daessi bulletin - miraeasset.co.id filedengan artikel-artikel lain seperti education, review dan...
Post on 20-May-2019
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Di tahun yang baru ini, pertama tama kami ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru dan
berterima kasih kepada Bapak dan Ibu Sahabat KDB DSI yang selalu setia bersama kami sepan-
jang tahun lalu dan kami juga berharap semoga Bapak dan Ibu dalam keadaan baik dan dapat
meraih semua yang direncanakan dan diimpikan pada tahun ini semua dalam keadaan sehat dan
tidak kurang suatu apapun.
Kami hadir kembali pada edisi ini untuk menyapa Bapak dan Ibu, merupakan momen yang
baik diawal tahun untuk menata kembali portfolio saham Bapak dan Ibu. Oleh karena itu pada
edisi ini kami hadir dengan tema mengelola portfolio saham (pribadi). Selain itu kami juga hadir
dengan artikel-artikel lain seperti Education, Review dan Prediksi Market.
Kami berharap edisi ini akan terus memperkaya wawasan dan pengetahuan Bapak dan Ibu
Sahabat KDB DSI, sehingga Bapak dan Ibu dapat terus sukes dalam berinvestasi.
Salam Investasi
VOLUME XII
Daessi Bulletin
Januari 2015
MENGELOLA PORTFOLIO
SAHAM (PRIBADI)
2
Editor in Chief: Betrand Raynaldi
Contributor: Betrand Raynaldi
Editor and Layout Designer: Bernadette M. Saraswati
Address: Equity Tower Lt. 50, SCBD Lot.9, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52-53, Jakarta 12190
Email: research@dwsec-id.com
Phone: (021) 515 1140
3
Di awal tahun ini, merupakan hal yang tepat untuk mulai melihat kembali dan melakukan eval-
uasi portfolio yang Anda miliki. Apakah selama setahun yang lalu hasil portfolio dapat men-
galahkan benchmark dan sesuai dengan ekspektasi? Jawaban atas pertanyaan tersebut merupa-
kan titik awal untuk melakukan evaluasi.
“Kegagalan melakukan perencanaan adalah suatu perencanaan untuk gagal”
Ungkapan ini dapat dipakai dalam mengatur atau mengelola portfolio. Untuk hasil yang baik
karena sesuai rencana maupun hasil yang buruk karena mengecewakan, keduanya memiliki kesa-
maan yakni ‘keberhasilan dimasa lalu tidak menjamin keberhasilan dimasa mendatang’.Jadi, hal
yang perlu dilakukan adalah melihat kembali, melakukan evaluasi dan merencanakan portfolio.
Melihat Kembali (Me-review)
Dalam satu keranjang portolio ada berbagai macam saham, walaupun memang ada yang han-
ya mempunyai satu atau dua jenis saham saja di dalam keranjangnya. Namun yang pasti, Anda
perlu melihat kembali isi dari keranjang portfolio tersebut dan alasan mengapa anda membelinya
tahun lalu dan apakah saham ini patut dipertahankan atau tidak. Berikut ilustrasinya:
Bapak Ahmad telah berinvestasi saham selama 3 tahun dan akan melakukan review hasil in-
vestasinya selama tahun 2014. Berikut adalah tabel yand dibuat oleh Pak Ahmad:
Selama tahun 2014, Pak Ahmad membagi portfolionya menjadi 4 saham dari industri yang
berbeda. Saham yang memberikan return terbaik adalah XYZ, disusul oleh ABC dimana return
ABC 10000 500 550 6 20% 5,500,000 18.4%
XYZ 1000 7875 9550 12 21% 9,550,000 32.0%
007 20000 225 230 8 3% 4,600,000 15.4%
123 10000 1100 1020 12 -7% 10,200,000 34.2%
Total 29,850,000
Gain portfolio 5.2%
Hasil portfolio berdasarkan bobot yang disetahunkan 8.50%
% porfolioSahamvolume
(lembar)
harga
beli
Harga
pasar
lama simpan
(bulan)
% return
(disetahunkan)
Total Nilai
Pasar
4
masing-masing saham adalah 21% dan 20%, dengan gabungan bobot portfolio 50.4%. Namun hasil
ini terseret turun oleh return saham lainnya, terutama satu saham yang mempunyai negative re-
turn alis rugi (lihat tabel). Hasilnya, return dari portfolio yang telah disetahunkan hanya 8.5% jauh
dibawah 22% return IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang menjadi tolak ukur.
