balanced sheet
Post on 18-Feb-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 1/30
Chapter 10
The Balance Sheet
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami pendekatan yang mendasari hubungan antara neraca danlaporan keuangan
Memahami perkembangan definisi asset, kewajiban dan equitas pemilik
Menghargai keanekaragaman Teknik penilaian asset
Memahami perubahan yang ada pada kewajiban dan area equitas
pemegang saham
Memahami Sekuritas hybrid
Memahami sifat derivativeMemahami issue klasifikasi neraca
Pendahuluan
Dalam Bab ini kita akan memulai dengan mereview hubungan antara
neraca dan laporan rugi laba. Jika laporan adalah artikulasi, mereka
berhubungan bersama secara matematika tanpa ada “Loose ends” Juga
pendekatan “revenue-expense atau pendekatan Asset-Liabilities yanglazim, pendekatan asset-liabilities berarti bahwa neraca adalah yang utama.
Pendekatan Non artikulasi berarti bahwa dua laporan dijelaskan secara
independen.
Di sini juga akan dibahas tentang pengakuan dan pengukuran dalam tiga
bagian dari neraca yaitu:
1. asset,
2. liabilities, dan
3. equitas pemilik.
Kita akan lihat banyak metode penilaian yang ada. Chapter ini
menyimpulkan diskusi ringkas dari klasifikasi dalam neraca:
Hubungan antara Neraca dan Laporan Rugi-Laba
Dua pendekatan dalam pendefenisian elemen dan hubungan antara neraca
dan laporan laba rugi
1
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 2/30
1.Artikulasi, menyatakan bahwa neraca dan Lap R/L didefenisikan secara
matematis bahwa laba sama dengan perubahan dalam modal pemilik
untuk satu periode, dengan asumsi tidak ada transaksi modal atau
penyesuaian periode sebelumnya.
2.Non-artikulasi, memangkas hubungan matematis antara neraca dan LapR/L dan menyatakan bahwa masing-masing laporan tersebut
didefenisikan dan diukur secara independen satu sama lain.Artikulasi
Dalam konsep artikulasi laba merupakan subklasifikasi ekuitas
pemilik. Exhibit 10-1 mengilustrasikan model system klasifikasi dan
model akuntansi artikulasi.
Dengan menggunakan pendekatan proprietary yaitu net
asset=equitas pemilk.
Keterangan Gambar 10.1 :
Transaksi akuntansi diklasifikasikan berdasarkan tiga subklasifikasi
ekuitas pemilik:
Yaitu : Modal kontribusi, Laba ditahan dan penyesuaian modal yang
tidak terealisasi.
1.modal kontribusian, terdiri dari
a. legal capital
b. other contributed capital
2.laba ditahan, terdiri dari
a. akun-akun laba rugi
b. penyesuaian periode sebelumnya
c. dividen
Karena laba merupakan subklasifikasi laba ditahan, maka
Lap R/L dan neraca berartikulasi.
Masalah yang muncul dengan penggunaan sistem
klasifikasi tersebut adalah kesulitan dalam mengkategorisasi transaksi
yang kompleks, misalnya saham preferen yang wajib dilunasi (termasuk
saham atau hutang, sebagai saham karena berkarakter ekuitas pemilik,
tetapi harus ditebus, menyerupai hutang).
Dalam sistem artikulasian, terdapat dua pendekatan
dalam pendefenisian elemen akuntansi, yaitu:
2
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 3/30
1.pendekatan pendapatan-beban (revenue-expense approach), dan
2.pendekatan aktiva-hutang (asset-liability approach)
Pendekatan Pendapatan-Beban
merupakan pendekatan yang digunakan untk mendefinisikan
elemen2 kuntansi yang difokuskan pada pendapatan-Beban yang ada
dalam lap LR
Penekanan pada konsepmatching
Pendekatan ini menyatakan bahwa LAP R/L dan neraca diatur
oleh aturan akuntansi dari pengakuan pendapatan danmatching biaya.
Pendekatan ini menyebabkan neraca terbebani ‘produk-
sampingan’ dari aturan pengukuranincome,misalnya dalam neraca akan
terdapat:
1.beban ditangguhkan (deferred charge), misalnya biaya pendirian
perusahaan.
2.kredit ditangguhkan(deferred credits), misalnya kredit pajak investasi.
Contoh standar akuntansi yang menekankan pada pengaruh
transaksi atas LAP R/L dan mengabaikan pengaruhnya pada neraca,
antara lain:1.Akuntansi Pensiun (APB Opinion No.8) yang menekankan pengakuan
biaya pensiun dalam LAP R/L dan mengabaikan apakah hutang
pensiun benar-benar ada.
2.Pengakuan dan amortisasi aktiva tidak berwujud (APB Opinion
No.17) yang menimbulkan pertanyaan apakah apakah aktiva tidak
berwujud(goodwill) benar-benar ada.
Pendekatan Aktiva-Hutang
Pendekatan aktiva-hutang berkaitan dengan pengakuan dan
pengeluaran aktiva dan hutang.
Konsep-konsepnya:
1.comprehensive income didefenisikan (SFAC 6) sebagai perubahan dalam
aktiva bersih perusahaan yang berasal dari sumber bukan pemilik. Jadi
LAP R/L dipandang sebagai suatu cara sederhana untuk
3
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 4/30
mengklasifikasi dan melaporkan perubahan tertentu yang terjadi dalam
aktiva bersih perusahaan.
2.pengukuran dipandang logis bila terfokus pada aktiva dan hutang,
karena aktiva dan hutang bersifat riil.
3.akun ekuitas pemilik hanya merupakan akun yang memungkinkandouble-entry accounting. Jadi laba dan komponen-komponennya
dipandang sebagai konsep sekunder, yang merupakan cara sederhana
menggambarkan perubahan dalam aktiva dan hutang.
Pendekatan aktiva hutang terfokus pada pengukuran aktiva
bersih dan dipandang lebih superior daripada pendekatan pendapatan-
biaya, karena aktiva dan hutang bersifat riil.
Peningkatan nilai aktiva bersih memunculkan laba dan bukan
sebaliknya, seperti pada pendekatan pendapatan-biaya
Standar akuntansi yang menekankan pada aktiva-hutang adalah
1. SFAS No.7, yang melarang peng-kapitalisasian kerugian perusahaan
dalam tahap pengembangan(development stage)
2. SFAS No.9, yang memfokuskan akuntansi pajak penghasilan pada
pengakuan ‘aktiva’ dan ‘hutang’ pajak.
PENDEKATAN NON-ARTK!LA"
Pendekatan artikulasi muncul untuk menengahi konflik pendukung
pendekatan pendapatan-biaya (yang berusaha menstabilkan dampak
fluktuatif transaksi atas laporan laba rugi dan memasukkan beban
ditangguhkan dan kredit ditangguhkan untuk meratakan pengukuran
pendapatan) dan pendekatan aktiva-hutang (yang menekankan
pelaporan perubahan nilai aktiva bersih dan dapat mentolerir LAP R/L
yang fluktuatif dengan melibatkan unrealized holding gains and losses).
