bab iii metode penelitian 3.1 dan karakteristik subyek
Post on 16-Oct-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara
Kabupaten Raja Ampat. Penelitian ini membutuhkan waktu selama tiga bulan
yaitu bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015.
Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2014/2015, Penentuan
waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian
Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan
minimal dalam 3-4 kali pertemuan.
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
NO Pelaksanaan penelitian
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal PTK
SIKLUS I
2
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
SIKLUS II
3
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4 Pelaporan
3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
SD Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat dengan
jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 12 orang perempuan.
26
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
a) Variabel Input
Variabel input merupakan proses sebelum pembelajaran berlangsung,
dalam proses pembelajaran, maka faktor yang paling utama adalah guru.
Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, maka perlu
mempersiapkan segala kebutuhan dalam proses pembelajaran seperti,
bahan ajar, sumber belajar, dan prosedur evaluasi, serta lingkungan belaar
yang memadai baik dari dalam kelas maupun di luas kelas.
b) Variabel Proses
Variabel ini merupakan proses selama pembelajaran berlangsung, dapat
diukur melalui: (1) cara guru menjelaskan materi menyikapi pengaruh
globalisasi; (2) cara guru dalam memberikan contoh yang berhubungan
dengan materi menyikapi pengaruh globalisasi; (3) guru memberikan tugas
dan siswa mengerjakan tugas dalam perorangan; (4) setelah selesai, setiap
orang mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.
c) Variabel Output
Variabel Output merupakan variabel setelah pelaksanaan pembelajaran,
dapat diukur melalui: (1) keingintahuan siswa terhadap materi yang
diajarkan oleh guru; (2) kemampuan siswa mengaplikasikan materi yang
diberikan; (3) motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran yang diberikan
oleh guru; (4) hasil belajar yang diperoleh siswa; (5) tindakan perbaikan
terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.
3.3 Prosedur Penelitian
Rencana Tindakan
Rancangan tindakan akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu rencana
tindakan siklus I dan rencana tindakan siklus II. Menurut Arikunto (2012:16-18)
sebuah penelitian pada dasarnya terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui,
yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi, dan (4)
refleksi. Berikut ini rangkaian dari keempat tahapan penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan metode pembelajaran dengan media video.
27
3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I
Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di SD Inpres 15 Wamega
Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan (Planning)
Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun wawancara
dengan guru kelas maupun kepala sekolah.
a. Menentukan kelas penelitian dan waktu penelitian.
b. Melalui saran dan diskusi yang diberikan oleh guru observer, peneliti
menganalisis kompetensi PKn yaitu Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan Indikator dari pokok bahasan yang dipilih yaitu mengenai
menyikapi pengaruh globalisasi.
c. Peneliti merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indikator yang
telah ditentukan.
d. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus
I mata pelajaran PKN sesuai dengan SK, KD dan indikator yang telah
ditentukan dengan pokok bahasan menyikapi pengaruh globalisasi dengan
menerapkan metode pembelajaran menggnakan media video.
e. Mempersiapkan sumber, alat dan media video yang dipergunakan untuk
pembelajaran.
f. Menyusun lembar observasi pembelajaran dengan media video untuk
mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama tindakan
pembelajaran berlangsung.
g. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar
PKn.
h. Menyampaikan rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada guru
kolaborator SD Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja
Ampat.
28
2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan tindakan. Pada pertemuan pertama peneliti lebih
dominan menggunakan metode ceramah, langkah langkahnya adalah sebagai
berikut, pada kegiatan awal peneliti memberi motivasi dan apersepsi,kemudian
pada kegiatan inti guru menjelaskan dan melakukan tanya jawab dengan siswa,
pada kegiatan akhir peneliti dan siswa menyimpulkan bersama sama tentang
materi pelajaran kemudian siswa diberikan soal evaluasi
Pada pertemuan kedua Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran
diantaranya adalah, pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan apersepsi,
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari seleksi masalah yang ada dengan
menyusun opini siswa, Pada kegiatan inti siswa diperjelas lagi tentang problema
yang ada kemudian guru menyiapkan kondisi yang mengandung masalah untuk
dipecahkan, siswa akan menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan
interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, prinsip
generalisasi atas penemuan siswa, Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan
menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan
pengetahuan yang ada.
