pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode marvin

42
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI SOS LABORATORY BALIKPAPAN PT TRAKINDO UTAMA Oleh DIKI ZULHAMSYAH NIM: 004200700067 Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Strata Satu pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri 2014

Upload: others

Post on 05-Apr-2022

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL

DI SOS LABORATORY BALIKPAPAN PT TRAKINDO UTAMA

Oleh DIKI ZULHAMSYAH

NIM: 004200700067

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Strata Satu

pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri

2014

Page 2: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan industri yang semakin pesat sekarang ini menimbulkan banyak

permasalahan yang timbul di perusahaan, salah satunya adalah masalah peningkatan

produktivitas. Produktivitas merupakan suatu usaha yang menyangkut efisiensi

penggunaan sumber daya (input) untuk menghasilkan barang atau jasa (output),

sehingga perbandingan antara output yang dihasilkan dan input yang digunakan

meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan

efisiensi penggunaan input dalam memproduksi output (barang atau jasa).

Produktivitas dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui tingkat kinerja

yang dicapai baik individu, kelompok, industri, maupun kinerja perekonomian secara

menyeluruh, bahkan secara internasional sekalipun. Oleh karena itu, setiap unit

ekonomi atau badan usaha sangat berkepentingan dengan analisis produktivitas

karena produktivitas dapat memperlihatkan indeks pertumbuhan usaha dari waktu ke

waktu.

PT. Trakindo Utama merupakan satu-satunya dealer produk Caterpillar di Indonesia.

Salah satu bagian perusahaan dalam menunjang pelayanan adalah SOS Laboratory

Balikpapan, yang mana bagian ini berperan dalam menganalisis oli pelumas,

pendingin radiator, dan bahan bakar dari unit alat berat untuk mengetahui kondisi

kesehatan unit tersebut.

Selama ini SOS Laboratory Balikpapan menilai tingkat produktivitasnya berdasarkan

data jumlah sampel yang dianalisis, manajemen menginginkan suatu metode sistem

pengukuran produktivitas yang lebihsesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan

Page 3: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

2

saat ini, yaitu suatu model pengukuran yang cukup sederhana dan mudah dimengerti

oleh para karyawan dilingkungan perusahaan, dan dapat mengikutsertakan para

karyawan dalam proses pembentukan maupun pengoperasian model pengukuran

produktivitas tersebut. Model inipun harus cukup fleksibel sehingga dapat

menggunakan data dan informasi yang tersedia saat ini,sehingga tidak perlu

menunggu lagi untuk pelaksanaan dan pengoperasian model pengukuran

produktivitas tersebut. Metode yang akan digunakan untuk mengukur produktivitas

adalah metode Marvin E. Mundel.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang masalah diatas,maka rumusan masalah dari penelitian

ini adalah “Bagaimana tingkat produktivitas SOS Laboratory Balikpapan dengan

menggunakan metode Marvin E. Mundel?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Mengukur produktivitas SOS Laboratory Balikpapan dengan metode Marvin E.

Mundel.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat produktivitas di

SOS Laboratory Balikpapan.

1.4. BatasanMasalah

Agar penulisan ini terarah dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan pembahasan

serta untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan, maka perlu dilakukan beberapa

pembatasan sebagai berikut:

a. Analisa produktivitas hanya dilakukan pada bagian operasional divisi oli pelumas

SOS Laboratory Balikpapan.

b. Periode pengukuran produktivitas selama 1 tahun yaitu tahun 2013, yang dibagi

dalam 12 periode bulan.

Page 4: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

3

1.5. Asumsi

Asumsi-asumsi yang diperlukan dalam menganalisa penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bahan pereaksi dan spare part selalu tersedia.

2. Peralatan kerja dan instrumen laboratorium dalam keadaan normal.

1.6. Sistematika Penulisan

Didalam penulisan penelitian ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan

masalah,pembatasan masalah asumsi-asumsi, tujuan penelitian,dan

manfaat penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori dan konsep-konsep yg dijadikan dasar

atau acuan dalam melakukan penelitian, yaitu khususnya teori-teori

tentang produktivitas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang diperlukan dalam penelitian ini, yang

meliputi lokasi dan waktu penelitian, identifikasi variabel penelitian,

sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.

BAB IV DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi data-data yang diambil dari perusahaan, penggolongan data

dan analisa terhadap pengolahan data sesuai dengan metode yang

digunakan serta pembahasan terhadap hasil yang diperoleh.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan secara keseluruhan

dan memberi sedikit saran yang mungkin berguna bagi perusahaan dan

penelitian selanjutnya.

Page 5: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Produktivitas

Produktivitas secara umum disebutkan sebagai perbandingan antara output dan input.

Tetapi masalah produktivitas tidaklah sesederhana itu. Banyak sekali faktor yang ikut

mempengaruhinya, antara lain faktor tenaga kerja, produksi, organisasi, produk

penjualan dan modal (Sumanth, David, 1994).

Beberapa perusahaan belum menyadari bahwa adanya peningkatan hasil produksi

tidak berarti perusahaan telah bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Menurut

Gasperz, Vincent (2000) salah satu usaha dalam menghadapi situasi ini adalah

dengan usaha pengukuran produktivitas, dimana pengukuran tersebut berguna untuk

menilai unjuk kerja perusahaan dan juga memperbaiki produktivitas perusahaan

tersebut. Dengan adanya pengukuran produktivitas ini nantinya akan diketahui faktor

yang menyebabkan naik turunnya tingkat produktivitas. Faktor-faktor penyebab

turunnya produktivitas harus diperbaiki, sedangkan faktor-faktor yang dapat

meningkatkan produktivitas harus dipertahankan atau ditingkatkan lagi.

Pengertian produktivitas sendiri, oleh beberapa ahli didefinisikan dalam pernyataan

yang beragam, namun secara prinsip mengandung makna yang sama. Kata

produktivitas muncul pertama kali dalam artikel oleh Quesnay pada tahun 1766,

kemudian pada tahun 1833 Litrre mendefinisikan produktivitas dengan kecakapan

atau keinginan yang amat mendalam untuk memproduksi. Sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, arti atau definisi tentang

produktivitas terus mengalami perkembangan. Perkembangan istilah produktivitas

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 6: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