Melakukan Evaluasi
Melakukan evaluasi adalah hal yang penting untuk mendapatkan return lebih baik lagi
dikemudian hari, ataupun untuk lebih mengoptimalkan return.
Pak Ahmad melakukan evaluasi atas kinerja portfolionya sebagai berikut:
Saham 123 memberikan negative return 7% pada tahun 2014. Hal ini tidak lepas dari kenaikan
pada tahun sebelumnya yakni 65% yang jauh melebihi pertumbuhan perusahaan itu sendiri, se-
hingga pada tahun ini investor cenderung beralih ke saham sejenis yang lebih murah.
Saham ABC di beli dikarenakan adanya rumor akan menjadi target akuisisi pada akhir tahun
2014. Namun setelah rumor tersebut, tidak ada lagi berita mengenai akuisisinya.
Saham XYZ dan 007 dibeli berdasarkan kinerja keuangan yang kuat dan prospek pertum-
buhannya yang baik. Namun, info ini didapat dari temannya.
Pak Ahmad mengumpulkan data dan mencari historis kinerja dari saham-saham di porfolionya
dan mencoba memprediksi pertumbuhan perusahaan-perusahaan itu.
Pak Ahmad tidak melakukan trading saham juga tidak melakukan dollar cost averaging, namun
kedua strategi ini akan diterapkan mulai tahun depan.
Pak Ahmad hanya melakukan review dan evaluasi sekali dalam setahun.
5
Merencanakan Portfolio
Tindakan lanjut berikutnya adalah membuat perencanaan portfolio.
Perencanaan portfolio Pak Ahmad adalah sebagai berikut:
1. Ia akan menjual saham ABC dengan alasan pasar telah memfaktorkan berita akuisisi terse
but, walaupun sampai saat ini belum terjadi.
2. Kenaikan saham XYZ adalah akibat dari apresiasi investor akan kinerja keuangan dan
prospek yang baik sebagai pemimpin pasar di industrinya.
3. Penurunan harga sebesar 7% telah membuat saham 123 secara relatif sudah tidak semahal
sebelumnya. Perseroan masih mempunyai kinerja yang baik diatas rata-rata walaupun per-
tumbuhannya diperkirakan akan menurun pada tahun ini. Pak Ahmad memutuskan untuk
menjual saham perusahaan ini.
4. Menambah saham XYZ sampai mempunyai bobot 50% dari total portfolio termasuk cash. Hal
ini sesuai dengan buku yang dibacanya, yakni melepas saham dengan performance paling
buruk dan membeli saham dengan performance paling bagus. Sisanya akan tetap dalam ben-
tuk kas sampai ada saham yang menarik perhatiannya.
5. Setelah dianalisa, kinerja perusahaan 007 sangat baik hanya saja likuiditas perdagangan ku-
rang baik sehingga pergerakan harga tidak mencerminkan pergerakan kinerja. Pak ahmad
memutuskan untuk menyimpan saham ini
Dari sisi cash flow, setiap bulan pada tahun ini Pak Ahmad memperkirakan dapat menyisihkan 2
juta untuk investasi, dimana strategi yang akan dilakukan adalah menyimpannya sampai bulan
Agustus, setelah laporan keuangan emiten keluar. Setelah itu Pak Akhmad akan membeli saham
yang telah dipilih melalui serangkaian analisa, memiliki fundamental yang baik dan sedang bertum-
buh. Setelah bulan Agustus, Pak Ahmad akan melakukan cost averaging kepada saham-saham da-
lam portfolionya
Berikut ini portfolio Pak Ahmad pada Awal tahun, setelah ia menjual saham ABC dan 123 serta
menambah saham XYZ:
007 20000 225 230 4,600,000 15.4%
XYZ 1550 8470 9550 14,802,500 49.6%
Total portfolio saham 14,802,500 49.6%
standby cash 10,447,500 35.0%
Total Nilai Pasar% porfolioSaham volume (lembar)
Harga
Beli
Harga
pasar
6
Kesalahan Paling Sering Dalam Mengelola Portfolio Pribadi
1. Tidak mempunyai alasan yang kuat dalam pembelian suatu saham
- Pemilihan dan pembelian suatu saham merupakan hal paling penting didalam portfolio,
kesalahan dalam pemilihan saham menyebabkan return portfolio saham mengecewakan.
Seringkali saham dibeli tanpa ada alasan pendukung, baik dari sisi fundamental maupun
teknikal.
