bab iii metode penelitian dan karakteristik subyek penelitian€¦ · dan karakteristik subyek....

26
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan di SDN Kutowinangun 12 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, pada kelas 5 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Dengan jumlah siswa 20 orang orang, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Penelitian dimulai dengan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian. Untuk alokasi rincian waktu penelitian, dapat dilihat dari tabel 3.1. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No Pelaksanaan Penelitian Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proposal PTK Siklus I 2. Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 3. Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4. Pelaporan Subjek penelitian sebagian besar siswa berdomisili di Kelurahan Kutowinangun Kecamatan tingkir Kota Salatiga, dan sebagian lagi berasal dari beberapa daerah di Salatiga, yang bersekolah di SDN Kutowinangun Siklus II

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 26

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

    Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk

    mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan di SDN

    Kutowinangun 12 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, pada kelas 5 Semester

    II Tahun Pelajaran 2015/2016. Dengan jumlah siswa 20 orang orang, yang

    terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

    Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Mei.

    Penelitian dimulai dengan penyusunan proposal sampai laporan hasil

    penelitian. Untuk alokasi rincian waktu penelitian, dapat dilihat dari tabel

    3.1.

    Tabel 3.1

    Alokasi Waktu Penelitian

    No Pelaksanaan

    Penelitian

    Januari Februari Maret April Mei

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Proposal PTK

    Siklus I

    2.

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    3.

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    4. Pelaporan

    Subjek penelitian sebagian besar siswa berdomisili di Kelurahan

    Kutowinangun Kecamatan tingkir Kota Salatiga, dan sebagian lagi berasal

    dari beberapa daerah di Salatiga, yang bersekolah di SDN Kutowinangun

    Siklus II

  • 27

    12 dikarenakan tempat bekerja orang tua yang berada di sekitar Kelurahan

    Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

    Dilihat dari kondisi sosial ekonominya, subyek penelitian termasuk

    dalam kategori sosial ekonomi menengah ke bawah. Dengan orang tua

    siswa hampir secara keseluruhan bekerja sebagai buruh, sehingga dalam

    kesehariannya siswa kurang mendapat perhatian khusus dalam hal

    pendidikan.

    3.2. Variabel Penelitian

    Variabel merupakan salah satu atribut yang dianggap mencerminkan

    atau mengungkapkan pengertian atau bangun pengertian. Adapun yang

    menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

    3.2.1. Variabel Bebas

    Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab variabel

    lain. Penggunaa model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation (GI) merupakan variabel bebas dalam penelitian ini.

    Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI)

    merupakan proses belajar yang menggabungkan domain intelektual

    dengan domain sosial. Belajar bukan hanya pemahaman fakta-fakta,

    prinsip-prinsip, atau konsep-konsep melainkan juga proses penemuan

    yang dilakukan didalam kelompok-kelompok kecil. Sehingga siswa

    lebih aktif dalam mencari informasi dan mengkonsruksi suatu

    pengetahuan melalui interaksi dan komnikasi antar sesama siswa.

    Pembelajaran dengan mengunakan model kooperatif tipe Group

    Investigation (GI) ini diawali dengan siswa mengidentifikasi topik

    yang telah diberikan oleh guru, merencanakan tugas yang akan

    dipelajari, kemudian melaksanakan investigasi. Dari investigasi

    terhadap temuannya, siswa mengkonstruksi informasi untuk membuat

  • 28

    laporan. Setelah itu laporan dipresentasikan, kemudian guru bersama

    siswa menyimpulkan hasil laporan, dan yang terakhir adalah evaluasi

    tentang materi yang telah dipelajari oleh siswa.

    3.2.2. Variabel Terikat

    Variabel terikat merupakan akibat dari variabel yang

    mendahuluinya.atau variabel yang tergantung pada variabel yang

    mendahuluinya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil

    belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    (IPA).

    Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki

    siswa setelah siswa tersebut mengalami atau menerima pengalaman

    belajarnya.