5

Tabel 2.1. Sejarah Perkembangan Pengertian Produktivitas

Pelopor Tahun Perkembangan

Quesnay 1766 Kata produktivitas muncul untuk pertama kalinya

Littre 1883 Kecakapan atau keinginan yang amat mendalam untuk

memproduksi

1900-an Hubungan antara masukan dan keluaran yang digunakan

untuk menghasilkan keluaran tersebut

OEEC 1950 Besaran yang diperoleh melalui pembagian antara

keluaran dengan salah satu faktor produksi

Davis 1955 Peningkatan produk yang dapat dihasilkan atas sumber

daya yang terpakai

Fabricant 1962 Senantiasa merupakan suatu hubungan antara keluaran

terhadap masukan

Kendrick dan

Creamer

1965 Pengertian fungsional tentang produktivitas parsial,

produktivitas faktor total dan produktivitas total

Siegel 1976 Serumpun rasio antara keluaran dan masukan

Sumanth 1979 Produktivitas total adalah rasio antara tangible output

dan tangible input

Sejarah perkembangan produktivitas tersebut di atas menunjukan bahwa pengertian

produktivitas pencerminan tingkatan keefisienan dan keefektifan suatu sektor

produksi dalam menghasilkan produk atau jasa yang akan dipasok kepasar dengan

tetap mempertahankan mutu atau bahkan selalu menyesuaikannya dengan permintaan

konsumen. Derajat atau tingkat produktivitas suatu sektor industri diukur dengan

membandingkan antara keluaran terhadap masing-masing faktor masukan terhadap

total masukan yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Perbandingan

antara keluaran dengan salah satu faktor tersebut disebut produktivitas parsial

sedangkan perbandingan keluaran terhadap total masukan disebut produktivitas total.

Page 7: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

6

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun

fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Suatu

perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan

masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan

nilai. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi

barang-barang atau jasa.

Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas secara umum

adalah perbandingan dari keluaran dengan masukan. Keluaran adalah hasil produk

berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu industri, sedangkan masukan

adalah sumber daya yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut.

Produktivitas = KeluaranMasukan

(2.1)

Pada dasarnya terdapat 5 upaya untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :

a. Meningkatkan keluaran sedangkan masukan dipertahankan.

b. Keluaran tetap tetapi masukan diturunkan.

c. Keluaran naik lebih besar, masukan naik lebih kecil.

d. Keluaran turun, masukan turun lebih besar.

e. Keluaran naik, masukan turun.

2.2. Perencanaan Produktivitas

Perencanaan peningkatan sistem produktivitas perusahaan sebaiknya berdasarkan

pada identifikasi akar penyebab turunnya produktivitas yang telah dilakukan dalam

evaluasi sistem produktivitas.

Program-program spesifik yang berkaitan dengan peningkatan atau perbaikan terus-

menerus dari sistem produktivitas harus didesain berdasarkan informasi yang

diperoleh melalui analisis dan evaluasi secara komprehensif dan mendalam terhadap

sistem produktivitas perusahaan itu.

Page 8: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

7

Selanjutnya program tambahan yang bersifat lebih umum dapat diajukan untuk

menciptakan iklim kerja yang lebih kondusif, sehingga mampu meningkatkan

dampak dari suatu program spesifik yang dilakukan. Program-program umum dapat

berupa : penyelenggaraan kompetisi gugus kendali suatu kualitas, kunjungan-

kunjungan, kampanye-kampanye untuk membangkitkan kesadaran produktivitas,

kegiatan-kegiatan pelatihan, sistem pengakuan dan penghargaan yang selaras dengan

perbaikan kualitas dan produktivitas, dan lain-lain.

Perencanaan program-program peningkatan produktivitas perusahaan harus selalu

melibatkan tim kerja sama dan partisipasi total dari semua karyawan, yang dipimpin

dan dikendalikan oleh manajemen puncak dari perusahaan itu. Perencanaan

peningkatan produktivitas harus bersifat : SMART (Spesific, Measurable,

Achievable, Result Oriented, And Time Related), artinya peningkatan produktivitas

harus bersifat : spesifik, dapat diukur secara kuantitatif, hasil-hasil yang diinginkan

dapat dicapai (bukan angan-angan), dapat diambil tindakan.

Sebelum memulai suatu program peningkatan produktivitas terus menerus dari

perusahaan, pihak manajemen harus membangkitkan kesadaran semua anggota

perusahaan tentang pentingnya peningkatan produktivitas perusahaan.Berkaitan

dengan upaya membangkitkan kesadaran akan peningkatan produktivitas perusahaan,

perlu dilakukan perencanaan terhadap beberapa hal berikut :

a. Menyiapkan informasi yang menyeluruh tentang program-program peningkatan

produktivitas yang akan dilakukan oleh organisasi itu.

b. Menyiapkan saluran-saluran untuk penyampaian umpan balik.

c. Memilih berbagai media untuk menciptakan kesadaran dan memperoleh umpan

balik, misalnya : menggunakan surat dari manajemen puncak, membuat poster-

poster, rapat-rapat, dan lain-lain.

d. Menciptakan suatu kesan yang bersungguh-sungguh melalui komunikasi dan

tindakan nyata yang menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas merupakan

prioritas utama dari organisasi.

Page 9: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

8

e. Melakukan suatu survey atau angket untuk mengetahui reaksi awal yang akan

timbul apabila program-program peningkatan produktivitas akan diterapkan.

2.2.1. Program Peningkatan Produktivitas

Program peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-

langkah berikut :

a. Memilih dan menetapkan program produktivitas.

b. Mengemukakan alasan mengapa memilih program itu.

c. Melakukan analisis situasi melalui pengamatan situasional.

d. Melakukan pengumpulan data dalam beberapa waktu.

e. Melakukan analisis data.

f. Menetapkan rencana perbaikan melalui penetapan sasaran peningkatan

produktivitas.

g. Melaksanakan program peningkatan produktivitas selama waktu tertentu.

h. Melakukan studi penilaian terhadap program peningkatan produktivitas itu.

i. Mengambil tindakan berupa korektif atas penyimpangan yang terjadi atau

standarisasi terhadap aktivitas yang sesuai.

2.2.2. Peran Penting Perencanaan Produktivitas

Suatu perusahaan atau organisasi yang telah menerapkan produktivitas secara terbaik

akan memudahkan perusahaan tersebut untuk menghadapi persaingan-persaingan

dengan usaha sejenis serta dapat menemukan cara-cara untuk menjalankan usahanya

dengan lebih efisien dan produktif sebelum mencapai tujuan perkembangan dirinya

menjadi perusahaan besar. Secara garis besar perencanaan produktivitas dapat

dijabarkan sebagai sebagai berikut :

a. Sebagai dasar kemungkinan untuk peningkatan produktivitas dimasa yang akan

datang, sehingga dapat dipersiapkan langkah-langkah peningkatan produktivitas

sedini mungkin.

b. Sebagai pedoman untuk meningkatkan kerjasama baik secara vertikal maupun

horizontal didalam organisasi.

Page 10: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

9

c. Sebagai pendorong kreativitas berpikir, pembentukan kelompok yang produktif

dan mengurangi ketakutan terhadap keadaan masa depan yang tidak pasti.

d. Sebagai dasar pelaksanaan perbaikan produktivitas bagi badan usaha dengan

menyesuaikan kondisi internal maupun eksternal.

