daerah rawa pasang surut
Post on 25-Jun-2015
1.157 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Daerah Rawa Pasang Surut
Pengertian Rawa
Daerah rawa = daerah yang secara permanen atau temporal tergenang air karena tidak adanya sistem drainase alami serta mempunyai ciri-ciri khas secara fisik, kimia, dan biologis
Menurut jenisnya, lahan rawa dibagi menjadi : Lahan rawa pasang surut (RPS) Lahan rawa non pasang surut (RNPS)
Pembagian Lahan Rawa Pasang Surut
Berdasarkan jangkauan luapan air pasang, sebagai akibat terjadinya pasang surut, lahan rawa dibedakan menjadi 4 tipe :
1. Rawa tipe luapan A rawa yang selalu terluapi oleh air pasang tertinggi karena
pengaruh variasi elevasi pasang surut air sungai baik pasang tertinggi saat musim kemarau maupun musim penghujan
2. Rawa tipe luapan B1. Rawa yang kadang-kadang (tidak selalu terluapi) oleh air
pasang tertinggi karena pengaruh pasang surut air sungai, paling tidak terluapi pada saat musim penghujan
3. Rawa Tipe luapan C Daerah rawa yang tidak pernah terluapi oleh air
pasang tertinggi karena pengaruh variasi elevasi pasang surut air sungai, namun kedalaman muka air tanah tidak le bih dari 50 cm dari permukaan tanah
4. Rawa Tipe luapan D Rawa yang menurut hidrotopografinya tidak terluapi
oleh air pasang tertinggi karena pengaruh variasi elevasi pasang surut air sungai, memiliki kedalaman air tanah > 50 cm dari permukaan tanah
Pembagian RNPS
1. Lebak Pematang Memiliki topografi yang cukup tinggi, dimana jangka
waktu tergenangnya relatif sangat pendek
2. Lebak tengah Terletak diantara lebak pematang dan lebak dalam
3. Lebak dalam Memiliki topografi rendah sehingga jangka waktu
tergenangnya relatif sangat lama
Arti penting rawa
Sebagai filter yang menjernihkan air sebelum masuk ke sungai
Tempat perkembangbiakan ikan dan burungSumber air minum bagi hewan pada saat
musim kemarauSebagai reservaoir air yang dapat menjaga
elevasi muka air daerah di atasnya maupun daerah genangan yang dapat meredam terjadinya banjir di hilir
Pengembangan lahan rawa di Indonesia
Dari luas lahan di Indonesia yang keseluruhannya berjumlah 162.4 juta ha , sekitar 39.4 juta ha berupa lahan rawa pasang surut (24.2 %) dan sekitar 123 juta ha adalah lahan kering (75 %)
Di pulau Sumatra dan Kalimantan , rawa pantainya memiliki karakteristik tipikal (Heun, 1993) sbb : curah hujan berkisar antara 2000 - 3000 mm pertahun
dengan 5 - 8 bulan bulan basah dan 1- 3 bulan kering ; penguapan (Penman) berkisar antara 3.5 - 5.5 mm / hari ; sebelum direklamasi , permukaan lahan umumnya berada
disekitar Muka Air Tinggi Pasang Rata-2 di musim hujan ; luapan air pasang hanya sebatas 10 - 15 % areal ; peluang pemopaan air irigasi terkendala kualitas air (salinitas
, keasaman ) ;
Reklamasi Lahan Rawa
Semenjak tahun 60-an , Pemerintah Indonesia memulai pelaksanaan reklamasi rawa pasang surut
Sasarannya adalah untuk : meningkatkan produksi pangan terutama beras , dalam
rangka pencapaian swasembada pangan (beras) penyediaan lahan pertanian dan pemukiman bagi para
transmigran , sebagai penunjang program transmigrasi umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah ;
menunjang pengembangan wilayah ; dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan
petani ; mendukung terciptanya keadaan yang lebih aman
disepanjang kawasan pesisir ;
Tercatat sekitar 4,5 juta ha lahan rawa telah direklamasi di sepanjang pesisir timur Sumatera (Riau, Jambi, Sumatra Selatan dan Lampung) dan di bagian pesisir barat dan pesisir selatan/timur Kalimantan .
top related