bab_i_makanan_sehat_bayi.doc_fix.doc
Post on 14-Apr-2016
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“MAKANAN BAYI SEHAT (MPASI)”
DI POLI ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
OLEH :
HAFIZ INDRA KUSUMA
BAIQ ELIS RIZKI ASTUTY
TETY EVITA EFFENDY
MISTUTI KHAIRANI
PROGRAM STUDY PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“MAKANAN BAYI SEHAT (MPASI)”
DI POLI ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Makanan Bayi Sehat
Telah di setujui dan di sahkan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 25 Juni 2015
Tempat : Poli Anak RSUD Dr.Saiful Anwar Malang
Mengetahui
Kepala Instalasi Rawat Jalan
Dr.I Wayan Agung Indrawan, SpOG (K) DR
NIP : 197103232006041019
Malang, 25 Juni 2015
Kepala SMF Anak
Dr. Masdar Muid, Sp.A (K)
NIP. 1957301982031004
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Makanan Bayi Sehat
Telah di setujui dan di sahkan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 25 Juni 2015
Mengetahui
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik
Nurul Aini ,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. UMM 112.0501.0419
Ka. Ur Poli Anak
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
Christie Iriyani., SST
NIP. 19620522 198511 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga Satuan Acara Penyuluhan ini, penulis
mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk didalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr.Budi Rahaju, MPH, selaku direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
2. Drg. Asri Kusuma Djadi, MMR, selaku Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
3. Dr.I Wayan Agung Indrawan, SpOG selaku Kepala Instansi Rawat Jalan di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
4. Dr. Prasetyo I.P.,SpA.M, Biomed, selaku Koordinator Medis Poli Anak.
5. Nunuk Wahida, AMK, Selaku KPP Instansi Rawat Jalan RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
6. Christie Iriyani., SST, selaku Kepala Urusan Ruangan (Ka.Ur) serta pembimbing Klinik
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
7. Emy , selaku Pembimbing Klinik RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
8. Sunardi,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Kaprodi Program Study Profesi Ners Universitas
Muhammadyah Malang
9. Nurul Aini,S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku pembimbing akademik Universitaiks
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa Satuan Acara Penyuluhan ini masih memiliki kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dan penyempurnaan Satuan Acara Penyuluhan ini.
Malang. 25 Juni 2015
Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
MAKANAN BAYI SEHAT
1. Topik
Makanan Bayi Sehat
2. Permasalahan
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat tumbuh menjadi anak yang sehat,
yaitu agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dan yang
terbaik sesuai dengan genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila
kebutuhan dasar anak (asah, asih, asuh) terpenuhi. Kebutuhan dasar anak harus dipenuhi
yang mencakup imtaq, perhatian, kasih sayang, gizi, kesehatan,penghargaan, pengasuhan
rasa aman/perlindungan, partisipasi, stimulasi dan pendidikan. Kebutuhan dasar yang paling
utama diberikan secara langsung orang tua khususnya ibu pada anak yang baru
dilahirkannya adalah berupa gizi, ASI merupakan gizi dan nutrisi pertama yang diberikan
pada anaknya. Pemberian ASI yang dianjurkan pada setiap ibu adalah dari usia 0-6bulan
atau disebut dengan ASI ekslusif. Namun fenomena yang banyak terjadi pemberian ASI
eksklusif tidak efektif antara lain banyaknya ibu-ibu yang bekerja. Sehingga bayi diberikan
susu formula karena ibu tidak sempat memberikan ASI saat bekerja. Kepercayaan terhadap
anak akan lebih merasa kenyang dan gemuk ketika diberikan makanan tambahan sebelum
usia 6bulan.
3. Tujuan
Setelah diberikan penyuluhan orang tua memahami tentang makanan bayi sehat.
4. Tujuan Khusus
a) Definisi Makanan bayi sehat
b) Definsi Asi Ekslusif
c) Manfaat Asi Ekslusif
d) Faktor-faktor pemberian ASI ekslusif yang tidak efektif
e) MPASI yang tepat diberikan pada anak
f) Dampak Pemberian MPASI yang tidak sehat.