2.3. Siklus Produktivitas

Sumanth (1985) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus

produktivitas (productivity cycle). Cara ini yang banyak digunakan untuk

memperbaiki produktivitas perusahaan secara terus menerus. Siklus produktivitas

sebagaimana ditunjukkan oleh gambar dibawah ini dibagi dalam 4 tahap, yaitu :

a. Measurement ( Pengukuran Produktivitas )

b. Evaluation ( Penilaian Produktivitas )

c. Planning ( Perencanaan Produktivitas )

d. Improvement ( Perbaikan Produktivitas )

Gambar 2.1. Siklus Produktivitas

Siklus ini berkesinambungan dan berulang-ulang, sehingga didapatkan hasil optimal

sesuai dengan yang diharapkan. Langkah awal dari siklus tersebut adalah pengukuran

produktivitas yang hasilnya akan dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana hasil

yang telah dicapai pada saat ini. Dari hasil evaluasi ini, direncanakan langkah-

Pengukuran Produktivitas

Evaluasi Produktivitas

Perencanaan Produktivitas

Peningkatan Produktivitas

Page 11: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

10

langkah untuk mencapai sasaran produktivitas yang lebih baik untuk jangka pendek

maupun jangka panjang. Kemudian dilakukan tindakan-tindakan untuk mencapai

sasaran peningkatan produktivitas yang telah ditetapkan.

2.4. Tipe Dasar Produktivitas

Tipe dasar produktivitas, menurut David J Sumanth dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a. Produktivitas parsial, produktivitas yang menunjukkan perbandingan dengan salah

satu faktor tertentu yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut.

Misalnya : produktivitas material, berarti perbandingan antara keluaran dengan

material yang dipakai untuk keluaran tersebut.

Produktivitas material = KeluaranMasukan material

(2.2)

b. Produktivitas total faktor, produktivitas yang menunjukkan perbandingan antara

keluaran bersih dengan jumlah dari masukan modal dan tenaga kerja yang

menghasilkan keluaran tersebut. Keluaran bersih merupakan selisih dari keluaran

total dengan jumlah peralatan dan jasa yang dibeli. Pada tipe ini faktor

masukannya hanya faktor tenaga kerja dan capital (modal).

Produktivitas total faktor = Keluaran bersihMasukan modal + masukan tenaga kerja

(2.3)

= Keluaran total – jumlah peralatan & jasa yang dibeliMasukan modal + masukan tenaga kerja

(2.4)

c. Produktivitas total, produktivitas yang menunjukkan perbandingan antara keluaran

dengan jumlah dari semua faktor masukan, jadi pengukuran produktivitas total

mencerminkan pengaruh bersama yang kuat dari semua masukan dalam

menghasilkan keluaran.

Produktivitas total = Keluaran totalMasukan total

(2.5)

2.5. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas dapat dilakukan pada berbagai skala unit kegiatan mulai

dari yang terkecil hingga yang terbesar, antara lain : stasiun kerja, seksi atau unit

Page 12: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

11

badan usaha, tingkat badan industri atau badan usaha, tingkat perusahaan, tingkat

nasional dan tingkat internasional.

2.5.1. Manfaat Pengukuran Produktivitas

Manfaat pengukuran produktivitas yang dapat diperoleh untuk tingkat industri atau

badan usaha antara lain :

a. Analisis manpower untuk memproyeksikan jumlah kebutuhan tenaga kerja, biaya

tenaga kerja, serta efek-efek yang dapat ditimbulkan akibat perubahan teknologi

atau mekanisme bagi tenaga kerja.

b. Sebagai umpan balik terhadap badan usaha tentang keberhasilannya dalam

mencapai target yang telah ditetapkan selama periode tertentu.

c. Analisis kinerja badan usaha dengan membandingkannya dengan badan usaha lain.

d. Sebagai dasar pertimbangan untuk perencanaan langkah-langkah yang akan

diambil badan usaha guna pencapaian sasaran yang telah ditetapkan baik untuk

jangka pendek maupun jangka panjang.

2.5.2. Kriteria Pengukuran Produktivitas

Langkah-langkah yang penting dalam meningkatkan produktivitas suatu organisasi

atau perusahaan dalam mendesain dan melaksanakan ukuran-ukuran produktivitas.

Beberapa kriteria yang dapat membantu pengukuran yang baik :

a. Keabsahan (Validity)

Ukuran yang valid adalah ukuran yang dapat secara tepat menggambarkan perubahan

dari masukan menjadi keluaran dalam proses produksi yang sebenarnya dalam suatu

perusahaan. Jumlah produk yang dihasilkan tiap satuan waktu kadang-kadang dapat

dijadikan ukuran yang absah, karena lama penyelesaian untuk tiap produk tidaklah

sama.

b. Kelengkapan (Completeness)

Kelengkapan menunjukkan bahwa ketelitian seluruh keluaran atau hasil yang

diperoleh dan masukan atau sumber yang digunakan dapat teridentifikasi dengan

jelas.

Page 13: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

12

c. Dapat dibandingkan (Comparability)

Produktivitas merupakan suatu ukuran yang sifatnya dapat relatif, tetapi kita tidak

dapat membandingkan hasil pengukuran badan usaha yang satu dengan badan usaha

yang lain. Kita mengukur lalu membandingkan saat ini dengan kemarin, bulan ini

dengan bulan lalu atau tahun ini dengan tahun lalu. Pentingnya pengukuran

produktivitas terletak pada kemampuan untuk dibandingkan antara periode yang satu

dengan periode yang lain atau terhadap sasaran atau standart yang ditetapkan,

sehingga dapat dilihat sumber daya yang digunakan efisien atau tidak.

d. Ketermasukan (Inclusiveness)

Hal-hal yang mempengaruhi pengukuran produktivitas telah tercakup seluruhnya

(misal : kegiatan-kegiatan penjualan, pengolahan data, personil, keuangan dan

pelayanan konsumen) sehingga dapat mencerminkan kondisi perusahaan secara

keseluruhan.

e. Keefektifan ongkos (Cost Efectivity)

Pengukuran produktivitas haruslah dilakukan dengan cara memperhatikan ongkos-

ongkos yang berhubungan, baik yang langsung maupun yang tidak langsung.

Pengukuran haruslah sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu usaha-usaha

produktif yang sedangberjalan.

f. Ketepatan waktu (Timelines)

Pengukuran produktivitas dimaksudkan sebagai alat yang efektif bagi manajemen,

sehingga dapat dikomunikasikan pada setiap manajer yang bertanggung jawab pada

bidangnya pada waktu yang secepat-cepatnya. Hasil pengukuran dapat meningkatkan

kemampuan dalam menanggapi persoalan dan situasi yang kita sadari sebelumnya

yaitu perusahaan untuk mengenal adanya penyimpangan produktivitas dari rencana

atau sasaran.

