cold chain1
Post on 26-Jun-2015
394 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Latar Belakang
Imunisasi merupakan upaya Kesmas yang terbukti paling cost effective.
Berhasil membasmi Penyakit cacar,
Polio : tidak ditemukan lagi kasus polio sejak tahun 1995 s/d 2005,
Latar Belakang
Penurunan KLB dan Jumlah Kasus Campak, Difteri, Tetanus Neonatorum.
Cakupan Imunisasi Harus Tinggi dan Merata untuk Mencapai Tingkat Population lmunity (Kekebalan Masyarakat ).
PD3I Dibasmi, Dieliminasi dan Dikendalikan’
Jenis Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3I)
Program Imunisasi : TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, dan Hep B.
Meningitis Meningokokus ( HAJI),Rabies.
Jenis Penyakit yang dlm pengembangan untuk dapat dicegah dengan lmunisasi : Malaria, Demam Berdarah, HIV/AIDS, Avian lnfluenzae, JE.
Tujuan :Terwujudnya penurunan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PD3I
SasaranMemberikan Pelayanan imunisasi kepada bayi umur 0 – 11 bulan, ibu hamil/wanita usia subur 15 s.d. 39 tahun, Anak SD Kls. I, II, dan Kls III.
Pengelola Imunisasi di setiap jenjang administrasi (Posyandu, POSKESDES, Puskesmas, Dinkes Kab/Kota, Provinsi)
Lintas Sektor, Swasta dan Organisasi Masyarakat terkait dalam pelayanan Imunisasi
Sasaran berdasarkan Usia dan tingkat kekebalan yang ditimbulkan
Imunisasi Dasar :
Bayi ( Umur kurang 1 tahun) BCG 1 kl, Unijec Hb 1 kl, DPT/Hb 3 kl, Polio 4 kl, Campak 1 kl.
Imunisasi Lanjutan/Ulang :
Anak SD (Campak, DT,TT)
Wanita Usia Subur ( WUS ) usia 15 – 39 tahun, termasuk Ibu Hamil dan Calon Pengantin ( TT )
Kebijakan
Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta, dan masyarakat dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antar pihak terkait.Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah.
Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu.Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan program dan.Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara Geografis.
VAKSIN & COLD CHAINVAKSIN & COLD CHAIN
Pengertian VaksinPengertian Vaksin
VaksinVaksin
suatu produk biologik yang terbuat dari suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang dimatikan dan berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan tubuh seseorang. timbulnya kekebalan tubuh seseorang.
Penggolongan berdasarkanPenggolongan berdasarkanasal antigen asal antigen
1.1. Bibit penyakit yang dilemahkan (Bibit penyakit yang dilemahkan (live live attenuatedattenuated))
Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow FeverVirus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever
Bakteri: BCGBakteri: BCG
2.2. Bibit penyakit yang dimatikan (Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated)inactivated)Seluruh partikel diambil:Seluruh partikel diambil:
Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine),Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine),
RabiesRabies
Bakteri : PertusisBakteri : Pertusis
Penggolongan berdasarkan Penggolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhusensitivitas terhadap suhu
FSFS(Freeze (Freeze
Sensitive)Sensitive)tidak tahan bekutidak tahan beku
gol. vaksin yang gol. vaksin yang akan rusak akan rusak terhadap suhu terhadap suhu dingin <0dingin <000C C (beku) (beku)
Hepatitis BHepatitis B
DPTDPT
DPT/HBDPT/HB
DTDT
TTTT
HSHS(Heat Sensitive)(Heat Sensitive)tidak tahan panastidak tahan panas
gol. vaksin yang gol. vaksin yang akan rusak akan rusak terhadap terhadap paparan panas paparan panas yang berlebih yang berlebih (>34(>3400C)C)
BCGBCG
POLIOPOLIO
CAMPAKCAMPAK
JENIS – JENIS VAKSINJENIS – JENIS VAKSIN
1. BCG
2. DPT/HB
3. TT
4. DT
5. Polio
6. Campak
7. Hepatitis B
VAKSIN BCG VAKSIN BCG
vaksin bentuk beku kering yang mengandung mycobacterium bovis hidup yang sudah dilemahkan dari strain Paris no. 1173.P2.
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa
a.a. Vaksin BCG Strain ParisVaksin BCG Strain Paris
vaksin hidup bentuk beku kering yang mengandung mycobacterium bovis strain Danish 1331yang sudah dilemahkan.