    Menurut Bloom (Suprijono, 2011:7) hasil belajar mencakup

    kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif

    adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

    (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application

    (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan, merencanakan,

    membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif

    adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons),

    valuing (nilai), organizations (organisasi), characterization

    (karakterisasi). Domain psikomotorik meliputi initiatory, pre-routine,

    dan rountinized. Psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif,

    teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

    Ketiga ranah tersebut sebagai objek penilaian hasil belajar,

    meskipun ranah kognitif merupakan ranah yang paling diutamakan

    untuk dinilai karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam

    menguasai isi bahan pengajaran.

  • 29

    3.3. Rencana Tindakan

    Rencana tindakan yang akan digunakan dalam melaksanakan

    penelitian tindakan kelas ini, penulis mengadaptasi dari model penelitian

    tindakan menurut Kemmis & Taggart dalam Wiriaatmadja (2008:66) yang

    membagi prosedur penelitian tindakan menjadi empat tahap dalam setiap

    siklusnya, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

    (observasing) dan refleksi (reflecting).

    Gambar 3.1

    Bagan Siklus Pembelajaran (Wiriaatmadja 2008:66)

    Tahap perencanaan (planning), merupakan tahap dimana peneliti

    mempersiapkan peralatan yang mendukung proses pembelajaran pada siswa

    kelas 5 SDN Kutowinangun 12 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Tahap

    pelaksanaan tindakan (acting), merupakan tahap implementasi atau

    penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan tindakan di kelas. Tahap

    pengamatan/observasi (observasing), dilaksanakan pada waktu tindakan

    sedang berlangsung, jadi pelaksanaan dan pengamatan berlangsung pada

    waktu yang sama. Tahap refleksi (reflecting), merupakan kegiatan untuk

  • 30

    mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, peneliti dan pengamat

    berhadapan untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Tahap

    refleksi ini peneliti juga melihat dirinya kembali dengan tujuan untuk

    menemukan hal-hal yang dirasakan belum memuaskan karena sudah sesuai

    dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu

    diperbaiki.

    Berdasarkan hasil refleksi tersebut, penulis memutuskan apakah

    menghentikan tindakan atau melanjutkan tindakan dengan catatan

    memperbaiki kekurangan pada tindakan berikutnya. Selanjutnya adapun

    tahapan-tahapan diatas secara rinci dan prosedural akan dijabarkan pada

    siklus I dan siklus II.

    1. Siklus I

    a. Tahap Perencanaan (planning)

    Siklus I, peneliti menetapkan seluruh rencana tindakan untuk

    meningkatkan hasil belajar IPA pada materi menerapkan sifat-sifat

    cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation (GI), Adapun langkah-langkah perencanaan sebagai

    berikut:

    1) Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang

    dilakukan guru sebelumnya.

    2) Menganalisis dan merumuskan masalah.

    3) Merancang model pembelajaran dengan menggunakan Group

    Investigation (GI) dan materi yang akan diajarkan.

    4) Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, lembar kerja

    siswa, lembar observasi, dan alat evaluasi) dan tim pengamat

    atau tim observasi.

    5) Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum:

  • 31

    I. Standar Kompetensi: 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya

    melalui kegiatan membuat suatu karya/model.

    II. Kompetensi Dasar:

    6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

    6.2. Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau

    lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-

    sifat cahaya.

    III. Indikator kinerja:

    i. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Inestigation (GI) oleh guru dikatakan berhasil jika rata-

    rata indikator mencapai nilai 3,2 dari rentang 1-4.

    ii. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation (GI) oleh siswa dikatakan berhasil jika

    rata-rata indikator mencapai nilai 3,2 dari rentang 1-4.

    iii. Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau

    tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa

    dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

    Group Inestigation (GI) apabila ketuntasan siswa

    mencapai 90% ≥70.

    b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting)

    Pertemuan I

    1) Melaksanakan penelitian sesuai langkah-langkah

    perencanaan yang sudah dilakukan.

