body shop international
Post on 08-Aug-2015
44 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BODY SHOP INTERNATIONAL
Perusahaan pengecer asal Inggris, “Body Shop International”, selalu
menjadi contoh utama sebagai perusahaan yang selalu melakukan
perjanjian bisnis secara etis dan bertanggung jawab sosial. Pendiri
perusahaan dan CEO-nya, Anita Roddick, pernah menjadi seorang
pembicara yang penuh semangat tentang pentingnya etika dan tanggung
jawab sosial. Body Shop bersaing di bidang kosmetik internasional dan
pasar toiletrie, tetapi mereka menawarkan produk yang unik yang
berdasarkan ramuan alami. Perusahaan ini pada dasarnya telah berhasil
melakukan uji coba salah satu produknya yang berisi ramuan buatan atau
dibungkus dengan eraborately yang diuji pada hewan. Produk yang
ditawarkan adalah produk yang memperhatikan kesehatan hewan dan
lingkungan.
Di bawah sebuah program yang bernama “Trade Not Aid”, Body
Shop menyatakan bahwa mereka banyak membeli ramuan untuk
produknya dari produsen “Dunia Ketiga”, dan tanggung jawab perusahaan
adalah membayar pemasok dengan baik. Hai ini juga memberikan nilai
tambah untuk mengembalikan modal perusahaan, di mana para pemasok
pada dasarnya juga mendukung proyek berjenis kesehatan dan
pendidikan. Komitmen yang mengutamakan tanggung jawab sosial ini
sangat membantu perkembangan Body Shop dari toko tunggal di tahun
1976 menjadi usaha yang cakupannya lebih luas dengan 1.100 toko di 45
negara dengan pendapatan tahunan lebih dari $ 700 milyar pada tahun
1995.
Roddick menyatakan,
Kamu dapat menjalankan sebuah usaha dengan cara yang berbeda
dari kebanyakan usaha yang sudah ada. Kamu dapat mengumpulkan
keuntungan dan menguasainya dengan bekerja tanpa ada rasa takut.
Kamu dapat menulis kembali dalam buku bagaimana syarat-syarat
perusahaan untuk saling berhubungan dengan komunitas, tanggung jawab
global, dan perana dari mendidik pelanggan dan pemegang saham dalam
perdagangan “Dunia Ketiga”, dan kamu dapat melakukan semua ini dan
tetap mengikuti permainan di dalam kota (Wall Street - Inggris), di mana
masih terjadi kenaikan mata uang dan kesenangan perusahaan dalam
memberi keuntungan yang mengagumkan kepada para pemegang saham
atas investasi mereka.
Pernyataan ini terdengar sangat baik dan bagus, filosofi Roddick
telah membantu Body Shop menuju ke komunitas bisnis yang beretika.
Akan tetapi, semuanya hancur lebur pada pertengahan 1994 ketika
seorang jurnalis Jon Entine, menerbitkan artikel yang sangat kritis
terhadap toko perawatan tubuh tersebut di sebuah majalah etika bisnis.
Diantaranya, Entine membuat pernyataan sebagai berikut :
Body Shop banyak menggunakan bahan yang telah kadaluarsa
yang komposisi produknya menggunakan formula nonrenewable
petrokimia.
Banyak produk yang mencemarkan dan berisi formaldehida,
yaitu sebuah ramuan buatan.
Body Shop telah menggunakan ramuan dalam produknya
yang telah diuji pada hewan.
Bertentangan dengan pernyataan perusahaan, produk Body
Shop yang menggunakan ramuan sebagai sumbernya berjumlah
sangat kecil dan melalui perdagangannya ia sama sekali tidak
membantu programnya. Lagi pula, Body Shop tidak pernah
membayar upah pertama untuk produk “Dunia Ketiga”, seperti
pernyataannya yang telah dipublikasikan.
Organisasi Sumbangan Sukarela dan Standar Lingkungan
selalu dikecewakan oleh penyataan perusahaan, hingga tahun 1994
perusahaan tidak pernah menyumbang lebih dari 1,24 %
keuntungan sebelum kena pajak kepada organisasi tersebut.
Perusahaan mengarang cerita tentang asal eksotis sebagian
dari produknya.
Artikiel Entine merupakan tanggapan dari kiat-kiat yang diberikan
oleh Gordon Roddick, pimpinan Body Shop International. Dalam sepuluh
halaman surat, dan dikirim ke eluruh langganan majalah etika bisnis,
Roddick menyatakan, “artikel Entine berisi banyak kebohongan,
penyimpangan, dan ketidakakurasian yang nyata. Saya menemukan
hanya sedikit yang adil dalam artikel ini”. Roddick mengirim surat dengan
tujuan untuk memberi sangkalan yang rinci terhadap pernyataan Entine.
Sebagai contoh, setelah Roddick mengamati artikel Entine.