Pada pertemuan ketiga Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran
diantaranya sebagai berikut pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan
apersepsi tentang bagaimana menyikapi pengaruh globalisasi, Pada kegiatan inti
siswa menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan interaksi antar
siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, dan membimbing siswa,
Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil analisis siswa
kemudian dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang ada dan memberi soal
evaluasi.
3) Observasi (Observing)
Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat
bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi
kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir.
29
Pengamat mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan
observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi
lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan tahap observasi ini
peneliti dibantu oleh guru kelas 5 SD Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara
Kabupaten Raja Ampat.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan
yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang
berkaitan dengan peningkatan nilai siswa.
3.3.2 Rencana Tindakan Siklus II
Siklus ke dua dirancang untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari
kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya. Siklus II dilakukan 2 kali
pertemuan dengan langkah langkah yang sama dengan siklus I antara lain:
1) Tahap Perencanaan (Planning)
Peneliti mengidentifikasi nilai dan data lain pada siklus I. Kemudian
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn dengan
kompetensi ”Mendeskripsikan pengaruh globalisasi” dengan menggunakan media
video untuk 2 kali pertemuan.
2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan tindakan.
Pada pertemuan pertama peneliti lebih dominan menggunakan metode
ceramah, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut, pada kegiatan awal peneliti
memberi motivasi dan apersepsi, kemudian pada kegiatan inti guru menjelaskan
dan melakukan tanya jawab dengan siswa, pada kegiatan akhir peneliti dan siswa
menyimpulkan bersama sama tentang materi pelajaran kemudian siswa diberikan
soal evaluasi
30
Pada pertemuan kedua Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran
diantaranya adalah, pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan apersepsi,
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari seleksi masalah yang ada dengan
menyusun opini siswa,Pada kegiatan inti siswa diperjelas lagi tentang problema
yang ada kemudian guru menyiapkan kondisi yang mengandung masalah untuk
dipecahkan, siswa akan menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan
interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, prinsip
genreralisi atas penemuan siswa,Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan
menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan
pengetahuan yang ada dan memberi soal evaluasi
3) Observasi (Observing)
Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat
bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi
kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir.
Pengamat mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan
observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi
lembar observasi yang telah disediakan.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan
yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang
berkaitan dengan peningkatan nilai siswa,
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa
teknik yaitu teknik tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran PKn
siswa kelas 4 SD Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja
Ampat khususnya pada pokok menyikapi pengaruh globalisasi. Pengumpulan data
31
juga dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru dan siswa selama
tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran dengan menggunakan
media video. Teknik tes dilakukan dengan memberikan soal evaluasi berbentuk
pilihan ganda disetiap siklusnya, sementara itu teknik nontes dalam penelitian ini
ialah observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan
penelitian.
1) Teknik Tes
Teknik tes mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari, siswa diminta untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki dengan
memberikan respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Purwanto (2013:65) mengemukakan bahwa tes merupakan suatu alat ukur yang
digunakan oleh guru untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, antara lain
mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, bakat, dan keterampilan siswa di
mana siswa harus memberikan penampilan terbaiknya.
Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir tindakan pembelajaran pada siklus I
maupun siklus II. Tes evaluasi dilakukan dengan memberikan sejumlah soal
kepada subjek penelitian.
Menurut Sudjana (2011:35) Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan memperoleh jawaban dari
siswa baik itu dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis) atau
dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Dalam PTK yang dilakukan di kelas 4 SD
Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat, bentuk
instrumen tes yang digunakan sebagai alat penilaian berupa soal tes berbentuk
pilihan ganda dengan materi menyikapi pengaruh globalisasi.
2) Teknik nontes
Menurut Purwanto (2013:63) non tes merupakan teknik pengumpulan data
yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan
respon secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan.
Jenis teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
dokumentasi.
