bab iii objek dan metode penelitian 3.1 objek...
Post on 25-Aug-2021
0 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:38) objek/variabel penelitian adalah atribut seseorang atau
objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu,
konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Dapat dirumuskan bahwa objek/variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek dalam
penelitian ini adalah sistem pengendalian internal (X) dan penatausahaan barang milik daerah (Y).
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Metode yang Digunakan
Menurut Sugiyono (2014), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat
kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Secara umum
tujuan penelitian ada tiga maca yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Metode
penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian, turut menentukan keberhasilan tujuan penelitian
yang ingin dicapai.
Secara umum, data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Dalam penelitian ini, metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif.
Dengan menggunakan kedua metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan
secara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran
mengenai objek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2014), metode penelitian kuantitatif yang juga dinamakan metode
tradisional disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru serta
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Selain itu data yang diolah dalam
metode kuantitatif yaitu berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan deskriptif dan
verifikatif, karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya, serta tujuannya
untuk menyajikan gambaran secara terstruktur faktual mengenai fakta-fakta serta hubungan antara
variabel yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2014), pendekatan deskriptif adalah:
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan
atau menghubungkan dengan variabel lain (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri
sendiri, bukan variabel independen karena jika independen selalu dipasangkan dengan
variabel dependen)”.
Sedangkan pendekatan verifikatif menurut Sugiyono (2014) adalah:
“Penelitian verifikatif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan mengetahui
hubungan kausalitas antara variabel melalui suatu pengujian dan melalui suatu
perhitungan statistik didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau
diterima”.
Dalam penelitian ini metode deskriptif dan verifikatif tersebut digunakan untuk menguji
tentang pengaruh sistem pengendalian internal terhadap penatausahaan barang milik daerah, serta
menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian
3.2.2.1 Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2017:38), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Variabel bebas (independen variable)
Menurut Sugiyono (2014), variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Sistem Pengendalian Internal
(X).
Pengendalian intern menurut Mulyadi (2010) Beliau mengungkapkan bahwa suatu proses
yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk
memberikan 3 golongan tujuan, tujuan itu yang pertama ialah keandalan laporan keuangan lalu
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan yang terakhir efektifitas dan efisiensi
operasi.
Variabel Sistem Pengendalian Internal pada penelitian ini dibagi ke dalam 5 dimensi yaitu
Lingkungan pengendalian, Penilaian Risiko, Kegiatan pengendalian, Informasi dan komunikasi,
dan Pemantauan pengendalian. Masing-masing dimensi memiliki indikator yang kemudian
digunakan untuk mengukur sejauh mana penerapan Sitem Pengendalian Internal di Kabupaten
Bandung Barat dan pengaruhnya terhadap Penatausahaan Barang Milik Daerah.
b) Variabel terikat (dependent variable)
Menurut Sugiyono (2014), variabel dependent sering disebut sebagai variabel output,
kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah penatausahaan barang milik daerah (Y).
Menurut Dadang Suwanda (2013:186), pengertian penatausahaan bahwa: “Penatausahaan
barang milik daerah adalah rangkaian kegiatan yang meliputi inventarisasi, pembukuan, dan
pelaporan barang milik daerah yang harus dicatat dalam daftar barang kuasa pengguna oleh kuasa
pengguna barang. Daftar barang pengguna oleh pengguna barang dan daftar barang milik daerah
oleh pengelolaan barang.
Variabel Penatausahaan Barang Miliik Daerah dalam penelitian ini dibagi ke dalam 3
dimensi yaitu pembukuan, inventarisasi dan pelaporan. Masing-masing dimensi memiliki indkator
yang digunakan untuk menilai Penatausahaan Barang MIlik Daerah di Kabupaten Bandung Barat.
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel
Dari variabel tersebut dapat diukur dengan menggunakan indikator-indikator yang telah
ditentukan berdasarkan teori yang ada. Adapun penjabaran indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel operasionalisasi variabel penelitian berikut:
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Definisi
Variabel
Dimensi
Indikator Skala
Ukur
No.
