bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.2. deskripsi...
Post on 07-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Kondisi awal
Berdasarkan nilai evaluasi siswa kelas V dari pelaksanaan tindakan
penelitian siklus I pertemuan pertama, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dalam pokok bahasan menulis puisi diperoleh hasil nilai rata-rata keselurahan
siswa mencapai 66. Hal ini menunjukan bahwa hasil yang telah diperoleh siswa
sudah mencapai KKM yaitu 60. Namun, dari keseluruhan siswa masih banyak
yang belum mencapai kriteria ketuntansan minimal yaitu 60. Terdapat 14 siswa
yang belum mencapi KKM, hal ini berarti hanya 68% dari 44 siswa kelas V yang
mencapai ketuntasan, sedangkan pada indikator kinerja prosentase ketuntasan
minimal seluruh siswa mencapai 75%. Oleh karena itu peneliti merencanakan
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam II siklus.
4.1.2 Siklus I
Praktek pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan
menulis puisi. Dalam siklus I ini dilakukan melalui dua kali pertemuan dengan
rinciannya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan praktek
pembelajaran dalam siklus I ini adalah mempersiapkan RPP, instrumen, alat
dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
b. Tindakan
(1) Pertemuan pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 20 April 2012 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut :
29
(a) Kegiatan awal
Pertemuan pertama ini berlangsung pada waktu pembelajaran jam
terakhir. Untuk mengwali kegiatan pembelajaran guru mengucapkan
salam, kemudian guru bertanya pada siswa tentang puisi. Setelah
itu guru menyampaikan meteri yang akan dipelajari pada pertemuan
ini.
(b) Kegiatan inti
Beberapa siswa diminta menyebutkan cara menulis puisi sesuai
pemahaman masing-masing, beberapa sisiwa menanggapi
pendapat temannya, setelah itu guru menjelaskan tentang cara
menulis puisi (menentukan ide pokok, memilih kata, dan menulis
puisi atau merangkai kata), kemudian guru membagi siswa dalam
kelompok kecil bersama teman semejanya. Guru menugaskan
siswa menentukan ide pokok berdasarkan pengalaman yang akan
ditulis menjadi sebuah puisi kemudian guru menugaskan siswa
memilih kata-kata berdasarkan kejadian pada pengalaman masing-
masing. Guru mengarahkan setiap kelompok pada teknik
permainan bahasa (Mencocokan Kata) dalam pemilihan kata-kata
dan kata kiasan: Dalam 1 kelompok ada 2 siswa, yaitu “A” dan “B”.
Siswa A dan B menuliskan kata-kata yang terjadi berdasarkan
pengalaman masing-masing. Kata-kata yang telah ditulis kemudian
ditukarkan antara siswa A dan B. Berdasarkan kata-kata yang
dituliskan siswa A, siswa B menentukan dan menuliskan kata
kiasan yang sesuai pada lembar kata-kata siswa A, demikian
sebaliknya Kemudian lembar kata-kata tadi dikembalikan pada
masing – masing siswa. Siswa berdiskusi dalam kelompok
mengenai pencocokan kata kiasan yang tepat. Siswa merangkai
kata – kata menjadi sebuah puisi dangan pilihan kata kiasan yang
tepat. Guru mengawasi sambil memberikan bimbingan kepada
siswa yang kurang memahami.
30
(c) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan
refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa
mengerjakan soal tugas evaluasi. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
(2) Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 2012 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut:
(a) Kegiatan awal
Sebelum masuk pada materi, guru mengucapkan salam, kemudian guru
bertanya kepada siswa “apa yang perlu dilakukan sebelum kita
menulis puisi bebas?”. Setelah itu guru menyampaikan meteri yang
akan dipelajari pada pertemuan ini.
(b) Kegiatan inti
Beberapa siswa diminta menjelaskan apa yang dimaksud dengan
gagasan pokok dan siswa yang lain menanggapi pendapat
temannya. Guru menjelaskan tentang cara menulis puisi
(menentukan ide pokok, memilih kata, dan menulis puisi atau
merangkai kata). Guru meminta siswa membentuk kelompok kecil
dengan teman semejanya kemudian guru menugaskan siswa
memikirkan suatu gagasan pokok yang akan dijadikan dasar dalam
menulis puisi dan setiap siswa merenungkan dan mencatat hasil
renungan tersebut berdasarkan gagasan pokok. Guru menugaskan
siswa memilih kata-kata berdasarkan gagasan pokok setelah guru
mengarahkan setiap kelompok pada teknik permainan bahasa
(Menulis Kata) dalam pemilihan kata-kata dan kata kiasan: Siswa
menulis kata-kata berdasarkan gagasan pokok. Untuk memperoleh
keindahan kata-kata tersebut, siswa juga menuliskan kata kiasan
yang sesuai dengan kata-kata yang telah ditulis berdasarkan
dengan gagasan pokok. Siswa mendiskusikan pemilihan kata
31
kiasan yang tepat dalam kelompok. Guru mengawasi sambil
memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang memahami.
