bio data -...
Post on 24-Apr-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BIO DATA Nama : Adnan M.Baralemba
TTL : Palu, 22 April 1959
Jabatan : Widyaiswara Madya
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Tkt 1 / IVB
Unit Kerja : Pusbangtendik Kemdikbud Jakarta
Status : Kawin
Pengalaman Kerja : Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Widyaiswara
Keikutsertaan dalam Kediklatan:
1. LKI Fisika meliputi: Diklat PKG, Ket Proses, Imtaq, CTL, Pemb Berbasis Kompetensi, Lesson Study,
2. Kasek dan Pengawas : MBS, Asessor BAN-SM; Asessor PPK Kasek dan Pengawas Sekolah; Asessor PK guru, PK Kasek dan PK Pengawas Sekolah.
3. Widyaiswara : KTI, Pelayanan Publik, TOF Dik PIM III dan IV ,TOF Prajab
E-mail: adnanbaralemba2@gmail.com
HP. 081318698184
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN (Preambule)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 06:17
Company Logo
MASYA-RAKAT
PEMERIN-TAH
SWASTA
KETIKA BERBICARA TENTANG NEGARA MAKA ADA 3
UNSUR YG TIDAK BISA TERPISAHKAN PADA SEBUAH
NEGARA. MENGAPA?
4
BUTUH
KOMPETENSI
MISI NEGARA
GGGG--rtnrtn 77
KEPEMERINTAHAN KEPEMERINTAHAN
YANG BAIK YANG BAIK
•UU NOMOR 25 THN 2009 TTG. “Pelayanan Publik”
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, Mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
VISI ALINEA II
Mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu berdaulat adil dan makmur
LAGU BAGIMU NEGERI
Company Logo
Dulu:
Bermula dari penjara…
berakhir menjadi pejabat negara....
Company Logo
Sekarang:
Bermula dari pejabat negara..
....dan berakhir di Penjara
Hero to Zero
Company Logo
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RASA/ KARSA
OLAH RAGA
beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik
ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja
bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih
cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif
KONFIGURASI NILAI (SOSIAL-KULTURAL-PSIKOLOGIS)
7
Company Logo
YOUR SITE HERE PP 46 Thn 2011 Ttg Penilaian Prestasi Kerja PNS ada 6 Perilaku Kerja
1.Sopan
2.Memuaskan
Melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas, tidak menyalahgunakan wewenang, berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.
Menyelesaikan tugas dgn:
Mengutamakan kepentingan
kedinasan daripada
kepentingan pribadi dan/atau
golongan
Mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab
Mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi
Bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan yang baik
Company Logo
PERCEPATAN PEMBERANTASAN
KORUPSI
Company Logo
DESKRIPSI SINGKAT
Mata Diklat ini membahas tentang konsep,
peraturan, strategi dan implementasi percepatan
pemberantasan korupsi di Indonesia, serta
penyebab dan permasalahan seputar korupsi,
yang disajikan dengan menerapkan metode
antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi dan
simulasi.
Company Logo
TUJUAN MATA DIKLAT
Setelah mengikuti pembelajaran
ini, peserta diharapkan mampu
memahami sikap anti korupsi dan
cara mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya
Company Logo
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Diharapkan peserta dapat:
1. menjelaskan sikap dan perilaku anti korupsi;
2. menjelaskan peraturan tentang korupsi di Indonesia;
3. menjelaskan program percepatan anti korupsi;
4. menjelaskan penyebab dan permasalahan seputar
korupsi; dan
5. menjelaskan langkah-langkah pemberantasan korupsi di
bidang tugasnya.
Company Logo
RUANG LINGKUP MATERI PPK
1. Sikap dan perilaku anti korupsi
2. Peraturan perundang-undangan tentang korupsi
3. Program percepatan anti korupsi
4. Penyebab dan permasalahan korupsi
Langkah- langkah pemberantas- an korupsi
Kepada Siapa
Instruksi Presiden
No.24 Tahun 2004
ditujukan?
Bagaimana
Keikutsertaan
Indonesia dalam
Konvensi PBB
Mengenai
Korupsi?
Apakah Korupsi
itu?
Bagaimana Jenis-
Jenis Korupsi?
Apa saja yang
termasuk Delik-
Delik Tindak
Pidana Korupsi?
Bagaimana
membangun sikap
anti korupsi
Bagaimana Peran
Serta Masyarakat
Dalam Mencegah
dan Memberantas
Korupsi?Niat,Sema
-ngat, dan
KomitmenPK
Bagaimana Indeks
Prilaku Anti
Korupsi di
Indonesia?
Bagaimana Masa
Peraturan Militer?
Bagaimana Masa
Undang-Undang
No 24/Prp/Tahun
1960?
Bagaimana Masa
Undang-Undang
No 3 Tahun 1971?
Bagaimana Masa
Undang-Undang
no 31 Tahun 1999?
WAKTU 12 JAM PELAJARAN
INFO
Tim
Pemberantasan
Korupsi?
Komite Anti
Korupsi
Komite Empat
Obstib
Tim
Pemberantasan
Korupsi
KPKPN
Company Logo
BAGIAN 1
Sikap dan perilaku anti korupsi A. Bagaimana membangun sikap anti korupsi
B. Bagaimana Peran Serta Masyarakat Dalam Mencegah dan
Memberantas Korupsi?
