diktat patu
Post on 13-Apr-2018
420 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 1/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 1
WALET (Collocalia)
Sistematika
Kingdom : Animal
Fillum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Klas : Aves
Familia : Apodidae
Genus : Collocalia
Species : Collocalia fuciphagus (walet putih)
Collocalia maxima (walet sarang hitam)
Collocalia gigas (walet besar)Collocalia brevirostris (walet gunung)
Collocalia vanikorensis (walet sarang lumut)
Collocalia esculenta (walet sapi)
Species walet umumnya dibedakan berdasarkan :
• ukuran tubuh
• warna bulu
• bahan yang dipakai untuk membuat sarang
Perbedaan Walet dan Kapinis (sriti)
Keterangan Walet Kapinis
Famili Apodidae Hirunidae
Inggris Swift Swallow
Kaki Lemah, tidak dapat bertengger Kuat, dapat bertengger
Sayap Panjang, runcing dan melengkung Panjang, runcing dan lurus
Ekor Terdapat celah Tidak terdapat celah
Sarang Dari air liur Dari tanah dan rumput
Panjang badan 9– 45 cm 10 –23 cm
Produksi Telur 2 butir/periode 3 – 6 butir/periode
Warna kerabang Putih Putih atau bercak-bercak coklat
muda
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 2/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 2
Jenis Walet Di Indonesia
1. Walet Putih (Collocalia fuciphagus atau Aerodramus fuciphagus atauedible-nest swiflet)
• Bulu berwarna cokelat kehitam-hitaman dengan bulu bagian bawah keabuan
atau cokelat.
• Sarang terbuat dari air liur berwarna putih
• Panjang badan 12 cm
• Bertelur 2 butir/periode berwarna putih
• Habitat : celah-celah batu karang dan gua kapur
• Penyebaran : Asia Tenggara, Filipina, Kalimantan, Sumater, jawa dan Bali
2. Walet Besar (Collocalia gigas atau Hidrochous g igas atau giant swiflet)• Bulu berwarna hitam dengan bagian bawah cokleat tua
• Sarang terbuat dari akar-akaran, lumut serat dengan karekteristik semrawut
dan kotor.
• Panjang badan 16 cm
• Bertelur 1 butir/periode berwarna putih
• Habitat : perbukitan dan huta-hutan pegunungan
• Penyebaran : Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa
3. Walet Sarang Hitam (Collocalia maxima atau Aerodramus maximus ataublack-nest swiflet)
• Bulu berwarna cokelat kehitam-hitaman dengan bulu ekor cokelat kelabu
• Sarang terbuat dari air yang tercampur dengan bulunya yang berwarna hitam
• Panjang badan 12 cm
• Bertelur 1 butir/periode berwarna putih
• Habitat : Pesisir pantai atau pegunungan berkapur
• Penyebaran : Himalaya Timur, Filipina, Kalimantan, Sumatera dan Jawa
4. Walet Gunung (Collocalia brevirostris atau Aerodramus brevirostris atauHimalayan swiflet)
• Bulu berwarna hitam dengan bulu ekor abu-abu kehitam-hitaman
• Sarang terbuat dari rumput-rumputan dan sedikit air liur atau tidak
menggunakan air liu (tidak dapat dimakan)
• Panjang badan 14 cm
• Bertelur 2 butir/periode berwarna putih
• Habitat : tebing atau puncak gunung
• Penyebaran : Himalaya, China, Asia Tenggara, Filipina, Sumatera dan Jawa
Barat
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 3/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 3
5. Walet Sarang Lumut (Collocalia vanikorensis atau Aerodramusvanikorensis atau moss-nest swiflet)
• Bulu berwarna cokelat kehitam-hitaman dengan bulu ekor lebih gelap
• Sarang terbuat dari air liur yang tercampur lumut
• Panjang badan 12 cm
• Bertelur 2 butir/periode berwarna putih
• Habitat : bagian gua yang lebih dalam
• Penyebaran : Kalimantan, Sumatera, Jawa sampai daerah Pasifik Barat Daya
6. Walet Sapi (Collocalia esculenta atau white-bellied swiflet)
• Bulu berwarna hitam kebiru-biriuan dengan bagian bawah berwarna kelabu
gelap, dan bagian perut agak putih.
• Sarang terbuat dari campuran lumut dan rumput yang direkatkan dengan airliur.
• Panjang badan 10 cm
• Bertelur 2 butir/periode berwarna putih
• Habitat : padang rumput berpohon terbuka atau hutan.
• Penyebaran : Himalaya, Asia Tenggara, Papua Nugini, Australia, Jawa dan
Bali.
Karakteristik Walet• Habitat aslinya bersarang digua-gua yang terpencil dan gelap atau ditebing-
tebing yang curam dekat laut lepas.
• Menyukai daerah yang terdapat perairan, pada rumput atau pepohonan yang
menghasilkan serangga-serangga kecil.
• Walet tidak menyukai daerah yang tandus serta daerah dengan ketinggian diatas
1500 meter di atas permukaan laut.
• Lokasi sarang memerlukan kelembaban ruangan 85 – 95 % dengan suhu antara
25 – 29oC.
• Lokasi walet harus tenang, aman dan belum tercemar oleh polusi udara.
• Walet hidup berkelompok atau berkoloni
• Walet akan tetap pulang kandang ke lokasi asalnya selama keadaan tempat asal
tersebut sesuai dan aman.
Tingkah Laku Walet
Secara umum tingkah laku walet yang khas terdiri dari empat yaitui tingkah
laku makan (fooding behaviour ), tingkah laku pulang ke sarang (hooming behaviour
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 4/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 4
), tingkah laku membuat sarang (nesting behaviour), tingkah laku berkembang biak
(sexual behavior ).
Fooding Behaviour
Makanan utama walet adalah serangga seperti wereng, belalang kecil, semut
bersayap, laron dan kumbang kecil. Diantara serangga tersebut wereng merupakan
makanan utamanya. Walet biasanya memakan serangga dewasa yang sedang
terbang, dan tidak suka memangsa larva atau telur serangga.
Walet mencari makan pada jam 05.00 – 18.00 dengan ketentuan sebagai berikut :
05.00 – 07.00 : Sawah dan Tegalan
08.00 – 11.00 : Hutan dan Perkebunan
12.00 – 15.00 : Sungai dan Rawa 16.00 – 18.00 : Sawah dan Tegalan
Homing Behaviour
Tingkah laku walet pulang kesarangnya meliputi waktu pulang ke sarang, cara
terbang sebelum sampai disarang dan sifat keterikatan dengan tempat
bersarangnya.
Burung ini mulai pulang ke sarangnya pada pukul 16.00 dan mencapai
puncaknya pada saat mulai matahari terbenam jam 18.00. Namun diluar musimberkembang biak, walet mempunyai perilaku pulang lebih malam yaitu sampai pukul
19.00.
Pada saat pulang cara terbang walet cukup unik. Sebelum memasuki
sarangnya, walet akan terbang cepat dengan arah lurus selanjutnya setelah
memasuki pintu masuk tempat berdiamnya, cara terbang walet beralih dari lurus
menjadi berputar-putar (rooving area).
Sifat khas dari homing behavior adalah keterikatannya yang kuat dengan
tempat asalnya. Burung ini akan selalu kembali ke tempat berdiamnya selama
tempat tersebut dianggap aman dan nyaman.
Nesting Behaviour
Walet membuat sarang pada malam hari, karena pagi hingga sore hari Walet
mencari makan. Pasangan walet jantan dan betina akan membuat sarangnya
secara bergantian dari air liurnya. Setelah sarang selesai dibuat maka betina akan
mulai bertelur, dan umumnya akan bertelur dua butir.
Berdasarkan kebiasannya, walet dapat membuat sarang tanpa berhenti setiap
tahunnya. Namun sarang yang dibuat di luar musim berkembang biak, berukuran
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 5/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 5
kecil dan tidak sempurna. Sarang ini hanya berfungsi sebagai tempat bergantung
dan beristirahat saja. Sebaliknya pada saat musim berkembang biak antara bulan
September sampai dengan April, ukurannya lebih besar, tebal dan bentuknya lebih
sempurna. Hal ini disebabkan sarang selain berfungsi tempat bergantung juga
tempat bertelur dan mengerami.
Pembuatan sarang di mulai pada bulan September dan mencapai puncaknya
pada bulan November, selanjutnya pembuatan sarang mulai menurun dan berakhir
pada bulan April. Pembuatan sarang pada musim berkembang biak dibutuhkan
waktu 40 hari, sedangkan selain musim berkembang biak memerlukan waktu 80 hari.
Hal ini disebabkan ketersedian air liur sebagai bahan utama dalam pembuatan
sarang.
Pada umumnya pemungutan sarang pada musim berkembang biak akanmerangsang walet untuk segera membuat sarang penggantinya. Pembuatan sarang
penggantinya memerlukan waktu lebih pendek dibandingkan pembuatan sarang
pertama. Namun perlu diketahui pemungutan sarang yang dilakukan secara
berturut-turut, terlebih lagi jika pemgungutan sarang pada saat bertelur atau
mengeram akan menyebabkan hilangnya rasa aman bagi Walet. Akibatnya walet
akan berhenti membuat sarang.
Sexual BehaviourMusim berbiak walet ditandai dengan banyaknya pasangan walet yang saling
berkejaran. Secara alami, walet akan memilih musim kawin dan berbiak menjelang
musim hujan. Hal ini berkaitannya dengan ketersedia serangga yang berlimpah
sebagai makananya untuk anaknya yang baru menetas.
Perkawinan walet terjadi setelah pembuatan sarang sempurna dan dilakukan
pada malam hari. Proses perkawinan dapat berlangsung beberapa kali dalam
semalam. Secara alami Walet tidak mengawini saudaranya, sehingga dapat
dihindari penurunan daya tetas dan kecacatan pada anak yang baru menetas.
Antara 5 – 8 hari setelah proses perkawinan, Walet betina akan bertelur.
Selanjutnya pasangan Walet secara bergantian mengerami telurnya setelah jumlah
telurnya dua butir. Telur-telur akan dierami selama 13 – 15 hari. Setelah menetas,
anak Walet selama 45 hari disuapi oleh kedua induknya secara bergantian. Anak
Walet dapat bisa terbang dan mencari makan sendiri setelah berumur 45 hari.
Habitat Walet
Habitat Walet meliputi habitat makro dan habitat mikro. Habitat makro dan
mikro pada walet perlu diperhatikan agar dapat dicapai produksi yang optimal dalam
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 6/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 6
pembuatan sarang. Habitat makro merupakan lingkungan atau tempat walet mencari
makan, sedangkan habitat mikro yaitu tempat berdiamnya walet.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh habitat makro yaitu :
• daerah basah dengan musim hujan lebih dari 6 bulan
• daerah hutan tropis
• daerah pertanian subur dengan irigasi yang baik
• daerah perikanan yang terdapat banyak tambak, danau, kolam atau rawa
• daerah dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl
• temperatur ideal 28 – 30oC
• daerah yang masih bersih udaranya dan belum tercemar industri
• daerah yang tidak banyak berhembus angin kencang
• daerah yang tidak banyak dihuni oleh musuh walet (predator)
Habitat mikro tempat berdiamnya walet. Pada dasarnya yang harus dipenuhi
oleh habitat mikro untuk walet yaitu kondisi yang gelap, tempetarur yang sesuai,
lembab dan lingkungan yang tenang. Berdasarkan habitat mikro, maka walet bisa
hidup di gua dan bangunan. Di gua walet hanya dapat beradaptasi dengan gua
kapur dan gua pantai, sedangkan bangunan atau rumah yang dapat dihuni oleh
walet yaitu rumah tradisional dan rumah modern. Rumah tradisional yang dimaksud
untuk tempat walet yaitu rumah atau bangunan kuno baik yang masih dihunimanusia ataupun sudah tidak didiami oleh manusia. Rumah modern walet yaitu
rumah yang dibuat khusus untuk dihuni oleh walet saja dengan persyaratan tertentu,
misalnya rumah bintang lima.
Persyaratan rumah walet bintang lima meliputi :
• Keamanan terjamin
• Habitat makronya sehat dan secara umum baik
• Suhu dan kelemban udara terjamin stabil
• Tersedia fasilitas hujan buatan, identitas bau, dan cairan perangsang
• Fasilitas extra fooding terjamin
Dalam pembuatan rumah walet bintang lima yang harus diperhatikan adalah
keadaan fisik bangunan dan komponen fisik bangunan.
KEADAAN FISIK BANGUNAN
1. Persyaratan kaca susu
• Kelembaban
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 7/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 7
Kelembaban dalam bangunan yang ideal untuk burung walet yaitu 85 – 95 %,
apabila kelembaban kurang menyebabkan walet tidak mau kawin.
Kelembaban sangat diperlukan pada saat musim kemarau. Untuk
menciptakan kelembaban yang stabil dipasang alat pengkabutan buatan atau
wadah-wadah yang diisi air.
• Aroma
Rumah yang beraroma air liur dan kotoran walet akan memikat walet untuk
mendiaminya. Aroma yang disukai walet dapat dibuat dengan menebarkan
atau mengoleskan campuran kotoran dan sarangnya ke lantai, dinding dan
atap bangunan walet atau dapat juga menggunakan prafum buatan yang
sudah banyak diperjual belikan untuk memikat walet. Parfum buatan ini terdiridari sarang, vitamin dan antistress.
• Cahaya
Kebutuhan cahaya di rumah walet yaitu antara 0,5 –2,0 foot candle atau
setara dengan dua nyala lilin. Pada rumah walet, cahaya yang masuk hanya
lewat lubang tempat keluar masuknya burung tersebut. Lubang tersebut
biasanya berbentuk persegi atau bulat. Untuk ukuran yang berbentuk persegi
yaitu 60 x 80 cm, 15 x 40 cm, 12 x 80 cm, sedangkan untuk ukuran bulatberdiameter 20 cm.
• Suhu
Suhu optimal pada bangunan walet anatara 26 – 29oC. Untuk dapat
menciptakan kondisi tersebut disekitar bangunan walet yaitu menanam
pepohonan, kolam dan menyediakan serangga akuatik sebagai pakan walet.
• Suara
Rumah walet yang menghasilkan suara dari sekumpulan atau koloni walet
dapat memikat walet lainnya. Oleh karena itu untuk bangunan yang baru
dibuat dapat dilantunkan suara walet melalui kaset.
2. Pengaturan ruangan
Dalam pembuatan gedung atau rumah walet harus disesuaikan dengan habitat
aslinya di gua. Oleh karena itu perlu pengaturan ruangan dengan baik. Secara
umum rumah walet dibagi menjadi beberapa ruangan yaitu :
• Roving area
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 8/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 8
Merupakan bagian dari habitat walet yang berupa lapangan tempat berputar-
putar sebelum walet masuk ke bangunan atau rumah walet. Ukuran minimum
dari luas ruangan ini yaitu 3 x 3 m.
• Roving Room
Suatu ruangan dalam rumah walet yang berada tepat didepan pintu masuk
walet. Ruangan ini biasanya digunakan oleh Walet untuk berputar saat
sebelum walet ke luar dari rumah walet.
• Resting Room
Merupakan ruangan tempat walet beristirahat dan membuat sarang. Untuk
mendapatkan produksi sarang yang tinggi maka ruang istirahat harus dibuatremang-remang. Untuk mencegah cahaya yang masuk secara berlebihan,
ruangan ini selalu dalam keadaan lembab.
KOMPONEN FISIK BANGUNAN
1. Fondasi bangunan
Untuk meningkatkan kualitas fisik rumah walet bintang 5 maka fondasi bangunan
harus dibuat kuat sehingga tahan gempa.
2. Lantai bangunan
Lantai bangunan walet harus dibuat lurus, padat dan tidak berlubang-lubang.
Sebaiknya lantai diplester atau disemen, agar tidak mudah becek dan kotor serta
menjaga keamanan dari pencurian yang masuk dengan cara melubangi tanah
(ngerong).
3. Dinding Bangunan
Untuk model bangunan walet biasa atau tidak bertingkat dibuat dengan
ketinggian 4 – 6 m, sedangkan untuk rumah dibuat dua tingkat dinding tembok
dengan ketinggian 8 – 10 m. Dinding bangunan dibuat tebal sehingga kedap
suara, suhu, dan kelembaban. Bagian luar dinding diplester dan dibuat licin agar
predator seperti tikus tidak dapat masuk, sedangkan bagian dalam dinding
dioplester dibuat permukaannya kasar agar walet yang baru belajar terbang tidak
mengalami kesulitan ketika akan hinggap di tembok rumah tersebut. Sebaiknya
dinding bagian dalam jangan di cat karena walet sangat peka dengan bau cat.
4. Plafon dan kerangka
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 9/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 9
Plafon (langit-langit) untuk rumah walet sebaiknya dibuat dari kayu yang awet,
kering dan tua. Kayu jangan di cat atau diberi bahan kimia lainnya karena
baunya akan mengganggu walet. Sebaiknya, kayu untuk plafon jangan dibuat
licin karena akan menyulitkan walet menempelkan air liurnya.
5. Atap Bangunan
Atap rumah walet dibuat lebih tinggi agar gerak walet tidak terganggu, serta
kelembaban dan suhu ruang lebih stabil. Atap luar rumah walet sebaiknya dari
genteng agar tahan lama, dapat meredam panas sehingga suhu dan kelembaban
ruangan sesuai dengan kondisi pemeliharaan walet.
6. Bagian Tambahan bangunanBagian tambahan bangunan pada rumah walet diantaranya pintu, lubang untuk
keluar masuk walet, lubang ventilasi dan pagar pengaman.
Pintu bertujuan untuk keluar masuk pekerja atau peternak walet. Pembuatan
pintu ini harus dibuat dari bahan yang kokoh dan kuat agar tidak mudah dijebol
pencuri.
Lubang untuk keluar masuk walet dapat berbentuk persegi atau bulat. Ukuran
masing-masing bentuk telah dijelaskan bagian cahaya pada persyaratan kaca
susu.Lubang ventilasi dibuat dari paralon berbentu bentuk “L”, kedua lubang paralon
ditutup dengan kasa halus sehingga hama pengganggu tidak dapat masuk, tetapi
sirkulasi udara tetap berjalan lancar.
Pagar pengaman sebaiknya dibuat disekeliling rumah walet. Pagar pengaman ini
dapat berupa tembok atau pagar besi yang kokoh.
Memikat Walet
1. Pasif (membiarkan rumah kosong)
2. Semiaktif (penyediaan pakan dan kaset pemanggil walet)
3. Aktif (menetaskan telur)
Reproduksi
Perilaku kawin walet sangat unik dan khas, yaitu dilakukan saat terbang
disiang hari dan dilajutkan saat mennempel disirip pada malam hari. Proses kawin
terbang ini didahului dengan kejar-kejaran sambil mengeluarkan bunyi. Selanjutnya
betina yang aada didepan jantan membalikkan tubuhnya dengan posisi terlentang.
Posisi ini memudahkan organ kelamin jantan ditempelkan pada organ kelamin
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 10/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 10
betina. Proses kawin terbang berlangsung sangat cepat dan berulang-ulang hingga
tiga kali. Secara alami walet memilih musim kawin dan berkembang biak menjelang
musim hujan. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan serangga yang berlimpah
sebagai makanan untuk anaknya yang baru menetas.
Secara alami walet tidak mengawini saudaranya, sehingga dapat dihindari –
penurunan daya tetas dan kecatatan pada anak yang baru menetas. Antara lima
sampai delapan hari setelah proses perkawinan, walet betina akan bertelur.
Kemudian pasangan walet secara bergantian mengerami telurnya setelah telurnya
berjumlah dua butir. Telur walet dierami selama 13-15 hari. Setelah menetas, anak
walet selama 45 hari disuapi oleh kedua induknya secara bergantian. Anak walet
dapat terbang dan mencari makan sendiri setelah berumur 45 hari.
Makanan Walet
Kebutuhan pakan setiap burung walet sangat banyak yaitu sekitar 1000-1500
ekor serangga perhari. Cara memakan walet tidak dapat diubah dari menyambar ke
mematuk. Makanan utama walet adalah serangga seperti laron, wereng, semut
bersayap, kumbang kecil, belalang kecil. Ukuran serangga yang menjadi makanan
utama walet adalah sangat kecil dan halus, dengan panjang sekitar 2 mm. Jeni
serangga kecil ini sering terdapat didaerah basah dan subur, contohnya rawa,
danau, sawah, tambak, dan kolam. Didaerah yang ketersediaan pakannya melimpahkualitas sarang waletnya lebih baik, tebal dan besar.
Memancing walet bisa dilakukan dengan pendekatan dari sisi pakannya.
Burung walet mencari pakan berupa serangga-serangga kecil yang beterbangan di
sawah, rawa-rawa, atau di daerah yang banyak pepohonannya. Untuk menyediakan
pakannya ditebarkan jerami di lantai dalam rumah. Tumpukan jerami tersebut
diperciki air supaya cepat membusuk. Tak lama setelah membusuk, di dalam
tumpukan jerami akan muncul kutu-kutu kecil yang merupakan pakan walet. Kutu-
kutu ini juga bisa dikulturkan dengan menebar menir (butiran beras patah dua).
Setelah menir ditebar lalu diberi percikan air. Setelah 4- 5 bulan, menir-menir akan
membusuk dan keluarlah kutu-kutu yang siap disambar walet.
Penyediaan pakan di luar atau di sekeliling rumah walet juga dapat dilakukan
dengan cara membuat kolam. Kolam ini akan dihuni serangga-serangga akuatik.
Jarak kolam juga sebaiknya agak dekat (sekitar 1-2 m) dengan rumah. Sebab
disamping sebagai penyedia serangga-serangga akuatik juga dapat digunakan untuk
keperluan lain yang masih ada kaitannya dengan usaha mengoptimalkan kondisi
rumah walet, seperti pengendalian suhu atau menjaga kelembaban.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 11/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 11
Kualitas Sarang Walet
Sarang walet yang dipanen haruslah berkualitas yang baik, karena semakin
baik kualitasnya harganya makin tinggi. Kualitas sarang walet ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
Warna Sarang
Sarang walet berwarna merah, putih, kuning, biru, hitam dan coklat. Sarang walet
berwarna merah harganya lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, sedangkan sarang
coklat harganya yang paling murah. Warna sarang walet dipengaruhi oleh sumber
makanan terutama serangga.
Bentuk SarangBentuk sarang dipengaruhi oleh faktor tempat menempel, cara pembuatan dan cara
penyimpanan sarang. Bentuk sarang walet yang paling tinggi harganya yaitu sarang
mangkokan, sarang ini berbentuk seperti mangkok dibelah dua. Sarang mangkokan
ini diperoleh dari sarang yang menempel di tengah-tengah sirip. Sarang sudut yaitu
sarang berbentuk mangkok yang dibelah empat, sarang ini dibuat pada sudut-sudut
sirip. Sarang sudut kurang disukai danm harganya relatif lebih murah dibandingkan
sarang mangkokan.
Ukuran Sarang
Ukuran sarang walet dipengaruhi oleh produtivitas air liur, cara memanen, dan
dimakan predator. Produktivitas air liur dipengaruhi oleh kondisi fisik walet dan
musim. Cara panen mempengaruhi ukuran sarang. Terdapat cara panen sarang
burung yaitu :
Panen Rampasan
Panen sarang walet yang dilakukan sebelum sarang tersebut dipakai bertelur. Panen
sarang ramppasan bentuknya tidak bersih namun warnanya putih.
Panen Buang Telur
Panen sarang yang dilakukan pada saat sudah bertelur dua butir. Sarang yangdihasilkan ukuran cukup besar, bersih dan berwarna putih, serta harganya yangpaling mahal diantara jenis sarang lainnya.
Panen Tetasan
Panen sarang walet yang dilakukan setelah dipakai untuk mengasuh anak-anaknya
hingga bisa terbang. Sarang yang dihasilkan kurang besar, tebal, kotor dan
harganya tidak tinggi.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 12/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 12
Panen Selekti f
Panen sarang walet yang tidak dilakukan secara bersama-sama, sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya hanya memanen sarang panen tetasan saja atau panen buang
telur saja.
Kebersihan Telur
Kebersihan sarang walet menentukan harga jual. Kebersihan sarang ini dipengaruhi
oleh bulu walet, kotoran kepiding, kerabang telur walet, kotoran anak walet, kotoran
lipas.
Keutuhan SarangSarang walet yang baik yaitu sarang yang bentuknya masih utuh dan teratur. Faktor
yang mempengaruhi keutuhan sarang walet yaitu sarang dimakan oleh binatang atau
serangga, dipanen dengan cara kurang baik, sarang disimpan dengan cara kurang
baik, sarang ditempatkan pada bagian sirip (atap) yang kurang baik.
Mutu Sarang Walet
Mutu merah atau Mutu DarahJenis sarang ini adalah yang terbaik mutunya. Sarang warna merah, terlihat bersih
tanpa kotoran. Ukuran sangat besar karena sarang ini merupakan panen buang
telur. Berat sekitar 9 gram per sarang. Garis tengah sarang sekitar 10 cm. Satu
kilogram sarang terdiri atas 100-130 buah sarang.
Mutu Perak atau Mutu Balkon
Warna sarang putih, bersih dan tidak terdapat kotoran, ukuran besar dan
merupakan panen buang telur. Berat sekitar 8 gram per sarang. Garis tengah sarang
sekitar 10 cm. Satu kilogram sarang terdiri atas 110-140 buah sarang.
Mutu Bulu
Jenis sarang ini bermutu sedang, merupakan panen buang telur. Karakteristik
sarang ini sama dengan kedua jenis di atas namun sarangnya banyak bercampur
bulu walet.
Mutu Sarang Rampasan
Jenis sarang ini merupakan hasil panen rampasan, warna putih, tidak terdapat
kotoran, bentuk tidak sempurna, tipis dan kecil.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 13/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 13
Mutu Sarang Pecah
Jenis ini bermutu rendah. Srang merupakan panen rampasan, bentuk tidak
beraturan, banyak yang pecak, remuk dan hancur.
Mutu Sarang Tetasan
Jenis ini merupakan hasil panen tetasan, ukuran besar, terdapat kotoran walet, noda
kutu busuk, rusak dimakan semut atau kecoa.
Mutu Sarang Hancuran
Srang jenis ini mujtunya yang paling rendah. Bentuknya tidak beraturan, pecah,
remuk dan kecil-kecil.
Faktor Penghambat Burung Walet
• Gangguan karena Lingkungano Asap dari pembakaran sampaho Bau insektisida yang tajamo Suara keraso Perubahan warna yang mencoloko Atap yang tidak rapat
• Ganggua Karena Musuh Alamio Tikuso
Semuto Kecoao Kutu Busuko Tokeko Kelelawaro Elango Ularo Pencuri
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 14/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 14
Merpati (Columba livia)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Order : Columbiformes
Family : Columbidae
Genus : Columba
Species : Columba livia
DeskripsiMerpati termasuk jenis burung yang paling akrab dengan manusia. Di negara-
negara Barat merpati sering dibiarkan hidup liar di pusat-pusat kota tanpa diganggu.
Namun di Indonesia, hal seperti itu tidak dapat dijumpai, umumnya merpati dipelihara
sebagai hobi atau kesenangan. Di kota ataupun di pedesaan, merpati umumnya
hanya dilepas dan diberi pakan ala kadarnya.
Salah satu kelebihan merpati, dibandingkan dengan binatang lain, adalah
kemampuannya mengenali medan. Kemampuan ini membuat merpati mudah pulang
kandang kendati telah terbang jauh dari rumahnya. Selain itu, merpati menuntutpersyaratan khusus untuk kelangsungan hidupnya. Makanan dan perawatannya
tidak sulit, lagipula cukup mudah dikembangbiakkan. Merpati memiliki perilaku yang
sangat jinak sehingga banyak disukai orang. Walaupun umumnya merpati dipelihara
untuk hobi semata, tidak tertutup kemungkinan untuk dibududayakan secara intensif.
Berdasarkan catatan sejarah merpati telah banyak dipelihara orang sejak 3000
SM (sebelum masehi) di Mesir. Penyebaran Merpati liar meliputi Eropa, Asia Barat
Daya, Afrika Utara. Namun setelah didomestikasi penyebarannya di seluruh belahan
dunia.
HabitatMerpati dikenal dengan istilah Rock Dove, Domestic Pigeon, Rock Pigeon,
Feral Pigeon. Hal ini disebabkan merpati liar hidupnya di sepanjang karang tepi laut
berbatu-batu, dekat dengan daerah pertanian, semak beluka. Setelah didomestikasi
merpati tinggal di bangunan, gedung pencakar langit.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 15/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 15
Merpati berdasarkan tujuan dapat dibagi ke dalam 4 kelompok yaitu :
1. Perlombaan balapan (racing)
2. Kegemaran (fancy/exhibition)
3. Produksi daging (utility)
Terdapat 200 bangsa dan varietas merpati, tetapi dari sekian banyak varietas
yang cukup terkenal hanya King, Carneau, Giant Homer dan Mondaine. Dari
sepasang merpati unggul yang diseleksi dengan baik dapat dihasilkan 10 sampai 14
merpati potong (squab) setahun dengan bobot sekitar 340 – 675 gram tergantung
bangsanya pada umur 26 – 28 hari.