Hal yang menyebabkan kedua kelompok terpolarisasi adalah
neraca dan LAP R/L yang berartikulasi secara matematis.
Pemecahannya adalah dengan pendekatan non-artikulasi yang
memungkinkan LAP R/L berdasar pendapatan-biaya(revenue-expense-
based income statement) dan neraca berdasar aktiva hutang(asset-liability-
4
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 5/30
based balance sheet).Namun pendekatan comprehensive income pada
SFAS No.130 mulai mendekatkan jarak dalam pendekatan artikulasi
AKT#ADe$enisi Aktiva
Pentingnya defenisi aktiva
1.menentukan tipe faktor ekonomi yang akan muncul di neraca.
2.mengidentifikasi elemen-elemen yang diakui, diukur dan dilaporkan
dalam neraca.
Defenisi aktiva yang dirumuskan profesi akuntansi AS
1.defenisi dariCommittee on Terminology (1953), menyatakan aktiva sebagai
sesuatu yang dinyatakan dalam saldo debit yang akan dipindahkan
melalui penutupan akun menurut aturan akuntansi, dengan dasar bahwa
sesuatu tersebut menyatakan baik hak milik atau perolehan nilai atau
terjadinya suatu pengeluaran yang menimbulkan sebuah properti atau
layak diterapkan untuk masa yang akan datang.
Defenisi ini menekankan padalegal property,tetapi juga memasukkan
beban ditangguhkan dengan alasan beban ditangguhkan terkait dengan
LAP R/L periode yang akan datang.
Defenisi ini menunjukkan pendekatan pendapatan-biaya atas laporan
keuangan.
2.defenisi dari APB (1970), menyatakan aktiva sebagai sumber-daya
ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan diukur sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
Pada definisi kedua ini menekankan pada Dalam aktiva juga termasuk beban ditangguhkan, yang bukan merupakan sumber-daya tetapi diakui
dan diukur sesuai dengan prinsipo akuntansi berterima umum.
3.defenisi dari FASB (1985), menyatakan aktiva sebagai manfaat ekonomi
masa mendatang yang sangat mungkin diperoleh atau dikontrol oleh
suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
Karakteristik aktiva (dalam defenisi ketiga ini) adalah:
5
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 6/30
a. kapasitas untuk menghasilkan manfaat ekonomis masa depan
(future service potential),
b. kontrol oleh perusahaan.
c. Keterjadian transaksi yang meningkatkan kontrol dan manfaat
ekonomis.
Terkait dengan beban ditangguhkan, FASB memandang
bahwa beberapa beban ditangguhkan bermanfaat untuk aliran kas masa
yang akan datang, (misalnya biaya dibayar dimuka, mengurangi aliran
kas keluar masa datang), tetapi beberapa beban ditangguhkan bersifat
sunk cost, dan tidak berdampak pada aliran kas masa datang (misalnya
biaya pendirian perusahaan. Konsep aktiva sebagai sumber-daya ekonomi adalah
konsep yang lebih luas dibanding konseplegal property.
Konsep ini menekankan pada kontrol atas aktiva dan
bukan kepemilikan legal semata.
Konsep ini mencakup variasi yang luas dalam:
1.metode realisasi manfaat yang akan datang
2.menentukan probabilitas realisasi manfaat yang akan datang
Pemisahan current non-current kurang memadai untuk
menunjukkan realisasi dan probabilitas realisasi manfaat masa datang.
Luasnya konsep sumberdaya ekonomi (SDE) membuat beberapa
akuntan lebih menyukai konsep yang lebih sempit,changeability dan
severability,yang akan mengeluarkan SDE yang bernilai hanya dari
penggunaan produktif.
Konsep ini akan mengurangi variasi dalam pelaporan aktiva
terkait dengan realisasi future benefit.
Pendekatanchangeability danseverabilitylemah dalam teori nilai ekonomi,
dimana tidak ada pasar eksternal untuk aktiva tertentu, walaupun aktiva
tersebut bernilai bagi pemiliknya.
Pengembangan defenisi aktiva menyebabkan batasan aktiva
menjadi tidak jelas dan berarti ganda.E%ecutor& 'ontracts
6
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 7/30
EC menunjukkan suatu kontrak yang belum dilaksanakan kedua
pihak.
Akuntansi tradisional memandang, EC tidak perlu dicatat dalam
LK, karena pertukaran yang mengikat belum terjadi dan kontrak
tersebut bersifat tidak pasti ataucontingent. Contoh EC adalah kontrak kerja dan kontrak pembelian jangka
panjang.
Dalam defenisi aktiva diatur, tidak ada defenisi yang tidak
memasukkan EC. Tidak dimasukkannya EC lebih didasarkan pada
kebiasaan dan keyakinan bahwa transaksi belum terjadi.
RE'O(NTON AND )EA"!RE)ENT O* A""ET"
Prinsip utama dalam pengakuan dan pengukuran aktiva adalah
1.aktiva diakui jika terjadi transaksi yang mentransfer kontrol atau
terdapat suatu potensi untuk manfaat ekonomi masa datang.
2.aktiva diakui dengan nilai pasar (harga pertukaran) yaitu
pengorbanan untuk memperoleh aktiva dan menempatkannya dalam
posisi siap operasi (disebuthistorical acquisition costs)
Karena itu, pada awalnya assetdiakuiketika terjadi pen-
transfer-an (perpindahan) control. Pada saat itu, manfaat ekonomis
dimasa depan secara potensial dapat terjadi.
Aseetdiukurpada ”market value (exchange price)”yang
dikorbankan untuk memperoleh aset tersebut dan menempatkannya
dalam kondisi operasi yang disebuthistorical acquisition cost.
Dengan demikian, suatu aset sama sekali tidak boleh dicatat
dengan jumlah yang lebih besar dariharga beli setara kas-nya(cash
equivalent purchase price). Jika penukarnya bersifat nonmoneter, nilai
pasar aset yang diterima dapat meyediakan dasar yang lebih andal
untuk mengukur Acquisition cost.
Berbagai atribut bisa digunakan untuk mengukur aset, seperti :
7
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 8/30
1. kos pemerolehan awal (kos historis),
2. kos historis dikurangi beban-beban kumulatif terhadap income
(nilai buku),
3. kos penggantiann (replacement Cost),
4. harga penjualan,5. nilai bersih terealisasi (harga penjualan dikurangi kos-kos
disposal yang terkait),
6. nilai bersih terealisasi dikurangi margin normal.
Pendekatan pengukuran akuntansi yang campur aduk
semacam ini melanggar prinsip aditivitas teori pengukuran.
Note : ga usah dipresentasikan
Mengapa melanggar?? Rasionalisasi: Neraca yang dihasilkannyamungkin memberikan informasi yang relevan bagi pengguna mengenai
item-item asset tertentu, tetapi angka total yang disajikan sebenarnya
tidak memiliki arti apapun karena item-item yang dijumlakannya tidak
berasal dari proses pengukuran yang seragam. Permasalahan aditivitas
ini mengurangi relevansi dan kegunaan analisis rasio keuangan dan
menjadi semakin pelik ketika agregasi data antar entitas-entitas hukum
yang terpisah dilakukan dalam penyiapan neraca konsolidasian.
