big paper sit pln - annisa septie .p
Post on 21-Jan-2016
106 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TOPIKAL PAPER
SYSTEMS OF INFORMATION TECHNOLOGY
“ Penerapan Sistem Enterprise Resource Planningpada PT PLN (Persero)”
Pengajar:
Syaiful Ali, MIS., Ph.D.
Annisa Septie Permatasari12/343650/PEK/18066
REGULER 33 JAKARTA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADAJAKARTA
2013
Systems of Information Technology
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, peranan informasi teknologi dalam perusahaan tidak dapat dipungkiri
lagi telah menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung proses bisnis. Setiap
perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan teknologi yang dimiliki perusahaan secara
keseluruhan agar dapat terus mengikuti perubahan dari perkembangan teknologi yang sangat
membantu sistem kerja.
Kebutuhan untuk melakukan pertukaran informasi secara cepat, tepat, dan akurat telah
membuat banyak perusahaan mencoba menerapkan suatu sistem yang dapat menyediakan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Efisiensi dan efektifitas merupakan
alasana dasar untuk melakukan perbaikan dari sistem yang lama ke bentuk sistem yang lebih
baik lagi.
Dalam rangka mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan penyedia listrik
tingkat dunia, PT PLN dituntut untuk mengimplementasikan Enterprise Resource Planning
(ERP). ERP merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh elemen-elemen pada
perusahaan termasuk unit-unit bisnis yang diakomodasikan oleh tekonologi informasi.
Penerapan ERP ini akan mengintegrasikan seluruh kantor PLN baik pusat maupun daerah
secara on-line, dan seluruh kantor PLN tersebut akan terstandarisasi. Dengan penerapan ERP
di lingkungan perusahaan, maka setiap pegawai diharuskan beradaptasi dengan perubahan
sistem yang terjadi.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulisan ini akan membahas penggunaan
sistem ERP guna mendukung proses integrasi setiap unit bisnis pada PT PLN (Persero)
Indonesia.
1.2 Profil Perusahaan
PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diresmikan pada 1 Januari 1965. PLN
saat ini berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) untuk menyediakan tenaga listrik bagi
kepentingan umum. Tujuan perusahaan dari PLN yaitu menghasilkan keuntungan sesuai
dengan UU No. 19/2000. Kegiatan usaha PLN meliputi:
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 1
Systems of Information Technology
1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan,
penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan, dan pembangunan sarana penyediaan
tenaga listrik.
2. Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan
konsultasi, pembangunan, pemasangan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan,
pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik,
3. Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber
energi lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik, melakukan pemberian jasa
operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi, dan
retail tenga listrik, menjalankan kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat
lunak ketenagalistrikan dan peralatan lain yang terkait dengan tenaga listrik, melakukan
kerja sama dengan badan atau pihak penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dalam
negeri maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi, dan
informasi.
Visi dari PT PLN (Persero) yaitu “Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang
bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”. Dimana
misi dari PLN yaitu:
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang bewawasan lingkungan.
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 2
Systems of Information Technology
BAB II
LANDASAN TEORI
Proses bisnis dalam perusahaan harus berjalan dengan efektif agar menunjang
kebutuhan perusahaan akan persaingan yang semakin ketat. Implementasi IT dapat
mendukung hal tersebut akan tetapi IT juga dapat menambah beban perusahaan penggunaan
tidak tepat. Salah satu sistem IT yang dapat diandalkan dan wajib dimiliki perusahaan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi adalah dengan menerapkan sistem Enterprise
Resource Planning (ERP).
ERP adalah sistem informasi yang diperuntukan bagi perusahaan manufaktur maupun
jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi, dan distribusi di perusahaan. Sistem ERP biasa digunakan
perusahaan untuk menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaam (inventory),
pergudangan, invoice, dan akutansi perusahaan. ERP sering disebut sebagai back office
system yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan
dalam sisten ini. Berbeda dengan front office system yang langsung berurusan dengan
pelanggan seperti sistem e-commerce, customer relationship management (CRM), e-
government, dan lainnya.
