pkm unesa pemanfaatan pati bonggol pisang sebagai bahan pengemas biodegradable dengan penambahan...
DESCRIPTION
Pemanfaatan Pati Bonggol Pisang Sebagai Bahan Pengemas Biodegradable Dengan Penambahan Jahe Sebagai AntioksidanTRANSCRIPT
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN PATI BONGGOL PISANG SEBAGAI BAHAN PENGEMAS
BIODEGRADABLE DENGAN PENAMBAHAN JAHE SEBAGAI
ANTIOKSIDAN
BIDANG KEGIATAN
PKM – Gagasan Tertulis
Diusulkan oleh:
Rizani Eka Ariska 11030234209 / 2011
Luy Inggaweni 11030234202 / 2011
Dyah Ayu Rachmawati 11030234208 / 2011
Dwi Handayani 12030194250 / 2012
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2014
PENGESAHAN PKM – Gagasan Tertulis
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Pati Bonggol Pisang
Sebagai Bahan Pengemas
Biodegradable Dengan
Penambahan Jahe Sebagai
Antioksidan.
2. Bidang Kegiatan : PKM – GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rizani Eka Ariska
b. NIM : 11030234209
c. Jurusan : Kimia
d. Universitas : Universitas Negeri Surabaya
e. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : Dusun Barat RT 1 RW 1
Balongpanggang - Gresik
f. Alamat E-mail : [email protected]
4. Anggota pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Dr. Suyatno M.Si.
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan no.tlp : Western Village Blok A2
Surabaya 085645385502
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 3.000.000,-
b.
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
Surabaya, 7 Maret 2014
Menyetujui,
Pembantu Rektor III UNESA
(Prof. Dr. Warsono, M. Si.)
NIP. 1966005191985031002
Pembantu Dekan III FMipa
(Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd)
NIP. 19650720 1991011 001
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Rizani Eka Ariska)
NIM. 11030234209
Dosen Pendamping
(Prof. Dr. Suyatno, M. Si.)
NIP. 19650720 1991011 001
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
dapat menyelesaikan karya tulis kami tepat waktu. Banyak rintangan yang telah
kami lalui untuk menyelesaikan karya tulis ini, tetapi tetap tidak menyurutkan
niat yang sudah bulat untuk menyelesaikannya.
Banyak ide yang tercuat mulai dari masalah kesehatan sampai ke
masalah lingkungan, tetapi penulis kali ini memilih tema pemanfaat pati
bonggol pisang sebagai alternatif dalam pembuatan plastik Biodegradable
sebagai pengemas makanan dengan penambahan jahe sebagai antioksidan.
Penggunaan kemasan plastik untuk pengemas makanan merupakan hal yang
sudah biasa dilakukan oleh semua orang. Akan tetapi plastik yang digunakan
adalah plastik sintetis yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga
dengan adanya plastik Biodegradable yang digunakan sebagai pengemas
makan diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Untuk
meningkatkan fungsi plastik Biodegradable , bukan hanya sebagai pengemas
tapi juga menjadi plastik yang dapat dimakan, penulis menambahkan ekstrk jahe
sehingga memberikan rasa yang khas dalam pembuatan plastik Biodegradable
yang dapat dimakan, setra memiliki fungsi lebih yaitu sebagai antioksidan,
melihat kandungan senyawa antioksidan yang terdapat dalam jahe.
Pada karya tulis ini yang kami kedepankan adalah ide konsep sistem
bukan ke masalah teknis, teknik implementasi dengan membuat sarana dapat
dibuat dengan teknologi yang lama dan dipilih yang paling fit sesuai teori yang
kami dapatkan di bangku kuliah.
Tak ada gading yang tak retak, penulis sadar kesempurnaan masih sangat
jauh dari karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan
berupa kritik dan saran untuk perbaikan karya tulis ini di kemudian hari.
Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Surabaya, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Judul ............................................................................................................. i
Lembar pengesahan ................................................................................................... ii
Kata pengantar ........................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................... iv
Ringkasan .................................................................................................................. v
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1
Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................................. 2
GAGASAN................................................................................................................ 3
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ......................................................................... 3
Solusi penanganan limbah plastik saat ini ................................................................. 3
Proses pembuatan kemasan Biodegradable ............................................................. 4
Pihak – pihak yang Dapat Membantu Mengimplementasikan gagasan ................... 7
Langkah – langkah strategi Implemetasi .................................................................. 8
Peluang dan tantangan dalam pemakaian Plastik biodegradable ............................. 10
KESIMPULAN ......................................................................................................... 11
Gagasan Yang Diajukan ............................................................................................ 11
Teknik implementasi ................................................................................................ 11
Prediksi Hasil............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12
LAMPIRAN .............................................................................................................. 13
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota .................................................................. 13
Lampiran 2 Biodata Dosen Pembimbing .................................................................. 17
Lampiran 3 Surat pernyataan Ketua Peneliti / pelaksana .......................................... 19
RINGKASAN
Produksi dari plastik Biodegradable dianggap sebagai sebuah cara yang
mungkin untuk memecahkan masalah limbah padat. Oleh karena itu, mulai
dikembangkan pengemasan bahan organik yang memiliki sifat mirip plastik namun
bersifat Biodegradable , dapat langsung dimakan yaitu pembuatan bahan pengemas
makanan edible. Polisakarida seperti pati dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan edible film. Bonggol pisang mempunyai kandungan pati 45,4% dan kadar
protein 4,35%. Potensi kandungan pati bonggol pisang yang besar dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pengemas makanan Biodegradable. Jahe dipilih sebagai sumber dari
antioksi dan untuk meningkatkan stabilitas dan mempertahankan nutrisi produk pangan
dengan melindungi produk dari ketengikan oksidatif, degradasi, dan diskolorasi.