32
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka
pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan tindakan pembelajaran dan hasil belajar PKn siswa kelas 4 SD
Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat melalui model
pembelajaan melalui media video sebagai berikut:
1) Butir Soal Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk
pilihan ganda dengan materi Energi panas dan bunyi. Bentuk tes pilihan ganda
dipilih karena dapat memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif, butir
soal dalam tes objektif dapat ditulis dalam jumlah banyak sehingga
memungkinkan untuk mencakup semua daerah prestasi yang hendak diukur
(Purwanto, 2013:73)
Tes berbentuk pilihan ganda tersebut diberikan kepada siswa untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah
diajarkan, soal tes dibuat dengan memperhatikan indikator pada kisi-kisi soal tes
yang telah dibuat. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi evaluasi siklus I dan siklus II
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I
No. SK KD Indikator No. Soal
1. 4. Menunjukan
sikap terhadap
globalisasi di
lingkungannya
4.3. Menentukan
sikap terhadap
pengaruh
globalisasi yang
terjadi di
lingkungannya
1. Menceritakan
Proses
Globalisasi
2. Menyebutkan
Pengaruh
Globalisasi
33
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
No. SK KD Indikator No. Soal
1. 4.
Menunjuka
n sikap
terhadap
globalisasi
di
lingkungan
nya
4.3.Menentukan sikap
terhadap pengaruh
globalisasi yang
terjadi di
lingkungannya
3. Menyikapi
Pengaruh
Globalisasi
4. Menjelaskan
Sikap tehadap
Pengaruh
Globalisasi
Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar
diberi skor satu atau bergantung pada keinginan guru namun pada umumnya
diberi skor satu (Sudjana, 2011:54). Pada PTK yang dilakukan di kelas 4 SD
Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat 1 setiap item
soal pada tes evaluasi hasil belajar PKn melalui model pembelajaran dengan
media video diberi skor 1 dan perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar mata
pelajaran PKN berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut:
∑
∑
Keterangan:
x = nilai tes evaluasi hasil belajar PKN
∑ S = jumlah skor
∑ SM = jumlah skor maksimum.
KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 69, sehingga
berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar PKN dapat
diketahui bahwa siswa sudah tuntas belajar atau belum. Kriteria ketuntasan belajar
siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Ketuntasan Belajar
Rentang Kriteria
x < 69 Belum memenuhi KKM atau tidak tuntas.
x ≥ 69 Memenuhi KKM atau tuntas.
34
2) Lembar Observasi atau Pengamatan
Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru
dan siswa saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi
indikator penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran PKN melalui medel pembelajaran dengan media video Pelaksanaan
observasi bertujuan untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam
pembelajaran PKN melalui model pembelajaran dengan media video, perolehan
skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengukur apakah tindakan
pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap
indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala
(skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru
dan siswa yang berupa angka ditarsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4
apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan
oleh guru dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing-
masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik,
skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi
dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada
masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa
dengan kurang. Skala likert biasa digunakan untuk memberikan penilaian
terhadap sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2012:134).
Kisi-kisi lembar pengamatan/observasi aktifitas guru dan aktifitas
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media video dapat dilihat
pada tabel 3.5 dan 3.6 berikut ini.
35
Tabel 3.5
Kisi- kisi Observasi Aktifitas Guru
Aspek yang
diamati INDIKATOR No item
Pra Pembelajaran
Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 1
Memeriksa kesiapan siswa 2
Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi Ajar 3
Membuka Pelajaran
Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
Dicapai
4
Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 5
Kegiatan Inti
Pembelajaran
Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki
pembelajaran
6
Guru menjelaskan tentang cara menyikapi pengaruh
globalisasi melalui media audio visual
7
Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi
topik menyikapi pengaruh globalisasi sesuai dengan
media yang dilihatnya
8
Guru membimbing siswa membuat kerangka tentang
bagaimana menyikapi pengaruh globalisasi
berdasarkan media audio visual
9
Guru membimbing siswa cara menyikapi pengaruh
globalisasi
10
Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 11
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media
12
Menghasilkan pesan yang menarik 13
Menggunakan media secara efektif dan efisien 14
Menumbuhkan partisPKnsi aktif dalam pembelajaran 15
Merespon positif partisPKnsi siswa 16
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 17
Menguasai kelas 18
Memantau kemajuan belajar siswa 19
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
