contoh-jurnalmakalah produktivitas analisis dan pengukuran kerja
Post on 03-Apr-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 1/9
MAKALAH PRODUKTIVITAS
ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
Disusun Oleh :
Kelompok A
Hery Kristanto : ( 111 021 018 )
Eko Setia Saptono : ( 111 021 007 )
Rama Ristianto : ( 111 021 044 )
LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2013
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 2/9
PERANCANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATANMODEL COOPERATIVE LEARNING (CL)
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 3/9
Iwan Sonjaya, Kuspriyanto, Aciek Ida Wuryandari,
Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer
Sekolah Teknik Elektro dan InformatikaInstitut Teknologi Bandung
i_sonjaya@yahoo.com, kuspriyanto@yahoo.com, aciek@lskk.ee.itb.ac.id
In the effort increasing quality of education to result graduate which high grade quality and acceptable in industrial and
business environment, required the improvement of quality both facilities and teacher, but then improvement of facilitiesand teachers disproportionate with growth of students. Lack of interaction between teacher and student in consequence of
restrictiveness facilities and time of interaction became main restrictiveness, one alternative solution to overcome by usingweb based learning system, besides need to develop learning model of cooperative learning to prepare the graduation who
have the ability of hard skill and soft skill as according to demand industrial and business environment. Step of design isliterature study, requirement analysis, prototyping design , implementation of prototyping and testing of prototyping with
UML modeling system.. By the using the facility of web domain as maximum as possible, learning using model of webcooperative learning is expected to increase the motivation and collaboration in learning activity so the improvement of
ability of hard skill and soft skill can be reached.
Keywords: web based learning, cooperative learning, soft skill
1. Pendahuluan
Perkembangan internet dalam beberapa tahun terakhir inimemungkinkan dunia pendidikan saat ini untuk
memanfaatkan teknologi internet dalam proses pembelajaran, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)dalam
upaya meningkatkan mutu dan layanan pendidikan gunamenghasilkan lulusan yang berkualitas dan terserap dalam
dunia usaha/dunia industri (DU/DI), diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas dari sarana dan
prasarana serta pengajar, tetapi peningkatan jumlah saranadan pengajar tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah
pelajar ehingga waktu dan tenaga yang dialokasikan oleh pengajar kepada pelajarnya semakin terbatas[22], secara
otomatis peningkatan kualitas pendidikan yang diharapkantidak akan tercapai. Kurangnya interaksi antara pengajar
dan pelajar serta keterbatasan ruang dan waktu menjadikendala utama. Untuk itu perlu ada metoda lain yang
dapat menangani kondisi tadi. Salah satunya sistem pembelajaran atau dengan menggunakan teknologi
internet. Proses pembelajaran dengan menggunakan
teknologi internet tetap mengacu kurikulum SMK yang berlaku saat ini. Salah satu unsur utama yang harus ada
dalam pembelajaran menggunakan internet adalah adanya
interaksi antara siswa dengan guru. Interaksi dapat
berlangsung dengan memanfaatkan fasilitas yang ada diinternet, tetapi sistem dan pembelajaran yang digunakanumumnya masih mengacu pada sistem pembelajaran
dengan model pembelajaran yang berpusat pada pengajar/guru (teacher centered learning ) yang lebih
bersifat searah seperti pada sistem pembelajaran tatapmuka dikelas, sehingga siswa kurang dipacu untuk lebih
aktif menggali materi pelajaran yang ada, selain itu diSMK saat ini, model pembelajaran yang digunakan oleh
para guru umumnya masih banyak menggunakan model pembelajaran kompetisi dan individual untuk memacu
para siswanya dalam proses pembelajaran sehingga parasiswa akan saling bersaing dan saling mengalahkan teman.
