bonggol pisang, alternatif biopolimer makanan
Post on 11-Jun-2015
1.352 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pemanfaatan Bonggol Pisang (Musa Paradisiaca) Sebagai
Alternatif Biopolimer Makanan
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Oleh :Dian RismawatiM.A. Hanny F.F.
Fingkan Abirna M.Siti AfifahKhusnul Fitri H.
Dosen pembimbing :Prof.Dr.Sugijanto, Apt.
LATAR BELAKANG
Pisang di indonesia 4,3 juta ton (badan pusat statistik : 2001)
daun
batang
buah
Bonggol (belum termanfaatkan) Bello-perez, 2000 Amilum Pisang
sebagai alternatif biopolimer makanan
Modifikasikimia zat amilum
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Isolasi amilum???
Modifikasi amilum
alternatif biopolimer
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
• Memanfaatkan bonggol pisang (Musa Paradisiaca) sebagai sumber zat amilum baru.
• Memproduksi biopolimer dari zat amilum bonggol pisang (Musa Paradisiaca) sehingga dimanfaatkan sebagai alternatif biopolimer makanan..
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Bonggol pisang
Melimpah dan belum bnayak dimanfaatkan
Bisa dieksploitasi
Amilum sbg biopolimer makanan
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
LUARAN YANG DIHARAPKAN
nilai tambah bagi limbah bonggol pisang (Musa Paradisiaca) bisa dimanfaatkan
menciptakan peluang usaha baru.
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
KEGUNAAN PENELITIAN
Tinjauan tentang pisang (Musa paradisiaca)Klasifikasi tanaman pisang (stover,1993)Divisi : SpermatophytaSub Divisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneKeluarga : MusaceaeGenus : Musaspesies : Musa spp
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
TINJAUAN PUSTAKA
Manfaat tanaman (prihatman,2000)
•Buah meja•Sale pisang•Pure pisang•Kuit pisang sebagai cuka•Daun untuk pembungkus makanan tradisional•Batang sebagai serat untuk pakaian, kertas,•Dll.
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan tentang amilumamilosa
•Amilum amilpektin
lipid,protein,fosfor
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi zat amilum buah pisang
Asetilasi zat amilum
Penentuan karakterisasi zat amilum(kapasitas retensi air, kemampuan mengembang dan kelarutan, stabilitas keadaan beku dan cair, viskositas)
Bonggol pisang (Musa paradisiaca)
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
GAMBARAN PELAKSANAAN PENELITIAN
ISOLASI AMILUM
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
ANALISIS KUALITATIFDENGAN PEREAKSI LUGOL
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
ASETILASI
Amilum dlm aqua (25oC) Stirrer
+ 3% NaOH ad pH 8.0-84
+ as. Asetat glasial (dijaga pH 8.0-8.4)
+ HCl ad pH 4.5
endapan disaring
Asam asetat : 2 tetes dan 3 tetes
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
DERAJAT SUBSTITUSI
Amuilum terasetilasi + blanko (≠ amilum)
+etanol 75 %
Dipanaskan 50oC 30’ dinginkan
+ 0.5 N KOH digerakkan didiamkan 72 jm
Dititrasi dg 0.5 N HCl dg indikator PP
Dilihat volume n dihitung % asetilasi dan DS
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
KAPASITAS RETENSI AIRKAPASITAS RETENSI AIR70oC 80oC 90oC T kamar
KARAKTERISASI AMILUM
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Kapasitas retensi air (WRC)Kapasitas retensi air (WRC)
amilum + aqua q.s.sentrifus
dipanaskan 70o,80o,90oC selama 15’sambil dikocok pada menit ke-5 , 10
Sentrifus 1000 rpm
Supernatan dituang dan dikeringkan selama 10’
Tabung ditimbang dan selisih berat digunakan u/ mengukur WRC
KARAKTERISASI AMILUM
Kapasitas retensi air (WRC)Kapasitas retensi air (WRC)Hasil :Perbedaan berat awal dan akhir :T suhu kamar : (-) 0,154 gT 70oC : (-) 0,002 gT 80oC : (+) 0,511 gT 90oC : (+) 0,523 g
Kesimpulan :Semakin suhu kemampuannya untuk menahan
air t.u. mulai suhu 80oC sehingga sistem membentuk gel
KARAKTERISASI AMILUM
MENGEMBANG DAN KELARUTAN
60oC 70oC 80oC 90oC
KARAKTERISASI AMILUM
Suspensi amilum 1% w/v
Dipanaskan dlm WB pd suhu 60o,70o,80o,90oC
Disentrifus 5000 rpm selama 10’
Supernatan dituang dan diukur volumenya
Swelling power dihitung (g H2O/g berat sampel kering)
KARAKTERISASI AMILUM
Hasil
STABILITAS KEADAAN BEKU & CAIR cair beku
KARAKTERISASI AMILUM
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Cara kerja
Suspensi amilum 5 % w/v
Dipanaskan dlm WB selama ± 10’
Didinginkan dan dibekukan pada suhu -20oC selama 22 jam
Dicairkan dan disentrifus
Supernatan dituang dan diukur volumenya
Untuk pengujian pada 2 atau lebih siklus beku-cair dilakukan hal yang sama
Nilai lebih dari penelitian ini :– Amilum yang diperoleh adl dari bonggol pisang
yg belum banyak dimanfaatkan dan ketersediaannya melimpah.