4. Sasaran
1. Sasaran langsung
Semua orang tua yang mempunyai bayi dan balita yang berada di ruang tunggu di Poli
Anak di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
2. Sasaran tidak langsung
Semua pengunjung di Poli Anak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
5. Waktu
Tanggal : 25 Juni 2015
Hari : Kamis
Pukul : 07.30 - 08.00
6. Tempat
Poli Anak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
7. Metode
Ceramah dan tanya jawab
8. Petugas Pelaksana
Pembimbing :
Moderator : Mistiti Khairani
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan
Penyaji : Baiq Elis Rizki Astuty
Tugas : Menyampaikan materi penyuluhan
Notulen : Teti Efita Efendy
Tugas : Mencatat pertanyaan dan menyimpulkan hasil penyuluhan
9. Media
1. Speaker
2. LCD
3. Laptop
4. Power Point
Penatalaksanaan dan kontrak waktu penyuluhan
No Acara Waktu Kegiatan
Penyuluhan
Kegiatan
Audiens
Metode Media
1. Pembukaan 5 menit Salam pembuka
perkenalan diri
Menjelaskan
tujuan
Menjawab
salam dan
mendengarkan
Ceramah -
2. Inti 20 Menit Menyampaikan
materi :
1. Materi
definisi
makanan bayi
sehat
2. Materi
pentingnya
pemberian asi
ekslusif
3. Materi
dampak
pemberian asi
esklusif yang
tidak efektif
4. Menjelaskan
makanan bayi
sehat yang
tepat
diberikan
pada anak
Mendengarkan
dan memahami
serta mengerti
terkait dengan
materi yang
disampaikan
Ceramah Lcd
Laptop
powerpoint
3. Diskusi 10 menit Mempersilahkan
peserta
mengajukan
Peserta
mengajukan
pertanyaan
Tanya
jawab
pertanyaan jika
belum jelas dan
kurang dipahami
4. Penutup 10 menit Menyimpulakan
hasil penyuluhan
dan memberikan
pertanyaan kepada
peserta untuk
evaluasi feedback.
Mengucapkan
kalimat penutup
dan meminta maaf
jika ada kesalahan
mengucap,
terimakasih atas
perhatianya
Pasien
memperhatikan
dan menjawab
salam
Ceramah
8. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Penyelengaraan penyuluhan makan bayi sehat dilaksanakan di ruang
penyuluhan poli anak.
b. Pelaksanaan penyuluhan makanan bayi sehat sudah dikonsulkan dengan
pembimbing.
c. Peserta hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan penyuluhan.
d. Peserta mengisi lembar absensi.
2. Evaluasi proses
a. Peralatan penyuluhan tumbuh kembang telah dipersiapkan sebelum acara
dimulai.
b. Peserta asktif bertanya.
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang jelas.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta memahami materi yang disampaikan, meliputi : definisi makanan
sehat untuk bayi, definisi dan manfaat asi ekslusif , faktor - faktor pemberian
asi yang tidak efektif, MPASI yang tepat untuk anak.
b. Peserta mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang makanan bayi
sermasi tentang makanan bayi sehat
TINJAUAN TEORI
MAKANAN BAYI SEHAT (ASI EKSLUSIF DAN MPASI)
a) Definisi makanan bayi sehat
Keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur yang sangat penting. Kekurangan
gizi, terutama pada bayi akan menghambat proses tumbuh kembang anak dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa. Secara
umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap faktor tumbuh kembang anak, yaitu
faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik dapat disebabkan dari perkembangan janin
pada saat di dalam kandungan yang kurang sempurna. Faktor lingkungan yang dimaksud
merupakan lingkungan biopsikososial yang mempengaruhi individu setiap hari mulai dari
konsepsi sampai akhir hayatnya (Purwitasari, 2009).
Periode masa bayi merupakan periode emas. Artinya, masa tersebut merupakan masa
dimana orang tua memiliki peluang untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan
buah hatinya. Hal ini dapat diwujudkan dnegan melakukan berbagai upaya. Seperti salah satunya
adalah melalui pola asupan makanan untuk bayi. Pada masa bayi, anak-anak harus memperoleh
asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhannya, hal ini semata-mata bertujuan agar
pertumbuhan serta perkembangan bayi menjadi lebih optimal. Hingga usai minimal 6 bulan,
kebutuhan gizi bayi masih dapat terpenuhi dengan pemberian ASI dari ibunya. Namun secara
umum, setelah melewat masa tersebut, bayi akan mulai membutuhkan makanan pendamping
yang sesuai dengan pencernaannya. Dengan demikian inilah waktu yang tepat untuk para ibu
agar dapat memperkenalkan makanan sehat untuk diberikan kepada si buah hati sebagai
makanan pendamping ASI nya.