Pembuatan edible film dilakukan dengan proses gelatinisasi pada suhu 85oC dengan
penambahan ekstrak jahe. Kemudian edible film yang terbentuk diuji kuat tarik
(ultimate tensile strength), ketebalan, persen perpanjangan (elongasi), modulus young,
laju transmisi uap air serta biodegradabilitasnya. teknik yang diberikan pada gagasan
(sistem) ini terfokus pada proses untuk jangka panjang. Langkah strategis untuk jangka
panjang terpusat pada dua pihak, yaitu calon pengguna produk dan peneliti. Hal ini
disebabkan karena pencemaran lingkungan oleh limbah plastik itu sendiri disebabkan
karena masyarakat yang kurang mengetahui bahaya dari plastik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang, sehingga penggunaan plastik sintesis tidak dapat
diminimalisir. Dengan adanya penelitian yang lebih lanjut plastik biodegradasi ini
semakin berkembang dan plastik sintesis sepenuhnya bisa diganti oleh plastik
biodegradasi.
JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan pati bonggol pisang sebagai bahan pengemas biodegradable dengan
penambahan jahe sebagai antioksidan
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Plastik telah dikenal luas dalam kehidupan manusia. Berbagai barang kebutuhan hidup mulai
barang-barang sederhana hingga barang-barang berteknologi terus meningkat menumbuhkan
kekhawatiran mengenai dampak buruknya terhadap lingkungan. Awalnya sifat-sifat plastik yang
ringan, praktis, ekonomis, dan tahan terhadap pengaruh lingkungan menjadi unggulan, sehingga
plastik dapat digunakan untuk menggantikan bahan-bahan lain yang tidak tahan lama. Akan tetapi
plastik juga banyak digunakan untuk barang sekali pakai sehingga sampah plastik semakin
bertambah, sementara proses degradasi secara alamiah berlangsung sangat lama. Sebagai akibatnya
sampah plastik menjadi masalah bagi lingkungan.
Data dari Kementrian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa setiap individu menghasilkan
rata-rata 0,8 kilogram sampah per hari. Sebanyak 15 persennya adalah plastik. Dengan asumsi 220
juta penduduk Indonesia,sampah plastik yang terbuang mencapai 26.500 ton per hari. Secara umum,
kebanyakan limbah plastik merupakan kemasan plastik non-Biodegradable yang berasal dari
sintesis minyak bumi. Plastik untuk kemasan merupakan plastik yang paling dominan digunakan
dibandingkan penggunaan untuk sektor lainnya, sehingga sampah kemasan plastik menyumbang
paling banyak limbah plastik
Oleh karena itu berdasarkan fakta dan kajian ilmiah yang ada serta meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan lingkungan lestari, mendorong dilakukannya penelitian
dan pengembangan teknologi bahan kemasan yang Biodegradable. Produksi dari plastik
Biodegradable dianggap sebagai sebuah cara yang mungkin untuk memecahkan masalah limbah
padat. Oleh karena itu, mulai dikembangkan pengemasan bahan organik yang memiliki sifat mirip
plastik namun bersifat Biodegradable , dapat langsung dimakan yaitu pembuatan bahan pengemas
makanan edible. Polisakarida seperti pati dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik
biodegraable.
Semua bagian tanaman pisang mulai dari akar sampai daun memiliki banyak manfaat,
terutama yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah buahnya. Sedangkan bagian tanaman pisang
yang lain, yaitu jantung, batang, kulit buah, dan bonggol jarang dimanfaatkan dan dibuang begitu
saja menjadi limbah pisang. Bonggol pisang ternyata mengandung gizi yang cukup tinggi dengan
komposisi yang lengkap. Bonggol pisang mengandung karbohidrat (66%), protein, air, dan mineral-
mineral penting. Bonggol pisang mempunyai kandungan pati 45,4% dan kadar protein 4,35%.
Potensi kandungan pati bonggol pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengemas
makanan Biodegradable .
