bab iv
Post on 09-Mar-2016
217 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB IV
PAGE 71
BAB IV
PEMBUATAN PERAKITAN DAN PERAWATAN4.1 Komponen- Komponen Mesin Penghancur Limbah Sabut KelapaKomponen mesin penghancur sabut kelapa terdiri dari : 1. Poros pisau penghancur, 2. Bantalan, 3. Puli, 4. Sabuk V, 5. Rangka Mesin, 6. Motor Listrik, dan 7. Kelengkapan mesin seperti : Tempat masukan sabut kelapa, Keluaran serbuk kelapa dan Cover pelindung poros pisau penghancur.Semua bahan dan komponen yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah dipasaran, walaupun ada komponen yang membutuhkan pekerjaan permesinan untuk mendapatkan hasil yang sesusai dengan kebutuhan, seperti poros pisau penghancur yang membutuhkan pengerjaan dengan mesin bubut, dan penyambungan pada rangka membutuhkan pengerjaan dengan menggunakan proses pengelasan, dalam proses pengelasan dan proses pembubutan
membutuhkan waktu, oleh karena itu dilakukan perhitungan terhadap kebutuhan waktu pada proses pembubutan dan proses pengelasan, yang ditunjukkan oleh perhitungan perhitungan sebagai berikut :4.1.1 Proses PembubutanPembubutan dilakukan untuk membuat poros pisau penghancur, adapun spesifikasi ukuran poros pisau penghancur sebagai berikut :
a. Bahan Poros
: S 30 Cb. Diameter Poros : 25 mm Bentuk dan ukuran poros pisau penghancur mesin penghancur sabut kelapa ditunjukkan oleh Gambar 4.1Gambar 4.1 Bentuk poros pisau penghancurVaribel variabel yang diketahui dalam proses pembubutan poros pisau penghancur adalah :
a. Diameter awal poros pisau penghancur (D1pcru) = 25,4 mmb. Panjang poros pisau penghancur (Lpcru)
= 600 mmc. Diameter akhir poros pisau penghancur (D2pcru) = 25 mmPada Tabel 4.1 dan 4.2 ditunjukkan harga harga standar untuk masing masing bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pembubutan, yaitu harga kecepatan potong pahat HSS dan kecepatan pemakanan pahat HSSTabel 4.1 Kecepatan potong pahat HSSBahan Benda KerjaBubut Kasar
(m/menit)Bubut Halus
(m/menit)Bubut Ulir
(m/menit)
Baja alat
Baja perkakas
Besi tuang
Perunggu
Alumunium27
21
18
27
6130
27
24
30
9311
9
8
9
18
Tabel 4.2 Kecepatan pemakanan pahat HSSBahan Benda KerjaBubut Kasar (mm/put)Bubut Halus (mm/put)
Baja alat
Baja perkakas
Besi tuang
Perunggu
Alumunium0,25
0,21
0,18
0,27
0,610,30
0,27
0,24
0,30
0,93
(Techology of machine tool , KRAR, S.F, 1977 : 326)
Adapun spesifikasi alat bubut yang digunakan dalam pembubutan poros piringan pisau dan poros pemutar adalah sebagai berikut :
Merk
: AERO
Buatan :China
Daya
:1,5HP 2 Phase
Tegangan : 220 Volt
Sedangkan putaran spindel yang dapat dipilih dari alat bubut tersebut ditunjukkan oleh harga harga dibawah ini Tabel 4.3 Pilihan putaran spindel123
A2701400840
B75380220
C2001040640
Adapun urutan perhitungan untuk mengetahui waktu pembubutan poros pisau penghancur adalah sebagai berikut :
1. Pembubutan pertama dengan diameter benda kerja 38,1 mm :
a. Mencari putaran spindel (n) :
Menurut Tabel 4.1 harga CS untuk baja alat pada proses pembubutan kasar adalah 27 m/menit, maka :
b. Menurut Tabel 4.2 harga s untuk baja alat pada proses pembubutan kasar adalah 0,25 mm/put, dengan putaran spindel 270 rpm, maka waktu yang digunakan untuk pembubutan pertama, adalah:
Poros pisau penghancur:
2. Pembubutan kedua dengan diameter benda kerja :
a. Diameter benda kerja sebelum dibubut :
b. Mencari putaran spindel (n) :
Menurut Tabel 4.1 harga CS untuk baja alat pada proses pembubutan halus adalah 30 m/menit, maka :
c. Menurut Tabel 4.2 harga s untuk baja alat pada proses pembubutan halus adalah 0,30 mm/put, dengan putaran spindel 270 rpm, maka waktu yang digunakan untuk pembubutan kedua, adalah:
Poros pisau penghancur:
Waktu total proses pembubutan poros pisau penghancur ditunjukkan Tabel 4.4 dibawah ini Tabel 4.4 Total waktu pembubutanNoJenis PekerjaanDaiameter