Berdasarkan penelitian WHO (2000) di enam negara berkembang, resiko kematian bayi
antara usia 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui, bayi berusia dibawah dua
bulan angka kematiannya meningkat menjadi 48% (Roesli, 2008). Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan oleh Cohen dan kawan-kawan di Amerika pada tahun 1995 diperoleh bahwa
25% ibu-ibu yang memberikan ASI secara eksklusif pada bayi dan 75% ibu-ibu yang
memberikan susu formula pada bayi. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif lebih jarang
terserang penyakit dibandingkan bayi yang memperoleh susu formula, karena susu formula
memerlukan alat-alat yang bersih dan perhitungan takaran susu yang tepat sesuai dengan umur
bayi. Hal ini membutuhkan pengetahuan ibu yang cukup tentang dampak pemberian susu
formula (Roesli, 2000). Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia sebulan setelah
kelahirannya hanya 25-80%, lebih buruk lagi di daerah kumuh perkotaan (Jakarta, Makassar,
Surabaya dan Semarang) pemberian itu hanya sampai 40%, bahkan ada bayi yang baru berumur
dua minggu sudah diberikan makanan lain (Amiruddin, 2006). Hal ini dapat terjadi karena sosial
ekonomi orang tua yang kurang dan faktor gizi ibu menyusui yang kurang.
Air susu ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu
kepada bayinya. Komposisi dalam ASI sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi pada
setiap saat, ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai
penyakit infeksi. Dipandang dari sudut ekonomi pemberian ASI juga sangat menguntungkan
baik bagi keluarga maupun negara (Perinasia, 2004).
Ada bayi yang dilahirkan atau pada suatu saat mengalami gangguan kesehatan seperti
gangguan pencernaan, gizi buruk, gangguan jantung, menjalani operasi tertentu, infeksi berat dan
lain-lain. Pada keadaan tersebut, bayi harus diberikan diet khusus yang disesuaikan dengan
keadaan kilnis dan penyakit yang dideritanya. Bayi yang tidak sedang mengalami keadaan klinis
yang dimaksud disebut bayi sehat.
Secara umum makanan bayi sehat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu makanan utama yaitu
ASI/PASI (pengganti ASI) dan makanan pelengkap yang diberikan ketika bayi telah mencapai
umur dan berat badan tertentu yang terdiri dari buah, biskuit, makanan lumat (bubur susu), dan
makan lembek (nasi tim). Makanan pelengkap ini diberikan ketika ASI/PASI tidak lagi
mencukupi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga harus ditambah dari
sumber makanan yang lain.
b) Manfaat Asi
Pada 6 bulan pertama awal kehidupan bayi, ia hanya memerlukan tidak lebih dari Air
Susu Ibu (ASI) sebagai asupan untuk memenuhi kebutuhan energy dan nutrisinya. ASI
mengandung banyak antibodi and sel darah putih yang sangat membantu melindungi bayi dari
berbagai infeksi. Selain itu ASI juga kaya akan Omega 3, suatu asam lemak yang sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan perkembangan otak.
Menurut Acandra (2009), ASI merupakan makanan yang paling cocok untuk bayi karena
mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan makanan bayi yang dibuat oleh manusia
ataupun susu yang berasal dari hewan, seperti susu. Penelitian terakhir membuktikan bahwa bayi
yang diberikan ASI mempunyai IQ lebih tinggi daripada bayi yang diberikan susu formula.
Penelitian juga membuktikan bahwa memberikan ASI selama 13 minggu atau lebih mengurangi
bayi dari resiko gastroenteritis dan infeksi pernafasan. Pemberian ASI juga menunjukkan dapat
memperlambat / mengurangi terjadinya alergi pada anak-anak. Terutama bagi mereka yang
memiliki sejarah alergi di keluarganya seperti asma, hayfever, eksim dan alergi makanan.