C. Niat,Semangat, dan KomitmenPK
D. Bagaimana Indeks Prilaku Anti Korupsi di Indonesia?
Company Logo
A. Bagaimana membangun sikap anti
korupsi
Company Logo MEMBANGUN SIKAP ANTI KORUPSI
INI ADALAH SALAH SATU CIPTAAN ALLAH,
TUHAN YANG MAHA ESA
Company Logo INDONESIA PALING INDAH
Company Logo
ALLAH MENCIPTAKAN ALAM INDONESIA BEGITU KAYA
Company Logo KALAU ALLAH BERKEHENDAK TAK ADA MANUSIA YANG BISA
MENCEGAHNYA
Company Logo MENGAPA TELAH LAMA KITA MERDEKA TETAPI MASIH
ADA KONDISI SEPERTI INI?
Company Logo
Company Logo
PANTURA 2013 = Rp 245 m, 2014 = 424,3 m
Membangun sikap anti korupsi adalah manata
kembali cara pandang dan respon terhadap hal-hal
yang berbau korupsi
Kalau awalnya kita hanya acuh dan menyerahkan masalah ini
pada petugas yang berwenang, mulai saat ini kita harus berani mengambil sikap
dan keputusan terhadap pelaku korupsi.
Korupsi adalah
perbuatan yang jahat
VIDEO-1
Company Logo MEMBANGUN SIKAP ANTI KORUPSI
Menurut Mulyaningtyas & hadiyanto, 2007) membangun sikap anti korupsi bisa
di mulai dengan cara:
Meningkatkan kadar keimanan dan ketagwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa
Ikut serta membina hubungan antar anggota keluarga yang harmonis,
rukun, terbuka, saling menghargai, peduli, menghormati, menjaga, dan
membina kebersamaan sejati
Bersama rekan dan teman hendaknya saling menjaga dan membimbing agar
tetap hidup di jalan lurus, baik dan benar.
Memiliki nilai-nilai kehidupan yang cukup untuk memperkuat diri sehingga
menjadi pribadi yang tegak, tegas dan berprinsip sesuai suara hati/hati
nurani.
Meliliki perasaan dan keasadaran akan pentingnya menjaga harga diri,
mampu dengan bijak mengolah realitia kehidupan
Memiliki kemampuan untuk menahan diri sehingga mampu mengendalikan
diri
Bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang yang potensial untuk
membangun kebaikan dan mutu kehidupan
Company Logo
B. Bagaimana Peran Serta Masyarakat
Dalam Mencegah dan
Memberantas Korupsi?
Company Logo
Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR) adalah perbuatan yang
menyelewengkan atau menyalahgunakan uang Negara untuk
kepentingan pribadi atau orang lain.
Memberantas korupsi bukanlah perkara yang mudah. Diperlukan
upaya sungguh-sungguh dan didukung oleh semua pihak untuk
memberantasnya.
Upaya-upaya pemberantasan korupsi terus berlangsung hingga
sekarang ini. Upaya-upaya pemberantasan atau pencegahan tindak
pidana korupsi dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut :
1. Pengawasan oleh lembaga masyarakat
2. Lembaga pengawas seperti DPR, DPRD, BPK, BPKP, dan
Bawasda
3. Lembaga pengawas Independen seperti KPK
4. Lembaga penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan
Pengadilan
Company Logo
Peran Aktif Masyarakat Dalam Melawan Korupsi:
Jika kita mengetahui adanya dugaan tindak pidana korupsi, segera laporkan
kepada KPK.
Kita juga perlu memberikan apresiasi terhadap instansi pemerintah dan
pegawainya yang telah melakukan pelayanan publik dengan baik.
Tidak perlu khawatir dan ragu. Undang-undang telah memberikan hak dan
melindungi kita untuk melakukan pelaporan ini.
KPK menjamin kerahasiaan identitas, selama pelapor tidak
mengungkapkannya.
Anda dapat memantau perkembangan laporan anda dengan membuka
kotak komunikasi rahasia tanpa khawatir identitas Anda akan diketahui oleh
siapapun. Karena itu, tunggu apalagi. Sekaranglah saat yang tepat untuk
ambil bagian dalam menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran akibat
korupsi.
Company Logo
Bentuk-bentuk peran serta masyarakat dalam memberantas korupsi, antara lain:
Pertama, peran sebagai informan atau penyuplai informasi.
Kedua, peran sebagai penyebar isu.
Ketiga, peran sebagai pengawas.
Keempat, pesan moral melalui pendidikan.
Strategi penggalangan keikutsertaan masyarakat ini dijabarkan dalam sejumlah kegiatan yang
terdiri dari:
1. Pengembangan hubungan kerja sama antara KPK dengan lembaga-lembaga publik disertai
dengan perumusan peran masing-masing dalam upaya pemberantasan korupsi
2. Pengembangan hubungan kerja sama antara KPK dengan lembaga-lembaga
kemasyarakatan, sosial, keagamaan, profesi, dunia usaha, swadaya masyarakat (LSM) dll.,
disertai dengan perumusan peran masing-masing dalam upaya pemberantasan korupsi
3. Pengembangan hubungan kerja sama antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan mitra
pemberantasan korupsi di luar negeri secara bilateral maupun multi lateral
4. Pengembangan dan pelaksanaan kampanye anti korupsi nasional yang terintegrasi dengan
diarahkan untuk membentuk budaya anti korupsi
5. Pengembangan data base profil korupsi
6. Pengembangan dan penyediaan akses kepada publik terhadap informasi yang berkaitan
dengan korupsi
Company Logo PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PPK
Undang-Undang No 31 Tahun 1999 jo. UU No 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan tindak
Pidana Korupsi dalam Bab V nya mengatur tentang peran serta masyarakat dalam
pemberantasan korupsi, sebagaimana dicantumkan dalam Pasal 41 yang pada intinya
masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi,
peran serta tersebut dapat diwujudkan dengan:
1. hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak
pidana korupsi;
2. hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh dan memberikan informasi
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi pada penegak hukum yang menangani
perkara tindak pidana korupsi;
3. hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggungjawab kepada penegak hukum
yang menangani perkara tindak pidana korupsi;
4. hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan kepada
penegak hukum dalam waktu 30 (tiga puluh) hari.
5. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal:
a. Melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c.
b. Diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan dan di sidang pengadilan
sebagai saksi pelapor. Saksi atau saksi akhli, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Company Logo PERAN MASYARAKAT DALAM PPK
Hendaknya masyarakat dalam berperan serta
memberantas korupsi menyampaikan bukti-bukti adanya
tindak pidana korupsi.
Adapun alat bukti itu dapat berupa :
– Pemeriksaan setempat
– Surat/Akta (Surat Keputusan, Sertipikat Tanah, Disposisi, Surat
Perjanjian dll)
– Keterangan Saksi (Saksi Akhli, saksi yang memberatkan, dan
saksi yang meringankan)
– Sumpahan
– Persangkaan
– Pengakuan (dari saksi, tersangka, terdakwa, orang yang melihat,
mengetahui peristiwa tersebut)
Company Logo
C. Niat,Semangat, dan Komitmen PK
Company Logo
BAPAK DAN IBU YANG SAYA HORMATI: APAKAH KITA YAKIN BAHWA TUHANLAH YANG MENGHIDUPKAN
ANDA SAAT DI ALAM KANDUNGAN?
APAKAH KITA YAKIN BAHWA SAAT DALAM ALAM KANDUNGAN ADA
PERJANJIAN KITA DENGAN TUHAN?
APAKAH KITA YAKIN PULA BAHWA TUHAN MENGHIDUPKAN KITA
ADA TUJUANNYA? Spiritual
Accountability BAPAK DAN IBU YANG SAYA HORMATI:
Tuhan menciptakan kehidupan, memberikan amanah di pundak
manusia untuk mengurusnya
Semakin baik kualitas spiritual manusia akan membuat
manusia menjadi amanah, berempati dan santun
D. NIAT, SEMANGAT DAN KOMITMEN ANTI KORUPSI
Jika kita selalu ingat pada Tuhan, maka pasti niat anti korupsi
semakin kuat, Kita semua ini tidak ingin urusan dunia merusak
perjanjian dengan Tuhan dan menjadi beban bagi kehidupan
setelah dunia.
BAPAK DAN IBU YANG SAYA HORMATI:
marilah kita bangun integritas diri, keluarga, organisasi serta bangsa dan
anti korupsi menjadi energi yang selalu menyemangati untuk bergerak
memberantas korupsi
Company Logo
MENYANI BERSAMA
PENUH PENJIWAAN DAN PENGHAYATAN
LAGU
Company Logo PESERTA DIMINTA UNTUK MEMIMPIN DOA
YA ALLAH, KAMI ADALAH MANUSIA BIASA,
TIDAK LUPUT DARI SEGALA KESALAHAN.
KAMI PERCAYA BAHWA SEKECIL APAPUN
KESALAHAN YANG KAMI LAKUKAN AKAN
KAMI PERTANGGUNGJAWABKAN
KEPADAMU YA ALLAH
YA ALLAH KAMI MEMILIKI TEKAD UNTUK
MEMPERJUANGKAN SEMUA KEBENARAN DI
MUKA BUMI INI DEMI ENGKAU YA ALLAH
YA ALLAH, KAMI SADAR BAHWA UNTUK
MEWUJUDKAN SESUATU YANG TERBAIK DI
NEGERI INI, MEMERLUKAN PERJUANGAN,
PENGORBANAN, DEMI CITA-CITA NEGERI INI
YAITU INDONESIA YANG DAPAT MELINDUNGI,
MASYARAKATNYA, SEJAHTERA, CERDAS,
DAN HIDUP TERTIB
YA ALLAH KABULKAN DOA KAMI. AMIN
Spiritual
Accountability Niat
Baik
Visi &
Misi
Baik
Usaha
Terbaik
Hasil
Terbaik
Company Logo
D. Bagaimana Indeks Prilaku Anti
Korupsi di Indonesia?
Company Logo Indeks Prilaku Anti Korupsi
Hasil survei perilaku antikorupsi Badan Pusat Statistik (BPS) 1—15
November 2013 menunjukkan semakin tinggi pendidikan kian tinggi
pula sikap antikorupsinya
Dengan indeks perilaku antikorupsi (IPAK) Indonesia 2013 pada 3,63
dari skala 0 sampai 5, IPAK untuk warga berpendidikan SLTA 3,82,
di atas SLTA 3,94, dan SLTP ke bawah 3,55.
Dengan kriteria nilai indeks 0—1,25 Sangat Permisif, 1,26—2,50
Permisif, 2,51—3,75 Antikorupsi, dan 3,76—5 Sangat Antikorupsi,
maka sikap warga berpendidikan SLTA dan SLTA ke atas tergolong
Sangat Antikorupsi
Tetapi ironisnya, justru dari kalangan orang berpendidikan tinggi itu
berasal mayoritas terpidana korupsi!