RE'E#ABLE
Piutang usaha diukur pada biaya historisnya (at historical cost)
Atribut yang digunakan untuk mengukur adalah “Taksiran nilai realisasi
besih(Approximation of net realizable value)”. Nilai realisasi sebenarnya
adalah harga jual piutang melalui “factoring”yaitu harga jual piutang
dikurangi estimasi kewajiban piutang yang tidak tertagih.
Karena “factoring” melibatkan “PV discounting” maka taksiran nilai
realisasi besih akan dinyatakan terlalu tinggi karena adanya interest
(bunga) yang secara implicit terdapat pada factoring.
N#E"T)ENT NOT "!B+E'T TO E,!T A''O!NTN(
SFAS no.12 menghendaki investasi pada marketable securities
(invest jangka pendek) diukur berdasarkan LCM (lower of Historical
market OR current market values) SFAS no.115 lebih mengarah pada Current Value
8
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 9/30
Investasi dalam “debt securities” diklasifikasikan menjadi :
1. Heald To maturity
2. Trading
3. available for sale untuk investasi dalam sekuritas ekuitas dimana baikequity
methode maupun full consolidation TIDAK digunakan, maka investasi
dalam sekuritas ekuitas akan dikalsifikasikan menjadiTrading atau
available for sale.
untuk jenis sekuritas hutang yaitu obligasi yang
dikatagorikan dalam “ Heald To maturity” akan digunakan “metodetingkat suku bunga efektif (efektif rate of interest methde)”.
Sekuritas yang termasuk dalam katagoriTrading atau
available for salediukur dalam neraca pada “fair (curent) value”
Note (ga usah dibaca):
Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat
digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaiankewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length
transaction).
Nilai pasar (kayaknya = Curret market value) adalah
jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam
pasar yang aktif.
Dalam SFAC no.5, ada 5 alat pengukuran :
Historical Cost : aktiva & utang diakui sebesar jml kas, ato
ekuivalennya yang dibyrkan untuk memperoleh aktiva atau
terjadinya hutang
Current(replacemant)Cost : aktiva & utang diakui sebesar jml
kas, atau ekuivalennyayang hrs dibyr jika asset yang sama atau
ekuivalendiperoleh skrg
Current Market Value : aktiva & utang diakui sebesar jml kas
atau ekuivalennyayang akan diterima jika aktiva itudijual
9
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 10/30
Net Realizable (settlement) Value : jml kas atau ekuivalennya
yang tdk didiskon dmana aktiva & utang diharapkan untuk
dikonversi dengan jml tsb dimasa yang akan dating.
Present (discounted) Value of Future Cash Flows : nilai arus kas
masuk dimasa datang yang didiskontokan yang akan digunakansebagai dasar konversi aktiva & utang
Permasalahan yang muncul berhubunagn dengan
“unrealized holding gains or losess”.
untuk jenis trading securities, holding gains or losess diakui pada akhir
periode dalam income danuntuk jenis available for sale diakui sebagai
komponen ynag terpisah dari stockholder equity pada akhir periode. Halini merupakan contoh dari NONARTIKULASI.
Dalam SFAC no,130unrealized holding gains or losessuntuk
available for sale merupakan bagian dari comprehensif income.
Akan tetapi dua anggota FASB yaitu Sampson&Swieringa
menyatakan bahwa semua sekuritas yang dicover dalam standar
seharusnya diukur pada FAIR Value.
Masalah yang belum disebutkan oleh Sampson&Swieringaadalah masalah “managing earning” dengan megganti dari satu katagori
ke katagori lainnya.
Permasalah yang dikembangkan oleh Means (1994) adalah
“bagaimana income harus dibukukan untuk katagoriavailable for sale??
Means menduga bahwa amortisasi diskon atau premium dalam ‘HC
amotization rate” tidak tepat digunakan karena interest rate dari
current value berfluktuatif
Kemungkinan lainnya adalah mengadaptasikan “ Historical rate of
return”ke “new current value.
Means lebih memilih mengadaptasikan amortisasi premium atau
diskon kecurrent market interest rate yang akan mengakui adanya time
value of Money.
Perbedaan antara time value of Money yang menyesuaikan value
dengan Current interest rate dan dengan jumlah fair value adalah
adanya komponenunrealized holding gains or losessyang akan
10
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 11/30
masuk pada lap stockholder equiy tapi diasumsikan sebagai item dari
komprehensif income.
N#E"T)ENT "!B+E'T TO E,!T A''O!NTN(
Sekuritas ekuitas yang memiliki 20 sampai 50% saham
yang beredar dihitung dengan menggunakan Equity methode
berdasarkan APB No.18
KetikaEquity methode digunakan maka investasi ini
tidak lagi mewakili atribut pengukuran yang sebenarnya. Hal ini
dideskripsikan sebagai “adjusted historical cost”
Atribut yang digunakan untuk mengukur ini yaitu
Equity methode merupakan “Unique accounting concept”. Penekananutama dariEquity methode adalah pada income statement.
N#ENTOR
Nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengalikan
antara kuantitas pada akhir periode dengan acquisition cost per unit
dimana untuk menenukan unit cost dapat menggunakan metode fIFI,
LIFO atau weighted average.
Hasil yang didapat dari pengukuran ini akan
menyesatkankarena harga perunit akan berbea terganung dari asumsi
aliran nya.
Inventory pricing system yang lainya adalah:
1. dollar value LIFO
2. Retail inventory
3. process costing
4. Job order costing ARB no 43 menghendaki digunaknnya
metodeLower-of-cost-or-market dalam penilaian persediaan.
Market value didefinisikan sebagai “replacement cost (RC)”dimana RC ini
harus barada antara BA dan BB. BA merupakan NRV dan BB merupakan
NRV dikurangi dengan normal mark up.
"EL*-'O"TR!'TED A""ET"
11
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 12/30
Masalah umum yang berhubungan dengan Self-costructed
assets adalah “bagaimana mengidentifikasikan cost yang terjadi untuk
menentukan assets” untuk jenis asset yang dibuat sendiri (manufactured
inventory).
Masalah khusus:1. inventory production
2. perlakuan terhadap intersest cost
kontroversi bermunculan sehubuan dengan bagaimana
menghitung cost dari manufactured inventory. Ada dua metode yang
dapat digunakan:
1. Variabel costing berarti hanya biaya2 variabel saja
yang dibebankan kepad inventory dalam perhitungan cost darimanufactured inventory
2. Full absorption costing membebankan semua cost
yang termasuk dalam manufacturing cost, baik fixed maupun
variabel cost
ARB no 43 menghendaki digunaknanya Full
absorption costing karena estimasi tentang cost produksi total akan lebih
baik didapat Tetapi dari sudut pandang pengukuran, atribut
yang diukur berdasarkan Full absorption costing TIDAK jelas. Karena
bberapa Fixed cost trjadi melebihi batas produksi maka diperanyakan
apakah FC merupakan bagaian dari pengorbanan yang tidak terelakkan
yang dibutuhkan untuk menghasilakn inventory.