Pada plastik biodegraable dapat ditambahkan bahan untuk meningkatkan stabilitas dan
mempertahankan nutrisi produk pangan dengan melindungi produk dari ketengikan oksidatif,
degradasi dan diskolorasi. Jahe dipilih sebagai sumber dari antioksidan karena mengandung
senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Gingerol
mampu bertindak sebagai antioksidan primer terhadap radikal lipida. Gingerol mempunyai aktivitas
antioksidan karena mengandung cincin benzene yang mengandung gugus hidroksil.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Penulisan ini memiliki tujuan untuk Mengganti plastik sintesis menjadi plastik yang mudah
untuk didegradasi Mengevaluasi potensi limbah bonggol pisang sebagai sumber pati dalam proses
pembuatan plastik biodegradable., Memanfaatkan limbah bonggol dan jahe agar menjadi sesuatu
yang lebih bermanfaat serta mengatasi limbah bonggol pisang dan jahe.
Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah Dapat memberikan informasi
pembuatan plastik biodegraable dari limbah pati bonggol pisang. Memberikan referensi kepada
usaha kecil atau menengah untuk memproduksi plastik biodegraable dari limbah pati bonggol
pisang dan jahe sebagai bahan pengemas Biodegradable yang bernilai jual tinggi, Pemanfaatan
berbagai limbah dalam pembuatan plastik biodegradable ini dapat membantu memecahkan
permasalahan polusi lingkungan oleh limbah, terutama limbah plastik.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Secara fisik, sampah plastik bisa menyumbat saluran air, mengotori lingkungan,
mengakibatkan pendangkalan sungai dan mengganggu struktur tanah. Sampah plastik yang
terkumpul dalam tanah akan membentuk lapisan kedap air, sehingga mengganggu masuknya air ke
dalam tanah. Gangguan masuknya air ke dalam tanah bisa mengakibatkan banjir di musim hujan.
Sementara jika lapisan sampah palstik berada dibawah tanah yang ditumbuhi tanaman akan
menyebabkan tanaman tersebut kesulitan untuk mendapatkan air sehingga pertumbuhannya
terganggu.
Bahan berbahaya lain yang dihasilkan dari pembakaran plastik PVC adalah dioksin yang bisa
merusak kesehatan dan diduga bisa menyebabkan penyakit kanker. Dioksin yang masuk ke dalam
tubuh, sekalipun dengan dosis rendah, bisa menimbulkan gangguan system reproduksi, system
kekebalan dan gangguan hormonal. Dioksin dalam tubuh ternak disimpan dalam lemak, sehingga
jika manusia menkonsumsi daging ternak, terutama lemaknya akan terkontaminasi dioksin.
Menurut Ir. Sah Johan Ali Nasiri,Ph.D, Senior Advisor Sentra Teknologi Polimer, BPPT,
kehidupan modern ini tidak bisa terlepas dari plastik. Pertumbuhan penggunaan plastik di negara
maju diperkirakan mencapai 4%, sedangkan di Indonesia kemungkinan lebih tinggi lagi karena
kebutuhan masih sekitar 10 kg/orang per tahun sementara di negara maju mencapai 50 kg/hari per
tahun. Hal tersebut, memberikan gambaran mengenai potensi pengembangan kemasan plastik
biodegradable. Penggunaan kemasan biodegradable diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi
permasalahan limbah plastik, lingkungan, dan pemanasan global.
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya
Kemasan ramah lingkungan merupakan sebuah konsep mengenai pengemas produk, baik
produk pangan atau non pangan yang tidak mengganggu kestabilan lingkungan apabila mengalami
kontak dengan unsur-unsur lingkungan, seperti air, udara, dan tanah (Bastioli, 2005). Kemasan yang
dimaksudkan adalah kemasan dari plastik. Pada awalnya plastik kebanyakan dibuat dari minyak
bumi dan bersifat nonbiogradable. Plastik sintetik mempunyai kestabilan fisiko-kimia yang sangat
kuat sehingga plastik sangat sukar terdegradasi secara alami (Suyatma, 2007). Oleh karena itu
plastik ini dianggap tidak ramah lingkungan karena sifatnya yang tidak bisa didegradasi secara
biologi ditanah dan tentunya akan mencemari tanah (Bastioli, 2005) . Jika plastik ini dihancurkan
dengan cara yang lain misalnya pembakaran, maka akan menghasilkan gas CO2 yang akan semakin
memperparah pamanasan global. Pengembangan kemasan ramah lingkungan merupakan alternatif
solusi dalam menanggulangi permasalahan kemasan plastik nonbiogradable.
Bahan dasar dalam pembuatan plastik biodegradable adalah bonggol pisang, oleh karena itu
pengembangan plastik biodegradable di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Bonggol
pisang adalah limbah dari pisang ternyata mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi
yang lengkap. Bonggol pisang mengandung karbohidrat (66%), protein, air, dan mineral-mineral
penting. Bonggol pisang mempunyai kandungan pati 45,4% dan kadar protein 4,35% .Proses
lanjutan dilakukan untuk menghasilkan plastik bidegradable.