Kuesio
ner
Sistem
Pengendalian
Intern (X1)
Sistem pengendalian
intern dapat
mempunyai beberapa
pengertian menurut
Zaki Baridwan
(2009:13) yaitu :
Pengawasan interrn
itu meliputi struktur
organisasi dan semua
cara-cara serta alat-
alat yang
dikoordinasi yang
digunakan dari dalam
perusahaan dengan
tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik
perusahaan,
memeriksa ketelitian
dan kebenaran data
akuntansi,
memajukan efisiensi
di dalam operasi dan
menjaga dipatuhinya
kebijakan
manajemen.
1. Lingkungan
pengendalian
1. penegakan
integritas dan
nilai etika
2. komitmen
terhadap
Kompetensi
3. kepemimpinan
yang kondusif
4. pembentukan
struktur
organisasi
yang sesuai
dengan
kebutuhan
5 . penyusunan dan
penerapan
kebijakan
yang sehat
tentang pembinaan
sumber daya
manusia
6. perwujudan
peran aparat
pengawasan
intern
Pemerintah
yang efektif
Ordinal 1
2
3
4
5
6
2. Penilaian
Risiko
1 memberikan
penilaian atas
risiko
2. identifikasi
risiko
3. analisis risiko
7
8
9
3. Kegiatan
pengendalian 1. Melakasanaka
n arahan dari
pimpinan
2. Kegiatan
pengendalian
10
11
Variabel Definisi
Variabel
Dimensi
Indikator Skala
Ukur
No.
Kuesio
ner
efisien dalam
pencapaian
tujuan
organisasi
3. Kegiatan
pengendalian
efektif dalam
pencapaian
tujuan
organisasi
4. Kesesuaian
tugas dan fungsi
dengan tujuan
pencapaian
instansi
pemerintah
yang
bersangkutan.
12
13
4. 1. Pimpinan Instansi 14
Variabel Definisi
Variabel
Dimensi
Indikator Skala
Ukur
No.
Kuesio
ner
Informasi
dan
komunika
si
pemerintah
mengidentifikasi
informasi dalam
bentuk dan waktu
yang tepat
15
2. mencatat
informasi dalam
bentuk dan waktu
yang tepat
3.mengkomunikasik
an informasi dalam
bentuk dan waktu
yang tepat
16
5.
Pemantauan
pengendalia
n intern.
1.Pemantauan
berkelanjutan
2. evaluasi
terpisah
3. tindak lanjut
rekomendasi hasil
audit dan reviu
lainnya.
17
18
19
Penatausahaan
Barang Milik
Daerah (Y)
Menurut Dadang
Suwanda (2013:186),
pengertian
penatausahaan bahwa:
“Penatausahaan
barang milik daerah
adalah rangkaian
kegiatan yang meliputi
inventarisasi,
pembukuan, dan
pelaporan barang
milik daerah yang
harus dicatat dalam
daftar barang kuasa
pengguna oleh kuasa
pengguna barang.
Daftar barang
pengguna oleh
pengguna barang dan
daftar barang milik
daerah oleh
pengelolaan barang.
1. Pembukuan
1. Pengguna/
kuasa
pengguna
barang
melakuka
n
pendaftara
n dan
pencatatan
barang
milik
daerah
2. pendaftara
n dan
pencatatan
sesuai
format.
3. melakuka
n
koordinasi
dalam
pencatatan
dan
pendaftara
Ordinal 20
21
22
Variabel Definisi
Variabel
Dimensi
Indikator Skala
Ukur
No.
Kuesio
ner
2. Inventarisasi
3. Pelaporan
n barang
milik
daerah
1. Menyusun
buku
inventaris
2. pengguna
mencatat
dalam
Buku
Inventaris
tersendiri
3. melaporka
n daftar
inventaris
barang
milik
daerah
kepada
Bupati
1. Kuasa
pengguna
barang
menyamp
aikan
laporan
pengguna
barang
2. Pengguna
menyamp
aikan
laporan
pengguna
barang
3. Pembantu
pengelola
menghimp
un seluruh
laporan
pengguna
barang
4. Hasil
sensus
barang
daerah di
rekap ke
dalam
buku
inventaris
23
24
25
26
27
28
29
Variabel Definisi
Variabel
Dimensi
Indikator Skala
Ukur
No.