(c) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan
refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa
mengerjakan soal tugas evaluasi. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
c. Observasi
(1) Pertemuan pertama
Pembelajaran sudah berjalan dengan lancar, tetapi masih ada sedikit
hambatan yaitu sebagai berikut:
(a) Siswa terlihat sedikit kebingungan dalam menerima materi
pembelajaran dan tidak bertanya pada guru tentang apa yang
kurang mereka pahami.
(b) Ada beberapa siswa yang masih ribut ketika guru sedang
menyampaikan materi pembelajaran sehingga mengganggu teman
yang lain.
(c) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.
(d) Masih ada siswa yang tidak terlihat aktif dalam kelompok.
(2) Pertemuan kedua
(a) Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh.
(b) Siswa aktif dalam diskusi kelompok.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, diketahui
bahwa selama guru mengajar pada pertemuan pertama siswa belum mampu
memahami konsep pembelajaran secara maksimal, akan tetapi ada beberapa
siswa yang tingkat kemampuannya sudah cukup baik. berdasarkan
prosentase ketuntasan seluruh siswa dikelas, terdapat 68% siswa yang telah
mencapai ketuntasan belajar dan 32% siswa yang masih tergolong belum
tuntas. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal
32
dalam proses pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa anak yang saat
mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru
serta masih kurang memahami konsep pembelajaran. Pada pertemuan kedua
telah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam mencermati pelajaran.
Terbukti siswa mampu membuat puisi bebas dengan kata – kata mereka
sendiri yang ditunjukan oleh prosentase ketuntasan nilai seluruh siswa telah
mencapai 86% dan hanya 14% siswa yang belum tuntas. Berarti pada siklus I
pertemuan kedua telah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam belajar
menulis puisi.
Berdasarkan analisis hasil tugas evaluasi pada siklus I terdapat 86%
dari keseluruhan siswa yang tuntas dan 14% siswa belum tuntas dalam
proses belajar menulis puisi. Hal ini telah menunjukan bahwa telah terjadi
peningkatan. Namun demikian masih belum semua siswa bisa mencapai KKM
(60), Sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Maka peneliti akan
memperbaikinya agar hasil belajar siswa yang dicapai secara optimal dapat
berhasil pada siklus II.
Perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya untuk
memperbaiki pembelajaran pada siklus sebelumnya, antara lain dengan cara :
(1) Dalam menyampaikan materi menggunaan media teknik permainan
bahasa sama pada saat pelakasanaan pembelajaran pada siklus I,
tujuannya untuk membuktikan bahwa media pembelajaran yang
digunakan peneliti mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Namun cara penggunaannya dalam menyampaikan pembelajaran yang
akan berbeda dari siklus I dan setiap pertemuan.
(2) Lebih mengutamakan interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran,
ini dilakukan untuk melatih keberanian siswa dalam menyampaikan
pertanyaan atau menyampaikan pendapatnya.
33
Berdasarkan analisis pengamatan evaluasi pada pelaksanaan
pembelajaran siklus I diperoleh hasil sebagai berikut yang ditunjukan oleh tabel
4.1:
Tabel 4.1
Data hasil belajar siswa pada siklus I
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pertemuan
pertama adalah 66 dan pertemuan kedua meningkat menjadi 76,38. Hasil tersebut
menunjukan bahwa pembelajaran pada siklus I sudah mencapai KKM (60) dan
telah terjadi peningkatan kemampuan atau hasil belajar siswa dalam menulis puisi,
dengan rata-rata nilai pertemuan pertama dan kedua mencapai 71.19. Prosentase
ketuntasan pada pertemuan pertama adalah 68% dan pertemuan kedua
meningkat menjadi 86%. Hasil tersebut juga telah menunjukan bahwa
pembelajaran pada siklus I sudah mencapai porsentase ketuntasan minimal (75%)
dan telah terjadi peningkatan kemampuan atau hasil belajar siswa dalam menulis
puisi, dengan rata – rata nilai prosentase ketuntasan siswa pada pertemuan
pertama dan kedua mencapai 77%.