Paradoks itu bukan akibat anomali indeks perilaku antikorupsi!
Artinya bukan faktor tingginya pendidikan jadi penyebab orang
korupsi!" tukas Umar.
Company Logo
Transparency International (TI) adalah sebuah
organisasi internasional yang bertujuan memerangi
korupsi.
Organisasi yang didirikan di Jerman sebagai
organisasi nirlaba sekarang menjadi organisasi
non-pemerintah yang bergerak menuju organisasi
yang berstruktur demokratik.
Company Logo DATA:
Transparency International merilis Indeks Persepsi
Korupsi 2014. Dan ternyata negara yang paling bersih
dari korupsi adalah Denmark, lalu disusul Selandia Baru,
Finlandia, Swedia, Norwegia, dan Swiss.
Singapura menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia
Tenggara yang masuk 10 besar, tepatnya menempati
urutan ke-7 sebagai negara paling bersih dari korupsi.
Sementara Indonesia, masih berada di peringkat 107
atau naik 7 peringkat dari tahun sebelumnya.
Company Logo
HAL MENGGEMBIRAKAN ADA NIAT BANGSA INI
UNTUK MENJAUHI KORUPSI
INDEKS PERSEPSI KORUPSI 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1011 2012 2013
1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 2 2,2 2,4 2,3 2,6 2,8 2,8 3 3,2 3,2
VEDEO
KPK
POSISI TAHUN 2014 ADALAH 3,4
Company Logo KORUPSI
1. Proyek Hambalang 2. Pengadaan Al Quran 3. Suap Pilkada, Pengadaan Alkes, Suap
Perizinan, TPPU hasil Korupsi, dll.
Dilakukan dalam bentuk kerjasama antar anggota keluarga : Suami-Istri, Bapak- Anak, Adik - Kakak dll.
Company Logo
DATA JUMLAH KASUS
PELAKU KORUPSI
Anggota
DPR &
DPRD;
73
Walikota/Bupat
i
& Wakil;
35 Eselon I,
II dan III;
114
Swasta
94
Lainnya;
40
Jabatan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah
Anggota DPR & DPRD 0 0 0 2 7 8 27 5 16 8 73
Kepala
Lembaga/Kementerian 0 1 1 0 1 1 2 0 1 4 11
Duta Besar 0 0 0 2 1 0 1 0 0 0 4
Komisioner 0 3 2 1 1 0 0 0 0 0 7
Gubernur 1 0 2 0 2 2 1 0 0 2 10
Walikota/Bupati dan
Wakil 0 0 3 7 5 5 4 4 4 3 35
Eselon I, II dan III 2 9 15 10 22 14 12 15 8 7 114
Hakim 0 0 0 0 0 0 1 2 2 3 8
Swasta 1 4 5 3 12 11 8 10 16 24 94
Lainnya 0 6 1 2 4 4 9 3 3 8 40
Jumlah Keseluruhan 4 23 29 27 55 45 65 39 50 59 396
*Data periode 2004-2013 ( s.d. 30 Desember 2013)
Company Logo
Company Logo
PENEGAKAN
HUKUM 1
VIDEO 2
Company Logo
INGAT, PINTU MASUKNYA KORUPSI
Aspek Individu
a) Sifat tamak manusia
b) Moral yang kurang kuat
c) Penghasilan yang kurang
d) Kebutuhan hidup yang mendesak
e) Gaya hidup yang konsumtif
f) Ajaran gama yang kurang diterapkan
Company Logo
INGAT…..(LANJUTAN)
Aspek Tempat Individu dan Organisasi berada
a) Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi
b) Masyarakat kurang menyadari sebagai korban utama korupsi
c) Masyarakat kurang menyadari terlibat dalam korupsi
d) Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi sebenarnya bisa dicegah
e) Aspek peraturan perundang-undangan
Company Logo
INGAT …..(LANJUTAN)
Aspek Organisasi
a) Kurangnya keteladanan kepemimpinan
b) Tidak adanya kultur organisasasi yang benar
c) Tidak memadainya sistem akuntabilitas yang benar
d) Kelemahan sistem pengendalian manajemen
e) Manajemen yang cenderung menutupi korupsi di dalam organisasi
Company Logo
SAAT KITA TELAH MENCAPAI KESADARAN ANTI KORUPSI SECARA
MENYELURUH DAN UTUH, MAKA HAL TERSEBUT TIDAK HANYA
SAMPAI MENJADI SEMANGAT, NAMUN AKAN TERUS BERGERAK
HINGGA MENJADI KOMITMEN INTEGRITAS.