Gambar 1. Aplikasi Bisnis ERP
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 3
Systems of Information Technology
ERP terbagi atas tiga item utama yaitu operasi, keuangan dan akuntansi, dan sumber
daya manusia. Ketiga item ini berjalan secara terpisah, sehingga perusahaan tidak harus
mengimplementasikan ketiganya secara langsung. Meskipun begitu, ketiga item ini
berhubungan langsung dengan satu database yang terpusat. Sebagai contoh, ketika divisi
penjualan menerima pesanan dari konsumen maka bagian pergudangan akan langsung
mengetahui dan menyiapkan pesanan tersebut. Setelah itu divisi akutansi dapat melihat
apakah barang pesanan sudah atau belum terkirim untuk mempersiapkan tagihan kepada
konsumen. Sistem seperti ini tentu akan menghemat banyak sumber daya perusahaan seperti
waktu, biaya, dan tenaga kerja. Seluruh pihak dalam sistem dapat mengakses data yang
serupa dan akan memperoleh informasi yang terintegrasi dari seluruh divisi perusahaan.
` Efisiensi biaya, waktu, dan tenaga dalam penerapan teknologi informasi melalui
pelakasanaan sistem manajemen ERP dapat ditunjukan melalui:
1. Single entry – pengguna ERP hanya cukup satu kali memasukan data untuk mendapatkan
beberapa laporan.
2. Melalui ERP status barang pesanan dapat dipantau setiap saat.
3. Database pemasaran dapat diakses dan diperbaharui setiap saat.
4. Paperless – dengan menggunakan teknologi komputer, pengguna tidak lagi memerkikan
banyak laporan hard copy. Pengguna hanya cukup menyimpan data soft copy dan
mencetak data yang dibutuhkan saja.
5. Akses data lebih mudah dan cepat, sebab seluruh data telah didokumentasi dan
dikoordinasi dengan baik oleh pusat data dalam sistem ERP.
6. Menekan lead time – penyebaran informasi dilakukan secara serempak dan bersamaan ke
setiap divisi atau unit bisnis.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan maupun
kegagalan sistem ERP dalam perusahaan:
a. Feature
Perangkat lunak yang digunakan dalam ERP dirancang agar dapat memberikan solusi
untuk jenis industri apapun (horizontal solution). Namun setiap industri memiliki ciri
khas yang membedakan tiap satu industri dengan industri lain. Hal ini yang
menyebabkan munculnya fungsi-funsi atau features pada ERP yang spesifik pada
industri tertentu (vertical integration).
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 4
Systems of Information Technology
Teori dalam ERP mengalami proses evolusi seiring dengan tumbuhnya tuntutan
pengguna sistem dan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, tuntutan inventory
reduction berubah menjadi zero in process inventory, dari batch manufacturing menjadi
just-in-time manufacturing, dari konsep routing menjadi synchronising.
Oleh sebab itu, features yang dibutuhkan dalam perusahaan harus sesuai dengan ERP
yang akan dibentuk. Sebab kesalahan dalam pemilihan features akan sangat menghambat
operasi bisnis yang tentunya menjadi kerugian bagi perusahaan atas investasi IT pada
sistem ERP terebut.
b. Teknologi
Dalam mengembangkan sistem ERP dalam perusahaan salah satu yang harus
diperhatikan adalah teknologi yang digunakan perusahaan apakah mendukung sistem
ERP dengan fitur yang dibutuhkan perusahaan. pemilihan ERP didorong atas pengguna
yang hanya berfokus pada fitur sehingga faktor teknologi terkadang terabaikan. Apabila
hal tersebut terjadi, maka perusahaan akan terhambat dalam penggunaan kedepannya.
c. Sumber Daya Manusia
Penerapan sistem ERP akan tercapai sesuai dengan yang diinginkan perusahaan jika
sumber daya manusia atau pengguna dalam perusahaan tersebut tidak mampu
menyeseuaikan dengan sistem. Oleh sebab itu, pemilihan vendor untuk membangun
sistem ERP harus dilakukan dengan seleksi yang ketat. Selain itu perusahaan harus
memiliki sumber daya manusia internal yang mampu melakukan pengawasan dan
kontrol terhadap penggunaan ERP agar selaras dengan tujuan perusahaan.
d. Infrastruktur
Infrastruktur dalam hal ini termasuk sistem pendukung untuk penerapan sistem ERP.
Pertimbangan seperti apakah tersedia helpdesk, tata cara (standard operating procedure)
dalam penerapan, langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan ketika menginginkan
adanya customization, langkah-langkah agar sistem dapat berjalan sesuai yang
diinginkan. Beberapa pertimbangan tersebut yang harus dipikirkan perusahaan maupun
vendor yang akan membangun sistem ERP.