SFAS no.34 menghendaki adanya tambahan
“biaya bunga” pada dana yang dipinjam untuk mengakuisisi biaya dari
self-construction assets jika jumlahnya signifikan. Justifikasi dari hal ini
adalah bunga dari dana yang dipinjam merupakan bagaian dari total
pengorbanan dibutuhkan untuk mendapatkan asets.
Pandangan yang digunakan dala SFAS no 34
merupaka PDKT “Revenue-Expese Orientation”
kritik terhadap SFAS no 34 adalah :
1. kritik terbesar, menyalahkan
(menghubungkan) interest cost sehubungan dengan terjadinya
12
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 13/30
hutang khusus untuk membiayai assets constuction. Sehinggainterest
cost diangap sebagaioppertunity cost ketimbang biaya aktual (actual
incurred cost).
2. interest tidak ditambahkan kedalam biaya
akuisisi asset lainnya. Interes biasanya diperlakukan sebagai biayaperiode dan dikalsifiaksikan sebagai financing cost. Karenanya SFAS
no.34 tidak konsisten dengan generally accounting policies untuk
pengakuan biaya bunga kerena mengadopsi PDKT “Revenue-Expese”
darpada asst-liability Orientation dan tidak memberikan pemecahan
terhadap masalah veriviability.
Assets sub.ect to depreciation or depletion
biaya perolehan historis akan
dialokasikan selama umur manfaat yang diestimasikan dengan
menggunakan metode : garis lurus, julah angka tahun, saldo menurun,
dan unit prodksi. Tapi tidak ada relevan circumstences yang ada hanya
kebijakna bahwa metode yang dipilh harus konsenten.
Sistem depresiasi yang lebih khusus
diantarany: Group and composite Depr, replacement and Retairement
mothode, and inventor depr.
Cost dari SDA akan dideplesi selama
umur manfaatnya. Degan mengunakan metode unit produksi kemudian
depletion cost akan dibebankan kepad persesiaan dan menjadi beban
ketika inventori terjual.
Jumlah tercatat dalam neraca untuk
Assets subject to depreciation or depletion adalah HC – akum depr.
Jumlah ini yan disebut BOOK VALUEyang merupakan hasil dari
proses alokasi.
BV tidak mempresentasikan atribut
sebenarnya dari pengukuran sehingga tidak dapat diukur secara
langsung. Dan hanya dapat dihitung dengan mengaplikasikan metode
depresiasi dan deplesi.
13
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 14/30
Ini merypaka contoh lain dari
Unique Acc Atributes (selain Equity Methode) dan merepresentasikan
PDKT “Revenue-Expese Orientation”
Note : Jumlah tercatat {carrying amount) adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
)PARED A""ET"
SFAS No.121 menguji issue2 tentang pencatatan asset yang
memiliki umur panjang dan pencatatan goodwill yang timbul dari
faktor2:
1. penurunan nilai pasr2. perubahan fisik aset secara signifikan atau maner dari
kegunaannya
3. turunnya CF baik dari operasi sekrang maupun masa datang
Recognition terjadi jika taksiran undiscounted CF yang
diharapkan dari dasil penggunaan assets LEBIH RENDAH atau kurang
dari nilai tercatat.
Measurementpencatatan kerugian didasarkan pdkelebihan
nilai tercatat asset diatas Fair Value dikurangi dengan Cost of disposal (biaya
disposisi).
APB Opinion 30 mengatur bahwa aset diukur pada nilai
terendah antara jumlah tercatata dengan NRV , tapi kemudian diubah
dalam SFAS no,144
Jika impairement test terhadap pengakuan dilakukan
terhadap FA yang didapat dari kombinasi usaha da goodwill diakui
ketika terjadi akuisis, maka Godwill ditempatkan (diperlakuakn) sebagai
asset dalam dasar Pro rata dengan mengunakan Fair Value dri semua
asset yang dibeli.
Ada 3 iisue verifiabel berdasarkan standar ini:
1. berhubunagn dengan menentukan future CF yang
diberikan kpd asets FASB menghendaki “best estimate” dari FCF
14
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 15/30
2. melibatkan estimasi Fair value assets. estimasi Fair
value assets dapat menggunakan industry-publish list price,
quotation OL databased untuk asset yg sama. Jika Qutated FV ga ada,
maka dapat diestimasi dengan mendisontokan FCF dengan
menggunakan ret yang tepat dengan memperhitungkan faktor2resikao inherent.
3. penggunaan CF yang didiskontokan dianjurkan
kerena dewan mengnakan kriteria “recoverability” yang mengarah
pada COMWIL outcome.
Ketika Fair value yag digunakan oleh FASB
berniat untuk konservatif, kriteria cost recovery tidak konserfative.
Sehingga tidak ada pencatatan yang dilakukan dimana pendiskontoanCF lebih besar daripada jumlah trebawa tetapi kemudian akan melebihi
discounted CF.
"*A" NO/011
Dalam kasus dimana beberapa asset merupakan unit yang
produktif tapi asset2 tersebut memiliki umur yang berbeda2 maka
analisis Dsiscounted CF dilakukan sesuai dengan prinsip aset yaitu asset
yang palin signifikan dalam hal kemampuannya menghasilkan CF.
Jika terdapat hasil impairment, maka akan dialokasikan secara
secara proporsional sesuai dengan nilai trbawa aset.
Dalam menghitung Nilai terbawa dari asset impairement,
goodwill yang proporsinal akan dilakkan dan dikrangi sesuain dengan
SFAS 121. karena SFAS 121 mengubaha goodwil menjadi assetyang tidak
diamortisasi berdasarkan impairment rules, maka goodwill tidak lagi di
assign sebagai asset individu.
NON)ONETAR E2'HAN(E" O* ")LAR A""ET"
APB opinion 29 menetapkan “unique rule” untuk mengukur
pertukaran aktiva nonmoneter yeng sejenis.
Pada pertukaran aktiva nonmoneter yeng sejenis pengorbanan
untuk mendapatkan aktiva sejenis terdiri dari:
1. pengorbanan asset yang ditukarkan, dan2. pengorbanan kemunginan dikeluarkannya kas.
15
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 16/30
Berdasarkan APB Opinon 29, aset baru yang didapat akan
dicatat pada “nilai buku aktiva yang ditukar ditambah semua kas yang
dikeluarkan”. Rasionalissi: pertukaran aktiva sejenis masih meneruskan
earning proses sehingga tidak ada gain atau loss yang akan diakui.dan
menekankan bahwa gain atau loss diakui secara secara tidak langsungmelalui depresiasi.
NTEN(BLE A"ET" 3A4
Aset yang diklasifikasoikan sebagai IA ada;ah: copyright, patent,
trademark, hak beli frainchise, da goodwill.
Aturannya: semua IA dicatat sebesat jumlah ynag dikorbankan
untk memperoleh assets tersebut.
IA dihitung pada HC dikurangi akumulasi depresiasi yang
menghasilkan BV. BV marupakan “Unique acc Atributes” dan mewakili
PDKT “Revenue-Expese Orientation”
APB pinion No.17 menghendaki pengguanaan metode garos
lurus untuk mengamortisasi cost yang memiliki masa manfaat yang
tidak lebih dari 40 thn.