BERARTI ANDA TELAH MELANGKAH LEBIH JAUH, BUKAN SEKEDAR
MENGHINDAR NAMUN MENCARI SOLUSI TERHADAP FENOMENA
KORUPSI
KORUPSU NOW WAY
Company Logo
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KORUPSI
Company Logo Peraturan pemberantasan Korupsi
Peraturan pemberantasan Korupsi mengalami empat masa sejak tahun 1957 sampai saat ini, yakni: 1. Masa Peraturan Militer 2. Masa Undang-Undang No 24/Prp/Tahun 1960 Tentang
Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi
3. Masa Undang-Undang No 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (LNRI 1971-19; TLNRI 2958)
4. Masa Undang-Undang no 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dalam konsideransnya mengatakan
Company Logo MASA PERATURAN MILITER
1. Peraturan Penguasa Militer Nomor PRT/PM/06/1957 yang dikeluarkan oleh Penguasa Militer Angkatan Darat dan berlaku untuk daerah kekuasaan Angkatan Darat. Konsiderans peraturan ini mengatakan: “Bahwa berhubung tidak adanya kelancaran dalam usaha-usaha memberantas perbuatan-perbuatan yang merugikan keuangan dan perekonomian negara, yang oleh khalayak ramai dinamakan korupsi, perlu segera menetapkan suatu cara kerja untuk dapat menerobos kemacetan dalam usaha-usaha memberantas korupsi … dst”
2. Peraturan Penguasa Militer Nomor PRT/PM/08/1957 Tentang Penilikan Harta Benda, tanggal 27 Mei 1957 yang merubah dan menyempurnakan Peraturan Penguasa Militer No PRT/PM/06/1957.
3. Peraturan Penguasa Militer Nomor PRT/PM/011/1957 Tentang Wewenang Penguasa Militer dalam Menyita Barang-Barang, tanggal 1 Juli 1957.
4. Peraturan Penguasa Perang Pusat Kepala Staf Angkatan Darat Nomor PRT/PEPERPU/013/1958 tanggal 16 April 1958. Peraturan ini dikeluarkan pada waktu seluruh wilayah negara Republik Indonesia dinyatakan dalam keadaan perang berdasar Undang-Undang No 74 Tahun 1957 jo. Undang-Undang No 79 Tahun 1957, dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi tersebut
5. Peraturan Penguasa Perang Pusat Kepala Staf Angkatan Laut No PRT/Z/I/7/1958 Tanggal 17 April 1958.
Company Logo Masa Undang-Undang No 24/Prp/Tahun 1960
1. Masa Undang-Undang No 24/Prp/Tahun 1960 Tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi.
2. Mengingat peraturan Penguasa Perang Pusat hanya berlaku untuk sementara (temporer), maka Pemerintah Republik Indonesia menganggap bahwa Peraturan Penguasa Perang Pusat yang dimaksud perlu diganti dengan peraturan perundang-undangan yang berbentuk Undang-Undang.
Konsiderans Undang-Undang ini mengatakan: 1. “bahwa untuk perkara-perkara pidana yang menyangkut keuangan negara
atau daerah atau badan hukum lain yang mempergunakan modal dan atau kelonggaran-kelonggaran lainnya dari negara atau masyarakat misalnya bank, koperasi, wakaf dan lain-lain atau yang bersangkutan dengan kedudukan si pembuat pidana, perlu diadakan tambahan beberapa aturan pidana pengusutan, penuntutan dan pemeriksaan yang dapat memberantas perbuatan-perbuatan yang disebut korupsi”
Company Logo Masa Undang-Undang No 3 Tahun 1971
1. Masa Undang-Undang No 3 Tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (LNRI 1971-19; TLNRI 2958).
2. Undang-Undang ini dimaksudkan sebagai upaya penyempurnaan terhadap undang-undang yang ada sebagaimana dimuat secara tegas dalam diktumnya sebagai berikut:
“Bahwa Undang-Undang Nomor 24 Prp 1960 Tentang Pengusutan, Penuntutan dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi berhubung dengan perkembangan masyarakat kurang mencukupi untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan, dan oleh karenanya undang-undang itu perlu diganti”
Setelah lebih dari dua dasawarsa berlaku ternyata Undang-Undang ini tidak lagi sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat, apalagi dengan terjadinya praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang melibatkan para penyelenggara negara dengan para pengusaha
Company Logo Masa Undang-Undang No 31 Tahun 1999
1. Masa Undang-Undang no 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dalam konsideransnya mengatakan: “Bahwa Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat, karena itu perlu diganti dengan undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi yang baru sehingga diharapkan lebih efektif dalam mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi” yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang no 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang konsiderans butir a dan b nya berbunyi:
“Bahwa tindak pidana korupsi yang selama ini terjadi secara meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas sehingga tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara luar biasa”
“Bahwa untuk lebih menjamin kepastian hukum menghindari keragaman penafsiran hukum, dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat, serta perlakuan secara adil dalam memberantas tindak pidana korupsi perlu diadakan perubahan atas Undang-Undang No 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”
Company Logo Masa Undang-Undang No 31 Tahun 1999
Undang-Undang ini diikuti dengan Undang-Undang No 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) dan peraturan pelaksanaan lainnya seperti misalnya Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Inpres No 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Company Logo
PROGRAM PERCEPATAN ANTI KORUPSI
Company Logo PROGRAM PERCEPATAN ANTI KORUPSI
Tata Cara Pelaksanaan Peran serta Masyarakat dan pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dan yang terakhir mengeluarkan Instruksi Presiden No 24 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Inpres ini ditujukan kepada: 1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 2. Jaksa Agung Republik Indonesia 3. Panglima Tentara Nasional Indonesia 4. Kepala Kepolisian negara Republik Indonesia 5. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen 6. Para Gubernur 7. Para Bupati dan Walikota
Company Logo PROGRAM PERCEPATAN ANTI KORUPSI
Untuk: Seluruh Pejabat Pemerintah termasuk Penyelenggara Negara menyampaikan laporan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Membantu KPK dalam rangka penyelenggaraan pelaporan, pendaftaran, pengumuman dan pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungannya. Membuat penetapan kinerja dengan pejabat dibawahnya secara berjenjang Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Menetapkan program dan wilayah bebas korupsi Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara konsisten untuk mencegah kebocoran dan pemborosan Menerapkan kesederhanaan dalam pribadi dan kedinasan Memberikan dukungan terhadap upaya-upaya pemberantasan korupsi (percepatan informasi yang berkaitan dengan TP Korupsi dan mempercepat pemberian ijin pemeriksaan terhadap saksi / tersangka) Melakukan kerjasama dengan KPK, menelaah dan mengkaji sistem-sistem yang menimbulkan tindak pidana korupsi Meningkatkan upaya pengawasan dan pembinaan aparatur untuk meniadakan perilaku koruptif dilingkungannya.
