bab iii
Post on 03-Feb-2016
214 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
campuran (mixed methods design), penelitian metode campuran merupakan
penelitian yang melibatkan penggunaan dua metode, yaitu metode kuantitatif dan
metode kualitatif dalam studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode
ini dipandang lebih memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah
penelitian dari pada penggunaan salah satu di antaranya.1
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi
model eksplanatory sekuensial, yaitu pengumpulan data dan analisis data
kuantitatif pada tahap pertama diikuti dengan pengumpulan dan analisis data
kualitatif pada tahap kedua guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang
dilakukan pada tahap pertama. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan utama
(mayor approach) dan metode kualitatif adalah pendekatan pendukung
(secondary approach). Rancangan penelitian metode campuran eksplanatory
adalah sebagai berikut:2
QUAN (Data dan
Hasil) tidak lanjut
1 Brannen, Mixing Methods Qualitative and Quantitative Research (diterjemahkan oleh Nuktah Arfawie Kurde, dkk), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997), hal. 32.
2 John W.Creswell, Educational Research Planing Conduting And Evaluating Quantitative and Qualitative Research, (USA: Pearson Education.2008), hal. 557.
Qual (data dan hasil)
Metode kuantitatif yang digunakan yaitu metode eksperimen. Penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek.3 Penelitian eksperimen
mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat, dengan cara
membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan
dengan satu atu lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan denagnsatu
atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.4
Rancangan penelitian eksperimen yang peneliti gunakan adalah “Desain
pra dan post-eksperimen” dalam desain ini dibentuk kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Sebelum percobaan kedua kelompok dipelajari untuk
memperoleh data kuantitatif untuk membendingkannya. Kemudian diberi variabel
eksperimen kepada kelompok percobaan akan tetapi tidak kepada kelompok
kontrol. Dalam desain ini kedua kelompok di observasi dua kali, sehingga
diketahui keadaannya sebelum dan sesudah eksperimen.5 Secara singkat
rancangan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1: Rancangan Penelitian
Kelas Tes awal Perlakuan Tes akhir
Eksperimen
Kontrol
O1
O3
X
-
O2
O4
Sumber: Desain pra dan post-eksperiment6
3 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), h. 207.4 Ibid,...,h. 208.5 Prof. Dr. S. Nasution, M.A, Metode Research, (Jakarta: Bumi aksara, 2012), hal. 36.
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 125.
Keterangan: O1 = Skor tes awal kelas eksperimen
O3 = Skor tes awal kelas kontrol
O2 = Skor tes akhir kelas eksperimen
O4 = Skor tes akhir kelas control
X = treatment yang diberikan pada kelas eksperimen
- =
Penelitian eksperimen terdapat variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempergaruhi variabel lain.
Variabel tergantung (terikat) adalah variabel penelitian yang diukur untuk
mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Besarnya efek tersebut
diamati dari ada-tidanya, timbul-hilangnya, membesar-mengecilnya, atau
berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat perubahan pada variabel lain.
Adapun yang menjadi variabel bebas adalah pengaruh pembelajaran pendekatan
flow dan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan
siswa yang tidak mencapai ketetuntasan belajar dengan menggunakan pendekatan
flow tersebut. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan teknik wawancara.
B. Populasi dan Teknik Pemngambilan Sampel
Menurut suharsimi Arikunto, populasi adalaha seluruh subjek penelitian
sedangkan sampel sebagian atau wakil populasi yang diteliti.7 Setiap penelitian
selalu melibatkan objek, karena penetapan objek merupakan suatu hal yang
penting dalam suatu penelitian. Penelitian bertujuan mengambil kesimpulan
tentang objek itu secara keseluruhan. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
7 Suharsimi arikunto, prosedur penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006),h.108-109
adalah seluruh siswa kelas X MA Darul ‘Ulum Banda Aceh tahun ajaran
2014/2015 yang terdiri dari 4 kelas. Sedangkan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah siswa untuk kelas eksperimen yang akan diteliti kelas X-1
sebanyak 32 siswa.
Untuk keperluan pengumpulan data kualitatif diambil beberapa orang
siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab soal tes akhir, data ini diperoleh
memlalui wawancara. Dari sejumlah siswa yang mengalami kesulitan diambil 5
siswa dengan pertimbangan siswa tersebut paling banyak mengalam kesulitan dan
kesalahan dalam menjawab soal.
C. Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Hasil Tes
Tes merupakan sejumlah soal diberikan kepada siswa untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada materi trigonometri. Tes
yang terdiri dari pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum diterapkan
perlakuan. Tujuannya untuk melihat kemampuan awal siswa sebelum diberikan
perlakuan. Sedangkan posttest diberikan setelah diterapkan pembelajaran.