Bangsa-bangsa Merpati UnggulKing
Terdapat dua varietas merpati King yang populer dibudidayakan untuk merpati
potong yaitu merpati potong King Putih dan King Perak. Merpati King Putih adalah
keturunan dari Runt, Homer, Maltese dan Duchess yang dihasilkan di Amerika Seikat
pada tahun 1891.
Ciri-ciri King Putih :
• Warna bulu seluruh bagian tubuh
adalah putih dan merapat ke tubuh• Warna kulit putih sedikit kemerah-
merahan (pinkish white)
• Tulang dada melengkung ke luar (ke
depan) sehingga dada tampak penuh
membusung dan lebar.
• Pembawaan tubuhnya tegak dengan
ekor horisontal
• Kepala relatif besar dan bulat
• Leher besar
• Tubuh padat berbentuk persegi
• Merpati tua dapat mencapai bobot
badan antara 730 – 850 gram
sedangkan yang muda antara 670 – 790 gram.
• Induk unggul dapat menghasilkan 12 – 15 anak dalam setahun dengan bobot
siap potong antara 450 – 670 gram.
• King Putih merupakan bangsa merpati yang paling populer untuk dibudidayakan.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 16/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 16
• King Perak merupakan keturunan dari tetua King Putih, hanya perbedaannya
salah satu persilanganya yaitu Duchess diganti dengan Mondaine. Ciri-ciri King
Perak hampir sama dengan King Putih, kecuali kulit berwarna terang.
CarneauBangsa merpati ini dihasilkan di Perancis. Varietas Carneau yang terkenal
adalah merah dan Putih dan yang putih paling digemari. Anak merpati yang
dihasilkan lebih kecil dari King.
Ciri-ciri :
• Warna bulu Carneau Merah adalah
merah coklat (deep red chestnut)
pada semua bagian tubuh, sedangkanCarneau Putih berwarna putih pada
seluruh tubuh.
• Tubuh padat dan dada lebar
• Pembawaan tubuhnya tegak, tidak
ada bagian-bagian tubuh yang
mempunyai penampilan gemuk.
• Sayap dan ekor sedikit lebih panjang
dari King.• Kepala sedang, lebar di bagian antara
kedua mata dan bagian atas bulat.
• Bobot yang disukai atau dipilih oleh
peternak adalah 645 – 730 gram
untuk jantan tua, untuk betina tua dan jantan muda 616 – 700 gram dan betina
muda 590 – 700 gram.
HomerDari bangsa Homer, Giant Homer
merupakan paling banyak digunakan. Varietas
merpati Homeryang populer dibudidayakan adalah
yang biru dan putih. Kelebihan merpati Giant
Homer dibandingkan dengan merpati lain adalah
kuat (hardy), cepat berbiak dan peloloh anak yang
tekun serta pengasuh anak yang baik.
Ciri-ciri :
• Warna bulu Giant Homer adalah abu-abu lebih
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 17/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 17
tua pada bagian kepala, ekor dan ujung-ujung sayap, bulu merapat ke tubuh.
• Bentuk badan yang ideal yaitu dada lebar dan dalam
• Warna kulit terang walaupun ada kecenderungan berwarna gelap
• Bentuk tubuh lebih panjang dan tidak begitu kompak ataupun persegi
dibandingkan merpati King.
• Bobot ideal untuk jantan muda dan tua yaitu 675 – 760 gram, sedangkan betina
muda dan tua yaitu 620 – 700 gram
• Kurang senang berkelahi
• Menghasilkan anak lebih banyak (prolifik)
• Anak yang dihasilkan mempunyai bobot sedang
Swiss MondaineMerpati ini dikembangkan di
Amerika. Merpati ini dikembangkan dari
merpati Runt Putih dan merpati
Mondaine dari Eropa, menghasilkan
anak merpati yang besar. Varietas
yang sudah dimasukkan dalam standar
adalah Swiss Mondaine Putih.
Ciri-ciri :• Putih di seluruh bagian tubuh dan
merapat pada tubuh
• Warna kulit terang
• Tubuh besar dalam dan lebar serta
lebih panjang dari merpati King
• Kepala cukup besar, bulat dan dahi menonjol.
• Bobot minimum untuk jantan tua adalah 900 gram, betina tua 840 gram serta
jantan maupun betina muda 785 gram. Tidak ada batas bobot maksimum.
Dalam menentukan pilihan varietas merpati mana yang baik dipelihara dapat
ditinjau dari beberapa faktor antara lain :
• Penampilan (performan)
• Tingkah laku umum, seperti sikap terhadap merpati lain dalam satu kandang
• Aktif atau tidak pada siang hari
• Ketekunan meloloh dan mengasuh anak
• Kemampuan menghasilkan anak dalam jumlah (relatif) banyak
• Banyak pakan yang dikonsumsi
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 18/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 18
Bangsa merpati apapun yang dipilih bila tujuan utama menghasilkan anak
merpati untuk dipotong, janganlah memilih merpati berdasarkan keindahan luarnya.
Belilah bibit dari peternak merpati potong (utility pigeon atau squabing pigeon).
Berdasarkan berat badannya merpati dibagi atas 3 tipe yaitu tipe berat dengan
berat badan yaitu 700 -900 gram, medium dengan berat badan yaitu 600 - 700 gram
dan tipe ringan dengan berat badan yaitu 400 - 600 gram.
Tabel 1. Bangsa-bangsa Merpati Berdasarkan Bobot Badan
Bangsa Tipe Luas lantai per pasang (m2)
Swiss Mondaine Berat 0,32 - 0,37
White King Berat 0,32 - 0,37
Silver King Berat 0,32 - 0,37
French Mondaine Berat 0,32 - 0,37
Auto Sexing Texan Berat 0,32 - 0,37
Red atau White Carneaux Medium 0,23 - 0,28
American Giant Homer Medium 0,23 - 0,28
Hungarian Ringan 0,21 - 0,23
Squabbing Hommer Ringan 0,21 - 0,23
Anatomi dan Morphologi
Kepala burung
Paruh dibangun oleh struktur yang terdiri dari zat tanduk.
Lubang hidung ada sepasang terletak pada pangkal paruh. Disebelah belakang
lubang ini terdapat penebalan kulit, dinamakan seroma yang dengan pertolongan
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 19/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 19
otot-otot kulit dapat menutup dan membuka lubang. Struktur semacam ini adalah
khas bagi burung-burung dari familia Columbidae.
Mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah yang dapat menutup dan
membuka. Disudut muka dari mata terdapat selaput yang tembus cahaya yang
dapat bergerak dari muka ke belakang, disebut membrana niktitans.
Lubang telinga terletak disebelah belakang mata agak ke Ventral, ditutupi dengan
bulu-bulu kecil
Anggota tubuh burung
Anggota belakang berupa kaki yang terdiri dari paha, betis dan shank. Paha dan
betis tertutup dengan bulu, sedangkan shank (tarsometatarsus ) ditutupi dengansisik-sisik tanduk.
Pada bagian distal dari cokor terdapat empat buah jari ( 3 jari menjulur kedepan, satu
jari kebelakang ).
Anggota depan berupa sayap seluruhnya ditutupi dengan bulu. Terdiri dari tiga ruas,
yaitu brakhium, antebrakhium dan karpometakarpus.
Bulu Pada Burung
Perhatikan bulu-bulu yang menutupi hampir seluruh bagian tubuh burung.
Berdasarkan letak bulu, kita mengenal tiga macam bulu yaitu : remiges ,tektrises dan
rektrises;
Remiges berupa bulu-bulu besar yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris,
dipergunakan untuk terbang. Bagian veksillum yang sempat menutupi bagian
veksillum yang lebar dari remiges yang bertetangga. Dengandemikian, bulu
tersebut dapat lebih kuat menahan tekanan udara pada waktu sayap digerakkan
ke-bawah.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 20/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 20
Rektrises adalah bulu-bulu ekor, bentuknya simetris, digunakan sebagai kemudi
pada waktu terbang.
Tektrises berupa bulu-bulu yang lebih kecil bentuknya yang menutupi tubuh
burung tersebut.
Berdasarkan strukturnya, kita juga mengenal tiga macam bulu, yaitu : plumae,
plumulae dan filoplumae.
Plumae strukturnya kukuh, bagian-bagiannya adalah sebagi berikut :
Kalamus merupakan tangkai bulu yang berongga di dalamnya, bagian
proksimalnya tertanam di dalam kuliy dan ujungnya berlubang dinamakan
umbilikus inferior, bagian distalnya berlubang pula, dinamakan umbilikus superior.
Adapun lubang-lubang dan rongga tersebut berfungsi tempat lalunya syaraf dan
pembuluh darah ketika bulu masih dalam pertumbuhan, sesudah selesaipertumbuhan pembuluh darah dan syaraf mengering sehingga terjadilah rongga
di dalam kalamus.
Rakhis letaknya sebelah distal dari kalamus berupa batang yang pepat dan
beralur di permukaan tengah-tengahnya, bekas tempat lalunya pembuluh darah
ketika bulu masih dalam pertumbuhan.
Rami berupa cabang-cabang halus dari kiri kanan rakhis, mempercabang-cabang
radii kearah distal dan proksimal.
Radioli berupa kait-kait pada radii yang dapat saling berkaitan antar radioli danradii sebelah distal dari radioli dari radii sebelah proksimalnya, sehingga
terbentuklah bendera bulu ( veksilum ). Kalau veksilum tersobek , dan dielus-elus,
sobekan tadi dapat bertaut kembali, karena radioli yang terlepas dapat berkait-
kaitan kembali.
Plumulae berupa bulu-bulu yang lebih kecil, kalamusnya pendek sekali, tidak
mempunya veksilum karena pada radiinya tidak terdapat radioli.
Filoplumula disebut juga bulu-bulu rambut, karena bentuknya seperti rambut ;
padanya hanya terdapat kalamus dan rami saja. Bulu ini dapat terlihat jelas
sesudah bulu-bulu lainnya dicabuti. Perhatikan daerah tubuh-tubuh yang tidak
ditumbuhi bulu, daerah tersebut dinamakan apteryale, sedangkan daerah yang
ditumbuhi bulu disebut pteryale.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 21/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 21
OTOT-OTOT DADA (otot-otot pektoral )
Otot-otot pada dasarnya ada tiga macam, yaitu :
Muskulus pektoralis major : yaitu otot dada yang paling besar, terletak pad daerah
luar dari dada. Origonya terdapat pada karina sternae dan basisternae,
sedangkan insertionya terdapat pada tulang humerus, fungsinya untuk menarik
sayap ke bawah.
Muskulus pektoralis minor : origonya terdapat pada sternum dan insertionya pada
humerus. Fungsinya untuk mengangkat sayap.
Muskulus korako brakhialis : ada sepasang yang bekerja antagonis, keduanya
mempunyai origo pada tulang korakoid, dan insetrionya pada tulang humerus.
Berfungsi untuk memutar sayap. Suatu lubang yang terdapat antara tulang-tulang
humerus, korakoud dan skapula, disebut foramentrioseus.
Ketika membedah bagian perut, dada dan leher, ada kantong-kantong udara
yang terdiri dari selaput yang tipis. Adapun kantong-kantong udara ini dipergunakan
untuk bernafas diwaktu terbang, karena daerah dada untuk melekatnya otot-otot
terbang harus stabil, rongga dada tidak dapat kembang kempis, maka dengan
bantuan gerak otot-otot, kantong-kantong tadi dapat kembang kempis sehingga
dapat bekerja seperti pompa untuk memompakan udara.
Menentukan Jenis KelaminMerpati adalah unggas yang sangat sulit dalam menentukan jenis kelaminnya
sebelum berumur 5 – 6 bulan.
Ciri-ciri merpati jantan :
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 22/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 22
• Badan pada umumnya lebih besar dari betina
• Penampilan merpati jantan lebih kasar, leher lebih tebal dan lebih banyak
bergerak dibandingkan merpati betina
• Cara berdiri merpati jantan menunjukkan garis lurus miring ke atas dari ekor ke
pangkal leher.
• Tingkah laku merpati jantan lebih agresif dari yang betina
• Merpati jantan lebih sering mengeluarkan suara (cooing sambil menari atau
berputar)
• Merpati jantan sering berjalan dengan membusungkan dada (strutting)
• Merpati jantan menentukan tempat bertelur merpati betina, menjaganya dan
menggiring merpati betina ke sarang
• Merpati jantan sering memusuhi merpati jantan lain.• Jarak antara kedua ujung tulang pubis pada merpati jantan lebih sempit
dibandingkan dengan merpati betina yang telah bertelur pertama kali.
• Bila seekor merpati jantan telah menemukan jodohnya, pada saat berciuman,
merpati jantan akan meletakkan paruhnya di bawah paruh merpati betina.
• Merpati jantan menggantikan tugas merpati betina mengerami telurnya antara
pukul 10.00 – 15.00. Tidak semua pasangan melakukan pergantian mengeram
pada jam yang sama, kadang-kadang pergantian dilakukan lebih awal. Oleh
karena itu membedakan jantan dari yang betina lebih aman jika dilakukan padapukul 12.00 karena pada jam tersebut lebih dapat dipastikan giliran jantan yang
mengeram.
Ciri-ciri merpati betina :
• Badan lebih kecil dari yang jantan
• Penampilan kepala betina lebih halus
• Cara berdiri merpati betina adalah dengan punggung horizontal dan ekornya lebih
terangkat dibandingkan dengan merpati jantan.
• Merpati betina berpenampilan lebih lembut dari merpati jantan, kepala dan leher
kecil dari jantan.
• Walaupun merpati betina juga mempunyai suara tetapi tidak sering berbunyi
seperti jantan
• Merpati betina cenderung berjalan dengan bagian ekor bergoyang (waddle)
jarang sekali menari-nari maupun membusungkan dada.
• Jarak antara kedua ujung tulang pubis merpati betina yang telah bertelur pertama
kali lebih besar dari merpati jantan.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 23/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 23
• Bila seekor merpati betina telah menerima pendekatan seekor merpati jantan
maka ia akan menciumnya dengan jalan meletakkan paruhnya di atas paruh
merpati jantan.
• Merpati betina bertugas mengerami telurnya antara pukul 16.00 – 10.00. Bila
seekor merpati sedang mengerami telurnya pukul 06.00 maka dapat dipastikan
merpati tersebut adalah betina.
Reproduksi
• Merpati bersifat monogami
• Merpati dalam membentuk pasangannya terdapat dua cara yaitu alami (natural)
dan secara paksaan (forced)
• Membentuk pasangan merpati secara alami (natural) dan secara paksa (forced)
• Perkawinan dapat dilakukan pada umur 5 - 8 bulan
• Puncak produksi telur antara umur 12 -18 bulan
• Merpati yang berproduksi baik bisa sampai 5 tahun
• Setelah anak merpati umur 2 – 3 minggu, maka induknya bertelur kembali
• Dalam setahun dapat bertelur 12 - 16 butir
• Fertilisasi terjadi segera setelah ovulasi di infundibulum, sperma dapat hidup
dalam oviduct selama 14 hari, proses pembentukan telur 40 – 44 jam.
• Bertelur sore hari, tiap clutch 2 butir, dierami oleh induk dan bapak, menetas
setelah 18 hari, jarang menetas bersama, selisih bisa sampai 12 jam.
• Jantan dan betina menghasilkan Crop Milk / Pigeon Milk, dari tembolok untuk
meloloh anak.
• Dapat dipelihara sampai umur 4 tahun, produksi terbaik pada tahun produksi ke
dua.
Tingkah Laku Kawin
Pejantan dalam melakukan persiapan kawin yaitu memikat perhatian betina
dengan cara menggembungkan temboloknya, bulu-bulu dimekarkan, sayapdirebahkan serta memperlihatkan penampilan yang tenang. Bila seekor betina
menerima pejantan tersebut, maka pasangan bersatu untuk seterusnya.
Setelah kawin, pejantan akan mencari bahan-bahan untuk mencari bahan-
bahan untuk membuat sarang.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 24/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 24
Bertelur
Setelah sarang selesai dipersiapkan atau mendekati saat penyelesaian, betina
mengeluarkan telur yang pertama. Telur yang kedua dikeluarkan setelah 40 - 44
jam. Tiap kali periode bertelur merpati menghasilkan 2 butir telur.Pengeraman dimulai dan dilakukan pasangan baik induk maupun pejantannya.
Perilaku pengeraman biasanya betina lebih banyak, dan waktu pengeramannya
pada sore sampai pagi hari, sedangkan pejantan melakukan pengeraman pada pagi
sampai siang hari. Telur merpati akan menetas selama 17 - 18 hari.
Jenis Kelamin
Membedakan jenis kelamin merpati pada umur relatif muda sangatlah sukar,
tetapi setelah dewasa dapat dibedakan dengan ciri dan perilaku sebagai berikut :• Betina saat bercumbu menempatkan paruhnya pada paruh jantan
• Paruh betina relatif lebih panjang dibanding yang jantan
• Jantan bentuk badan lebih besar dari betina
Penyakit Merpati
• Virus : New Castle Disease
• Ektoparasit : Menacanthus stramineus, Columbicola columbae, Cuclotogaster
heteriphagus, Syringophilus columbae dan Pseudolynchia canariensis.
• Protozoa : Trichomonas columbae, Eimeria sp., Haemoproteus columbae dan
plasmodium sp.
• Cacing : Ascaridia columbae dan Capillaria columbae.
• jamur (cryptococcus neoformans) yang sporanya terdapat dalam kotoran burung
merpati, penyakit yang ditimbulkan yaitu kriptokokosis.
Hambatan dalam Mengembangkan Peternakan Merpati
• Sifat mengeram
• Monogami IB.
• Modifikasi teknik meloloh anak (dalam jumlah banyak)
Makanan
Merpati sebaiknya diberi makanan yang berimbang, yang dimaksud makanan
berimbang adalah makanan yang mengadung unsur-unsur yang paling diperlukan
oleh burung dalam jumlah sedemikian rupa sehingga keperluan makan dan gizi
dipenuhi tetapi burung tidak menjadi gemuk oleh kelebihan makanan. Kadang kita
memberikan makanan kepada burung dengan mutu yang rendah, tetapi burung tidak
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 25/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 25
menunjukkan akibatnya. Makanan yang buruk nilai gizinya tidak selalu memberikan
pengaruh secara langsung. Tetapi kekurangan gizi yang berlarut-larut dapat
mengakibatkan burung menjadi lemah dan kehilangan daya tahan tubuh, sehingga
penyakit akan mudah menyerangnya. Kekurangan gizi juga mengurangi mutu
peneluran dan kemampuan terbangnya.
Belum ada makanan khusus untuk merpati, namun makanan untuk unggas
dalam berbagai bentuk (yang halus, butiran dan bentuk pellet besar dan kecil) telah
ditemukan di pasaran. Pakan tersebut juga dapat diberikan kepada merpati., karena
makanan ini pun dibuat dari biji-bijian yang dihaluskan dan diproses. Selain biji-bijian
yang telah diproses, makanan berupa biji-bijian utuh juga dapat diberikan. Biji-bijian
utuh yang diberikan dapat berupa gabah, jagung, beras merah (atau beras biasa),
kacang hijau. Biji-bijian itu harus dalam keadaan baik. Jangan sampai biji0bijian itudisimpan terlalu lama sejak pemanenan.
Memberikan makanan kepada merpati konsumsi tentu berbeda dengan
memberi makan merpati pos. Mutu gizi makan merpati perlu diperhatikan dengan
baik dalam bentuk pellet misalnya, burung ini perlu dilatih untuk memakan makanan
yang memiliki bentuk khusus ini. Disamping makanan biji-bijian, sebenarnya merpati
perlu mendapat makanan hijauan. Hijauan ini tidak perlu diberikan setiap hari,
melainkan sesekali saja.
Campuran butiran-butiran dan pellet akan memperbaiki keadaan tersebutdengan cara memberikkannya dalam perbandingan 50 : 50 atau dapat juga dengan
25% butiran dan 75% pellet. Pellet merupakan makanan yang diinginkan untuk dara
bibit yang sedang membesarkan anak-anaknya di sarang, karena pellet dapat
dicerna cepat sekali dan dengan demikian memungkinkan si induk memuntahkan
makanan yang sebagian telah dicerna dalam jumlah cukup untuk diberikan kepada
anak-anaknya.
Produksi anak burung dara yang berhasil memerlukan ransum yang dapat
menghasilkan anak burung bertumbuh cepat dan memproduksi daging baik. Lee dan
Haynes (1942) mengemukakan, ransum dara seimbang sebaiknya mengandung
protein sejumlah 13,5 – 15,0%, karbohidrat 60 – 70 %, lemak 2 – 5 % dan serat
kasar tidak lebih dari 5 %.
Bahan pakan biji-bijian yang seing digunakan diantaranya :
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 26/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 26
Jagung kuning
Kacang hijau
Kacang kedele
Kacang tanah
Beras asah, putih
Gandum
Havermot
Biji rami
Sorghum
Zat mineral dibutuhkan untuk pembentukkan tulang, untuk keseimbangan
darah, dan untuk pembentukkan kulit telur. Campuran mineral yang dibutuhkanmenurut levi (1976), yaitu
40 % Kulit erang tumbuk berukuran sedang
35 % kapur atau grit granit
10 % arang berukuran sedang
5 % tepung tulang
5 % kapur giling halus
4 % garam
1 % Venetian red
Merpati membutuhkan air untuk minum dan mandi. Air untuk mandi harus
dipisahkan dari air untuk minum. Burung tersebut perlu diberi kesempatan mandi 3
kali seminggu untuk menghilangkan parasit – parasit yang menempel di tubuh dan
bulu-bulunya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dengan diberikan kesempatan
mandi, reproduksi dapat terangsang.
Air minum yang disediakan harus bersih, segar dan tidak tercemar serta perlu
disediakan terus-menerus. Merpati minum dengan cara menelah seperti halnya
manusia dan tidak mencelupkan paruhnya seperti halnya ayam. Oleh karena itu,
penyediaan air di bak air minum paling tidak adalah kurang 2 cm dalamnya setiap
saat. Merpati akan mati tanpa air, sedangkan burung lain dapat hidup selama
seminggu atau lebih tanpa air.
Umumnya peternak memberi makan merpati dua kali sehari, yaitu pagi hari
dan lepas siang. Sehingga banyak orang beranggapan merpati sebaiknya dibiarkan
sedikit kelaparan daripada kekenyangan. Salah satu cara yang ditempuh adalah
dengan memberikan makanan ditebarkan dilantai kandang, sedikit-sedikit, sambil
memperhatikan keadaan burung (sehat atau sakit).
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 27/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 27
Grit mempunyai arti ganda bagi burung. Selain membantu pencernaan, yaitu
menghancurkan biji-bijian yang dimakan burung, grit juga memberikan mineral yang
diperlukan oleh burung, untuk pembuatan tulang-tulang, bulu paruh, dan kulit telur.
Grit dapat kita beli di pedagang makanan ayam, atau dibuat sendiri. Grit umumnya
terdiri dari pecahan kerang, arang, ataupun pecahan batu. Pada grit itu sebenarnya
masih perlu ditambahkan tepung tulang dan garam. Grit perlu disediakan pada
temapt yang bersih, jauh dari kotoran burung maupun kotoran lainnya.
Potensi Produksi Merpati Lokal
• Produksi anak rata – rata 8 ekor per pasang per tahun.
• Pakan yang diberikan yaitu butiran : jagung, kacang hijau, dan sebagainya
• Konsumsi ransum 120 gram per pasang per hari
o Protein 17,5% . Energi metabolis 2725 kkal/kg
o Protein 20,0% . Energi metabolis 2725 kkal/kg
o Protein 17,5% . Energi metabolis 2950 kkal/kg
o Protein 20,0% . Energi metabolis 2950 kkal/kg
• Berat badan tertinggi (350g) pada tingkat ptotein 20% dan ME 2950.
• Pemberian ransum serasi dengan biji – bijian
Performan Squab Keturunan Induk Merpati Impor Sampai Dengan Umur 30 Hari
Performan Prestasi
PBB jantan 10 g per mingguPBB Betina 8 g per mingguKonsumsi ransum 65 – 80 g / ps / hariBB akhir jantan 374 – 550 gBB akhir betina 360 – 498 gPersentase karkas betina 66,90%Persentase karkas jantan 67,54%Edibel portion Rata – rata 59,92%Mortalitas Anak 2,48%
Dara 6,46%Induk 0,23%
Daya hidup squab 97,44%
Penyakit
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 28/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 28
Umumnya merpati mempunyai daya tahan tubuh yang tinggi, sehingga tidak
sulit untuk dipelihara. Merpati juga mudah menyesuaikan diri. Untuk
mempertahankan kesehatannya maka kita perlu memberi perhatian kepada burung
ini. Untuk menjaga agar burung tetap sehat, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
o Burung mempunyai tempat berteduh atau tempat tinggal (tidur) yang kering,
terang, ventilasi baik dan burung dapat pergi menghidari hembusan angin dari
satu arah (draugt).
o Tempat berteduh atau tempat tinggal ini harus tetap bersih.
o Burung perlu mendapat makanan yang masih baik mutunya, bersih, dan nilai
gizinya berimbang.
o Burung perlu mendapat grit yang seimbang mutunya.o Burung perlu mendapat air bersih, yang terpisah dari air yang sering dipakai
mandi.
Jika langkah-langkah itu dijalankan, kita dapat mengharapkan bahwa burung-
burung akan tetap sehat dan jarang terkena penyakit. Dalam keadaan tertentu, boleh
jadi permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan burung muncul. Penyakit-
penyakit itu muncul boleh jadi disebabkan oleh beberapa hal, anatara lain adanya
binatang-binatang kecil yang mengganggu burung sehingga burung menjadi sakit
oleh infeksi yang disebabkannya, atau juga bakteri dan virus serta infeksi-infeksiyang disebabkannya.
Binatang-binatang kecil (serangga) yang menyebarkan penyakit pada merpati
adalah :
1. Kutu
Kutu merpati cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang, dan kita dapat
melihatnya sewaktu mengamati badan burung. Binatang ini tidak menghisap
darah tetapi hidup dari bulu-bulu atau sisik kulit. Jika jumlahnya banyak,
kehadirannya akan mengganggu burung, dan dalam hawa (suhu udara) yang
panas perkembangbiakannya menjadi sangat cepat.
Terhadap kutu ini ada pihak yang menyarankan agar burung disemprot
pestisida khusus untuk burung, yang murah adalah menggunakan sodium klorida
dalam bentuk bubuk yang ditaburkan dibawah bulu-bulu burung. Atau bubuk ini
dilarutkan ke dalam air kemudian burung dicelupkan ke dalam larutan tersebut.
Atau memasukkan bubuk ini ke dalam air mandi bagi burung dalam hal ini larutan
yang ada agar benar-benar encer. Melalui cara mandi ini kita perlu
memberikannya sekali dalam dua minggu untuk 3 sampai 4 kali.
2. Tungau Merah
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 29/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 29
Tungau ini sama dengan tungau ayam. Berbeda dengan kuut, tungau lebih
sulit ditangani bila jumlahnya sudah banyak di badan burung. Binatang ini akan
hidup di celah-celah kandang atau kotak sarang, dan keluar di malam hari hanya
untuk mencari makan.
Untuk mengatasinya tergolong sulit. Oleh karena itu tempat-tempat yang
diperkirakan ada tungaunya perlu disemprot dengan obat pembasmi tungau ini.
Burung juga perlu dibedaki dengan bubuk obat tungau ini. Jika jumlah burung
yang kita miliki banyak pemakaian minyak tanah yang dikuaskan pada celah-
celah kandang atau kotak sarang juga dapat mengurangi bahkan meniadakan
tungau ini.
3. Lalat MerpatiLalat ini bukan hanya hadir sebagai pengganggu tetapi juga sebagai
pembawa penyakit. Jika lalat ini hinggap pada burung dan kita ganggu maka
akan terbang dan sangat lincah atau bahkan menyembunyikan diri masuk
diantara bulu-bulu burung. Telur dan larva lalat ini ditempatkan di tepi sarang
burung, dan umumnya dipilih sarang burung yang masih terisi anak burung. Cara
terbaik untuk menanggulangi lalat merpati ini adalah dengan membersihkan
sarang secara berkala dan membunuh larvanya, lalu semprotlah kandang dan
burung dengan obat yang cocok.Selain binatang-binatang itu, kita akan menemukan beberapa penyakit pada
burung merpati, antara lain :
1. Kanker
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa dan merupakan penyakit yang umum
ditemukan pada merpati. Gejalanya adalah luka di mulut atau leher yang diliputi
cairan kental putih kekuningan. Luka itu membesar dan akhirnya burung pun
mati.
Ada beberapa cara penyembuhan yang tergolong efektif. Cara terbaik adalah
menyapu luka itu dengan larutan yang terdiri dari tiga bagian glycerin dan satu
bagian iodium.
2. Kurus (menjadi kurus)
Burung tampak kurus dengan daging di dada menghilang dan burung
kelihatan sakit. Umumnya disertai dengan mencret. Merawat burung yang
terserang penyakit ini tak ada gunanya bila belum diketahui penyebab
sebenarnya. Tetapi suatu bantuan dengan cara membiarkan tembolok burung
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 30/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 30
kempis (kososng) dan kemudian burung diberi minum susu hangat dengan roti
dapat menolong.