Ada pendapat yang menentang amortisasi terhadap IA karena
IA memiliki umur yang TIDAK TERBATAS. Tapi APBO no.17
menolaknya, meskipun sebelum adanya APBO NO.17 memperblehkan
hal tsb, sehinggga APBO no.17 mencoba membawa RIGID uniformity.
Contoh lain: dalam kasus R&D cost. Sebelum adanya SFAS No.2,
R&D cost dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai IA. Justifikasi dari
hal ini adalah adanya manfaat masa depan dalam bentuk kemungkian
paten masa depan ataukemungkiana produk memiliki nilai ekonomis
dimasa depan. Akan tetapi ketidakpastian merealisasikan manfaat ini
membawa pada SFAS no.2
SFAs No.2 lebih menekankan Veriafibilit daripada representatif
faithullness dan relevence
Saran yang ditawarkan adalah memperlakukan biaya R&D
dengan cara yang sama sebagaimana memperlakukan “biaya
pengembangan software” yaitu dalam SFAS no.86 dmana cost akandikapitalisasi setelah TECNOLOGYCAL FEASIBILITY telah dicapai.
16
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 17/30
'APTAL5N( NTEN(BLE A"ET" 3A4
Secara spesifik, Lev&Zarowin akan memperluas kpitalisasi
untuk cost seperti R&D cost dengan cara yang sama sebagimana
mengkapitalisasi software cost ketika telah mencapai titikTECNOLOGYCAL FEASIBILITY.
Mereka juga menekankan adannya ketidaksesuaian antara
relevance dan reliability yang dipecahkan dengan penghapusan
secepatnya juga menimbulkan konflik dengan definisi aset yang
disediakan dalam FAC No.6
Pembelaan Lev&Zarowin adalah:
Kapitalisasi pada titik TECNOLOGYCAL FEASIBILITY akanmenyediakan informasi yang relevan untuk memprediksi future
earnings
Mereka akan menyatakan kembali laporan LR sekarang dan
sebelumnya untuk understatement income dalam periode dimana
coat dihapus dan overstatement income pada periode berikutnya
Koreksi terhadap laporan masa lalu akan membantu masa
sekarang pada perspektif yang lebih bermanfaat.
D**ERED 'HAN(E"
ADA 2 TIPE DARI Differed Changes yaitu:
1. tipe partama mewakili prepaid cost (biaya dimuka) – yang
menyediakan manfaa masa depan dalam bentuk pegurangan
terhadap pengeluaran kas masa depan untuk jasa
prepayment biasanya akan dialokasikan dengan menggunakan dasar
garis lurus selama masa manfaatnya.
2. tipe kedua mewakili cost yang ditunda dari pengakuan beban
karena aturan pengukuran income.
Tabel berikut meringkas atribut yang digunakan untuk mengukur tipe-
tipe tertentu aset dalam periode-periode berikutnya setelah
pemerolehan
17
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 18/30
SUMMARY OF ASSET MEASURUMENT
Aktiva Atribute (s) keterangan
Piutang Mendekati nilai realisasi
bersih
Nilai realisasi sebenarnya adalah harga
jual piutang – estimasi kewajiban piutang
Investasi( SFAS 115 ) Amortisasi historikal cost jk sekuritas utang
dimaksudkan dipegang
sampai dng jatuh tempo.
Jk tidak maka
menggunakan fair value
SFAS 12 sebelumnya menyatakansekuritas ekuitas diperdagangkan
dinilai dng COMWIL dng basis
portfolio dan sekuritas utang dicatat
dng harga pokok kecuali tercadi
penurunan permanen.
SFAS 115 lebih menuju current value
menjadi held to maturity, trading,
available for saleInvestasi
( APB
Opinion 18)
Unique accounting
attribute (equity
accounting )
tdk terdapat pengukuran yg
didasarkan atas harga pasar.
Pengukuran dilakukan sebenarnya,
tidak terjadi dalam dunia nyata
kepemilikan saham beredar antara
20%-50% diisyaratkan menggunakan
metode ekuitas
untuk kepemilikan diatas 50%
menggunakan lap konsolidasi
Persadiaan Cost, replecement, cost,
net realizable value
normal mark up
persedian akhir dihitung dng
mengalikan unit yg tersisa dng
harga/ unit. Hasilnya merupakan
suatu yg tdk pasti krn harga. Unit
memiliki nilai yg berbeda tergantung
asumsi yg digunakan. Terjadifleksibilitas dlm menetapkan nilai
persediaan dan Hpp
Self –
Constructed
assets
Full – absorption costing
for inventory and
capitalization of interest
for non inventory assets
masalah yg timbul dalam hal ini
adalah pengidentifikasian cost yg
ditimbulkan aktiva . Terdapat dua
pendekatan : variabel costing dan
full absorption costing
ARB 43 , menggunakan metode yg
18
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 19/30
kedua karena dianggap lebih
mencerminkan estimasi total cost
produksi
Assets subjectto
depreciation
or depletion
Unique accountingattribute (equity
accounting)
Cost perolehan historis didepresiasi& dideplesi selama masa manfaat
aktiva yang bersangkutan
Alokasi depresiasi bisa dengan garis
lurus, dipercepat,unit produksi,dll
tdk ada syarat khusus untuk
penggunaan metode tertentu kecuali
harus konsisten
Alokasi deplesi aktiva SDA dengan
menggunakan unit produksi
Neraca menginformasikan nilai
untuk depresiasi dan deplesi asset
dengan historical cost-alokasi
kumulatif dari cost
Nonmonetary
exchanges ofsimilar assets
Book value of old asset
plus cash
APB opinion No.29,logika yang didasari
aturan ini adalah manfaat ekonomi dariaktiva yang ditukarkan tidak berhenti
dengan dilakukannya transfer
Intangible
assets
Unique accounting
attribute (book value)
Semua aktiva tidak berwujud dicatat
pada saat pengorbanan untuk
memperoleh aktiva
Intangible assets dinilai berdasarkan
HP-amortisasi beban
APB no.17 menyatakan penggunaan
metode garis lurus dengan periode
maksimal 40 th atau lebih pendek
jika manfaat ekonomi lebih
pendek.sept 1999→20 tahun
Nonmonetary
exchanges of
similar assets
Book value of old asset
plus cash
APB opinion No.29,logika yang didasari
aturan ini adalah manfaat ekonomi dari
aktiva yang ditukarkan tidak berhentidengan dilakukannya transfer
19
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 20/30
Intangible
assets
Unique accounting
attribute (book value)
Semua aktiva tidak berwujud dicatat
pada saat pengorbanan untuk
memperoleh aktiva
Intangible assets dinilai berdasarkan
HP-amortisasi beban APB no.17 menyatakan penggunaan
metode garis lurus dengan periode
maksimal 40 th atau lebih pendek
jika manfaat ekonomi lebih
pendek.sept 1999→20 tahun
Deferred
charges
Unique accounting
attribute (book value)
Ada 2 jenis (1) menyakjikan prepaid
cost yang memberikan manfaat masa
datang dalam bentuk penguranganarus kas keluar (2) merupakan beban
dibayar dimuka yang ditangguhkan
dan pengakuan beban karena aturan
pengukuran laba
Seperti hanya intangible
assets→diamortisasi
Restructured
receivables
resulting from
modification
of terms
Newly restructured
future cash inflows
discounted at original
rate
Impaired
assets
Fair value if less than
carrying value,assuming
undiscounted future cash
flows are less thancarying value
KEWAJIBAN
DEFINISI KEWAJIBAN
Definisi kewajiban (liabilitiy) telah berevolusi sepanjang
waktu sejalan dengan definisi aset.