2.6. Model Pengukuran Produktivitas

Sering kali istilah produktivitas didefinisikan berbeda-beda, tetapi secara prinsip ada

tiga model pengukuran produktivitas, yaitu :

Page 14: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

13

2.6.1. Produktivitas Total

Pada pengukuran produktivitas secara total, biasanya dilakukan berdasarkan

pernyataan akuntansi atau financial dari perusahaan tersebut. Pada pengukuran ini

diukur terlebih dahulu agregat output yang dihasilkan dan agregat input yang

digunakan lalu kemudian dibandingkan antara output dan inputnya.

Keuntungan pengukuran produktivitas total adalah :

a. Mempertimbangkan semua faktor output dan input yang dapat dikuantitaskan

sehingga lebih akurat mengambarkan keadaan ekonomi perusahaan yang

sesungguhnya.

b. Pengendalian keuntungan dengan menggunakan indeks produktivitas total

bermanfaat bagi pimpinan.

c. Jika digunakan bersama dengan pengukuran produktivitas parsial, dapat langsung

diperhatikan oleh pihak manajemen dengan cara yang lebih efektif

d. Dengan mudah berhubungan dengan total biaya.

Sedangkan keterbatasan pengukuran produktivitas total adalah :

a. Data untuk membandingkan produktivitas produk lebih sulit dilakukan.

b. Tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi input dan output

secara tidak langsung.

2.6.1.1.Metode Marvin E Mundel

Dengan metode ini indeks produktivitas total dapat diukur sebagai :

IP =

AOMPRIMPAOBPRIBP

× 100 atau IP =

AOMPAOBPRIMPRIBP

× 100 (2.6)

Dimana:

AOMP = Agregated Outputs Measured Period

Yaitu total output pada waktu pengukuran

RIMP = Resource Input Measured Period

Yaitu total input yang digunakan pada waktu pengukuran

Page 15: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

14

AOBP = Agregat Output Base Period

Yaitu total output pada waktu dasar pengukuran

RIBP = Resources Input Base Period

Yaitu total input pada waktu dasar pengukuran

CPI = AOMPRIMP

, disebut sebagai Current Performance Index (CPI)

Yaitu produktivitas pada waktu pengukuran

BPI = AOBPRIBP

, disebut sebagai Base Performance Index (BPI)

Yaitu produktivitas pada waktu dasar pengukuran

OI = AOMPAOBP

, disebut sebagai Output Index (OI)

Yaitu perbandingan output pada waktu pengukuran dengan pada

waktu dasar pengukuran

II = RIMPRIBP

, disebut sebagai Input Index (II)

Yaitu perbandingan input pada waktu pengukuran dengan pada waktu

dasar pengukuran

Dengan pengukuran ini pada dasarnya adalah membandingkan antara produktivitas

pada waktu pengukuran (Measured Period) dengan produktivitas pada waktu

dasarnya (Base Period). Indeks produktivitas pada waktu dasar pengukuran adalah

100, sehingga indeks produktivitas pada waktu pengukuran ada tiga macam, yaitu :

a. IP < 100, jika produktivitas pada waktu pengukuran lebih kecil dibandingkan

dengan produktivitas waktu dasar pengukurannya.

b. IP = 100, jika produktivitas pada waktu pengukuran sama dengan produktivitas

waktu dasar pengukurannya.

c. IP > 100, jika produktivitas pada waktu pengukuran lebih besar dibandingkan

dengan produktivitas waktu dasar pengukurannya.Semakin baik produktivitas

suatu perusahaan berarti semakin naik IP-nya (selalu diatas 100).

Page 16: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

15

2.6.1.2.Metode David J Sumanth

Model ini dikembangkan oleh David J Sumanth pada tahun 1979, yang lebih dikenal

sebagai model produktivitas total. Model ini memperhitungkan seluruh faktor-faktor

masukan dan keluaran.

Produktivitas total = Total nilai keluaran nyataTotal nilai masukan nyata

(2.7)

Dimana :

Total nilai keluaran nyata = nilai produk jadi + nilai produk ½ jadi + dividen

+bunga pinjaman + pendapatan

Total nilai masukan nyata = masukan tenaga kerja + masukan bahan baku +

masukan modal + masukan energi + pengeluaran

2.6.2. Produktivitas Parsial

Pada pengukuran produktivitas total yang terlihat adalah angka tidak akuntansi. Hal

ini akan menimbulkan kesulitan perbaikan produktivitas karena angka tersebut tidak

menggambarkan mengapa terjadi demikian. Pengukuran produktivitas parsial akan

mengukur produktivitas unit proses secara spesifik sehingga lebih objektif, mudah

dipantau, dipelihara dan diperbaiki.

Produktivitas keseluruhan akan baik jika produktivitas parsialnya baik. Jadi

peningkatan produktivitas total dapat dilakukan dengan memperbaiki produktivitas

parsial.

Keuntungan pengukuran parsial adalah :

a. Mudah dimengerti.

b. Data mudah diperoleh.

c. Indeks produktivitas mudah diperoleh.

d. Mudah diterima manajemen karena 3 ( tiga ) keuntungan diatas.

Page 17: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

16

e. Beberapa produktivitas parsial menunjukkan keseluruhan data yang ada di

perusahaan.

f. Alat diagnosa yang baik untuk bagian yang perlu diperbaiki produktivitasnya, juga

dapat digunakan sebagai indicator produktivitas total.

Keterbatasan pengukuran produktivitas parsial adalah :

a. Tidak dapat mencerminkan tingkat produktivitas dari perusahaan.

b. Hanya dapat mengetahui adanya peningkatan biaya pada bagian tertentu.

c. Perbaikan produktivitas hanya pada bidang yang diukur.

Disini akan dibahas tiga metode pengukuran produktivitas parsial, yaitu :

1. Metode Habberstad

Roda produktivitas Habberstad merupakan roda yang menjadi patokan industriawan

dalam mengukur dan meningkatkan produktivitas bidangnya. Roda ini terdiri dari

enam bagian yang masing-masing mempunyai ukuran produktivitas sendiri. Karena

itu pengukuran ini disebut pengukuran produktivitas parsial. Keenam bagian itu

adalah :

a. Produktivitas Produk (Product Productivity)

b. Produktivitas Organisasi (Organization Productivity)

c. Produktivitas Penjualan (Sales Productivity)

d. Produktivitas Produksi (Production Productivity)

e. Produktivitas Tenaga Kerja (Arbeiter Productivity)

f. Produktivitas Modal (Capital Productivity)

Untuk setiap pengukuran tersebut terdapat angka kunci pengukurannya sehingga

pengukuran dan pemantauan dapat dilakukan. Disamping itu terdapat tindakan yang

dapat diambil untuk memperbaiki setiap bagian produktivitas tersebut.