    2) Penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI)

    yang dimulai dengan pemberian topik dan tugas penyelidikan

    sederhana terhadap siswa, dengan materi sifat-sifat cahaya.

    3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan

    pembelajaran, apakah sudah sesuai rencana pelaksanaan

    pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana

    pembelajaran.

  • 32

    4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya

    kegiatan yang dilaksanakan.

    5) Mengantisipasi suatu masalah dengan cara melakukan

    perencanaan antisipasi.

    Pertemuan II

    1) Melaksanakan pebelelajaran sesuai dengan langkah-langkah

    perencanaan.

    2) Penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI)

    yang dimulai dengan pemberian topik dan tugas penyelidikan

    sederhana terhadap siswa, dengan materi sifat-sifat cahaya.

    3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan

    pembelajaran, apakah sudah sesuai rencana pelaksanaan

    pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana

    pembelajaran.

    4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya

    kegiatan yang dilaksanakan.

    5) Mengantisipasi suatu masalah dengan cara melakukan

    perencanaan antisipasi.

    c. Tahap Pengamatan / Observasi (observasing)

    Tahap ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung

    menggunakan pengukuran non-test dengan lembar observasi untuk

    mengukur penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation yang diterapkan oleh guru maupun siswa dalam

    melakukan proses pembelajaran dan tes formatif untuk mengukur

    tingkat hasil belajar IPA pada materi menerapkan sifat-sifat cahaya

    melalui kegiatan membuat suatu karya/model, dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation (GI).

  • 33

    d. Tahap Refleksi

    1) Dilakukan analisis dan evaluasi terhadap semua informasi

    dan data yang diperoleh dari temuan guru melalui kegiatan

    yang melibatkan kreatifitas siswa dalam kelompok dan hasil

    akhir dari proses belajar siswa.

    2) Membuat rencana baru untuk melakukan tindakan

    berikutnya.

    2. Siklus II

    Pada siklus II, langkah-langkah kerja yang dilakukan oleh

    peneliti sama persis dengan yang dilakukan pada siklus I, yaitu

    dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation (GI), namun terdapat perbedaan, yaitu pada waktu dan

    pelaksanannya berbeda dan alokasi waktu yang menyesuaikan dengan

    tempat dilakukanya penelitian, ini disebabkan karena di SD Negeri

    Kutowinangun 12 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga terdapat kegiatan

    tambahan yang dilakukan hampir setipa hari. Selain itu terdapat pula

    perbedaan pada Kompetensi Dasar dan indikator. Siklus ini

    merupakan upaya hasil refleksi dari siklus I atau penyempurnaan dari

    kekurangan dan kelemahan yang dilakukan pada siklus I.

    3.4. Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data

    3.4.1. Jenis Data

    Jenis data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah data

    primer dan data sekunder. Dimana data primer adalah data yang

    diperoleh dari hasil tes terhadap siswa yang diberikan oleh guru pada

    akhir siklus. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari

    hasil observasi dan dokumentasi.

  • 34

    3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh

    informasi atau data dilakukan dalam 2 teknik, antara lain:

    1. Teknik Tes

    Teknik tes digunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk

    mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang

    digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diuji dalam

    penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda yang

    diberikan di akhir siklus. Tes diberikan kepada siswa secara individu

    untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.Sebelum dibuat

    instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi

    merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan.

    Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup

    dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal.Untuk kisi-kisi soal lebih

    jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3 dibawah ini.

  • 35

    Tabel 3.2

    Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar

    Siklus 1

    Standar Kompetensi: 6.Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui

    kegiatan membuat suatu karya/model.

    KD Indikator Butir Soal

    6.1.Mendeskripsikan

    sifat-sifat cahaya

    1. Mendemonstrasikan

    sifat cahaya yang

    mengenai berbagai

    benda (bening,

    berwarna, dan gelap).