Kolostrum pada ASI yang dihasilkan di hari-hari pertama adalah sumber antibodi yang sangat
penting bagi bayi. Disinilah pentingnya pemberian ASI bagi sang bayi, karena manfaatnya yang
luar biasa bagi bayi.
c) Perbedaan Pemberian ASI Eksklusif dan Susu Formula
Terdapat sifat antibody berupa laktoferin di dalam ASI yang merupakan suatu protein
yang mengikat zat besi agar tidak dimanfaatkan oleh bakteri-bakteri usus yang berbahaya
sebagai media berkembangbiak. Oleh karena pemberian zat besi atau makanan tambahan kepada
bayi harus segera dihindari, karena dapat mempengaruhi daya perlindungan yang diberikan oleh
laktoferin yang terdapat didalam ASI. Maka bayi yang berumur 0-6 bulan sebaiknya hanya
diberikan ASI saja, apabila bayi diberikan makanan atau minuman tambahan selain ASI, resiko
bayi terkena alergi atau terkena diare karena usus bayi belum mampu untuk mengolah makanan
yang masuk selain ASI. Bayi
yang tidak diberi ASI eksklusif mudah terjangkit penyakit. Dari sinilah banyak angka kejadian
bayi mengalami penurunan berat badan (Judiastuty, 2009).
Kandungan ASI yang berperan dalam pertumbuhan bayi dilihat dari protein, lemak,
elektrolit, enzim dan hormone dalam ASI. Protein ASI dibentuk dalam ribosom pada reticulum
endoplasma yang terdiri dari kasein, alpha laktabumin dan beta laktoglobulin. Alpha laktabumin
adalah 25 30% dari total protein ASI yang merupakan penyedia asam amino untuk pertumbuhan
bayi. Lemak adalah bahan penyusun yang penting bagi system syaraf. Asam lemak dalam ASI
memungkinkan bayi memperoleh energy cukup dan dapat membentuk myelin dalam susunan
syaraf. ASI mengandung elektrolit (natrium, kalium, klorida) sangat rendah dibandingkan susu
sapi sehingga tidak memberatkan beban ginjal. Enzim dalam ASI berperan secara tidak langsung
terhadap pertumbuhan dimana bila fungsi tubuh terganggu maka pertumbuhan juga akan
terganggu. ASI mengandung beberapa hormon dan factor pertumbuhan. Hormone dalam ASI
terdiri dari kortisol, somatostatin, laktogenik, oksitosin, prolaktin. Factor pertumbuhan terdiri
dari factor pertumbuhan epidermal, insulin, laktoferin dan faktor-faktor yang secara spesifik
berasal dari sel putih epitel (Arifin, 2009).
Kandungan pemanis buatan yang terlalu banyak dalam susu formula yang banyak dijual
di pasaran menyebabkan kenaikan berat badan sangat cepat pada bayi yang diberikan susu
formula. Hal ini menyebabkan bayi-bayi yang diberi susu formula mempunyai berat badan yang
tidak normal, karena bayi-bayi tersebut kebanyakan mengalami kelebihan berat badan atau yang
sering disebut obesitas (Prasetyono,2009).
d) PASI ( Pembantu Asi)
ASI mencukupi kebutuhan gizi bayi sehat sampai umur 6 bulan sehingga ibu dianjurkan
untuk memberikan ASI ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan. Namun adakalanya bayi yang
sehat terhalang untuk mendapatkan ASI karena sesuatu dan lain sebab baik karena faktor ibu
atau bayi itu sendiri sehingga pemberian ASI tidak memungkinkan sehingga harus diganti
dengan makanan lain pengganti ASI. Makanan pengganti ini disebut PASI. PASI diformulasi
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bayi, diantaranya fungsi saluran pencernaan yang masih
terus berkembang, umur, berat badan, ada tidaknya alergi dan lain-lain.
e) Faktor- Faktor Pemberian Asi ekslusif tidak efektif
Menurut Arifin (2004), factor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif tidak
efektif antara lain banyaknya ibu-ibu yang bekerja. Sehingga bayi diberikan susu formula karena
ibu tidak sempat memberikan ASI saat bekerja. Di lahan banyak ditemukan ibu-ibu yang bekerja
dan tidak memberikan ASI mereka secara eksklusif pada bayinya. Budaya modern dan perilaku
masyarakat yang meniru negara barat, mendesak para ibu untuk segera menyapih bayinya dan
memberikan air susu buatan pada bayi mereka saat umur 0-6 bulan. Di lahan pun banyak
ditemukan ibu yang sudah menyapih bayinya sebelum umur 6 bulan. Mereka menganggap bayi
yang diberikan ASI saja kurang kenyang, sehingga perlu disapih agar bayi kelihatan kenyang.
f) MP- ASI
Memperkenalkan makanan padat di usia lebih dari 6 bulan. Makanan padat pertama yang
diberikan kepada anak haruslah mudah dicerna. Dan bukanlah makanan yang mempunyai resiko
alergi yang tinggi. Jangan tergiur untuk menambahkan gula atau garam pada makanan bayi.