Tujuannyan untik melihat kemampuan pemecahan masalah siswa setelah
diterapkan pembelajaran.
Sebelum tes ini digunakan terlebih dahulu diadakan uji coba untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas instrument tes tersebut.
Setelah dilaksanakan uji coba kemudian dilakukan analisis butir soal tes
sebagai berikut:
a) Uji validitas isi
Valitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan
kesahilan sesuai instrument.8 Suatu tes disebut valid apabila tes tersebut dapat
mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur, jadi validitas itu merupakan
tingkat ketetapan tes dalam mengukur materi dan prilaku yang harus diukur.
Penghitungan validitas suatu soal dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:9
r xy=n∑ xy−(∑ x ) (∑ y )
√(n∑ x2−(∑ x )2)¿¿¿
Dengan
r xy = Koefesien korelasi
n = Banyaknya sampel data
X = Jumlah nilai variabel X
Y = Jumlah nilai Variabel Y
X2 = Jumlah kuadrat nilai variabel X
Y 2 = Jumlah kuadrat nilai variabel Y10
Setelah diketahui nilai r, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
perhitungan uji t dengan rumus sebagai berikut:
t hitung=r √n−2
√1−r 2
Keterangan :
8 Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian,…,h. 2119 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: raja Grafindo persada, 2009)
hal. 18110 Ibid., hal . 215
r = koefisien korelasi hasil r hitung
n = jumlah responden
Setelah didapat t hitung, maka langkah selanjutnya adalah mencari t tabel
dengan t tabel = t α( dk = n-2), dengan α = 0,05 kemudia membuat kesimpulan
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
1. Jika t hitung > t tabel, maka interpretasinya valid
2. Jika t hitung ≤ t tabel, maka interpretasinya tidak valid.
Rincian uji validitas tes hasil belajar matematika disajikan pada tabel 3.2
berikut ini.
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Tes Matematika
Nomor Soal t hitung t tabel Keterangan
1 5,67 2,074 Valid
2 3,70 2,074 Valid
3 7,67 2,074 Valid
4 5,02 2,074 Valid
Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil dari tabel di atas terlihat bahwa keempat soal tersebut
mempunyai interprestasi yang valid. Dengan demikian soal yang sudah
diujicobakan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b) Uji reliabilitas
Reabilita menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrument tersebut sudah baik. Suatu tes dikatakan mempunyai tarafkepercayan
yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dalam penelitian
ini tes hasil belajar yang peneliti gunakan adalah tes objektif dengan setiap
jawaban diberi skor 1, dan setiap jawaban salah diberi skor 0 sehingga untuk
menghitung tingkat reliabilitas tes ini digunakan rumus Kuder Richardson KR-20
yaitu :
r11=( nn−1 )( st
2−∑ pi q i
st2 )
Dengan
r11 = indeks reliabilitas instrument
n = banyaknya butir instrument
st2 = variansi total
pi = proporsi subjek yang menjawab benar pada butir ke-i
q i = 1- pi
Syarat soal dikatakan reliable jika r11 > 0.711
Interpretasi terhadap koefisien reabilitas yang diperoleh dapat dilihat pada
tebel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Interpretasi nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
0.80 < r 1,00 Sangat tinggi
0.60 < r 0,80 Tinggi
0.40 < r 0,60 Cukup
0.20 < r 0,40 Rendah
0.00 < r 0,20 Sangat rendah11 Budiyono, metodologi penelitian pendidikan (Surakarta: UNS Press), 2003, hal. 70
(Sumber : Sundayana)12
Berdasarkan hasil analisis menggunakan program anates versi 4.05 didapat
hasil reabilitas tes adalah 0,83 yaitu mempunyai interpretasi yang sangat tinggi.
Dengan demikian hasil tes matematika memiliki konsistensi yang bagus walaupun
dikerjakan oleh siapa saja.
c) Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkempuan tinggi dengan berkampuan rendah. 13 Suatu butir
soal mempunyai daya pembeda yang baik apabila butir soal tersebut mampu
membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa
yang mempunyai kemampuan yang rendah. Bagi soal yang dapat dijawab benar
oleh siswa yang mempunyai kemampuan yang tinggi maupun siswa yang
kemampuan yang rendah, maka soal tersebut tidak baik Karen asoal itu tidak
punya daya pembeda. Soal yang baik itu adalah soal yang hanya bisa dijawab oleh
siswa yang mempunyai kemampuan yang tinggi.