Disatu sisi ini hal ini sangat posistif sehingga siswaterpacu menjadi yang terbaik, namun sisi negatifnya
adalah siswa tidak mempunyai social skill dan kurang
dapat menghargai perbedaan antar siswa serta toleransi,
sementara siswa SMK yang setelah lulus dipersiapkanuntuk memasuki dunia kerja, dimana dalam dunia kerja
tidak hanya dituntut kemampuan “hard skill ” saja tetapi perlu juga “ soft skill ” seperti kemampuan bekerjasama
dalam tim dan berkomunikasi. Sehingga perlu kiranyadirancang sistem pembelajaran berbasis web yang
memasukan unsur-unsur model cooperative learning .
2. Tinjauan E-Learning
2.1 Pengertian e-learning
Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sering digunakan
banyak pihak adalah sebagai berikut.a. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar
yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kesiswa dengan menggunakan media internet, intranet
atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001]. b. E-learning adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media internet, jaringankomputer, maupun komputer standalone
[LearnFrame.Com, 2001].
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistematau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebutsebagai suatu e-learning .
Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya :
• menghemat waktu proses belajar mengajar,
• mengurangi biaya perjalanan,
• menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan
(infrastruktur, peralatan, buku),
• menjangkau wilayah geografis yang lebih luas,
• melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan.
2.2 Manfaat Internet sebagai Media Pendidikan
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 4/9
Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi.
Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara
interpersonal (misalnya e-mail dan chatting ) atau secaramasal, yang dikenal one to many communication
(misalnya mailing list ). Internet juga mampu hadir secarareal time audio visual seperti pada metoda konvensional
dengan adanya aplikasi teleconference.Berdasarkan hal tersebut, maka internet sebagai media
pendidikan mampu menghadapkan karakteristik yangkhas, yaitu
a. sebagai media interpersonal dan massa, b. bersifat interaktif,
c. memungkinkan komunikasi secara sinkron maupunasinkron.
Karakteristik ini memungkinkan pelajar melakukankomunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas bila
dibandingkan dengan hanya menggunakan mediakonvensional.
Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami
keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapatmenikmati pendidikan. Metoda talk dan chalk , ”nyantri”,
”usrah” dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi
melalui e-mail , mailing list , dan chatting . Mailing list
dapat dianalogikan dengan ”usrah”, dimana pakar akan
berdiskusi bersama anggota mailing list . Metoda inimampu menghilangkan jarak antara pakar dengan pelajar.
Suasana yang hangat dan non formal pada mailing list
ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif seperti
pada metoda ”usrah”. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi :
• arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat;
• kemudahan mendapatkan resource yang lengkap,• aktifitas pembelajaran pelajar meningkat,
• daya tampung meningkat,• adanya standardisasi pembelajaran,
• meningkatkan learning outcomes baik kuantitas/kualitas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwainternet bukanlah pengganti sistem pendidikan.
Kehadiran internet lebih bersifat sebagai pelengkap.
Metoda konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapatdimodifikasi ke bentuk lain. Metoda talk dan chalk
dimodifikasi menjadi online conference. Metoda
”nyantri” dan ”usrah” mengalami modifikasi menjadi
diskusi melalui mailing list .
3. Konsep Cooperative Learning
Cooperative learning (CL) merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok
kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalammenyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota
kelompok harus saling bekerja sama dan salingmembantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam
CL, belajar dikatakan belum selesai jika salah satuteman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran. Unsur-unsur dasar dalam CL adalahsebagai berikut[15].
a. Para siswa harus memiliki tanggungjawab terhadapsiswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya,
selain tanggungjawab terhadap diri sendiri dalam
mempelajari materi yang dihadapi.
b. Para siswa harus berpandangan bahwa merekasemua memiliki tujuan yang sama.
c. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggungjawabdi antara para anggota kelompok.
d. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap
evaluasi kelompok.e. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka
memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.f. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan
secara individual materi yang ditangani dalamkelompok kooperatif.
3.1 Tujuan cooperative learning
Model CL dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting sebagai
berikut.a. Prestasi akademik.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu.c. Pengembangan keterampilan sosial.
3.2 Prinsip-Prinsip Cooperative Learning
a. Prinsip ketergantungan positif ( positive
interdependence). b. Tanggung jawab perseorangan (individual
accountability).c. Interaksi tatap muka ( face to face promotion
interaction).d. Partisipasi dan komunikasi ( participation
communication).