No Pencapaian
Siklus I
P. Ke-I P. Ke-II
Jumlah
Rata-rata
Nilai
1 Jumlah Nilai 2904 3361 3132.5
2 Nilai Tertinggi 88 100 94
3 Nilai Rata-rata 66 76.38 71.19
4 Nilai Terendah 33 44 38.5
5 Siswa Tuntas 30 38 31
6 Siswa Belum Tuntas 14 6 13
7 Prosentase Ketuntasan Siswa 68% 86 % 77%
34
4.1.3 Siklus II
Praktek pembelajaran dilaksanakan masih dengan pokok bahasan
menulis puisi, karena tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan
kemampuan menulis puisi. Dalam siklus II ini dilakukan melalui dua kali pertemuan
dengan rinciannya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan praktek
pembelajaran dalam siklus II ini adalah mempersiapkan alternatif pemecahan
masalah yang sudah ditentukan berdasarakan identifikasi masalah yang timbul
pada siklus I, RPP, instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar efektifitas
pembelajaran dapat meningkat dibanding pada siklus I.
b. Tindakan
(1) Pertemuan Pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2012 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut:
(a) Kegiatan awal
Untuk mengawali proses pembelajaran ini guru mengucapkan salam
pada siswa, kemudian guru bertanya kepada siswa: ”apakah kalian
masih ingat tentang materi yang kita pelajari pada pertemuan
sebelumnya?”.
(b) Kegiatan inti
Beberapa siswa diminta menyebutkan apa pentingnya menulis,
kemudian beberapa sisiwa menanggapi pendapat temannya. Guru
menjelaskan tentang cara menulis puisi (menentukan ide pokok,
memilih kata, dan menulis puisi atau merangkai kata), kemudian guru
memberikan kesempatan untuk setiap siswa yang ingin bertanya
mengenai materi yang disampaikan. Guru meminta siswa membentuk
kelompok kecil dengan teman semejanya, kemudian guru meminta
siswa untuk memperhatikan gambar pemandangan laut yang akan
siswa jadikan sebagai ide pokok dalam membuat puisi setelah itu guru
mengarahkan setiap kelompok pada teknik permainan bahasa
35
(Mencocokan Kata) dalam pemilihan kata-kata dan kata kiasan:
Dalam satu kelompok, siswa masing-masing membuat tulisan yang
menceritakan kejadian pada gambar. Guru memberikan pilihan-pilihan
kata kiasan yang akan siswa rangkai menjadi sebuah puisi. Contoh;
Daun kelapa melambai-lambai, Ombak yang berguling-guling,
Hembusan angin laut sangat menyegarkan jiwa, dan lain-lain
sebagainya. Guru menugaskan siswa untuk mencocokan kata-kata
yang telah ditulis berdasakan kejadian pada gambar dengan kata
kiasan yang telah diberikan guru dan mendiskusikannya dalam
kelompok, selanjutnya guru menugaskan siswa merangkai kata-kata
yang telah dicocokan menjadi sebuah puisi. Guru mengawasi sambil
memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang memahami.
(c) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal tugas
evaluasi. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
(2) Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 24 April 2012 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut :
(a) Kegiatan awal
Untuk mengawali pembelajaran guru menyapa siswa dengan
mengucapkan salam, kemudian guru bertanya kepada siswa ”Anak-
anak, bagaimanakah langkah yang tepat sebelum kita menulis sebuah
puisi?”
(b) Kegiatan inti
Beberapa siswa diminta menjelaskan apa yang dimaksud dengan
gagasan pokok dan sisiwa yang lain mendengarkan dengan baik
kemudian memberikan tanggapan atas pendapat temannya. Guru
menjelaskan tentang cara menulis puisi (menentukan ide pokok,
memilih kata, dan menulis puisi atau merangkai kata) dan
36
memberikan kesempatan untuk setiap siswa yang ingin bertanya
mengenai materi yang disampaikan. Guru meminta siswa membentuk
kelompok kecil dengan teman semejanya setelah itu guru
menugaskan siswa memikirkan suatu gagasan pokok yang akan
dijadikan dasar dalam menulis puisi, kemuian setiap siswa
merenungkan dan mencatat hasil renungan tersebut berdasarkan
gagasan pokok. Guru menugaskan siswa memilih kata-kata
berdasarkan gagasan pokok dan mengarahkan setiap kelompok
pada teknik permainan bahasa (Menulis Kata) dalam pemilihan kata-
kata dan kata kiasan: Siswa menulis kata-kata berdasarkan gagasan
pokok. Untuk memperoleh keindahan kata-kata tersebut, siswa juga
menuliskan kata kiasan yang sesuai dengan kata-kata yang telah
ditulis berdasarkan dengan gagasan pokok.
Contoh:
- Gagasan pokok: Ibu.
Catatan renungan: ibu selalu melindungi ku, ibu adalah teladan
bagi ku.