Perbaikan Solusi Terdahulu
Proses Pembuatan Plastik Kemasan Biodegradable
Penelitian ini terdiri dari empat tahap utama, yaitu : penyiapan bahan, pembuatan plastik
biodegraable, karakterisasi plastik biodegraable, aplikasi plastik biodegraable. Pada gambar 1
dijelaskan skema pembuatan plastik biodegradable berbahan dasar pati bonggol pisang dngan
penambahan jahe sebagai antioksidan.
Gambar 1. Skema Pembuatan Plastik Biodegradable Berbahan Dasar Pati Bonggol Pisang dan Jahe
1. Penyiapan bahan
a. Pembuatan tepung pati dari pati bonggol pisang
Bonggol pisang yang digunakan yaitu bonggol pisang kapok kuning yang diperoleh dari
daerah Sukoharjo, Jawa Tenggah. Hal ini karena varietas pohon pisang yang digunakan
tersedia melimpah di daerah tersebut. Cara pembuatan pati bonggol pisang melalui
beberapa tahap diantaranya yaitu: Membersihkan bonggol pisang dari kotoran dan serabut
Persiapan alat dan bahan
Mulai
Ekstrak Jahe Isolasi Pati Bonggol
Pisang
Pembuatan Sediaan
Suspensi Pati Pencampuran bahan dan
pemanasan pada suhu
Pencetakan dan pengeringan
pada suhu 45oC selama 5-6 jam
Pendinginan pada suhu kamar
selama 6 jam
Pendinginan pada suhu kamar
selama 6 jam
Karakterisasi sifat mekanik dan
sifat kimia
Aplikasi
Gliserol
akarnya, kupas kulit bonggolnya hingga sampai ke bagian yang tidak ada lagi serat
kasarnya, Memotong bonggol pisang yang telah dibersihkan tadi sebesar kepalan tangan,
kemudian diparut, Setelah selesai memarut potongan bonggol pisang tersebut, bongkol
pisang tersebut di campurkan sedikit air untuk mempermudah pengambilan pati yang
terkandung dalam bonggol pisang tersebut., Memeras parutan bonggol pisang dengan
penyaring ampas menggunakan kain jadi pati yang tercampur air terpisah dari ampas,
Setelah air pati didapat biarkan beberapa saat agar patinya mengendap, lalu buang air yang
ada diatasnya, Mengeringkan pati bonggol pisang yang di dapat dengan bantuan sinar
matahari maupun alat pengering khusus, setelah kering maka jadilah tepung pati bonggol
pisang .
b. Ekstraksi Jahe
Ekstraksi jahe dilakukan berdasarkan metode yang digunakan oleh Hasyim (2008), yakni
rimpang jahe dibersihkan dan dicuci. Kemudian jahe diiris tipis-tipis untuk mempercepat
proses pengeringan dalam kabinet dryer pada suhu 60oC selama 6 jam. Setelah kering, jahe
diblender menggunakan blender kering, dan selanjutnya diseragamkan ukurannya dengan
pengayakan ukuran 40 mesh. Bubuk jahe selanjutnya ditambah dengan air panas dengan
rasio bubuk jahe : air sebesar 1 : 10 (b/v). Hasilnya kemudian disaring, sehingga diperoleh
ekstrak jahe. Selanjutnya ekstrak jahe yang telah didapat ini digunakan dalam pembuatan
plastik biodegraable. Selanjutnya ekstrak jahe yang telah didapat digunakan dalam
pembuatan plastik biodegraable dengan konsentrasi 10%.
2. Pembuatan plastik biodegradable
Ekstrak jahe 10 % ditambah 1,5% gliserol 1% air 87,5% kemudian dipanaskan dengan
menggunakan magnetic stirrer sampai suhu mencapai 80-85oC dengan kecepatan putar 400 rpm
atau sampai larutan pati mengalami gelatinasi dan menjadi homogen. Kemudian dimasukan
kedalam loyang 12,5 x 18,5 x 2 cm3. Cara pencetakannya dengan menuangkan 50 mL larutan
yang sudah tergelatinasi pada loyang kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 45oC
selama 6 jam dan selanjutnya dikeringkan pada suhu kamar selama 6 jam.
3. Karakterisasi plastik biodegraable
Uji karakteristik dari plastik biodegradable meliputi sifat mekanik film, dan biodegradabilitas.
Uji sifat mekanik plastik pati bonggol pisang. Pada penelitian ini sifat mekanik bahan
ditentukan melalui kuat tarik (ultimate tensile strength), ketebalan, persen perpanjangan
(elongasi), modulus young, laju transmisi uap air. Sedangkan Uji biodegradabilitas film plastik
bonggol pisang. Dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sampel film plastik
mengalami degradasi. Dalam pengujian ini mengandalkan mikroorganisme tanah dalam
membantu proses degradasi. Dimana sample berukuran 6x2 cm2 ditempatkan pada galian tanah
dan ditutup dengan kaca. Pengamatan terhadap sampel dilakukan dengan rentan satu hari.