3.3 Langkah-langkah cooperative learning
Langkah-langkah atau mekanisme untuk pembelajaran
dengan model CL menurut David Horsnby dapatdijelaskan dengan gambar berikut.
Gambar 3.1 Mekanisme pembelajaran dengan model CL.
3.4 Pendekatan dalam Cooperative Learning
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 5/9
Walaupun prinsip dasar CL tidak berubah, terdapat
beberapa variasi dari model tersebut. Ada empat
pendekatan CL[2]. Di sini akan diuraikan secara ringkasmasing-masing pendekatan tersebut.
a. Student Teams Achievement Division (STAD). b. Investigasi kelompok.
c. Pendekatan struktural.d. Jigsaw.
3.5 Cooperative Learning Tipe Jigsaw
CL tipe jigsaw adalah suatu tipe CL yang terdiridari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagianmateri belajar dan mampu mengajarkan bagian
tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya[2].Pada model CL tipe jigsaw, terdapat home group dan
focus group. Home group, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan,
asal, dan latar belakang yang beragam. Focus group, yaitu
kelompok siswa dari anggota home group berbeda yangditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik
tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang
berhubungan dengan topiknya untuk kemudiandijelaskan kepada anggota home groupnya. Hubungan
antara home group dan focus group digambarkan sebagai berikut[1].
Gambar 3.23 Ilustrasi kelompok jigsaw.
3.6 Peran Siswa dalam Cooperative Learning
Dalam CL siswa mempunyai berperan dalam proses pembelajaran sebagai berikut.
a. Merencanakan.
b. Menerangkan.c. Bertanya.
d. Mengkritik.
e. Merangkum.. f. Mencatat.
g. Penengah.
3.7 Peran Pengajar dalam Cooperative Learning
Pengajar dalam metoda pembelajaran kooperatif tidak lagi
memberikan ceramah didepan kelas, tapi dapat memiliki
berbagai peran sebagai berikut.
a. Fasilitator.
b. Model.c. Pelatih (coach).
3.8 Keunggulan Cooperative Learning.
Keunggulan CL sebagai suatu strategi pembelajaran di
antaranya:a. melalui CL siswa tidak terlalu menggantungkan pada
guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaankemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi
dari berbagai sumber dan belajar dari siswa yang lain, b. dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan
ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal danmembanding-kannya dengan ide-ide orang lain,
c. dapat membantu anak untuk respek pada orang lain danmenyadari akan segala keterbatasannya serta
menerima segala perbedaan,d. dapat membantu memberdayakan seriap siswa untuk
lebih bertanggung jawab dalam belajar,e. CL merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk
meningkatkan prestasi akademik sekaliguskemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa
harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan
yang lain, mengembangkan keterampilan mengatur waktu, dan sikap positif terhadap sekolah,
f. dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerimaumpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan
masalah tanpa takut membuat kesalahan, karenakeputusan yang dibuat adalah tang-gung jawab
kelompoknya,g. dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan
informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadinyata,
h. interaksi selama kooperatif berlangsung dapatmeningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan
untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.
4.Analisis Dan Perancangan Sistem
4.1 Deskripsi Desain Pembelajaran berbasis Web
Model CL
Berdasarkan kegiatan pengajar dan pelajar dalam pendekatan CL, maka CL yang akan dibuat di dalam
lingkungan web terbagi dalam enam fase tahapan yakni :
• menyampaikan tujuan,
• menyajikan informasi,
• mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok,• pelaksanaan pembelajaran,
• presentasi, refleksi dan publikasi,
• penilaian dan evaluasi.
4.1.2 Desain Perangkat CL
Untuk mengimplementasikan CL di dalam lingkunganweb dibutuhkan pembangunan dan pengembangan
beberapa perangkat yang mendukung. Berikut gambaranumum dari kriteria perangkat yang dibutuhkan.
• Dapat mendukung aktifitas semua aktor yang
berhubungan dengan pembelajaran model CL
(pengajar, pelajar, teman, admin).