3. Mencret (diarrhea)
Penyakit mencret pada merpati umumnya disebabkan karena makanan
burung kurang baik (sudah rusak). Penyakit ini menghilang setelah penyebabnya
diatasi. Cara penyembuhan yang terbaik adalah dengan memberikan jagung dan
butir biji-bijian yang kecil sampai burung sembuh. Dapat juga burung diberi
minyak kastroli atau garam epson sebagai sarana “urus-urus” (pencahar) untuk
membersihkan sistem pencernaannya.
4. PilekPenyakit pilek pada burung serupa dengan penyakit yang diderita oleh
manusia, dan boleh jadi penyebabnya pun sama. Burung merpati rupanya
memberikan reaksi yang sama seperti manusia dalam penyembuhannya.
Usahakan agar burung menjadi hangat, dan berilah minyak ikan agar
kekuatannya pulih. Minyak kastroli sebagai pencahar dapat diberikan untuk
membersihkan pencernaannya. Umumnya pilek menghilang dengan sendirinya
asalkan burung dibiarkan hangat dan dicegah dari aliran angin.
5. Pneumonia
Jika leher burung menjadi bengkak dan burung menaglami kesukaran dalam
bernafas, serta tampak demam dan sakit maka boleh jadi burung terserang
Pneumonia. Usahakan burung selalu hangat dan jatuhkan dari angin.
Pengobatan terbaik adalah dengan memberikan sulfa atau antibiotika.
6. Paratyphus
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan mungkin merupakan penyakit paling
serius bagi merpati. Gejala dari penyakit ini dapat berbeda-beda. Persendian
(umumnya di sayap) dan kaki merupakan tempat-tempat yang mudah bengkak
dan akan terisi oleh cairan. Burung yang pincang atau lumpuh merupakan tanda
adanya penyakit paratyphus ini. Jika kita menemukan anak burung yang mati
sewaktu masih dalam telur (disarang) tanpa sebab-sebab yang jelas, kita dapat
memperkirakan penyebabnya adalah paratyphus.
Penyakit ini menyebar melalui berbagai cara, dan yang tercepat adalah
melalui kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar, dan tikus merupakan
binatang yang dapat menyebarkan penyakit ini. Oleh karena itu, sekali kita yakin
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 31/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 31
ada burung yang terkena penyakit ini, maka bunuhlah, atau minimal pisahkan
dengan segera. Selanjutnya lakukan pengobatan masal terhadap seluruh burung
yang ada dengan obat antibiotika, sulfa (sulfamerazine, sulfamethazine)
7. Coccidiosis
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa, dan mengakibatkan peradangan pada
intestine (usus). Serangan timbul manakala burung kekurangan gizi dan kondisi
fisiknya lemah. Burung yang terkena penyakit ini menjadi lemah, mengalami
mencret hebat, cepat menjadi kurus, dan tampak puncat kekurangan darah.
Burung banyak minum tetapi tidak mau makan dan mencretnya sering begitu
hebatnya sehingga terjadi gumpalan kotoran di pantatnya.
Satu-satunya penyebaran penyakit ini adalah melalui burung lain yangmemakan protozoa coccidia yang dikeluarkan oleh burung yang sakit melalui
kotorannya. Oleh karena itu bersihkanlah kandang sampai bersih betul, dan
usahakanlah agar kandang tetap kering, tidak lembab, sebab coccidia akan mati
bila keadaan menjadi kering. Dan cegahlah makanan jangan sampai terkena
kotoran burung. Pengobatan dapat dilakukan dengan memakai obat-obatan yang
sesuai yang dapat diperoleh di pasaran.
8. CacarCacar ini disebabkan oleh vorus. Cacar dapat mengakibatkan merpati cacat
bahkan menyebabkan kematian. Gejala dari penyakit ini tampak seperti kutil yang
mengembang dan muncul pada daerah yang tidak ditumbuhi oleh bulu. Ada dua
macam cacar, yaitu cacar leher dan cacar kulit. Cacar leher atau diphtera,
ditemukannya hanya pada leher dan memiliki angka kematian yang besar. Pada
cacar kulit kita akan melihat adanya pertumbuhan semacam kutil yang dapat
begitu besar sehingga daerah mata atau kaki dipenuhi seluruhnya.
Virus cacar ini dibawa oleh nyamuk, dan hanya dapat masuk ke badan melalui
luka. Cacar dapat juga menyebar melalui luka-luka terbuka yang didapat oleh
burung sewaktu berkelahi dengan burung lain yang menderita cacar.
Tidak ada pengobatan secara cepat bagi penyakit cacar ini. Vaksin cacar buat
burung dapat dipakai untuk pencegahan, tetapi kalau ada maka vaksin cacar
untuk manusia dapat diberikan kepada burung dan vaksin ini lebih baik dan lebih
efektif. Luka cacar setelah vaksinasi dapat diobati dengan iodium,
mercurochrome (obat merah), peroksida, atau obat sejenisnya.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 32/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 32
ISTILAH
Istillah Keterangan
Hen Merpati betina dewasa.
Cock Merpati jantan dewasa.
Hachling Merpati yang baru beberapa hari menetas.
Squab Merpati muda antara umur 1 – 30 hari atau merpati
muda umur kurang kebin 30 hari untuk siap di potong
(merpati daging)
Peeper or squaker Suara merpati muda untuk meminta makan.
Fledgling Merpati yang baru pertama kali terbang.
Juvinate Merpati yang keluar dari sarangnya berumur kurang
dari 8 bulan.
Drag force Gaya hambat udara. Gaya ini berasal dari tumbukan
molekul-molekul udara dengan tubuh burung. Arah gaya
ini selalu berlawanan dengan arah gerak burung,
sedangkan besar gaya ini sangat tergantung pada luas
permukaan burung dan kecepatan burung.
Lift force (gaya
angkat)
Merupakan gaya yang mengangkat burung ke atas. Ada
dua hal yang dapat menimbulkan gaya angkat ini:
kepakan sayap dan aliran udara yang lewat sayap.
Istillah Keterangan
Thrust (gaya
dorong)
Gaya yang mendorong burung bergerak maju. Gaya ini
dihasilkan melalui kepakan sayap yang bergerak seperti
angka 8 rebah (dilihat dari samping). Kepakan sayap
menghasilkan suatu pusaran udara (vorteks) yang dapat
memberikan suatu dorongan bagi burung untuk
bergerak maju di udara. Besar-kecilnya gaya dorong ini
sangat bergantung pada kekuatan otot terbang.
Weight (gaya berat) Gaya tarik gravitasi Bumi. Besarnya sangat tergantung
pada massa burung. Arahnya vertikal ke bawah.
Kombinasi keempat gaya ini dimanfaatkan burung untuk
melakukan berbagai atraksi, seperti parachuting (gerak
parasut), gliding (meluncur), flight (terbang ke depan),
dan soaring (membubung).
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 33/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 33
Parachuting (gerak
parasut)
Gerak parasut merupakan gerak jatuh di udara (bisa
miring bisa pula vertikal). Sudut miringnya lebih besar
dari 450 terhadap garis mendatar.
Gliding (meluncur) Gerak jatuh yang membentuk sudut lebih kecil dari 45
derajat dengan garis mendatar.
Flight (terbang) Gerakan flight dilakukan dengan mengepakkan sayap.
Kepakan sayap digunakan untuk menghasilkan gaya
dorong ke depan (thrust) dan gaya angkat (lift). Gaya
dorong dan gaya angkat ini dapat diatur oleh burung
untuk mengendalikan arah, kecepatan, dan
ketinggiannya.
Soaring (gerak
membubung)
Gerak membubung merupakan gerak naik tanpa
mengepakkan sayap. Gerakan ini dapat dilakukan
dengan memanfaatkan arus udara. Akibat pemanasan
matahari, suhu udara yang dekat permukaan Bumi
menjadi lebih panas. Udara panas ini akan naik ke atas
dan menimbulkan arus udara ke atas.
Tingkah Laku Merpati
Pejantan merpati lokal yang digunakan sebagai performing breed tampak
agresif mengejar pasangan betinanya tetapi tidak ribut atau tidak bersuara nyaring
memanggil-manggil pasangannya yang dalam bahasa daerahnya disebut “bekur”.
Selalu berusaha mengejar pasangan betinanya, sekalipun si betina dikurung dan
jantan berada di luar kurang jika tidak dipisahkan si betina bisa botak bulu kepalanyadipatuk oleh pasangannya.
Tingkah laku kawin merpati berbeda dari jenis unggas lainnya. Semangat
kawinnya tinggi untuk merpati performing breed. Mejelang kawin pejantannya
mengembungkan tembolok, bulu sayap dan punggung dimekarkan, sayap
direbahkan adakanya menyentuh lantai. Bila betinanya mengangguk-anggukkan
kepala lalu mendekam berarti menerima pejantan, selanjutnya pasangan itu mulai
bersatu.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 34/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 34
Cooing : suara khas (coo-cuk-cuk-cuk-cooo) yang dihasilkan merpati jantan untuk menarik lawan jenisnya
Bowing : tingkah laku merpati jantan dengan caramengembangkan bulu leher disertai dengankepalanya merendah sambil mengelilingi betina
Tail-dragging: tingkah laku merpati jantan dengancara mengembangkan bulu ekor dan menarik betinauntuk terbang
Driving: tingkah laku merpati berjalan, dimanaseekor merpati memimpinnya atau di depan
Billing: tingkah laku bercumbu merpati betina dimanaparuhnya diletakkan di bawah paruh merpati jantan
Mating: tingkah laku kawin dimana merpati jantan hinggapdi atas punggung betina
Clapping : Tingkah laku merpati jantansetelah kawin dengan memperlihatkangerakakkan sayap sambil terbang.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 35/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 35
ANGSA ( Anser anser)
Taksonomi AngsaKingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Order : Anseriformes
Family : Anatidae
Genus : Anser
Species : Anser anser
Deskripsi
Angsa telah dipelihara sebagai unggas yang dijinakkan selama berabad-abad.
Berdasarkan catatan diketahui bahwa angsa adalah spesies unggas yang pertama
kali dijinakkan dan berasal dari spesies angsa liar yang disebut Graylag ( Anser
Anser ) dan angsa liar China ( Anser cygnoides). Dua bangsa angsa liar itu, sampai
sekarang masih banyak dijumpai dan sangat luas penyebarannya. Bangsa angsa di
Asia dan Afrika pada umumnya merupakan keturunan Anser cygnoides, sedangkan
bangsa angsa Eropa diturunkan oleh Anser anser.
Sebelum didomestikasi merupakan hewan yang bersifat monogami, namun
setelah didomestikasi bersifat poligami yang dapat mengawini 3 – 4 ekor betina.
Sebagai ternak untuk perayaan Thanksgiving Day.
Suatu cara atau bentuk lain dalam memproduksi angsa, dilakukan orang di
Perancis. Selama bertahun–tahun para peternak di Perancis telah menerapkan cara
yang dikenal dengan istilah ‘stuffing’ angsa. Ini tidak lain adalah memberikan kepada
angsa sejumlah pakan secara paksa dengan menggunakan tangan dan semacam
corong. Jumlah pakan yang dapat dihabiskan jauh lebih banyak dari pakan yang
dapat dihabiskan dengan cara biasa. Cara ini dapat sangat meningkatkan besarnya
hati angsa. Dalam keadaan biasa ukuran hati adalah sebesar kepalan tangan, tetapi
dengan pakan paksa dapat dicapai berat hati 0,6 sampai 1,0 kg dengan harga
sampai 10x harga karkas yang biasa.
Produksi telur per periode atau clutch size tiap spesies tidak berbeda jauh,
semisal angsa Canada clutch sizenya sebesar 4 – 7 butir telur, angsa Bar headed 3
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 36/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 36
– 6 butir, angsa Western bean 3 – 7 butir, angsa Greylag 4 – 6 butir, sedangkan
untuk type berat produksi telurnya mencapai 20 – 50 butir per musim.
Kemampuan angsa dalam hal membersihkan rerumputan yang mengganggu
tanaman pokok dikenal dengan istilah weeder geese atau roughage burner.
Dewasa kelamin angsa yaitu umur 6 – 7 minggu. Biasanya angsa paling baik
dijodohkan sepasang atau bertiga. Angsa jantan yang perkasa akan puas mendapat
jodoh dengan 4 atau 5 betina. Apabila mereka telah memilih sendiri pasangannya,
maka banyak sekali jantan berpasangan dengan betina yang sama dari tahun ke
tahun. Jumlah telur yang dihasilkan pada tahun kedua lebih banyak dari tahun
pertama. Prosentase keberhasilan penetasannya pun semaikn baik. Induk angsa
dapat terus memproduksi telur hingga umur 10 tahun. Dari hasil penelitian,
kemampuan angsa jantan lebih cepat turun disbanding angsa betina.
Tujuan Pemeliharaan Angsa sebagai salah satu dari ternak unggas memiliki banyak potensi yang
belum dimanfaatkan lebih jauh. Angsa merupakan ternak yang nyaris bebas dari
penyakit. Angsa dapat dimanfaatkan sebagai penghasil daging, telur, bulu, pencabut
rumput (gulma), penjaga, ternak ornamen dan bahkan di Eropa ternak ini
dimanfaatkan khusus sebagai penghasil hati yang disebut pate. Diantara berbagai
keunggulan-keunggulannya ternak angsa, terdapat pula kekurangan-kekuranganyasehingga ternak ini kurang begitu dapat berkembang, seperti sedikitnya produksi
telurnya sehingga agak sulit untuk lebih mengembangkan ternak ini. Angsa dikenal
sebagai ternak pemakan rumput liar yang biasa dilepas di pekarangan rumah atau
kebun dan lebih dikenal sebagai weeder geese. Disamping itu, bulu angsa juga
merupakan produk yang berharga. Dari 5 ekor angsa dewasa, dapat dihasilkan 1 kg
bulu angsa yang berkualitas bagus
Habitat
Angsa adalah unggas setengah air, sangat mampu untuk hidup dan
berkembangbiak tanpa memerlukan air untuk berenang. Apabila tersedia air angsa
akan menggunakan sebagian waktunya untuk berenang dan beristirahat dalam air,
akan tetapi sebagian besar aktivitas makan berlangsung di daratan.
Angsa biasanya dipelihara dengan cara dilepas begitu saja pada pekarangan
rumah atau ladang. Angsa dapat dilepas atau disebar di padang rumput dengan
kepadatan 50-100 ekor per hektar untuk angsa yang sedang tumbuh, dan kurang
lebih 20 ekor per hektar untuk angsa bibit.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 37/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 37
Ciri Fisik, Anatomi, dan Morpholog i
Dilihat dari bentuk luarnya, angsa berada diantara itik dan undan (swan).
Setiap jenis unggas memiliki ciri-ciri fisik atau bentuk luar yang berbeda-beda satu
sma lain, tetapi secara umum angsa memiliki leher yang panjang dan didaerah pipi
(lore) berbulu. Dalam keadaan liar (feral) warna bulu anatara jantan dan betina sama,
kecuali pada beberpa bangsa tetentu saja yang berbeda.
Paruh dan lidah angsa teristimewa dilengkapi untuk merumput. Paruhnya
merupakan pinggir yang bergerigi tajam diperlukan untuk memotong dan
memisahkan rumput dan jaringan tumbuh-tumbuhan lainnya secara mudah. Ujung
lidahnya ditutupi dengan penonjolan-penonjolan keras menyerupai rambut mengarah
ke tenggorokan, yang secara cepat membawa potongan-potongan rumput dan
tumbuh-tumbuhan lain ke dalam tenggorokan. Lapisan kasar pada ujung lidahtersebut memungkinkan angsa menggigit rerumputan dan tumbuh-tumbuhan lebih
dekat ke tanah dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan domba. Karena hal
tersebut, penggembalaan berlebihan harus dihindari, menjaga agar tanah menjadi
gundul.
Angsa sebenarnya tidak mempunyai tembolok untuk menyimpan
makanannya: yang dimilikinya adalah pelebaran pada ujung kerongkongan proksimal
terhadap empedal yang berfungsi sebagai alat penyimpanan makanan sementara.
Varietas / Bangsa Angsa
Penggolongan angsa lebih didasarkan atas ukuran badannya daripada atas
tujuan pokok pemeliharaannya, sebab hampir keseluruhannya dipelihara untuk
tujuan produksi daging semata-mata.
Berat bervariasi dari 2000 sampai 11.800 gram tergantung tipe.
Tipe berat : 8.200 – 11.800 gram (African, Emden, Tolouse)
Tipe sedang : 4.500 – 8.200 gram (Buff, Canada, Chinese, Pilgrim, Sabastopol)
Tipe ringan : 2.000 – 2.500 gram ( Egyptian)
Berat badan jantan dan betina tiap bangsa berbeda, namun berat badan jantan
selalu lebih besar dari pada yang betina.
Dilihat dari bentuk luarnya angsa berada diantara itik dan undan (Swan). Leher
angsa relatif lebih panjang dan daerah pipi (lore) berbulu.
Dalam keadaan liar (feral) warna bulu antara jantan dan betina sama, kecuali pada
beberapa bangsa tertentu saja yang berbeda. Seperti pada bangsa Pilgrim jantan
dewasa berbulu putih, dan mata biru, sedangkan pada betina dewasa bulu berwarna
abu-abu dengan mata coklat.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 38/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 38
TIPE BERAT1. African
• Standar berat badan ♀ : 8,2 kg, ♂ : 9,1 kg.
• Kepala berwarna coklat muda dengan
jambul hitam, paruh hitam, mata coklat tua.
• Warna bulu coklat muda (punggung dan
sayap), warna lebih terang pada leher,
dada, tubuh bawah.
• Produksi telur baik, tumbuh cepat, masak
dini.
• Kurang disukai sebagai pedaging karena finfeather hitam.
2. Emden : Jerman
• Standar berat badan ♀ : 9,1 kg, ♂ : 11, 8 kg.
• Warna bulu putih bersih.
• Tumbuh cepat, masak dini.
• Prodiksi telur baik, 35 – 40 butir.
3. Toulouse : Perancis
• Standar berat badan ♀ : 9,1kg, ♂ : 11,8
kg.
• Badan lebar dan dalam, bulu longgar.
• Mata coklat gelap.
• Warna bulu punggung abu – abu tua,
bagian – bagian tubuh lain berwarna lebih
muda, bagian abdomen berwarna putih.
• Paruh, shank dan jari oranye.
TIPE SEDANG1. Buff
• Standar berat badan ♀ : 7,3 kg, ♂ : 8,2 kg.
• Warna dark buff (kekuningan) pada punggung, light buff pada dada dan putih
pada badan bagian bawah.
2. Canada : Unggas liar
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 39/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 39
• Standar berat badan ♀ : 4,5 kg, ♂ : 5,5 kg.
• Leher panjang dan langsing.
• Posisi tubuh sejajar tanah.
• Monogami, masak lambat, produksi telur rendah.
• Jantan sering disilangkan menghasilkan anak yang steril dan kualitas daging
baik.
• Dikenal sebagai hewan ornamen.
3. Chinese, yaitu Brown Chinese dan White Chinese
• Standar berat badan ♀ : 4,5 kg, ♂ : 5,5 kg.
• Masak dini, tumbuh cepat
• Daging sangat disukai.• Prodiksi telur baik, 40 – 65 butir.
• Dikenal sebagai hewan ornamen / pameran.
4. Pilgrim
• Standar berat badan ♀ : 5,9 kg, ♂ : 6,4 kg.
• Colour sexing : DOG ♂ putih agak krem, sedang ♀
abu – abu.
• ♂ dewasa, bulu putih, mata biru.
• ♀ dewasa, bulu abu – abu, mata coklat.
5. Sabastopol
• Standar berat badan ♀ : 5,5 kg, ♂ : 6,4 kg.
• Warna bulu putih.
• Bulu pada punggung : panjang, tebal dan
melengkung, sedangkan pada bagian bawah tubuh
keriting dan pendek.• Dikenal sebagai hewan ornamen / pameran, sangat
atraktif.
TIPE RINGANEgyptian
• Standar berat badan ♀ : 2,0 kg, ♂ : 2,5 kg.
• Kaki panjang
• Bulu abu – abu dan hitam dengan bercak – bercak
putih, coklat dan buff.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 40/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 40
• Dikenal sebagai hewan ornamen.
Tata Laksana Pemeliharaan
Penetasan Telur Angsa
Telur angsa dapat ditetaskan baik dengan menggunakan induk alamiah yaitu
angsa, entog, ayam atau kalkun, atau dapat pula menggunakan inkubator.
Berat telur yang akan ditetaskan sebaiknya antara 140-200 gram, tergantung
pada bangsa yang bersangkutan. Telur-telur sebainya tidak disimpan lebih dari satu
minggu sebelum ditetaskan. Bila dipergunakan induk ayam, jumlah yang dapat
dierami hanya berkisar antara 4-5 butir saja, sedangkan bila menggunakan induk
angsa bisa mencapai 10-15 butir dalam sekali pengeraman.Masa pengeraman untuk angsa tipe ringan ialah antara 28-30 hari, sedangkan
untuk angsa berat antara 34-35 hari. Apabila telah ada telur yang menetas, seluruh
penetasan akan berakhir dalam 2 atau 3 hari.
Induk angsa yang mengeram seringkali turun ke air untuk mandi. Apabila
tidak, telur yang dierami perlu diperciki dengan air hangat pada kira-kira 2 minggu
terakhir, agar terjaga tingkat kelembabannya hingga penetasan dapat berhasil baik.
Seperti halnya penetasan telur itik, kelembaban yang dibutuhkan lebih tinggi
bila dibandingkan penetasan telur ayam. Untuk menjaga agar kelembaban itu tetaptinggi dapat pula dilakukan pencelupan telur ke dalam air hangat selama ½ sampai 1
menit, atau kadang-kadang dengan menyemprotnya dengan air tersebut. Tingkat
kelembaban yang diperlukan sampai hari yang ke-23 adalah antara 65-70%,
sedangkan pada hari-hari seterusnya lebih tinggi yaitu antara 75-80%. Pembalikan
telur dilakukan 3 atau 4 kali sehari, agar suhunya merata serta tidak terjadi
penempelan-penempelan pada dinding telur bagian dalam.
Pemeliharaan
Apabila tidak dipelihara oleh induknya, anak angsa yang baru saja menetas,
seperti halnya anak itik dan ayam, perlu tambahan pemanasan, sampai umur kira-
kira 4 minggu (artificial brooder). Sampai umur tersebut tiap ekor membutuhkan
luasan lantai kandang sebesar 0,11 sampai 0,15 m2 (1,25 sampai 1,5 sq. feet),
dengan suhu ruangan antara 30-350C. Pemanasan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan sinar lampu infra merah. Kalau keadaan memungkinkan perlu
disediakan halaman bermain. Setelah berumur kira-kira satu bulan, ternak angsa
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 41/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 41
telah dapat dilepas secara bebas di halaman ‘free range’, namun memerlukan
peneduh (shades) guna melindunginya dari terik matahari.
Perbandingan jantan betina untuk pemeliharaan angsa secara intensif untuk
tipe berat 1 jantan : 3 betina dan untuk tipe ringan 1 jantan : 4 – 5 betina.
TINGKAH LAKU
Angsa merupakan jenis unggas yang paling cerdas dan memiliki daya ingatan
yang sangat baik. Sifat monogamous yang dimilikinya semasa liar, telah secara
berangsur berubah menjadi polygamous sebagai akibat proses domestikasi.
Secara alamiah, angsa mengeram setelah selesai bertelur satu ‘clutch’ dan
sifat ini masih tetap bertahan walau telah mengalami domestikasi. Bangsa angsaToulouse adalah bangsa yang sudah sangat berkurang sifat mengeramnya.
Angsa memakan sebagian terbesar rumput-rumputan, maka hewan tersebut
dimanfaatkan sebagai pencabut rumput tanaman tertentu tanpa merusak tanaman
tersebut. Anak angsa merupakan pencabut rumput yang baik untuk tanaman seperti
arbei, asparagus, gula bit, kapas, kebun bibit, dan kebun buah-buahan.
Untuk dimanfaatkan sebagai pencabut rumput yang berhasil, umur anak
angsa tidak boleh lebih dari 6 minggu, karena umur yang lebih tua kemungkinan
akan merusak tanaman dan buah-buahan. Tempat berteduh dan tempat berlindungperlu disediakan di tengah-tengah ladang; kalau tidak anak angsa dapat mati karena
sengatan matahari. Air minum perlu disediakan dibeberapa tempat di lapangan.
Anak angsa yang dimanfaatkan sebagai pencabut rumput, perlu dibuat lapar, agar
mau memakan rerumputan. Meskipun demikian perlu disediakan ransum terdiri dari
butir-butiran atau pelet yang dihaluskan diwaktu sore yang jumlahnya tergantung dari
tersedianya rumput dilapangan tersebut.
MAKANAN
Angsa merupakan ternak angonan yang baik dan dapat dipelihara hanya
dengan diberi rumput sampai dewasa kelamin, asalkan rumput yang diperolehnya
adalah rumput muda dan lunak. Akan tetapi dengan pemberian ransum terbatas
dikombinasikan dengan rumput akan menjamin laju pertumbuhan hewan tersebut
lebih baik.
Standar kebutuhan nutrisi angsa yang ditetapkan oleh NRC (1994), tertera
pada Tabel 1. Adapun susunan ransum untuk anak angsa dan angsa bibit tampak
pada Tabel 2.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 42/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 42
Anak angsa tidak memerlukan ransum sampai umur 36-48 jam setelah
menetas. Hijauan rumput merupakan sebagian terbesar makanannya, dan hanya
sebagian kecil butir-butiran diperlukan. Air minum yang segar dan bersih perlu
disediakan.
Mengenai pemberian ransum dianjurkan agar untuk angsa berumur 4 minggu,
disediakan ransum pemula (starter) yang mengandung 20% protein bersama dengan
pengenceran yang baik. Setelah berumur 4 minggu, perlu diberikan ransum berkadar
protein 16%. Ransum pemula dan akhir (finisher) dapat diberikan berupa basah atau
kering, dalam bentuk mash atau pellet.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Angsa
Nutrient Starting
0-4 minggu
Growing
Setelah 4 minggu
Breeding
EM (Kkal/kg) 2900 3000 2900
Protein (%) 20 15 15
Lysine (%) 0,9 0,6 0,6
Vitamin A (IU) 1500 1500 4000
Vitamin D (ICU) 200 200 200
Riboflavin (mg) 4 2,5 4
Niacin (mg) 55 35 20
Calcium (%) 0,65 0,6 2,25
Phosphorus 0,3 0,3 0,3
Angsa perlu diberikan ransum pemula berkadar protein 20-22% dalam bentuk
pellet berukuran 3/32 atau 3/16 inci untuk 3 minggu pertama. Setelah 3 minggu perlu
diberi ransum pertumbuhan berkadar protein 15% dalam bentuk pellet berukuran 4,6
mm. Apabila banyak terdapat rumput berkualitas baik, jumlah pellet dapat dibatasi
sampai 0,5-1 kg/ekor/mingu sehingga angsa-angsa tersebut berumur 12 minggu. Akan tetapi untuk pertumbuhan maksimum, jumlah ransum perlu dinaikkan karena
rumput yang muda dan lunak berkurang jumlahnya atau apabila angsa mengurangi
jumlah konsumsinya.
Tabel 2. Ransum Anak Angsa dan Angsa Bibi t
Anak Angsa Angsa BibitBahan Makanan
Pemula Akhir Ransum 1 Ramsum 2
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 43/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 43
…………………………… % ……………………………
Jagung 34,75 40,75 30,75 57,75
Shorgum 20,00 30,00 20,00 22,00
Bekatul 10,00 6,00 12,00 -Pollard 8,00 6,00 12,00 -
Bungkil Kelapa - - 8,00 -
Tepung daging 18,00 12,00 10,00 13,00
Tepung daun 5,00 3,00 5,00 5,00
Tepung ikan 4,00 2,00 - -
Kalsium karbonat - - 2,00 2,00
Garam 0,25 0,25 0,25 0,25
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh seekor angsa dewasa, berkisar antara
250-300 gr setiap harinya. Jika angsa dipelihara secara ekstensif, penyediaan
rumput lapang akan banyak memberikan sumbangan berupa hijauan sehingga akan
membantu menekan biaya makanan, terutama dalam fase penggemukan angsa
muda.
Dalam pemeliharaan semacam ini, pemasaran dapat dilakukan pada umur 14-
18 minggu. Apabila diinginkan pemasaran lebih cepat berupa green geese (10
minggu), pemberian makanan dilakukan dengan cara full-fed dan pemeliharaannya
terkurung.
Angsa mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat diantara semua unggas,
dan yang paling efisien dalam konversi bahan makanan, teristimewa pada saat umur
8-10 minggu pertama. Pada umur 6 minggu bobot badan angsa mencapai sekitar 3
kg dan mengkonsumsi ransum kurang lebih 2 kg/kg bobot badan. Setelah
pertumbuhan cepat tersebut berlangsung, tercapailah suatu periode stabil. Mulai
pada umur kurang lebih 20 minggu, angsa memperlihatkan lagi pertumbuhan cepat.
