contoh tgs haccp
Post on 27-Dec-2015
297 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN 1
PERUSAHAAN MIE INSTAN
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN 2
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU
HACCP
NAMA INDUSTRI : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
ALAMAT :
DIVALIDASI OLEH : TIM
MONITORING HACCP
TANGGAL
HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN 3
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
Kebijakan mutu Halaman :
Nama Perusahaan : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Jenis Usaha : pengolahan mie instan dan produk olahan makanan
Visi perusahaan : Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi
kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi
pemimpin di industri makanan.
Misi perusahaan : Menjadi perusahaan transnasional yang dapat
membawa nama Indonesia di bidang industri makanan
Tujuan perusahaan: (1) memperluas bidang usaha secara terus menerus
melalui bidang usaha internal maupun pengembangan
usaha strategis; (2) mengurangi biaya transportasi; (3)
selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4)
mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan
persediaan barang; dan (5) berperan serta dalam
pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
ORGANISASI
TIM HACCP
Halaman :
Penanggung jawab perusahaan Jabatan
1 Ariyono Ardi Plant Manager
Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :
HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN
4
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
Halaman :
HACCP PRODUKSI MIE I NSTANT DAN PRODUK OLAHAN MAKANAN
5
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK6
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
DESKRIPSI PRODUK Halaman :
1. nama produk : indomie instant
2. kandungan besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti
Berbagai kandungan gizi seperti protein, niasin, asam folat, mineral zat besi
besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12.
3. bentuk produk : mie instant
4. Bahan baku : Bahan baku yang digunakan didatangkan dari
beberapa perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :
a. Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata, mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu
No. Jenis Tepung pH Kadar Air (%) Gluten (%) Protein (%)
1. Cakra Kembar 5,5-6,8 14,5 (max) 31 (min) 13
2. Segitiga Biru 5,5-6,8 14 (max) 25 (min) 10,5-11,5
3. Segitiga Hijau 5,5-6,8 14 (max) 21 (min) 9
Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK7
b. Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras, sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg.
Bahan Baku Penunjang
a. Air
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).
b. Alkali
c. Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.
d. Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode sebelumnya.
Pemasok Bahan Baku
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 2 Supplier Raw Material
No Material Supplier Lokasi
1 Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta
2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta
3 Bumbu PT. Food Ingredient Development
Cikampek
4 Karton Packing Raci Pack Jakarta
Puri Nusa Bandung
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK8
5 Etiket Supermova Jakarta
Prima Makmur Jakarta
Respati Jakarta
Cipta Kemas Abadi Jakarta
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku tersebut.
Sistem Persediaan Bahan Baku
Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu :
a. Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.
b. Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.
c. Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK9
gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.
Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
DIAGRAM ALIR PRODUK Halaman :
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK8
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK9
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
TABEL ANALISA BAHAYA Halaman :
RENCANA KERJA PENGENDALIAN MUTU BAHAN AKTIF, BAHAN TAMBAHAN DAN PENGEMAS
Titik
pengendalian
Potensi
bahaya
Cara
pengendalian
CCP Batas kritis Monitoring Tindakan
koreksi
Penanggung
jawab
Bahan aktif
antibiotik
Kadar tidak
memenuhi
syarat,
cemaran,
bahan yang
dikirim tidak
sesuai
Membeli
bahan aktif
melalui
distributor
yang resmi
dan juga
dilakukan
pengecekan
pada saat
bahan datang
CCP kadar bahan aktif
memenuhi syarat,
identifikasi bahan
besertya sifat
kimia fisik
seperti pH, titik
lebur, kadar air
dan susut
pengeringan
sesuai dengan
Pemeriksaan
organoleptis (bentuk,
warna, bau, rasa),
pemeriksaan secara
kimiawi (kuantitatif,
pH), serta
pemeriksaan secara
fisika (kelarutan,
berat jenis,
viskositas, titik
Menolak bahan
baku yang tidak
sesuai dengan
persyaratan
Kepala bagian
pengadaan
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK10
sertifikat analisis
dari bahan aktif
tersebut
lebur)
Bahan
tambahan
Adanya
cemaran dan
identifikasi
bahan
Membeli
bahan aktif
melalui
distributor
yang resmi
dan juga
dilakukan
pengecekan
pada saat
bahan datang
CCP Tidak
mengandung
cemaran
(mikroba) yang
membahayakan
dan juga cemaran
fisik
Pemeriksaan
organoleptis (bentuk,
warna, bau, rasa),
pemeriksaan secara
kimiawi (pH), serta
pemeriksaan secara
fisika (kelarutan,
berat jenis,
viskositas, titik
lebur)
Menolak bahan
baku yang tidak
sesuai dengan
persyaratan
Kepala bagian
pengadaan
Bahan
kemasan
Rusak Melakukan
pemeriksaan
saat barang
diterima
Bukan
CCP
Kemasan sesuai
spesifikasi
Pemeriksaan ukuran
meliputi : panjang,
lebar, diameter,
tebal, berat,
kerusakan/kebocoran
Mengembalikan
kemasan yang
tidak memenuhi
spesifikasi
Kepala bagian
pengadaan
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK11
Etiket Salah cetak Pemeriksaan
terutama pada
informasi
tentang obat
dan tanda
seperti obat
bebas, terbatas
dan keras
Bukan
CCP
Etiket sesuai
spesifikasi
Pemeriksaan ukuran
yang meliputi
panjang, lebar, tebal,
kebenaran tulisan,
desain, warna,
kerapian cetakan,
serta tanda-tanda
khusus seperti
misalnya obat bebas,
bebas terbatas dan
obat keras.