Page 18: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

17

Metode Habberstad (POSPAC) ini mulai diperkenalkan pada tahun 1987

berdasarkan perkembangan hasil penelitian di Negara Skandinavia. Metode ini

merupakan suatu metode produktivitas yang mengintegrasikan :

a. Pengukuran dan pengawasan produktivitas total dan parsial.

b. Program partisipasi yang melibatkan tenaga kerja dan manajemen.

c. Evaluasi terhadap sumberdaya total.

d. Merupakan suatu program peningkatan motivasi.

e. Evaluasi dan implementasi penerapan produktivitas jangka pendek/jangka panjang.

f. Alokasi dana produktivitas

Secara tabel, roda produktivitas Habberstad adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2. Roda Produktivitas Habberstad

No. Bagian Tindakan untuk perbaikan produktivitas

1. Produktivitas Produk - Perencanaan produk

- Pengembangan produk

- Keuntungan produk

- Analisis nilai

- Analisis kebutuhan

- Tanggapan pemakai

2. Produktivitas Organisasi - Strategi perusahaan

- Pengembangan organisasi perusahaan

- Peningkatan manajemen perusahaan

- Analisa personalia

3. Produktivitas Penjualan - Analisis pasar

- Strategi harga jual

- Analisis distribusi atau logistik

- Organisasi fungsi pemasaran

4. Produktivitas Produksi - Perencanaan produksi

- Penyusunan tata letak

- Pengendalian ongkos dan kualitas

- Penjadwalan pemeliharaan

Page 19: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

18

5. Produktivitas Tenaga Kerja - Pendidikan dan pelatihan

- Gaji yang sesuai

- Perancangan sistem kerja

- Motivasi

- Lingkungan kerja

6. Produktivitas Modal - Pengendalian persediaaan

- Manajemen keuangan

- Analisa investasi

- Perencanaan dan pengendalian ekonomi perusahaan

2. Metode Objectives Matrik (OMAX)

Objective Matrix (OMAX) adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial

yang dikembangkan untuk memantau produktivitas di tiap bagian perusahaan dengan

kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut (objektif).

Metode ini dikembangkan oleh seorang professor produktivitas dari departemen

teknik industri di Oregon State University yaitu James L. Ringgs, PE., OMAX

diperkenalkan pada tahun 80-an di Amerika Serikat.

Kegunaan OMAX adalah :

a. Sebagai sarana pengukuran produktivitas.

b. Sebagai alat memecahkan masalah produktivitas.

c. Alat pemantau pertumbuhan produktivitas.

Dalam OMAX diharapkan aktivitas seluruh personal perusahaan untuk turut menilai,

memperbaiki dan mempertahankan, karena sistem ini merupakan sistem pengukuran

yang diserahkan langsung ke bagian-bagian unit proses industri.

Page 20: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

19

Struktur OMAX, pengukuran dengan OMAX dilakukan pada sebuah matriks

objektif. Bentuk matriks tersebut adalah sebagai berikut :

A1

A2

B1

C1

C2

C3

C4 Current Previous Index

Gambar 2.2. Matriks OMAX

Keterangan matriks :

A. Blok pendefinisian, terdiri atas :

A1 Kriteria produktivitas, yaitu kriteria yang menjadi ukuran produktivitas pada

bagian atau departemen yang akan diukur produktivitasnya. Kriteria ini

sebaiknya lebih dari satu.

Kriteria Produktivitas

Skor

Bobot Nilai

Nilai

Page 21: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

20

A2 Performansi sekarang, yaitu nilai tiap produktivitas berdasarkan pengukuran

terakhir..

B. Blok kuantifikasi,terdiri atas :

B1 Skala, yaitu angka-angka yang menunjukkan tingkat performansi dari

pengukuran tiap kriteria produktivitas. Terdiri dari sebelas bagian dari 0 sampai

dengan 10. Semakin besar skala semakin baik produktivitasnya. Kesebelas

angka tersebut dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Level 0, yaitu nilai produktivitas yang terburuk yang mungkin terjadi.

b. Level 3, yaitu nilai produktivitas sekarang.

c. Level 10, yaitu nilai produktivitas yang diharapkan sampai periode tertentu.

C. Blok pengamatan, terdiri dari :

C1 Skor, yaitu nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas berada. Misalnya,

jika output/jam = 100 terletak pada level 5, maka skor untuk pengukuran itu

adalah 5. Jika terdapat pengukuran yang tidak tepat sesuai dengan angka pada

matriks, lakukan pembulatan kebawah.

C2 Bobot, yaitu derajat kepentingan (dinyatakan dalam satuan persen) yang

menunjukan pengaruh relatif kriteria tersebut terhadap produktivitas unit kerja

yang diukur, nilai ini ditentukan oleh manajemen.

C3 Nilai, merupakan perkalian tiap skor dengan bobotnya.

C4 Performance indicator atau indikator performa, merupakan jumlah dari tiap

nilai indeks produktivitas ( IP ), maka dihitung sebagai persentase kenaikan

atau penurunan terhadap performa sekarang.

Indeks produktivitas adalah :

IP = Hasil pengukuran periode sekarang – hasil pengukuran periode sebelumnyaHasil pengukuran periode sebelumnya

× 100% (2.8)

3. Model Pengukuran Produktivitas Parsial Sumanth

Produktivitas parsial adalah rasio dari output dengan salah satu input, antara lain :

Produktivitas material = OutputInput material

(2.9)

Produktivitas energi = OutputInput energi

(2.10)

Page 22: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

21

Produktivitas lain = OutputInput biaya lain-lain

(2.11)

2.6.3. Produktivitas Total Faktor

Produktivitas yang merupakan perbandingan antara keluaran bersih dengan masukan

tenaga kerja dan masukan capital. Keluaran bersih adalah keluaran total dikurangi

jumlah nilai barang dan jasa yang dibeli. Sedangkan pada tipe ini faktor masukan

hanya faktor tenaga kerja dan capital.

Produktivitas total faktor = Keluaran bersihMasukan modal + pekerja

(2.12)

Keuntungan pengukuran produktivitas total faktor adalah :

a. Data dari perusahaan relatif mudah diperoleh.

b. Dapat dari analisa dari sudut pandang ekonomi karena menyangkut keadaan

ekonomi perusahaan secara total.