Company Logo PROGRAM PERCEPATAN ANTI KORUPSI
Secara Internasional Indonesia dalam rangka percepatan pemberantasan tindak pidana korupsi, juga ikut serta dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Korupsi, Tahun 2003 (United Nation Convention Against Corruption, 2003). Materi Konvensi Internasional tersebut terdiri dari: Bab I: mengenai ketentuan umum, yang berisi maksud dan tujuan, pengertian, istilah, ruang lingkup penerapan dan perlindungan kedaulatan (Pasal 1 s/d Pasal 4) Tiga maksud dan tujuan konvensi: 1. memajukan dan memperkuat tindakan-tindakan memberantas korupsi yang lebih
effektif; 2. memajukan, memfasilitasi dan mendukung kerjasama internasional dan bantuan teknis
dalam mencegah dan memerangi korupsi, termasuk pengembalian asset; 3. memajukan integritas, akuntabilitas, dan manajemen yang seharusnya dalam soal-soal
publik dan harta publik.
Company Logo
Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Kerta Raharja
Negeriku Bebas Korupsi!!!
SEMOGA INDONESIA BEBAS DARI
KORUPSI
Company Logo
Apakah tunas integritas itu?
Mengapa Tunas Integritas?
Ingat !
1. Manusia sebagai makhluk sosial tidak
lepas dari interaksi dengan lingkungan.
2. Sebagai faktor perubahan tunas
integritas dipandang sebagai pembenahan
permasalahan akhlak/moral
Permasalahan akhlak salah satu
diantaranya adalah perbuatan bejat, kotor
yakni korupsi. Maka wajib untuk diberantas
A.TUNAS INTEGRITAS
Company Logo APA PERANAN TUNAS INTEGRITAS ITU?
1. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, dan
memastikan tujuan organisasi tercapai
2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif dalam
pembangunan sistem integritas hingga semua peluang korupsi dan
berbagai penyimpangan lainnya dapat ditutupi.
3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja untuk
berintegritas tinggi.
VIDEO INTEGRITAS
(LAN)
Company Logo
IDENTIFIKASI NILAI DASAR ANTI
KORUPSI
Company Logo
Apakah nilai – nilai itu? Nilai – nilai adalah hal-hal yang dipandang seseorang sebagai
sesuatu yang penting, bermanfaat, dan
dibutuhkan/diperlukan/diinginkan dalam kehidupan.
Sumber nilai dapat diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam:
1. Ajaran agama;
2. Falsafah negara; dan
3. Kebiasaan yang baik dan berkembang dalam
masyarakat/adat.
Company Logo Apa saja nilai-nilai itu?
Dalam Pendidikan karakter bangsa minimal ada 18 nilai yang
pernting dimiliki setiap manusia Indonesia, ayaitu:
(1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja
keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin
Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12)
Menghargai Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta
Damai, (15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17)
Peduli Sosial, (18) Tanggung Jawab (Sumber: Pusat
Kurikulum.Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa, 2009).
6:17 AM
Company Logo Nilai-Nilai
Religius artinya sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
Disiplin yaitu Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan
Kerja keras, yaitu Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya
Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari apa yang telah dimiliki
ADNAN
Company Logo Nilai-Nilai
Mandiri, Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas
Demokratis, yaitu cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain
Semangat Kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya
Cinta Tanah Air, yaitu Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya
Menghargai Prestasi, yaitu Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan
menghormati keberhasilan orang lain
ADNAN
Company Logo Nilai-Nilai
Bersahabat/Komunikatif, yaitu Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
Cinta Damai, yaitu Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
Gemar Membaca, yaitu Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
Peduli Lingkungan, yaitu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
Peduli Sosial, yaitu Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
Tanggung Jawab yaitu Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME
ADNAN
Company Logo
ADA 9 NILAI Anti Korupsi
Jujur Peduli Mandiri Disiplin Tanggung Jawab
Kerja Keras Sederhana Berani Adil
Company Logo
PENYEBAB DAN PERMASALAHAN KORUPSI
Company Logo
TAHUKAH ANDA
APAKAH KORUPSI ITU?
Company Logo
APAKAH KORUPSI ITU?
korupsi adalah penyelewengan
atau penyalah gunaan uang
negara (perusahaan, dsb) untuk
keuntungamn pribadi atau orang
lain.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 597: 2001)
Company Logo Juniadi Suwartojo
(1997)
Korupsi:
Tingkah laku atau tindakan seseorang yang melanggar norma-norma yang
berlaku, dengan menggunakan dan/ atau menyalahgunakan kekuasaan atau
kesempatan melalui proses:
antara lain: pengadaan, penetapan pungutan, penerimaan atau pemberian
fasilitas, atau
jasa lainnya dengan tujuan keuntungan pribadi atau golongannya sehingga
langsung atau tidak langsung merugikan kepentingan dan/atau keuntungan
negara/ masyarakat
Company Logo
Menurut
Brooks
Korupsi:
Perilaku seseorang dengan sengaja
melakukan kesalahan atau
melalaikan tugas yang diketahui
sebagai kewajiban, atau tanpa hak
menggunakan kekuasaan, dengan
tujuan memperoleh keuntungan
yang sedikit banyak bersifat pribadi.