Periode berganti bulu adalah pada umur 20 minggu dan tidak akan berbulu lengkapsampai umur 16 minggu.
Meskipun angsa tergolong hewan yang pertumbuhannya cepat dan paling
efisien dalam mengkonversi ransum, praktis bebas penyakit dan baik sekali sebagai
unggas pemakan tumbuh-tumbuhan, akan tetapi perkembangbiakannya lambat,
produksi telurnya relatif sedikit yaitu 30-50 butir/tahun, tergantung dari jenisnya.
PENYAKIT
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 44/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 44
Penyakit yang suka menyerang angsa seperti juga penyakit yang suka
menyerang itik, karena kedua hewan ini sama – sama unggas air. Karena angsa
tidak dikandangkan, maka penyakit yang menyerang biasanya dari makanan yang ia
makan. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti Salmonelosis yang
disebkan oleh bakteri salmonella.
Untuk mencegah agar angsa tidak terkena penyakit memang sulit,
dikarenakan aktivitas angsa yang sangat mobile dan senang bergerombol. Jika
diberikan pakan sendiri haruslah diberikan dalam keadaan yang higienis, karena
faktor higienis ini sangat penting dalam rangka pengendalian penyakit.
Istilah – istilah
Geese : Bentuk plural dari goose, istilah umum untuk angsa jantandan betina baik muda ataupun dewasa.
Gander : Angsa jantan dewasa.
Goose : Angsa betina dewasa.
Goosling : Anak angsa.
Green geese : Angsa muda yang dipasarkan atau dipotong pada umur 8-10
minggu.
Weeder : Pencabut rumput liar.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 45/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 45
ITIK ( Anas plathyrynchos)
Kingdom : AnimaliaPhylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Order : Anseriformes
Family : Anatidae
Sub family : Antinae
Tribus : Anatini
Genus : Anas
Deskripsi
Ternak itik domestik, diperkirakan
merupakan keturunan langsung dari
Mallard atau Wild Mallard dan
berasal dari Asia Tenggara (China).
Sejauh ini dikenal ada 6 sub spesies
Mallard, namun yang paling terkenal
adalah Mallard Eropa ( Anas
plathyrynchos). Dalam keadaan liar
Mallard bersifat monogamous. Pejantannya meiliki bulu dengan warna lebih
cemerlang dibandingkan betina. Dalam satu clutch, betinanya bertelur 10 – 15
butir.
Mallard merupakan jenis itik yang memiliki sex feathers yaitu bulu – bulu
mencuat keatas, yang terdapat pada ujung ekornya, sebagai pertanda khas pejantan
mallard. Mallard mengalami perubahan sifat morfologis yang cukup besar, hingga
pada akhirnya menghasilkan beberapa jenis itik Indonesia, misalnya itik Tegal.
Perkembangan Itik di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Itik-itik yang sudah
dijinakkan tersebut oleh pendatang banyak dipelihara di daerah dataran rendah
karena peliharaannya mudah dan tahan terhadap penyakit. Oleh karena itu banyak
penduduk yang kemudian tertarik untuk memeliharanya. Itik yang sudah ada di
Indonesia sejak berabad-abad lalu oleh orang Belanda kemudian disebut sebagai
Indice Leoopoend (indian runner) atau itik Indonesia. Disebut demikian karena pada
waktu berjalan unggas ini hampir berdiri tegak dan tidak mendatar.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 46/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 46
Itik Indonesia ini berkembang mulai dari Aceh hingga ujung Timur
Indonesia. Untuk selanjhutnya, di sentra-sentra petrnakan itik indian runner atau itik
indonesia ini dalam waktu yang lama dan juga mungkin tanpa disadari oleh para
peternaknya sendiri mengalami seleksi alam dan menjadi itik daerah.
Asumsi bahwa itik merupakan keturunan Mallard :
1. Memiliki sex feather sama dengan Mallard
2. Mudah beradaptasi dan didomestikasi
3. Terdapat beberapa ciri anatomi dan morfologi yang sama dengan itik di
Indonesia
Tujuan PemeliharaanItik dibudidayakan dengan tujuan petelur, pedaging, dwiguna, dan ornamen.
Itik Petelur
1. Khaki Campbell
Itik ini termasuk tipe dwiguna,
sebagai penghasil daging dan penghasil
telur. Dari sekelompok itik Khaki
Campbell, beberapa ekor diantaranyamampu berproduksi sebanyak 365
butir/tahun. Berat standar dari jantan
dewasa adalah 2.5 kg, sedangkan betina
dewasa memiliki berat 2.24 kg.
- Petelur (s.d. 300 butir/th)
- Di Inggris > Mrs. Campbell
2. Indian Runner/ Lau Fente
Bangsa Indian Runner terkenal
sebagai itij penghasil telur. Karakteristik
yang paling terkenal dari itik ini adalah :
sikap berdiri yang hampir tegak. Warna
paruhnya hitam, begitu juga dengan
kakinya. Berat jantan dewasa 2 kg,
sedangkan betinanya 1.8 kg. Hampir
seluruh populasi itik asli Indonesia
adalah anggota dari bangsa Indian
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 47/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 47
Runner. Yang termasuk dalam bangsa Indian Runner, yaitu : Itik Tegal, itik
Alabio dan itik Bali
- Prod. 180 butir/th
- Buff IR, Fawn IR, White IR
3. Welsh Harlequin
- Keturunan Khaki Campbell
- Prod. telur hampir sama dgn Khaki Campbell
- Disukai sbg pedaging
Itik Pedaging
1. AylesburyBangsa itik ini merupakan itik potong di
Ingris. Bangsa itik ini semuanya berwarna
bulu putih mengkilat. Badannya padat dari
punggung sampai ‘keel’nya. Keel letaknya
begitu rendah, hampir menyentuh tanah.
Paruh berwrna ‘pinkish white’ sampai merah
daing, sedangkan warna kakinya orange.
Matanya gelap, dagingnya berwarna putih,paruhnya panjang dan lurus. Itik dewasa
jantan mencapai berat badan 4.5 kg dan
betina dewasa 4 kg. Produksi telurnya
rendah (100 butir/tahun). Seekor pejantan
umumnya hanya cocok untuk 3 ekor betina
saja.
- Tipe berat, BB sekitar 10 lbs.
- Prod telur sekitar 100 butir/th.
2. Peking
Berasal dari Cina, di Amerika
Serikat, itik ini dikembangkan sebagai
ternak potong.itik Peking mempunyai
kapasitas produksi telur antar 110
sampai 130/ tahun. Seekor pejantan
dapat mengawini 6 ekor. Pada
umumnya itik Peking berwarna putih
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 48/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 48
sampai cream dengan paruh dan kaki berwarna jingga.karkasnya berwarna
kuning dan menarik. Berat standar jantan dewasa 4.5 kg, sedangkan betina
dewasa 4 kg.
- China th. 1870
- Prod. telur sekitar 130 butir/th.
- Sebagai pedaging di Australia dan Amerika Serikat
3. Rouen
Itik ini berasal dari Perancis,
untuk tujuan pedaging. Produksi
telurnya sedikit..pejantan Rouen
warna bulunya amat menyerupaiMallard. Paruhnya berwarna hijau
atau kuning, sedangkan kaki dan
selaput renang berwarna merah
bata. (tera cota) pada umur dewasa,
pejantan mencapai berat 5.5 kg,
sedangkan 4 kg. Produksi telurnya
antar 80 – 100 butir/tahun.
-
Pedaging di Perancis- Prod. telur sekitar 90 butir/th.
Itik Dwiguna
1. American Buff Duck/ Buff Orpington
Bangsa itik ini termasuk bangsa yang
relatif baru. Disamping sebagai itik
pedaging, itik ini juga merupakan petelur
yang baik, dengan produksi telur mencapai
240 butir, dengan warna kerabang putih.
Jantan dan betina memiliki warna bulu yang hampir sama. Berat jantan dewasa 3
kg dan berat betina 2.7 kg
- Tipe dwiguna di Inggris
- Prod. telur 240 butir/th.
2. Crested Duck
- Tipe medium di Inggris
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 49/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 49
Itik Hias
1. Cayuga dan Black East Indie
Bangsa itik ini bulunya berwarna hitam,
dengan kaki berwarna kuning atau coklat. Itik
Cayuga merupakan model besar dari bangsa
Black East Indian, suatu jenis itik ornamental.
Produksi telurnya cukup baik, dagingnya
berwarna putih. Karena bulunya hitam, maka
karkasnya terkesan berwarna kebiruan,
sehingga kurang disukai konsumen untuk
dikonsumsi.- Itik ornamen/ hias
- Prod. telur sangat rendah
- Baik untuk mengeram
PETERNAKAN ITIK DI INDONESIA
Indian Runner, dengan ciri – ciri :
° Kaki ramping dan kuat.
° Badan hampir tegak.° Kuat berjalan jauh.
° Tidak mempunyai sifat mengeram.
° Mulai bertelur pada umur ± 6 bulan.
Tanda – tanda fisik :
° Bulu : merah tua coklat, bertotol – totol coklat, putih, putih kekuningan, abu – abu
hitam, campuran.
° Badan langsing seperti botol.
° Kepala kecil.
° Leher langsing dan tegak.
° Sayap rapat pada badan.
° Kerabang telur biru kehijauan.
° Kemampuan produksi telur, 140 – 250 butir per tahun, dengan berat antara 65 –
75 gr per butir.
JENIS ITIK DI INDONESIA
A. Penghasil Telur, terdiri dari penghasil telur konsumsi dan telur tetas.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 50/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 50
1. Itik Jawa ( Anas javanica)
° Itik Tegal, Karawang, Cirebon.
° Itik Mojosari warna lebih gelap.
° Itik Magelang, dengan ciri khas kalung putih.
2. Itik Bali ( Anas sp).
3. Itik Alabio ( Anas platyrhynchos Borneo)
B. Penghasil Daging.
1. Itik manila / Serati / Entog (Cairina moschata)
PERFORMAN ITIK DI INDONESIA
Itik Tegal° Ciri utama : saat berjalan tegak, tubuh
langsing seperti botol.
° Warna bulu : coklat, branjangan (totol
coklat), hitam dan putih.
° Paruh dan kaki hitam.
° Mulai bertelur ± 6 bulan.
° Masa produktif 1 – 2 tahun.
° Produksi telur ± 250 butir per tahun.° Bobot telur 60 – 70 grper butir.
° Warna krabang hijau kebiruan.
Itik Mojosari
° Tubuh lebih kecil dari IR yang lain.° Warna bulu lebih gelap itik tegal.
° Mulai bertelur ± 7 bulan.
° Paruh dan kaki hitam.
° Produksi telur, dipelihara ektensif ± 200
butir per tahun, sedangkan secara intensif
265 butir per tahun, bertelur ±.70 – 80%
dari populasi per hari.
° Warna kerabang relatif lebih hijau dari Itk
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 51/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 51
Tegal.
° Warna krabang hijau kebiruan.
° Ukuran telur relatif lebih besar dari itik IR lain.
Itik Manila / Serati / Entog
° Suka terbang.
° Mulai bertelur pada umur 7,5 bulan.
° Bobot telur 65 – 70 gr per butir.
° Produksi telur ± 60 butir pertahun, baik
sebagai pengeram ataupun pedaging.
° Bobot badan dewasa ♀ 3,2 kg, sedang
♂ 4,5 kg.° Kerabang telur putih.
° Persentase karkas pada umur 68 hari
- ♀ : 65 – 67% BB70 : 2,4 kg.
- ♂ : 68 – 70% BB84 : 4,3 kg.
° Sering disilang dengan itik IR untuk
mendapatkan penghasil daging, disebut
Mandalung / Tongki, bersifat streril.
Itik Bali
° Ciri khas jambul di kepala, berdiri
sangat tegak seperti penguin.
° Dibandingkan dengan itik jawa :
- Badan lebih besar.
- Leher lebih pendek.
- Bulu lebih terang.
° Paruh dan kaki hitam.
° Produksi telur ± 275 butir per tahun.
° Bobot telur 56 – 70 gr per butir.
° Warna krabang putih sampai putih kebiruan.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 52/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 52
Itik Alabio
° Badan tidak setegak itik jawa.
° Warna bulu :
- ♀ : kuning keabu – abuan, ujung
– ujung bulu sayap, leher, ekor,
dada dan kepala berwarna
kehitaman.
- ♂ : abu – abu kehitaman, ujung
ekor melengkung ke atas.
° Paruh dan kaki kuning.° Mulai bertelur ± 6 bulan.
° Produksi telur ± 275 butir per tahun.
° Bobot telur 56 – 70 grper butir.
° Warna krabang hijau kelabu.
° Biasa di afkir pada umur 3,5 tahun.
Sistem Pemeliharaan Itik di Indonesia1. Ekstensif
Tanpa kandang, hanya pagar sebagai pembatas
Itik mencari makan sendiri
a. Fully Mobile System:
Tanpa home base
Itik digembalakan berpindah menghampiri daerah panen
Telur langsung dijual
b. Semi Mobile System:
Mampu menempuh sekitar 300 km
2. Semi Intensif
Malam hari dikandangkan, siang dilepas mencari makan
Sudah mulai memperhitungkan factor produksi
Sistem lanting di Kalimantan Selatan
3. Intensif
Pemeliharaan sudah betul2 memperhatikan factor produksi; kandang, ransom,
obat-obatan disediakan
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 53/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 53
Tujuan Pemeliharaan Itik di Indonesia
Sebagai penghasil:
1. Telur tetas
2. Anak itik sehari (day old duckling)
3. Telur konsumsi
4. Itik dara (siap bertelur)
5. Daging (daerah tertentu)
Tata Laksana Pemeliharaan
Pada dasarnya tatalaksana (manajemen) pemeliharaan ternak itik hampirsama saja dengan pemeliharaan ayam. Dalam uraian berikut ini dikemukakan
beberapa hal yang dianggap penting untuk diperhatikan, sehingga usaha peternakan
itik itu dapat membuahkan hasil yang diharapkan. Awal kegiatan tata laksana ialah
pemeriksaan dan penentuan jenis kelamin anak itik, setelah menetas
Pembagian Fase Pemeliharaan
Seperti halnya pada peternakan ayam, setelah telur menetas, dalam
masa hidupnya itik mengalami fase-fase sebagai berikut :Pada itik tipe petelur
Fase pertama (Starter) umur : 0 sampai 2 minggu
Fase kedua (Grower) umur : 3 sampai 20 minggu, yang dibagi
Grower I umur : 3 sampai 10 minggu
Grower II umur : 10 sampai 20 minggu
Fase produksi (Layer) umur : setelah 20 minggu
Pada itik tipe pedaging
Fase pertama (Starter) umur : 0 sampai 2 minggu
Fase kedua (Gower) umur : 2 sampai 4 minggu
Fase akhir (Finisher) umur : 5 sampai 7 minggu.
Pemeliharaan itik pedaging, biasanya berakhir pada umur 7 atau 8 minggu
untuk kemudian dipotong/ dipasarkan. Bila pemeliharaan ingin diteruskan, maka
biasanya tujuannya adalah untuk menghasilkan bibit (breeder) untuk menghasilkan
anak itik pedaging.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 54/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 54
Pemilihan bibit:
1. Pilih jenis itik yang telah dikenal dengan baik
2. Bentuk tubuh normal, kepala bersih, mata bersinar
3. Sayap mengepit tubuh dengan sempurna
4. Kaki kokoh dan kuat, berdiri sempurna
5. BB pd umur 20 minggu jantan 1,6 kg dan betina 1,4 kg
6. Perut rata dan penuh jarak antara tulang pelvis lebar
Sistem Perkawinan
1. Kawin AlamSex Ratio Daya Tetas
1 : 6 87,5%
1 : 8 80,5%
1 : 10 74,5%
1 : 12 65,5%
2. Inseminasi Buatan
° Syaratnya umur induk harus lebih dari 9 bulan.
Sistem penetasan
Lebih suli t daripada telur ayam:
Menetas lebih lama (28 hari)
Pori-pori kerabang lebih besar
Adanya selaput renang pada kaki
Perlu kelembaban tinggi
1. Penetasan oleh induk itik Manila (atau ayam buras)
1. Daya tetas 80%-90%
2. Kemampuan mengerami 20-25 butir
3. Mampu mngerami 2-3 kali > 75 butir
4. Pada saat induk bertelur, setiap telur diganti oleh telur itik
2. Menggunakan gabah kering
1. Banyak dilakukan di Chins dan di Bali
2. Kapasitas lebih banyak daripada Induk itik Manila
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 55/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 55
3. Daya tetas: musim kemarau 70,3% dan musim hujan 74,5%
4. Peralatan: Gabah kering, kain belacu, karung goni, keranjang bambu,
kotak kayu, rak penetasan, thermometer, hygrometer.
3. Menggunakan mesin tetas seperti untuk telur tetas ayam ras.
Sexing
Warna bulu jantan relative lebih gelap
Paruh: Betina lebih lembut, warnanya lebih muda
Suara: dengan memijit pangkal leher dekat tenggorokan suara betina lebih
nyaring, jantan lebih serak
Vent sexing seperti pada ayam, pada jantan ada tonjolan Dijual sebagai DOD atau dipelihara dan dijual menjelang bertelur (itik dara)
Pemeliharaan jarang sejak DOD, membeli itik dara
Pemeliharaan ekstensif: 3-4 ekor jantan/ 100 betina
Pemeliharaan intensif: sama dengan ayam ras petelur
Feeding System
Informasi masih sangat sedikit dibandingkan dengan ayam
Kebutuhan protein lebih rendah daripada ayam Kebutuhan vitamin B rendah, tetapi kebutuhan riboflavin tinggi
Lebih toleran terhadap kadar serat kasar
Pertumbuhan lebih cepat, sangat peka terhadap defisiensi
Kebutuhan nutrient petelur dewasa hamper sama dgn ayam
Bentuk ransum: tepung kering/ basah, pellet, crumble
Penelitian kebutuhan nutrient didasarkan atas system pemeliharaan ekstensif
(bahan pakan yg ditemukan). Memanfaatkan bahan pakan konvensional
Tanda – tanda Khusus Pada Ternak Itik Itik memiliki kaki yang relatif pendek untuk ukuran badannya. Ketiga jari di bagian
anterior dihubungkan dengan selaput, yang memungkinkan untuk bergerak cepat
di air.
Paruh itik dilapisi oleh selaput lembut yang peka, sedangkan bagian ujungnya
terdapat suatu processus yang mengeras, yang dilapisi oleh zat tanduk. Di
bagian dalam paruh terdapat lamella bertanduk, yang berfungsi sebagai alat
penyaring bagi makanan yang masuk
Bulu itik berbentuk konkaf yang merapat erat ke permukaan badan, dengan
permukaan bagian dalam yang lembut dan tebal. Karena itik mempunyai kelenjar
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 56/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 56
minyak yang relatif besar, bulu – bulu itik senantiasa bermunyak. Dengan
bantuan minyak tersebut, maka dapat dicegah masuknya air, hingga air tidak
dapat mencapai permukaan kulit. Timbunan lemak sub cutan cukup tebal, yang
berfungsi sebagi insulator, sehingga itik tahan dingin walau ia berada di air untuk
jangka waktu yang cukup lama.
Bagian badan itik yang dapat dimakan, relatif lebih kecil bila dibandingkan
dengan ayam, dagingnya berwarna lebih gelap.
Itik memiliki kemampuan khusus untuk menyerap Na+ tanpa molekul
penyertanya. Kelebihan garam akan dikeluarkan melalui kelenjar yang terdapat
dalam hidung itik.
Anatomi dan Fisiologi ItikPencernaan
• Mulut : terdiri dari paruh dan ruang paruh serta lidah. Makanan yang masuk oleh
pergerakan lidah didorong masuk ke dalam Pharinx, yang kemudian ditelan.
Makanan yang terapung – apung di air, ditelan dengan bantuan alat penyaring,
yang berupa lamella parallel.
• Pharynx : proses menelan pada ternak itik, tidak bersifat peristaltic, karena itik
tidak memiliki palat halus dan muskulus konstriktor pada pharinxnya
• Esophagus : makanan masuk ke esophagus semata – mata oleh adanya gravitasi
makanan dan karena tekanan yang lebih rendah didalam ruang esophagus oleh
leher yang dijulurkan ke atas.
• Crop : merupakan pelebaran dari dinding esophagus. Pada itik dan unggas air
pada umumnya, crop tidak berkembang dengan sempurna, tidak seperti pada
ayam. Crop berfungsi sebagai penampung sementara bagi makanan.
• Perut terdiri dari perut kelenjar (proventrikulus) dan perut muscular (ventrikulus)
sebagai alat penghancus makanan.
• Usus halus (intestine) terdiri dari : duodenum sepanjang antar 22 – 38 cm.
Jejunum sepanjang 105 cm dan ileum sepanjang 15 cm
• Kolon terdapat 2 caeca, yang masing – masing panjangnya 10 – 20 cm
• Rectum
• Kloaka
Reproduksi
Perkawinan terjadi setiap saat. Kopulasi terjadi dengan menyatukan kolaka
jantan dan kloaka betina, kemudian masuklah penis kedalam saluran genital dan
terjadi ejakulasi. Sperma itik akan bertahan utnuk jangka waktu 5 sampai 6 hari di
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 57/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 57
dalam saluran genitalia. Fertilisasi terjadi dibagian infundibulum. Pada itik jantan,
penis yang ereksi dapat mencapai panjang 5 cm. Pada itik betina ada sepasang
ovari.
Pembentukan sebutir telur pada itik memerlukan waktu sebanyak 24 – 24.4
jam. Secara umum, telur itik lebih berat disbanding dengan telur ayam, dan
cangkangnya lebih tebal.
ItikJangka Waktu
Tsaiya Khaki Campbell Ayam
Waktu (jam)
Mulai saat oviposisi sampai
Ovulasi 0.16 0.16 0.40
Masuk uterus 4.5 – 6.0 5.40 5.66Oviposisi berikutnya 24.41 24.00 25.42
Berada di uterus 18.19 18.59 19.76
SITEM PERKANDANGAN
1. Kandang Boks (1 hari sampai 3 minggu).
° Terbuat dari papasn atau bambu
° Lantai kawat atau slat (jarak 1 – 1,5 cm)
° Kepadatatan 50 ekor per m2 .
2. Kandang Itik Dara dan Dewasa.
° Sistem postal, dengan bentuk lantai slat atau kawat, litter, dengan kepadatan
4 ekor per m2
° Sistem postal
° Kandang baterai seperti ayam petelur
TINGKAH LAKU
• Itik pejantan dan betina sangat liar, peka serta mudah kaget
• Mengenali makanan hanya dari indra penglihatan saja, indra penciuman tidak
berperan
• Itik termasuk golongan unggas air karena itu itik memerlukan air yang digunakan
untuk mencelupkan kepala atau air untuk membasahkan bulunya. Pencelupan
kepala itu agar mata dan lubang hidung itik selalu bersih.
PEMBERIAN MAKANAN
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 58/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 58
Dalam pemeliharaan itik secara terkurung (pemeliharaan intensif),
pemberian makanan dapat dilakukan dengan berbagai cara :
1. Pemberian makanan halus dalm keadaan kering (dry mash feeding). Cara ini
sudah mulai banyak dipraktekkan, namun mengandung kelemahan yaitu berup
kesulitan menelan (karena makanan itu halus) sehingga perlu terus menrus
minum. Disamping itu juga akan banyak makanan yang terbuang/ tercecer sia-
sia.
2. Pemberian makanan halus dalam keadaan basah (wet mash feeding). Cara ini
dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari ‘dry mash feeding’ dan
termasuk cra yang sangat umum dikerjakan oleh petrnak-peternak rakyat.
Pemberiannya dilakukan 4 atau 5 kali sehari pada itik muda, yang kemudian
menjadi 2 atau 3 kali sehari pada itik dewasa. Jumlah makanan pada tiap klipemberian hendaknya secukupnya saja, yang kira-kirabisa dihabiskan dalam
waktu lebih kurang ½ jam. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari timbulnya
ketengikan ataupun tumbuhnya jamur pada makanan yang tersisa. Kalaupun ada
sisa, sebaiknya tiap kali dibuang (dibersihkan). Dengan cara pembrian makanan
basah, dapat diusahakan peningkatan jumlah konsumsi pakan, terutama pada
saat-saat ada kecenderungan konsumsi menurun karena suhu udara yang tinggi.
Sekalipundemikian cara pemberian makanan basah ini amat praktis untuk jumlah
itik yang banyak.3. Pemberian makanan dalam bentuk pellet. Cara ini telah mulai populer dibeberapa
negara, karena mnunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan cara- cara yang
lain, yaitu makanan mash kering dan basah.
Makanan pellet lebih mahal sebab pembuatannya (palletizing) memerlukan
biaya, disamping itu juga belum tersedia dengan mudah bagi para peternak yang
memrlukan. Namun demikian ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh
dengan pemberian makanan bentuk pellet, yaitu :
• Menghemat makanan sampai sejumlah 15—20%, karena brkurangnya makann
yang terbuang sia-sia (waste)
• Pemberiannya lebih mudah dan menghemat tenaga
• Air minum akan lebih lama tetap tinggal bersih
• Tidak ada pertumbuhan jamur sebab pellet dalam keadaan kering.
Dalam pemeliharaan yang dilakukan secaraextensif, jumlah makanan yang
diperoleh itik dalam penggembalaan, sukar diperkirakan. Akibatnya ialah sulit untuk
menetapkan jumlah atau kualitas makanan tambahn yang harus diberikan agar itik
mencapai produksi maksimal.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 59/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 59
Bentuk pellet nampaknya memang lebih efisien untuk dipraktekkan, namun
kita harus selalu mempertimbangkan harga serta kemudahan/ penyediaannya untuk
pemakaian sehari-hari.
Ransum Itik Petelur
Kebutuhan Nutrisi (SEN, 1985)
Umur ItikNutrisi
0 – 8 minggu 8 – 20 minggu > 20 minggu
Energi metabolis (kkal/kg) 2900 2800 2700
Protein kasar (%) 17 – 20 18 16 – 18
Kalsium (%) 0,6 – 1,0 0,6 – 1,0 2,9 – 3,25
Fosphor (%) 0,6 0,6 0,47
Ransum Itik Bib it
Kebutuhan Nutrisi
Fase UmurNutrisi
Starter Grower Developer Layer
Energi metabolis (kkal/kg) 3100 2750 2700 2650
Protein kasar (%) 18 – 24 15 – 18 16 18 – 21
Kalsium (%) 1,10 1,10 0,47 2,25
Fosphor (%) 0,75 0,75 0,77 0,75Sumber : The Philippines Recommends fo Duckling Raising (1977)
Susunan Ransum Anak Itik
BahanMurtisari dkk,
1985
Rahardjo dan
Winarso, 1987Siti Wahyuni,1989
Dedak 13,80 10,70 40,58
Jagung 66,0 66,60 34,67Bkl. Kedelai 2,50 - 16,02
Tep. Ikan - - 3,14
Tep. Tulang 2,00 2,00 -
Tep. Bekicot
(mentah)
15,00 - -
Tep. Bekicot
(rebus)
- 20,0 -
Minyak - - 2,53
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 60/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 60
Premix A 0,20 0,50 0,44
Garam 0,25 0,25 0,27
Ca CO3 - - 1,77
Di Ca fosfat - - 0,57
Lisin 98% - - 0,02
Santoquin - - 0,001
Murtisari dkk,
1985
Rahardjo dan
Winarso, 1987
Siti Wahyuni,1989
Kandungan
Nutrisi
Energi metabolis
(kkal/kg)
2970 3000 2760
Protein kasar (%) 16,00 17,00 17,30
Kalsium (%) 0,60 0,70 0,99
Fosphor (%) 0,70 0,70 0,77
Susunan Ransum Itik Petelur
Bahan Pakan Rahardja, 1985 Sinurat , 1988 Siti Wahyuni,
1989
Dedak - 40,00 42,62
Jagung - - 27,56
Tep. Gaplek - 23,00 -
Beras 41,50 - 5,58
Bkl. Kedelai - - 10,27
Tep. Ikan 22,00 - 3,00Cangkang Udang 30,00 - -
Bungkil Sawit - 20,00 -
Minyak - - 3,34
Tep. Tulang 3,00 -0,20 -
Garam 0,50 6,00 -
Ca CO3 2,50 - 5,59
Di Ca fosfat - 0,50 0,57
Premix B 0,30 - 0,44
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 61/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 61
Lisin 98% 0,10 - 0,06
Metionin 0,10 - -
Santoquin - - 0,013
Kandungan
Nutrisi
Energi metabolis
(kkal/kg)
2750 2350 2660
Protein kasar (%) 18,00 16,00 15,20
Kalsium (%) 3,31 3,30 3,26
Fosphor (%) 0,52 0,86 1,05
BEBERAPA PENYAKIT PADA ITIK
Infeksi Virus
Duck Virus Hepatitis
° Picorna virus.
° Menyerang itik umur kurang dari 6 munggu.
° Penularan melalui feses, sangat contagious !!.
