d pemberdayaan koperasi dan ukm - depkop.go.id · nilai tambah produk yang dihasilkan di indonesia...
Post on 19-Aug-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
2028-2031: Dependency Ratio terendah 46,9%
2011: Proporsi penduduk usia produktif >50%
Bonus Demografi merupakan peluang:
Meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk usia produktif memberikan peluang untuk pertumbuhan ekonomi
• Peluang bonus demografi tidak otomatis, tetapi harus disertai dengan kebijakan yang tepat, terutama:
– SDM: menyiapkan kualitas SDM yang akan masuk ke angkatan kerja melalui Kesehatan dan Pendidikan
– Kependudukan: menjaga penurunan TFR
– Tenaga Kerja: menyiapkan keterampilan dan kompetensi naker
– Ekonomi: menyediakan lapangan kerja (termasuk kewirausahaan), penguatan pelaku usaha, fleksibilitas pasar tenaga kerja, keterbukaan perdagangan dan saving
PELUANG BONUS DEMOGRAFI
4
PERKEMBANGAN DAN PROYEKSI EKONOMI DUNIA
Sumber: WEO IMF April 2014
Negara berkembang (termasuk Indonesia) akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia, dan kontribusi PDB negara berkembang akan terus meningkat dalam 5 tahun ke depan
Kawasan dengan pertumbuhan ekonomi >6% pada tahun 2019
2010 2011 2012 2013 2014* 2015* 2016* 2017* 2018* 2019*
Amerika Serikat 2,5 1,8 2,8 1,9 2,8 3,0 3,0 2,9 2,6 2,2
Brazil 7,5 2,7 1,0 2,3 1,8 2,7 3,0 3,1 3,3 3,5
Tiongkok 10,4 9,3 7,7 7,7 7,5 7,3 7,0 6,8 6,6 6,5
India 10,3 6,6 4,7 4,4 5,4 6,4 6,5 6,7 6,7 6,8
Indonesia 6,2 6,5 6,3 5,8 5,4 5,8 6,0 6,0 6,0 6,0
Jepang 4,7 -0,5 1,4 1,5 1,4 1,0 0,7 1,0 1,0 1,1
Rusia 4,5 4,3 3,4 1,3 1,3 2,3 2,5 2,5 2,5 2,5
Singapura 15,1 6,0 1,9 4,1 3,6 3,6 3,6 3,6 3,7 3,8
Euro Area 2,0 1,6 -0,7 -0,5 1,2 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
ASEAN-5 7,0 4,5 6,2 5,2 4,9 5,4 5,6 5,6 5,6 5,6
Perkembangan dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
5
80,0
90,0
100,0
110,0
120,0
130,0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Energy Price Index Non Energy Price Index
Agriculture Metals and Minerals
Perkembangan dan Perkiraan Harga Komoditas di Pasar Internasional
106,1 106,6 109
110,5 112
113,6 115,4
117,2 119,1
121 123
125,1 127,2
95
100
105
110
115
120
125
130
20
13
20
14
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
20
22
20
23
20
24
20
25
Perkembangan dan Perkiraan Manufacturing Unit Value (MUV) Index
Peningkatan nilai barang manufaktur perlu dimanfaatkan dengan mendorong UMKM untuk lebih berperan dalam mendukung ekspor produk manufaktur
Sumber: World Bank – Commodity Price Forecast (April 2014)
PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS YANG BERDAMPAK PADA ARAH PENGEMBANGAN UMKM KE DEPAN
6
DAYA SAING DAN PELUANG INVESTASI
Berdasarkan World Economic Forum 2013: Global Competitiveness Report 2013 – 2014, Indonesia berada di urutan ke-38 dari 148 negara , atau naik 12 peringkat dari tahun sebelumnya
GCI 2013-2014 2012-2013
Country Rank Score Rank Change
Switzerland 1 5.67 1 0
Singapore 2 5.61 2 0
Malaysia 24 5.03 25 1
Korea, Rep. 25 5.01 19 -6
Brunei 26 4.95 28 2
Thailand 37 4.54 38 1
Indonesia 38 4.53 50 12
Mexico 55 4.34 53 -2
Brazil 56 4.33 48 -8
Sumber: WEF – Global Competitiveness Index (2013-2014)
World Investment Prospects Survey 2013-2015 melaporkan bahwa dari 159 respon eksekutif Perusahaan Transnasional (TNC) dari negara-negara maju dan/atau berkembang, prospek untuk berinvestasi di Indonesia menduduki peringkat ke-4
Peringkat Prospek Investasi Dunia 2013-2015
Sumber: World Investment Prospect Survey (2013-2015) 7
Terdapat potensi yang besar untuk meningkatkan aliran investasi bagi
UMKM, termasuk kemitraan investasi
PELUANG DAN TANTANGAN BAGI UMKM DAN KOPERASI TERKAIT KERJASAMA INTERNASIONAL
ASEAN AKAN MENJADI PASAR TUNGGAL DAN KESATUAN
BASIS PRODUKSI
Sehingga akan terjadi aliran bebas: (1) barang; (2) jasa; (3) investasi; (4) modal; dan (5) tenaga kerja
terampil
Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan, serta pemanfaatan peluang yang lebih
optimal, termasuk penguatan UMKM dan Koperasi melalui peningkatan daya saingnya
ASEAN Economic Community akan
diimplementasikan pada tanggal 31 Desember 2015
8
Struktur pelaku usaha nasional belum berubah dalam 26 tahun terakhir. Struktur tersebut masih timpang dan didominasi oleh usaha mikro (98,8 persen) yang informal dan memiliki aset dan produktivitas yang rendah. Proporsi usaha kecil dan menengah sangat rendah. Fenomena missing middle yang mempengaruhi kapasitas perekonomian untuk tumbuh lebih tinggi; Dibutuhkan akselerasi penyediaan kesempatan dan kemudahan bagi usaha mikro dan kecil untuk
tumbuh menjadi usaha dengan skala yang lebih besar.