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa
a.a. Vaksin BCG Strain Danish 1331Vaksin BCG Strain Danish 1331
Indikasi : Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B
VAKSIN DPT-HBVAKSIN DPT-HB
Vaksin mengandung DPT berupa Toxoid Difteri Vaksin mengandung DPT berupa Toxoid Difteri dan Toxoid Tetanus yang dimurnikan dan dan Toxoid Tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin Hepatitis B pertusis yang inaktifasi serta vaksin Hepatitis B yg merupakan sub unit vaksin virus yg yg merupakan sub unit vaksin virus yg mengandung HBsAg murni dan bersifat mengandung HBsAg murni dan bersifat non non infectiousinfectious
VAKSIN TTVAKSIN TT
Indikasi : Indikasi :
Untuk pemberian Kekebalan aktif Untuk pemberian Kekebalan aktif terhadap tetanusterhadap tetanus
Vaksin yg mengandung Toxoid Tetanus yg Vaksin yg mengandung Toxoid Tetanus yg telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3 telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet.mg/ml digunakan sebagai pengawet.
VAKSIN DTVAKSIN DT
Indikasi :Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan simultan Untuk pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan tetanusterhadap difteri dan tetanus
Vaksin yang mengandung toxoid difteri Vaksin yang mengandung toxoid difteri dan tetanus yg telah dimurnikandan tetanus yg telah dimurnikan
VAKSIN POLIO (Oral Polio Vaccine)VAKSIN POLIO (Oral Polio Vaccine)
Indikasi : Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitisterhadap poliomyelitis
Vaksin Polio Trivalent yg terdiri Vaksin Polio Trivalent yg terdiri dari suspensi virus poliomyelitis dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yg tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yg sudah dilemahkan.sudah dilemahkan.
VAKSIN CAMPAKVAKSIN CAMPAK
Indikasi : Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campakpenyakit campak
Vaksin virus hidup yang Vaksin virus hidup yang dilemahkan, setiap dilemahkan, setiap dosis mengandung tidak kurang dari 1000 dosis mengandung tidak kurang dari 1000 infectife unitinfectife unit virus strainvirus strain CAM 70 dan tdk lebih CAM 70 dan tdk lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.residu erythromycin.
VAKSIN HEPATITIS BVAKSIN HEPATITIS B
Indikasi : Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B. hepatitis B.
Vaksin Virus recombinan yg telah diinaktivasikan dan bersifat non – infectious berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi
Masa Simpan VaksinMasa Simpan Vaksin
VAKSINVAKSIN SUHU SUHU PENYIMPANANPENYIMPANAN
UMUR UMUR VAKSINVAKSIN
FSFSHEP. BHEP. B
+2+200C s/d +8C s/d +800CC
26 bulan26 bulan
DPT/HBDPT/HB 2 tahun2 tahun
DPTDPT 2 tahun2 tahun
DTDT 2 tahun2 tahun
TTTT 2 tahun2 tahun
HSHSBCGBCG +2+200C s/d +8C s/d +800CC
-15-1500C s/d -25C s/d -2500CC1 tahun1 tahun
POLIOPOLIO +2+200C s/d +8C s/d +800CC-15-1500C s/d -25C s/d -2500CC
6 bulan6 bulan2 tahun2 tahun
CAMPAKCAMPAK +2+200C s/d +8C s/d +800CC-15-1500C s/d -25C s/d -2500CC
2 tahun2 tahun
Pelarut BCGPelarut BCG+2+200C s/d suhu kamarC s/d suhu kamar 4 tahun4 tahun
Pelarut CampakPelarut Campak
Kerusakan Vaksin terhadap SuhuKerusakan Vaksin terhadap Suhu
VAKSINVAKSIN SUHUSUHU BERTAHANBERTAHAN
FSFS
Hep. BHep. B -0,5-0,500CC Max ½ jamMax ½ jam
DPT, TT, DTDPT, TT, DT -5-500C s/d -C s/d -101000CC
Max 1,5-2 Max 1,5-2 jamjam
DPTDPT
Beberapa Beberapa 00C di atas C di atas suhu kamar suhu kamar (<34(<3400C)C)
14 hari14 hari
Hep.B & TTHep.B & TT 30 hari30 hari
HSHSPolioPolio 2 hari2 hari
Campak & Campak & BCGBCG
7 hari7 hari
SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA TERKENA SINAR MATAHARI TERKENA SINAR MATAHARI
LANGSUNGLANGSUNG
PEMBEKUAN AKAN PEMBEKUAN AKAN
MERUSAK VAKSIN MERUSAK VAKSIN FSFS
PASTIKAN PELARUT VAKSIN TIDAK PASTIKAN PELARUT VAKSIN TIDAK TERTUKAR ANTARA BCGTERTUKAR ANTARA BCG
DAN CAMPAKDAN CAMPAK