Keterbatasan pngukuran produktivitas total faktor adalah :

a. Tidak banyak berpengaruh terhadap input bahan baku dan energi.

b. Sulit bagi pihak manajemen untuk menganalisa hubungan nilai tambah output

dengan efisiensi produksi, karena nilai tambah yang dihasilkan bisa saja

disebabkan oleh adanya peningkatan biaya produksi.

c. Tidak cocok bila biaya-biaya material merupakan bagian yang cukup besar dari

biaya total produk dimana pengaruh yang besar dari input material tidak langsung

ditunjukkan dalam pengukuran produktivitas ini.

d. Hanya input tenaga kerja dan modal yang dipertimbangkan dalam input total

faktor.

2.7. Evaluasi Produktivitas

Masalah produktivitas dapat didefinisikan sebagai deviasi atau penyimpangan yang

terjadi antara produktivitas aktual dan sasaran produktivitas yang direncanakan atau

diharapkan (rencana mencapai sasaran produktivitas tertentu), atau dapat pula

Page 23: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

22

didefinisikan sebagai perubahan produktivitas yang menunjukkan kecenderungan

menurun atau tetap sepanjang periode tertentu. Apabila masalah produktivitas telah

dapat diidentifikasi, seperti produktivitas input tenaga kerja, material, energi dan

modal menurun atau tidak mencapai sasaran produktivitas yang diharapkan, maka

berbagai informasi penting berkaitan dengan masalah itu perlu dikumpulkan.

Informasi yang harus dikumpulkan berdasarkan analisa kualitatif yang didasarkan

pada intuisi dari pemimpin atau pengalaman bisnis yang telah dimiliki selama ini, dan

analisa kuantitatif yang berdasarkan pada fakta atau data aktual berupa pengukuran

produktivitas yang telah dilakukan oleh pihak manajemen dari organisasi bisnis

tersebut.

Apabila informasi yang telah tepat tentang penyebab masalah produktivitas yang

timbul itu diperoleh, keputusan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas yang

terus menerus dapat dilakukan oleh para pemimpin. Berdasarkan pengalaman

sebaiknya evaluasi sistem produktivitas dilakukan berdasarkan data pengukuran

produktivitas yang telah dianalisis dan disajikan melalui suatu laporan produktivitas

perusahaan. Langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil evaluasi yang

objektif sebagai berikut :

a Evaluasi terhadap dua periode pengukuran

Mengembangkan perubahan produktivitas total dalam dua periode berturut-turut

dan kemudian mengembangkan kemungkinan cara agar perubahan tersebut dapat

terjadi.

b. Evaluasi terhadap suatu periode pengukuran tertentu

Melakukan pemantauan tahap demi tahap untuk mengevaluasi total produktivitas

dalam dua periode pengukuran atau dengan membandingkan produktivitas

sebenarnya dengan produktivitas hasil ramalan.

Cara yang dapat dilakukan untuk mencapai suatu hasil evaluasi yang baik adalah:

a. Mengembangkan suatu perubahan pada nilai produktivitas dalam dua periode

berturut-turut dan mengembangkan suatu cara sehingga perubahan bisa terjadi.

Page 24: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

23

b. Mengembangkan metode untuk mendapatkan nilai produktivitas sesuai dengan

anggaran atau hasil peramalan dan membandingkan dengan hasil yang sekarang.

c. Memantapkan “step by step procedure“ untuk evaluasi nilai produktivitas diantara

dua periode pengukuran yang berurutan dan didalam suatu periode pengukuran

yang diberikan.

d. Mengilustrasikan metodologi dengan contoh numerik.

Page 25: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan suatu tahapan dan kerangka berpikir yang terdiri

dari beberapa tahap proses untuk menyelesaikan penelitian ini. Tahap-tahap tersebut

disusun secara berurutan agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih sistematis dan

terarah. Metodologi penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian

3.1. Studi Awal

Studi awal dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dari kondisi aktual

perusahaan. Studi awal diawali dengan pengamatan secara langsung di lingkungan

SOS Laboratory Balikpapan yang meliputi: kondisi lingkungan kerja, sistem kerja,

karyawan perusahaan, dan sistem manajemen perusahaan.

Studi Awal

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Pengumpulan & Pengolahan Data

Analisis & Perbaikan

Simpulan & Saran

Page 26: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

25

3.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lingkungan perusahaan dan wawancara

dengan beberapa orang karyawan, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang saat

ini sedang dihadapi perusahaan.

Dengan teridentifikasinya masalah maka penelitian dilanjutkan dengan menetapkan

tujuan yang hendak dicapai serta batasan penelitian agar penelitian lebih terarah.

3.3. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan suatu proses dalam mencari informasi dan mempelajari

teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan untuk mendukung dan

mendasari penelitian. Proses ini dilakukan untuk membantu mengembangkan logika,

menyusun pola pikir, mengolah data, dan menganalisa hasil. Informasi dan teori yang

digunakan sebagai referensi dasar penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber,

antara lain: buku referensi, jurnal ilmiah, maupun artikel yang tersedia di media

internet.

3.4. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dan untuk mencapai tujuan

penelitian yang telah ditentukan, tentunya perlu didukung dengan sejumlah data yang

berkaitan dengan permasalahan itu.

Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lingkungan SOS

Laboratory Balikpapan dan juga melalui interview/wawancara dengan beberapa orang

karyawan/staff ahli perusahaan. Data yang diperlukan adalah:

1. Jumlah tenaga kerja

2. Jumlah absensi tenaga kerja

3. Jumlah hari kerja

4. Jumlah jam kerja

5. Jumlah sampel rilis

Page 27: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

26

Data yang telah terkumpul kemudian ditindaklanjuti dengan proses perhitungan

tingkat produktivitas secara bulanan, yaitu dimulai dari bulan Januari 2013 sampai

dengan Desember 2013 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Produktivitas tenaga kerja

Adalah perbandingan jumlah sampel rilis dengan jumlah tenaga kerja.

2. Tingkat absensi tenaga kerja

Adalah perbandingan jumlah jam absensi tenaga kerja dengan jumlah jam yang

tersedia dalam satu periode.

3. Tingkat sampel rilis

Adalah perbandingan jumlah sampel yang dirilis dengan jumlah hari satu periode.

3.5. Analisis dan Perbaikan

Analisis dilakukan terhadap hasil yang diperoleh dari perhitungan atau pengolahan

data pada tahap sebelumnya. Sehingga hasil perhitungan tersebut dapat dijadikan

solusi permasalahan produktivitas secara tepat.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan metode Marvin E. Mundel

adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kriteria produktivitas

2. Menghitung nilai produktivitas tiap kriteria.

3. Menghitung indeks produktivitas tiap kriteria

4. Analisis produktivitas.

3.6. Simpulan dan Saran

Simpulan ditetapkan berdasarkan hasil dari pengolahan data dan analisa yang telah

dilakukan pada bagian sebelumnya. Penetapan simpulan dilakukan sesuai dengan

tujuan penelitian sekaligus menjawab pokok permasalahan yang telah ditentukan di

awal penelitian. Kemudian saran yang diajukan menggambarkan upaya tindak lanjut

Page 28: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

27

dari simpulan yang ditetapkan dan digunakan sebagai masukan positif bagi

perusahaan.