20
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 21/30
1. Sesuatu yang tampak sebagai saldo kredit yang menurut
ketentuan atau prinsip akuntansi akan diteruskan (tidak turut
ditutup) pada penutupan akun akhir periode (dan yang bukan
kredit yang diakibatkan oleh saldo aset yang negatif)...istilah
kewajiban digunakan secara luas untuk mencakup bukan hanyaitem-item kewajiban dalam arti yang populer berupa utang dan
obligasi tetapi juga saldo-saldo kredit yang tidak melibatkan
hubungan dengan debitor dan kreditor (Committee on
Terminology, 1953).
2. Kewajiban ekonomik dari suatu perusahaan yang diakui
dan diukur berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima
umum. Kewajiban juga mencakup kredit-kredit tangguhan yang bukan merupakankewajiban tetapi yang diakui dan diukur
berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (APB,
1970).
3. Kewajiban adalah potensi pengorbanan manfaat-manfaat
ekonomik di masa depan yang timbul darikewajiban saat ini dari
suatu entitas tertentu untuk mentransfer aset atau menyerahkan
jasa kepada entitas-entitas lain sebagai akibat dari transaksi-
transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu (FASB, 1985).
Definisi kewajiban yang pertama menekankan utang dalam arti
yuridis (legal debts).
Dalam definisi kedua, konsep kewajiban diperluas sehingga
berartikewajibanekonomik (economic obligations). APB Statement
4 mendefinisikewajibanekonomik sebagai tanggung jawab untuk
mentransfer sumber daya ekonomik atau menyerahkan jasa
kepada entitas lain di masa depan. Pergeseran ini sejalan dengan
evolusi definisi aset dari penekanan kepemilikan secara hukum
menuju konsep sumber daya ekonomik. Kredit-kredit tangguhan
juga ditegaskan secara terpisah tetapi masih dianggap sebagai
bagian dari kewajiban.
Definisi ketiga meneruskan penekanan ataskewajibanekonomik serta
mengeluarkan kredit-kredit tangguhan dari kategori kewajiban seperti
21
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 22/30
halnya beban-beban tangguhan dari definisi aset. SFAC No. 6 menguraikan
definisi tersebut dengan menyebutkan tiga karakteristik dasar kewajiban:
1. Adanyakewajiban, artinya pengorbanan sumber daya ekonomik masa
depan itu cukup pasti.
2.Kewajiban tersebut benar-benar tidak dapat dihindari,artinyakewajibantersebut merupakan kewajiban periode
atau saat ini untuk menyerahkan sumber daya ekonomik di
masa depan.
3.Kejadian yang menimbulkan kewajiban tersebut telah
terjadi.
Terdapat lima jenis kewajiban dalam akuntansi:contractual
liabilities,constructive obligations,equitable obligations,contingent
liabilities, dandeferred credits.
Contractual liabilities diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang
menimbulkan kewajiban yang entah secara tegas atau tersirat
bersifat kontraktual dalam arti yuridis. Jenis ini biasanya
merupakan bagian terbesar kewajiban perusahaan.
Constructive obligations adalahkewajiban yang bersifat implisit,tidak secara eksplisit tertulis. SFAC No. 6 secara khusus
menyebutkan tunjangan liburan dan bonus yang diberikan
kepada karyawan. Dalam kasus ini, kewajiban perusahaan
pemberi kerja timbul ketika pembayaran tersebut telah
ditetapkan di masa lalu meskipun tidak ada kesepakatan tertulis
untuk membayarnya di masa depan.psak 24
Equitable obligations adalahkewajiban yang tidak bersifat
kontraktual tetapi timbul dengan adanya prinsip-prinsip
keadilan yang bersifat etis. Contohnya adalah tanggung jawab
sebuah pemasok yang memproduksi barang atau jasa secara
monopoli untuk mengirimkan barang atau jasa tersebut kepada
para customer yang bergantung kepadanya. Meskipun ketentuan
mengenai kewajiban jenis ini ada tetapi pengakuannya dalam
neraca belum umum dalam praktik yang berlangsung sekarang
ini.
22
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 23/30
Continget liabilities (umumnya diindonesiakan menjadi
kewajiban bersyarat)adalah suatu situasi atau kumpulan
keadaan yang tidak pasti yang mengakibatkan suatu
perusahaan mengkin akan mengalami untung atau rugi yang
baru akan diketahui ketika satu atau lebih kejadian terjadiatau tidak terjadi di masa depan (FASB, 1975). Contingent
liabilities dilaporkan sebagai kewajiban dalam neraca jika:(1)
kemungkinannya cukup pasti, dan(2) bisa diukur secara
andal. Contoh kewajiban bersyarat adalah jaminan produk dan
rugi yang mungkin dialami perusahaan jika kalah dalam suatu
tuntutan hukum.
Deferred credits, meskipun tidak secara khusus disebutkandalam definisi kewajiban yang dirumuskan dalam SFAC No. 6,
dalam praktiknya masih termasuk dalam kategori kewajiban
dalam neraca. Ada dua jenis kredit tangguhan. Yang pertama
adalah pendapatan diterima di muka (unearned revenues);
misalnya, pendapatan dari pelanggan majalah atau surat kabar.
Dalam kasus ini, kewajiban yang bersifat kontraktual untuk
menyediakan barang atau jasa di masa depan memang secara
jelas timbul. Jenis kredit tangguhan lainnya adalah yang timbul
dari ketentuan-ketentuan yang menangguhkan pengakuan item-
item statemen penghasilan. Jenis kredit tangguhan ini tidak jelas
karena sebenarnya tidak ada kewajiban perusahaan untuk
mentransfer aset di masa depan.
PEN(AK!AN DAN PEN(!K!RAN KE6A+BAN
APB statement 4 dan SFAC 5: kewajiban diukur dengan jumlah yang terjadisaat transaksi,biasanya sejumlah nilai yang harus diserahkan,yang
mungkin didiskontokan
Jenias kewajiban :
Kewajiban lancar: dinilai berdasarkan nilai jatuh tempo yang harus
dilunasi dimasa mendatang Kewajiban lancar tidak didiskontokan
dengan alasan perbedaan nilai tunai dan nilai nominal tidak material
Kewajiban tidak lancar: diukur berdasarkan nilai tunai yangdidiskontokan dengan tingkat bunga saat ini
23
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 24/30
NOTES PAYABLE WITH BELOW MARKETS RATES OF INTEREST
Sesuai dengan APB opinion no 21 wesel bayar jenis ini harus didiskontokan
dengan tujuan melakukan penyesuaian agar wesel tsb ekuivalen dengan
wesel yang bertingkat bunga pasarDiskonto selanjutnya diamortisir selama umur wesel
Perlakuan yang sama untuk notes receivable (wesel tagih) with below-
market interest ratesBONDS PAYABLE
Kewajiban obligasi mengandung premium dan diskonto
Menurut APB opinion no 21, Premium dan diskonto harus
diamortisasi dengan metode bunga efektif
Metode garis lurus bisa digunakan jika hasilnya tidak berbeda
secara materialConvertible bon!