    1, 2, 3, 6, 8,

    16, 28.

    2. Mendemonstrasikan

    sifat cahaya yang

    merambat lurus.

    19, 20, 23,

    24, 26, 27,

    30.

    3. Menunjukkan contoh

    peristiwa pembiasan

    cahaya dalam

    kehidupan sehari-hari

    melalui percobaan.

    8,10, 11, 12,

    13,14, 22,

    25, 29.

    4. Mendeskripsikan

    sifat-sifat cahaya

    yang mengenai

    cermin datar, cernin

    cembung dan cermin

    lengkung (cembung

    atau cekung).

    4,5, 7, 9, 10,

    15,17, 18,

    21.

    Jumlah soal 30

  • 36

    Tabel 3.3

    Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar

    Siklus 2

    Standar Kompetensi: 6.Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui

    kegiatan membuat suatu karya/model.

    KD Indikator Butir Soal

    6.1.Mendeskripsika

    n sifat-sifat

    cahaya

    5. Mendeskripsikan sifat-

    sifat cahaya yang

    mengenai cermin datar,

    cernin cembung dan

    cermin lengkung

    (cembung atau

    cekung).

    2, 3, 4, 6,

    7, 13, 17,

    18, 21, 22.

    6. Memberikan contoh

    peristiwa penguraian

    cahaya dalam

    kehidupan sehari-hari.

    8, 9, 11,

    12, 25, 26,

    28, 30.

    7. Mendeskripsikan

    cahaya dapat diserap

    benda.

    1, 5, 15,

    18, 19, 20,

    24.

    8. Menentukan model

    yang akan dibuat

    dengan menerapkan

    sifat-sifat cahaya, misal

    periskop, atau lensa

    sederhana.

    10, 16,17,

    27, 29.

    Jumlah soal 30

  • 37

    2. Teknik Non Tes

    a. Observasi

    Observasi pengamatan siswa dan guru didalam kelas saat

    pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan secara langsung

    gejala-gejala subyek yang diselidiki dalam segenap aktivitas siswa

    dan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

    model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigatioan (GI)

    dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini

    berfungsi sebagai tolak ukur dan refleksi untuk guru setelah selesai

    mengajar disetiap siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui

    kekurangan dan kelebihan dalam mengajar dan peran siswa dalam

    pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan langkah-langkah

    model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigatioan (GI).

    Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5 dibawah ini.

  • 38

    Tabel 3.4

    Kisi-Kisi Lembar Observasi pengajar

    Dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan

    Model KooperatifTipe Group Investigation (GI)

    No Aspek yang diamati

    Skor Jml

    1 2 3 4

    1. Tahap 1 : Mengidentifikasi Topik dan

    Mengatur Siswa dalam Kelompok

    a. Guru mempresentasikan serangkaian

    permasalahan atau isu.

    b. Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya

    dan menyampaikan gagasan awal.

    c. Guru membagi siswa dalam kelompok

    yang didasarkan pada ketertarikan dan

    bersifat heterogen.

    d. Guru membantu siswa dalam

    pengumpulan informasi dan

    memfasilitasi pengaturan kelompok.

    2. Tahap 2 : Merencanakan tugas yang

    akan dipelajari

    a. Guru memberikan lembar pengamatan.

    b. Guru memberika arahan kepada siswa

    dalam mencari informasi

    c. Guru memberitahukan tujuan dalam

    pengumpulan informasi pada tiap

    kelompok.

    3. Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi

    a. Guru merancang kegiatan yang dapat

    mengaktifkan siswa dalam kegiatan

    investigasi.

  • 39

    b. Guru melakukan pengamatan terhadap

    kinerja siswa.

    c. Guru memfasilitasi siswa ketika siswa

    kesulitan memperoleh informasi.