Page 29: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

28

BAB IV

DATA DAN ANALISIS

4.1. Gambaran Umum

SOS Laboratory PT Trakindo Utama adalah laboratorium yang dimiliki oleh PT

Trakindo Utama yang didirikan untuk menunjang pelayanan analisa oli pelumas,

pendingin radiator, dan bahan bakar solar, yang tersebar di 4 lokasi di Indonesia,

salah satunya adalah di Balikpapan. SOS Lab Balikpapan didirikan untuk menangani

customer yang berasal dari Kalimantan area.

Di bagian operasional divisi oli pelumas SOS Lab Balikpapan terdiri dari 28 orang

karyawan. Di bawah ini adalah struktur organisasi bagian operasional divisi oli

pelumas SOS Lab Balikpapan:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi SOS Lab Balikpapan

Dani Ismail Sr SPV

Ahmad Rijani SPV

Bobby Nur R SPV Ops

Lab Tech 1

Lab Tech 2

Lab Tech 3

Lab Tech 4

Lab Tech 5

Lab Tech 6

Lab Tech 7

Lab Tech 8

Lab Tech 9

Lab Tech 10

Lab Tech 11

Lab Tech 12

Hari Pratomo SPV Ops

Lab Tech 13

Lab Tech 14

Lab Tech 15

Lab Tech 16

Lab Tech 17

Lab Tech 18

Lab Tech 19

Lab Tech 20

Lab Tech 21

Lab Tech 22

Lab Tech 23

Lab Tech 24

Page 30: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

29

4.2. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lingkungan SOS

Laboratory Balikpapan dan juga melalui interview/wawancara dengan beberapa orang

karyawan/staff ahli perusahaan. Data yang diperlukan adalah:

1. Jumlah tenaga kerja

2. Jumlah absensi tenaga kerja

3. Jumlah hari kerja

4. Jumlah jam kerja

5. Jumlah sampel rilis

Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan periode dan kriteria yang telah ditetapkan

oleh peneliti. Periode yang telah ditetapkan oleh peneliti terdapat 12 periode, yaitu :

- Periode 1 : 1 Januari 2013 – 31 Januari 2013

- Periode 2 : 1 Februari 2013 – 28 Februari 2013

- Periode 3 : 1 Maret 2013 – 31 Maret 2013

- Periode 4 : 1 April 2013 – 30 April 2013

- Periode 5 : 1 Mei 2013 – 31 Mei 2013

- Periode 6 : 1 Juni 2013 – 30 Juni 2013

- Periode 7 : 1 Juli 2013 – 31 Juli 2013

- Periode 8 : 1 Agustus 2013 – 31 Agustus 2013

- Periode 9 : 1 September 2013 – 30 September 2013

- Periode 10 : 1 Oktober 2013 – 31 Oktober 2013

- Periode 11 : 1 November 2013 – 30 November 2013

- Periode 12 : 1 Desember 2013 – 31 Desember 2013

Page 31: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

30

Data-data untuk masing-masing kriteria dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.1. Pengumpulan Data

4.3. Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

Marvin E. Mundel.

4.3.1. Menentukan Kriteria Produktivitas

Kriteria yang akan digunakan untuk analisis metode Marvin E. Mundel yaitu :

- Tingkat produktivitas tenaga kerja

- Tingkat absensi tenaga kerja

- Tingkat produktivitas sampel rilis

Periode Jumlah

tenaga kerja Absensi

(hari) Jumlah hari

kerja Jumlah jam

kerja/hari Jumlah

sampel rilis

1 26 11 27 8 34676 2 25 10 24 8 31223 3 25 11 26 8 34282 4 24 12 26 8 34515 5 24 10 27 8 33451 6 23 15 25 8 31845 7 24 14 27 8 33107 8 25 12 24 8 30338 9 25 11 25 8 32482 10 26 12 26 8 34212 11 25 15 25 8 32665 12 24 8 25 8 29836

Page 32: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

31

4.3.2. Menghitung Nilai Produktivitas Tiap Kriteria

1. Tingkat produktivitas tenaga kerja

Setelah diketahui jumlah tenaga kerja, dan jumlah sampel rilis, maka dapat dihitung

tingkat produktivitas tenaga kerja.

Di bawah ini adalah contoh perhitungan produktivitas tenaga kerja untuk periode 1:

• Jumlah tenaga kerja : 26 orang

• Jumlah sampel rilis : 34676 sampel

Produktivitas tenaga kerja = Jumlah sampel rilisJumlah tenaga kerja

= 3467626

= 1334

2. Tingkat absensi tenaga kerja.

Setelah diketahui jumlah jam kerja, jumlah absensi dalam satu periode dan jumlah

hari kerja, maka dapat dihitung tingkat absensi tenaga kerja.

Di bawah ini adalah contoh perhitungan tingkat absensi tenaga kerja untuk periode 1:

• Jumlah jam kerja per hari : 8 jam

• Jumlah absensi tenaga kerja : 11 hari

• Jumlah hari kerja : 27 hari

a. Jumlah jam absensi tenaga kerja:

= jumlah absensi × jumlah jam kerja per hari

= 11 × 8

= 88

b. Jumlah jam tersedia:

= Jumlah tenaga kerja × jumlah hari kerja × jumlah jam kerja

= 26 × 27 × 8

= 5616

c. Tingkat absensi tenaga kerja:

= Jumlah jam absensi tenaga kerjaJumlah jam tersedia

= 885616

Page 33: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

32

= 0.0157

3. Tingkat produktivitas sampel rilis

Tingkat produktivitas sampel rilis dapat dihitung setelah diketahui jumlah sampel

rilis, jumlah absensi tenaga kerja, jumlah jam kerja, dan jumlah hari kerja.

