bab iii metodologi penelitian dan perancangan …sir.stikom.edu/id/eprint/619/6/bab iii.pdf ·...
Post on 08-May-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA
Pada laporan penelitian tugas akhir Bab III ini, menjelaskan tentang
metodologi dan perancangan karya. Dengan melakukan pengamatan,
mengumpulkan data, serta proses pembuatan karya.
3.1 Metodologi
Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif, digunakan oleh peneliti
untuk menekankan pada kealamiahan sumber data.
3.1.1 Jenis Data
Sesuai dengan judul penelitian tentang pendidikan di Dusun Pucukan,
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan lebih menggunakan analisis
deskriptif kualitatif.
3.1.2 Sumber Data
Sumber data dapat diartikan sebagai subyek penelitian. Subyek penelitian
adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variable penelitian yang
dipermasalahkan melekat (Arikunto, 2009:152). Dalam penelitian ini subyek
penelitian adalah pola pikir terhadap pendidikan di Dusun Pucukan, guru yang
mengajar di SDN 2 Gebang, serta warga sekitar yang bertempat tinggal di Dusun
Pucukan.
STIKOM S
URABAYA
35
3.1.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data penelitian, dilakukan pengumpulan data dengan 3
(tiga) cara yaitu:
1. Obsevarsi
Melakukan pengamatan dan riset secara langsung di Dusun Pucukan
Sidoarjo. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang lebih
terperinci tentang pendidikan di daerah setempat, agar dalam proses
pembuatan dapat sesuai dengan kondisi yang ada tanpa menambah atau
mengunjungi isi dalam memvisualisasikan.
2. Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan langsung oleh peneliti kepada narasumber
atau pihak terkait untuk mendapatkan data yang lebih mendalam yang
berhubungan dengan tema penelitian.
3. Studi Literature
Untuk menghindari kesalahan dalam mengumpulkan data, maka data yang
diperoleh akan disamakan terlebih dahulu dengan teori atau pendapat dari
sumber yang pernah ada. Data tersebut akan disamakan melalui proses
tinjauan pustaka.
3.1.4 Teknik Analisa Data
Menurut Moeloeng (2005) analisis data merupakan upaya untuk
mengorganisasikan data, memilah data yang dapat dikelola, dan menyusun data
menjadi sebuah pola sehingga dapat ditemukan tema yang dapat menjadi hipotesis
kerja.
STIKOM S
URABAYA
36
1. Reduksi
Melakukan proses pemilihan, pemusatan perhatian data yang muncul di
lapangan. Untuk dianggap sesuai dengan masalah penelitian.
2. Penyajian Data
Menyusun data dari informasi dan fakta yang telah dikelompokkan di
lapangan, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Kemudian
dibentuk dalam suatu bagan yang digunakan ke dalam analisa data.
3. Kesimpulan
Menyimpulkan data dari hasil penelitian di lapangan yang telah diolah.
Kemudian memunculkan pernyataan yang memiliki kecocokan dengan
realitasnya. Sehingga membentuk validitasnya.
3.1.5 Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain.
Penelitian yang berjudul pembuatan film dokumenter tentang pendidikan di
semenanjung dusun pucukan sidoarjo termasuk dalam penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kualitatif, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistic
maupun non statistic (Arikunto, 2009). Analisis data kualitatif adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola,
STIKOM S
URABAYA
37
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain.
Dari hasil data yang telah diperoleh dilapangan melalui obsevarsi,
wawancara, dan dokumen kemudian data tersebut diolah melalui metode
deskriptif. Bahwa proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari beberapa sumber (obsevarsi atau pengamatan, wawancara, dan
dokumentasi) kemudian dilakukan reduksi data dengan melakukan abstraksi yakni
membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu
dijaga sehingga tetap berada didalam konteks tersebut. Langkah selanjutnya
adalah menyusun kedalam satuan-satuan, satuan-satuan tersebut kemudian
dikategorisasikan sambil melakukan loading. Kemudian langkah terakhir
mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
3.1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian tentang pendidikan yang berlokasi di Dusun Pucukan Sidoarjo
dan mengambil setting pendidikan di Dusun Pucukan Sidoarjo. Penelitian ini
terlebih dahulu terinteraksi secara langsung pada para guru dan masyarakat
selama beberapa minggu. Pendekatan awal dilakukan dengan mengikuti aktifitas
sehari-hari para guru, anak-anak di SDN 2 Gebang, dan melihat keseharian
masyarakat Dusun Pucukan. Selain itu, peneliti juga secara langsung melakukan
pemetaan awal dalam menentukan informasi di lokasi tersebut.