Awal (mm)Waktu
(menit)Banyak
(kali)Waktu Total
(menit)
1
Poros pisau penghancurKe 1 25,48,8918,89
Ke 2 25,25,2615,26
3Setting & pengukuran10220
Total Pembubutan (menit)34,15
4.1.2 Pengelasan Rangka Alat
Metode pengelasan untuk penyambungan rangka mesin penghancur sabut kelapa menggunakan pengelasan jenis las busur listrik (SMAW) dengan menggunakan elektroda E 6013, dengan spesifikasi elektroda sebagai berikut : a. Diameter elektroda (D)
= 2,5 mmb. Panjang elektroda (l)
= 350 mmc. Arus yang diperlukan (I)
= 120 Ampd. Waktu pengelasan 1 batang elektroda
= 2,35 menite. Bahan rangka baja profil L
=
Terdapat sambungan sebanyak 14 simpul sambungan pada rangka dengan 2 titik pengelasan pada setiap simpul sambungan las, bentuk rangka dan sambungan las pada setiap simpul ditunjukkan oleh Gambar 4.3 dan Gambar 4.4
Gambar 4.2 Rangka mesin penghancur
Gambar 4.3 Simpul sambungan pada rangkaPada setiap simpul sambungan las rangka memiliki panjang kampuh las dan tebal sebagai berikut :
dan
Dengan panjang kampuh (Lkmpuh) sebagai berikut :
Tebal kampuh (a) sebagai berikut :
Setelah tebal dan panjang kampuh diketahui selanjutnya menentukan lama waktu proses pengelasan, dengan persamaan berikut :a. Volume kampuh (Vkmpuh) :
Sehingga :
b. Volume Elektroda (Velkt) :
Sehingga :
c. Waktu pengelasan rangka (Tlas) (Sumber : Sukoco, E., 2010;59)
Waktu total proses pengelasan mesin mesin penghancur sabut kelapa (kelapa perca) ditunjukkan oleh Tabel 4.5 dibawah ini, waktu setting adalah waktu untuk mengatur kondisi penengelasan :
Tabel 4.5 Total waktu pengelasanNoJenis PekerjaanPanjang Pengelasan
(mm)Waktu
(menit)Banyak (kali)Waktu Total
(menit)
1Pengelasan rangka1351,9520,50120,50
2Setting 51470
2Pengukuran benda 51470
Total Pengelasan (menit)160,5
Sehingga waktu total proses pengelasan untuk sambungan rangka adalah selama 160,5 menit = 2,675 Jam4.2 PerakitanPerakitan merupakan suatu cara untuk menempatkan dan memasang bagian dari suatu mesin yang digabung menjadi suatu kesatuan, dengan memperhatikan urutan yang telah ditentukan, sehingga menjadi suatu bentuk alat yang siap digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang telah direncanakan. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam proses perakitan adalah:
1. Komponen mesin yang telah dibuat atau dibeli memiliki dimensi yang sesuai dengan komponen lainnya
2. Komponen pendukung harus memiliki dimensi sesuai dengan komponen mesin yang telah dibuat atau dibeli
3. Menyusun langkah perakitan
4. Menyiapkan alat bantu perakitan terdiri dari : Tools Set, Mistar
Sebelum melakukan perakitan, keseluruhan komponen dan alat bantu harus dipersiapkan untuk mempercepat proses perakitan. Proses perakitan komponen mesin sebagai berikut:
1. Menyiapkan semua komponen dan peralatan yang dibutuhkan2. Menyiapakan rangka dudukan mesin penghancur sabut kelapa 3. Merakit poros penghancur dengan bantalan yang berfungsi sebagai dudukan dan penopang4. Pasangkan puli 3 inchi pada poros pisau penghancur pasangkan bautnya5. Selanjutnya pasangkan puli 4 inchi ke poros motor listrik, selanjutnya pasangkan motor listrik ke rangka dudukan rangka mesin6. Pasangkan sabuk V kemudian atur centernya, setelah center kencangkan ulirnya7. Pasangkan cover pelindung yang sudah dilengkapi saluran masuk pada daerah pisau penghancur, kencangkan ulirnya8. Pasangkan saluran keluar pada bagian bawah daerah poros pisau
9. Kemudian cek kembali kekencangan dari ulir-ulir pengikat antar bagian.10. Periksa hasil perakitan4.3 Perawatan