– Bonggol pisang yg mengandung amilum yang lebih banyak adalah dari pisang tua (yg sdh berbuah)
– Amilum yg terasetilasi memiliki sifat yg lebih unggul drpd amilum tak terasetilasi.
Amilum mengandung gizi yg cukup shg dpt dikonsumsi.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat berguna di bidang kefarmasian yaitu sebagai salah satu bahan penyusun dari cangkang kapsul.
TERCAPAINYAN TARGET LUARAN
Pengujian karakteristik amilum terasetilasi dg anhidrida asetat
Uji mikroskopis amilumUji instrumentally ttg struktur amilum
menggunakan FT-IRUji nilai gizi ke lembaga pengujian.Publikasi hasil penelitian
RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Penelitian
(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Tanggal Kegiatan Hasil
26 Feb. ‘09 Konsultasi Studi pustaka lanjutan ttg biopolimer
7-8 Maret ‘09 Survey bonggol pisang
11-12 Maret ‘09 Reduksi simplisia dan maserasi pada bonggol muda
13 Maret ‘09 Penyaringan dengan Buchner Filtrat warna kuning dan diendapkan
17 maret ‘09 Pengambilan endapan Ternyata filtrat ditumbuhi mikroba karena tidak disimpan di kulkas
20 Maret ‘09 Perubahan metode isolasi amilum (bonggol dihaluskan dan langsung diperas menggunakan kain flanel) dan disimpan dalam kulkas, optimasi pada bonggol muda 500 g
Mengandung endapan putih amilum
24 Maret ’09 Penyaringan dengan pompa vakum Terdapat endapan warna coklat (bonggol pisang muda)
27 maret ’09 Pengeringan ± 48 jam lalu ditimbang Berat 0,6 g
Hasil dan perkembangan penelitian
30 Maret ’09 Isolasi pada bonggol pisang tua 500 g (bonggol dihaluskan dan langsung diperas airnya ), lalu disimpan dalam kulkas.
Terdapat endapan warna yang lebih putih daripada bonggol pisang muda
31 Maret ’09 Penyaringan dengan pompa vakum lalu dikeringkan
Hasil saringan lebih putih
2 April ’09 Hasil pengeringan kemudian ditimbang Berat 0.7565 g
10 April ’09 Survey bonggol pisang tua untuk scale up amilum
20 April ’09 Scale-up amilum Didapatkan berat amilum mencapai ± 6 gram
21 April ‘09 Optimasi asam asetat yang dibutuhkan untuk proses asetilasi.
Asam asetat yang digunakan untuk asetilasi sebanyak 2 dan 3 tetes, karena asam asetat yang digunakan adalah pro analisis sehingga dengan tetesan yang sedikit saja dapat mempengaruhi pH yang begitu besar
22 April ’09 Pengukuran % asetilasi dan derajat substitusi (DS)
Asam asetat 2 tetes diperoleh % asetilasi = 7.15 % dan DS = 0.29Asam asetat 3 tetes diperoleh % asetilasi = 7.41 % dan DS = 0.3Program Kreatifitas Mahasiswa bidang
Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Hasil dan perkembangan penelitian
Hasil dan perkembangan penelitian12 Mei ’09 Scale-up amilum ter-asetilasi dengan asam
asetat 2 tetes (amilum 3 gram) dan dikeringkan.
19 Mei ’09 Pengujian kapasitas retensi air. Berat akhir yang diperoleh pada masing-masing suhu.T = suhu kamar = (-) 0.154 gT= 70oC= (-) 0.002 gT= 80oC= (+) 0.511 gT= 90oC= (+) 0.523Kesimpulan :Mulai suhu 80oC kapasitas retensi menurun drastis sehingga terbentu gel
22 Mei ’09 1. Stabilitas keadaan beku dan cair2. Pengujian pengembangan dan kelarutan
1. Uji pada keadaan beku maupun cair hasilnya sama, yaitu setelah disentrifus sama-sama mengendap dan menunjukkan kestabilannya.2. 50oC = 1.8 ml 60oC = 1.6 ml 70oC = 1.9 ml 80oC = 1.4 mlMenunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, total karbohidrat semakin berkurang terutama mulai suhu 80oCProgram Kreatifitas Mahasiswa bidang
Penelitian(PKMP)Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Bonggol tuaBonggol muda
Endapan putih amilum
top related