STIKOM S
URABAYA
38
3.1.7 Tahap dan Waktu Penelitian
Proses tahapan dalam penelitian melalui beberapa langkah sebagai berikut
diantaranya:
1. Menyusun laporan penelitian.
2. Mencari permasalahan untuk diteliti.
3. Menelaah buku-buku untuk mencari dukungan teori.
4. Meninjau kembali rumusan permasalahan tersebut dan dilanjutkan dengan
merumuskan tujuan dan hipotesis. Akan tetapi penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif maka tidak ada hipotesis atau dugaan
sementara mengenai hasil penelitian. Penelitian deskriptif lebih menjelaskan
secara verbal dari hasil penelitiannya.
5. Menyusun instrument pengumpulan data.
6. Melakukan perancangan karya.
7. Melaksanakan penelitian (obsevarsi) di Dusun Pucukan.
8. Melakukan pengolahan data dan kesimpulan.
9. Implementasi karya.
10. Tahap pelaporan/penyusunan laporan hasil penelitian.
3.2 Tahap Analisa
Upaya dari analisa disini sebagai acuan dalam melakukan pengambilan
gambar maupun pada melakukan editing. Sehingga diharapkan dapat
meminimalisir kesalahan untuk menghasilkan suatu karya yang maksimal.
STIKOM S
URABAYA
39
3.2.1 Study Eksisting
Dalam proses pembuatan film, maka dilakukan study eksisting terlebih
dahulu sebagai refrensi dalam pengerjaan Tugas Akhir. Study Eksisting dilakukan
upaya memperdalam pemahaman ide dan konsep. Hal ini dilakukan agar dapat
membantu mempermudah dalam proses pembuatan film dokumenter. Berikut
beberapa kajian terdahulu yang berdasarkan SWOT film berikut:
1. Film Dokumenter “Born The Brothles”
Film yang menceritakan tentang fotografer wanita Amerika, yang datang ke
lokalisasi pekerja seks komersial di Sonagachi, India. Dia mengajari anak-
anak di lokalisasi dengan memotret dan menyusun cerita dari kehidupan
sehari-hari pada penghuni lokalisasi. Film ini di sutradarai oleh Zana Briski
dan Ross Kauffman berhasil mendapatkan penghargaan film dokumeter
terbaik dunia tahun 2004. Film ini mempenyui kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
Pada gambar 3.1 merupakan beberapa potongan gambar dari film Born The
Brothles.
Gambar 3.1 Screenshot Film Born The Brothles.
STIKOM S
URABAYA
40
Strenght (Kekuatan): Cerita dan pesan moral yang kuat membuat film
memiliki bobot untuk disimak. Serta mampu memberikan solusi dalam
pengerjaan filmnya.
Weaknesses (Kelemahan): Banyak stock shot yang panjang dimana tidak
memiliki pesan yang ingin disampaikan.
Opportunity (Peluang): Memberikan pengertian bahwa semua anak memiliki
bakat atau keinginan, dimana orang tua harus mendukung.
Threats (Ancaman): Setiap audience mempunyai persepsi atau pandangan
sendiri-sendiri tentang menafsirkan cerita, sehingga terkadang apa yang ingin
disampaikan belum tentu diterima dengan baik.
2. Film Dokumenter “Bill Cunningham New York”
Film dokumentasi yang menceritakan fotografer fashion di New York. Film
ini mendokumentasikan semua kegiatan Bill Cunningham sebagai fotografer
street dan juga penulis berita, dimana kesehariannya memotret model sepatu
yang ada di jalanan New York. Pada gambar 3.2 merupakan beberapa
potongan gambar dari film Bill Cunningham New York.