    4. Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir

    a. Guru memberikan waktu kepada

    kelompok untuk mempersiapkan laporan.

    b. Guru menjelaskan tata cara menyiapkan

    laporan yang baik dan benar.

    c. Guru membagi urutan kelompok yang

    melakukan presentasi.

    5. Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan

    Akhir

    a. Guru mampu mengaktifkan kemampuan

    siswa dalam presentasi kelompok.

    b. Guru dapat memfasilitasi siswa

    presentasi dengan kondusif.

    c. Guru menunjukkan sikap terbuka

    terhadap pendapat siswa.

    6. Tahap 6 : Evaluasi

    a. Guru memfasilitasi siswa untuk

    melakukan tanya jawab terhadap materi

    yang dibahas.

    b. Guru berkolaborasi dengan siswa

    melakukan evaluasi terhadap

    pembelajaran.

    c. Guru memberikan penghargaan terhadap

    kelompok dengan pemikiran paling

    tinggi.

  • 40

    Tabel 3.5

    Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

    Dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan

    Model KooperatifTipe Group Investigation (GI)

    No Aspek yang diamati

    Skor Jml

    1 2 3 4

    1. Tahap 1 : Mengidentifikasi Topik dan

    Mengatur Kelompok

    a. Sisiwa mengidentifikasi beberapa

    sumber, mengusulkan sejumlah topik,

    dan saran-saran.

    b. Siswa menyampaikan gagasan awal

    tentang materi yang akan dipelajari.

    c. Siswa bergabung dengan kelompoknya

    untuk mempelajari topik yang telah

    disediakan guru.

    d. Siswa dapat melakukan pengumpulan

    informasi dan mengatur tugas kelompok

    2. Tahap 2 : Merencanakan tugas yang

    akan dipelajari

    a. Siswa melakukan pembagian sub-sub

    topik yang akan diinvestigasi dengan

    anggota kelompok.

    b. Siswa merancang cara pelaksanaan

    investigasi.

    c. Siswa mengerti tujuan dalam

    menginvestigasi suatu topik

    pembelajaran.

    3. Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi

    a. Siswa mampu mengumpulkan informasi,

  • 41

    menganalisis data, dan membuat

    kesimpulan.

    b. Semua siswa berkontribusi dalam usaha-

    usaha yang dilakukan kelompoknya.

    c. Siswa saling bertukar pikiran, berdiskusi,

    mengklarifikasi, dan mensintesis

    gagasan.

    4. Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir

    a. Siswa mampu menyampaikan pesan-

    pesan esensial dari proyek mereka.

    b. Anggota kelompok merencanakan apa

    yang akan mereka laporkan, dan

    bagaimana mereka akan membuat

    presentasi.

    c. Siswa mengkoordinasikan kelompok

    untuk melakukan presentasi.

    5. Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan

    Akhir

    a. Siswa mampu melakukan presentasi

    dalam berbagai informasi.

    b. Siswa melibatkan pendengar dalam

    presentasi secara aktif.

    c. Siswa aktif melakukan tanya jawab

    setelah presentasi.

    6. Tahap 6 : Evaluasi

    d. Siswa saliang memberikan umpan balik

    mengenai topik yang dipelajari.

    e. Siswa berkolaborasi dengan guru

    melakukan evaluasi terhadap

  • 42

    pembelajaran.

    f. Kelompok dengan pemikiran tertinggi

    memperoleh penghargaan.

    b. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakann metode pengumpulan data dengan

    cara membuat foto, catatan-catatatan penting, surat kabar, internet

    dan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan

    dengan fokus permasalahan penelitian (Arikunto, 2010:274).

    Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh

    data mengenai siswa kelas 5 SDN 12 Kutowinangun Kecamatan

    Tingkir Kota Salatiga dalam pembelajaran yang telah dilakukan

    pada materi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan

    membuat suatu karya/model.