° Gejala :- Seperti mengantuk.
- Kejang – kejang.
- Tiba – tiba mati.
- Kematian bisa mencapai 95%.
° Post mortem :
- Pendarahan pada hati.
- Degenerasi lemak.
- Hati menguning.
° Pencegahan, dengan cara induk harus divaksinasi atau anak pada saat menetas.
Duck Plague (Duck Virus Enteri tis)
° Herpes virus
° Penularan melalui feses, kontak langsung, tempat air minum dan tempat ransum.
° Gejala :
- Lesu.
- Pergerakan lambat.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 62/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 62
- Sayap menggantung.
- Pendarahan pada hidung.
- Conjunctivitis.
- Diare.
- Serak / parau.
- Kehausan.
° Kematian :spesifik 9leher terpelintir, mati tiba – tiba, kematian bisa mencapai
100%.
° Pada layer produksi telur turun sampai lebih dari 50%.
° Post mortem :
- Interitis.
- Pharingitis.
- Oesophagitis.
- Cloacitis.
- Ovaritis.
° Pencegahan : Vaksinasi dan sanitasi.
White eye
° Penyebab : diduga virus, sering keliru dengan defisiensi vitamin A yang hebat.
° Menyerang itik umur 4 hari sampai 2 bulan.° Gejala :
- Anak itik matai tiba – tiba.
- Kotoran berwarna bening sampai dengan putih sekitar mata dan paruh, bersin
– bersin.
- Dalam waktu singkat kotoran menguning mengendap pada rongga mata
sebelah bawah, sulit bernapas kemudian mati lemas.
° Post mortem, peradangan rongga hidung.
° Kematian bisa mencapai 65%.
° Itik yang berhasil sembuh dari penyakit ini, bertindak sebagai carrier.
Infeksi Bakteri
Botulismus (Limber neck)
° Penybab racun dari Clostridium botulinum , biasanya karena makan bangkai.
° Gejala :
- Lesu.
- Kelumpuhan pada leher, sayap dan kaki.
- Bulu mudah dicabut.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 63/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 63
- Mencret.
° Pengobatan pada tahap awal diberi pencahar.
° Pencegahan melalui sanitasi dan hindarkan itik dari makan bangkai.
Salmonellosis
° Penyebab : Salmonella typhimurium zoonosis.
° Penularan : bakteri termakan oleh itik, feses, peralatan kandang, alas kaki.
° Menyerang itik umur 1 – 8 minggu.
° Setelah sembuh bersifat carrier dan telur yang dihasilkan terinfeksi juga.
° Gejala : Diare, malas makan, lemah endapan kotoran pada mata dan hidung.° Pengobatan :
- Furaszolidon dlam ransum (4%).
- Sulfadimidine dalam air minum ~ coryza.
Kapang
Mikotoksis / Aspergillosis.
° Penyebab : spora dari kapang – kapang Aspergillosis.
° Gejala : gangguan pernapasan, conjunctivitis, eksudat pada mata, menyebabkan
buta, sulit makan dan mati.
° Post mortem : spora dan miselia kapang ditemukan pada saluran pernapasan.
° Mikotoksikosis akibat racun yang dihasilkan oleh kapang Aspergillus flavus.
racunnya disebut alfatoksin B1, disebut alfatoksikosis.
Istilah
Duck : itik secara umum atau itik dewasa betina
Drake : itik jantan dewasa
Drakelet atau
drakeling : itik jantan muda
Duckling : itik betina muda atau DOD
Green duck : Itik jantan atau betina muda umur 7 – 10 minggu
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 64/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 64
ITIK MANILA (Cairina moschata)
Sistematika
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Order : Anseriformes
Family : Anatidae
Genus : Cairina
Species : Cairina moschata
DeskripsiNama lain ternak
Negara asal dari Cairina moschata merupakan itik liar dan asli dari amerika
selatan dan brazil dan biasa bersarang dibawah pohon hutan rawa.
Itik manila atau Entog (Muscovy duck) mempunyai nama yang berbeda-beda
berdasarkan Negara ataupun tempat pemeliharaan. Di Suriname disebut dengan
Bosdoks, di Argentina dan di Uruguay disebut dengan Pato criollo, di Brazil disebut
dengan Pato do mato, di Meksiko disebut dengan Pato perulero, dan di beberapa
Negara bagian Amerika lainnya disebut dengan Pato real. Nama cairina berasal dariKairo.
HabitatEntog (cairina moschata) mempunyai habitat antara lain di danau, kolam,
daerah perkebunan dan dapat pula dijumpai dalam lingkungan kota. Entog dapat
juga ditemukan di pinggiran hutan dan daerah padang rumput.entog dapat hidup di
ketinggian mulai 800 meter di atas permukaan laut. Untuk dapat hidup dengan baik,
entog membutuhkan temperature 63 oF sampai 70 oF (17.5o C dan 21o C).
Distribusi atau penyebaranJenis ini adalah satu-satunya itik yang bukan merupakan keturunan dari itik
liar. Bangsa burung ini merupakan bangsa yang berasal dari Amerika Selatan dan
Amerika Pusat (Central America). Tersebar mulai dari pantai barat Meksiko, tepatnya
Sinaloa dan Tamaulipas, bergerak ke Amerika Tengah ke pantai pasifik Ekuador ,
kemudian di sebelah timur laut Uruguay dan di sebelah selatan Argentina.
Sebenarnya entog dapat ditemukan dibelahan dunia mana saja, hanya saja dalam
populasi yang terbatas.seperti di Amerika Utara, hanya ditemukan di Meksiko.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 65/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 65
Jenis kelaminUntuk membedakan jantan dan betina pada entog dapat melalui beberapa
cara. Bila melihat dari ukuran tubuh, maka entog jantan biasanya berukuran dua kali
dari entog betina. Entog jantan dewasa biasanya berukuran 76-86 cm dengan berat
2-4,5 kg, sedangkan entog betina mempunyai ukuran tubuh 53-63 cm dengan berat
badan 1-2 kg. melihat penampilan tubuh, maka entog jantan memiliki gumpalan kulit
berwarna hitam yang dikelilingi oleh daging tumbuh yang berwarna merah, mulai dari
belakang mata menuju paruh. Melalui suara kita juga dapat membedakan entog
jantan dan entog betina. Entog jantan menghasilkan suara menyiut yang rendah,
sedangkan entog betina menghasilkan suara yang lebih pendek. Pada gambar di
bawah ini, dapat dilihat perbedaan dari entog jantan dan betina.
Ciri fisik dari luar tubuhTetua dari entog yang pertama atau yang asli, berwarna putih ataupun hitam.
Tetapi akibat domestikasi, tercipta varietas warna baru, termasuk putih, hitam, coklat
dan biru. Entog mempunyai lapisan kulit keras (warty caruncles) yang berwarna
gambar anak entoggambar entog muda
gambar entog jantan
gambar entog betina
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 66/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 66
merah yang mengelilingi pangkal paruh dan mengelilingi mata. Kaki entog
mempunyai warna yang beragam, mulai dari kuning cerah sampai berwarna hitam.
Entog mempunyai kuku yang kuat dan juga tajam pada kedua kakinya. Entog yang
berwarna putih maupun hitam, pada bulunya juga dapat disisipi oleh warna hijau dan
biru pada bulu yang berwarna hitam, yang panjangnya sekitar 25-34 inch.
Berat standard : jantan dewasa 12 lbs (5,5 Kg) dan betina dewasa 7 lbs (3Kg)
Varietas/Bangsa
Tujuan pemeliharaan dari entog adalah untuk produksi daging, dikarenakan daging
entog mempunyai beberap kelebihan seperti yang tercantum pada tujuan
pemeliharaan dibawah. Ada tiga warna standar muscovy yaitu warna gelap, putih
dan biru.
Gambar. Lavender Muscovies
Gambar. Silver Appleyard Muscovies
Gambar. Pied Muscovies Gambar. Blue Musacovies
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 67/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 67
Karakteristik Itik Manila Itik Muscovy tidak satu rumpun dengan itik, hal ini karena :
• Tribus dan genusnya berbeda dengan jenis itik atau bebek yang lain. Itik
termasuk kedalam tribus anatini dan genus anas sedangkan itik manila
termasuk dalam tribus cairinini dan genus cairina. Meskipun keduanya
termasuk dalam family Anatinae.
• Itik Manila lebih bersifat terestrial.
• Itik manila tidak bersuara keras seperti itik atau bebek tetapi hanya bisa
mendesis.
• Masa pengereman lebih lama dari Itik Asli (32 – 35 hari)
Itik Manila mempunyai kuku yang tajam sehingga bisa bertengger di pohon.
Gambar. Black MuscovyGambar. white Muscovy
Gambar. Barred Muscovies
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 68/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 68
Reproduksi• Entog merupakan hewan poligami, mempunyai musim kawin pada awal musim
penghujan atau akhir dari musim kemarau. Di Venezuela, musim kawin entog
berkisar mulai maret samapi agustus.
• Produksi telur satu kali periode peneluran sebanyak 10 - 15 butir atau berkisar
antara 24 – 45 butir dalam setahun.
• Masa pengeraman antara 32 – 35 hari
• Telur berwarna krem
• Mulai bertelur ± 7,5 bulan.Produksi Telur:
• Bobot telur 65 – 70 gr per butir.
• Daya tetas 80 – 90%
• Kemampuan mengerami 20 – 25 butir.• Entog mempunyai clutch size mulai 8-15 butir telur. Dalam setahun mempunyai
tiga kali clutch size.
Tujuan pemeliharaanTujuan pemeliharaan entog bukan untuk produksi telur konsumsi melainkan
sebagai penghasil daging, karena produktivitas telurnya sangat rendah.
Daging entog tidak seperti daging itik pada umumnya, yang mengandung
banyak lemak. Daging entog sama sekali tidak mengandung lemak, hal inidisebabkan oleh karena entog berasal dari daerah yang berilkim panas, sehingga
tidak membutuhkan lemak untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Entog
mempunyai tekstur daging yang sangat baik, dan mempunyai cita rasa yang tinggi,
sehingga dapat disebut sebagai rasa daging terbaik dari semua itik.
Selain sebagai penghasil daging, entog ataupun itik Manila juga sebagai
penghasil bulu. Satu ekor itik dapat menghasilkan bulu campuran kira-kira 60 gram.
Bulunya dimanfaatkan sebagai bahan baku shuttle cock, perhiasan, bedding, atau
bahan pengisi perlengkapan tidur seperti sleeping bag, selimut, dan bahan pengisi
jaket.
ANATOMI DAN MORPHOLOGI
Ia termasuk ternak itik yang masih suka terbang seperti ayam, akan tetapi tidak
mau berjalan jauh-jauh. Pun ia tidak begitu banyak memerlukan air, sehingga ia
dapat dipelihara ditempat-tempat yang kering. Sifat-sifat biologis dari entog banyak
miripnya dengan ayam kampung, yaitu : telurnya tidak banyak (sekali bertelur hanya
8-15 butir), telur itu dapat dieraminya sendiri (lamanya mengeram 35 hari) dan ia
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 69/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 69
pandai pula membesarkan anak-anaknya. Entog itu sering kali dijadikan “tukang
mengeram” yang baik untuk telur itik.
Cir-ciri umum :
a. Kepala
Besar dan berjambul; bulu dari jambuil itu kasar-kasar, lebih pendek pada entog
jantan dan bulu jambul tersebut dapat berdiri secara gerakan refleks, bila entog
itu dalam keadaan rtakut, terkejut atau marah.
b. Mata
Juga besar; pandangannya seolah-olah menantang (agak galak)
c. ParuhSedang besarnya.
Pada pangkal paruh itu dan juga pada mukanya terdapat banyak kutil.
d. leher
tidak begitu panjang, tetapi kuat.
e. Badan
- Bangun tubuhnya lebar, dalam dan berat (seperti tipe unggas pedaging).
- Badannya penuh daging (dagingnya lebih digemari daripada daging itik).
- Sayapnya kuat dan panjang.
- Ekor panjang, kedudukannya terhadap tubuh lebih mendatar (horizontal);
hanya ujungnya yang sedikit menurun ke arah belakang. Kedudukan ekor
yang sedemikian rupa itu menyebabkan badan entog tampaknya seolah-olah
lebih panjang.
- Berat badan entog dewasa;
Yang jantan : 5-7 Kg; yang betina : 2,5-3,5 kg. (berat yang jantan umumnya 2
kali lipat berat yang betna.
f. Kaki
Pendek tetapi tegap, letak kedua kaki tersebut juga agak berjauhan satu dengan
yang lain. Pun mempunyai selaput kulit berenang di antara jari-jari kaki yang
mengarah ke depan. Cara berjalannya sama seperti itik jawa.
Oleh karena itu pendek, maka perut sampai tercacah ke tanah.
g. Warna bulu
Kebanyakan hitam atau kehitam-hitaman.
Juga ada yang berwarna putih akan tetapi selalu terdapat bulu berwarna hitam di
antara bulu-bulu putih tersebut.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 70/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 70
h. Beberapa sifat bioloigis.
- Masa dewasa
Entog betina mulai bertelur pada umur 7,5 bulan.
- Telur
Berwarna putih susu, beratnya 65-75 kg.
Hasil perkawinan silang antara itik biasa (Anas boschas) dengan entog (Cairina
moschata).
1. Cairana
Adalah persilangan dari Anas boschas dengan Cairina moschata jantan.
2. Anirina
Adalah hasil persilangan dari Anas boschas jantan dengan Cairina moschatabetna.
Tanda-tanda dan sifat-sifat karakteristik.
a. Warna bulu
- Cairana : Hampir serupa dengan Cairina moschata.
- Anirana : Hijau muda seperti buah zaitun pada yang betina, hitam atau kehitam-
hitaman pada yang jantan.
b. Gombak atau jambul.
- Cairana : Baik jantan ataupun betina mempunyai jambul dikepalanya.
- Anirina : Jambul hanya terdapat pada yang jantan.
c. Berat badan.
- Cairana : Hampir tidak ada perbedaan antara berat badan yang jantan dengan
yang betina.
- Anirana : Berat badan yang jantan rata-rata hampir dua kali berat badang yang
betna.
d. Sifat biologis.
- Cairana : Yang betina jarang atau sama sekali tidak dapat bertelur, karena
ovariumnya rudimenter (tidak sempurna tumbuhnya).
- Anirina : yang betina dapat menghasilkan telur, tetapi tidak dapat dieramkan
karena infertil.
Makanan Ternak i tik Cairina moschata
Apabila kita memelihara ternak itik secara agak intensif dalam tempat
pemeliharaan yang dipusatkan dalam kandang-kandang dengan ren dan kolam
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 71/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 71
seperlunya, dengan sendirinya kita perlu menyediakan makanan yang memenuhi
syarat-syarat bagi itik tadi, guna mencukupi keperluan untuk pokok hidupnya dan
untuk menghasilkan telur yang memuaskan bagi para si pemelihara.
Penelitian-penelitian untuk menentukan persentasi kadar masing-masing zat
makanan yang tersedia dalam ransum itik sebetulnya belum lagi sempurna dilakukan
orang. Tetapi rupanya suatu ransum yang memberi hasil-hasil baik bagi ayam
petelur, ternyata memuaskan juga untuk itik. Oleh karena itu bahan-bahan makanan
yang digunakan umumnya tidak berbeda dengan bahan-bahan untuk makanan
ayam.
Akan tetapi biasanya terdapat beberapa perbedaan dalam penentuan kadar
protein dalam ransum untuk anak itik dan itik muda. Bila pada anak ayam sampai
umur 8 minggu kadar protein dalam ransum selalu berkisar antara 18-22%, tidaklahdemikian halnya dengan makanan anak itik. Kadar protein dalam ransum untuk anak
itik umur 1 sampai 3 minggu tetap 18-22% akan tetapi untuk yang berumur 3–6
minggu diturunkan menjadi 16-18% dan mulai dai umur 6 minggu dan seterusnya
kadar protein dalam ransum sudah disamakan dengan kadar protein untuk makanan
itik dewasa.
Selain dari itu ada pula perbedaan terhadap komposisi bahan-bahan makanan
yang menjadi sumber zat protein. Itik dewasa (petelur) memerlukan lebih banyak zat
protein berasal dari hewan dalam ransumnya daripada ayam petelur. Banyaknyabahan-bahan makanan berasal dari hewan yang digunakan sebagai campuran di
dalam ransum itik ada 3 kali lipat. Apabila campuran makanan tepung untuk ayam
biasanya terdiri dari 6-8% bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan, maka
makanan tepung itik sebaiknya mengandung 20-25% bahan-bahan makanan yang
berasal dari hewan. Dengan cara demikian banyaknya campuran bahan-bahan
makanan yang kaya akan protein asal dari tanam-tanaman menjadi kurang.
Penyakit pada itik Cairina moschata
Pada umumnya ternak itik lebih tahan terhadap penyakit-penyakit daripada ternak
ayam. Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan gangguan dan kerugian bagi
peternak itik adalah :
1. Salmonellosis atau Paratyphus.
2. Botulismus atau keracunan.
3. Penyakit lumpuh.
4. Penyakit bubul
5. Penyakit kolera unggas.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 72/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 72
PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)
Sistematika
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Veterbrata
Class : Aves (Bangsa Burung)
Order : Galliformes
Sub Order : Phasionoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Species : Coturnix-coturnix japonica
Deskripsi
Dalam istilah asing,
puyuh disebut quail yang
merupakan sebangsa
burung liar atau istilah lain
diantaranya Asian MigratoryQuail, Coturnix Quail,
Eastern Common Quail,
Manchurian Quail. Di
Indonesia, khususnya
Jawa, puyuh disebut
gemak. Sedangkan nama
latin dari puyuh petelur yang sering diternakkan yaitu Coturnix-coturnix japonica.
Puyuh ini biasa hidup di daera padang rumput atau daerah yang bersemak.
Tahun 1870, di Amerika Serikat puyuh mulai di ternakkan. Setelah masa itu, puyuh
terus berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, puyuh mulai
dikenal dan diternakkan pada akhir tahun 1979. entra pengembangan puyuh di
Indonesia, kebanyakan ada di pulau Jawa. Beberapa sentra pengembangan puyuh
sebagai berikut :
1. Daerah Istimewa Yogyakarta, produksi telur sekitar 12 juta butir per minggu.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 73/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 73
2. Eks-Karesidenan Surakarta meliputi Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri,
Sragen, Klaten dan Surakarta, dengan total produksi telur sekitar 13 juta butir per
minggu.
3. Daerah Pantura (Pantai Utara Pulau Jawa) meliputi Semarang, Tegal, Pemalang,
Brebes, Purbalingga, banyumas, Purwokerto, dan Wonosobo. Produksi telur di
wilayah ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri.
4. Jawa Barat meliputi Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Cianjur, dan
Sukabumi. Produksi telur di wilayah Sukabumi mencapai 9,5 juta butir per
minggu.
Manfaat
1. Telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat2. Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
3. Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan
sebagai pupuk tanaman
Jenis Puyuh
Terdapat beberapa jenis puyuh di duania yang berdasarkan tujuannya
sebagai penghasil telur seperti Coturnix coturnix japonica, puyuh pedaging seperti
Colinus virgianus dan sebagai fancy karena keindahan bulunya atau suaranyaseperti Callipepla squamata, Rollululus roulroul, dan Lophortix gambeli.
Jenis-jenis puyuh yang ada di dunia diantaranya :
Coturnix chinensis (Blue brested Quail)
Di Indonesia dinamakan puyuh pepekoh.
Burung puyuh ini termasuk dalam suku Phasinidae.
Bertubuh sangat mungil, panjangnya hanya 15 cm.
Habitatnya di sawah yang baru dipanen, semak alang-alang, dan tanah pertanian
yang belum ditanami.
Hidupnya dalam kelompok-kelompok kecil.
Daerah penyebaran unggas ini adalah India, China, Asia Tenggara, Filipina,
Sulawesi, Jawa, Bali, Papua Nugini, dan Australia.
Makanannya berupa biji-bijian kecil dan serangga.
Musim kawin di Jawa adalah bulan Februari sampai September dan puncaknya
pada April sampai Juni.
Bertelur sebanyak 5-6 butir, telurnya kuning tua mengkilap dan bertotol-totol
hitam.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 74/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 74
Puyuh jantan di bagian tenggorokkannya terdapat warna hitam dengan garis
lebar berwarna putih. Perutnya berwarna cokelat dengan bagian sisi dada kiri dan
kanan badannya menyambung bulu yang berwarna abu-abu kebiruan. Oleh
karena itu dinamakan Blue brested quail. Punggung berwarna cokelat bercampur
abu-abu dengan garis putih kehitaman, warna biru di samping kepala dan dada,
pinggul, dan dibawah ekor.
Kakinya berwarna kuning dengan mata cokelat dan paruh hitam. Puyuh betina
warnanya lebih muda, yaitu cokelat muda pada muka, dada, dan perut dengan
garis kehitaman. Kerongkongannya keputih-putihan.
Arborophi la javanica (Chesnut bel lied Partridge)
Di Indonesia disebut puyuh gonggong jawa. Puyuh ini berukuran sedang, panjangnya mencapai 25 cm.
Hidup di hutan dan padang rumput terbuka.
Pada umumnya berpasangan atau dalam rombongan kecil.
Di tempat tertentu seperti di Jawa Barat puyuh ini dapat hidup di hutan dengan
ketinggian 1.000 – 3.000 m dari permukaan laut.
Makanannya buah-buahan, jagung, chesnut, serangga dan tempayak.
Musim kawinnya tercatat selama bulan Januari, Maret, April, Agustus dan
September. Bertelur sekitar 2-4 butir dan bawahnya putih.
Sarangnya berbentuk seperti kubah dan dibuat diatas tanah.
Mempunyai bulu kemerah-merahan, pada kepalanya terdapat tanda berbentuk
cincin yang berwarna hitam. Ekornya melengkung kebawah berwarna keabu-
abuan. Sayap berwarna kecokelatan dengan totol hitam, dan pada perut bagian
bawah berwarna cokelat kemerahan. Matanya merah, begitu juga kakinya. Paruh
berwarna hitam. Suaranya seperti kereta api yang terdengar keras dan monoton.
Aborophi la or iental is ( Grey bell ied partr idge)
Di Indonesia disebut puyuh gonggong biasa.
Tubuhnya berukuran medium dengan panjang 25 cm.
Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil di hutan dan padang rumput.
Tersebar di beberapa daerah China Barat Daya, Asia Tenggara, Borneo,
Sumatera dan Jawa Timur.
Makanannya berupa biji-bijian, buah-buahan dan serangga. Bertelur sekitar 2 – 4
butir.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 75/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 75
Pada leher bagian samping terdapat warna cokelat gelap dengan strip pada
mata. Dagu dan kuping terletak tersembunyi berwarna putih. Punggung berwarna
cokelat dengan garis-garis hitam, sayap cokelat dengan totol hitam. Dada cokelat
keabu-abuan dan perut keputih-putihan. Pinggul berwarna hitam bercampur
putih. Mata dan kaki berwarna kuning. Paruh cokelat kemerahan.
Arborophi la bruneopectus (Bar backed partr idge)
Nama lainnya Brown breasted partridge.
Panjang tubuhnya sekitar 11 cm.
Puyuh ini tersebar di daerah China Barat Daya, Sunda besar dan Asia Tenggara.
Dari tenggorokan sampai dada bagian depan bergaris-garis hitam, bagian dada di
atas scapula ditandai warna hitam, sedangkan bagian dadanya sendiri tidakditandai warna hitam. Pinggul berwarna putih. Alisnya berwarna abu-abu, kaki
kuning sampai merah muda dan suaranya seperti peluit.
Turnix sylvatica
Puyuh ini panjangnya 15 cm, sehingga tampak mungil.
Termasuk ke dalam famili Turnicidae dan ordo Gruiformes.
Habitat di tanah lapang terbuka dan semak-semak.
Unggas ini tersebar di beberapa daerah seperti Spanyol bagian selatan, Afrika
Selatan dan Asia.
Makanannya rumput-rumputan dan biji-bijian.
Bersarang di atas tanah di tengah-tengah lembah.
Jumlah telurnya kira-kira 4 butir.
Sementara puyuh jantan membuat sarang, si puyuh betina aktif bermain-main.
Telur-telur ini dierami oleh puyuh jantan.
Menetas pada hari ke-18-19
Puyuh ini pada bagian atas puyuh jantan berwarna kecokelatan dengan bintik-
bintik hitam dan abu-abu. Sedangkan pada bagian yang lebih bawah berwarna
putih susu. Pada sisi bagian dada ditandai dengan warna hitam, sedangkan
bagian tengah berwarna cokelat kekuningan.
Puyuh betina ukuran tubuhnya lebih besar dan warnanya lebih menarik.
Mempunyai 3 jari pada kakinya.
Rollulus roulrou l (Puyuh Mahkota)
Badannya bulat dengan panjang mencapai 25 cm.
Termasuk famili Phasinidae dan ordo Galliformes.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 76/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 76
Terdapat bulu yang indah dengan ornamen berbentuk mahkota di kepala sang
jantan.
Hidup berkelompok kecil di hutan-hutan belukar dan hutan rimba serta rumpun-
rumpun bamboo. Unggas ini dapat hidup di dataran rendah hingga pegunungan
yang berketinggian 1.200 m di atas permukaan laut.
Makanannya berupa buah-buahan, biji-bijian, serangga dan binatang kecil
lainnya. Sang betina bersarang di atas tanah.
Telurnya berwarna putih kekuning-kuningan.
Puyuh jantan terdapat jambul berbentuk mahkota berwarna merah, dengan
warna putih pada pangkal mahkota. Matanya yang merah dilingkari warna merah
terang. Tepat di pangkal paruh terdapat kumis hitam yang mencuat ke atas.
Paruhnya pendek dan kokoh berwarna merah dan hitam pada ujungnya. Bulupada badannya berwarna hijau dengan warna kebiru-biruan pada ekor,
punggung, dada dan perut. Lehernya berwarna biru tua kehitaman, sedangkan
sayapnya cukelat bercampur dengan cokelat kehitaman atau semu kebiru-biruan.
Kakinya berwarna merah tua.
Betinanya tidak mempunyai mahkota, tetapi seperti pada jantan matanya yang
merah juga dilingkari warna merah terang. Bulu badannya hijau merata dari leher
hingga ekor, dengan sayap berwarna kecokelatan. Paruhnya berwarna hitam.
Baik jantan maupun betina mempunyai suara seperti siulan yang melengking.
Callipepla squamata (Scaled quail)
Berukuran besar, panjangnya mencapai 25 – 30 cm.
Termasuk ordo Galliformes dan famili Phasinidae.
Unggas ini terdapat di Amerika Utara (sebelah barat Amerika dan Meksiko).
Hidup di padang rumput, di daerah kering dan semi kering. Selama musim
bertelur unggas ini senang hidup menyendiri, tetapi pada musim gugur dan
musim dingin mereka berkumpul dalam kelompok besar.
Produksi telur sebanyak 9 – 16 butir. Telurnya dierami sang betina selama 21
hari.
Pakannya terdiri dari serangga, biji-bijian dan beberapa jenis sayur-sayuran.
Warna bulu baik pada puyuh jantan maupun betina yaitu cokelat keabu-abuan
dengan ornamen abu-abu dan putih yang menghiasi bagian depan tubuhnya,
menyerupai sisik ikan. Oleh karena itu puyuh yang satu ini dinamakan scaled
quail, karena bentuknya yang lucu dengan komposisi bulu yang unik, unggas ini
cocok sekali sebagai unggas hias.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 77/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 77
Lophort ix gambelli (Gambels quail)
Panjang badannya 25-28 cm.
Termasuk kedalam ordo Galliformes, dan famili Phasinidae.
Hidup di daerah tandus yang bersemak-semak, dan hanya terdapat di Amerika
Utara.
Makanannya berupa biji-bijian, pucuk-pucuk daun, buah-buahan serta sejumlah
kecil serangga.
Sang betina bertelur sebanyak 9-14 butir dan telur-telur tersebut dieraminya
selama 21-24 hari.
Anak-anak puyuh yang baru menetas dapat terbang setelah berumur 10 hari.
Bagian badan paling atas puyuh jantan terdapat warna cokelat dengan variasi
garis-garis putih. Dadanya berwarna kuning tua diselingi garis lebar berwarnahitam, sedangkan di bagian sisi depan tubuhnya berwarna kemerah-merahan.
Ciri khasnya yaitu di bagian depan kepalanya terdapat bulu panjang yang
menyerupai jambul seorang mayorette, sehingga ketika ia berjalan jambul nya
akan bergoyang-goyang.
Turnix succiator (Barred button quail)
Di Indonesia disebut puyuh tegalan loreng.
Ukuran tubuhnya termasuk kecil, panjangnya hanya 16 cm. Ditemukan di rerumputan dan habitat terbuka, baik sendiri maupun berpasangan.
Tersebar dibeberapa negara, yaitu India, Cina, Jepang, Asia Tenggara dan
Filipina. Sementara di Indonesia terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan
Nusa Tenggara. Di Jawa dan Bali umumnya terdapat di daerah berketinggian
1.500 m di atas permukaan laut.