- Pemilihan kata-kata: melindungi dan teladan.
Kata kiasan : perisai dan cermin.
Setelah itu guru menugaskan siswa mendiskusikan pemilihan kata
kiasan yang tepat dalam kelompok. Guru menugaskan siswa
merangkai kata-kata yang telah dipilih sesuai dengan kata kiasan
menjadi sebuah puisi sambil mengawasi dan member bimbingan
kepada siswa yang kurang memahami.
(c) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal tugas
evaluasi. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
37
c. Observasi
(1) Pertemuan pertama
Siswa mulai berani bertanya pada guru tentang materi yang belum
mereka pahami. Dalam kegiatan kerja kelompok, siswa telah menunjukan
interaksi yang sangat baik dengan rekan satu kelompoknya.
(2) Pertemuan kedua
Pada kegiatan pembelajaran ini sama seperti pada pertemuan
pertama siswa sudah berani bertanya pada guru tentang materi
yang belum mereka pahami, bahkan memberikan tanggapan atas
pernyataan dan jawaban teman yang menjawab pertanyaan dari
guru.
d. Refleksi
berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I masih
terdapat kekurangan-kekurangan seperti:
(1) Proses pembelajaran yang dilakukan siswa sedikit kebingungan dalam
menerima materi pembelajaran.
(2) Siswa masih malu-malu dalam menyampaikan pendapat dan bertanya.
(3) Ada beberapa siswa yang masih ribut ketika guru sedang menyampaikan
materi.
Dan bila dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran pada siklus II,
maka terlihat sekali peningkatan kemampuan atau hasil belajar. Bardasarkan
observasi dari pelaksanaan siklus II dalam kegiatan pembelajaran siswa
sudah berani bertanya pada guru tentang materi yang belum mereka pahami,
bahkan memberikan tanggapan atas pernyataan dan jawaban teman yang
menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini terjadi karena siswa sudah mengerti
dan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran teknik permainan bahasa. Berdasarkan
hasil analisis tugas evaluasi pada siklus II, terdapat 44 siswa yang tuntas
belajar atau 100%. Tugas evaluasi siswa pada siklus II, rata-rata nilai
pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 84.75 dengan kata lain
38
bahwa nilai rata-rata tersebut sudah diatas KKM yang ditentukan (60)
sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya.
Berdasarkan tindakan siklus II untuk mengukur peningkatan hasil
belajar siswa diadakan tes yang dilaksanakan pada tiap akhir pertemuan
siklus II. Hasil evaluasi di akhir pertemuan siklus II diperoleh data yang
ditunjukan pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Data hasil belajar siswa pada siklus II
No Pencapaian
Siklus II
P. Ke-I P. Ke-II
Jumlah
Rata-rata
Nilai
1 Jumlah Nilai 3525 3934 3729.5
2 Nilai Tertinggi 100 100 100
3 Nilai Rata-rata 80.11 89.40 84.75
4 Nilai Terendah 55 66 60.5
5 Siswa Tuntas 42 44 43
6 Siswa Belum Tuntas 2 0 1
7 Prosentase Ketuntasan Siswa 95% 100% 98%
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pertemuan
pertama adalah 80.11 dan pertemuan kedua meningkat menjadi 89.40. Hasil
tersebut menunjukan bahwa pembelajaran pada siklus II lebih meningkat dari
pembelajaran siklus I, dengan rata-rata nilai pertemuan pertama dan kedua
mencapai 84.75. Prosentase ketuntasan pada pertemuan pertama adalah 95%
dan pertemuan kedua meningkat menjadi 100%. Hasil tersebut juga telah
menunjukan bahwa pembelajaran pada siklus II sudah mencapai prosentase
ketuntasan minimal (75%) dan lebih meningkat dari pembelajaran siklus I. Dengan
rata-rata nilai prosentase ketuntasan siswa pada pertemuan pertama dan kedua
adalah 98%.
39
4.2 Analisis Data
Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang
hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4.2.1 Analisis Data Siklus I
Tabel 4.3
Analisis Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siklus I
Jumlah Siswa Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata – Rata Prosentase
Ketuntasan Siswa 44 38.5 94 71.19 77%
Berdasarkan tabel 4.3 dilihat bahwa hasli belajar Bahasa Indonesia
dengan pokok bahasan menulis puisi bebas dari rata – rata nilai pertemuan I dan
II pada siklus I dari 44 siswa diperoleh nilai terendah yaitu 38.5 sedangkan nilai
tertinggi adalah 94 dengan nilai rata – rata 71.19 dan prosentase ketuntasan siswa
sebesar 77%.
