berat jenis zat padat dan zat cair gery
Post on 17-May-2017
293 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BERAT JENIS ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
M.1
I. TUJUAN
1) Menentukan berat jenis zat padat berbentuk balok
2) Menentukan berat jenis zat padat yang tidak beraturan
3) Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca teknis
4) Menentukan berat zat cair dengan Piknometer
5) Menentukan berat jenis zat cair dengan Neraca Morh
6) Mengenal dan belajar mempergunakan alat-alat yang bersangkutan
7) Melatih ketelitian dalam mengukur
II. DASAR TEORI
1. FLUIDA
Fluida adalah zat alir adalah zat dalam keadaan bisa mengalir. Ada dua macam
fluida yaitu cairan dan gas. Salah satu ciri fluida adalah kenyataan bahwa jarak antara dua
molekulnya tidak tetap, bergantung pada waktu. Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan antara
molekul yang disebut kohesi.
Gaya kohesi antara molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi antar
molekul zat cair. Ini mnyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif bebas sehingga gas
selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair terikat satu sama lainnya
sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas meskipun bentuknya sebagian ditentukan
oleh wadahnya.
Akibat yang lainnya adalah sifat kemampuannya untuk dimampatkan.Gas bersifat
mudah dimampatkan sedangkan zat cair sulit.Gas jika dimampatkan dengan tekanan yang
cukup besar akan berubah manjadi zat cair. Mekanika gas dan zat cair yang bergerak
mempunyai perbedaan dalam beberapa hal, tetapi dalam keadaan diam keduanya
mempunyai perilaku yang sama dan ini dipelajari dalam statika fluida.
Tinjauan dalam statika fluida bersifat makroskopik.Dan karenanya ketika kita
mengambil elemen volume yang sangat kecil, maka volume ini masih jauh lebih besar dari
ukuran mölekul-mölekul pembentuk fluida tersebut.
1
2. TEKANAN FLUIDA
Definisi Tekanan
Tekanan dalam mekanika benda titik unsur dinamika yang utama adalah gaya, maka
dalam mekanika fluida unsur itu adalah tekanan.Tekanan adalah gaya yang dialami oleh
suatu titk pada suatu permukaan fluida persatuan luas dalam arah tegak lurus permukaan
tersebut. Secara matematik tekanan P didefinisikan melalui hubungan
dF=pdA,
dimana dF adalah gaya yang dialami oleh elemen luas dA dari permukaan fluida.
Sehingga gaya yang bekerja pada suatu luas A adalah:
F = mg = rAhg
Tekanan, p, adalah:
p = F/A =rAhg / A = rgh
Tekanan fluida sebanding dengan rapat massa dan kedalaman dalam fluida
Secara mikroskopik gaya ini merupakan pertambahan momentum per satuan waktu
yang disebabkan oleh tumbukan molekul-molekul fluida di permukaan tersebut. Permukaan
ini bisa berupa permukaan batas antara fluida dengan wadahnya, tetapi ia bisa pula
berbentuk permukaan imajiner yang kita buat pada fluida.Tekanan ini merupakan besaran
skalar, bukan suatu besaran vektor seperti halnya gaya.
Hubungan Tekanan dengan Kedalaman
Dengan menggunakan hukum Newton kita dapat menurunkan persamaan yang
menghubungkan tekanan dengan kedalaman fluida:
2
h
p = po +r gh
Dengan po adalah tekanan di permukaan.
Rumus ini menyatakan hubungan antara tekanan p dan kedalaman h. Hubungan ini juga
menyatakan bahwa tempat-tempat yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai
tekanan yang sama.
3. HUKUM-HUKUM HIDROSTATIKA
Dari persamaan distribusi tekanan kita juga dapat turunkan hukum-hukum
hidrostatika yang terkenal.Karena persamaan distribusi tekanan adalah konsekuensi hukum
Newton, maka dapat dosimpulkan bahwa hukum-hukum tsb bukanlah hukum
fundamental.Artinya kita tidak memerlukan mekanika khusus untuk fluida.Berikut adalah
penurunan hukum-hukum hidrostatika dari persamaan tekanan fluida tersebut diatas.