Dengan hormat, ditujukan kepada pelanggan program “Not
Aid”
Setelah seluruh program “Trade Not Aid” berlanjut,
perkembangan sekitar (penyataan Entine) sama sekali tidak
menggunakan data yang relevan. Persentasi dari ramuan yang kami
buat tersebut berasal dari proyek “Trade Not Aid”. Apakah angka
menyatakan tujuan ? Ini tentunya membantu kita untuk mengetahui
bahwa tidak ada sesuatupun yang menggambarkan tentang
efektivitas usaha kami. Atau kami harus menentukan jumlah
waktu/jam kerja pemeliharaan proyek ini ? Atau rintangan yang kami
atasi dalam kaitannya dengan ketiadaan infrastruktur dalam
tiadanya kesepakatan ketiga komunitas dunia ?
Satu contoh ramuan, seperti minyak kacang atau mentega
dan kokoa Brazil, mungkin membutuhkan 2 tahun atau lebih untuk
memberdayakan dan mengembangkannya. Percayalah, ada banyak
jalan yang lebih mudah untuk berdagang daripada mengambil resiko
usaha. Kami melakukan hal tersebut karena kami diminta
membantu komunitas waralaba mereka sendiri. Satu-satunya yang
menjadi ukuran signifikan pada kesuksesan kami adalah banyaknya
orang yang secara langsung mempengaruhi keuntungan aktifitas
kami. Itu adalah angka yang saya maksudkan dan saya bangga
mengatakan, bahwa angka tersebut akan menuju ke ribuan.
Body Shop mengikuti perkembangan serangan Entine melalui
sebuah lembaga pengawas independen “Pengawas Etika” dengan pondasi
ekonomi baru, yaitu konsultan etika dasar bisnis di London. Pada bulan
Januari 1996, pemeriksaan keuangan melaporkan 93 % karyawan Body
Shop merasakan perkembangan misi perusahaan tentang lingkungan
sosial dan tanggung jawab. Pembeli dan pelanggan dari berbagai negara
semakin berkembang, sementara itu komunitas miskin berkurang sebesar
30 % selama tahun 1995. Pemeriksa keuangan juga mencatat kurang dari
2 % dari perusahaan yang memasukkan bahan baku yang datang dari
program “Trade Not Aid” di tahun 1995, meskipun sekitar 17,8 %
perlengkapan yang terjual di Body Shop seperti sikat dan spon datang dari
program tersebut. Perusahaan menyumbang 2,3 % laba sebelum pajak
untuk amal pada tahun 1995.
Pertanyaan
1. Apakah Anita Roddick benar ketika dia mneyatakan bahwa
menjalankan sebuah bisnis dengan cara yang sangat etis dan
bertanggung jawab sosial dapat memberikan keuntungan yang
mengagumkan bagi para pemegang saham atas investasi mereka ?
2. Apakah persentase dari ramuan yang berasal dari proyek “Trade Not
Aid” adalah data statistik yang tidak relevan seperti yang
dinyatakan oleh Gordon Roddick ?
3. Evaluasi pernyataan Body Shop yang menjadi pertanggungjawaban
secara etis untuk mengatasi laporan audit etika !
Jawaban
1. Benar, karena penyataan Anita Roddick tersebut telah terbukti pada
perusahaan yang didirikannya, Body Shop International. Dengan
cara yang etis dan bertanggung jawab sosial, Anita Roddick telah
merubah Body Shop International dari toko tunggal di tahun 1976
menjadi usaha yang cakupannya lebih luas dengan 1.100 toko di 45
negara dengan pendapatan tahunan lebih dari $ 700 milyar pada
tahun 1995. Usaha yang didirikan oleh Aanita Roddick ini telah
memberikan keuntungan yang luar biasa bagi para pemegang
saham atas investasinya.
2. Yang dimaksudkan tidak relevan oleh Gordon Roddick dalam
pernyataannya adalah adanya ketidaksesuaian antara data yang
dinyatakan oleh Entine dengan kenyataan yang terjadi pada
perusahaan. Memang benar data yang didapatkan oleh Entine dari
luar perusahaan adalah fakta, namun ia tidak mengetahui situasi
dan kondisi yang sebenarnya terjadi di dalam perusahaan, di mana
perusahaan menggunakan cara yang berbeda untuk mencapai
tujuannya tetapi dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
3. Pertanggungjawaban Body Shop atas laporan audit etika :
a. Pada bulan Januari 1996, pemeriksaan keuangan melaporkan
93 % karyawan Body Shop merasakan perkembangan misi
perusahaan tentang lingkungan sosial dan tanggung jawab.
b. Selama tahun 1995, pembeli dan pelanggan dari berbagai
negara semakin berkembang, sementara itu komunitas miskin
berkurang sebesar 30 %.
c. Di tahun 1995, pemeriksa keuangan mencatat kurang dari 2 %
dari perusahaan yang memasukkan bahan baku yang datang dari
program “Trade Not Aid”, meskipun sekitar 17,8 % perlengkapan
yang terjual di Body Shop seperti sikat dan spon datang dari
program tersebut.
d. Pada tahun 1995, perusahaan menyumbang 2,3 % laba
sebelum pajak untuk amal.
MID MANAJEMEN STRATEGIK
“BODY SHOP INTERNATIONAL”
Oleh :
1.Hendy Kusuma ( A1B 005 058
)
2.Irwan Cahyadi ( A1B 005 076
)
3.Wibowo Dwi Praditya ( A1B 005 144
)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MATARAM
2010
top related