Pihak – Pihak yang Dapat Membantu dalam Mengimplementasikan Gagasan
Adapun pihak yang dapat membantu untuk mengimplementasikan gagasan tentang
pemanfaatan limbah pati bonggol pisang sebagai bahan pengemas Biodegradable dengan
penambahan jahe sebagai antioksidan.
a. Pemerintah
Terdapat beberapa peran penting pemerintah untuk mengimplementasikan gagasan tentang
pemanfaatan limbah pati bonggol pisang sebagai bahan pengemas Biodegradable dengan
penambahan jahe sebagai antioksidan. Pertama, dalam hal ekonomi, untuk
mengimplementasikan, pemerintah mempunyai peran untuk memberlakukan kebijakan yang
bertumpu pada permintaan dan penawaran dengan prioritas utama adalah penciptaan pasar
domestik. Kedua, dalam hal pembangunan infrastruktur, pemerintah berperan dalam
memberikan dukungan infrastruktur, hal ini penting dibutuhkan karena biaya transaksi menjadi
rendah. Dukungan infrastruktur meliputi akses dari petani ke industri pengembangan plastik
Biodegradable dan pasar.
b. Lembaga Sosial
Lembaga social sangat penting kedudukannya sebgai lembaga yang memberikan sosialisasi
kepada masyarakat. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat adalah komponen penting agar
masyarakat beralih mengembangkan dan menggunakan plastik Biodegradable. Perubahan
paradigma bahwa pengembangan plastik Biodegradable bukan sekadar sebagai plastik yang
ramah lingkungan melainkan sebagai solusi dan investasi penting untuk disosialisasikan.
c. Lembaga Penelitian
Lembaga penelitian sangat berperan dalam riset untuk pengembangan plastik Biodegradable
selanjutnya. Dalam proses produksi plastik Biodegradable , pengeluaran untuk bahan baku
adalah terbesar. Dengan demikian, riset bioteknologi yang gencar dapat diketahui varietas
unggul yang dapat digunakan sebagai bahan dasar produksi plastik Biodegradable ,
karakteristik hama, perlindungan, dan keekonomisan jenis tanaman sebagai bahan baku plastik
Biodegradable
Langkah – langkah Strategis yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan Gagasan
Strategi adalah tindakan yang diambil untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Strategi
dibutuhkan untuk tetap dapat bertahan. Untuk mengoptimalkan potensi Indonesia, perlu adanya
landasan tentang cara pengembangan dan penggunaan Plastik Biodegradable .
a. Infrastruktur
Dukungan infrastruktur penting dibutuhkan karena biaya transaksi menjadi rendah.
Dukungan infrastruktur meliputi akses dari petani ke industri pengembangan plastik
Biodegradable dan pasar. Dengan demikian, pengembangan plastik Biodegradable yang
lebih intensif akan berdampak pada kegairahan pasar domestik dalam pengembangan plastik
Biodegradable. Selain itu, dukungan infrastruktur mendorong berkurangnya kesenjangan pola
pertumbuhan ekonomi antara sektor jasa (non-tradable) dan sektor penghasil barang (tradable)
di Indonesia.
b. Ekonomi
Potensi Indonesia dalam pengembangan plastik Biodegradable dapat dioptimalkan melalui
diversifikasi sumber bahan dasar plastik Biodegradable melalui penambahan aditif dalam
proses pembuatannya serta meningkatkan proses optimum dalam pembuatan plastik
Biodegradable. Hal ini mengingat kekayaan alam Indonesia yang melimpah dan menjaga sisi
keekonomisan plastik Biodegradable. Namun, belum adanya harga patokan plastik
Biodegradable di Indonesia jelas berakibat ketidakpastian mengembangkan usaha. Selain itu,
dilakukan pemilihan bibit yang baik, sistem pemupukan yang optimal, dan regenerasi tanaman
ubi kayu secara berkala. Pemanfaatan lahan-lahan marginal juga harus dimanfaatkan secara
optimal.
c. Hukum
Dalam hal regulasi dibutuhkan penetapan kewajiban pemakaian plastik Biodegradable pada
seluruh kemasan, dan masyarakat mendapatkan kemudahan dalam regulasi perdagangan. Selain
itu, pengawasan terhadap implementasi peraturan tentang Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) patut dipertahankan untuk menjaga kelestarian hutan.
d. Sosial
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat adalah komponen penting agar masyarakat
beralih mengembangkan dan menggunakan plastik Biodegradable. Perubahan paradigma bahwa
pengembangan plastik Biodegradable bukan sekadar sebagai plastik yang ramah lingkungan
melainkan sebagai solusi dan investasi penting untuk disosialisasikan. Untuk tetap menjamin
kelestarian lingkungan, maka diperlukan dukungan sektor swasta, lembaga riset, perguruan
tinggi setempat termasuk konsumen yang berpartisipasi penuh dalam proses pengambilan
keputusan berkaitan dengan lingkungan.
e. Riset Bioteknologi
Dalam struktur biaya produksi plastik Biodegradable, pengeluaran untuk bahan baku adalah
terbesar. Dengan demikian, riset bioteknologi yang gencar dapat diketahui varietas unggul yang
dapat digunakan sebagai bahan dasar produksi plastik Biodegradable, karakteristik hama,
perlindungan, dan keekonomisan jenis tanaman sebagai bahan baku plastik Biodegradable .