Company Logo
• Dalam arti harfiah, Korupsi adalah kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat
disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
• Robert Klitgaard:
ROBERT KLITGAARD
Company Logo ADA 7 JENIS KORUPSI
(SYED HUSEIN ALATAS)
Adanya kesepakatan timbal balik antara pemberi dan
penerima demi keuntungan bersama, keduanya sama-sama
aktif menjalankan perbuatan tersebut
1. TRANSAKTIF
2. EKSTROAKTIF
Bentuk koersi (tekanan) tertentu dimana pihak pemberi dipaksa
untuk menyuap guna mencegah kerugian yang mengancam
diri, kepentingan, orang-orangnya atau hal-hal yang dihargai
3. INVESTIF
Bentuk korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau
jasa tanpa ada pertalian langsung dengan keuntungan bagi
pemberi, Keuntungan diharapkan akan diperoleh dimasa yang
akan datang
Company Logo ADA 7 JENIS KORUPSI
(SYED HUSEIN ALATAS)
Korupsi berupa pemberian perlakuan khusus kepada teman
atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka
menduduki jabatan publik.
4. NEPOTISTIK
5. AUTOGENIK
Korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai
kesempatan untuk mendapat keuntungan dari pengetahuan
dan pemahamannya atas sesuatu yang hanya diketahuinya
sendiri
6. SUPORTIF
Korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang
kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan
tindak korupsi yang lain
7. DEFENSIF Korupsi yang terpaksa dilakukan dalam mempertahankan diri
dari pemerasan
Company Logo
APA YANG ANDA KETAHUI
TENTANG TINDAK PIDANA
KORUPSI?
Company Logo
DALAM UU NO 31 THN 1999Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
Pasal 2 :
Tindak Pidana Korupsi adalah setiap orang yang secara melawan
hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan negara atau perekonomian
negara
melawan hukum (dalam arti formil maupun materiil), artinya, meskipun
perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perudang-undangan,
namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak
sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial
dalam masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana
Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang
terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan
hukum.
Company Logo
Pengertian dan Delik Tindak Pidana Korupsi
Ada tiga puluh (30) bentuk / jenis delik tindak pidana korupsi ( dua (2) jenis delik mengatur tentang perbuatan yng merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, sedangkan 28 jenis lainnya mengatur tentang perilaku penyelenggara negara terkait dengan kekuasaannya), ketigapuluh delik tersebut dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh) kelompok, sebagai berikut:
1. Kerugian Keuangan Negara
2. Suap Menyuap
3. Penggelapan Dalam Jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan Curang
6. Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan
7. Gratifikasi
TUGAS:
TIAP KELOMPOK MEMBAHAS: PENGERTIAN, PASAL YANG DIKENAKAN, CONTOH KASUS SERTA KEMUNGKINAN BISA TERJADI DI TEMPAT TUGAS (ORGANISASI ANDA) ADNAN
Company Logo Kerugian Keuangan Negara
Undang-
Undang
Tentang
Kerugian
Negara
Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan (“UU BPK”):
Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga,
dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat
perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai.”
Pasal 1 Angka 22 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (“UU Perbendaharaan Negara”):
“Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga,
dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat
perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai.”
Penjelasan Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (“UU
31/1999”):
“Yang dimaksud dengan “secara nyata telah ada kerugian keuangan
negara” adalah kerugian yang sudah dapat dihitung jumlahnya
berdasarkan hasil temuan instansi yang berwenang atau akuntan
publik yang ditunjuk.”
Company Logo
Dalam pasal 2 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2001, Tentang Revisi
Atas Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999,
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah
Dalam pasal 2 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2001, Tentang Revisi Atas UU No. 31 Tahun 1999,
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, disebutkan bahwa: “setiap orang baik pejabat
pemerintah maupun swasta yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit
Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).”
Company Logo Kerugian Negara Akibat Korupsi (ICW)
Tahun Jumlah
Kasus
Jumlah
Tersangka
Jumlah
Kerugian
Negara
2014 629 1328 5,29 Trilyun
2015
(Semester I)
308 590 1,2 Trilyun
Pelaku korupsi terbanyak adalah
pejabat atau pegawai pemerintahan
daerah atau kementerian
(pelaksana proyek, PPTK, KPA dan
PPK)
Company Logo Kasus Korupsi UPS
• Adanya proses pengadaan kegiatan siluman saat pembahasan APBD-P di DPRD
• Terjadinya mark-up harga pengadaan UPS untuk 55 sekolah
• Proses pengadaan yang tidak sesuai dengan aturan (PPK mengarahkan spesifikasi teknis UPS yang hanya dimiliki oleh perusahaan tertentu saja)
• Penyusunan harga perkiraan sendiri (PPK dan perusahaan pemenang lelang bersekongkol untuk menentukan HPS bukan survey pasar melainkan dari tiga perusahaan distributor saja yang juga merupakan pemasok
Company Logo Kasus Korupsi UPS
• Kerugian negara mencapai Rp. 83 Miliar – (http://news.liputan6.com/read/2455957/terbukti-korupsi-ups-alex-usman-divonis-
6-tahun-penjara)
• Pada 10 Maret 2016 mantan Kasie Prasarana dan Sarana pada Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat, Alex Usman telah dijatuhi vonis.