Perawatan adalah suatu usaha untuk memperpanjang umur pemakaian suatu peralatan atau mesin, serta untuk menjaga performance atau unjuk kerja dari peralatan atau mesin tersebut. Jenis perawatan yang baik dan tepat untuk konstruksi mesin penghancur sabut kelapa adalah perawatan yang mengupayakan pencegahan kerusakan atau perawatan preventif. Perawatan prefentif adalah usaha perawatan sebagai tindakan pencegahan secara dini untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang lebih komplek. Adapun alasan dilakukannya perawatan prefentif terhadap mesin penghancur sabut kelapa (kelapa perca) ini adalah:
1. Dapat memperkecil dan menekan biaya perbaikan karena kondisi dari mesin selalu mengalami gerak berputar dengan pembebanan yang relatif besar2. Dapat memperkecil biaya tak terduga, seperti penggantian elemen bantalan 3. Dapat menjaga kondisi mesin agar tetap stabil4. Dapat memperkecil terjadinya kecelakaan kerja
Perawatan mesin penghancur sabut kelapa ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned maintenance)2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned maintenance)Perawatan yang direncanakan adalah suatu usaha perawatan yang dilakukan dengan pertimbangan ke masa depan, yaitu perawatan secara terkontrol dan tercatat sehingga jika ada kerusakan dapat segera diketahui dan diatasi. Perawatan ini dapat dilakukan dengan melakukan perawatan berkala yaitu tindakan perawatan yang dapat dilakukan sebelum dan sesudah mesin digunakan. Bagian-bagian dari mesin yang mengalami perawatan antara lain: Rangka, unit poros pisau penghancur, motor listrik, bantalan , Sabuk-V, Puli, dan rangka Perwatan yang dilakukan pada bagian bagian mesin penghancur sabut kelapa meliputi :
1. Poros dan Bantalan. Melakukan pemeriksaan dan pengencangan secara berkala terhadap kekencangan ulir dan pelumasan 2. Sabuk-V dan Puli. Memeriksa dan menyetel tegangan sabuk agar tidak terlalu kendor dan segera mengantinya jika kondisi sabuk sudah pecah atau rusak3. Motor listrik. Buka dan bersihkan komponen motor listrik dari debu dan kotoran yang masuk, periksa juga kabel-kabel penghubung untuk menghindari terjadinya arus pendek.
4. Unit pisau penghancur. Dibersihkan dari serpihan kelapa sisa proses penghancuran dengan menggunakan kuas atau air5. Cover pelindung, saluran masuk, dan saluran keluar. Pada bagian ini perlu dijaga kebersihannya untuk menghindari terjadinya karat, apabila ada cat yang mengelupas segera di cat kembali dan dilakukan pengecekan apakah terjadi retak pada pengelasan
6. Rangka Mesin. Pada bagian ini perlu dijaga kebersihannya untuk menghindari terjadinya karat, apabila ada cat yang mengelupas segera di cat kembali dan dilakukan pengecekan apakah terjadi retak pada pengelasan rangkanya Perawatan terhadap kerusakan termasuk kedalam perwatan yang tidak direncanakan adalah suatu tindakan perawatan yang harus segera dilaksanakan karena terjadinya kerusakan yang tidak terduga. Seperti kemacetan pada mesin roll pembuat plat dari drum bekas. Pelaksanaannya adalah dengan cara meneliti dan mempelajari kerusakan serta secepatnya mengganti komponen yang rusak dengan yang baru. Penggantian komponen dilakukan apabila terjadi kerusakan pada suatu komponen sehingga menyebabkan komponen tersebut tidak dapat berfungsi atau beroperasi sebagaimana mestinya. Penggantian dilakukan jika komponen tersebut benar-benar tidak layak pakai lagi. Jika masih memungkinkan lakukan perbaikan.
EMBED AutoCAD.Drawing.15
EMBED AutoCAD.Drawing.15
60PAGE
_1182568286.unknown
_1182568732.unknown
_1336304934.unknown
_1409300606.unknown
_1409300704.unknown
_1409300219.unknown
_1182568753.unknown
_1182568834.unknown
_1182568839.unknown
_1182568795.unknown
_1182568737.unknown
_1182568631.dwg
_1182568699.unknown
_1182568302.unknown
_1182568171.unknown
_1182568191.unknown
_1182568250.unknown
_1182568174.unknown
_1182568006.unknown
_1182568155.unknown
_1046232342.unknown
_1182567928.dwg
_1182567996.unknown
_1046232669.unknown
_1046232157.unknown
_1046231336.dwg
top related