PASTIKAN VAKSIN DAN PELARUTNYA PASTIKAN VAKSIN DAN PELARUTNYA BERASAL DARI PABRIK YANG SAMABERASAL DARI PABRIK YANG SAMA
PELARUT CAMPAK DAN BCG TIDAK BOLEH BEKU
Dosis dan Cara Pemberian VaksinDosis dan Cara Pemberian VaksinDosisDosis PemberianPemberian
Hep. BHep. B 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular
BCGBCG 0,05 mL0,05 mL intra kutanintra kutan
PolioPolio 2 tetes2 tetes oraloral
DPTDPT 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular
DPT/HBDPT/HB 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular
DTDT 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular
TTTT 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular
CampakCampak 0,5 mL0,5 mL sub kutansub kutan
Penggunaan vaksin yang telah dibuka Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan statisdi pelayanan statis
VAKSINVAKSIN MASA PEMAKAIANMASA PEMAKAIAN
HEP. B (Uniject)HEP. B (Uniject) Satu dosisSatu dosis
BCGBCG 3 jam3 jam
POLIOPOLIO 2 minggu2 minggu
DPTDPT 4 minggu4 minggu
DPT/HBDPT/HB 4 minggu4 minggu
CAMPAKCAMPAK 6 jam6 jam
DTDT 4 minggu4 minggu
TTTT 4 minggu4 minggu
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
LatihanLatihan
FSFS HSHS
Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku
Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas
BCGBCG
Hepatitis BHepatitis B
PolioPolio
DPT/HBDPT/HB
CampakCampak
DTDT
TTTT
PERALATAN DAN PERALATAN DAN PERAWATAN RANTAI PERAWATAN RANTAI
VAKSINVAKSIN
A. PERALATAN RANTAI VAKSINA. PERALATAN RANTAI VAKSIN
1. Pengertian1. Pengertianadalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan. suhu yang telah ditetapkan.
2. Fungsi2. FungsiAdalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang telah ditetapkan sehingga potensi vaksin dapat terjamin.telah ditetapkan sehingga potensi vaksin dapat terjamin.
3.3. Peralatan Rantai VaksinPeralatan Rantai VaksinAlat menyimpan vaksin : Cold room, Lemari es, FreezerAlat menyimpan vaksin : Cold room, Lemari es, FreezerAlat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrierAlat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrierAlat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold packAlat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold pack
System penyimpanan vaksinSystem penyimpanan vaksinProvinceProvince
DistricsDistrics
Health centerHealth center
3 + 1
2 + 1
1 + 1 mg
Model lemari es standar WHO / UNICEFModel lemari es standar WHO / UNICEFLEMARI ES TINGKAT PUSKESMAS YANG SUDAH TERDAFTAR DI WHO / UNICEF (PIS 2000)
RCW 42 EK FCW 20 EK RCW 50 EK TCW 2000
(PIS E3/22 -M) (PIS E3/73-M) (PIS E3/91-M) (PIS E3/111-M)
Vestfrost MK 144 (PIS E3/57-M) Vestfrost MK 204 (PIS E3/81-M) Dovline (PIS E3/110-M)
Bentuk Pintu Lemari Es/FreezerBentuk Pintu Lemari Es/Freezer
Buka dari depan (front opening)Buka dari depan (front opening)– Lemari es rumah tanggaLemari es rumah tangga– Tidak dianjurkan untuk menyimpan vaksinTidak dianjurkan untuk menyimpan vaksin
Buka ke atas (top opening)Buka ke atas (top opening)– Untuk menyimpan vaksinUntuk menyimpan vaksin– Contoh: RCW 42 EK, RCW 50 EKContoh: RCW 42 EK, RCW 50 EK
Tempat penyimpanan vaksinTempat penyimpanan vaksin
Buka atasBuka depan
Hasil test lemari es buka depanHasil test lemari es buka depanData suhu lemari es Rumah Tangga.
21Fr 22Sa 23Su 24Mo 25Tu 26We 27Th 28Fr
Time (starting 20/02/2003)
0
4,0
8,0
12,0
16,0
Temp
eratur
e °C
Minimun area
Medium area Maximun area
1
2
3
1
2
3
TTM diletakan diatas
TTM diletakan ditengah
TTM diletakan dibawah
Hasil test lemari es buka atasHasil test lemari es buka atas
RCW 42 EK: suhu dekat evaporator bisa < 0°CJauh dari evaporator suhu +2°C – +8°C
PENATAAN VAKSINPENATAAN VAKSIN
Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan
RCW 50 EK: kompartmen kanan dan kiri suhu +2°C – +8°Cbagian tengah freezer
PENATAAN VAKSINPENATAAN VAKSIN
Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan
top related