bilangan oksidasi

Post on 19-Jul-2015

159 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

By: Tri Lesthari S

Bilangan oksidasi (bilok) adalah jumlah muatan

yangdimiliki atom suatu unsur jika bergabung dengan

atom unsur lain.

Dalam menentukan bilangan oksidasi,ada beberapa aturan

yaitu:

a. Unsur bebas mempunyai bilok 0 (nol). Yang termasuk

unsur bebas: unsur diatomik (H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2,

I2), unsur poliatomik (O3, P4, S8). Selain unsur tersebut

adalah unsur monoatomik (Na, K, Mg, C, dan lain-lain).

Contoh: H dalam H2

F dalam F2

b.Unsur H umumnya mempumyaibilok(+1),kecuali pada senyawahidridamempunyaibilok(-1).Senyawahidrida adalah senyawa yang terbentukjaika logam bergabung dengan atomH,contoh:NaH,KH,CaH2

c. Unsur O umumnya mempunyai bilok (–2),

kecuali:

1) Pada senyawa peroksida contohnya : Na2O2,

H2O2,BaO2 mempunyai bilok (–1).

2) Senyawa F2O mempunyai bilok (+2), dan

3) Senyawa superoksida (contoh

KO2)mempunyai bilok(- ½ )

Contoh: O dalam H2O, Na2O, Fe2O3, MgO.

d. Unsur logam dalam senyawa umumnya

mempunyai bilok

positif.

Contoh:

1) Golongan IA (Li, Na, K, Rb, dan Cs)

mempunyai bilok (+1).

2) Golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba)

mempunyai bilok (+2).

3) Al3+, Ag+, Zn2+, Pb2+, Pb3+, Fe2+, dan

Fe3+.

e. Unsur nonlogam umumnya mempunyai bilok negatif.

Contoh:

1) Golongan VIIA (F, Cl, Br, I) mempunyai bilok (–1).

2) Golongan VIA (O, S, Se, Te) mempunyai bilok (–2).

f. Jumlah bilok unsur-unsur dalam ion sama dengan

jumlah muatannya.

Contoh:Bilok S dalam

Bilok O = –2

Jumlah bilok = (1 x bilok S + 4 x bilok O)

–2 = (1 x bilok S + 4 x (–2))

–2 = bilok S + (–8)

Bilok S = +6

𝑆𝑂42−

g. Jumlah bilok unsur-unsur dalam

senyawa sama dengan

0 (nol).

Contoh: H2S

Jumlah bilok = ((2xbilok H) + (1xbilok S))

0 = ((2x(+1)) + (1xbilok S))

0 = (+2) + bilok S

Bilok S = (–2)

CONTOH SOAL:

bilangan oksidasi O = –2 (aturan c)

2 biloks Fe + 3 biloks O = 0

2 biloks Fe + 3(–2) = 0

2 biloks Fe – 6 = 0

2 biloks Fe = +6

biloks Fe = +3

c.

biloks O = –2 (aturan c)

biloks Mn + 4 biloks O = –1 (aturan h)

biloks Mn + 4(–2) = –1

biloks Mn – 8 = –1

biloks Mn = –1 + 8

biloks Mn = +7

𝑀𝑛𝑂4−

Melalui dari bilangan oksidasi,maka dari situlah kita

dapat menetukan yang mana oksidator,dan yang mana

reduktor.

Oksidator adalah suatu unsur yang mengalami

reduksi,Reduksi adalah senyawa atau unsur yang

mengalami penurunan bilok.

Reduktor adalah suatu unsur yang mengalami

oksidasi,Oksidasi adalah senyawa atau unsur yang

mengalami penaikan bilok

CONTOH SOAL:

1. Zn(s) + 2 HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)

Bilok Zn (unsur bebas) = 0

Bilok Zn dalam ZnCl2 = +2

Berarti Zn mengalami kenaikkan bilok,

maka Zn mengalami

reaksi oksidasi.Berarti Zn adalah

REDUKTOR.

Bilok H dalam HCl = +1

Bilok H dalam H2 (unsur bebas) = 0

Jadi, H mengalami penurunan bilok, maka H

mengalami

reaksi reduksi.Berarti H adalah OKSIDATOR.

2. Reaksi pemakaian baterai: Zn + 2 NH4Cl

ZnCl2 + 2 NH3 + H2

Bilok Zn (unsur bebas) = 0

Bilok Zn pada ZnCl2 = +2

Berarti Zn mengalami kenaikkan bilok, maka Zn

mengalami

reaksi oksidasi.Dan berarti ZN adalah REDUKTOR.

Bilok H pada NH4Cl = +1

Bilok H pada H2 (unsur bebas = 0). Berarti H

mengalami penurunan bilok, maka H mengalami

reaksi reduksi.Berarti H adalah OKSIDATOR.

3. Reaksi pengolahan bijih besi

Fe2O3 + 3 CO 2 Fe + 3 CO2

Bilok Fe pada Fe2O3 = +3

Bilok Fe (unsur bebas) = 0

Berarti Fe mengalami penurunan bilok, maka Fe

mengalami reaksi reduksi.Dan Fe adalah

OKSIDATOR.

Bilok C pada CO = +2

Bilok C pada CO2 = +4

Berarti C mengalami kenaikkan bilok, maka C

mengalami reaksi oksidasi.Dan C adalah

REDUKTOR.

4. Reaksi penyepuhan/pelapisan logam.

Cu + 2 AgNO3 Cu(NO3)2 + 2 Ag

Bilok Cu (unsur bebas) = 0

Bilok Cu pada Cu(NO3)2 = +2

Berarti Cu mengalami kenaikkan bilok,

maka Cu mengalami

reaksi oksidasi.DAN Cu adalah REDUKTOR.

Bilok Ag pada AgNO3 = +1

Bilok Ag (unsur bebas) = 0

Berarti Ag mengalami penurunan bilok,

maka Ag mengalami

reaksi reduksi.Dan Ag adalah OKSIDATOR

top related