    3.4.3. Instrumen Pengumpulan Data

    1. Uji Validitas Soal

    Dalam penelitian, soal-soal evaluasi yang diberikan kepada

    siswa, terlebih dahulu soal-soal evaluasi harus diuji coba sehingga

    diperoleh butir soal yang valid.

    Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran

    yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

    instrumen. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut

    dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

    Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara

    mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor

    setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total

    correlation).

    Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas peneliti

    menggunakan progrma SPSS (Stastical Package for Social

  • 43

    Sciences) 16.0 dalam pengujian validitas dan reliabilitas. Cara

    menganalisis validitas dan reliabilitas menurut Widoyoko

    (2012:155) dilakukan dengan langkah awal membuka program

    SPSS 16.0, kemudian memasukan data (entery data), selanjutnya

    mengolah data dengan cara Analyze- scale- Reliability Analysis-

    Scale if item deleted- Continue- OK dan yang terakhir

    menganalisis output dan hasilnya.

    Dari output yang dihasilkan, uji validitas yang digunakan

    adalah uji validitas item, yang ditunjukkan dengan adanya korelasi

    antara skor item dengan skor total item. Hasil tersebut memaparkan

    apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Lebih lanjut

    Widoyoko (2012:143) menyatakan bahwa, suatu item valid atau

    layak digunakan apabila Corrected Item-Total Correlation lebih

    besar atau sama dengan 0,3 ( ≥ 0,3).

    Uji validitas dilakukan 2 kali di SDN 1 Tegalsumur

    Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan, dengan soal yang berbeda

    namun materi yang sama. Kemudian hasil yang sudah valid

    dikumpulkan dan diuji lagi dengan menggunakan SPSS 16.0

    sehingga memperoleh hasil yang benar-benar valid. Hasil uji

    validitas siklus I ditunjukkan pada tabel 3.6 sampai dengan tabel

    3.8.

    Tabel 3.6

    Hasil Uji Validitas I Soal Tes Siklus I

    Bentuk

    Instrumen

    Item

    soal

    Valid Tidak Valid

    Pilihan

    ganda

    30 1, 2, 3, 4, 7, 10, 9, 12,

    15, 16, 17, 18, 19, 21,

    22, 24, 25, 26, 27,29.

    5, 6, 8, 11, 13,

    14,20, 23, 28, 30.

  • 44

    Uji validitas I soal tes siklus I dengan jumlah soal 30,

    terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid.

    Tabel 3.7

    Hasil Uji Validitas II Soal Tes Siklus I

    Bentuk

    Instrumen

    Item

    soal

    Valid Tidak Valid

    Pilihan

    Ganda

    30 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

    10, 12, 16, 17, 18, 19,

    21, 22, 23, 24, 25, 26,

    27,28,30

    11,13,14,15,20,

    29.

    Uji validitas II soal tes siklus I dengan jumlah soal 30,

    terdapat 24 soal yang valid dan 6 soal tidak valid. Selanjutnya soal

    yang valid akan di gabungkan dengan soal yang valid hasil uji

    validitas siklus I ke-1. Dengan ketentuan soal siklus ke-1 akan

    dubuat nomor urut 1 sampai 20, dan soal siklus I ke-2 akan

    diberikan nomor 21 sampai dengan 44 (lihat tabel 3.8).

    Tabel 3.8

    Hasil Uji Validitas III Soal Tes Siklus I

    Bentuk

    Instrumen

    Item

    soal

    Valid Tidak Valid

    Pilihan

    Ganda

    44 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9,

    10, 16, 17, 18, 19,

    21, 22, 23, 24, 25,

    26, 27,28, 32, 33, 34,

    35, 36, 37, 39, 40,

    42, 43, 44

    4, 11, 12, 13, 14,

    15, 20, 29, 30, 31,

    38, 41, 43.