Hal ini sejalan dengan pendapat James (2006) bahwa peran bioteknologi modern juga
diperlukan untuk menghadapi kerusakan lingkungan sebagai akibat pola pertanian yang kurang
tepat. Riset bioteknologi pertama adalah identifikasi cara pengembangan pohon pisang dan
penggunaan bonggol pisang sebagai bahan baku plastik Biodegradable. Risat bioteknologi
kedua adalah identifikasi bahan- bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan hasil
produksi plastik Biodegradable yang optimum, baik dalam prosesnya maupun kualitas hasil
produksi.
Peluang Dan Tantangan Dalam Pemakaian Plastik Biodegradable
Adapun peluang yang didapat dari pemakaian plastik Biodegradable dari pati bonggol pisang
serta penambahan jahe sebagai antioksidan adalah :
1. Pembuatan Plastik Biodegradable ini sangat berpotensi, karena dapat memberikan nilai
tambah pada bonggol pisang yang sebelumnya hanya limbah dari pohon pisang menjadi
kemasan plastik yang ramah lingkungan.
2. Penambahan jahe sebagai sumber antioksidan berpotensi dalam memperkuat fungsi dari plastik
Biodegradable , selain ramah lingkungan juga sebagai perlindungan bagi bahan – bahan yang
dikemasnya dari bahaya radikal bebas.
3. Pengembangan plastik Biodegradable sebagai kemasan ramah lingkungan di Indonesia juga
dapat memacu tumbuh kembangnya sektor-sektor lain seperti ekonomi, lingkungan, pertanian,
dan iptek
4. pendayagunaan bonggol pisang dan jahe, sebagai bahan baku plastik Biodegradable dapat
membuka peluang terciptanya industri baru dan dapat meningkatkan sektor perekonomian
nasional.
Tantangan yang akan dihadapi dalam pembuatan plastik Biodegradable ini adalah :
1. Ketersediaan Bonggol pisang yang digunakan sebagai bahan dasar plastik Biodegradable
tergantung pada alam. Hal ini karena sebelum pohon pisang ditebang maka bonggol pisang
tidak bisa diambil.
2. Dibutuhkan Dukungan infrastruktur meliputi akses dari petani ke industri pengembangan plastik
Biodegradable dan pasar.
3. Dibutuhkan perijinan dari pemerintah untuk memeberikan kebebasan pada setiap daerah
mengembangkan plastik Biodegradable sesuai karakteristik tanah dan iklim wilayahnya.untuk
membantu pemenuhan kebutuhan dalam kemasan
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa plastik Biodegradable adalah jenis plastik yang
masih termasuk keluarga polimer tetapi memiliki struktur molekul yang dapat terdegradasi secara
biologis sehingga rentan terhadap kinerja mikroorganisme. Sedangkan plastik biodegraable merupakan
suatu lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan, dibentuk untuk melapisi makanan
(coating) atau diletakkan diantara komponen makanan (film) yang berfungsi sebagai penghalang
atau (barrier) terhadap massa (misalnya, kelembaban, oksigen, cahaya, lipida, zat terlarut) dan
sebagai pembawa aditif serta untuk meningkatkan penanganan suatu makanan. Diharapkan dengan
adanya kemasan makanan Biodegradable ini dapat memecahkan permasalahan polusi lingkungan
oleh limbah, terutama limbah plastik
Teknik Implementasi
Dalam proses implementasi dibutuhkan suatu teknik-teknik, teknik yang diberikan pada gagasan
(sistem) ini terfokus pada proses untuk jangka panjang. Langkah strategis untuk jangka panjang
terpusat pada dua pihak, yaitu calon pengguna produk dan peneliti. Hal ini disebabkan karena
pencemaran lingkungan oleh limbah plastik itu sendiri disebabkan karena masyarakat yang kurang
mengetahui bahaya dari plastik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga penggunaan
plastik sintesis tidak dapat diminimalisir. Dengan adanya penelitian yang lebih lanjut plastik
biodegradasi ini semakin berkembang dan plastik sintesis sepenuhnya bisa diganti oleh plastik
biodegradasi.