• Alex Usman divonis 7 tahun penjara dan denda Rp. 500 juta subsider 6 bulan kurungan.
Company Logo
Pemberian sesuatu/Janji Kepada Pegawai (Suap) SUAP (bribery) berasal dari briberie (bahasa Prancis) – “Mengemis atau Penggelandangan”
SUAP diartikan sebagai suatu tindakan pemberian sejumlah uang/barang/perjanjian khusus kepada seseorang yang mempunyai otoritas atau dapat dipercaya untuk menggunakan wewenangnya demi keuntungan orang yang memberi suap
SUAP
85
Company Logo Penggelapan dalam Jabatan
suatu perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan sengaja untuk memiliki
barang/uang kepunyaan orang lain
yang berada dalam tangannya bukan
karena kejahatan, yang dilakukan sehubungan
dengan pekerjaannya atau
jabatannya.
Company Logo
DASAR HUKUM
Pasal 372 KUHP “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu
yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada
dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan,
dengan pidana paling lama 4 (E M P A T) tahun atau pidana denda paling
banyak 900 Rupiah.
Pasal 374 KUHP “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasannya terhadap barang
disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena
mendapatkan upah untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
5 (L I M A) tahun.”
Company Logo DASAR HUKUM
UU No. 20 Tahun 2001 (Pasal 8)
“Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (TIGA) tahun dan
paling lama 15 (LIMABELAS) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.
150.000.000,00 (SERATUS LIMA PULUH JUTA), pegawai negeri atau
orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan
umum secara terus menerus atau sementara waktu, dengan sengaja
menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena
jabatannya, atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil
atau digelapkan oleh orang lain, atau membantu dalam melakukan
perbuatan tersebut.”
Company Logo
UNSUR-UNSUR PENGGELAPAN DALAM JABATAN
1. Tindakan mengambil, menyembunyikan, menggelapkan
harta negara atau masyarakat.
2. Penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang atau amanah
yang ada pada dirinya.
3. Demi kepentingan sendiri, orang lain atau keluarga.
4. Merugikan masyarakat dan negara.
Company Logo
Endro Laksono. (n.) mantan pegawai KPK divonis 4,5 tahun penjara dikarenakan melakukan korupsi menggunakan uang sisa perjalanan dinas Direktorat Pencegahan KPK sejumlah Rp. 388,875,367.00 pada tahun 2009 untuk kepentingan pribadi.
Company Logo DASAR HUKUM
Pasal 368 kuhp (pemerasan) – Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat hutang maupun menghapus piutang, diancam karena pemerasan dengan pidana penjara paling lama 9 tahun
Putusan mA ri no.81 k/pid/1982 tanggal 19 juli 1982 – Tidaklah menjadi syarat pasal 368 kuhp bahwa terdakwa telah benar-benar menerima
apa yang dimintanya karena perbuatan terdakwa meminta uang dengan disertai ancaman dianggap telah terbukti, semua unsur delik pemerasan telah terpenuhi
Uu no 31 tahun 1999 jo. Uu no 20 tahun 2001 (pasal 12e) tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
– Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara mekawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang meberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri
Company Logo Unsur unsur pemerasan
Unsur obyektif.
• Dalam pemerasan terdapat unsur kesengajaan yang bersifat tujuan, yaitu mengambil barang orang lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan atau mengambil barang dengan membunuh korban
• Unsur memaksa pelaku terhadap korban. Memaksa merupakan tindakan yang merugikan orang lain
• Yang dipaksa yaitu orang (yang menjadi korban
• Cara memaksa menggunakan ancaman tertulis, lisan, maupun akan membuka rahasia korban
Unsur subyektif
• 1. Maksud yang dituju. Maksud pelaku untuk melakukan pemerasan merupakan tindakan pidana yang dilarang 2. Menguntungkan diri atau orang lain.Perbuatan ini dilakukan, untuk menguntungkan diri atau orang lain, sebagaiman dijelaskan dalam pasal pemerasan 3. Melawan hukum. Pemerasan merupakan pidan terhadap benda orang lain, yang sudah menjadi kekuasaan mereka.
Company Logo BAGAIMANA DENGAN GRATIFIKASI?
TONTON FILM INI
Company Logo GRATIFIKASI
pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian
biaya tambahan (fee), uang, barang, rabat (diskon),
komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma,
dan fasilitas lainnya
Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan
cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang
diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa
sarana elektronik.
Penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001
Company Logo GRATIFIKASI
PENGECUALIAN:
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1) :
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat (1) tidak
berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
SANKSI
Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana
denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
(Pasal 12B ayat [2] UU Pemberantasan TipikoR)
Company Logo TINDAK PIDANA KORUPSI LAINNYA
Sedangkan ke 6 (enam) tindak pidana lain yang berkaitan
dengan tindak pidana korupsi terdiri atas:
1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi
2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan
yang tidak benar
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening
tersangka
4. Saksi atau akhli yang tidak memberi keterangan atau
memberi keterangan palsu
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak
memberikan keterangan atau memberi keterangan
palsu
6. Saksi yang membuka identitas pelapor
Company Logo
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
top related