  • 45

    Uji validitas III soal tes siklus I dengan jumlah soal gabungan

    siklus I yang ke-1 dan ke-2, terdapat 31 soal yang valid dan 13 soal

    tidak valid dari 44 soal. Selanjutnya soal yang valid akan

    digunakan dalam penelitian siklus I. Namun agar tidak

    membingungkan dalam penilaian maka hanya akan digunakan 30

    soal, dan diberi nomor 1 sampai 30.

    Siklus II langkah-langkah yang digunakan untuk mencari

    validitas soal sama dengan siklus I, dimana soal diujikan 2 kali di

    SDN 1 Tegalsumur Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan, dengan

    materi sama namun soal yang berbeda. Dan kemudian hasil yang

    valid dikumpulkan dan diuji lagi validitasnya.

    Tabel 3.9

    Hasil Uji Validitas I Soal Tes Siklus II

    Bentuk

    Instrumen

    Item

    soal

    Valid Tidak Valid

    Pilihan

    ganda

    30 1, 2, 3, 4, 8, 9, 12, 13,

    15, 16, 17, 18, 19, 21,

    22, 24, 25, 26, 29, 30.

    5, 6, 7, 10, 11,

    14, 20, 23, 27,

    28, 30.

    Uji validitas I soal tes siklus II dengan jumlah soal 30,

    terdapat 19 soal yang valid dan 11 soal tidak valid.

  • 46

    Tabel 3.10

    Hasil Uji Validitas II Soal Tes Siklus II

    Bentuk

    Instrumen

    Item

    soal

    Valid Tidak Valid

    Pilihan

    ganda

    30 2, 3, 7, 8, 9, 10, 12, 13,

    15, 16, 17, 18, 19, 21,

    22, 24, 25, 26, 29, 30.

    1, 4, 5, 6, 11, 14,

    20, 23, 27, 28.

    Uji validitas II soal tes siklus II dengan jumlah soal 30,

    terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid. Soal yang valid

    siklus II ke-1 akan di gabungkan dengan soal yang valid hasil uji

    validitas siklus II ke-2. Dengan ketentuan soal siklus II ke-1 akan

    dubuat nomor urut 1 sampai 19, dan soal siklus II ke-2 akan

    diberikan nomor 20 sampai dengan 39 (lihat tabel 3.11).

    Tabel 3.11

    Hasil Uji Validitas III Soal Tes Siklus II

    Bentuk

    Instrumen

    Item

    soal

    Valid Tidak Valid

    Pilihan

    Ganda

    39 1, 2, 3, 5, 6, 8, 7, 9,

    10, 11, 12, 14, 15 16,

    17, 18, 19, 21, 22,

    23, 24, 26, 27,28, 29,

    30, 31, 32, 33, 34,

    35, 36, 37, 39.

    2, 4, 13, 25, 35

    Uji validitas III soal tes siklus II dengan jumlah soal

    gabungan siklus II yang ke-1 dan ke-2, terdapat 34 soal yang valid

    dan 5 soal tidak valid dari 39 soal. Selanjutnya soal yang valid akan

    digunakan dalam penelitian siklus II. Namun agar tidak

  • 47

    membingungkan dalam penilaian maka hanya akan digunakan 30

    soal saja, dan diberi nomor 1 sampai 30.

    2. Uji Reliabilitas Soal

    Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat

    ukur. Dan menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif

    konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Reliabilitas sering

    disebut dengan kepercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi,

    dan sebagainya. Menurut Priyatno (2010:97) Uji reliabilitas

    digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, mengidentifikasi

    butir-butir soal yang bermasalah dan harus direvisi atau

    dihilangkan. Kriteria untuk menentukan tingkat reabilitas menurut

    George & Mallery instrumen yang digunakan berdasarkan

    pedoman nilai koefisien Cronbach Alpha (α) sebagai berikut:

    α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

    0,7< α ≤ 0,8 : Dapat diterima

    0,8< α ≤ 0,9 : Reabilitas bagus

    α> 0,9 : Reabilitas memuaskan

    Tabel 3.12

    Uji reliabilitas siklus I

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    Items N of Items

    .921 .921 30

    Dicopy dari SPSS 16

    Data 3.12 diperoleh angka Cronbach’s Alpha 0,921 yang

    berarti instrumen yang digunakan memiliki tingkat reliabilitas

  • 48

    bagus. Sehingga dengan demikian instrumen tes yang digunakan

    peneliti dapat dipergunakan dalam penelitian ini pada siklus I.