Berkembang biak sepanjang tahun, tetapi mencapai puncaknya pada bulan April
sampai Juni. Bertelur sebanyak 3-4 butir, berwarna keputih-putihan atau kuning
pucat dengan bintik cokelat abu-abu dan hitam. Telur-telurnya diletakkan di
sarang yang terbuat dari rumput akar yang halus, tersembunyi di antara
rerumputan. Seperti halnya dengan Turnix sylvatica, tugas mengerami telur
diserahkan kepada sang jantan.
Ciri khas lainnya si betina gemar berpoliandri.
Makanannya berupa rumput-rumputan, biji-bijian, daun-daunan, serangga dan
tempayak.
Sang jantan memiliki mahkota berbercak cokelat, muka serta dagu berbintik putih
dan bergaris hitam pada dada.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 78/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 78
Puyuh betina ukuran tubuhnya lebih besar. Dagu dan kerongkongannya
berwarna hitam. Mahkotanya kehitaman dan kepalanya abu-abu berbercak putih.
Baik jantan maupun betina bulu bagian atas tubuhnya berbintik cokelat,
sedangkan bagian bawahnya berwarna kuning cokelat. Paruh dan kakinya
berwarna abu-abu.
Jenis puyuh ada yang termasuk famili Phasianidae dan Turnicidae. Perbedaan
kedua famili tersebut yaitu jari kaki famili Phasianidae terdapat 4 buah dengan 3 jari
kaki mengarah ke depan dan 1 jari kaki mengarah ke belakang, sedangkan famili
Turnicidae hanya memiliki 3 jari kaki yang menghadap ke depan. Ciri khas lain dari
famili Turnicidae yaitu jantan melakukan tugas mengerami telurnya.
Jenis puyuh yang sudah didomestikasi dan sudah diperjual belikan secara
komersial yaitu Coturnix coturnix japonica dan Collinus virgianus, sedangkan jenispuyuh lainnya bersifat liar. Jenis puyuh yang liar ini mempunyai karakteristik telur
sedikit dan mempunyai sifat mengeram.
POTENSI TERNAK PUYUH
1. Telur dan daging disenangi.
2. Dewasa kelamin cepat.
3. Produksi telur 200 – 300 butir/th.
(bobot telur 10 – 11 gram / 7% dari bobot badan)4. Menetas hari ke 16 – 17.
5. Biaya pakan relatif sedikit
(konsumsi puyuh dewasa 21 gram/ekor/hari)
6. Luas ruangan yang diperlukan relatif sedikit yaitu 40 – 50 ekor/m2
7. Baik untuk hewan percobaan karena sangat peka terhadap perubahan
lingkungan
8. Coturnix – coturnix japonica banyak diternakkan dan di impor dari Taiwan,
Hongkong dan Jepang
SIFAT – SIFAT PUYUH
1. Puyuh merupakan ternak yang mudah terganggu atau cepat stress oleh kondisi-
kondisi tertentu seperti kunjungan manusia, bau amoniak dan suara yang tidak
sering didengar sehingga pada gilirannya brerpengaruh terhadap produksi.
2. Bersifat kanibalisme yang tinggi. Biasanya diakibatkan oleh sangkar sempit,
lingkungan panas, tempat makan sempit dan penerangan yang terlalu cerah.
3. Mempunyai sifat meloncat ke atas arah vertikal dalam kandang sehingga
biasanya kepala terluka akibat terbentur dengan atap kandang atau sangkar.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 79/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 79
4. Peka terhadap penyakit. Umumnya penyakit ayam dapat menyerang puyuh.
5. Tinja puyuh menimbulkan bau yang kuat karena kandungan ammonia yang tinggi
sehingga tinjanya harus sering dibuang karena mengganggu pernapasan piuyuh
dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
CIRI – CIRI Coturnix Coturnix japonica
1. Bentuk badan bulat. Panjang badan 19 cm, ekor pendek, kaki berwarna
kekuning – kuningan dengan jari 4 buah.
2. Pertumbuhan bulu lengkap pada umur 2 – 3 minggu.
3. Bulu puyuh jantan dewasa :
• Bulu kepala dan diatas mata bagian alis berwarna putih berbentuk garis
melengkung tebal.• Bulu punggung berwarna campuran coklat gelap, abu – abu dengan garis
putih.
• Bulu daerah kerongkongan bervariasi coklat muda sampai coklat kehitam –
hitaman.
4. Bulu puyuh betina dewasa :
Warna bulu sama dengan bulu jantan, kecuali bulu badan warna merah sawo,
dengan garis – garis atau belang kehitaman (lurik).
5. Telur• Produksi 200 – 300 butir / th
• Bobot 9 – 12 gram / butir
• warna bervariasi dari mulai coklat tua, putih sampai dengan kekuning –
kuningan dengan bintik hitam biru atau coklat.
6. Dewasa kelamin betina dan jantan dicapai pada umur 42 hari, dewasa tubuh
jantan lebih cepat pada umur 8 minggu, sedangkan yang betina pada umur 9 –
10 minggu.
7. Bobot tubuh puyuh betina yaitu 125 gram, sedangkan yang jantan dengan berta
badan 110 gram
KANDANG DAN PERALATAN
Kandang puyuh disebut sangkar, bentuk sangkar ada yang bulat atau persegi.
Umumnya sangkar untuk pemeliharaan komersial dibuat kelompok dengan isi dari
mulai puluhan sampai ratusan ekor dalam satu sangkar. Untuk penelitian, setiap ekor
puyuh ditempatkan dalam sangkar ukuran 15 x 25 x 15 cm.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 80/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 80
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sangkar :
1. Sangkar harus mampu melindungi puyuh dari gangguan binatang lain seperti
kucing atau tikus.
2. Sangkar tidak perlu terlalu tinggi 20 – 30 cm, tergantung besarnya tempat
pakan.
3. Puyuh mempunyai kebiasaan melompat arah vertikal pintu sangkar jangan
dipasang diatas, melainkan disamping.
4. Alas litter atau cage.
5. Alas sangkar puyuh umur sehari – 3 minggu di pasang datar, setelah itudipasang
miring sehingga telur dapat menggelinding keluar.
6. Luas sangkar
Umur (Minggu) Keperluan/ekor (Cm2)
< 1 50
1 – 2 100
2 – 3 150
190 (Tempat. Makan & Minum diluar)> 3
200 (Tempat. Makan dan Minum didalam)
PERALATAN YANG PERLU DISEDIAKAN
1. Alat Pemanas
UMUR (MINGGU KE) KEBUTUHAN/100 EKOR (WATT)
I 75
II 60
III 60
IV 50
2. Tempat Air Minum
• Untuk puyuh umur kurang dari seminggu, tempat air minum harus berlubang
kecil, selebar 0,75 cm.
• Tempat minum model stoples terbalik digunakan setelah puyuh berumur lebih
dari seminggu.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 81/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 81
3. Tempat Makan
• Puyuh umur 1 – 3 hari, makanan diberikan ditempat ceper atau ditabur diatas
kertas penutup alas.
• Puyuh umur 1 hari – 1 munggu disediakan tempat pakan 2 cm/ekor dan
setelah seminggu 3cm/ekor.
• Pada permukaan tempat pakan letakan kawat loket ukuran 1,5 x 1,5 cm agar
puyuh tidak masuk ke dalam tempat pakan dan menghamburkan makanan
sehingga hanya paruh yang bisa masuk kedalam lubang kawat.
• Setelah umur 2 minggu dapat digunakan tempat makan gantung, dgn
diameter piring 20 cm untuk 20 ekor, tinggi tabung 20 cm.
4. Penerangan
Untuk tumbuh dan menghasilkan telur puyuhmemerlukan penerangan 24 jam.
Pagi dan siang dari sinar matahari dan malam dari lampu listrik.
PEMELIHARAAN PUYUH
• Pemeliharaan puyuh dibagi dalam tiga periode yaitu starter dari umur sehari
sampai 3 minggu, grower dari umur 3 sampai 6 minggu dan layer setelah umur 6
minggu. Periode pertumbuhan pada puyuh yaitu dari umur sehari sampai 6minggu.
• Untuk membesarkan anak puyuh, digunakan brooder untuk anak ayam
• Kepadatan kandang
UMUR (MINGGU) KEPADATAN (EKOR/M2)
< 1 100
1 – 6 65 – 75
>6 25 - 50
• Kandang harus jauh dari bising,
• Tinggi kandang 20 – 30
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 82/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 82
PERIODE STARTER
Temperatur dan Kelembaban
Umur (Minggu) Temperatur (0c) Kelembaban (%)
0 – 1 38
1 – 2 35
2 – 3 30
3 – 4 24
70
Kematian pada umumnya lebih banyak terjadi antar minggu ke 1 dan ke 3, bisa
sampai 30%, hal ini disebabkan oleh pemanas yang kurang dan basah karena
air minum
Pemisahan Jantan dan Betina
• Pada umur satu minggu sebaiknya jantan dan betina dipisahkan.
• Betina mempunyai cirri bulu bagian dada berwarna lurik sedangkan jantan
berbulu polos serta badan lebih kecil.
• Pemisahan jantan dan betina pada umur lebih dari seminggu selalu dari
warna bulu, dapat juga dari suara yyaitu jantan bersuara lebih keras dan
nyaring.
Pemotongan Paruh
Untuk mengurangi kanibalisme, pemotongannya dilakukan pada umur <
seminggu, dengan metoda paruh atas dipotong 1/3 bagian.
Pencegahan Penyakit
Perlu divaksin ND dan cacar (fowl fox)
• Cara vaksinasi NDdapat melalui air minum, vaksinasi dapat dilakukan pada
puyuh umur 2 minggu dan diulang setiap 4 bulan.
• Vaksinasi cacar, diberikan 2 minggu setelah ND.
Penyakit yang sering menyerang , yaitu coccidiosis dan snot
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 83/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 83
PERIODE Grower (3 – 6 Minggu)
Seleksi dimulai pada minggu ke 3 – 4 serta dibedakan pemeliharaan sesuai dengan
tujuan pemeliharaan, yaitu puyuh pembibit, petelur atau pedaging.
Perawatan Puyuh Petelur
- Puyuh petelur adalah puyuh betina yang tidak memenuhi syarat sebagai puyuh
pembibit tetapi terseleksi.
- Puyuh yang dipilih berumur 4 minggu yang sehat, bergairah dan tidak kanibal.
- Pada umur 3 – 6 minggu jantan dan betina dipisahkan.
- Kepadatan kandang harus diperhatikan.
- Mulai bertelur pada umur 6 minggu.
- Penyakit yang sering menyerang yaitu coccidiosis dan snot. Untuk penyakit
coccidiosis diberi pengobatan sulfa dengan dosis sama untuk anak ayam.
Pemeliharaanpuyuh petelur
Jantan dipisahdari betina yang
Dimanfaatkan Anaknya
DimanfaatkanTelurnya
DimanfaatkanDagingnya
Jantan HasilPemisahan
Disatukan dalamKotak Unit
Pembibitan dengan jantan terpilih
Dipelihara TanpaPejantan
Tambahan Jantanuntuk Pedaging
PemeliharaanPembibit
Pemeliharaanpuyuh pedaging
Disatukan dalamKotak Unit
Pembibitan antaraantan dan betina
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 84/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 84
PERIODE LAYER
A. Untuk produksi telur dan pertumbuhan puyuh memerlukan penerangan 24 jam,
sinar tidak terlalu cerah tetapi harus merata. Lampu 25 watt dapat digunakan
untuk menerangi ruangan seluas 5 m2.
B. Kebersihan
Bila tinja puyuh tidak sering disingkirkan dari ruangan maka gas amoniak akan
mengganggu produksi telur an melemahkan pernapasan.
C. Cara meletakan tempat makan dan minum, harus sejajar dengan punggung
puyuh.
D. Produksi Telur
◊ Dewasa kelamin pada umur 5 – 6 minggu, setelah umur 9 bulan, produksi
telur tidak efisien.
◊ Waktu bertelur, 75% pada jam 3 – 6 sore dan 20% saat gelap (woodard,
1973).
◊ Grafik produksi telur puyuh mirip dengan ayam, bedanya hanya produksi
puncak (egg production peak) lebih lama.
◊ Tingkat produksi setiap tahun, pada puyuh 16 h lebih rendah dari ayam, tetapi
lebih tinggi dari kalkun (wodddard,1973). Produksi tehun kedua pada puyuh
48,3% dan ayam 68%.
PRODUKSI TELUR
Produksi harian puyuh (quail day) yaitu 76,96%, sedangkan untuk ayam (henday)
yaitu 73,90 %.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 85/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 85
PROD. BLN KE PUYUH (%) AYAM (%)
1 53,81 46,44
2 89,29 80,14
3 91,14 90,534 87,49 80,75
5 88,42 79,06
6 87,50 77,89
7 77,98 74,33
8 70,30 73,71
9 63,34 65,61
Komposisi Berbagai Telur Unggas
Spesies Berat (gram) Albumen (%) Yolk (%) Kulit (%)
Ayam 58 55,8 31,9 12,3
Itik 70 52,6 35,4 12,0
Kalkun 85 55,9 32,3 11,8
Puyuh 10 47,4 31,9 20,7
Angsa 200 52,5 35,1 12,4
Merpati 17 74,0 17,9 8,10
Bagian – Bagian Telur Unggas (%)
SPESIES YOLK ALBUMEN KULIT PROTEIN
PUYUH 38 51 11 13,6
AYAM 31,8 47 20,7 12,7
Produks i Telur Beberapa Macam Unggas
Jenis Unggas Produksi Telur Mak. / Tahun
Ayam petelur 300 – 360
Ayam broiler 190 – 200Itik 250 – 310
Bebek 120
Kalkun 220
Angsa 100
puyuh 130 – 300
Merpati 50
Sumber : Listiyowati dan Roospitasari (1992)
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 86/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 86
Perawatan Puyuh Pedaging
- Puyuh tujuan penghasil daging dapat berasal dari :
- Jantan dan betina afkir
- Tidak terpilih sebagai pembibit
- Betina yang tidak lagi penghasil telur konsumsi atau yang bertelur tidak
produktif.
- Puyuh pedaging dipanen umur 31 – 37 hari bobot badan 110 – 120 gram.
- Proses pemotongan dengan 2 cara untuk mendapatkan karkas :
1. Leher dipotong (pengeluaran darah selama 1,5 menit), celup dalam air hangat
kemudian cabut bulu.
2. Leher dipotong, dikuliti seperti kodok/kelinci, yaitu dengan cara menyayat kulit
dibawah leher, kemudian kulit dan bulu ditarik kebawah sehingga dihasilkanpuyuh tanpa kulit.
Tata Laksana Puyuh Pembib it
- Induk petelur bibit diseleksi.
- Puyuh jantan yang tidak terpilih sebagai pejantan dijadikan puyuh pedaging.
Puyuh betina yang tidak terpilih sebagai pembibit dijadikan puyuh pedaging.
- Induk terpilih
Sehat Tubuh tegap
Bobot badan 1,5 – 1,6 ons
Dada berisi
Kaki terbuka
Tidak cacat
Gesit dan bergairah
Tidak kanibal
Jantan dan betina tidak sedarah
- Umur betina yang digunakan untuk induk 10 – 24 minggu (3 – 6 bulan)
- Jantan berumur 8 – 24 minggu (2 – 6 bulan)
Jantan dapat melakukan perkawinan 4 – 5 kali/hari. Satu kali kawin mengawini 3
betina, dalam satu hari dapat mengawini 12 – 15 ekor.
- Sek ratio jantan dan betina, 1 : 3
- Bila pemeliharaan baik, dewasa kelamin dicapai pada umur + 6 minggu.
- Masa produktif sampai umur 16 bulan. Bila pemeliharaan tidak bagus masa
produktif hanya 6 – 8 bulan.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 87/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 87
PENETASAN TELUR PUYUH
Seleksi Telur Tetas
1. Telur dihasilkan oleh jantan dan betina yang sudah berumur 2 bulan dan tidak
lebih dari 7 bulan, dengan sex ratio jantan dan betina 1 : 2.
2. Besar Telur.
Telur terlalu besar atau kecil tidak menetas dengan baik. Telur yang baik
dengan berat 9 – 11 gram (rata-rata 10 gram) dan berbentuk avoid (tidak
lonjong dan tidak bulat)
3. Kerabang.
Ketebalan korelasi berkorelasi positif dengan daya tetas. Telur dengankerabang yang tipis daya tetasnya rendah karena terjadi penyusutan bobot
telur akibat penguapan dan biasanya defisiensi kalsium.
4. Kualitas Isi Telur (Candling).
Rongga udara yang besar, kuning telur tdk terletak ditengah serta kuning telur
ganda dapat menyebabkan daya tetas menurun.
5. Umur Telur
Umur telur tetas tidak boleh lebih dari 7 hari, karena dapat menyebabkan
daya tetas menurun. Sebaiknya telur disimpan pada suhu 65 0F (18,30C) agar
tidak terjadi perkembangan embrio. Kelembaban udara sebaiknya 70 – 80%
untuk mencegah penguapan isi telur
Penanganan Telur Tetas Selama di Inkubasi
1. Suhu dan Kelembaban Inkubator
Periode pengeraman (17 hari)
SuhuUmur Penetasan (hari)(0C) (
0F)
Kelembaban(%)
1 – 14 37,0 99,25 84 – 86
15 – 17 37,2 99,00 90 – 94
Bila suhu incubator meningkat maka telur cepat menetas, dan sebaliknya bila
suhu incubator rendah maka telur lambat menetas.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 88/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 88
2. Ventilasi Incubator
Menyediakan O2 untuk perkembangan embrio dan menjaga CO2 dalam telur
sampai batas tertentu. Komposisi udara dalam mesin tetas O2 (21%) CO2
(0,5 – 0,8%) dan pergerakan udara (12 cm/menit).
3. Posisi Telur
Ujung tumpul diatas kepala embrio berkembang pada ujung tumpul
Hal – Hal Yang Mempengaruhi Hasil Penetasan
a. Daya Tunas (Fertilitas)
Diartikan sebagai persentase telur yang bertunas dari seluruh telur yang
diinkubasi, dipengaruhi oleh : Genetik., strain, musim, pengelolaan bibit,frekuensi perkawinan.
Puyuh dalam kandang kawat, sex ratio 1 : 1 dan 1 : 6 mempunyai daya
tunas dan daya tetas yang rendah, tertinggi dicapai pada sex ratio 1 : 2
(82,4%) dan Sex ratio optimal 1 : 3 (87,45%).
b. Daya Tetas (Hatchability)
Diartikan sebagai persentase telur menetas dari seluruh telur yang
ditetaskan atau persentase telur menetas dari telur yang bertunas.
Dipengaruhi oleh daya tunas, Genetik, nutrisi, penyakit, seleksi,pengelolaan telur dan mesin tetas.
4. Pemutaran Telur
Minimal 3 kali per hari untuk mencegah embrio menempel pada kulit telur.
Pemutaran telur dilakukan sampai dengan hari ke-14 dengan kemiringan 450.
5. Jangka Menetas
Puyuh Bob White (pedaging) 23 hari sedang Coturnix –coturnix japonica
(petelur) 17 hari dan puyuh liar (Turnix) 12 hari.
6. Perlakuan Setelah Menetas
Satu jam setelah menetas bulu anak puyuh telah mengering dan dikeluarkan
dari mesin tetas. Sexing jantan dan betina umur sehari dilihat dari bulu alis di
atas matanya.
Seleksi Anak Puyuh
Besar anak puyuh dapat dijual 70 – 90%, dengan criteria : tidak cacat, pusar
terserap sempurna, tidak mengalami dehidrasi, warna bulu sesuai dengan
bangsa, dan mampu berdiri tegak dengan baik.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 89/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 89
Daya tetas yang normal sebesar 75 – 80%.
Penyakit ND dan IB dapat mempengaruhi bentuk dan ketebalan kerabang
daya tetas, sehingga daya tetas menurun.
Umur induk berpengaruh terhadap daya tetas . Daya tetas optimal dicapai
oleh puyuh umur 8 ssampai dengan 24 minggu dan daya tetas rendah
setelah umur 8 bulan.
MAKANAN PUYUH
Puyuh cepat tumbuh dan menghasilkan telur
1. Bobot Badan
◊ Saat menetas berat 6 – 7 gram
◊ 1 – 3 minggu berat 2 kali lipat◊ Setelah 4 minggu, pertumbuhan menurun
2. Kemampuan Makan Puyuh
Minggu Konsumsi (gr/ekor/hari)
I 3,6
II 6,8
III 8,9
IV 10,8
V 15
VI 14 – 18
Setelah bertelur 20
3. Ransum puyuh
Umur (mgg) Protein (%) Energi (kkal/kg)
0 –5 24 2800
> 6 20 2600
Harus diperhatikan kandungan lysine, methionin, trypyophan dan glysine
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 90/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 90
PUYUH PEDAGING (Colinus virginianus)
Taxonomi :
☻Kingdom : Animalia
☻Phylum : Chordata
☻Subphylum : Vertebrata
☻Class : Aves
☻Order : Galliformes
☻Family : Phasianidae
☻Genus : Colinus
☻Species : Colinus virginianus
Di Amerika Utara terbagi lagi menjadi 8 subspecies antara lain :
☻Subspecies : Colinus virginianus Linnaeus (Northern Bob white)
Colinus virginianus spp. marilandicus (Linnaeus)
Colinus virginianus ssp. mexicanus (Linnaeus)
Colinus virginianus spp. virginianus
Colinus virginianus spp. floridanus (Coues)
Colinus virginianus spp. taylori Lincoln
Colinus virginianus spp. texanus (Lawrence)
Colinus virginianus ridwayi (Masked Bob White)
Deskripsi
Burung puyuh pedaging (Bob White) merupakan burung kecil yang sering
diburu, dikenal sebagai burung yang lincah “Bob-bob White” pada saat musim semi
dan musim panas. Burung puyuh Bob White merupakan burung puyuh utama yang
di buru di daerah bagian Iowa. Hanya di bagian daerah Iowa saja burung puyuh ini
biasa bergerombol dan bertengger diatas ranting, dimana terdapat di Iowa bagian
utara. Lokasi dimana burung puyuh ini biasa bertengger bisa menentukan
bagaimana pola burung tersebut biasa berada bergerombol. Kemungkinan besar
burung pyuh Bob White ini merupakan burung asli dari daerah padang rumput
disekitar Iowa. Populasinya bisa ditemukan banyak sekali disekitar daerah pinggiran
hutan di Iowa. Bagaimanapun dataran di daerah Iowa telah berubah tetapi
sebelumnya daerah tersebut pernah mengalami ledakan populasi burung puyuh
tersebut. Sekitar tahun 1860 sampai 1990 para penebang datang dan menebang
sekitar ¼ bagian lahan yang terdapat di Iowa, para penebang itu mengambil kayu
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 91/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 91
dan memasang pagar-pagar, kemudian mereka menanam tanaman Osage. Pohon-
pohon tersebut ditanam sepanjang 6 mil untuk melindungi burung puyuh di setiap
bagian lahan tersebut, semua lahan tersebut digunakan untuk lahan-lahan pertanian
terutama ladang.Populasi burung puyuhpun mengalami ledakan akibat dari
habitatnya yang kembali ideal. Burung puyuh ini bisa ditemukan disetiap negara
bagian, tetapi pada kondisi sekarang ini sukar untuk ditemukan kembali. Pada tahun
1920 dilaporkan populasinya mengalami penurunan di daerah lahan pertanian dan
pagar dari tanamanpun diganti dengan menggunakan pagar kawat berduri. Pada
tahun 1931 sampai 1932 dilaporkan bahwa kepadatan burung puyuh pada musim
hujan hanya 1 ekor per 20 – 40 acre pada sepertiga negara bagian utara, satu ekor
per 6 – 20 acre sepertiga di bagian tengah, dan satu ekor per 1 – 6 acre di sepertiga
negara bagian selatan.Bagaimanapun populasi burung puyuh ini telah mengalamipenurunan secara nasional dan di Iowa sejak tahun 1930. Pertanian dengan sistem
intensif telah mengusir burung puyuh ini dari Iowa pada tahun 1950. Bob White
sekarang hanya bisa ditemukan didaerah Iowa bagian selatan. Sangat beruntung
sekali Iowa bagian selatan bisa di manfaatkan oleh burung puyuh ini sebagai
habitatnya meskipun habitatnya setiap tahun terus berkurang dan lahan-lahan
pertanianpu terus bertambah, dengan pemasangan jalur pembatas dan pagar, serta
penanaman tanaman yang berbedapu mulai dikurangi. Pada tahun berikutnya
perburuan burung puyuh di Iowa pun bisa memanen hasilnya dengan jumlah burungpuyuh setiap tahun sekitar 1 juta burung puyuh, tetapi dengan rusaknya habitat
burung puyuh ini hasil panenpun terus berkurang pada dekade terakhir menjadi
200.000 burung puyuh per tahun.
Gambar burung puyuh Bob White (Colinus virginianus).
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 92/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 92
Masked Bob White (Colinus virginianus ridwayi)
Burung puyuh Masked Bob White ditemukan pertama kali di Arizona pada
tahun 1800. Beberapa laporan menyebutkan bahwa burung ini pernah ada di daerah
Santa Cruz dan Altar Valleys di bagian selatan Arizona.
Burung puyuh ini dilaporkan menyukai daerah berrumput disamping menyukai
daerah yang tandus dan habitat yang paling disukainya yaitu daerah yang bersemak
belukar seperti burung puyuh Gambel.
Burung puyuh Masked Bob White berhasil diselamatkan dari kepunahan
ketika habitatnya di Arizona dihancurkan untuk diguinakan sebagai tempat
penggembalaan sapi pada akhir tahun 1800 dan pada awal tahun 1900. Keberadaan
burung puyuh ini saat itu ada hingga tahun 1940. Burung puyuh Masked ini selalu
berada didaerah Mexico tepatnya di daerah Sonora setelah punah di daerah Arizonadan populasinyapun semakin berkurang, dikhawatirkan burung puyuh ini akan
mengalami kepunahan. Gambar burung puyuh Masked Bob White.
Gambar burung puyuh Masked Bob White (Colinus virginianus ridwayi)
Habitat
Burung puyuh Bob white menyukai lahan pertanian, daerah terbuka yang
bersemak, lahan dengan pepohonan terbuka, ladang, padang rumput, dan daerah
pinggiran jalan, sedangkan di Amerika Timur untuk burung puyuh Northern Bob
White menyukai hutan dengan pohon-pohon yang terbuka dan hutan pinus di bagian
Selatan, diantaranya padang ilalang, padang rumput, pastura, dan lahan pertanian
dengan semak-semak yang lebat. Northern Bob White memelihara daerah tempat
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 93/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 93
tinggalnya dengan pohon-pohon yang lebat dan semak belukar. Hasil penelitian di
Texas burung puyuh Northern Bob White memilih tanaman yang penuh dengan
tanaman obat dan memilih daerah yang penuh dengan ilalang yang berbeda dengan
daerah tandus. Di bagian Barat Daya burung puyuh Bob White memilih tebing-tebing
curam dengan buah-buah kaktus (Opuntia spp.) yang melindunginya di musim panas
dan menyediakan makanan di waktu musim dingin. Keberadaan sarang biasanya
ditemukan di daerah yang banyak terdapat pohon-pohon terbuka dimana tanah tidak
terlalu banyak. Di Arizona burung puyuh Masked Bob White menempati daerah 75%
- 100% daerah yang dekat dengan tebing dan padang ilalang. Pada pemeliharaan
dipeternakan burung puyuh ini membututkan suhu 35 sampai 36 0C selain itu
pemeliharaannyapun hampir sama dengan pemeliharaan unggas lainnya.
Karakteristik Fisik
Burung puyuh Bob White jantan dengan ciri-ciri :
a. Panjang badan 8 sampai 11 inchi.
b. Badan kecil, gemuk, ekor pendek, sayap menggantung, merupakan jenis
burung yang sering berada diatas tanah, dan terdapat jambul tipis diatas
kepalanya.
c. Pada punggungnya berwarna coklat, jambulnya berwarna kecoklatan, diatas
matanya terdapat garis berwarna putih, sedangkan disisi lain matanya
terdapat garis berwarna gelap, paruhnya pendek dan berbentuk segitiga
(lancip), apabila dilihat dari samping akan terlihat vertikal dan apabila terlihat
dari bawah akan tampak horizontal.
d. Warna pada daerah dagu dan supecillium berwarna putih. Pada kepala, garis
mata, tengkuk, dan kerongkongannya berwarna hitam, Badan berwarna
merah kecoklatan dengan garis putih dan bercak hitam, pada bagian perut
berwarna putih).
e. Pada puyuh Masked Bob White bagian dadanya penuh dengan bercak merah
dan pada kepala serta kerongkongannya berwarna hitam. Sebagian pada
superciliary berwarna putih hingga putih kekuningan dan sebagian lagi warna
putih ini juga terdapat pada kepala, selain itu pada jambulnya berwarna hitam
dan kemerah-merahan.
Burung puyuh Bob White betina dengan ciri-ciri :
a. Pada bagian kerongkongan dan supercilium berwarna kekuning-kuningan.
b. Badan berwarna merah kecoklatan dengan bagian punggung berwarna agak
gelap.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 94/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 94
c. Bagian bawah badan berwarna agak pucat.
d. Pada beberapa bagian punggung terdapat corak warna hitam dan putih serta
chevron.
e. Pada bagian kepala, garis mata, tengkuk dan kerongkongan berwarna agak
gelap.