Hukum Pascal
Hukum Pascal mengatakan bahwa:
"tekanan pada suatu titik akan diteruskan kesemua titik lain secara sama".
Artinya bila tekanan pada suatu titik dalam zat cair ditambah dengan suatu harga, maka
tekanan semua titik di tempat lain pada zat cair yang sama akan bertambah dengan harga
yang sama pula.
Hukum Archimedes
Salah satu hukum hidrostatika yang lain adalah hukum archimedes yang mengatakan
bahwa:
"Setiap benda yang berada dalam satu fluida maka benda itu akan mengalami gaya keatas,
yang disebut gaya apung, sebesar berat air yang dipindahkannya".
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum
newton juga.
Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0 dan benda
melayang .
Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam
3
Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa balok maka agar balok
berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari
pada volume balok.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan
perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang
dipindahkan harus sama dengan volume balok dan rapat massa cairan sama dengan rapat
rapat massa benda.
Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan
mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh
tenggelam.
4. Tekanan Atmosfir
Jika diatas permukaan fluida terdapat tekanan, p0 maka tekanan dalam fluida
dengan kedalaman h adalah:
p = p0 + rgh
Untuk permukaan di atas fluida yang terbuka, p0 adalah tekanan atmosfir. Tekanan
atmosfir bumi berubah dengan ketinggian. Tekanan udara pada suatu tempat tertentu juga
bervariasi sesuai dengan kondisi cuaca. Tekanan atmosfir rata-rata pada permukaan air laut
adalah:
1 atm = 1.013 x 105 N/m2 = 101.3 kPa
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis
4
h
p0
rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda
yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih
rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya
air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang
sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
dengan
ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik
(g/cm3).
1 g/cm3=1000 kg/m3
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka
massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang
dinamakan 'Massa Jenis Relatif'
Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air
murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³.
Sedangkan massa adalah suatu ukuran yang menyatakan zat yang terkandung dalam
suatu benda .Semakin besar massa suatu benda ,semakin banyak zat yang terkandung
dalam benda tersebut .Massa suatu benda selalu tetap atau sama karena ia tidak
dipengaruhi gaya gravitasi. Untuk mengukur berat suatu benda ,faktor yang
mempengaruhinya adalah massa benda tersebut dan percepatan gravitasinya.uh suatu
5
benda dari permukaan bumi , maka semakin kecil percepatan gravitasinya berarti berat
akan berkurang .Dengan demikian didapatkan rumus :
w=m.g
Dimana :
w = berat benda (N/kg ms )
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (ms)
1. Ciri Khas Molekul Zat Padat
- gaya tarik menarik sangat kuat
- susunannya berdekatan satu sama lain
- letaknya berdekatan
- tidak bisa bergerak bebas
2. Ciri Khas Molekul Zat Cair
- gaya tarik menarik tidak begitu kuat
- susunannya tidak beraturan
- letaknya agak renggang
- bergerak bebas berpindah-pindah tempat
III. ALAT-ALAT
Neraca Teknis
Neraca Mohr
Piknometer
Anak timbangan
Air suling
Zat padat dan cair yang akan digunakan
Gelas dan bangku
Jangka sorong
Mikrometer Skrup
6
IV. PELAKSANAAN PERCOBAAN
A. Menentukan berat jenis zat padat berbentuk balok
a) Ukur tebal benda dengan mikrometer skrup atau jangka sorong.
b) Ukur panjang dan lebar benda dengan jangka sorong.
c) Timbang benda dengan Neraca Teknis.
B. Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca
a) Timbang gelas dalam keadaan kosong
b) Isi gelas ukur dengan air sebanyak 300 ml
c) Timbang gelas ukur setelah diisi zat cair
Rumus matematis:
ρc= Wc
Vc
C. Menentukan berat jenis zat padat berbentuk tidak beraturan.
a) Gantungkan benda tersebut pada neraca dan tentukan beratnya.
b) Dalam keadaan tergantung seperti di atas , masukkan benda itu dalam air
suling, dan tentukan berat benda dalam air.
c) Ukur dan catat suhu air suling yang sedang dipergunakan dalam percobaan
ini.
d) Dari hasil 1 dan 2 dapat ditentukan volume benda
Rumus matematis :
W = W udara – W air = FA = ρc . g. V benda
V. DATA PENGAMATAN
A. Menentukan berat jenis zat padat berbentuk balok
7
Mengukur tebal balok, lebar balok,panjang balok dan massa balok
B. Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca
Menimbang massa gelas ukur kosong dan massa gelas ukur + 300 ml air
8
Percobaan Tebal(cm) Panjang(cm) Lebar(cm) Massa(gr)
1 1,78 12,75 1,72 27,7
2 1,78 12,74 1,71 27,6
3 1,72 12,80 1,72 27,7
4 1,77 12,78 1,70 27,6
5 1,78 12,80 1,72 27,7
No Massa Gelas
(gr)
Massa gelas + air (gr) Massa air (gr)
1 209 492,3 283,3
2 209 492,4 283,4
3 209 492,3 283,3
4 209 492,3 283,3
5 209 492,4 283,4
C. Menentukan berat jenis zat padat berbentuk tak beraturan
Suhu air yang digunakan = 28,3˚ CNo W di udara (N) W di air (N) W (N)
1 0,11 0,06 0,05
2 0,11 0,06 0,05
3 0,11 0,05 0,06
4 0,11 0,05 0,06
5 0,11 0,06 0,05
VI.PERHITUNGAN DATA
A. Menentukan berat jenis zat padat berbentuk balok
ρ =
dimana :
V = p . l . t, dan
p = 12,75 cm
l = 1,78 cm
t = 1,72 cm
m = 27,7 gr
g = 980 cm/s2
V =
= 12,75 x 1,78 x 1,72
= 39,035 cm3
9
Maka
= 0,71 x 980
= 695,8 dyne/cm3
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut:
No p
(cm)
l
(cm)
t
(cm)
mb
(gr)
V
(cm3)
ρ
(gr/cm3)
S
(dyne/cm3)
1 12,75 1,72 1,78 27,7 39,04 0,71 695,8
2 12,74 1,71 1,78 27,6 38,78 0,71 695,8
3 12,80 1,72 1,72 27,7 37,87 0,73 715,4
4 12,78 1,70 1,77 27,6 38,46 0,72 705,6
5 12,80 1,72 1,78 27,7 39,19 0,71 695,8
B. Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca teknis
ρ =
=
=
,dimana ma = (mgelas + Air)- mgelas
Perhitungan
mgelas (mg) = 209 gr
mgelas+air(ma) = 492,4 gr
mair = 493,7-208,9 = 283,34 gr
g = 980 cm/s2
10
Vair = 300 ml= 300 cm3
ra
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut:
No Massa gelas
kosong (mg)
Massa gelas +
air (mc)
massa air
(gr)
(ma)
ra Sair
(dyne/cm3)
1. 209 492,3 283,3 0,9445 928,84
2. 209 492,4 283,4 0,9445 928,84
3. 209 492,3 283,3 0,9445 928,84
4. 209 492,3 283,3 0,9445 928,84
5. 209 492,4 283,4 0,9445 928,84
C. Menentukan berat jenis zat padat yang berbentuk tak beraturan
ρ =
Wudara –Wair = ρa. g . Vbenda
(mu – ma) . g = ρa. g . Vbenda
11
Vbenda =
Untuk percobaan 1
Vbenda =
=
=
ρ =
=
Dengan cara yang sama diperoleh
hasil :
VII. Ralat Keraguan
a. Menentukan berat jenis zat padat yang berbentuk balok
12
Percobaa
n
ρa Vb ρ
1 0,968 73,45 75,8
2 0,968 73,45 75,8
3 0,968 73,24 76,01
4 0,968 73,45 75,8
5 0,968 73,45 75,8
~ Ralat keraguan untuk p:
No p (cm) (cm) p - (cm) (p - )2 (cm)
1.