• Dapat digunakan untuk semua metoda pembelajaran
model CL.
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 6/9
• Dapat menggunakan jaringan intranet maupun
internet.
• Dapat digunakan untuk pembelajaran lokal maupun
jarak jauh.
• Dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran.
4.2 Analisis Kebutuhan
Berikut deskripsi dan analisis dari desain sistem pembelajaran berbasis web untuk mendukung proses
pembelajaran dengan pendekatan CL.
4.2.1 Peran SDM
Orang yang terkait dengan pembelajaran dan perannya
dalam kegiatan pembelajaran ini ditunjukkan pada Tabel4.1.
Tabel 4.1 Peran orang yang terkait dengan sistem.Orang
Terkait
Peran
Pelajar Mengikuti pembelajaran
model CL Mencari/mempelajari
sumber/materi belajar yg sesuai
Mencari sumber informasi
Mengajukan pertanyaan
Berkolaborasi di dalamkelompok
Aktif dalam diskusi
Saling berhubungan dengan
pelajar lain baik face-to-face
maupun melalui e-mail
Berkomunikasi dengan
pengajar atau praktisi berpengalaman
dibidang yang sesuai.
Pengajar Merencanakan pembelajaran
Mengatur sumber belajar
dan situs terkait
Menampilkan dan
memperbaharui informasi
pembelajaran
Memunculkan topik diskusi
Melayani koreksi (baik face-to-face atau melalui e-mail )
Memberikan saran kepada
pelajar
Menilai pelajar
Memantau kemajuan pelajar
Membuat dan mengatur kelompok
Admin Menata fasilitas
pembelajaran
Menata data user Melayani bantuan teknis
Desain ini memperkaya cara mengajar dimana pelajar sebagai pusat ( student centered learning ), peran di atas
didasarkan pada teori kognitif yang menekankan aktifitaseksplorasi secara aktif, konstruktif dalam pemecahan
masalah. Pelajar diharapkan mencari dan memilih
informasi yang tersedia sesuai dengan langkahnya sendiri,menurut kebutuhan dan pilihannya sendiri. Pengajar hanya
sebagai fasilitator dan pemandu dalam proses belajar.
4.3 Pemodelan Sistem
4.3.1 Use case dan Diagram Use casea. Use case dan Aktor
Untuk menjelaskan use case dan aktor yang terkait dengan
sistem ini, dipertimbangkan peran dan fungsi yang telah
diuraikan di atas. Berikut skenario dari proses pembelajaran berbasis web ini.
Pelajar harus mendaftarkan informasi lengkap kedalam sistem, dan profil belajarnya untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran. Juga harus mengikuti petunjuk dan prosedur kegiatan pembelajaran,membuat jadwal dan mengerjakan tugas, menjawab
pertanyaan, membuat laporan atau presentasi, danmengerjakan aktifitas lain yang mendukung proses
pembelajaran sesuai acuan pengajar.
Pengajar bertanggungjawab dalam membuat kerangka
pembelajaran dari mata pelajaran yang menjadi
tanggung jawabnya , resource terkait, catatan penting,dan format evaluasi, membuat jawaban yang diminta
oleh pelajar, menampilkan hasilnya dan menilai tugasdan laporan pelajar. Memeriksa kesesuaian antara
pengerjaan tugas dengan jadwal yang telah ditetapkan
sebelumnya. Admin diberikan wewenang yang tinggi dalam
membuat kelas, menambahkan pengajar dan pelajar baru ke database, mendaftarkan mata pelajaran
tertentu, mengatur daftar pelajar untuk mata pelajaran tertentu dan daftar mata pelajaran yang
ditangani pengajar tertentu.
b. Diagram Use case
Mengelola user
Mengelola kelas
Mengelola matapelajaran
Mengelola kelompok Outline pembelajaran
Pengumuman
Dokumen pendukung
Agenda
Link referensi
Tugas
Latihan
Forum
Chat
Mengelola kategori matapelajaran
Guru
Admin
Siswa
Login
<<include>>
Pesan
Gambar 4.1. Diagram use case sistem.