Sumber: Kementerian Koperasi (2010 dan 2013, diolah) dan Tambunan (2008)
MISSING MIDDLE DALAM STRUKTUR PELAKU USAHA NASIONAL
9
10
Sumber: Kementerian KUKM (2011, diolah)
Usaha mikro, dan UMKM di sektor pertanian, perdagangan-hotel-restoran, dan pengangkutan dan komunikasi memiliki produktivitas terendah.
• 78 % sentra/klaster UMKM masih menggunakan teknologi tingkat sederhana.
• Di ASEAN: Indonesia memiliki jumlah total usaha dan jumlah UMKM yang tergabung dalam jaringan produksi global yang paling rendah (6,3 persen) menunjukkan nilai tambah produk yang dihasilkan di Indonesia belum optimal, dan tingkat daya saing yang rendah.
• Akses UMKM ke kredit perbankan masih rendah; KUR baru menjangkau sekitar 16% UMKM (2013).
• Koperasi belum berperan meningkatan efisiensi dan posisi tawar UMKM anggotanya.
KESENJANGAN PRODUKTIVITAS ANTAR SEKTOR DAN PERMASALAHAN UMKMK LAINNYA
MISI ARAH KEBIJAKAN
SASARAN
Bangsa yang berdaya saing
Pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) yang berbasis iptek dan berdaya saing
Koperasi: meningkat-kan posisi tawar dan efisiensi kolektif para anggotanya
Pertumbuhan Ekonomi
Pengurangan Angka
Kemiskinan Pemberdayaan usaha mikro: meningkatkan pendapatan masyarakat berpendapatan rendah
Pemerataan pembangun-
an dan berkeadilan
Lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang untuk pencapaian daya saing kompetitif
berdasarkan kemampuan SDA, SDM dan IPTEK
Tema RPJMN 2015-2019
Isu Strategis Peningkatan Daya Saing UMKMK
Peningkatan Produktivitas: SDM
& Pembiayaan
Peningkatan Inovasi & Standardisasi
Perluasan Pemasaran &
Kemitraan
Peningkatan Kontribusi Anggota Koperasi
Modernisasi Tata Kelola Koperasi
RPJPN 2005-2025
Program Peningkatan Daya
Saing UMKM
Program Penguatan Kelembagaan Koperasi
RANCANGAN ISU STRATEGIS 2015-2019
12 Penguatan Iklim
Usaha
Peningkatan kompetensi SDM UMKMK: kewirausahaan, technopreneur, kompetensi teknis dan manajemen, layanan usaha terpadu;
Perluasan akses ke pembiayaan: inovasi skema pembiayaan, penguatan KSP dan keuangan mikro, penjaminan usaha, clearing house, credit scoring, pengembangan linkage;
Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran UMKMK: produk unggulan, inovasi dan teknologi, standardisasi proses dan produk, trading house, informasi pasar;
Penguatan kelembagaan usaha dan koperasi: kemitraan usaha berbasis rantai nilai, revitalisasi dan modernisasi koperasi;
Peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi UMKMK: penataan regulasi, formalisasi/registrasi usaha, perlindungan usaha.
RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING UMKMK 2015-2019
13
ARAH KEBIJAKAN: Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi untuk memperkuat ketahanan perekonomian domestik dan membangun keunggulan global
STRATEGI
1
2
3
4
5
• Indikator Utama: Proporsi wirausaha baru per jumlah penduduk usia produktif: 1,7% (2015), 2,0% (2019)
•1 indikator pendukung
• Indikator Utama: Rasio promosi ekonomi anggota: 10% (2015), 12% (2019)
•4 indikator pendukung
• Indikator Utama: Pertumbuhan produktivitas UMKM 5% (2015), 8,3% (2019)
•7 indikator pendukung
• Indikator Utama: Pertumbuhan kontribusi UMKMK dalam pembentukan PDB: 6% (2015), 7% (2019)
• 3 indikator pendukung
1. Meningkatnya kontribusi
UMKMK dalam perekonomian
2. Meningkatnya daya saing
UMKM
3. Meningkatnya usaha baru yang
berpotensi tumbuh dan
inovatif
4. Meningkatnya tata kelola dan
daya saing koperasi
RANCANGAN SASARAN PENINGKATAN DAYA SAING UMKMK 2015-2019
14
Berdasarkan Rapat Kabinet Terbatas yang membahas rancangan awal RKP dan Pagu Indikatif 2015 pada tanggal 10 Maret 2014, Peningkatan Daya saing UMKM dan Koperasi ditetapkan sebagai salah salah satu isu strategis di bidang ekonomi dalam rancangan RKP 2015;
Khusus untuk peningkatan daya saing UMKM pada periode 2015-2019 membutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan: Sinergi dan kerja sama 10 Kementerian/Lembaga yang memiliki program dan kegiatan
yang terkait dengan pengembangan UMKM, yaitu Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kehutanan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal;
Pelibatan Pemda, dunia usaha dan masyarakat untuk mendukung pelaksanaan program nasional; dan
Penyusunan payung hukum untuk meningkatkan sinergi dan efektivitas pelaksanaan program nasional.
Sinergi dan kerja sama pemangku kepentingan diusulkan untuk difasilitasi melalui Program Nasional Peningkatan Daya Saing UMKM.
15
PROGRAM NASIONAL PENINGKATAN DAYA SAING UMKM
top related