STIKOM S
URABAYA
41
Gambar 3.2 Screenshot Film Bill Cunningham New York
Strenght: Konsep Cerita yang kuat dengan pemaparan yang enak untuk
diterima audience.
Weaknesses: Pengambilan gambar terlalu natural (seadanya) membuat kurang
fokus.
Opportunity: Memberikan pemahaman tentang mengkesinambungkan cerita,
meski dengan visual seadanya.
Threats: Untuk mendapatkan visual yang bagus dinilai masih sulit dengan
menggunakan teknik live shot tanpa didukung peralatan yang memadai.
3.2.2 Segmentasi, Targeting, Positioning
1. Geografis
a. Ukuran Wilayah : Daerah = Perkotaan
b. Kepadatan : Kota (pusat kota)
STIKOM S
URABAYA
42
2. Demografis
a. Usia : 17-40
b. Gender : Laki-laki/Perempuan
c. Ukuran Keluarga : 4+
d. Pendidikan : Pelajar/Mahasiswa
3. Targeting
Target audience pada film documenter ini yaitu ditujukan pada para pelajar
ataupun mahasiswa, serta instansi pendidikan pemerintah yaitu provinsi Jatim
dan lembaga pendidikan kabupaten Sidoarjo. maupun para komunitas sosial
dan pemerhati seni budaya.
4. Positioning
Sebagai media publikasi film dokumenter ini akan didistribusikan kepada
setiap kalangan. Dengan mengharapkan kepedulian sosial antar seksama
terkait dengan masalah realitas pendidikan saat ini.
3.2.3 Analisa Keyword
Sebelum melakukan tahapan produksi, maka dilakukan kajian dan analisa
keyword yang digunakan sebagai acuan pada pembuatan film dokumenter ini.
Pada hasil akhir keyword diperoleh berdasarkan kajian STP yang sudah ditelaah
sebelumnya.
STIKOM S
URABAYA
43
Gambar 3.3 Diagram Alur Keyword
3.2.4 Analisa Warna
Dalam analisa warna, pencarian keyword digunakan untuk mencari warna
yang sesuai dengan konsep penelitian. Untuk penerapannya warna yang sesuai
keyword yaitu natural, yang memiliki karakteristik warna spontaneous, natural.
Gambar 3.4 Warna Natural
Kota Dinamis
Praktis
Ramai
Pesisir Desa atau
Daerah
Asri
Tenang
Ramah
Kelas Sosial
Menengah
Pekerjaan Tidak Tetap
Bertahan Hidup
Perbedaan Sikap
Comfortablee
Spontaneous
Kebiasaan
Natural
STIKOM S
URABAYA
44
Gambar 3.5 Analisa Warna
3.3 Pra Produksi
Berikut ini merupakan tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam
proses pra produksi, yaitu:
1. Perancangan Karya
Dalam proses pra-produksi ada beberapa tahap perancangan karya. Pada
tahap pembuatan film dokumenter ini dimulai dengan mengkaji realita yang
ada dalam pencarian ide dan didukung dari data yang ada, agar perencanaan
produksi sesuai dengan realita yang ada seperti yang diinginkan. Langkah
selanjutnya adalah membuat sinopsis yang sesuai dengan keadaan realita
yang ada di daerah tersebut tanpa menambah ataupun mengurangi isi cerita.
STIKOM S
URABAYA
45
Berikut bagan tahap perancangan karya film dokumenter:
Gambar 3.6 Bagan Perancangan Karya
2. Ide & Konsep
Berawal dari mengamati tentang pendidikan yang saat ini semakin menurun.
Dengan realitas yang ada diharapkan dapat saling membantu demi
kelangsung hidup manusia lain. Serta dapat membantu membangun aspek
pembangunan baik daerah setempat ataupun bagi kemajuan bangsa.
Permasalahan Kajian Realita
Gagasan / Ide
Data
Pengamatan & Obsevarsi
Wawancara Studi Literature
Konsep Narasumber
Sinopsis
Produksi
Pasca Produksi Editing
Rendering
STIKOM S
URABAYA
46
Berdasarkan ide atau gagasan yang ada, maka peneliti membuat konsep film
dokumenter yang menjelaskan tentang pendidikan di Indonesia yang masih
belum merata. Melihat dari adanya pendidikan di kota yang masih terabaikan.