Mengembalikan
etiket yang
tidak memenuhi
spesifikasi
Kepala bagian
pengadaan
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK12
RENCANA KERJA PENGENDALIAN MUTU PROSES PRODUKSI
Daftar
Tahapan Bahaya Tindakan
pengendalian
CPP Batas Kritis Prosedur
Pemantauan
Tindakan Perbaikan Penanggung
jawab
Penerimaan
bahan baku
Tidak sesuai
spesifikasi
Pemesanan
bahan baku
pada
distributor
resmi
Bukan
CPP
Dilihat secara visual
dan ditrimbang
beratnya apakah
sudah sesuai
Dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut tentang
spesifikasinya secara
laboratorium
Kepala bagian
pengadaan
Karantina Tidak sesuai
spesifikasi
baik secara
kualitatif
maupun
kuantitatif
Pemesanan
bahan baku
pada
distributor
resmi
CPP Kadar
masuk
dalam
rentang,
identifikasi
bahan
besertya
sifat kimia
fisik seperti
pH, titik
Pemeriksaan
organoleptis (bentuk,
warna, bau, rasa),
pemeriksaan secara
kimiawi (kuantitatif,
pH), serta
pemeriksaan secara
fisika (kelarutan,
berat jenis,
viskositas, titik
Memberi label merah
pada bahan baku yang
tidak sesuai spesifikasi
(tidak memenuhi syarat)
dan Mengembalikan
pada distributor
Kepala bagian
pengadaan
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK13
lebur, kadar
air dan
susut
pengeringan
sesuai
dengan
sertifikat
analisis dari
bahan aktif
tersebut
lebur)
Penyimpanan
dalam gudang
bahan awal
Kontaminasi
mikroba dan
bahan baku
rusak
Ruang
penyimpanan
yang
memenuhi
persyaratan
( bersih dan
suhu
terkendali)
Bukan
CCP
Tidak ada
cemaran
mikroba
berbahaya,
Dilihat data hasil
pemeriksaan awal
apakah lolos uji dan
bisa digunakan
untuk produksi
Tidak menggunakan
bahan baku yang berlabel
merah (yang tidak
memenuhi spesifikasi)
Kepala bagian
pengadaan
Penimbangan Kontaminasi Menimbang CPP Alat untuk Kalibrasi alat secara Menggunakan alat Kepala bagian
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK14
bahan aktif ke
personel,
ketepatan
penimbangan.
bahan aktif
antibiotik di
ruangan
khusus dan
memenuhi
standar.
Peralatan harus
dikalibrasi
berkala
menimbang
terkalibrasi
berkala timbangan yang
terkalibrasi
produksi
Proses
pengolahan
Kontaminasi
bahan baku
antibiotik ke
personel,
kesalahan
prosedur
Penerapan
GMP, SOP
dan SSOP
CPP Suhu
ruangan, air
handling,
prosedur
pengolahan
Pengecekan suhu
ruangan, pengecekan
apakah GMP, SOP
dan SSOP telah
dilaksanakan
Investigasi pada proses
yang mana terjadi
kesalahan sehingga bisa
dilakukan tindakan lebih
lanjut
Kepala bagian
produksi
Produk antara Homogenitas Melaksanakan
GMP dan SOP
CPP Waktu dan
kecepatan
pencampura
n bahan
Analisis kadar dalam
produk antara
sebelum dilakukan
pencetakan dalam
Pemeriksaan alat
pencampur apakah masih
berjalan dengan baik dan
apakah alat di setting
Kepala bagian
produksi
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK15
bentuk tablet sesuai dengan prosedur
Produk ruahan Tidak sesuai
dengan
spesifikasi
obat yang
diharapkan
Melaksanakan
GMP dan SOP
CCP Keseragama
n bobot,
ketebalan,
diameter
sediaan,
waktu
hancur,
kerapuhan
Pemeriksaan
keseragaman bobot,
ketebalan, diameter
sediaan solid, waktu
hancur, kerapuhan
Dari hasil pemeriksaan
makan dilakukan
identifikasi adanya
kesalahan dalam proses
produksi untuk perbaikan
lebih lanjut
Kepala bagian
produksi
Pengemasan Kesalahan
coding,
jumlah isi,
kemasan
rusak
Pengecekan
mesin
pengemas
apakah
berjalan
dengan baik
CCP Penulisan
no batch,
tanggal
kadaluarsa
Dilakukan kontrol
kualitas setelah obat
dikemas baik coding
(no batch, tgl
kadaluarsa), jumlah
isi, keadaan kemasan
Dilakukan pengecekan
pada alat pengemas.