Obligasi ini memberikan fasilitas untuk mengkonversi
obligasi tersebut menjadi saham biasa
Ada dua pendekatan :
1. Memperlakukan convertible debt sebagai utang
konvensional sampai dikonversi2. Memisahkan jumlah utang sebagai harga yang dibayarkan
untukconversion privilege dan menambahkan jumlah ini pada
contributed capital
Pada saat obligasi dikonversi,laba rugi konversi
mungkin terjadi dan umumnya tidak diakui
Hal ini tidak konsisten dengan SFAS 4 yang
membahas pelunasan kewajiban sebelum jatuh tempo
DEBT 6TH "TO'K 6ARRANT"
APB opinion no 14 mensyaratkan jumlah kas yang diterima
dialokasikan pada kewajiban dan stock warrants
Berbeda dengan obligasi konvertible,hal ini pantas dilakukan
karena stock warrants bisa dijual secara terpisah
Redee7able pre$ered stock and ot8er 8&brid securities
24
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 25/30
Adalah saham preferen yang memiliki sifat kewajiban karena
bisa ditebus oleh pemegangnya
Contoh dari securitas hybrid lainnya adalah trust prefered
stock
Se"#riti$%tion!
Melibatkan 2 pihak yaitu sale by a firm (transferor) to another
firm (trjansferee)
Permasalahan:jika tidak seluruh hak transferor diberikan
transferee pada contoh penjualan dengan perjanjian pembelian kembali
Secara substansi, transaksi yang terjadi bukan penjualan
namun transaksi peminjaman dengan jaminan aktiva yang akan ditebusSUMMARY OF LIABILITY MEASUREMENT
Sejalan dengan aset, kewajiban diakui ketika transaksi yang menimbulkannya
terjadi. Berbagai jenis kewajiban yang dilaporkan dalam neraca mencerminkan
tingkatkewajiban perusahaan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, tidak semua
kewajiban merupakan utang dalam arti yuridis (legal debts) sehingga jika
perusahaan mengalami kebankrutan, sebagian kewajiban tersebut akan
diabaikan. Kepastian serta keandalan pengukuran berbagai jenis kewajiban juga
berbeda-beda. Utang-utang memiliki probabilitas yang tinggi untuk dibayar dimasa depan dan keandalan pengukurannya juga sangat tinggi. Di sisi lain,
sebagian kredit tangguhan sama sekali tidak mencerminkan arus kas masa
depan. Kewajiban bersyarat seringkali memiliki tingkat keterujian (verifiability)
yang lebih rendah dibandingkan kewajiban-kewajiban lainnya. Sebagaimana
aset, penafsiran atas kewajiban agregat sulit karena adanya perbedaan-
perbedaan yang disebutkan di atas.
APB Statement 4 dan SFAC No. 6 menyatakan bahwa kewajiban
diukur menurut jumlah yang ditetapkan dalam transaksinya, umumnya
jumlah yang akan dibayarkan di masa depan, atau jumlah yang
didiskonto. Prinsip umumnya adalah kewajiban diukur menurut jumlah
yang ditetapkan dalam pertukaran yang menimbulkannya. Untuk
kewajiban lancar seperti utang dagang, jumlah ini adalah nilai
permukaan ( face value) kewajiban yang akan diselesaikan di masa
depan.
2
Untuk kewajiban tidak lancar, jumlah rupiahnya ditentukandengan penghitungan nilai sekarang ( present value) yang didasarkan
25
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 26/30
kepada tingkat bunga berjalan (current interest rate). Contohnya adalah
obligasi (bond) yang dicatat menurut hasil bersih (net proceeds) yang
diterima. Hasil bersih merupakan aliran pembayaran bunga dan
pembayaran kembali pokok yang didiskonto menurut tingkat bunga
yang sekarang berlaku di pasar. Jika tingkat bunga yang dinyatakan
dalam obligasi sama dengan tingkat bunga berjalan, maka nilai
sekarang, hasil bersih, dan nilai permukaannya sama pada saat obligasi
diterbitkan. Jika tingkat bunga yang dinyatakan berbeda dari tingkat
bunga di pasar, premium atau diskonto obligasi akan diakui. Premium
atau diskonto akan diamortisasi ke statemen penghasilan selama jangka
waktu (umur) utang. Tidak didiskontonya kewajiban lancar didasarkan
kepada justifikasi bahwa sifat kewajiban tersebut adalahsegera, sehingga
nilai sekarangnya tidak berbeda secara material dari nilai masa depanyang tidak didiskonto.
EK!TA" PE)LKDE*N" EK!TA" PE)LK
Ekuitas pemilik didefinisi sebagai kepentingan residual pemegang saham dalam
aset bersih perusahaan. Definisi ini memandang pemegang saham sebagai
pemilik perusahaan sehingga kewajiban (liabilities) dan ekuitas pemilik
(owners' equity) dibedakan secara tegas. APB Statement 4 dan SFAC No. 6dalam hal ini mendefinisi ekuitas pemilik secara pasif sebagai kelebihan aset
perusahaan di atas kewajibannya.
Dalam suatu perusahaan perseorangan, ekuitas pemilik bisa disajikan dalam
sebuah akun tunggal ekuitas pemilik yang bersangkutan. Bentuk kepemilikan
perseroan mengakibatkan pembedaan secara hukum antara modal
kontribusian (contributed capital) dengan laba ditahan (retained earnings).
Modal kontribusian bisa dikelompokkan menjadi modal saham (legal capital)
dan modal lain-lain (other capital). Modal saham diukur menurut nilai pari( par value) atau harga pada saat diterbitkan (issue price) jika sahamnya tanpa
nilai pari. Modal kontibusian lainnya meliputi premium/agio saham, modal
sumbangan, modal dari penerbitan kembali sahamtreasury, serta modal dari
penerbitan opsi saham danwarrants.
PEN(AK!AN DAN PEN(!K!RAN EK!TA" PE)LK
26
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 27/30
Transaksi-transaksi ekuitas pemilik bisa dibedakan menjadi
dua:
(1) transaksi-transaksi modal dan
(2) transaksi-transaksi terkait-penghasilan.
Transaksi-transaksi modal (capital transaction) berupa kontribusi atau
penarikan langsung aset oleh pemilik. Transaksi-transaksi terkait-penghasilan
(income-related transactions) mencakup transaksi-transaksi yang terkait dengan
statemen penghasilan dan penyesuaian-penyesuaian penghasilan periode
sebelumnya ( prior period adjustment).
Modal kontribusian diukur dengan nilai aset yang diserahkan
pemegang saham kepada perusahaan. Kontribusi bisa juga berupa jasa yang
dalam hal ini nilai jasa yang diserahkan digunakan untuk mengukur modal
kontribusian. Jika nilai aset atau jasa yang diserahkan melebihi nilai pari ataunilai yang dinyatakan atas saham yang diterbitkan, kelebihannya itu dicatat
sebagai premium. Sumber-sumber modal kontribusian lainnya mencakup
pengkonversianconvertible debt, penerbitan kembali saham treasury, dan
penerbitan opsi saham karyawan.