2.
3.
4.
5.
12,75
12,74
12,80
12,78
12,80
12,78
12,78
12,78
12,78
12,78
-0,03
-0,04
0,02
0
0,02
0,0009
0,0016
0,0004
0
0,0004
Ralat nisbi =
=
= 0,102%
Kebenaran praktikum = 100% - 0,102% = 99,898%
~Ralat keraguan untuk l:
No l (cm) (cm) l - (cm) (l - )2 (cm)
1. 1,72 1,71 0,01 0,0001
13
2.
3.
4.
5.
1,71
1,72
1,70
1,72
1,71
1,71
1,71
1,71
0
0,01
-0,01
0,01
0
0,0001
0,0001
0,0001
Ralat nisbi =
=
= 0,263%
Kebenaran praktikum = 100% - 0,263% = 99,737%
~ Ralat keraguan untuk t:
No t (cm) (cm) t - (cm) (t - )2 (cm)
1.
2.
3.
4.
5.
1,78
1,78
1,72
1,77
1,78
1,77
1,77
1,77
1,77
1,77
0,01
0,01
-0,05
0
0,01
0,0001
0,0001
0,0025
0
0,0001
14
Ralat nisbi =
=
= 6,78%
Kebenaran praktikum = 100% - 6,78% = 93,22%
~ Ralat keraguan untuk mb:
No mb (gr) b (gr) mb - b (gr) (mb - b)2 (gr)
1.
2.
3.
4.
5.
27,7
27,6
27,7
27,6
27,7
27,66
27,66
27,66
27,66
27,66
0,04
-0,06
0,04
-0,06
0,04
0,0016
0,0036
0,0016
0,0036
0,0016
15
Ralat nisbi =
=
= 0,09%
Kebenaran praktikum = 100% - 0,09% = 99,91%
~ Ralat keraguan untuk V:
No V (cm3) (cm3) (cm3) (cm3)
1
2
3
4
5
39,04
38,78
37,87
38,46
39,19
38,67
38,67
38,67
38,67
38,67
0.37
0,11
-0,8
-0.21
0,52
0,1369
0,0121
0,64
0,0441
0,2704
Ralat nisbi =
16
=
= 0,61%
Kebenaran praktikum = 100% -0,61% = 99,39%
~ Ralat keraguan untuk S:
Ralat nisbi =
=
= 0,69%
Kebenaran praktikum = 100% -0,69 % = 99,31%
b. Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca
Ralat keraguan massa gelas ukur + air (mc)
17
No mc (gr) (gr) mg - (gr) (mg - )2 (gr)
1.
2.
3.
4.
5.