4.3.2 Diagram Aktifitas
Diagram aktifitas menggambarkan berbagai alir aktifitas
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan
bagaimana berakhir. Suatu aktifitas dapat direalisasikanoleh satu use case atau lebih, aktifitas menggambarkan
proses yang sedang berjalan, sedangkan use casemenggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 7/9
untuk melakukan aktifitas. Contoh diagram aktifitas dapat
dilihat sebagai berikut.
Mulai
Pilih daftar
pelajaran
Isi form
deskripsi
Pilih deskripsi
pelajaran
Pilih isi deskripsi
pelajaran
Tampilkan dafta r komponen
pembelajaran
Tampilkan deskripsi
pelajaran
Tampilkan form tambah/edit
deskripsi pelajaran
Tampilkan pesan deskripsi pelajaran belumada
tidak dilanjutkan
Ambil data deskripsi
pelajaran
Simpan de skripsi ke
database
Ambildat a pelajaran
yang ada
ada
tidak ada
Selesai
cek datadeskripsi
pelajaran
DatabaseWebAktor
Gambar 4.2. Diagram aktifitas dari use case membuatdeskripsi mata pelajaran (aktor : pengajar).
4.3.3 Diagram Kelas
Kelas adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasiakan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari
pengembangan dan desain berorientasi obyek. Kelas
menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem,sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi
keadaan tersebut (metoda/fungsi).
a. Diagram kelas untuk use case login.
User
formLogin
userid : String
password : String
submit()
return verifikasi()
formOtoritas
userid : String
verifikasi user()
verifikasi ditolak()
open()
formUser
userid password
status
cek userid()
cek password()cek status()
save()
update()delete()
Gambar 4.3 Diagram kelas untuk use case login.
4.3.4 Diagram Sequence
Diagram sequence biasa digunakan untuk
menggambarkan skenario atau rangkaian langkah yangdilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk
menghasilkan keluaran tertentu. Diawali dari apa yangmemicu aktifitas tersebut, proses dan perubahan apa saja
yang terjadi secara internal dan keluaran apa yangdihasilkan. Contoh diagram sequence pada desain e-
learning ini dapat dilihat sebagai berikut.
: User : formLogin : formUser : formOtoritas
submit( )
cek userid( )
cek password( )
cek password( )
return verifikasi( )
verifikasi us er( )
verifikasi ditolak( )
return verifikasi( )
Gambar 4.4 Diagram sequence untuk use case login.
5. Implementasi Dan Pengujian Sistem
Pada tahapan ini aplikasi sistem pembelajaran berbasis
web model CL diimplementasikan berdasarkan padarancangan yag telah dilakukan pada tahapan sebelumnya.
Prototipe aplikasi ini dirancang dan diimplementasikan
pada intranet pada SMK Negeri 25 Jakarta.
5.1 Modul Permulaan
Ketika situs pembelajaran dibuka, pengguna akan
dihadapkan pada informasi awal kategori mata pelajaranyang tersedia dan info lainnya, juga disediakan form login
bagi yang sudah terdaftar dan pilihan pendaftaran bagiyang belum terdaftar.
Gambar 5.1 Halaman utama dan login.
5.2 Modul Pengembangan
Di dalam model pengembangan pelajar dapat
menggunakan web untuk berkomunikasi dengan anggotakelompoknya sesuai model pembelajaran CL, selain itu
siswa dapat berkomunikasi dengan para ahli/praktisi yangmemiliki pengalaman dan pengetahuan yang sesuai
dengan topik pelajaran, dan dengan menggunakan e-mail ,chat room, atau forum untuk melakukan komunikasi
dengan orang lain baik secara individu ataupun kelompok.