Managemen untuk Breeder
1. Untuk daerah dingin 1 pen diisi 10 ekor, sedangkan untuk kandang cage
kepadatan kandang 0,5 sqft per ekor, dan Floor pen 1 sqft per ekor
Gambar Burung Puyuh BetinaGambar Burung Puyuh Jantan
Sepasang Burung Puyuh Bob White
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 95/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 95
2. Test pullorum harus dilakukan
3. Bibit dicampurkan 4 – 6 minggu sebelum bertelur.
4. Sex ratio antara jantan dan betina 1:1 (monogami)
5. Kandang indoor/tertutup
Cahaya diberikan 17 jam/hari
6. Bob White Quail mulai bertelur umur 16 – 24 minggu, dewasa kelamin 16 – 18
minggu.
7. Suhu kandang 60 – 850F
Temperatur Brooding
Umur (minggu) Suhu (0F)
I 100
II 95
III 90
IV 85
V 80
• Awal pemeliharaan harus menggunakan pembatas brooder, untuk mencegah
anak puyuh keluar dari pemanas. Pembatas dilepas setelah 5 hari.
• Tempat makan dan tempat minum disediakan 2 buah/pen dan ditempatkan dekat
brooder.
• Umur 5 – 6 minggu, puyuh dipindah ke kandang pertumbuhan dan dilakukan
seleksi serta debeaking.
• Debeaking dilaksanakan dengan memotong ¼ - 1/3 bagian paruh atas. dan
diulang setiap 2 – 3 minggu.
• Atur kepadatan kandang untuk mencegah kanibalisme.
Floor Space
Umur
1 – 10 hr 10 hr – 6 mgg 6 – 14 mgg
Kandang (bird/feet) 9 6 2
T. makan (inch/bird) 0,5 1 1,5
T. minum (galon/100 bird) 2,5
Faktor – Faktor yang Menurunkan Daya Tetas :
1. Inbreeding terus menerus diatas 3 th.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 96/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 96
2. Telur berasal dari bibit tua.
3. Bibit jantan dan betina mandul sehingga telur infertil.
4. Sex ratio tidak sesuai, banyak betina dibandingkan jantan.
5. Penyimpanan telur terlalu lama dan temperatur penyimpanan tidak sesuai.
6. Fluktuasi terlalu lebar pada saat pengeraman.
7. Kelembaban tidak tepat, terutama pada periode hatcher (21 – 23 hari)
8. Sanitasi dan kebersihan mesin tetas kurang.
9. Pencucian telur.
Brooding (0 – 5/6 minggu)
1. Persiapan kandang.
2. Litter yang digunakan dengan ketebalan minimal minimal 5 cm , tidakmenggunakan litter bekas.
3. Brooder harus dipasang ± 24 jam sebelum DOQ datang.
Periode Pertumbuhan
1. Kepadatan jangan terlalu tinggi karena dapat menimbulkan kanibalisme.
2. Debeaking sebelum pindah dari brooding ke kandang grower (6 minggu).
3. Ukuran kandang 5 x 10 feet untuk 100 ekor.
4. Pada lantai kawat :• Bag. Muka kandang harus terbuka dan mengarah keselatan.
• Kandang boleh permanen atau portabel.
• Tinggi lantai kawat 4 – 6 inch dari lantai.
5. Makanan dan air minum harus selalu tersedia.
6. Kontrol terhadap puyuh yang sakit dan harus dipisahkan.
7. Dewasa kelamin umur 16 minggu.
Laying (>16 mgg – afkir)
1. Mulai bertelur umur 16 – 24 minggu.
2. Jumlah telur yang dihasilkan :
• Tidak ada penambahan cahaya 50 – 100 butir / musim.
• Ada penambahan cahaya 14 jam / hari 70 – 150 atau 200 butir / tahun.
Penanganan Telur
1. Pengumpulan : 2 – 3 kali / hari.
2. Simpan pada ruangan dengan suhu 550
F, RH 75%.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 97/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 97
3. Jangan mencuci telur yang kotor dengan lap kotor, karena akan menghilangkan
lapisan pelindung telur, gunakan amplas yang halus.
4. Penyimpanan jangan lebih dari 10 hari dan harus diputar dengan sudut 450.
Penetasan
1. Jangka waktu menetas 23 –24 hari.
2. Temperatur 99,75 – 1000F.
3. RH untuk periode setter 84 – 86% dan hatcher 90 – 94%.
4. Pemindahan dari setter ke hatcher pada hari ke 21, telur tidak diputar.
5. Daya tetas 75 – 78%.
Cara Pemberian Pakan
I Bibit / Layer• Makanan untuk bibit diberikan sebulan sebelum puyuh bertelur afkir.
Ransum dengan kadar protein 24% dan EM 2800 –3100 kkal/kg. Asam
amino lysine 0,7%, metionin+cystine 0,6% dan glysine+serine 0,9%.
II Starter dan Grower
• Ransum dengan kadar protein 28% dan EM 2800 –3100 kkal/kg. Asam
amino lysine 1,4%, metionin+cystine 0,9% dan glysine+serine 1,6%.
• Konsumsi umur 1 hari – 8 minggu sebanyak 1,3 – 1,5 pound / ekor dan
umur 8– 16 minggu konsumsinya sebanyak 2,5 – 3,0 pound / ekor.
Tatalaksana Pemeliharaan
Burung puyuh pedaging (Bob White) ini termasuk kedalam jenis burung puyuh
penghasil daging tetapi di negara asalnya yaitu Amerika, burung puyuh ini dijadikan
alat olahraga untuk berburu, selain itu burung puyuh ini bisa dibuat masakan olahan
misalnya di Negara Malaysia dan Eropa.
Pemeliharaan puyuh pedaging tidak memerlukan lahan yang luas, ini semua
karena burung puyuh berbeda dengan unggas lainnya yang mempunyai ukuran
badan yang kecil dibandingkan dengan ayam, tetapi didalam hal pemeliharaan tidak
terlalu jauh berbeda dengan peternakan ayam.
Didalam pemilihan lokasi peternakan sebaiknya jauh dari pemukiman dan
peternakan unggas lainnya. Lokasi peternakan hendaklah terbebas dari banjir dan
mudah didalam pengangkutan sarana dan prasarana produksi sehingga
memperlancar jalannya usaha peternakaan. Tanah berbukit bukanlah suatu
hambatan kecuali perlu diratakan hanya untuk daerah yang akan dibuat kandang
pemeliharaan saja, daerah yang mempunyai peredaran udara yang baik sangat
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 98/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 98
cocok sebagai lahan untuk lokasi peternakan. Kebutuhan kandang tergantung
kepada banyaknya burung puyuh yang akan dipelihara dan berapa produksi yang
akan dihasilkan dalam setiap periode panen, sebagai contoh bagi peternak yang
menginginkan setiap panennya seminggu sekali paling sedikit harus memiliki
delapan kandang, ini berdasarkan kepada sistem peternakan “all in all out” bagi
setiap kandang, begitu juga dengan ukuran kebutuhan kandang dimana untuk
memelihara 10.000 ekor puyuh perlu kandang dengan ukuran 10 m lebar X 21
meter panjang dan 3,6 meter tinggi dengan kebutuhan setiap ekor 210 m2. Jarak
antar kandang sekurang-kurangnya 15 m, lokasi peternakan harus dipagar untuk
menghindari gangguan dari ternak lain atau dari predator, karena burung puyuh
mempunyai sifat mudah terkejut dan “excitability” yang memperlihatkan rasa
terkejutnya (Gambar kandang burung puyuh).
Pada umumnya para peternak puyuh pedaging memiliki tempat
penyembelihan tersendiri dan menjual puyuh tersebut dalam bentuk yang telah
bersih atau sudah menjadi karkas. Tempat pemotongan ini sebaiknya berjauhan dari
lokasi kandang, bangunan tempat pemotongan burung puyuh ini tergantung dari
banyaknya jumlah burung puyuh yang akan disembelih, kamar pendingin atau peti
pendingin perlu disediakan untuk menyimpan puyuh yang telah menjadi karkastersebut
Perkandangan
Perkandangan ini harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
1. Sirkulasi udara harus sempurna.
2. Kapasitas kandang harus sesuai dengan jumlah burung puyuh yang akan
dipelihara (1 ekor = 20 inchi persegi).
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 99/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 99
3. Kandang sebaiknya berada jauh dari suara bising, terlindung dari terik cahaya
matahari (arah Timur-Barat), cuaca buruk dan predator.
Indukan
Pastikan anak puyuh diberi perlakuan sebagai berikut :
• Suhu, pada minggu pertama suhu 95 0F (35 0C) dan minggu 2 suhu 90 0F
(320C) atau lihat sebaran anak puyuh
• Pasang tirai pada waktu siang dan malam hari sampai umur 1 minggu,
kemudian minggu ke dua hanya pada waktu malam atau hujan saja
• Siapkan lampu pada periode perindukan dan waktu malam
• Berikan makanan/minuman secara adlibitum
• Ganti alas lantai yang basah atau kotor
• Buang alas lantai apabila kaki anak puyuh terperosok kelantai kandang indukan
• Pindahkan anak puyuh ke kandang pembesaran pada umur 2 minggu (jika
menggunakan kandang indukan)
• Perluas sekat pembatas pada minggu 2 supaya anak puyuh dapat bergerak
secara leluasa
• Siapkan catatan dan catat semua kegiatan setiap hari.
Pembesaran
• Lepas semua sekat, tirai dan pembatas
• Pastikan air/makanan senantiasa ada
• Kumpulkan pakan yang tercecer dan masukan kembali kedalam tempat pakan
• Hindari mortalitas akibat dimangsa oleh predator dan pemeliharaan
• Panen segera setelah sesuai dengan umur yang ditetapkan
• Catat semua kegiatan yang dilakukan.
Makanan
Umumnya puyuh makan 2 kali sehari, yaitu pagi hari dan siang sampai sore
hari. Bobwhites adalah pemakan biji-bijian yang paling utama., menghabiskan biji
rumput-rumputan, dedak. Jagung dan kacang kedelai bentuk porsi utama dari diet
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 100/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 100
pada musim gugur, musim dingin dan musim semi. Yang sering di konsumsi
diantaranya biji rumput-rumputan dan rumput liar.
Serangga adalah salah satu makanan pokok penting untuk betina dewasa
selama periode reproduksi karena diperlukan protein tinggi untuk menetaskan telur.
Puyuh muda juga banyak memakan serangga, secara berangsur-angsur berubah
kepada suatu porsi terbaik dari biji-bijian adalah mereka yang mendekati usia
dewasa. Makanan yang dikonsumsi olah puyuh dapat berubah-ubah dari tahun ke
tahun dan musim ke musim tergantung dari ketersediaannya.
Pemberian Ransum
1. Jenis Ransum yang diberikan ialah:
A. Quail Starter Mash serta Quail Finisher Pellet atauB. Broiler Starter Mash atau Broiler Starter Crumblers atau Broiler Finisher Pellet
Kebutuhan zat makanan untuk puyuh pedaging :
• Energi = 2600 - 3200 ME
• Protein Kasar = 24 - 25 %
2. Cara Pemberian
Cara Pertama
1 hari - 14 hari - Quail starter Mash15 hari - panen - Quail Finisher Pellet
Cara Kedua
1 hari - panen - Broiler Starter Mash/Crumbles atau
- Quail Starter Mash
Cara Ketiga
1 hari sampai 21 hari - Broiler Starter Mash
22 hari - panen - Broiler Finisher Pellet
Diet Protein
(%) Calcium
(%) Phosphorus
(%) Methionine
(%)
Bobwhite Quail - Meat-type
Starter (0 - 6 minggu) 23,0 1,0 0,50 0,50
Finisher (di atas 6 minggu) 19,0 0,9 0,50 0,40
Flight Starter (0 - 6 minggu) 24,0 1,0 0,50 0,55
Developer (6 - 16 minggu) 20,0 0,9 0,50 0,42
Breeders
Starter (0 - 6 minggu)
23,0 1,0 0,50 0,50
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 101/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 101
Developer (6 - 20 minggu) 18,0 1,0 0,50 0,40
Layer (di atas 20 minggu ) 19,0 2,75 0,65 0,50
Tingkah Laku
Bobwhite mempunyai banyak cara memanggil dan pergerakan kelompok
secara langsung; 1 panggilan untuk memberitahukan lokasi makanan, 11 panggilan
untuk meminta pertolongan dalam menghindari musuh, 6 panggilan untuk sexual dan
agonistic dan 2 panggilan merupakan panggilan induk, Bobwhite mempunyai sistem
hierarcy sosial jantan, (Stokes 1967), Makan benyak dilakukan pada pagi hari dan
menjelang malam, Mereka dapat terbang dengan jarak relatif pendek, dengan rata-
rata terbang selama 5,1 detik, tetapi banyak menghabiskan waktu mereka di darat,
Reproduksi
Pada akhir bulan Maret dan awal April, sekelompok burung tersebut akan
membentuk pasangannya secara individual antar jantan dan betina dan pada musim
tersebut mulailah terjadi perkawinan, Banyaknya cahaya setiap jam akan
meningkatkan pasangan tersebut dan menstimulasi organ reproduksi kedua burung
puyuh tersebut, Sarang burung puyuh Bob White mempunyai karakteristik
mengandung campuran tanaman obat-obatan dan ilalang serta semak belukar,
Sarang tersebut secara umum berada di tebing pada ketinggian 50 kaki,
Keduanya baik jantan maupun betina bekerja sama membangun sarang tersebut
dari bahan-bahan ilalang dan daun-daunan kering serta rumput, Sarang tersebut
dibuat saling berdekatan dengan yang lainnya, tetapi masing-masing sarang saling
terpisah dan hanya dihubungkan olah satu lubang kecil. Sarang tersebut akan
selesai pada awal pertengahan April atau akhir awal September untuk di bagian
daerah Iowa, tapi untuk anak-anak yang baru menetas akan keluar pada akhir bulan
Juni, Biasanya pada cuaca dingin akan sedikit terlambat menetas atau pada cuacahangat pada musim semi akan banyak sekali telur yang akan menetas, Telur akan
menetas dalam beberapa hari setelah sarang dibangun rata-rata satu telur setiap
hari sampai satu periode bertelur (rata-rata 14) selesai, Semua telur dierami selama
periode 24 jam oleh jantan dan betina bersama-sama didalam sarang sampai anak
puyuh kering, Kematian anak puyuh sangat tinggi pada dua minggu pertama setelah
menetas dan mengalami rontok bulu mencapai 30 sampai 50 persen, Anak puyuh
dapat terbang pada umur 2-3 minggu dan akan menjadi puyuh dewasa pada umur
15 minggu, Puyuh dewasa dan muda tinggal bersama-sama di dalam sebuah
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 102/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 102
kelompok sampai akhir musim gugur, ketika (setiap individu puyuh bergabung
membentuk kelompok)
Penyakit
Puyuh pada umumnya mempunyai kekebalan terhadap penyakit tetapi puyuh
juga bisa terkena oleh jenis penyakit yang biasa menyerang pada unggas lainnya,
Penyakit-penyakit puyuh yang spesifik adalah Ulcerative Enterititis dan Quail
Bronchitis, Luka akibat kanibalisme, karena sering melompat/terbang 'flighty
behaviour' dan perkelahian karena perebutan kedudukan sosial merupakan salah
satu sebab utama kematian, Peternak disarankan agar menghubungi dinaskesehatan hewan secara berkala terhadap hal-hal yang menyerang ternaknya dan
memeriksakan ternaknya secara berkala,
Penyakit yang sering menyerang burung puyuh diantaranya :
a. Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus,
sehingga timbul pearadangan pada usus, Gejala: puyuh tampak lesu, mata
tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat,
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkanburung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi,
b. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata
ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik
adanya gejala "tortikolis"yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh,
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar
virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang;
(2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa
baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD, Sampai
sekarang belum ada obatnya,
c. Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular,
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu
mengerut dan sayap lemah menggantung, Pengendalian: sama dengan
pengendalian penyakit tetelo,
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 103/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 103
d. Berak darah (Coccidios is)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu
kusam menggigil kedinginan, Pengendalian: (1) menjaga kebersihan
lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule
diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum
atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox
e. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis
kelamin, Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu,
seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkandarah, Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang
terinfksi,
f. Quail Bronchit is
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular,
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan
bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala
kepala dan leher agak terpuntir, Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi
dengan sanitasi yang memadai,
g. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus, Gejala: Puyuh mengalami gangguan
pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu
makan berkurang, Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan
sekitarnya,
h. Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk, Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah,
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga
kebersihannya,
Predator
Predator yang sering memangsa burung puyuh Bob White dewasa
diantaranya elang cooper's, rakun, tupai, skunk, dan serigala, Sedangkan untuk
hewan-hewan lokal sering memangsa burung puyuh ini yaitu kucing dan anjing,
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 104/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 104
Pemangsa yang sering memakan anak burung puyuh dan telur diantaranya
skunk dan musang, rakun, tupai virginia, ular, burung gagak, tikus dan bajing, ketika
beranjak dewasa anak-anak burung puyuh akan menghadapi banyak sekali
pamangsa, dan mereka akan memberi tanda bahaya kepada kelompoknya melalui
suara dan gerakan terbang, Tingkah laku yang sering di pelajari untuk menghadapi
para predator ini yaitu dengan bertingkah laku aneh, Warna bulu yang dimiliki oleh
burung puyuh ini akan membantu melindungi mereka dari para pemangsa,
Perawatan Puyuh Pedaging
- Puyuh tujuan penghasil daging dapat berasal dari :
- Jantan dan betina afkir
- Tidak terpilih sebagai pembibit
- Betina yang tidak lagi penghasil telur konsumsi atau yang bertelur tidak
produktif,
- Puyuh pedaging dipanen umur 31 – 37 hari bobot badan 110 – 120
gram,
- Proses pemotongan dengan 2 cara untuk mendapatkan karkas :
3. Leher dipotong (pengeluaran darah selama 1,5 menit), celup dalam air
hangat kemudian cabut bulu,
4. Leher dipotong, dikuliti seperti kodok/kelinci, yaitu dengan caramenyayat kulit dibawah leher, kemudian kulit dan bulu ditarik kebawah
sehingga dihasilkan puyuh tanpa kulit,
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 105/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 105
BURUNG UNTA (Struthio camelus)
SistematikaKingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Aves
Order : Struthioniformes
Familia : Struthionidae
Genus : Struthio
Species : Struthio camelus
Deskripsi
Tempat hidup : Savana terbuka, gurun didaerah kering, lahan tandus tidak
produktif
Sifat : Agak liar dan suka bergerak kesana kemari sehingga
memerlukan lahan yang luas
Adaptasi : Dapat menyesuaikan diri dengan kondisi ekstrim, 560 C, tidak
mengalami stres
Burung unta atau Ostrich (Struthio camelus) adalah satu-satunya burung
terbesar di dunia yang masih ada. Burung unta tergolong dalam kumpulan Keluarga
r atitae yaitu burung yang berlari dan tidak dapat terbang seperti:
1. Burung Kaswari dari Australia.
2. Burung Emus dari Australia.
3. Burung Nandus (rhea) dari Amerika Selatan.
4. Burung Kiwi dari New Zealand.
Burung unta hidup bebas di habitat aslinya di kawasan padang pasir di benua Afrika. Berawal dari Senegal di sebelah Utara Afrika sampai ke Ethiopia dan di
sebelah Selatan Afrika sampai juga ke Tanzania.
Burung unta mempunyai ciri-ciri fisik yang istimewa hingga dapat
menyesuaikan diri hidup di kawasan padang pasir. Burung unta mempunyai
sepasang mata yang besar (hampir dua pertiga dari ukuran kepalanya) dan
posisinya sedikit menonjol keluar sehingga memudahkan burung unta melihat ke
semua arah. Burung unta mempunyai penglihatan yang tajam. Mata burung unta
mempunyai selaput nipis lutsinar yang sangat berguna untuk mereka. Selaput tipis
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 106/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 106
ini akan menutup mata burung unta dalam keadaan angin besar di padang pasir
guna melindungi mata dari pasir yang masuk ke matanya tanpa mengganggu
penglihatan mereka. Terdapat juga sepasang telinga di sebelah belakang matanya
yang dapat dibuka dan ditutup. Daya pendengarannya sama seperti daya
pendengaran manusia. Burung unta mempunyai leher yang panjang (satu meter)
yang dapat digerakkan ke semua arah. Dengan mempunyai leher demikian, burung
unta dapat mampu melihat dari jarak yang jauh.
Burung unta/ Ostrich/ Struthio camellus merupakan hewan sejenis burung yang
hidup di savana terbuka, gurun di daerah kering, lahan tandus tidak produktif. Sifat
burung unta agak liar dan suka bergerak kesana kemari, sehingga memerlukan
lahan yang luas. Burung unta hidup bebas di habitat aslinya di kawasan padang
pasir di benua Afrika. Berawal dari Senegal di sebelah Utara Afrika sampai keEthiopia dan di sebelah Selatan Afrika sampai juga ke Tanzania.
Burung unta dewasa dapat mencapai ketinggian 2.5 meter dan mempunyai
berat badan antara 100 hingga 150 kg /ekor. Lama hidupnya antara 60 - 70
tahun. Burung unta mempunyai struktur badan yang agak aneh. Burung unta
mempunyai 2 jari saja dan bagian ini saja yang menyokong keseluruhan badan
burung unta pada saat berdiri maupun berlari. Dengan keadaan demikian
memungkinkan burung ini berlari dengan cepat. Kecepatan burung unta berlari
dapat mencapai 70 km/jam dalam jarak 3 - 4 km tanpa berhenti. Sewaktu berlari,sayap burung unta akan terbuka supaya dapat mengimbangi badannya ketika
bergerak laju.
Burung unta terbagi pada empat subspesis iaitu :
1. S. camelus australis terdapat di sebelah Selatan Afrika
2. S. camelus massaicus yang terdapat di Timur Afrika
3. S. camelus camelus yang terdapat di Utara Afrika
4. S. camelus molybdophanes yang terdapat di Somalia
Varietas Burung Unta
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 107/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 107
Massai Ostrich (Struthio camelus massaicus)
Berasal dari Kenya bagian timur dan Tanganyika. Yang jantan mirip Struthio
camelus camelus tetapi tidak memiliki spot tanpa buluy dikepalanya, sedangkan
betinanya tidak dapat dibedakan dengan betina subspecies lainnya. Warna telur
sangat khas yaitu berwarna ungu tua.
North African Ostrich (Struthio camelus camelus)
Berasal dari Afrika Utara, subspecies ini sekarang sudah punah di tempat asalnya.
Burung jantan mempunyai spot tanpa bulu di kepala.
Somali Ostrich (Struthio camelus molybdophanes)
Penyebarannya Somalia, Etiopia Selatan, Sungai Tana Bagian Selatan. Kepalanya
gundul, leher dan pahanya berwarna keabua-abuan. Bulu leher bagian depanberwarna abu perak dan bulu leher belakang berwana putih. Bulu punggung
kombinasi warna hitam hitam dan merah mengkilap. Paruh warna merah pucat dan
kuning di bagian atasnya. Bagian leher, kepala dan kaki yang betina berwarna abu-
abu.
Arabian Ostrich (Struthio camelus syriacus)
Ras ini habitatnya di Siria dan gurun Arab dan sudah punah sejak 1941.
Struthio camelus spattzi
Berasal dari Rio de Oro.
Struthio camelus australia
Berasal dari Afrika Selatan, bagian Selatan Sungan Cunene dan Sungai Zambesi.
Burung jantan dewasa memiliki kepal, leher, dan paha tanpa bulu, hanya ditutupi
rambut-rambut halus. Warna kulit abu-abu. Kaki berwarna merah.
Tujuan produksi :
• Daging : bahan makanan, karena kandungan lemak dan kolesterolnya rendah
• Telur : konsumsi gastronomi atau dijual sebagai bibit
• Kulit : untuk tas, dompet, ikat pinggang
• Bulu : industri mobil, selendang, kostum ataiu pakaina theater, kuas
• Minyak : bahan dasar kosmetik
• Otak : menyembuhkan penyakit Alzhheimer
• Lensa matanya : digunakan untuk transplantasi mata manusia
• Tulangnya : komponen afrodisiak, konon mampu memacu libido
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 108/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 108
NILAI KOMERSIAL
Di negara Afrika sendiri, peternakan burung unta mulai diperkenalkan secara
komersial pada pertengahan abad 19. Usaha peternakan burung unta telah
berkembang dengan pesatnya pada tahun 1860-an.
BULU
Bulu burung unta mempunyai nilai komersial yang tinggi sejak abad 19
sebagai bahan perhiasan. Pakaian wanita-wanita glamour yang dihiasi dengan bulu
burung unta telah mendapat perhatian ramai. Selain dijadikan perhiasan pakaian,
bulu burung unta juga dijadikan bulu mata palsu. Oleh kerana bulunya statik
bulunya juga dapat digunakan sebagai bahan pencuci habuk yang terbaik.Penggunaannya sangat meluas di dalam industri automobil elektronik dan komputer
sebagai bahan pencuci habuk. Seekor burung unta dewasa mampu menghasilkan
1.8 hingga 2.5 kg bulu setahun.
DAGING
Burung unta mempunyai daging bewarna merah seperti daging rusa, lembu
dan kambing. Berbeda dengan daging burung-burung lain termasuk ayam itik yang
mempunyai daging berwarna putih. Keistimewaan daging burung unta dibandingdengan daging lain ialah mempunyai kandungan lemak dan kolesterol yang
rendah. Daging burung ini menjadi hidangan mewah di negara barat. Permintaan
daging burung ini juga meningkat setiap tahun dan berdasarkan sumber tertentu
yang menyatakan permintaannya masih belum terpenuhi. Harga dagingnya di
pasaran agak mahal di antara RM 25 - RM 35 /kg.
Umur dan berat badan yang cocok untuk menghasilkan daging ialah di antara
12 - 14 bulan untuk mencapai berat badan 90 - 120 kg. Dapat menghasilkan daging
dengan berat bersih mencapai 30 - 35 kg per ekor.
KULIT
Kulit yang dihasilkan dari burung unta mempunyai kecantikan asli yang
tidakberbeda dengan kulit-kulit hewan yang lain. Kulitnya mempunyai bintik-bintik
timbul ( guill pattern ) yang kekal dan jelas terlihat. Ketahanan kulitnya adalah tiga
kali dibandingkan kulit lembu. Tidak heran mengapa kulit burung unta mendapat
pasar yang baik dengan harga yang mahal. Industri kulit burung unta dimulai sekitar
tahun enam puluhan. Produk yang dihasilkan dari kulit burung unta ialah seperti :
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 109/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 109
1. Kasut
2. Tas Tangan
3. Ikat Pinggang
4. Pemegang Kunci
5. Lain-lain
Produknya menjadi pilihan orang-orang dari golongan mewah. Permintaan
dunia terhadap burung unta untuk industri kulit saja dianggarkan melebihi 750,000
ekor setahun. Umur dewasa burung unta untuk penghasilan kulit ialah 14 bulan dan
dapat menghasilkan di antara 1.3 - 1.5 meter persegi kul it per ekor.
Ciri – ciri :
• Ukuran tubuh besar dengan sayap kecil, sehingga tidak bisa terbang.• Leher panjang, kaki panjang dan tidak berbulu, jarinya hanya 2, dapat lari cepat
60 km/jam.
• Ukuran tubuh burung dewasa, tinggi 2,5 m dan berat 150 kg, pertumbuhan cepat
yaitu 30 cm/bulan dan mencapai tinggi 2,1 m pada umur satu tahun.
• Umurnya dapat mencapai 30 – 70 tahun.
• Burung unta mahluk yang tidak cerdas, ukuran otaknya kecil dengan berat 40
gram dan merupakan binatang siang, malam hari tidak aktif kecuali jika
terganggu.
Ciri – ciri Jenis Kelamin
• Burung Unta liar dewasa kelamin pada umur 4 – 5 th, sedang yang telah
diternakan yang jantan 3 th, sedanggkan yang betina lebih cepat yaitu pada umur
25 – 28 bulan.
• Perbedaan jantan dan betina sangat nyata pada yang dewasa, jantan lebih
besar dari betina warna bulu jantan hitam dan tepi sayap putih, sedang betina
warna bulunya coklat.
• Berkembang biak dengan cara kawin, membuat sarang, bertelur dan mengerami.
• Setiap induk yang dipelihara secara alami dapat menghasilkan telur 6 – 8
butir/musim, sedangkan bila secara intensif menghasilkan telu 40 – 70
butir/musim (th), dengan bobot telur 1,5 kg/butir dan fertilitas 60 – 80%.
• Telur yang dierami oleh induk menetas setelah hari ke 52, sedang dengan mesin
tetas setelah 42 hari.
• Anak burung unta mencapai optimal untuk dipotong dalam waktu 8 – 14 bulan
sedangkan bila digunakan untuk induk petelur memerlukan waktu 25 – 36 bulan.