Hal-hal yang perlu diperhatikan yang dapat menyebabkan kegagalan sistem ERP
yaitu:
1. Waktu dan biaya pembangunan sistem tidak sesuai dengan yang dianggarkan.
2. Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik.
3. Strategi operasi tidak sejalan dengan desain proses bisnis dan pengembangannya.
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 5
Systems of Information Technology
4. Pengguna sistem tidak diberikan training mengenai ilmu untuk beradaptasi dan
mengoperasikan sistem yang baru.
5. Lemahnya komitmen top management sehingga pengawasan dan kontrol terhadap sistem
menjadi rendah dan hanya diserahkan kepada pengguna yang biasanya adalah karyawan
level bawah dan menengah.
6. Kurangnya analisa strategi bisnis perusahaan sehingga tidak terjadi kecocokan terhadap
sistem.
7. Terjadi kesalahan seleksi sistem dan fitur yang akan digunakan.
8. Ketidakcocokan software denganbisnis proses.
Beberapa item yang dapat dijadikan pedoman dalam implementasi ERP dalam
perusahaan adalah sebagai berikut:
1. ERP adalah bagian dari infrastuktur perusahaan dan sangat penting bagi kelangsungan
proses bisnis perusahaan. Setiap proses bisnis dan individu yang memiliki pengaruh
terhadap sistem ERP harus terlibat dan memberikan dukungan terhadap jalannya ERP
agar selaras dengan tujuan perusahaan.
2. ERP pada perusahaan menjadi fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas. Di mana
tujuan dari implementasi ERP pada perusahaan adalah untuk meningkatkan daya saing.
3. Perusahaan pada umumnya memilih vendor untuk mengembangkan sistem ERP,oleh
sebab itu penting bagi perusahaan untuk mempelajari pengalaman atas kesuksesan
maupun kegagalan yang telah dilakukan vendor atas sistem yang telah dibentuk.
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 6
Systems of Information Technology
BAB III
IMPLEMENTASI ERP PADA PT PLN (Persero)
Agar mampu mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan pernyedia listrik
tingkat dunia, PLN mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP).
Suatu sistem yang mengintegrasikan seluruh elemen-elemen pada perusahaan termasuk unit-
unit bisnis. Penerapain ERP ini sebagai bentuk upaya meningkatkan kompetensi perusahaan
dan pelayanan. Penerapan ERP pada PLN ini akan mengintegrasikan seluruh kantor-kantor
cabang PLN baik pusat maupun daerah secara online dan terstandarisasi. Dengan penerapan
ERP, maka karyawan sebagai pengguna sistem ini harus melakukan pembelajaran dan
adaptasi dengan sistem tersebut.
Strategi bisnis PLN dalam penerapan ERP tekah direncanakan dengan sangat matang
seperti yang dikemukakan oleh Direktur Strategi Teknolodu Informasi PT PLN (Persero)
Zulkifli, “penerapan ERP dan rencana kerja PLN sejalan dan telah tertuang dalan sinkronisasi
IT master plan dan strategi bisnis PLN”. Menurutnya ERP merupakan ssatu kesatuan dengan
strategi utama PLN dalam membenahi operasional perusahaan secara keseluruhan. Penerapan
ERP saat ini masih bersifat pilot project dan baru dilaksanakan di empat unit yaitu: Kantor
Pusat PLN di Jakarta, Kantor Distribusi Bali, Kantor Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang,
dan P3B Jawa Bali.
“Go-Live” ERP tahap I di PLB dilakukan pada tanggal 29 Desember 2005 terutama
diterapkan modul-modul untuk menunjang bisnis proses di bagian Sumber Daya Manusia
(SDM) seperti manajemen organisasi, administrasi kepegawaian, penggajian, dan waktu kerja
karyawan. Menurut Project Manager tim imbangan ERP PLN Benni Hermawan,
pengembangan selanjutnya adalah integrasi antar sistem dengan ERP seperti pelayanan
pelanggan CIS penerapan ERP akan mendahulukan kantor yang telah menerapkan
sistempelayanan pelanggan terlebih dahulu, karena PLN sangat fokus atas pelayanan
pelanggan. Integrasi antar sistem iniakan dilakukan lebih dulu di Jawa Barat, Jawa tengah,
dan Jawa Timur, karena di daerah-daerah tersebut dianggap paling siap akan penerapan
integrasi antar sistem tersebut. Dalam mengembangkan sistem ERP, PLN memilih vendor
yang sudah dikenal sebagai perusahaan konsultan IT papan atas dunia yaitu PT Accenture
Indonesia.