492,3
492,4
492,3
492,3
492,4
492,34
492,34
492,34
492,34
492,34
-0,04
0,06
-0,04
-0,04
0,06
0,0016
0.0036
0,0016
0,0016
0,0036
=0,012
Ralat nisbi =
=
= 0,005%
Kebenaran praktikum = 100% - 0,005% = 99.995%
Ralat keraguan massa gelas ukur kosong(mg)
18
Ralat nisbi =
=
= 0%
Kebenaran praktikum = 100% - 0% = 100%
Ralat keraguan untuk massa zat cair(ma)
19
Mg (gr) (gr)
(gr)
(gr)
209 209 0 0
209 209 0 0209 209 0 0209 209 0 0209 209 0 0
0 gr
Ralat nisbi =
=
= 0,008%
Kebenaran praktikum = 100% - 0,008% = 99,992%
Ralat untuk massa jenis zat cair
skala terkecil
20
Ma (gr) (gr)
(gr)
(gr)
283,3
283,4
283,3
283,3
283,4
283,34
283,34
283,34
283,34
283,34
-0,04
0,06
-0,04
-0,04
0,06
0,0016
0.0036
0,0016
0,0016
0,0036
= 0,012 gr
Ralat nisbi =
=
= 14,085%
Kebenaran praktikum = 100% - 14,085% = 85,915%
Ralat keraguan untuk berat jenis benda ( S )
21
Ralat nisbi =
=
= 8,338%
Kebenaran praktikum = 100% - 8,338% = 91,662%
c. Menentukan berat jenis zat padat yang berbentuk tidak beraturan
1. Ralat keraguan massa batu + tali (massa benda di udara)
22
∆mu=
=
=
=
∆mu= 0,303 gr
Ralat nisbi :
Kebenaran praktikum : 100% - 0,912%= 99,09%
2. Ralat keraguan massa benda dalam air
23
mu(gr) (gr)
(gr)
(gr)
32,7 33,22 -0,52 0,2704
32,69 33,22 -0,53 0,2809
33,95 33,22 0,73 0,5329
32,78 33,22 -0,44 0,1936
33,9 33,22 0,75 0,5625
1,8403 gr
Ma (gr) (gr)
(gr)
(gr)
290,4 290,48 -0,08 0,0064
290,5 290,48 0,02 0,004
290,6 290,48 0,12 0,0144
290,5 290,48 0,02 0,004
290,4 290,48 -0,08 0,0064
0,0352 gr
∆ma =
=
=
=
∆ma = 0,042gr
Ralat nisbi :
Kebenaran praktikum : 100% - 0,0145% = 99,98%
3. Ralat keraguan volume benda
24
Vb (mm3) (mm3)
(mm3)
(mm3)
12,5 12,4 0,1 0,01
12,0 12,4 -0,4 0,16
12,5 12,4 0,1 0,01
12,5 12,4 0,1 0,01
12,5 12,4 0,1 0,01
0,2 gr
∆Vb =
=
=
=
∆Vb= 0,1 mm3
Ralat nisbi :
Kebenaran praktikum : 100% - 0,806% = 99,194%
4. Ralat keraguan massa air
25
Vba(gr) (gr)
(gr)
(gr)
0,28725 0,28801 -0,00076 57,76.10-8
0,2876 0,28801 -0,00041 16,81.10-8
0,2881 0,28801 0,00009 8,1.10-9
0,2885 0,28801 0,00049 24,01.10-8
0,2886 0,28801 0,00059 34,81.10-8
13,42.10-7
∆Va =
=
=
=
∆Va 2,6.10-4
Ralat nisbi :
Kebenaran praktikum : 100% - 0,0000902% = 99,99%
5. Ralat keraguan berat jenis zat pada berbentuk tidak beraturan
26
Ralat nisbi :
Kebenaran praktikum : 100% - 1,716% = 98,284%
VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan Berat jenis Zat Padat dan Zat cair ini digunakan balok kayu
sabagai contoh untuk mencari berat jenis Zat padat yang beraturan, batu digunakan
sebagai contoh untuk menentuakn berat jenis zat padat berbentuk tidak beraturan,
sedangkan untuk menentukan beart jenis zat cair digunakan air.
Dalam menentukan berat jenis zat padat berbentuk balok dilakukan dengan
mencari volume balok terlebih dahulu. Volume balok dapat dicari dengan mengukur
tebal balok sebagai tinggi balok, lebar , dan panjang balok dengan mikrometer
27
skrup. Kemudian untuk mencari massa balok, digunakan neraca teknis untuk
menimbangnya. Kemudian dicari berat jenisnya dengan rumus :
Untuk menentukan berat jenis zat cair (dalam percobaan ini digunakan air)
dengan gelas ukur dan neraca, ditimbang terlebih dahulu gelas yang kosong
denngan neraca teknis. Kemudian diisi dengan air 300 mL. setelah gelas ukur diisi
air 300 mL ditimbang kembali dengan neraca teknis. Sehingga untuk mencari berat
air dapat dicari dengan mengurangkan berat gelas ukur yang diisi air dengan gelas
ukur yang kosong. Untuk mencari berat jenis zat cair digunakan rumus :
Dalam menentukan berat jenis zat padat yang berbentuk tidak beraturan terlebih
dahulu dicari volume benda (dalam percobaan ini di gunakan batu), batu ini tidak
bisa dicari volumenya dengan rumus , karena bentuknya tidak beraturan.