• Usia produktif burung petelur dapat mencapai 20 – 40 th.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 110/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 110
Jantan
• paruh dan kakinya berwarna merah
• tinggi : 2,1 – 2,75 m
• bobot : 150 kg
• Warna bulu : hitam
Betina
• paruh dan kakinya berwarna keabu-abuan
• tinggi : 1,75 – 2,1 m
• bobot : 110 kg
• Warna bulu : cokelat
Anatomi dan Morfologi :
http://www.dalyndigitalphotography.com/buy/photo35434.html
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 111/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 111
REPRODUKSI
Dewasa kelamin bagi seekor burung unta betina ialah 20 bulan dan jantannya
antara 25 - 28 bulan. Burung unta betina yang telah mencapai dewasa kelamin
mampu bertelur sebanyak 40 hingga 80 telur dalam satu setahun. Burung unta
bertelur di dalam sarang dengan ukuran 3 meter yang di buat di atas pasir kering.
Burung unta betina menjadi sangat agresif pada musim bertelur dan sewaktu
mengeramkan telur. Berat telur burung unta adalah antara 800 gr - 1500 gr /ekor
dengan ukuran 130 mm lebar dan 170 mm panjang. Kulit telur burung unta agak
tebal dan mampu menerima tekanan beban seberat 60 kg. Ini berarti kita dapat
berdiri di atas telurnya. Untuk merebus sebutir telur burung unta kita memerlukanwaktu selama 1,5 jam. Masa pengeraman telur diperlukan selama 42 hari.
Sewaktu pengeraman, burung unta betina akan mengeramkan telurnya pada waktu
siang dan burung unta jantan akan mengambil alih pada waktu malam. Anak burung
unta yang baru menetas mempunyai ketinggian 25 cm dengan berat badan 900
gr . Anak-anak burung unta yang masih kecil akan dijaga oleh burung unta jantan.
• Bersifat poligami
• Burung Unta liar dewasa kelamin pada umur 4 – 5 th, sedang yang telah
diternakan yang♂
3 th, dan♀
lebih cepat yaitu pada umur 25 – 28 bulan.• Berkembang biak dengan cara kawin, membuat sarang, bertelur dan mengerami.
• Setiap induk yang dipelihara secara alami dapat menghasilkan telur 6 – 8
butir/musim, sedangkan bila secara intensif menghasilkan telu 40 – 70
butir/musim (th), dengan bobot telur 1,5 kg/butir dan fertilitas 60 – 80%.
• Telur yang dierami oleh induk menetas setelah hari ke 52, sedang dengan mesin
tetas setelah 42 hari.
• Anak burung unta mencapai optimal untuk dipotong dalam waktu 8 – 14 bulan
sedangkan bila digunakan untuk induk petelur memerlukan waktu 25 – 36 bulan.
• Usia produktif burung petelur dapat mencapai 20 – 40 th.
CARA PEMELIHARAAN BURUNG UNTA
PEMELIHARAAN SECARA BEBAS
Cara ini dijalankan dalam beternak burung-burung unta secara bebas di dalam
sebuah kawasan yang berpagar. Dengan cara ini ternak akan hidup bebas seperti
keadaan habitat aslinya. Cara ini memerlukan kawasan pastura yang cukup luas.
Kelemahan pada cara ini ialah tingkat kematian anak yang tinggi dibandingkan
dengan cara - cara lain.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 112/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 112
PEMELIHARAAN SECARA SEMI INTENSIF
Pemeliharaan burung unta dengan menggunakan cara ini memerlukan
beberapa kandang berpagar yang luas untuk burung meragut rumput. Kandang
seluas 4 - 6 hektar mampu menampung 30 ekor burung unta. Setiap kandang perlu
juga disediakan beberapa tempat makanan tambahan dan bangsal untuk menyerap
air hujan.
Kebaikan cara ini ialah tidak memerlukan tempat yang luas dibandingkan
dengan peternakan bebas. Kita dapat mengontrol burung yang produktif dan dapat
mengontrol kesehatan dan pembesaran burung. Keuntungan cara ini dapat lebih
menghemat makanan. Kelemahan yang terdapat pada cara ini ialah terjadinya
persaingan antara ternak burung unta sehingga menghambat pertumbuhanbeberapa burung unta yang kalah dalam bersaing.
PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF
Pemeliharaan secara intensif memerlukan lahan berpagar seluas 0.5 - 2
hektar untuk 3 ekor burung dengan perbandingan yang ideal 1 : 2 (1 ekor jantan dan
2 ekor betina). Dengan cara ini kita dapat menentukan yang mana pasangan yang
produktif dan menentukan anak-anak yang dihasilkan dari induk-induk berkualitas
baik. Cara ini juga dapat memudahkan kita menangani setiap ekor burung dengan
tepat. Walau bagaimanapun cara ini memerlukan biaya yang besar untuk
menyediakan insfrastruktur. Biaya makanan juga lebih tinggi. Cara ini lebih sesuai
dilakukan di ladang-ladang peternakan untuk pembiakan yang memerlukan
pengawasan yang rapi.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 113/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 113
Pemeliharaan Burung Unta Breeder•
Burung unta dapat dipelihara dengan sistem intensif (lahan yang terbatas), semiintensif (lahan luas) dan ektensif (lahan sangat luas)
• Periode pemeliharaan burung unta terdiri dari 3 periode, yaitu :
Periode Starter (1 hari – 3 bulan)
Periode Grower (4 – 14 bulan)
Periode Layer (>15 bulan)
Periode Starter (1 hari – 3 bulan)
• Bobot badan umur sehari 1 kg.
• Ukuran kandang brooder 1,2 x 0,75 x 0,9
m dengan suhu brooder 23,8 – 25,50C.
• Sampai umur 6 – 8 hari, anak burung
belum membutuhkan pakan & minum
karena dapat memanfaatkan
cadangan kuning telur di jaringan kulit
perut dan kelebihan air di jaringan tubuh.
• Anak burung setelah umur 1 mgg
dipindahkan ke sangkar pembesaran, bila cuaca cerah sangkar ditaruh di
kandang Ren yang lahannya berumput agar mengenal udara terbuka dan cahaya
matahari.
• Pakan yang digunakan berbentuk pellet untuk anak broiler dan dapat ditambah
hijauan.
• Umur 1 – 2 bulan bobotnya dua kali lebih berat dibandingkan saat menetas,
bertambah rata – rata 0,226 kg/hari, pada umur 3 bulan bobotnya 13,6 kg.
• Sexing ♂ dan ♀ dilakukan pada umur 4 – 8 mgg, dilihat di cloaca.
Periode Grower (4 – 14 bulan)
• Pada usia 3 – 4 bulan, bila cuaca buruk digunakan shelter.
• Umur 8 bln, bobot badan telah mencapai 75 % dari bobot akhir.
• Kandang yang digunakan = untuk burung unta umur 2 – 3 bln, hanya ukuran yang
diperluas, dengan tanah ditanami rumput seperti alfalfa.
• Kandang untuk burung berumur > 20 mgg berukuran 1 ha untuk 100 ekor.
•
Kandang grower dilengkapi dengan fasilitas handling untuk penangkapan.
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 114/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 114
Periode Layer (>15 bulan)
• Sex ratio 1 jantan : 2 betina untuk breeder dan 2 jantan : 4 betina untuk
komersial.
• Kandang
Daerah curah hujan rendah : ukuran 40 x 60 m untuk sepasang trio, komersil
80 x 60 m untuk 2 jantan: 4 betina.
Daerah curah hujan tinggi : 40 x 40 m. Di Bogor (breeder), ukuran
kandangnya 30 x 30 m. Lokasinya jauh dari keramaian % gangguan yang dapat membuat stress.
Dibuat Shelter dengan ukuran 5 x 3 x 3 m dari kayu dan atap daun
rumbia/anyaman/alang-alang/genteng, gunanya untuk melindungi pakan dari
air hujan.
• Tempat makan terbuat dari ban bekas, ukuran 15 m dan tempat air minum
terbuat dari tong yang dibelah, tempat makan dan tempat minum diletakan di
pinggir pagar agar mudah dibersihkan dan pengesian.
• Musim bertelur burung unta berlangsung selama 6 – 8 bulan setiap tahun. Di
belahan utara musim kawin/bertelur antara Maret – Agustus, sednag di selatan
Juli/Agustus – Maret. DI Bogor diperkirakan Maret – November. Setelah bertelur
burung unta harus beristirahat agar organ reproduksi kembali pada kondisi baik.
• Jantan bersifat poligami dan mengawini beina lebih dari satu .
• Dewasa kelamin jantan : 4 tahun dan : betina 3 tahun (alami), bila Intensif betina
umur 18 bulan - 2 tahun, setelah diberi gizi cukup.
• Betina bertelur setiap 2 hari, cluth size 20 – 24 butir, pause 7 – 10 hari.
Burung Unta Penghasil Daging
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 115/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 115
• Dipotong umur 9 bulan dengan bobot 90 – 100 kg, produksi dagingnya 30 –35%
dari bobot hidup.
• Tinggi burung unta dewasa 2,25 m (umur 1,5 - 2,5 th) dengan bobot badan 130 –
140 kg.
• Pakan utama hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 1 : 1,5 – 2,
pemberian 1 kg hijauan dan 1,5 – 2 kg konsentrat/ekor/hari.
• Air minum yang harus disediakan 7 lt/ekor/hari.
Perbandingan Nutrisi daging burung unta dengan hewan lainnya
Kandungan Emu Burung
Unta
Sapi Unggas Rusa Ikan
Protein (%) 21,2 21,7 18-22 23 - 24 20,6 16
Kalori (kkal/kg) 127 105 157 114 108 70-120
Lemak (%) 1,7 – 2,5 1,2 – 1,7 2 – 14,7 1 - 3 3,34 1
Kolesterol (mg/100g) 39 - 48 30,4 –
37,8
63 64 - 90
Magnesium (mg/100g ) 28,7-30,9 21,5 20 20 - 27 - 20 - 50
Fosfor (mg/100 g) 480-490 208 - - 249 240 – 500
Potasium (mg/100 g) 313 - 317 351,4 - - 330 240 – 250
Ciri – Ciri Telur Burung Unta
• Warna krem atau agak kehijauan.
• Bentuk oval, ukuran 12,7 x 10,3 cm sampai 16 x 12,3 cm. Shape indek 79,4 –
82,4.
• Berat 1,4 –1,5 kg/butir (23 –25 kali tl. Ayam), 1,2% dari berat tubuh.
• Tebal kerabang 1,83 – 1,84 mm setebal piring perselen.
• Komposisi telur : 53% Albumen, 32,5% Yolk dan 14,1% shell.
• Kandungan protein 12,5%, Lemak 11,7% dan Karbohidrat 0,7%.• Masa inkubasi (penetasan) : 42 hari
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 116/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 116
Ciri-ciri fi sik Telur Burung Unta, Kalkun, Itik, Ayam dan Puyuh
Species Panjang Lebar Shape Indeks
Telur
………….. cm …………..
Burung Unta 17,0 13,5 79,4
14,9 12,3 82,6
15,3 12,6 82,4
Kalkun 6,5 4,9 75,4
Itik 6,2 4,5 72,6
Ayam 5,3 4,0 75,5
Puyuh 3,0 2,3 76,7
Komposisi Berbagai Telur Unggas
SpeciesBerat Telur
(gram)
Berat
AlbumenBerat Yolk
Berat
Kerabang
…………………. % ………………….
Burung Unta 1400,0 53,4 32,5 14,1
Kalkun 88,0 58,8 31,4 9,8
Itik 58,1 57,3 33,6 9,1
Ayam 56,7 57,1 31,1 10,7
Puyuh 10,3 58,7 31,1 10,2
Berbagai Ketebalan Membran Sel Telur Unggas
Species Thickness Outer Inner Air Cell
…………………. mm …………………. cmBurung Unta 0,200 0,12 0,080 4
Kalkun - 0,09 0,017 -
Ayam 0,069 0,05 0,016 1,5
Puyuh 0,067 0,06 0,008 -
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 117/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 117
Berbagai Ketebalan Membran Sel Telur Unggas
Species Thickness Jumlah Pori-porimm N/0,25 cm2
Burung Unta 1,83 – 1,84 4,0
Kalkun 0,36 22,7
Ayam 0,31 – 0,35 26,2
Puyuh 0,19 7,1
Komposis i Zat Makanan Berbagai Telur Unggas
Species Air Protein Lemak Abu Karbohidrat
Burung Unta 75,1 12,2 11,7 1,4 0,7
Kalkun 74,7 12,0 12,3 - -
Ayam 74,3 13,1 11,1 1,1 0,4
Puyuh 73,7 13,1 11,7 0,8 0,7
Itik 70,5 13,3 14,5 1,0 -
Pakan Burung Unta• Terdiri dari konsentrat dan hijauan
• Grower s.d umur 6 bulan diberi pakan ad libitum, setelah umur 6 bulan jumlah
pemberian didasarkan umum.
Tabel. Kebutuhan Konsumsi dan Nutrsisi Burung Unta
Kandungan gizi (%)Umur
(mgg)
Bobot
badan (kg)
Jml. Konsumsi
(kg/ekor/hari)Hijauan (%)
Konsentrat
(%) prot Ca P
0 – 4 0,25 – 5 0,12 - - 25 1,2 0,7
4 – 8 6 – 15 0,3 5 95 22 1,2 0,7
8 – 14 16 – 40 1,5 25 75 16 1,2 0,7
Grower 41– 75 2,5 35 – 45 65 – 55 14 1,2 0,7
Dewasa 76 – 100 2,5 45 55 12 - -
Petelur 120 1,5 – 2 50 50 14 2,4 0,8
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 118/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 118
Spesifikasi Kandungan Zat-Zat Makanan Berdasarkan Umur Pada Burung Unta
…………………….. Umur ……………………..
0 - 1 bulan 1 - 2 bulan 2 - 6 bulan 6 - 11 bulan11 - 14bulan
Pembibitan
Protein, min % 25,00 22,00 16,00 14,00 14,00 14,00
Lysine 1,20 1,00 0,85 0,60 0,60 0,70
Methionine 0,45 0,36 0,30 0,22 0,22 0,27
TSAA 0,78 0,65 0,55 0,39 0,39 0,42
0,92 0,77 0,65 0,46 0,46 0,54
Isoleucine 1,00 0,85 0,73 0,52 0,52 0,67
Arginine 1,38 1,15 0,98 0,69 0,69 0,80
Tryptophan 0,25 0,21 0,18 0,13 0,13 0,13
Roughage, max % 7,00 10,00 12,00 14,00 18,00 16,00
Calcium 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 3,50
Phoshrous, min % 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75
Perkiraan KonversiRansum Kg
0,12 0,30 1,50 2,50 2,00 1,50
Estimated Lucerne % 0 5,00 25,00 35,45 45,00 50,00
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Penyebab penyakit pada Burung Unta
1. Virus : ND & Avian Fox
2. Bakteri : E, Coli, Clostridium, Salmonella
3. Jamur : Aspergilus, Candidiasis, Mycotic dermatis
4. Parasit : Cacing, Kutu
5. Gizi : Kekurangan Vit, A, D, E, C, B dan Mineral
6. Kaki tidak normal : Kekurangan gizi, Keturunan
Vaksinasi
• Vaksinasi yang umum pada Burung Unta adalah : Anthrax, Clostrdium, Fowl Fox ,
ND dan Avian Influenza,
• Cara vaksinasi melalui tetes mata atau hidung, air minum, suntik , dan semprot,
• Vaksinasi Anthrax, dilakukan penyuntikan di bawah kulit, 1 – 2 kali setahun,
• Clostridium, dilakukan penyuntikan pada otot, dengan jadwal suntikan
pendahuluan sekali, pendukung 2 kali dan rutin 1 – 2 kali setahun,
• Fowl Fox, dilakukan dengan cara goresan pada sayap, pada usia diatas 2 minggu
dan sebelum masa produksi,
• ND :
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 119/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 119
Vaksin ke Pada Umur
I 3 – 7 hari
II 2 minggu
III 3 – 6 bulan
IV Rutin 1 kali/tahun
TINGKAH LAKUBurung unta mempunyai sifat yang mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosialnya, dan kadang-kadang hidup sendiri namun lebih sering hidup
berkelompok, Burung unta dapat bertingkah laku sangat aktif bila merasa terancam,
mereka menggunakan kekuatan kaki dan cakarnya untuk melukai penyerangnya,
Burung unta menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk mencari makan,
Kebanyakan dari mereka saling berinteraksi, termasuk dalam perkelahian kecil, yang
mana biasanya mereka menyudahi perkelahian tersebut dengan suitan dan
mengambil sikap,
Itu adalah suatu mitos bahwa burung unta mengubur kepalanya di dalam
tanah apabila merasa terancam atau berhadapan dengan bahaya,
PREDATOR• Burung heriang
• Serigala
• Anjing hutan
• Singa
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 120/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 120
KALKUN (Meleagris gallopavo)
Sistematika
Kingdom : AnimaliaPhylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Meleagris
Species : Meleagris gallopavo
Deskripsi
• Bangsa unggas yang mempunyai badan besar, dapat mencapai 2 kali badan
angsa
• Produk lezat dan bergizi dengan kadar lemak dan kolesterol rendah
• Banyak digunakan untuk perayaan Thanksgiving dan Pesta Natal
VARIETAS KALKUN
Menurut The America Standard of Perfection, terdapat 7 varietas kalkun, yaitu :
Bronze White Holland
Beltsville Small White Naragansett
Bourbon Red Black
Slate
Gambar Kalkun Bronze Gambar Bourbon
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 121/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 121
Yang terkenal dan banyak dipelihara :
Broad Breasted Bronze Beltsville Small White
Broad Breasted White White Holland
Broad Breasted white
• Asal dari inggris, berkembang di AS dan yang berkembang sekarang ini berasal
dari AS.
• Warna bulu putih.
• Berat badan dewasa betina yaitu 6,5 – 10 kg, sedangkan untuk jantan sebesar
11 – 18 kg.
• Merupakan petelur tidak produktif, dengan produksi 50 – 60 butir per musim
Gambar Kalkun Slate Gambar Kalkun Naragansett
Gambar Kalkun Black
Gambar Kalkun White Holland
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 122/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 122
Broad Breasted Bronze
• Banyak dipelihara secara besar – besaran, karena badan besar, dewasa kelamin
cepat dan keuntungan per ekor lebih tingi dibanding varietas lain.
• Berat dewasa betina yaitu 6,5 – 10 kg, sedangkan untuk jantan sebesar 11 – 18
kg.
• Bulu mempunyai pinggiran ujung berwarna putih dengan warna bronze pada ekor
dan sayap.
• Varietas Bronze White Hollad dikembangka sebagai kalkun pedaging.
Beltsville Small White
• Warna bulu putih.
• Berat badan dewasa betina sebesar 4,5 kg, sedangkan jantan sebesar 6,5 kg.
• Produksi telur tinggi 100 – 120 butir per tahun
Berdasarkan Umur Kalkun Digolongkan :
Fryer – Roaster Turkey : Kalkun dibawah umur 16 minggu
Young Hen Turkey : Kalkun betina muda umur 5 – 7 bulan
Young Tom Turkey : Kalkun jantan muda umur 5 – 7 bulan
Yearling Hen Turkey : Kalkun betina muda masak kelamin
dibawah umur 15 bulan
Yearling Tom Turkey : Kalkun jantan muda masak kelamin
dibawah umur 15 bulan
Mature Turkey or Old Turkey : Kalkun yang sudah tua, baik jantan
maupun betina berumur >15 bulan
Berat badan dari 7 varietas menurut “The America Standard of Perfection”
Tom (♂) Hen (♀)
Varietas Adult Yearling Young Adult Yearling Young
Bronze 36 33 25 20 18 16
White Holland 33 30 23 18 17 14
Narragansett 33 30 23 18 16 14
Bourbon Red
Black
Slate
33 30 23 18 16 14
Beltsville Small White 23 22 19 13 12 11
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 123/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 123
Berdasarkan Bobot Badan Kalkun Dibedakan :
1. Tipe berat (12 – 18 kg)
2. Tipe sedang (4 – 12 kg)
3. Tipe ringan (3 – 4 kg)
Bobot badan rata – rata jantan tipe ringan umur 12 minggusebesar 4,26 kg dan 3,22 kg untuk betina. Konsumsi kumulatif jantan umur 12 minggu sebesar 9,16 kg sedangkan konsumsi
untuk betina sebesar 7,12 kg.
Kalkun yang ada di Indonesia
Tipe ringan dan tipe sedang berasal dari keturunan bronze, dengan ciri – ciri :
• Jantan berwarna bulu hitam dan permukaan lurik – lurik merah hijau
• Betina berbulu mirip jantan tetapi pada bagian sayap dan leher berwarna putih
• Kalkun Varietas Bronze & Beltsville (Putih)
• Diternakan dengan tujuan penghasil daging atau “Roaster”
• Berat dibawah 6 kg
• Dipasarkan pada umur 12 – 15 minggu dengan konformasi ideal sebagai berikut :
Perdagingan cukup baik
Daging empuk dan lunak
Serat halus Tulang – tulang tidak keras
BREEDING
• Untuk bibit seleksi betina dilakukan pada umur 16 minggu dan yang jantan umur
16 – 18 minggu.
• Untuk menjadi breeder dilakukan test darah untuk penyakit :
Mycoplasma meleagridis
Mycoplasma synoviae
Pulllorum
• Dewasa kelamin kalkun lebih lambat dibandingkan dengan ayam, dewasa
kelamin betina dicapai pada umur 22 – 26 minggu untuk tipe ringan dan 24 – 28
minggu untuk tipe berat
Turkey Breeder Toms (Pejantan)
• Dikandangkan terpisah dari yang betina pada farm yang sama
• Satu kandang digunakan untuk 10 – 15 ekor agar mengurangi berkelahi, space
yang dibutuhkan 0,5 – 1 m2 / ekor
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 124/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 124
• Pembatasan ransum digunakan untuk mencegah kegemukan dan meningkatkan
kualitas sperma
• Penambahan cahaya untuk pejantan dimulai umur 18 – 20 minggu selama 12 jam
/ hari, dengan intensitas 5 foot / candle (50 lux)
• Pejantan mulai dikawinkan umur 34 minggu untuk tipe ringan dan 40 minggu
untuk tipe berat
• Sex ratio
1 jantan : 14 betina untuk tipe ringan
1 jantan : 12 betina untuk tipe medium
Perkawinan flock
1 jantan : 10 betina untuk tipe berat
• Untuk perkawinan IB dilakukan pada umur 12 bulan
Turkey Breeder Hens
• Pertama bertelur umur 32 – 36 minggu. 6 bulan pertama produksi telur 75 – 90
butir, dengan kebutuhan kandang 0,3 – 0,5 m2/ekor
• Induk dapat dikawinkan pada umur 30 mgg untuk tipe ringandan 36 mgg untuk tipe berat
Pengeraman dengan Mesin Tetas
• Telur sebelum masuk mesin tetas disimpan diruangan dengan suhu 55 – 65
0
F(13 – 18
0 C)
• Suhu mesin 37,50 C ; RH 62% selama 24 hari dan naik 75% pada 4 hari terakhir
• Telur menetas setelah 28 hari
• Bobot telur 83 – 85 gr, dgn panjang 6,5 cm dan lebar 4,9 cm.
HOUSING AND EQUIPMENT
Kepadatan Kalkun
Umur (mgg) Sex Kepadatan (ekor/m
2
)0 – 8 Jantan dan betina 2
betina 2,28 – 24
Jantan 2
≤ 12 (standard Perancis) Jantan dan betina 7 – 10
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 125/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 125
Floor Space Land Recommendation Per Bird for Brooding,
Rearing and reeding TurkeyBooder
house
ConfinementSemiconfinement Range Age
(weeks)Floor (m) Floor (m) Floor Land Shelter Land
8 – 10 0,116 - -
8 – 12 - 0,1 0,1 0,6 0,1 9,3
12 – 16 - 0,2 0,1 1,5 0,1 16,3
16 – sale - 0,4 0,1 2,0 0,1 25,6
Breeder - 0,4 0,1 2,4 0,1 32,6
Floor space, Tempat makan dan Tempat Minum
Space per turkey Age (weeks)
Feeder (cm) Waterer (cm)
0 – 2 2,54 1,27
2 – 4 2,54 1,27
4 – 6 5,08 2,54
6 – 8 5,08 2,54
8 – 12 5,08 2,5412 – 16 5,08 2,54
16 – 20 6,35 2,54
20 – dipasarkan 6,35 2,54
Breeder 7,62 2,54
TATA LAKSANA PEMELIHARAAN
Brooding (0 – 8 minggu)•
Anak kalkun ditempatkan didalam brooder selama 4 – 6 minggu, pada umur 6 – 8minggu pindah ke kandang pembesaran. Suhu brooder 95
0 F dan tiap minggu
turun 50 F.
• Ukuran brooder house p x l x t = 80 –130 x 13 x 5 m, dengan alas litter dan
ditutup koran sampai hari ke 4 – 6. Kepadatan brooder 30 cm2 untuk tiap ekor.
• Brooder guards ditempatkan 1 – 1,5 m dari pemanas, tinggi 40 – 60 cm.
• Makanan diberikan setelah 24 jam
• Setelah 8 minggu dipindahkan kekandang grower
• Space requirement untuk floor, waterer and feeder dapat dilihat di tabel dibawah
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 126/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 126
• ini.
Facility and Equitment Recommended for Brooding Turkey
Age of Poult (weeks)Item
0 – 4 4 – 8
Space 0,05 m2 / bird 0,13 m
2 / bird
Brooder 1/ 250-300 bird
Gallon Jars 2 / 100 birdWaters
Trought 1 in (2,5 cm) / bird 1 in (2,5 cm) / bird
Feeders Trought 3 in (7,5 cm) / bird 3 in (7,5 cm) / bird
Grower (8 – 26 minggu)
• Pertumbuhan kalkun lebih cepat dibandingkan dengan ayam dan untuk
mengimbanginya diperlukan protein yang tinggi.
• Pertambahan bobot badan kalkun betna dan jantan seperti pada tabel.
Bobot badan kalkun betina dan jantan Broad Brested Bronze sampai umur 20 mgg
Bobot badan rata – rata (gram)Umur (minggu)
Betina Jantan
Saat menetas 60,84 60,841 122,58 131,66
2 240,58 258,78
3 408,60 454,00
4 635,60 771,80
5 953,40 1112,30
6 1271,20 1452,30
7 1634,40 1884,10
8 1947,60 2315,40
9 2497,00 2860,20
10 2724,00 3405,0011 3087,20 3945,00
12 3450,40 4585,40
13 3813,60 5175,60
14 4222,20 5765,80
15 4585,40 6378,70
16 4948,60 6991,60
17 5266,40 7559,10
18 5584,20 8126,60
19 5879,30 8671,40
20 6174,40 9216,20
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 127/128
WALET (Collocalia)
Ilmu Produksi Aneka Ternak Unggas Hal 127
Sumber : Marsden (1971), Turkey Production
Periode produksi (26 minggu – afki r)
• Dewasa kelamin betina umur 22 – 26 minggu untuk tipe ringan dan 24 – 28
minggu untuk tipe berat.
Varietas broad dewasa kelamin rata – rata umur 8 bulan
• Sarang
Satu sarang untuk 3 kalkun dengan ukuran 0,45 x 0,45 x 0,65 m
Bagian depan sarang miring ke belakang sehingga tinggi bagian belakang
Vaksinasi
• Vaksin ND
Program vaksinasi ND dilakukan pada umur 1 – 10 hari,kedua umur 6 – 8 minggu, ketiga umur 16 – 20 minggu, dan
diulang tiap 2 atau 3 bulan sekali.• Cholera
Program vaksinasi cholera pertama umur 18 – 20 minggu dan kedua umur 24 –
28 minggu.
• Avian Enccepholomyeli ti
Program vaksinasi AE dilakukan pada umur 26 – 28 minggu.
Pakan Kalkun
• Kalkun lebih menyukai pakan bentuk Crumble
• 8 minggu pertama diberikan protein tinggi (28%)
• 8 minggu selanjutnya diberikan pakan dengan energi lebih rendah (Grower)
• Pada umur 14 minggu diganti ransum finisher, 16 minggu dipasarkan
• Hijauan diberikan pada umur 12 minggu
Kebutuhan Protein Dan Energi Metabolis Kalkun (Ewis 1979)
Umur (minggu)Fase
Pertumbuhan
Protein (%) EM (kkal/kg)
0 – 4 Pre starter 29 3000
4 – 8 Starter 24 3100
8 – 12 Grower I 20 3100
12 – 16 Grower II 18 3150
16 – 20 Finisher 16 3200
> 20 Finisher 12 3300
7/23/2019 Diktat PATU
http://slidepdf.com/reader/full/diktat-patu 128/128
WALET (Collocalia)
Kebutuhan Protein Dan Energi Metabol is Kalkun (Scott , dkk., 1982)
Fase Pertumbuhan Protein (%) EM (kkal/kg)
Starter 28 – 32 2800
Grower I 20 – 22 2900
Grower II 16 – 19 3000
Finisher 13 – 15 3100
Bibit 16 – 18 3300
top related