bab v.doc

Post on 28-Jan-2016

220 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian, pada bab ini akan diketengahkan kesimpulan dan saran yang

bersifat sintetik dan sistemik. Kesimpulan yang rumusannya bersifat

umum yang merupakan dasar bagi pengkajian selanjutnya berupa saran

penelitian.

A. Kesimpulan

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ketiga hipotesis

alternatif (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini diterima, dan menolak

hipotesis nol (H0). Beberapa kesimpulan penelitian dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Pertama, terdapat pengaruh positif yang signifikan disiplin kerja

perawat terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah

Sakit Tk II Dustira. Ini berarti bahwa makin tinggi disiplin kerja seorang

perawat makin tinggi pula kinerja perawat tersebut. Demikian pula

sebaliknya, makin rendah disiplin kerja seorang perawat , makin rendah

pula kinerja perawat tersebut. Oleh karena itu disiplin kerja perawat

merupakan variabel yang penting untuk diperhatikan dalam memprediksi

kinerja perawat.

79

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi dengan

menggunakan rumus analisis uji t diperoleh nilai thitung = 6,837

sedangkan harga ttabel (28,01) sebesar 2,467. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan disiplin

kerja perawat terhadap kinerja perawat, karena kriteria perhitungan

adalah thitung > ttabel (6,837 > 2,467).

Meskipun secara statistik berhasil diuji terdapat pengaruh yang

positif antara kedua variabel, peneliti menyadari bahwa faktor disiplin

kerja bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan tinggi rendahnya

kinerja perawat. Masih ada faktor lain yang mungkin berperan

terhadap kinerja perawat seperti komunikasi, motivasi kerja, aktualisasi

diri, pembagian kerja, promosi jabatan, pengetahuan perawat,

keterampilan kerja, dan faktor lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Kedua, terdapat pengaruh positif yang signifikan komunikasi

perawat terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah

Sakit Tk II Dustira. Ini berarti bahwa makin baik komunikasi seorang

perawat, akan makin tinggi kinerja perawat tersebut. Demikian pula

sebaliknya, makin kurang baik komunikasi seorang perawat, makin rendah

pula kinerja perawat tersebut. Oleh karena itu disiplin kerja merupakan

variabel yang penting untuk diperhatikan di dalam memprediksi kinerja

perawat.

80

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi dengan

menggunakan rumus analisis uji t diperoleh nilai thitung = 4,851

sedangkan harga ttabel (28,01) sebesar 2,467. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan komunikasi

perawat terhadap kinerja perawat, karena kriteria perhitungan adalah

thitung > ttabel (4,851 > 2,467).

Meskipun secara statistik berhasil diuji terdapat pengaruh yang

positif antara kedua variabel, peneliti menyadari bahwa faktor

komunikasi bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan tinggi

rendahnya kinerja perawat. Masih ada faktor lain yang mungkin

berperan terhadap kinerja perawat seperti disiplin kerja, motivasi kerja,

aktualisasi diri, pembagian kerja, promosi jabatan, pengetahuan

perawat, keterampilan kerja, dan faktor lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Ketiga, terdapat pengaruh positif yang signifikan disiplin kerja dan

komunikasi perawat secara bersama-sama terhadap kinerja perawat di

Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Tk II Dustira. Dengan demikian

berarti bahwa makin tinggi disiplin kerja seorang perawat dan makin baik

komunikasinya, makin tinggi pula kinerja perawat tersebut. Sebaliknya

makin rendah disiplin kerja seorang perawat dan makin kurang baik

komunikasinya, makin rendah pula kinerja perawat tersebut. Kondisi ini

menunjukkan bahwa disiplin kerja dan komunikasi perawat merupakan

81

dua variabel yang penting untuk diperhatikan dalam menjelaskan

peningkatan kinerja perawat.

Hasil analisis uji “F” diperoleh besaran sebesar 26,57. Besaran ini

dikonsultasikan dengan besaran Ftabel (0.01) diperoleh besaran sebesar 5,49,

yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara disiplin kerja dan

komunikasi perawat secara bersama-sama dengan kinerja perawat

sangat signifikan.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka

diajukan beberapa saran sehubungan dengan upaya meningkatkan;

disiplin kerja dan komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja perawat.

Saran-saran tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :

Pertama, bagi pimpinan untuk lebih meningkatkan motivasi kerja pada

perawat dalam bekerja agar perawat bekerja dengan sungguh-sungguh.

Perawat yang bekerja dengan motivasi kerja yang tinggi akan

menghasilkan prestasi yang menggembirakan. Ruang Rawat Inap Bedah

Rumah Sakit Tk II Dustira sebagai organisasi yang melayani masyarakat

agar dapat melakukan upaya peningkatan kinerja perawat dengan cara

meningkatkan motivasi kerja dan disiplin kerja pada para perawat.

Lembaga juga perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

terdiri dari perawat agar mampu meningkatkan kualitas hasil kerjanya.

82

Kedua, faktor disiplin kerja dan komunikasi hendaknya mendapat

perhatian yang serius dari pihak pimpinan dalam rangka pengembangan

kualitas sumber daya manusia di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit

Tk II Dustira, karena kedua variabel tersebut telah terbukti memiliki

korelasi yang positif baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama

terhadap kinerja perawat.

Ketiga, penelitian ini masih dapat dikembangkan dengan penelitian lain

dengan mengubah atau menambah variabel bebasnya, sehingga dapat

diketahui faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi secara signifikan

terhadap kinerja perawat.

83

top related