2. Tidak mempunyai batasan-batasan (aturan main) dalam mengelola portfolio
- Dalam mengelola portfolio harus mempunyai batasan-batasan seperti
komposisi portfolio berdasarkan waktu, berapa persen saham yang dibeli berdasarkan
fundamental untuk jangka waktu panjang, misalkan untuk di pegang minimum 3 tahun,
dan berapa persen saham untuk trading jangka pendek.
- Kategori saham yang boleh dibeli, misalkan 50 besar kapitalisasi pasar atau yang terma
suk LQ45 atau saham-saham BUMN, dsb.
3. Untuk saham trading, batas cut loss adalah 2% dan profit taking 5%.
4. Tidak melakukan review, evaluasi dan perbaikan.
- Sebaiknya review dan evaluasi dilakukan perkuartal sekali. Sehingga dapat diketahui
dan dilakukan penyesuaian yang diperlukan.
*****
7
8
Kelebihan:
1. Dikelola oleh tim investasi yang profesional,
sehingga tidak perlu repot belajar investasi
seperti cara pemilihan saham, dll.
2. Dengan nominal kecil, dapat membeli be-
berapa saham blue chip secara tidak lang-
sung melalui unit penyertaan reksadana.
3. Secara psikologi, investor reksadana tidak
terlalu peduli dengan naik turun indeks ka-
rena investasi bersifat jangka panjang.
Apa Kelebihan dan Kelemahan Reksadana Saham
Dibanding Investasi Saham Langsung?
Kelemahan:
1. Investor harus menanggung biaya yang
lebih besar seperti fee beli, fee jual dan fee
manajemen
2. Konservatif, dalam artian ada batasan-
batasan yang cukup ketat untuk melindungi
investor dari sisi resiko yang tentu saja
akan mengorbankan return. Batasan ini
dapat berasal dari peraturan otoritas dapat
juga dari internal perusahaan tersebut.
Misalnya reksadana hanya boleh memiliki
satu jenis saham maksimal 10% dari dana
kelolaannya, hanya boleh membeli saham
yang termasuk 100 besar kapitalisasi pasar
atau LQ45 atau Kompas 100.
9
Sepanjang bulan Desember, IHSG mengalami kenaikan sebesar 1%, sama seperti trend pada ta-
hun-Tahun sebelumnya dimana pada bulan Desember cenderung naik dan oleh sebab itu disebut
sebagai santa rally. Terjadi anomali pada posisi IHSG dan rupiah dimana IHSG menguat tetapi nilai
tukar rupiah terdepresiasi 2% dan ditutup pada level 12.440 (kurs tengah Bank Indonesia) per dollar.
Pelemahan rupiah terjadi dikarenakan meningkatnya kebutuhan dollar untuk pembayaran hutang.
Pada bulan Desember 2014, Biro Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 2,46% (basis bu-
lanan) dan 8.36% (basis tahunan). Inflasi di bulan Desember ini didorong oleh kenaikan seluruh ke-
lompok pengeluaran terutama kelompok bahan makanan 3,22% dan kelompok makanan jadi, minu-
man, rokok dan tembakau 1,96%
Dari sisi kinerja ekspor, Indonesia pada bulan November 2014 mencapai USD 13,62 milyar,
menurun 11,29% dibanding bulan sebelumnya serta menurun 14,57% dibanding bulan yang sama ta-
hun lalu. Namun secara kumulatif nilai ekspor Januari–November 2014 hanya USD 161,7 milyar,
menurun 2.36% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kinerja impor Indonesia pada November mencapai USD 14,04 milyar, turun 8,39% dibanding bu-
lan sebelumnya juga menurun 7,31% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Secara kumulatif nilai
impor Januari-November 2014 mencapai USD 163.7 milyar, menurun 4,34% dibanding tahun lalu.
Neraca perdagangan Indonesia pada November 2014 mengalami deficit sebesar USD 0,42 milyar
hal ini disebabkan oleh tingginya deficit pada sector migas yang mencapai USD 1,36 milyar. Padahal
sektor non migas mengalami surplus USD 0,94 miliar.
Prediksi Indeks
Pada bulan Januari ini, perhatian investor lebih tertuju kepada berita berita yang berasal dari luar
seperti data data ekonomi dan respons bank sentral baik dari Amerika maupun dari Eropa, harga
minyak dan komoditas. Berdasarkan tehnikal indeks masih bergerak dalam channel uptrend namun
sudah mulai melandai, kami perkirakan indeks denderung akan bergerak sideways dengan kecender-
ungan naik
10
Technical View
Sumber: HOTS, Daewoo Research
Kenaikan pada bulan Desember 2014 yang disertai dengan volume masih belum dapat membu-
at indeks keluar dari masa konsolidasinya, indikator stochastic sudah memasuki area overbought
dan MACD mulai menurun.