Kuesio
ner
5. pengguna/
kuasa
pengguna
dan
pengelola
membuat
Daftar
Mutasi
Barang
6. Mutasi
barang
bertambah
dan atau
berkurang
dicatat
secara
tertib
7. Laporan
mutasi
barang
dilaporkan
kepada
Bupati
8. Laporan
Mutasi
Barang
dibuatkan
daftar
rekapitula
sinya
9. Daftar
mutasi
barang
disimpan
di
pembantu
pengelola
10. Rekapitul
asi seluruh
barang
milik
daerah
disampaik
an kepada
menteri
dalam
negeri
11. Laporan
inventaris
asi barang
tercantum
nilai
barang
30
31
32
33
34
35
36
Variabel Definisi
Variabel
Dimensi
Indikator Skala
Ukur
No.
Kuesio
ner
3.2.3 Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
3.2.3.1 Populasi
Menurut Sekaran (2014) populasi (population) adalah kelompok orang, kejadian, atau
hal-hal menarik dimana peneliti ingin membuat opini (berdasarkan statistik sampel). Dalam suatu
penelitian, populasi merupakan kumpulan individu atau objek yang merupakan sifat-sifat umum.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono 2014). Maka dari penjelasan tersebut populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Pemerintah Kabupaten
Bandung Barat yang terdiri dari 45 Satuan Kerja Perangkat Daearah (SKPD), namun setiap SKPD
hanya diambil pejabat struktural dan bendahara pengurus barang saja yaitu berjumlah 2 pegawai,
maka total populasi yaitu 90 pegawai.
3.2.3.2 Teknik penentuan sampel
Sampel (sample) adalah sebagian dari popolasi dan terdiri atas sejumlah anggota yang
dipilih dari populasi (Sekaran, 2014). Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono 2014).
Pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen yang tepat dari populasi,
sehingga studi terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat
kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi (Sekaran,
2014). Menurut Sugiyono (2014) teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Ada dua
tipe utama desain pengambilan sampel, pengambilan sampel cara probabilitas dan nonprobabilitas.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan teknik probability yaitu Simple Random
Sampling, karena semua populasi dari Satuan Kerja Perangkat Daearah (SKPD) memiliki
kesempatan untuk terpilih sebagai sampel secara acak oleh peneliti. Hak setiap subjek sama dalam
Simple Random Sampling maka penelitian menghindari atau terlepas dari perasaan memihak satu
atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
Tabel 3. 2 Sampel Penelitian
No Nama Instansi Responden
1. Sekretariat DPRD 2
2. Sekretariat Daerah 2
3. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia
2
4.
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan
Pengembangan Daerah
2
5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2
6. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 2
7. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak
2
8. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu 2
9. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran 2
10. Inspektorat Daerah 2
11. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 2
12. Dinas Perumahan dan Pemukiman 2
13. Dinas Perhubungan 2
14. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik 2
15. Dinas Kesehatan 2
16. Dinas Pendidikan 2
17. Dinas Kepemudaan dan Olahraga 2
18. Dinas Sosial 2
19. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2
20. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2
21. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 2
22. Dinas Perikanan dan Peternakan 2
23. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2
24. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 2
25. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 2
26. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2
27. Dinas Lingkungan Hidup 2
28. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 2
29. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah 2
30. Kecamatan Batujajar 2
31 Kecamatan Cikalongwetan 2
32 Kecamatan Cihampelas 2
33 Kecamatan Cililin 2
34 Kecamatan Cipatat 2
35 Kecamatan Cipeundeuy 2
36 Kecamatan Cipongkor 2
37 Kecamatan Cisarua 2
38 Kecamatan Gununghalu 2
39 Kecamatan Ngamprah 2
40 Kecamatan Padalarang 2
41 Kecamatan Parongpong 2
42 Kecamatan Rongga 2
43 Kecamatan Singdangkerta 2
44 Kecamatan Lembang 2
45 Kecamatan Saguling 2
Sumber: Diolah Peneliti
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3. 3 Skala likert
Alternative Jawaban Skor
Selalu dilaksanakan 5
Sering dilaksanakan 4
Kadang-kadang dilaksanakan 3
Jarang dilaksanakan 2
Tidak pernah dilaksanakan 1
Penyebaran kuisioner ini dilakukan dengan cara mendatangi dan membagi langsung
kuisioner kepada para responden. Setiap paket kuisioner berisi pertanyaan yang berhubungan
dengan sistem pengendalian internal dan penatausahaan barang milik daerah.