20
Menggunakan lisan secara jelas dan lancar 21
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 22
Penutup
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa
23
Melaksanakan tindak lanjut 24
36
Tabel 3.6
Kisi kisi Observasi Aktivitas Siswa
Aspek yang
Diamati INDIKATOR
No
Item
Pra Pembelajaran
Siswa menempati tempat duduk-duduknya masing-
masing 1
Kesiapan menerima pembelajaran 2
Kegiatan Membuka
Pelajaran
Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi 3 Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan
kompetensi yang hendak dicapai 4
Kegiatan Inti
Pembelajaran
Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi
pelajaran 5
Aktif bertanya saat proses penjelasan materi 6 Adanya interaksi positif antar siswa 7 Adanya interaksi positif antar siswa-guru, siswa-materi
pelajaran 8
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar 9 Siswa memberikan pendapatnya ketika diberi
kesempatan 10
Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan 11 Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran
dengan tenang dan tidak terasa tertekan 12
Siswa merasa senang menerima pelajaran 13 Adanya interaksi positif antara siswa dan media
pembelajaran yang digunakan guru 14
Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media
pembelajaran 15
Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang
ditentukan guru 16
Siswa terasa terbimbing 17 Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-
pertanyaan dengan lancar 18
Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan
lancar. 19
Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas. 20
Penutup Siswa secara aktif membuat rangkuman 21 2. Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang 22
Untuk menghitung rentang kriteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa
digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah-langkah
perhitungan sebagai berikut:
a. Menghitung rentang data
R = Skor maksimal – Skor minimal
37
Skor Maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian
observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara
skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi
aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah (1).
b. Menghitung Jumlah Kelas Interval
n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian.
c. Menghitung Panjang Kelas
∑
Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut dapat diketahui kriteria
skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sebagai berikut:
Tabel 3.7
Skor Kreteria Aktivitas Guru
Rentang Kriteria
36 – 57 Sangat kurang
58 – 79 Kurang
80 – 101 Cukup Baik
102 – 123 Baik
124 – 136 Sangat baik
Tabel 3.8
Skor Kreteria Aktivitas Siswa
Rentang Kriteria
25 – 37 Sangat kurang
38 – 48 Kurang
49 – 66 Cukup Baik
67 – 74 Baik
75 – 84 Sangat baik
K = 1+ 3,3 log n
38
3) Dokumentasi
Dalam PTK yang dilakukan di SD Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara
Kabupaten Raja Ampat, dokumentasi yang digunakan ialah surat ijin penelitian,
surat keterangan telah melakukan penelitian, surat ijin uji validitas, surat
keterangan telah melakukan uji validitas, lembar observasi, daftar nilai siswa, dan
foto-foto pelaksanaan tindakan penelitian.
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas
Jenis data yang peneliti peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah
data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran
pada siklus I dan II dalam lima kali pertemuan.
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui
seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dalam
PTK yang dilakukan di kelas 4 SD Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara
Kabupaten Raja Ampat menggunakan acuan toleransi kesalahan 5% atau taraf
kepercayaan sebesar 95%. Pelaksanaan uji validitas dilaksanakan di kelas 5 SD
Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat dengan peserta
tes berjumlah 30 siswa. Untuk batasan r tabel maka dengan N=30 maka didapat r
tabel sebesar 0,301. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan
maka item dianggap valid, sedang jika kurang dari batasan yang ditentukan maka
item dianggap tidak valid. Validitas dihitung menggunakan SPSS 20 for windows.
Berikut ini tabel 3.9 adalah uji validitas instrumen tes untuk masing-
masing siklus.
39
Tabel 3.9
Hasil Validitas Instrument Tes
Bentuk
Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid
Siklus I 1, 2, 3, 4,5, 6,
7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23,
24, 25
1,2,3,4,5,7,8,10,13,
17,18,19,20,21,25
6,9,11,12,14,15,16,
22,23,24
Siklus II 1, 2, 3, 4,5, 6,
7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23,
24, 25
1,3,4,5,7,8,9,13,16,
17,18,19,20,24,25
2,6,10,11,12,14,15,21,
22,23
Melihat tabel 3.8, maka sudah adanya data yang menyatakan
soal/instrument valid dan tidak valid untuk soal di, siklus I dan siklus II yang
sudah di uji validitasnya melalui SPSS 20 for windows. Pada siklus I dari 25 soal
terdapat 15 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid. Sedangkan pada siklus II
dari 25 soal terdapat 15 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid.
b. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya
tetap konsisten jika pengukuran diulang. Pengambilan keputusan pada uji
reliabilitas menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang
reliabel , sedangkan 0,7 reliabel dan diatas 0,8 adalah sangat reliabel (Sekaran
dalam Priyatno, 2010:32).