11
12
Name : Sathya Prasad
Expert ID : Sathya Pras
Professional equity trading strategy advisor
Independent Stock Trader
Stock Broker
Trading Script Developer
Specialist in: Swing Trading, Position Trading, Price & Volume Analysis, Smart
Money Analysis.
PROFILE
13
Name : Eko Sudharsono
Expert ID : TE Production
Technical Analysis :
Alligator, Fractals and Awesome Oscillator (AO)
Fibonacci retracement and Times (Sequence and ratio)
Specialist Sector :
Infrastructure
Properties & Consumer goods
PROFIL
14
Equity Tower Lt. 50
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-
53 SCBD Lot.9 Phone: 021
515 1140 fax: 021 515 1141
Jakarta Pusat 12190
Untuk pertanyaan, keluhan dan semua informasi transaksi
anda bisa hubungi Customer Service kami di 021 2553 1000.
Disclaimer:
Konten dari Newsletter ini dibuat khusus dengan pengawasan ketat hanya untuk klien dari PT Daewoo Securities Indonesia.
Hal ini bertujuan hanya untuk orang yang memiliki pengalaman profesional dalam hal yang berkaitan dengan investasi. Infor-
masi yang terkandung dalam laporan ini telah diambil dari sumber-sumber yang kami anggap dapat diandalkan. Tidak ada
jaminan (tersurat maupun tersirat) dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Semua opini dan perkiraan yang
dimuat dalam laporan ini merupakan penilaian kami pada saat tanggal ini, tanpa hal keadilan, serta dapat berubah tanpa
pemberitahuan. Namun, tidak satupun dari PT Daewoo Securities Indonesia (DWS) dan/atau perusahaan afiliasinya dan/
atau karyawan dan/atau agen masing-masing membuat pernyataan atau jaminan ( tersurat maupun tersirat ) atau menerima
tanggung jawab atau kewajiban untuk, atau dalam kaitannya dengan, ketepatan atau kelengkapan informasi dan opini yang
terdapat dalam laporan ini atau untuk informasi yang terkandung dalam laporan ini atau informasi tersebut lain atau pen-
dapat yang tersisa tidak berubah setelah masalah tersebut. Kami secara tegas melepaskan setiap tanggung jawab atau
kewajiban (ersurat maupun tersirat) dari DWS, perusahaan afiliasinya dan karyawan masing-masing dan agen bentuk apapun
yang timbul (termasuk, tanpa batasan untuk setiap klaim, proses, tindakan, jas, kerugian, biaya, kerusakan atau biaya) yang
dapat diajukan terhadap atau diderita oleh setiap orang sebagai hasil dari bertindak dalam ketergantungan pada seluruh
atau sebagian dari isi laporan ini dan tidak DWS, perusahaan afiliasinya, atau karyawan mereka masing-masing atau agen
menerima tanggung jawab untuk setiap kesalahan, kelalaian atau salah saji, lalai atau sebaliknya, dalam laporan dan
kewajiban dalam hal laporan atau ketidaktepatan dalamnya atau kelalaian di sana dari yang dapat saja terjadi dengan ini
menyatakan penyangkalan .
15
PT. Daewoo Securities Indonesia beroperasi sejak Januari 2003 dengan menjadi pioner di
Industri Pasar Modal Indonesia dengan memperkenalkan sebuah sistem perdagangan saham
online pertama di Indonesia yang kami sebut dengan HOTS. Dengan dukungan dari KDB
Daewoo Securities (korea) sebagai pemegang saham mayoritas, kami terus berupaya
mengembangkan diri untuk memberikan layanan investasi yang lebih baik untuk nasabah-
nasabah kami. Berbagai penghargaan yang telah kami terima adalah merupakan bukti
komitmen kami dalam menjalankan bisnis ini. Peluncuran HOTS versi 2 pada awal 2009,
MTS pada 2010, MTS untuk IPAD pada 2013 merupakan salah satu bukti konkret komitmen
serius kami untuk menjadi
yang terbaik di industri ini pada saat ini dan masa yang akan datang. Keunggulan teknologi
yang kami miliki dipadu dengan pelayanan yang terbaik dan tenaga professional yang kami
rekrut, kami yakini akan membawa PT. Daewoo Securities Indonesia untuk menjadi salah
satu pemain utama dalam Industri Pasar Modal di Indonesia dalam waktu tidak lama lagi.
top related