3.4 Teknik Pengolahan Data
1.4.1 Analisis Deskriptif
Dalam peniltian ini data dianalisis dengan menggunakan alat statisti yaitu statistic
deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai kondisi demografi responden (umur, jenis
kelamin, dan pendidikan) dan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian dengan
menggunakan table distribusi frekuensi absolutyang menunjukan angka minimum, maksimum,
rata-rata (mean), median dan deviasi standar (imam ghozali, 2005).
1.4.2 Uji Kualitas Data
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu sistem pengendalian internal dan penatausahaan
barang milik daerah. Suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya
kurang reliabel dan kurang valid. Kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data.
1. Uji Validitas
Menurut Indriantoro & Supomo (2011, hlm. 181) validitas data ditentukan oleh proses
pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut
mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain, kuesioner dalam penelitian ini
dinyatakan valid, jika pertanyaan maupun pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Adapun untuk mempermudah perhitungan
pengujian validitasnya, penulis menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Product and
Service Solution). Uji validitas dilakukan dengan rumus korelasi Product Moment yang rumusnya
seperti berikut:
𝑟𝑥𝑦 =𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 ∑ 𝑌)
√[𝑛∑𝑋2 − (∑ 𝑥)2][𝑛∑𝑌2 − (∑ 𝑌)2]
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
𝑛 = Banyak pasangan rank
∑ 𝑋 = Jumlah skor item
∑ 𝑌 = Jumlah skor total (seluruh item)
Dengan kriteria pengujian jika rhitung> rtabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur tersebut
valid. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung< rtabel, maka alat ukur tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Jika alat ukur dinyatakan valid, maka berikutnya alat ukur tersebut harus diuji
reliabilitasnya. Menurut Indriantoro & Supomo (2011, hlm. 180) konsep reliabilitas dapat
dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi. Uji reliabilitas berguna untuk
menetapkan apakah dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali atau konsisten
dari waktu ke waktu. Untuk menguji reabilitas tersebut, penulis menggunakan rumus
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
r11 = (k
k − 1) (1 −
∑ σb2
σ t 2 )
Keterangan:
r11 = reabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σb2 = jumlah varians butir
σ t 2 = varians total
Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60. Adapun untuk mempermudah perhitungan pengujian reabilitas, penulis menggunakan
bantuan software SPSS (Statistical Product and Service Solution).
1.4.3 Method Succesive of Interval (MSI)
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berskala ordinal (menggunakan
skala likert) sehingga data tidak langsung dapat dianalisis dengan statistik parametrik seperti
regresi. Maka diperlukan transformasi data dari ordinal menjadi interval untuk memenuhi sebagian
syarat analisis parametrik. Oleh karena itu data ordinal tersebut harus ditingkatkan
(ditransformasikan) terlebih dahulu dengan Metode Successive Interval (MSI). (Riduwan &
Kuncoro, 2008, hlm30).