Prediksi Hasil
Sistem ini memerlukan suatu peran serta pemerintah, aparat Negara, dan para konsumen pengguna
plastik, sehingga dapat diperkirakan bahwa sistem ini memiliki peluang dan tantangan tersendiri
untuk mengimplementasikan. Plastik biodegradasi ini selain dapat mengatasi limbah plastik sintesis
juga dapat mengatasi limbah bonggol pisang yang kurang untuk dimanfaatkan serta untuk
mengoptimalkan jahe sebagai bahan antioksidan. Adapun tantangan yang dihadapi adalah
dibutuhkan uji coba secara mendalam mengenai plastik biodegradasi ini, karena plastik biodegradasi
ini masih sangat terbatas kegunaannya. Selain itu implementasi plastik biodegradasi menjadi produk
siap pakai masih sangat kurang penerapannya. Dengan besarnya pengguna plastik sintesis
diindonesia dan besarnya peluang serta manfaat penggunaan kemasan makanan biodegradasi ini
diharapkan dapat mengatasi pencemaran lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdel, E. M. Dan Bary. 2003. Handbook of Plastic Film. Sherwsbury: Rapra Technologi. Limited.
Alvest, V.D., S. Mali, A. Bele’ia dan M.V.E. Grossmann. (2007). Effect Of Glycerol and Amylase
Enrichment on Cassava Starch Film Properties. J. Food Engginering. 78: 941-945
Cagri, A., Z. Ustunol, and E.T. Ryser. (2004). Antimicrobial Edible Films and Coatings. Journal of
Food Protection, 67: 833-848
Callegarin, F., J.A.Q., Gallo, F. Debeauford and A. Voilley. 1997. Lipid and Biopackaging. J. Am
Oil. Sci. 74(10)1183-1192
Chiellina E, Corti A, Swift G. 2003. Biodegradation of thermallyoxidized, fragmanted low density
polyethylene. Polymer degradation and stability, 81: 341-351.
Firdaus, Feris, Sri Mulyaningsih, dan Hady Anshory. (2008). Sintesis Film Kemasan Ramah
Lingkungan dari Komposit Pati, Khitosan dan Asam Poliaktat dengan Pemlastik Gliserol:
Studi Morfologi dan Karakteristik Mekanik. LoGIKA. Vol. 5, (1). Agustus 2008.
Gontard. N., Guilbert., S., Cuq.J.L., (1993). Water and Glyserol as plastisizer Affectm Mechanical
and Water Barrier Properties at an Edible Wheat Gluten Film. J. Food Science. 58 (1): 206-211
Kawiji, Rohula Utami, Erwin Nur Hirmawan. 2011. Pemanfaatan Jahe (Zingiber officianale Rosc.)
dalam meningkatkan umur simpan dan aktivitas antioksidan “Sale Pisang Basah”. Jurnal
teknologi hasil pertanian, Vol.IV, (2), Agustus 2011.
Koswara S; Purwiyatno, H; dan Eko, H.P. 2002. Edible film. J Tekno Pangan Agroindustri. 1 (12):
183-196
Munajib Bsc, Drs. 1983. Teknologi Pengolahan Pisang. Jakarta : PT. Gramedia
Yuanita, dkk. 2008. Pabrik Sorbitol dari Bonggol Pisang (Musa Paradisiaca) dengan Proses
Hidrogenasi Katalitik. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia. Surabaya : ITS (Institut Teknologi
Sepuluh November).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri Ketua
1 Nama Lengkap Rizani Eka Ariska
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Kimia
4 NIM 11030234209
5 Tempat dan Tanggal Lahir Gresik, 27 April 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 085706012327
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi : SDN Klotok 2 Gresik
SMPN 1
Balongpanggang
SMKN 1
Cerme
Jurusan - - Kimia Analis
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan
apabila terdapat kesalahan, Saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Surabaya, Maret 2014
(Rizani Eka Ariska)
A. Identitas Diri Anggota
1 Nama Lengkap Luy Inggaweni
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Kimia
4 NIM 11030234202
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bondowoso, 8 Agustus 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 089601268385
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Sukosri 4
Bondowoso
SMPN 1 Sukosari Bondowoso
SMAN 1
Tenggarang
Bondowoso
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila
terdapat kesalahan, Saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Surabaya, Maret 2014
(Luy Inggaweni)
A. Identitas Diri Anggota
1 Nama Lengkap Dyah Ayu rachmawati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Kimia
4 NIM 11030234208
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 18 November 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 085731084911
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Kaliasin 4 Surabaya
SMP Negeri 5
Surabaya
SMA Yayasan Pupuk
Kaltim, Bontang
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n
T
i
m
u
r
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila
terdapat kesalahan, Saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Maret 2014
(Dyah Ayu Racmawati)
Identitas Diri Anggota
1 Nama Lengkap Dwi Handayani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Pendidikan Kimia
4 NIM 12030194250
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kampar, 19 September 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon / HP 085730022520
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 008 Pantai
Cermin, Riau
MTs Darul Hikmah Pekanbaru, Riau
MA Darul Hikmah Pekanbaru, Riau
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar
dan apabila terdapat kesalahan, Saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Maret 2014
(Dwi Handayani)
Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing
1. Nama : Prof. Dr. Suyatno, M.Si
2. NIP : 196507201991011001
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 20 Juli 1965
4. Jenis Kelamin : Laki - Laki
5. Status Perkawinan : Kawin
6. Agama : Islam
7. Golongan/Pangkat : IVc/ Pembina Tk. I
8. Jabatan Fungsional : Guru Besar
9. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
10. Alamat : Jl. Ketintang Surabaya (60231)
11. Telp/Faks : 031-8280009
12. Alamat Rumah : Western Village Blok A2 Surabaya
13. Telp/Faks : 085645385502
14. Alamat e-mail :
-
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/Bidang Studi
1990 S-1 IKIP NEGERI SURABAYA PENDIDIKAN KIMIA
1995 S-2 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KIMIA
2008 S -3 UNIVERSITAS AIRLANGGA PENDIDIKAN MIPA
PENGALAMAN PENELITIAN
* Nara Sumber
2011 Briononic Acid from the Hexane Extract of Sandoricum koetjape Merr (Meliaceae)
(Indonesian Journal of Chemistry, 6 [3] 304-306, 2006, Coauthor).