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 7
Systems of Information Technology
Hambatan yang dirasakan dalam penerapan ERP ini adalah “people” atau pengguna
dari sistem tersebut. Meskipun perancangan dan penerapan ERP telah dilakukan sempurna
mungkin, namun hal tersebut akan sulit selaras dengan tujuan penerapan apabila tidak
didukung oleh kinerja karyawan sebagai pengguna. Dibutuhkan kemauan yan gtinggi bagi
seluruh karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan sistem yang selama ini berjalan.
Sebab kendala terbesar dalam penerapan ERP adalah merubah pola pikir yang selama ini
terbentuk dari seluruh karyawan untuk menerima perubahan.
IT Master Plan PLN dibuat pada tahun 2004 ditujukan untuk pengembangan IT secara
bertahap, seperti membangun sistem informasi secara on-line menghubungkan kantor pusat
dan kantor cabang yang tersentralisasi serta membangun sistem jaringan yang handal untuk
mendukung penerapan sistem tersebut.
Pada tahun 2005 PLN membangun aplikasi ERP yang diterapkan di tiga proses bisnis,
yaitu:
1. Aplikasi Keuangan/Akuntansi
2. Aplikasi Logistik/Material
3. Aplikasi Sumber Daya Manusia.
Tim Imbangan Pilot ERP (Key User ERP)
PLN membentuk tim imbangan pilot ERP (key user) yang terdiri dari orang-orang
yang ahli di bidangnya terutama pada bisnis proses di PLN dan kultur budaya kerja. Mereka
dituntut untuk berkerja keras dlaam melakukan perubahan serta menyediakan waktu untuk
melaksanakan proyek tersebut di luar waktu sebagai karyawan. Tim imbangan bertanggung
jawab langsung kepada Direksi PLN yaitu Direksi Keuangan, Direksi Niaga, dan playanan
pelanggan. Tugas utama dari timimbangan ini adalah pelaksanaan penerapan ERP di PLN
pusat beserta uji coba pilot project di tiga kantor PLN yang telah disebutkan dan
mempersiapkan kebutuhan akan pengembangan lanjutan yaitu integrasi antar sistem. Tim ini
terdiri atas dua tim, yaitu:
1. Tim Sentral – beroperasi di kantor pusa, beranggotakan atas perwakilan dari PLN pusat
dan unit pilot.
2. Tim Roll-Out – merupakan representasi dari tim sentran yang beranggotakan atas wakil-
wakil dari unit PLN yang bekerja di lokasi masing-masing.
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 8
Systems of Information Technology
Go-Live System
Tiga tahap perencanaan “Go-Live” sistem di PLN terdiri atas:
1. Penerapan sebagian fungsi di bagian unit bisnis SDM seperti penggajian, administrasi,
manajemen organisasi, dan manajemen waktu di kantor pusat PLN. PLN distribusi
Jakarta & Tangerang, Bali, dan P3B Jawa-Bali.
2. Menerapkan fungsi logistik dan keuangan di PLN pusat dan PLN distribusi Bali.
3. Menerapkan fungsi logistik, keuangan, dan SDM di PLN Jakarta & Tangerang dan P3B
Jawa-Bali.
4. Target kedepannya yaitu menerapkan sistem kepada daerah yang sudah siap secara
bertahap.
Perubahan Utama Pada Penerapan ERP di PLN
Gambar 2. Aplikasi ERP pada PT PLN (Persero)
Sumber: Accenture 2006
Penerapan ERP pada PLN ini secara keselurhan terbagi atas tiga bagian. Employee
Self Service (ESS) yaitu akses informasi dan layanan langsung bagi seluruh karyawan yang
terintegrasi langsung dengan ERP Back Office atas aplikasi keuangan/akuntansi, aplikasi
logistik/material, dan aplikasi SDM. Dengan begitu seluruh karyawan dapat mengakses data
baik menyimpan maupun memasukan input yang dibutuhkan secara langsung pada database
yang terpusat. Begitu juga dengan Strategic Enterprise Management (SEM) atau Business
Warehouse (BW) yang digunakan pada level manajemen berupa laporan manajemen
keuangan, laporan manajemen SDM, dan laporan manajemen material. Pihak-pihak pada
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 9
Systems of Information Technology
level manajemen dapat mengakses baik menyimpan maupun memasukan input yang
dibutuhkan secara langsung pada database yang terpusat yaitu ERP Back Office.