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 8/9
Gambar 5.2 Komunikasi antara pelajar/pengajar
Dalam forum diskusi tersebut pelajar dapat saling berbagi pengetahuan yang dimilikinya dengan anggota kelompok
lain yang membahas/mempelajari topik yang sama ( focus
group), pelajar bertanggung jawab atas bagian dari tugaskelompok yang diberikan kepadanya, sehingga melalui
proses sharing informasi tersebut pelajar dapat memahami
materi pelajaran secara utuh dan berkewajibanmenjelaskan kepada kelompok asalnya (home group).Proses selanjutnya adalah menyusun dan mengumpulkan
tugas baik kelompok maupun individu ke dalam sebuahdokumen dalam format yang disepakati (ms.word, pdf,
HTML), sehingga proses pengumpulan tugas dapatdilakukan dengan meng-upload file tersebut.
Gambar 5.3 Pengumpulan file tugas kelompok.
5.3 Modul Pelengkap
Pada modul ini dimaksudkan agar pelajar dapatmengerjakan latihan/kuis untuk memberikan gambaran
sejauhmana penguasaan materi yang telah dikuasainya.
Setelah mengerjakan kuis pelajar dapat langsung melihathasilnya, soal yang diberikan oleh pengajar ditampilkansecara acak dan mempunyai batasan waktu dalam
pengerjaan ujian (tanggal aktifasi latihan, maksimum pengulangan yang diizinkan dan durasi pengerjaan
latihan). Pengajar dapat melihat kemajuan atau aktifitasyang dilakukan pelajar melalui alur pembelajar yang dapat
dilihat oleh setiap pengajar sebagai penanggung jawab
matapelajaran.
Gambar 5.4 Contoh latihan/kuis dalam bentuk pilihan
ganda.
5.4 Hasil pengolahan data kuisioner.
Dari kuisioner yang disebarkan kepada responden, setelahmenggunakan aplikasi pembelajaran berbasis web dengan
model Cl diperoleh hasil sebagaimana ditunjukan grafik berikut.
3,83
4,384,10 4,10
3,703,93 4,00
3,75
4,18
3,884,13
4,38
3,633,80
3,903,73
3,85
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12 13 14 15 16 17
No. Pertanyaan
R a t a - r a t a
Gambar 5.5 Grafik hasil kuisioner penelitianBerdasarkan hasil kuisioner bagian A dan B, diperoleh
nilai rata-rata jawaban dari responden diatas 3 (skala 5),dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran
berbasis web dengan menggunakan cooperative learning
membawa dampak positif untuk proses pembelajaran baik
dari sisi akademik maupun dari sisi soft skill .
6. Kesimpulan
Berdasarkan pada masalah yang timbul, hasil analisis dan perancangan serta pengujian sistem pembelajaran berbasis
web model CL, maka jika prototipe sistem pembelajaran
berbasis CL model CL diimplementasikan, kesimpulanyang dapat diambil sebagai berikut.
1. Aplikasi pembelajaran berbasis web dengan model CLini akan melengkapi dan memperkaya metoda dan
model pembelajaran yang telah ada.2. Aplikasi pembelajaran berbasis web dengan model CL
ini akan memacu siswa untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga sejalan dengan
paradigma pembelajaran yang berpusat pada siswa( student centered learning ).
3. Aplikasi pembelajaran berbasis web dengan model CLselain meningkatkan pestasi akademik juga akan
mengembangkan dan melatih pelajar dalamketerampilan sosial seperti bekerjasama dalam
kelompok dan berkomunikasi.4. Sebagai solusi alternatif dari kurangnya interaksi
pelajar dengan pengajar akibat keterbatasan sarana dan prasana serta tenaga pengajar untuk mendukung proses
pembelajaran.
7/28/2019 contoh-jurnalMAKALAH PRODUKTIVITAS ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA
http://slidepdf.com/reader/full/contoh-jurnalmakalah-produktivitas-analisis-dan-pengukuran-kerja 9/9
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Arends, Richard. I. (1997), Classroom Instruction
and Management , McGraw Hill Companies, NewYork.
[2] Arends, Richard. I. (2007), Learning to Teach,McGraw Hill Companies, New York.
[3] Batatia, Hadj (2005), A Model For An Innovative Project-Based Learning Management System For
Engineering Education, University Mirail,Toulouse.