Biarkan rasanya hambar, biarkan anak merasakan rasa asli dari makanan tersebut. Garam dapat
mengancam ginjal bayi. Sementara gula dapat membuat bayi anda kelak menyukai makanan
manis, sehingga dapat merusak giginya.
Di minggu-minggu pertama pemberian MPASI, berikan bubur beras dengan 1 macam
sayuran atau 1 macam buah. Kenalkan satu persatu. Jangan dicampuraduk menjadi satu. Biarkan
ia belajar mengenal rasa tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya. Memberikan MPASI
adalah waktu yang sangat tepat untuk mengetahui dengan betul makanan mana yang tidak dapat
ditolerir oleh bayi anda. Namun jika anda mencampur aduk makanannya (antara karbohidrat,
sayur, dan lauk pauknya), maka sangatlah sulit untuk mencari pencetusnya jika terjadi alergi.
Tabel. 1 Pemberian MPASI yang baik untuk bayi
Waktu
Pemberian
MAKANAN SEHAT UNTUK BAYI SEHAT
Jm 11.00 dan
16.00
Jm 09.00 dan
17.00
1. Utamakan anak lebih dahulu diperkenalkan sayur-sayuran
daripada buah-buahan.
2. Pemberian tomat dengan cara direndam dalam air panas dan
dibuang kulitnya, lalu disaring dan diencerkan dengan air
matang dengan perbandingan yang sama.
3. Pada usia 6 bulan dengan BB 4,5-5kg bayi sudah dapat
diberikan buah-buahan seperti pepaya, pisang, dan alpukat,
setelah dikupas dan dicuci keroklah buah secara sangat halus
dengan sendok kecil.
4. Bubur susu mulai diberikan pada bayi berumur 4-6 bulan bila
berat badannya mencapai 5,5-6 kg. Bubur susu merupakan
makanan padat pertama yang dapat diberikan pada bayi. Cara
membuat bubur susu:
a. Campurkan tepung beras/maizena/kacang
hijau/havermout 1,5 sendok makan (15 gr) dengan
susu cair 1 gelas (200 ml) dan gula pasir 1 sendok
makan (10 ml).
b. Masak diatas api sambil diaduk hingga matang.
5. Diminggu pertama 6 bulan pemberian MPASI berikan bubur
beras dengan 1 macam sayuran atau 1 macam buah. Jangan
dicampur aduk menjadi satu. Biarkan ia belajar mengenal rasa
tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya.
6. Selanjutnya dapat dilanjutkan dengan pemberian nasi tim jika
BB anak sudah 6-7kg. Bahan yang dibutuhkan untuk
membuat satu porsi nasi tim :
Beras 2 sdm (20 gr), daging/ikan 1 potong kecil (25
gr), tempe/tahu 1 potong kecil (10 gr), sayur
(bayam/kangkung/daun singkong muda/wortel/labu
kuning, dll) 0,5 gelas (25 gr), air 3-4 gelas (800 gr)
7. ASI ekslusif tetap diberikan.
Energi yang dikandung sebesar 217 kkal.Nasi Tim/bubur campurNasi Tim saring
diberikanpada bayi berumur 6 bulan dengan berat badan 6-7 kg dan pada umur 8-9 bulan
diberikandalam bentuk tidak disaring.Bahan makanan dicuci, ikan/daging dan tempe/tahu
dipotong kecil atau dicincang, sayuran dipotong pendek. Semua bahan dimasukkan kedalam
panci dan diberi air. Dimasak dengan api sedang dan ditutup. Setelah mendidih diaduk dan
dimask terus hingga kental dan matang. Bila dibutuhkan dalam bentuk halus dapat disaring atau
dihaluskan dengan blender.
Lampiran absensi
LEMBAR ABSENSI PENYULUHAN
Poli Anak RSUD Dr.Saiful Anwar Malang
Daftar Pustaka
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta, EGC
Manuaba, I.A.C., Manuaba, I.B.G.F., & Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi II. Jakarta, EGC.
Saminem. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal. Jakarta, EGC.
Suririnah, 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta, Gramedia.
Winkjosastro, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
top related