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas Cronbach’s
Alpha N of items
Kategori
Siklus I .798 25 Reliabel
Siklus II .782 25 Reliabel
40
Berdasarkan tabel 3.5 penghitungan dapat dibaca bahwa, Cronbach’s Alpha pada
soal siklus I sebesar .798 dari 25 item yang di uji, dan Cronbach’s Alpha pada
soal siklus II sebesar .782 dari 25 item yang diujikan. Menurut Sekaran dalam
Dwi Priyatno, (2010) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang reliabel,
sedangkan 0,7 adalah reliabel dan diatas 0,8 adalah sangat reliabel. Ini berarti
bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.
3.5 Indikator Kinerja
Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar PKn, penerapan
model pembelajaran melalui media video dikatakan dapat meningkatkan hasil
belajar PKn apabila siswa kelas 4 SD Inpres 15 Wamega Distrik Salawati Utara
Kabupaten Raja Ampat secara signifikan mengalami ketuntasan belajar individual
dengan nilai hasil belajar PKn ≥ 69 dan mengalami ketuntasan belajar secara
klasikal dengan nilai rata-rata hasil belajar PKn meningkat minimal 7 nilai dari
KKM ≥ 69 yang ditentukan oleh sekolah atau ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar ≥ 80% dari 20 siswa (kriteria baik) dalam pembelajaran PKn melalui
model pembelajaran berbantuan media video.
1.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh pada penelitian pada kelas 4 SD Inpres 15 Wamega
Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat adalah data yang berupa angka
(data kuantutatif ) yang menunjukan nilai tes awal , nilai evaluasi setelah siklus I,
nilai evaluasi siklus II, skor observasi guru dan siswa dalam pembelajaran PKN
melalui model pembelajaran berbantuan media video yang dianalisis
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan data nilai hasil
belajar PKN dianalisis menggunakan teknik analisis dskriptif komparatif
sehingga dapat dibandingkan antara nilai hasil Siklus I dan Siklus II.
Analisis hasil belajar PKN siswa dilakukan dengan menghitung persentase
ketuntasan belajar PKN secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. perhitungan nilai
tes evaluasi hasil belajar mata pelajaran PKN berpedoman pada perhitungan
rumus sebagai berikut:
41
∑
∑
Keterangan:
x = nilai tes evaluasi hasil belajar PKN
Σ S = jumlah skor
Σ SM = jumlah skor maksimum.
KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 69, sehingga
berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar PKN dapat
diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran PKN.
Sementara itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus
sebagai berikut:
∑
Keterangan:
= nilai rata-rata
∑x = jumlah nilai yang diperoleh
N = jumlah siswa
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal
adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Kb = ketutasan belajar
NS = jumlah siswa yang diatas KKM ( nilai ≥ 69)
N = jumlah siswa
Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa
dalam pembelajaran PKN melalui model pembelajaran berbantuan media video
dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar secara
klasikal pada tabel 3.13 sebagai berikut:
42
Tabel 3.13
Kreteria Ketuntasan Belajar Klasikal
Rentang Kriteria
1% - 20% Sangat Kurang
21% - 40% Kurang
41% - 60% Cukup baik
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat baik
Analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran PKN
melalui model pembelajaran berbantuan media video dilakukan dengan
menghitung persentase jumlah pencapaian skor minimal secara klasikal. Rumus
persentase hasil observasi guru dan siswa adalah sebagai berikut:
Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, maka kriteria hasil observasi
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran PKN melalui model pembelajaran
Think Pair and Share berbantuan media video dapat digolongkan menjadi lima
kriteria. Kriteria hasil observasi secara klasikal pada tabel 3.14 sebagai berikut:
Tabel 3.14
Kreteria Ketuntasan Observasi Klasikal
Rentang Kriteria
1% - 20% Sangat Kurang
21% - 40% Kurang
41% - 60% Cukup baik
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat baik
top related