[4] Boud, D. and Feletti, G.I. (1991), The Challenge of
Problem-Based Learning , Kogan Page, London.
[5] Chute, Alan G. (1999), Handbook of Distance
Learning , McGraw Hill, New York.
[6] Derntl, Michael and Motschnig-Pitrik, Renate(2003), Patterns for Blended, Person-Centered
Learning: Strategy, Concepts, Experiences, and
Evaluation, Department of Computer Science and
Business Informatics, University of Vienna, Austria.
[7] Diamond, R.M. (1998), Design and Assessing Course and Curiculla: A Practical Guide, Jossey
Bass Inc., San Francisco.
[8] Empy Effendi, Hartono Zhuang (2005), E-
learning : Konsep dan Aplikasinya, Penerbit ANDI,
Yogyakarta.[9] Fowler, Martin (2004), UML Distilled: A Briefs
Guide to the Standard Object Modeling Language,
Pearson Education Inc., New York.
[10] Gentry, Edna (2002), Problem-based Classrooms,Alabama Supercomputing Program Inspire
Computational Research in Education, University of Alabama, Huntsville.
[11] Hartley Darin E. (2001), Selling e-Learning ,American Society for Training and Development,
New York.[12] Lie, Anita (2005), Cooperative Learning:
mempraktekkan cooperative learning di ruang-
ruang kelas, Penerbit grasindo, Jakarta.
[13] Pressman , Roger S.(1997), Software Engineering : A
Practitioner Approach, McGraw-Hill, New York
[14] Sanjaya, Wina (2006), Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, KencanaPrenada Media, Jakarta.
[15] Slavin, Robert (1995), Cooperative Learning
Theory, Allyn and Bacon Publisher, Massachusetts.
[16] Slavin, Robert (1994), Educational Psychology:Theory and Practice, Allyn and Bacon Publisher,Massachusetts.
[17] Thompson, M., McLaughlin, C.W., and Smith, R.G.(1995), Merril Physical Science Teacher , Glencoe
McGraw Hill, New York.[18] Yulaelawati, Ella (2004), Kurikulum dan
Pembelajaran: Filosofi, Teori dan Aplikasi, Pakar Raya, Bandung.
[19] ______________ (2004), Integrating ICT into
Educations, UNESCO Asia and Pacific Regional
Bureau for Education 920 Sukhumvit Rd.,Prakanong Bangkok 10110, Thailand.
[20] ______________ (2004), Laporan Bechmarking diQUT & USQ, Learning Resourch Center,
Departemen Kesehatan Indonesia.
[21] ______________ (2004), Pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan, Kurikulum SMK Edisi 2004.
[22] ______________ (2004), Rencana StrategisPendidikan Menengah Kejuruan 2004-2009,
Dikmenjur.[23] ______________ (2001), Kerangka Teknologi
Informasi Nasional : TI untuk Pendidikan, TimKoordinasi Telematika Indonesia.
[24] ______________ (2001), Glossary of e-Learning
Terms, LearnFrame.Com, 10 Januari 2006, 14.23
WIB.[25] Brandt, Sheila et Al. (2003), Learning Management
Systems Overview, Ocotillopaper,http://www.mcli.dist.maricopa.edu/ocotillo/papers/i
ndex.php?yr=0203&id=3, 20 Nopember 2006,10.30 WIB.
[26] Divaharan, shanty (2003), An attempt to enhance
the quality of cooperative learning through peer
assessment , Australian Journal of Educational
Technology, Vol.3,http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet3/divaharan.html,
20 Nopember 2006, 12.30 WIB.
[27] McLoughhlin, C. (2002), Computer supported
teamwork: An integrative approach to evaluating
cooperative learning in an online environment ,Australian Journal of Educational Technology,
Vol.18,http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet18/McLoughkin.h
tml, 20 Nopember 2006, 12.30 WIB.[28] Neo, Mai (2004), Cooperative learning on the web:
A group based, student centered learning
experience in the Malaysian classroom, Australian
Journal of Educational Technology, Vol.20, 171-190, http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet20/neo.html,
20 Nopember 2006, 12.30WIB.
top related