Lalu bagaimana pendidikan yang berada di pedalaman maupun di pedasaan.
Diharapkan peneliti akan mendapatkan gambaran yang terjadi pada
pendidikan di kota maupun di pedalaman. Sehingga khalayak dapat melihat
lebih dekat, untuk lebih saling membantu demi membentuk generasi baru
bagi bangsa.
3. Sinopsis
Film ini menceritakan tentang pendidikan yang ada di Dusun Pucukan. Suatu
wilayah yang berada di hilir sungai Sidoarjo. Dusun yang jauh akan
keramaian kota. Ternyata dimanapun tempatnya bukan suatu halangan bagi
mereka yang ingin menimba ilmu demi angan-angan dan harapan tinggi.
Sekolah Dasar Negeri 2 Gebang misalnya, dengan bangunan yang tersusun
rapi menggunakan material kayu. Tak diduga sekolah tersebut ada sejak tahun
1980-an, meski sering kali direnovasi tapi untuk di wilayah pesisir merupakan
bangunan yang sesuai. Sekolah Dasar Negeri 2 Gebang merupakan satu-
satunya yang ada di Dusun Pucukan. Yang mana Sekolah Dasar Gebang 2
merupakan aset yang berharga bagi anak-anak setempat untuk dapat
mengenyam pendidikan.
Meski dengan bangunan dan kondisi belajar mengajar yang seadanya tidak
menurunkan semangat belajar anak-anak di Dusun Pucukan. Tanpa
menghiraukan sekitarnya, anak-anak tetap menikmati dalam mengikuti
pelajaran. Sekolah Dasar yang berada di Dusun Pucukan termasuk dalam
STIKOM S
URABAYA
47
wilayah Sidoarjo. Untuk menuju ke wilayah Dusun Pucukan dapat ditempuh
dengan menggunakan jalur darat dan air.
Dusun Pucukan terdapat 45 Kepala Keluarga (KK). Namun dalam
kenyataannya masih minim akan sarana dan prasarana, baik belum
mendapatkan pasokan listrik untuk wilayahnya. Walaupun Dusun Pucukan
jauh dari keramaian kota, serta keterbatasan sarana informasi namun tidak
membuat masyarakatnya untuk melakukan yang terbaik untuk kelangsungan
masa depannya, baik untuk diri sendiri maupun bagi anak-anaknya.
3.4 Tahap Publikasi
Tahap publikasi merupakan tahap perancangan yang digunakan sebagai
sarana promosi. Konsep desain dan konten ini mempertimbangakan unsur-unsur
seperti penataan layout, komposisi yang baik, mudah dipahami, dan mampu
memberikan informasi yang jelas sehingga dapat menarik minat pengamat. Tahap
publikasi meliputi:
1. Poster
a. Konsep
Untuk konsep desain poster yang digunakan bersifat sederhana, yaitu
dengan menampilkan kondisi sekolah sebagai latar belakang. Dalam
pembuatan poster ini hal-hal yang dipertimbangkan adalah komposisi
yang baik, mudah dipahami dan mampu memberikan informasi yang
jelas.
STIKOM S
URABAYA
48
b. Sketsa
Gambar 3.7 Sketsa Poster
2. Cover Box DVD
a. Konsep
Dalam pembuatan cover box DVD berbeda dengan desain poster, karena
pada desain cover box DVD tersebut menampilkan kreatifitas anak-anak
dari apa yang telah dibuat anak-anak itu sendiri, berupa karya origami.
b. Sketsa
Gambar 3.8 Sketsa cover box DVD
STIKOM S
URABAYA
49
3. Cover cakram DVD
a. Konsep
Desain pada cover cakram DVD sama dengan desain pada cover box
bagian depan, yang membedakan hanya pada bentuknya, yaitu lingkaran.
Sehingga diperlukan penyesuaian pada desain cover box DVD yang
dibuat sebelumnya, agar mendapatkan komposisi yang baik, dan tetap
menarik pada proses visualnya.
b. Sketsa
Gambar 3.9 Sketsa cover cakram DVD
STIKOM S
URABAYA
top related