Untuk itu diterapkan Hukum Archimedes, yang berbunyi "Setiap benda yang berada
dalam satu fluida maka benda itu akan mengalami gaya keatas, yang disebut gaya
apung, sebesar berat air yang dipindahkannya".
Untuk menerapakan teori diatas, terlebih dahulu isi gelas ukur dengan air.
Catat volume air awal ( ), kemudian batu dimasukkan ke dalam air sehingga
volumenya bertmbah ( ). Sesuai dengan hukum Archimedes, maka volume benda
sama dengan perubahan volume air ( ) atau secara matematis dapat dituliskan :
Setelah medapat volumenya, batu diikat dan ditimbang dengan neraca Morh
dengan cara digantungkan. Kemudian pada saat posisi batu tergantung, di bawahnya
diletakkan gelas ukur yang sudah diisi air, sehinnga batu tercelup dalam air. Seperti
telah diketahui pada percobaan ini, terjadi perbedaan berat antara batu di air dengan
berat batu di udara. Hal ini karena air dalam gelas ukur memberikan gaya ke atas
28
terhadap batu, sehingga beratnya lebih ringan pada saat dalam air dibandingkan
berat di udara.
Sebenarnya ada lagi satu percobaan menentukan berat jenis zat cair dengan
Piknometer, namun karena piknometernya rusak, maka percobaan mencari berat
jenis zat cair dengan piknometer tidak bisa dilakukan.
Dalam proses pengambilan data untuk menentukan berat jenis benda ini,
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang menyebabkan ralat keraguan
yang didapatkan bernilai kecil. Hal ini dapat disebabkan kurangnya ketelitian kami
sebagai praktikan dalam menimbang benda, mengukur panjang, lebar, dan tinggi
benda, ataupun dapat juga disebabkan oleh adanya sedikit kerusakan pada alat-alat
yang digunakan sehingga hasil yang diperoleh menjadi kurang signifikan.
29
IX. KESIMPULAN
Zat cair menekan ke segala arah. Zat cair akan memberi tekanan ke semua arah yang
ada dengan besar yang sama.
Tekanan zat cair bergantung pada kedalamannya
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa
jenis air murni.
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Secara
matematis, massa jenis dirumuskan :
Hukum Archimedes berbunyi :"Setiap benda yang berada dalam satu fluida maka
benda itu akan mengalami gaya keatas, yang disebut gaya apung, sebesar berat air
yang dipindahkannya".
Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya = 0 dan
benda melayang .
Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam.
Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa benda maka agar benda
berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil
dari pada volume benda
Pada benda yang bentuk beraturan ,berat jenis zat padat tergantung pada
- Massa benda
- Volume zat padat
- Percepatan gravitasi
Dengan rumus :
Berat jenis benda tidak beraturan dipengaruhi oleh :
- Massa zat padat di udara
- Massa zat padat di air
Daftar Pustaka
30
1. Wibawa, Satriya I Made. 2006. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I. Bukit
Jimbaran: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana.
2. Sears, Francis W. dan Mark W. Zemansky, 1994, Fisika Untuk Universitas
Listrik,Magnet. Bandung : Binacipta.
3. Roeswati, Adi Gunawan Drs.K. 2002. Tangkas Fisika SMU. Surabaya: Kartika
4. Tim penyusun. 2003. PR Fisika Untuk Kelas I SLTP. Klaten: PT. Intan Pariwara.
5. Mangunwiyoto, Widagdo. 1984. Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
31
top related