2011 Chemical Constituents of the Fern Chingia sakayensis (Zeiller) Holtt (Natural Product
Communications, 2 [5] 579-580, 2007, Author).
2008 Fasilitator dalam Workshop Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Kimia
untuk Guru Kimia SMA/K PPPK Petra Surabaya
2011 Flavonoids from the Fern Chingia sakayensis (Zeiller) Holtt and Evaluation of Their
Cytotoxicity againts the Murine Leukemia P-388 Cells (Natural Product
Communications, 2 [9] 917-918, 2007, Author).
2011 Himpunan Kimia Indonesia
2011 Kimia Bahan Alam Indonesia
2011 Kimia Organik II
2011 Kimia Organik III
2011 Kimia Organik IV
2008 Pelatihan Analisis Standart Kelulusan Kimia (MAN 3 Malang, 9 Nopember 2008)
2011 Pemakalah Utama Seminar Nasional Kimia Jurusan Kimia FMIPA UNESA
(Keragaman Kimiawi dan Bioaktivitas Senyawa Metabolit Sekunder dari Tumbuhan
Paku (Pteridophyta)
2011 Penentuan Struktur Molekul
2009 Profil Guru Kimia di Era Globalisasi (Pelatihan Media Pembelajaran, SMKN 1
Sidoarjo, 2009)
2009 Satyalancana Karya Satya 10 Tahun
2011 Senyawa Antikanker dari Tumbuhan Paku Perak (Pityrogramma calomelanos)
2011 Stereokimia
2010 Strategi Sukses Dalam Olimpiade Sains (Diklat Pengembangan Satuan Mata Pelajaran
Olimpiade Guru SD di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, 16 Juni 2010)
2011 Synthesis of a Sunscreen Compound n-octyl Para-Methoxy Cinnamat Using Ethyl
Para Methoxy Cinnamat Isolated from Kencur Tuber (Kaemferia galanga L.) as Raw
Material (Jurnal Ilmu Dasar, 9 [1] 22-27, Januari 2008, Coauthor)
* Publikasi & Jurnal Ilmiah
2011 Senyawa alkohol rantai panjang dan sterol dari tumbuhan Pacar Cina (Aglaia odorata)
(Meliaceae)
2011 Senyawa Antikanker dari Tumbuhan Paku Perak (Pityrogramma calomelanos)
2011 Senyawa diterpen norlabdan baru dari tumbuhan Austroeupatorium inulifolium
2011 Senyawa flavonoid antiperoksidasi lipid dari tumbuhan paku cina (Pteriss vittata)
2011 Senyawa steroid dari tumbuhan paku cina (Pteriss vittata)
2011 Uji aktivitas tabir surya senyawa turunan sinamat dari rimpang kencur (Kaemferia
galanga)
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini
adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, Saya bersedia
mempertanggungjawabkannya.
Maret 2014
(Prof. Dr. Suyatno, M.Si.)
Lampiran 3
Surat Pernyataan Ketua TIM
Kop Surat
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rizani Eka Ariska
NIM :11030234209
Program Studi : S1 Kimia
Fakultas : MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul Pemanfaatan
Pati Bonggol Pisang Sebagai Bahan Pengemas Biodegradable Dengan Penambahan
Jahe Sebagai Antioksidan yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat
original dan belum pemab dibiayai oleb lembaga atau sumber dana lain. Bilamana
di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pemyataan ini, rnaka Saya
bersedia dituntut dan diproses denga ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh
biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar – benarnya.
Surabaya, 7 Maret 2014
Yang menyatakan
Ketua Pelaksana
(Rizani Eka Ariska)
NIM. 11030234209
Pembantu Rektor III
(Prof. Dr. Warsono, M. Si.)
NIP. 1966005191985031002