Laba ditahan adalah penghasilan atau rugi kumulatif yang diukur
berdasarkan ketentuan pengukuran penghasilan dikurangi dividen kas yang
diumumkan. Dividen juga bisa dibayarkan dalam bentuk saham
Tre%!#r& Sto"'
Dua metode yang digunakan untuk mencatat saham treasury:
Metode harga perolehan (cost method)
Metode nilai pari (par value method)
Metode berbeda dalam akun yang digunakan tetapi pengaruh terhadap
ekuitas pemilik sama
Sto"' DI(IDEND
ARB 43 mendiskusikan 2 kewajiban akuntansi untuk deviden saham
didasarkan pada ukuran deviden
Large stock devidens,jika dibagikan > 25% dan dilakukan
reklasifikasi laba ditahan pada contributed capital berdasarkan par value
saham
Small stock dividens, jika dibagikan < 20% dan dilakukan
reklasifikasi laba ditahan pada contributed capital berdasarkan market value Jika diantara 20-25% bisa menggunakan salah satu ari dua metode ini
27
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 28/30
FINANCIAL INSTRUMENTS )FI*
Instrument keuangan adalah kontrak-kontrak meliputi aktiva keuangan
pada suatu entitas dan kewajiban keuangan (ekuitas) pada entitas lain.
FASB mendefinisikan instrumen keuangan sebagai kas,bukti hak
kepemilikan dalam suatu entitas atau kontrak yang keduanya:
1.Mengharuskan suatu entitas contractual obligation (a) untuk
mengantarkan kas atau instrumen keuangan lainnya ke entitas kedua (b)
untuk menukar instrumen keuangan pada bagian yang secara potensial
tidak menguntungkan dengan entitas kedua.
2.Menyampaikan ke entitas kedua hak kontraktual (a) untuk menerima kas
atau instrumen keuangan lainnya dari entitas pertama atau (b) untuk
menukar instrumen keuangan lainnya dalam bentuk yangmenguntungkandengan entitas pertama.
Beberapa contoh familiar dari instrument keuangan yaitu: cash held on
demand deposit, piutang dagang, obligasi, saham preferen dan saham biasa,
dll.
Derivatives
Adalah instrumen keuangan yang mempunyai nilai didasarkan pada
instrumen keuangan yang lain, yaitu indeks saham atau tingkat bunga, atauindeks tingkat suku bunga.
T&pes o$ Derivatives
Secara garis besar, ada 2 tipe derivative, yaitu:
1.Forward-Based Derivatives: timbul antara dua pihak dimana pihak
pertama akan merealisasikan suatu gain dan pihak yang lain akan
merealisasikan suatu loss untuk perubahan dalam nilai dari faktor dalam
instrumen.2.Option-Based Derivatives: pemegang opsi membayar dimuka sejumlah
harga tertentu yang memberikannya hak untuk membeli (call) atau
menjual (put) suatu jumlah tertentu pada harga yang ditentukan untuk
komoditas standar atau suatu instrumen keuangan atau ekuitas
Pernyataan FASB tentang Derivatives
FASB mengeluarkan beberapa pernyataan terkait dengan instrumen
keuangan, antara lain yaitu:
28
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 29/30
SFAS No 13 mengenai akuntansi leveraged leases
SFAS No 77 mengenai penjualan piutang dengan resource
FASB Technical Bulletin No 85-2 mendiskusikan akuntansi untuk hutang
hipotek yang dijamin
SFAS No 133 mengenai standar untuk pengungkapan derivatif yaitu,termasuk SFAS No 80,105 dan 119. SFAS 133 saat ini melengkapi SFAS No.
107, lebih tepatnya merupakan perluasan dari SFAS 107.
SFAS No 107 meminta pengungkapan nilai wajar untuk semua instrumen
keuangan, baik asset maupun liabilities, baik yang diakui maupun tidak
diakui di neraca. Pengungkapan ini tidak hanya harus ada di neraca tapi
juga di footnote. Jika nilai wajar tidak dapat ditentukan, maka informasi
tentang carrying amount, bunga efektif, maturity, harus tersedia.
"*A" No/ 099
Memberikan langkah dalam penilaian derivative pada nilai wajar.
SFAS 133 juga mensyaratkan pengungkapan relatif atas efektifitas
hedging. Dalam hal ini tingkat pertukaran suku bunga diasumsikan efektif
jira
(1) perkiraan jumlah nilai tukar sama dengan jumlah asset dan liabilities
perusahaan yang dihedging,
(2) nilai wajar pertukaran di awal adalah nol. SFAS 133 juga menghendaki instrumen embedded derivatif harus dinilai
secara terpisah dari kontrak utamanya. Embedded derivatif adalah aspek
tambahan dari kontrak utama yang mungkin atau akan membutuhkan cash
flow atas kejadian2 spesifik yang terjadi yang terpisah dari kontrak utamanya.
Dalam hal pengungkapan, entitas juga harus menunjukkan tujuan
entitas dan kebijakan untuk pemilikan derivatif dan instrumen hedging.
Entitas juga diajurkan menyediakan informasi kuantitatif tentang berbagai
tipe risiko pasar.
Ada sejumlah kecil issue yang terdapat di SFAS 133 yang sulit
diimplementasikan seperti pembelian dan penjualan normal yang tidak
menyertakan instrumen keuangan atau derivatif, kondisi ini akan dijawab di
SFAS No 138.
'lassi:cation in t8e Balance "8eet
ARB No. 43 yang diterbitkan oleh CAP (1953) mengharuskan:
klasifikasi aset dan kewajibandidasarkan kepada likuiditas.
29
7/23/2019 Balanced Sheet
http://slidepdf.com/reader/full/balanced-sheet 30/30
Berdasarkan klasifikasi ini, aset dan kewajiban dikelompokkan
menjadi dua: lancar (current) dan tidak lancar (noncurrent).
Lancar didefinisi sebagai siklus operasi normal perusahaan atau
satu tahun, mana yang lebih lama. Siklus operasi adalah waktu sejak
pemerolehan bahan baku sampai dengan terkumpulnya kas daripendapatan. Siklus perusahaan berbeda-beda antar perusahaan dan antar
industri. Pengurutan likuiditas di dalam kelompok lancar atau tidak lancar
juga umum dilakukan.
Klasif ke-2 : berdasaran monetary dan non monetary
Klasif ke-3 : berdasarkan aset yang dimiliki untuk tujuan dijual
atau ditukarkan, dimiliki untiuk digunakana, asset yang mewakili deffered
charge
Terdapat 5 tipe accounting liabilities:Contractual,constructive,equitable,contingent dan deferred charges.
Klasifikasi yang terpisah membantu dalam mengevaluasi sifat dari tipe
obligasi yang berbeda
Sama halnya seperti asset, liabilities juga tingkat kepastian yang
berbeda2 dalam hal realisasi.
top related