Hmm… menarik… baiklah, aku berangkat sekarang?”“Kau akan berangkat bersama tim investigasi yang kusiapkan, kalian akan berangkat tiga hari lagi”“Baiklah… aku akan siap siap dari sekarang, oh ya, Red, satu lagi, bawalah panduan ini… ini aku sendiri yang membuatnya…”“Te…terima kasih, Master!” Red menerima semacam disket dari Bone yang ia simpan di backpacknya.“…”“Kenapa, Light?””Aku tidak melihat ada Red disana --a”“Huh… dia kan dibelakangku… dan kau pendek””Iya juga sih… tinggimu kan dua kali lipat tinggiku…”“Hmph, sudahlah, aku mau siap siap, Red, berlatihlah dengan panduan itu, dan ingat, jangan menyerah sampai akhir”“Baik… Master…” Bone meninggalkan tempat itu.“Kalau begitu, kami juga pergi, Red””Baik, Master!” Sheizan dan Light meninggalkan tempat itu, tersisalah Red sendiri.

“Heuh… akhirnya bisa istirahat juga…” Red duduk di tanah, tangannya yang terbuat dari besi dan kabel menopang tubuhnya, kepalanya mengarah ke langit, sistem optiknya menerawang menjelajahi langit diatasnya, dia berharap, panduan yang diberikan oleh Bone akan membantunya menjadi kuat agar bisa melindungi kedua temannya…“BAAA!” Seseorang menepuk pundak Red, refleks Red membuatnya mengayunkan tangan kebelakang, tapi dia berhenti saat melihat siapa yang ada di belakangnya“Ah… Sakura…””Sedang apa, Red?”“Aku habis berlatih… lelah sekali rasanya…””Ah, Red, ada yang mau kutanyakan…””Apa itu?””Menurutmu, Xafel itu orang yang seperti apa sih?””Xafelthas… dia itu... orangnya agak telmi… agak dudut… terus…” saat mendengar kata kata Red, Sakura sudah cekikikan, Red memandangi Sakura keheranan. Sakura lalu mengendalikan dirinya.

Page 41: Book Four, RF Fan Fics

“Kenapa…? Itu benar kok!””Enggak… aku cuma… merasa lucu aja… memangnya Accretian tidak bisa berbohong atau berbasa basi?”“Bisa… tapi aku bukan tipe seperti itu… aku tipe yang apa adanya… aku mengatakan apa adanya saja…””Begitu ya…”“Karena, dulunya kami juga manusia, punya daging sama seperti kalian… punya emosi sama seperti kalian…” Red dan Sakura pun mengobrol hingga petang menjelang…

…Daerah selatan, Rowland Mountains*BLAAAAARRRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!*……Sebuah benda raksasa mendarat di salah satu gunung dan membuat kawah yang cukup besar…Dari dalam benda tersebut, keluarlah banyak makhluk yang berbentuk aneh, walau begitu, mereka berjalan dengan dua kaki, memiliki dua tangan dengan 5 jari di masing masing tangan, dan beberapa dari mereka membawa tongkat dan memakai jubah berwarna kuning dan merah. Mereka bicara dalam bahasa asing.“[i]Sesshum namia armu?[/i]”“[i]Halaem yashi… terena Novus… sarum[/i]”“[i]Terena Novus? Terena natorian Halomental[/i]?”“[i]Se… elessan… Taurus Zantenor redoin… halessan… Taurus Zantenor hasaros!![/i]”“[i]HOOOOOOO!!!!!!!!!![/i]

End of Chapter Thirty Four

Sheizan Notes: [i] ‘Destinied, adalah orang orang terpilih penerus Manusia, mereka menentukan nasib dari manusia dan keturunan mereka, hanya ada dua pilihan bagi mereka, berjuang, atau melihat kehancuran manusia. Mereka adalah orang orang terpilih, yang sesuai takdir, akan bertemu dengan, ataupun tanpa, disengaja.’[/i]

-Quote from Sheizan, Destinieds

Destinied adalah orang orang terpilih yang menentukan takdir manusia, baik mereka mengetahuinya atau tidak, suka ataupun tidak, ingin ataupun tidak, mereka ditakdirkan untuk menyelamatkan manusia, selain mereka, tidak ada yang menentukan nasib manusia selanjutnya dan kedepannya, mereka adalah kunci untuk masa depan, pada setiap masa, beberapa Destinied ditunjuk untuk memimpin manusia menghadapi pilihan yang diberikan pada masa tersebut. Mereka dituntut untuk memiliki keberanian, keahlian, dan kemampuan sebagai pemimpin.