Produk yang sudah
dikemas dan tidak
memenuhi syarat tidak
boleh dijual.
Kepala bagian
produksi
Karantina (QC) Kadar obat
tidak
memenuhi
syarat,
Menerapkan
GMP dan SOP
CCP Kadar
bahan aktif
obat,
kemasan
Dilakukan sampling
pada produk jadi dan
diuji kadar serta
dicek kemasannya
Bila hasil sampling
menunjukkan hasil yang
tidak memenuhi syarat,
maka produk tidak boleh
Kepala bagian
Quality Control
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK16
kesalahan
dalam
kemasan
memenuhi
persyaratan
dipasarkan dan dilakukan
investigasi penyebab
kegagalan
Penyimpanan Terjadi
kerusakan
Ruangan
bersih, higienis
dan kondisi
ruangan
terkontrol
Bukan
CPP
Tidak ada
produk
yang rusak
Memberikan label
tertentu sebagai
tanda produk bisa
dijual
Apabila ada kerusakan
pada saat di pasaran
dapat dilakukan
pengembalian produk
dengan prosedur tertentu
Kepala bagian
produksi
Penanganan
limbah industri
Terjadi
pencemaran
lingkungan
Menggunakan
sistem
pengolahan
limbah yang
efektif dan
untuk
antibiotik beta
laktam harus
dilakukan
proses pre
treatment yaitu
CPP Suhu,
warna, bau,
kekeruhan,
pH,
kandungan
fenol, Total
Dissolved
solid (TDS),
Biologycal
Oxygen
Demands
Pemeriksaan pada
air hasil olahan
limbah meliputi
Suhu, warna, bau,
kekeruhan, pH,
kandungan fenol,
Total Dissolved
solid (TDS),
Biologycal Oxygen
Demands (BOD),
Chemical Oxygen
Perbaikan sistem
pengolahan limbah
Kepala bagian
teknik
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK17
pemecahan
cincin beta
laktam
(BOD),
Chemical
Oxygen
Demand
(COD)
Demand (COD)
Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK18
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK19
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
PROSEDUR VERIFIKASI Halaman :
1. Pernyataan verifikasi :
2. Metode verifikasi :
3. Waktu verifikasi :
4. Bahan dan alat verifikasi :
5. Penanggung jawab verifikasi :
6. Prosedur verifikasi :
7. Rekaman verifikasi :
Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK20
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
PROSEDUR RECALL Halaman :
Pernyataan recall :
Klasifikasi :
Metode :
Waktu :
Bahan dan alat :
Penanggung jawab :
Prosedur :
Rekaman :
Lembaga kompeten yang dilapori :
Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK21
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
PROSEDUR PENGADUAN /
KELUHAN KONSUMEN
Halaman :
Pernyataan penanganan keluhan :
Penanggung jawab : kabag marketng PIC terkait
Prosedur 6.1. Menyampaikan keluhan secara lisan (via telepon/datang langsung) atau secara tertulis (via surat atau media masa mengenai keluhan pembaca) kepada kantor Perusahaan.6.2. Pihak Marketing akan melakukan langkah berikut :Jika keluhan disampaikan Pelanggan secara Langsung, maka Terima Pelanggan dengan baik, tanyakan identitas, maksud dan tujuannya terlebih dahulu serta persilakan duduk di ruang tunggu kemudian beritahukan hal tersebut kepada Marketing dan PIC terkait agar dapat segera ditangani.Jika keluhan disampaikan Pelanggan melalui telepon, maka Terima telepon dari Pelanggan dengan baik tanyakan identitas, maksud dan tujuannya terlebih dahulu dan informasikan keluhan tersebut kepada Dept terkait agar dapat segera ditangani.