Gambar 3. Akses ke Aplikasi ERP
Sumber: Accenture 2006
Dalam menjalankan aplikasi ERP, karyawan sebagai user diharuskan untuk selalu
mengakses menggunakan portal ERP. Akses langsung melalui SAP log on dapat digunakan
apabila akses ke portal ERP mengalami masalah. Akses portal ERP dalam PLN dibutuhkan
jaringan Internet Explorer sebagai web browser dengan alamat (URL) yang digunakan untuk
mengakses portal ERP yaitu http://errappp1.pusat.corpn.pln.co.id:50000/irj.
Untuk log-in ke portal ERP, user ID dan password yang digunakan adalah user ID dan
password domain yang dimiliki karyawan, sama dengan user ID dan password yang
digunakan ketika pertama kali menghidupkan dan menggunakan komputer (yang sudah
gabung dengan domain) atau ketika mengakses e-mail. ERP yang diterapkan dalam PLN
hanya dapat digunakan bagi karyawan yang memiliki user ERP dan memiliki kepentingan
saja yang dapat menggunakan sistem ini.
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 10
Systems of Information Technology
Gambar 4. Log-In ke Portal ERP
Sumber: Accenture 2006
Ketika karyawan ingin mengakses data, maka karyawan harus log in pada portal ERP
dan menginput data berupa User ID dengan format NamaDomain\NamaUser serta password
domain kemudian klik tombol log on untuk masuk ke dalam halaman selanjutnya. Beberapa
hal yang harus diperhatikan pengguna dalam mengakses aplikasi ERP yaitu:
1. Akses umum (termasuk akses untuk ESS)
a. Mempunyai ID di PLN domain
b. Komputer sudah tersambung dengan domain PLN (joint domain)
c. Aplikasi internet explorer sudah tersedia dalam PC
2. Akses khusus untuk pengguna aplikasi ERP (back office)
Aplikasi SAP GUI sudah tersedia di PC
3. Akses khusus untuk pengguna aplikasi SEM/BW
a. Aplikasi SAPBEx sudah tersedia di PC
b. Aplikasi Microsoft Excel 2003 sudah tersedia di PC
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 11
Systems of Information Technology
Gambar 5. Menjalankan Aplikasi ERP Melalui Portal ERP
Sumber: Accenture 2006
Ketika karyawan berhasil mengakses log in maka tampilan yang akan muncul seperti
di atas. Karyawan diberikan enam pilihan akses data, yang terdiri atas:
1. ERP Keuangan/Akuntasnsi yang ditujukan bagi pegawai yang akan menjalankan
transaksi yang berhubunfan dengan fungsi di bidang keuangan/akuntansi.
2. ERP Logistik/Material yang ditujukan bagi pegawai yang akan menjalankan transaksi
yang berhubungan dengan fungsi di bidang logistik yng berhubungan dengan fungsi di
bidang logistik/material.
3. ERP SDM ditujukan bagi karyawan yang akan menjalankan transaksi yang berhubungan
dengan fungsi di bidang Sumber Daya Manusia.
4. Business Explorer Analyzer (Bex Analyzer) adalah aplikasi yang berguna untuk
mengakses, menjalankan, menganalisa laporan-laoran manajemen keuangan (seperti
neraca, laporan kas, rasio keuangan), SDM (statistik kepegawaian), dan manajemen
material/logistik ( ITO/Inventory Turnover) yang ada di dalam SAP Business Warehouse
(BW).
5. SAP BW Graphical User Interface (GUI) adalah aplikasi yang digunakan oleh para
administrator dan tim support untuk mengakses fungsi-fungsi dalam SAP Business
Warehouse (BW).
6. ERP Training ditujukan untuk keperluan pelatihan dan playground. Pada aplikasi ini,
penggunadapat melakukan uji coba menjalankan transaksi sesungguhnya tanpa
mempengaruhi data sebenarnya yang berada di aplikasi ERP SDM, Keuangan, dan
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 12
Systems of Information Technology
logistik. Untuk mengakses sistem ini, pengguna harus memasukan user id dan password
kembali yang valid tentunya.