    Tabel 3.13

    Uji reliabilitas siklus II

    Dicopy dari SPSS 16

    Uji reliabilitas siklus II pada tabel 3.12, menunjukkan

    Cronbach’s Alpha 0,936. Yang mencapai kategori reliabilitas

    memuaskan. Sehinggga instrumen tes yang penulis susun dapat

    dipergunakan dalam penelitian pada siklus II.

    3.5. Indikator Kinerja

    Indikator kinerja adalah tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan

    pembelajaran yang akan dicapai. Dengan melihat latar belakang

    permasalahan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan

    model pembelajaran kooperatif tipe Group Inestigation (GI) dengan Kriteria

    Ketuntasan Minimal (KKM) 70 maka dipergunakan indikator seperti

    berikut:

    1. Guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation (GI) dikatakan berhasil jika rata-rata indikator hasil

    observasi mencapai nilai 3,2 dari rentang 1-4.

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    Items N of Items

    .936 .939 30

  • 49

    2. Siswa dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation (GI) dikatakan berhasil jika rata-rata indikator hasil

    observasi mencapai nilai 3,2 dari rentang 1-4.

    3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang diajukan sebagai acuan

    atau tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa dengan

    penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

    (GI) jika ketuntasan siswa mencapai 90% dengan nilai ≥70.

    3.6. Teknik Analisis Data

    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data

    deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

    3.6.1. Deskriptif Kuantitatif

    Deskriptif kuantitatif merupakan teknik yang menganalisis data

    secara kuantitatif dengan menggunakan persen. Penyajian data

    kuantitatif bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai

    siswa selama proses pembelajaran. Peneliti juga menggunakan data

    berupa hasil belajar siswa pada pra siklus. Hal tersebut untuk

    mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I

    dan siklus II. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase

    keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya

    dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis

    pada setiap akhir siklus. Hasil analisis data dihitung dengan

    menggunakan statistik sederhana yaitu sebagai berikut:

    Nilai rata-rata =

    Penyajian perhitungan dalam bentuk persentase yaitu: P =

    x 100%

    (Annas 2012:43)

  • 50

    Keterangan:

    P = angka presentase

    = frekuensi yang sedang dicari presentasenya

    Number of Cases (Jumlah frekuensi/banyaknya individu)

    Menentukan persentase ketuntasan klasikal, dengan rumus sebagai

    berikut:

    Ketuntasan klasikal =

    x100%

    Hasil perhitungan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang

    dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu sebagai berikut:

    Tuntas = jika ketuntasan ≥ 70

    Tidak tuntas = jika ketuntasan < 70

    Pembuatan tabel ketuntasan dan ketidak tuntasan dapat dibuat

    rentang nilai untuk mempermudah membaca data. Untuk membuat

    data dengan rentang nilai menurut Subana (2000:39) , terlebih dahulu

    harus mengetahui banyaknya kelas dan interval kelas yang akan

    digunakan dengan cara berikut ini :

    Keterangan:

    K = banyaknya kelas

    n = banyaknya data (frekuensi)

    3,3 = bilangan konstan

    K = 1 + 3,3 log n

    P = 𝑹

    𝑲

  • 51

    Keterangan:

    P = panjang kelas (interval kelas)

    R = rentang/jangkauan (nilai maksimal - nilai minimal)

    K = banyaknya kelas

    3.6.2 Deskriptif Kualitatif

    Data deskriptif kualitatif merupakan data hasil observasi guru

    dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model

    kooperatif tipe Group Investigation (GI).