Langkah-langkah dalam metode successive interval adalah :
1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;
2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4, dan 5 yang disebut
sebagai frekuensi;
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi;
4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara
berurutan perkolom skor;
5. Gunakan tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang
diperoleh;
6. Tentukan niai tinggi densitas untuk setiap nilai Z ynag diperoleh (dengan menggunakan
Tabel Densitas);
7. Hitung SV (Scale Value) atau nilai skala dengan rumus:
𝑆𝑉 =𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑂𝑓 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝐴𝑡 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 − 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑈𝑛𝑐𝑒𝑟 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
8) Tentukan nilai transformasi dengan rumus:
𝑌 = 𝑁𝑆 + ⌊1 + |𝑁𝑆𝑚𝑖𝑛|⌋
Data yang telah melalui proses MSI, selanjutnya diolah dalam pengujian statistik lanjutan
untuk mendapatkan pembuktian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
1.4.4 Uji Asumsi Klasik
Model regresi dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi kriteria yang baik.
Kriteria yang baik tersebut disebut BLUE (Best Liner Unbiased Estimator). BLUE dapat didapat
bila memenuhi uji asumsi klasik. Dalam penelitin ini uji asumsi klasik model regresi yang akan
diuji adalah:
1. Uji Normalitas Data
Data sebelum diolah menggunakan infarensi parametrik maupun non parametrik harus
diuji normalitas. Statistik parametrik tidak dapat digunakan jika data tidak normal. Data tidak
normal pengujiannya dapat menggunakan statistik non parametrik (Sujarweni, 2015, hlm. 85).
Data responden dalam penelitian ini lebih dari 50 maka dalam penelitian ini digunakan
Kolmograf – Smirnov (K-S) untuk menghitung distribusi normal data. Jika nilai probabilitas
signifikansinya lebih besar dari 0,05 (>0,05), maka data tersebut terdistribusi secara normal,
dan begitu pun sebaliknya
2. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas.
Cara memprediksi adanya gejala Heteroskedastisitas yaitu dapat melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-
standardized. Jika polanya seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu maka
megindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tapi jika tidak ada pola yang terbentuk
ataupun titik-titiknya menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedatisitas.
3.5 Uji Hipotesis
1.5.1 Analisis Regresi Sederhana
Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi sederhana dalam penelitian ini
terdapat Variabel X yaitu sistem pengendalian internal dan terdapat variabel Y yaitu
Penatausahaan barang milk daerah. Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara
linear antara satu variabel independent (X) dan satu variabel dependent (Y) yang dirumuskan
sebagai berikut:
Y = a + bx
(Nadzir, 2013:406)
Keterangan:
Y = Variabel dependent
a = Bagian Konstanta
b = Koefisien arah regresi
n = jumlah sampel
Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
a = (∑ 𝑦) (∑ 2)−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)𝑥
𝑛(∑ 2)−(∑ 𝑥)2𝑥
b = 𝑛(∑ 𝑥𝑦) (∑ )−(∑ 𝑦)𝑥
𝑛(∑ 2)−(∑ 𝑥)2𝑥
(Nadzir, 2013:406)
1.5.2 Uji Parsial (Uji t)
Penguian hipotesis bertujuan untuk megetahui apakah ada hubungan yang jelas dan dapat
dipercaya antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk mecari hubungan antar variabel maka
dapat dilakukan degan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Objek
penelitian yang menjadi variabel X dalam penelitian ini adalah Sistem Pengendalian Internal
sedangkan yang menjadi variabel Y adalah Penatausahaan Barang Milik Daerah Dengan
memperhatikan variabel yang akan diuji maka uji statistik yang digunakan adalah uji linear
sederhana Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antar variabel X dan Y dilakukan dengan
rumus uji ‘t’ dengan tingkat signifikasi 5%, adapun rumusnya yaitu:
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =r√𝑛 − 2
r√1 − 𝑟2
Sumber :(Supangat, 2006)
Keterangan :
t = hasil uji tingkat signifikasi
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel penelitian
Bila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
Bila t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Setelah diketahui H0 diterima atau ditolak selanjutnya akan dilakukan uji pengaruh dengan
ketentuan sebagai berikut:
H0 : 𝜌 ≤0, artinya tidak dapat pengaruh positif dari Sistem Pengendalian Internal terhadap
Penatausahaan Barang Miik Daerah.
H1 : 𝜌> 0, artinya terdapat pengaruh positif dari Sistem Pengendalian Internal terhadap
Penatausahaan Barang Miik Daerah
top related