Gambar 6. Tampilan Ketika Memilih Option ERP SDM
Sumber: Accenture 2006
Gambar 7. Tampilan Ketika Memilih Option GUI
Sumber: Accenture 2006
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 13
Systems of Information Technology
Gambar 8. Tampilan ketika Memilih ERP Training
Sumber: Accenture 2006
Gambar 9. Log-Off dari Portal ERP
Sumber: Accenture 2006
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 14
Systems of Information Technology
Gambar 10. Log-Off dari Portal ERP
Sumber: Accenture 2006
PLN memilih SAP sebagai paket perangkat lunak ERP. Keputusan untuk menerapkan
SAP adalah keputusan yang tidk mudah sebab penerapan SAP membutuhkan biaya yang
tinggi. Kebutuhan biaya tidak hanya digunakan untuk pembelian aplikasi SAP, tetapi juga
untuk pembelian hardware, databse, jaringan komunikasi data dan biaya konsultasi yang
membantu proses penerapan sistem. Setelah sistem ERP diterapkan, manajemen
perlumengetahui apakah penerapan sistem tersebut berhasil atau tidak. Pengukuran
keberhasilan penerapan sistem informasi sangat diperlukan bagi manajemen untuk
mengetahui apakah investasi yang telah dikeluarkan memberikan nilai tambah bagi
perusahaan.
Pelaksanaan dan penerapan ERP serta pengembangan aplikasi ERP di PT PLN
(Persero) terasa belum maksimal yang disebabkan beberapa kendala, antara lain:
1. Keterbatasan SDM yang dapat menyesuaikan dan beradaptasi pada pola kerja baru
sebagai dampak penerapan ERP di PLN.
2. Belum ada partisipasi nyata serta kemauan kuat berupa perubahan pola pikir dan sikap
dari pegawai PLN atas kebijakan lama ke arah yang lebih baik.
3. Cakupan wilayah kerja PLN yang begitu luas, sehingga penerapan ERP di PLN baru
dapat dilaksanakan pada beberapa unit yang terfokus pada Pulau Jawa dan Bali.
4. Keberhasilan pelaksanaan ERP akan menjadi kurang bermakna jika masih terdapat
keluhan dari pelanggan masalah pasokan listrik berupa pemadamam listrik secara
berkepanjangan sebagai akibat kerusakan pembangkit listrik.
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 15
Systems of Information Technology
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
1. Penerapan ERP pada PLN adalah sebuah pemenuhan tuntutan eksternal agar kinerja
lebih baik.
2. Penerapan ERO sedikit banyak telah merubah proses bisnis PLN secara keseluruhan
terutama di bidang SDM seperti manajemen organisasi, administrasi kepegawaian,
penggajian, dan waktu kerja karyawan.
3. Keberhasilan sistem ERP pada PLN akan tercapai jika SDM dapat menyesuaikan dan
beradaptasi pada pola kerja baru dan adanya peningkatan pelayanan kepada konsumen.
4. Guna mendukung keberhasilan penerapan dibentuk tim imbangan pilot ERP (key user)
yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya terutama pada bisnis proses di PLN
dan budaya kerja yang dituntun untuk bekerja keras untuk beradaptasi dan melakukan
pelatihan. Key user dan end user terlibat langsung dengan sistem ERP. End user adalah
individu yang menggunakan program ERP sesuai arahan dari key user. Sikap key user
dan end user sebagai karyawan dalam sistem dipengaruhi oleh kondisi budaya
perusahaan dalam mencapai keberhasilan penerapan ERP.
Saran
Secara keseluruhan penerapan ERP pada PT PLN (Persero) secara teknis sudah
berjalan dengan baik. Namun agar selaras dengan tujuan perusahaan, karyawan seharusnya
mendukung sistem tersebut. Oleh karena itu pelatihan harus giat dilakukan agar karyawan
lebih familiar dengan sistem baru. Dilihat dari aplikasi penerapan ERP di PLN saat ini
terlihat baru memfokuskan pada aplikasi SDM. Selanjutnya seharusnya PLN
mempertimbangkan aplikasi keuangan dan material agar lebih baik.
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 16
Systems of Information Technology
REFERENSI
Brown, C.V., Daniel W. Dehayes, Jeffrey A. Hoffer, Martin, E. Wainright., and William C. Perkins. 2012. “Managing Information Technology”, 7th ed., Premtice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
http://batharawisnu.files.wordpress.com/2013/06/database_sap-
erp_menjalankan_aplikasi_erp_melalui_portal_erp_opt.pdf
www.pln.co.id
http://rianzii.blogspot.com/2012/03/penjelasan-penggunaan-enterprise.html
Annisa Septie .P/MM UGM JKT Page 17
top related