Jika keluhan disampaikan Pelanggan melalui surat, terima surat dari Pelanggan dan teruskan surat tersebut sesuai dengan tujuannya ke departemen terkait.6.3. Keluhan dari pelanggan tersebut umumnya diterima lebih dahulu oleh pihak lain seperti resepsionis / marketing Perusahaan, sebelum diteruskan kepada bagian terkait / PIC terkait.6.4 Inventarisasi permasalahannya yang dibagi kedalam beberapa klasifikasi keluhan sebagai berikut, serta mengisinya kedalam Formulir Daftari Keluhan Pelangan (FM-PKP-01).
Keluhan yang disebabkan oleh proses Operasional (Kwalitas produk, Pendaftaran Pelanggan).Keluhan yang disebabkan oleh proses pelayanan (Time delivery, administrasi dan umum)Keluhan Lain-lain.6.5 Mencatat setiap keluhan pelanggan ke dalam Formulir Tindakan Pencegahan (FM-PAR-01) dan Formulir Tindakan Perbaikan (FM-CAR-01), untuk ditemukan solusinya. Apabila pelanggan telah mempunyai formulir claim tersendiri maka pencatatan ke dalam form diatas tidak diperlukan.6.6 Tanda tangani formulir tersebut sebagai tanda bahwa keluhan telah diterima dan akan diproses lebih lanjut.
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK22
6.7 Serahkan Formulir Penanganan Keluhan yang dilampirkan bersama-sama dengan berkas dokumen pendukungnya kepada PIC terkait agar dapat dilakukan ditindak lanjuti.6.8 Menerima Laporan dari Marketing/Pelayanan Pelanggan berikut dengan berkas pendukungnya serta memeriksa dan mengindentifikasi pokok permasalahannya.6.9 Mendistribusikan permasalahan tersebut kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan alternatif solusi.6.10 Memberikan alternatif solusi yang dianggap tepat sesuai dengan permasalahan yang ada kepada PIC terkait.6.11 Memutuskan solusi terbaik yang dapat ditempuh dan menyerahkan kepada Kepala Departemen terkait untuk diperiksa6.12 Menerima dan memeriksa laporan /formulir penanganan keluhan serta melakukan analisa permasalahan yang ada :
Jika solusi tersebut sudah cukup memadai, maka Ka. Dept. langsung memberikan tanda tangan sebagai bukti bahwa formulir tersebut telah diperiksa dan menyatakan sebagai keputusan terbaik dan menyerahkan kepada Ka.Dept.Plant
Jika solusi tersebut belum memadai, maka Ka.Dept. Terkait melakukan penyempurnaan solusi.
Meneruskan masalah tersebut kepada Ka.Dept.Plant untuk mendapatkan keputusan penyelesaiannya disertai tanda tangan sebagai6.13 Menerima Laporan dari Ka. Dept.terkait berikut dengan berkas pendukungnya serta memeriksa dan menganalisa pokok permasalahannya.
Jika solusi tersebut sudah cukup memadai, maka Ka.Dept.Plant langsung memberikan tanda tangan sebagai bukti persetujuan dan menyatakan sebagai keputusan terbaik.
Jika solusi tersebut belum memadai, maka Ka.Dept.Plant melakukan penyempurnaan solusi dan memutuskan solusi terbaik yang dianggap paling tepat untuk penyelesaian masalah tersebut.
6.14 Menerima Formulir Tindakan Perbaikan dan formulir Tindakan Pencegahan yang telah ditanda tangani oleh Ka.Dept.Plant dan telah berisi tindakan penyelesaian keluhan.6.15 Menjalankan penyelesaian masalah sesuai dengan keputusan yang telah diambil, serta menyerahkan jawaban tertulis mengenai penanganan keluhan kepada Pelanggan terkait untuk mendapatkan umpan balik.6.16 Mendapatkan umpan balik dari Pelanggan terkait mengenai tindakan penyelesaian masalah tersebut, sebagai alat mencegah terjadinya masalah yang sama dan sebagai bahan masukan untuk perbaikan kinerja Dept/Bagian terkait atau Perusahaan secara menyeluruh lebih lanjut.6.17 Melakukan Pencatatan Penilaian Pelanggan ke dalam formulir Survey Kepuasan Pelanggan (FM-MKT-01) dan pengarsipan atas Dokumen penanganan keluhan serta umpan Balik Pelanggan dari Berkas terkait lainnya
:
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK23
Rekaman :
Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :
HACCP PRODUKSI OBAT ANTIBIOTIK24
Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor :
Revisi :
PERUBAHAN/REVISI/AMANDEMEN
DOKUMEN
Halaman :
Pernyataan amandemen :
Penanggung jawab :
Prosedur :
Rekaman :
Notifikasi :
Disetujui oleh : Jabatan : Tanggal :
top related