4.2.2 Analisis Data Siklus II
Tabel 4.4
Analisis Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siklus II
Jumlah Siswa Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata – Rata Prosentase
Ketuntasan Siswa 44 60.5 100 84.75 98%
Berdasarkan tabel 4.4 dilihat bahwa hasli belajar Bahasa Indonesia
dengan pokok bahasan menulis puisi bebas dari rata – rata nilai pertemuan I dan
II pada siklus II dari 44 siswa diperoleh nilai terendah yaitu 60.5 sedangkan nilai
tertinggi adalah 100 dengan nilai rata – rata 84.75 dan prosentase ketuntasan
siswa sebesar 98%.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan
menggunakan media teknik permainan bahasa. Hasil belajar siswa berdasarkan
siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini
dapat dilihat dari tabel 4.3 :
40
Tabel 4.5
Perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
No
Pencapaian
Nilai
Perbandingan
Rata-rata
Nilai
Siklus I
Rata-rata
Nilai
Siklus II
1 Jumlah Nilai 3132.5 3729.5
2 Nilai Tertinggi 94 100
3 Nilai Rata-rata 71.19 84.75
4 Nilai Terendah 38.5 60.5
5 Siswa Tuntas 31 43
6 Siswa Belum Tuntas 13 1
7 Prosentase Ketuntasan Siswa 77% 98%
Berdasarkan tabel 4.3, terlihat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap
siklus. Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media teknik permainan
bahasa, kemampuan atau hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi
meningkat.
Peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa dan prosentase nilai
ketuntasan siswa dari tabel 4.3 dapat dijelaskan sebagai berikut:
4 Pada siklus I dilihat dari rata-rata nilai dalam pertemuan pertama dan kedua,
nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 94 dan nilai terendah 38.5 dengan
nilai rata-rata 71.19. Sedangkan siswa yang sudah tuntas sebanyak 31
siswa, dan yang tidak mencapai ketuntasan ada 13 siswa dengan rata –
rata prosentase ketuntasan 77%.
5 Pada siklus II dilihat dari rata-rata nilai dalam pertemuan pertama dan
kedua, nilai yang tertinggi dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah yaitu
60.5 dengan nilai rata-rata 84.75 . Sedangkan siswa yang tuntas sebanyak
43 siswa, dan yang tidak tuntas yaitu 1 siswa dengan rata – rata prosentase
ketuntasan 98%.
41
6 Ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media teknik
permainan bahasa dari siklus I dan siklus II yang ditunjukan oleh
pencapaian rata-rata nilai dari nilai rata-rata kelas, yaitu 71.19 pada siklus I
meningkat menjadi 84.75 pada siklus II.
Berdasarkan uraian data diatas, maka penelitian ini relevan seperti yang
dikatakan oleh para peneliti terdahulu berikut:
Dian Ajeng Triani dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Teknik
Permainan Bahasa untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi di Kelas V
SDN Jatisura 1 Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka, memperoleh hasil
penelitian bahwa penggunaan tenik permainan bahasa dapat meningkatkan
kemampuan siswa SDN Jatisura 1 Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka
dalam menulis puisi.
Harvey Agil Aprianto dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan
teknik permainan bahasa category bingo untuk meningkatkan kemampuan
menulis puisi siswa kelas V di SDN Tumpakrejo 03 Kecamatan Gedangan
Kabupaten Malang, memperoleh hasil hasil penelitian bahwa teknik permainan
bahasa category bingo dapat membantu siswa dalam menemukan ide dalam
penulisan puisi serta siswa lebih terarah dalam mengembangkan ide yang telah
mereka peroleh. Berdasarkan analisis data hasil penelitian setelah diterapkan
teknik permainan bahasa category bingo dalam menulis puisi diketahui bahwa:
Secara keseluruhan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari hasil belajar
pada pra tindakan, yang semula 12 siswa (40%) menjadi 16 siswa (53,34 %) dan
mengalami peningkatan lagi pada siklus II menjadi 26 siswa (86,67 %).
Tina Wamona dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan teknik
permainan bahasa crossword untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi di
kelas IV SDN Madyopuro 5 Kecamatan Kedungkandang kota Malang,
memperoleh hasil penelitian bahwa penerapan teknik permainan bahasa
crossword dapat meningkatakan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas IV
SDN Madyopuro 5 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Dengan demikian, hipotesis yang penelitian ajukan dalam penelitian
tindakan kelas ini yaitu “Dengan penggunaan teknik permainan bahasa, maka
42
Kemampuan Menulis Puisi Siswa di Kelas V SDN Siderejo Lor 05 Salatiga akan
meningkat” dapat terbukti.
top related