Dibawah ini adalah contoh perhitungan tingkat produktivitas sampel rilis untuk

periode 1:

• Jumlah sampel rilis : 34676

• Jumlah hari kerja : 27 hari

• Jumlah tenaga kerja : 26 orang

• Jumlah absensi tenaga kerja : 11 hari

a. Total hari kerja:

= Jumlah hari kerja × jumlah tenaga kerja

= 27 × 26

= 702

b. Jumlah hari kerja:

= Total hari kerja - jumlah absensi tenaga kerja

= 702 - 11

= 691

c. Tingkat produktivitas sampel rilis

= Jumlah sampel rilisJumlah hari kerja

= 34676691

= 50.18

Page 34: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

33

Selanjutnya perhitungan tingkat masing-msing kriteria dilanjutkan sampai dengan

periode 12, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2. Tingkat Produktivitas Tiap Kriteria

Periode Tingkat produktivitas

tenaga kerja Tingkat absensi

tenaga kerja

Tingkat produktivitas

sampel rilis

1 1334 0.0157 50.18

2 1249 0.0167 52.92

3 1371 0.0169 53.65

4 1438 0.0192 56.40

5 1394 0.0154 52.43

6 1385 0.0261 56.87

7 1379 0.0216 52.22

8 1214 0.0200 51.60

9 1299 0.0176 52.90

10 1316 0.0178 51.52

11 1307 0.0240 53.55

12 1243 0.0133 50.40

4.3.3. Menghitung Indeks Produktivitas Tiap Kriteria

1. Indeks Produktivitas Tenaga Kerja

Untuk periode 1:

IP =

AOMPRIMPAOBPRIBP

× 100

=

3467634676

2626

× 100

= 100

Page 35: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

34

Untuk periode 2:

IP =

AOMPRIMPAOBPRIBP

× 100

=

3122334676

2526

× 100

= 93.64

Untuk periode selanjutnya, dilakukan perhitungan seperti contoh di atas.

2. Indeks Absensi Tenaga Kerja

Untuk periode 1:

IP =

AOMPRIMPAOBPRIBP

× 100

=

8888

56165616

× 100

= 100

Untuk periode 2:

IP =

AOMPRIMPAOBPRIBP

× 100

=

8088

48005616

× 100

= 106.36

Page 36: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

35

Untuk periode selanjutnya, dilakukan perhitungan seperti contoh di atas.

3. Indeks Produktivitas Sampel Rilis

Untuk periode 1:

IP =

AOMPRIMPAOBPRIBP

× 100

=

3467634676

691691

× 100

= 100

Untuk periode 2:

IP =

AOMPRIMPAOBPRIBP

× 100

=

3122334676590691

× 100

= 105.46

Untuk periode selanjutnya, dilakukan perhitungan seperti contoh di atas.

Setelah dilakukan perhitungan indeks produktivitas tiap kriteria, maka didapatkan

hasil seperti tabel di bawah ini:

Page 37: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

36

Tabel 4.3. Indeks Produktivitas

IP Produktivitas tenaga kerja

Produktivitas absensi

Produktivitas sample rilis

1 100,00 100,00 100,00

2 93,64 106,36 105,46

3 102,82 108,00 106,91

4 107,83 122,73 112,38

5 104,51 98,48 104,48

6 103,81 166,48 113,32

7 103,43 137,88 104,06

8 90,99 127,64 102,82

9 97,42 112,32 105,42

10 98,66 113,29 102,67

11 97,97 153,16 106,71

12 93,21 85,09 100,43

4.4. Analisis Hasil

Pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode Marvin E. Mundel telah

dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi hasil yang didapatkan dari

pengukuran tersebut. Evaluasi ini bertujuan mengetahui sejauh mana tingkat

produktivitas yang telah dicapai oleh perusahaan.

Page 38: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

37

4.4.1. Evaluasi Kriteria Produktivitas Tenaga Kerja

Hasil pengukuran indeks produktivitas untuk kriteria tenaga kerja dapat dilihat di

grafik di bawah ini:

Gambar 4.3. Indeks Produktivitas Tenaga Kerja

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa indeks produktivitas tenaga kerja tertinggi

berada di periode 4 sebesar 107.83, dan indeks produktivitas tenaga kerja terendah

berada di periode 8 sebesar 90.99.

80,00

85,00

90,00

95,00

100,00

105,00

110,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

IP

Periode

Page 39: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

38

4.4.2. Evaluasi Kriteria Tingkat Absensi

Hasil pengukuran indeks produktivitas untuk kriteria absensi tenaga kerja dapat

dilihat di grafik di bawah ini:

Gambar 4.4. Indeks Produktivitas Tingkat Absensi

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa indeks produktivitas absensi tenaga kerja

tertinggi berada di periode 6 sebesar 166.48, dan indeks produktivitas absensi tenaga

kerja terendah berada di periode 12 sebesar 85.09.

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

180,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

IP

Periode

Page 40: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

39

4.4.3. Evaluasi Kriteria Sampel Rilis

Hasil pengukuran indeks produktivitas untuk kriteria sampel rilis dapat dilihat di

grafik di bawah ini:

Gambar 4.3. Indeks Produktivitas Sampel Rilis

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa indeks produktivitas sampel rilis tertinggi

berada di periode 6 sebesar 113.32, dan indeks produktivitas terendah berada di

periode 1 sebesar 100.

90,00

95,00

100,00

105,00

110,00

115,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

IP

Periode

Page 41: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

40

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode Marvin E. Mundel

di SOS Laboratory Balikpapan PT Trakindo Utama menunjukkan bahwa terjadi

fluktuatif nilai produktivitas dari bulan ke bulan, hal ini disebabkan oleh adanya

jumlah karyawan yang tidak tetap dari tiap periode.

2. Kriteria yang kurang memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas

dan perlu ditingkatkan adalah produktivitas tenaga kerja dan tingkat absensi tenaga

kerja karena pada kriteria ini masih terdapat nilai produktivitas yang buruk.

5.2. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Dari hasil penelitian diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

perusahaan terutama di bagian tenaga kerja, sehingga diharapkan perusahaan dapat

mengevaluasi kembali beban kerja dan jumlah sumber daya manusia yang terlibat

di bagian operasional. Dan juga perusahaan dapat memberikan pelatihan-pelatihan

untuk mengembangkan sumber daya manusia agar dapat bekerja lebih baik.

2. Mengurangi jam kerja tidak efektif agar dapat bekerja secara optimal untuk

meningkatkan produktivitas.

3. Untuk mencapai sasaran jangka panjang sebaiknya perusahaan membuat program-

program yang berkesinambungan agar dapat mencapai produktivitas yang

maksimal seperti program reward / employee of the month untuk memotivasi

karyawan bekerja dengan baik.

Page 42: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN

41

REFERENSI

Sumanth, J. David., Productivity Engineering and Management, Mc Graw Book

Company, New York, 1984.

Heizer, Jay., Render, Barry., Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta 2009.

Gasperz, Vincent., Manajemen Produktivitas Total, PT Gramedia Utama, Jakarta,

1998.

Syukron, Amin., Kholil, Muhammad., Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2013.

Purnomo, H., Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004.

Siagian, Sondang P., Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Bumi Aksara,

Jakarta, 2006.

Sinungan, M. Produktivitas Apa dan Bagaimana, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005.