Sebelum menghitung daya pembeda setiap butir soal, terlebih dahulu
dilakukan dengan mengurutkan skor total siswa dari skor tertinggi sampai ke skor
terendah. Tujuan pengurutan skor ini yaitu untuk menentukan kelompok atas dan
kelompok bawah. Indek daya pembeda soal dihitung dengan rumus sebagai
berikut:12 Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, (Garut: STKIP Garut Press,
2010), hal. 7113 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
h. 211.
D p=¿ S A+SB
I A
Keterangan :
D p = Daya Pembeda
X A = Jumlah skor siswa kelompok atas
X B = Jumlah skor siswa kelompok bawah
I A = Jumlah skor ideal kelompok atas14
Kriteria daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
DP 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP 0,20 Jelek
0,20 < DP 0,40 Cukup
0,40 < DP 0,70 Baik
0,70 < DP 1,00 Sangat baik
(Sumber: Sundayana)15
Adapun rincian hasil uji daya pembeda soal tes matematika dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 3.5 Hasil uji Daya Pembeda soal tes matematika
14 Rostina Sundayana, Statistika Penelitian ..., h. 78
15
Ibid. ,hal. 78
Nomor Soal Daya Pembeda Interpretasi
1 0,48 Baik
2 0,44 Baik
3 0,61 Baik
4 0,50 Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda soal
adalah berinterpretasi baik.
d) Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang
memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan
tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:
p= BJ
Keterangan
P = indeks kesukaran
B = banyak peserta tes yang menjawab soal benar
J = jumlah seluruh peserta tes
Dalam penelitian ini soal tes yang dipakai jika 0.30 ≤ P ≤ 0.70.16
2. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah penulis mempelajari jawaban dari siswa.
Wawancara digunakan untuk menjaring data kualitatif sebanyak-banyaknya.
Kemudian hasil tes dianalisis untuk mengetahui kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal, kemudian ditentukan 5 orang siswa untuk diwawancara.
16 Suharsimi arikunto, dasar-dasar evaluasi pendidikan, (Jakarta: bumi antariksa, 2001) cet. 2 hal. 100-101
Wawancara dilakukan untuk menelusuri lebih jauh tentang kesulitan-
kesulitan siswa dalam memperlajari matematika dengan menggunakan pendekatan
flow.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Intrumen pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Perangkat pembelajaran
Perangakat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan lembar soal tes awal dan tes akhir
yang berupa soal-soal yang disusun menacu pada indikator yang telah ditetapkan
dab dikembangkan dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
2. Lembar Soal tes
Soal tes dimaksud disini adalah soal-soal yang akan diberikan peneliti
kepada siswa yang disusun dalam bentuk essay. Tes ini akan digunakan sebanyak
dua kali yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal diberikan sebelum pembelajaran
berlangsung yang disusun dalam bentuk essay berjumlah 4 butir soal dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dan pada pertuman terakhir
diberikan tes akhir yang disusun dalam bentuk essay yang berjumlah 4 butir soal.
3. Pedoman Wawancara
Penulis menyiapkan sejumlah pertanyaan semi terstruktur sebagai
wawancara. Wawancara dilakukan kepada siswa yang diajar dengan pembelajaran
pendekatan flow dan tidak mencapai ketetuntasan belajar matematika setelah
dilakukan tes akhir.
E. Teknik Analisi Data
1. Data Hasil Tes
Setelah data tes hasil belajar terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis dengan menggunakan statistik uji-t yang dibantu dengan program
SPSS versi 21. Adapun untuk analisis data digunakan langkah-langkah berikut ini:
a. Buat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama, langkah-
langkah yang harus di tempuh adalah dengan menentukan:
1. Rentang (R), yaitu data terbesar dikurangin data terkencil
2. Banyaknya kelas interval (K) dengan menggunakan aturan sturgen yaitu:
K= 1+(3,3) log n
3. Panjang kelas interval dengan rumus:
P = Rentang
Banyak kelas
Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama
dengan data terkecil atau nilai data yan lebih kecil dari data terkecil tetapi
selisinya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan.17
a. Menghitung rata-rata dengan rumus sebagai berikut:
x=∑ f i x i
∑ f i
(sumber: Sudjana)18
Keterangan : x = rataan
x i = data ke i
17 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 47.18 Ibid,h.70.
f i = frekuensi ke i
b. Menghitung varians (s) dapat digunakan rumus :
s2=n∑ f i x i
2−(∑ f i x i )2
n (n−1 ) ( Sumber: sudjana)19
Keterangan : s2 = standar devisi.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Perumusan hipotesis untuk uji
normalitas adalah sebagai berikut:
X2=∑i=1
k (O i−Ei )2
Ei
( Sumber: Sudjana)20
Keterangan : X2 = statistik chi-kuadrat
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H 0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H 1: sampel berasal dari populasi yang tidak bertribusi normal
Adapun kriterianya adalah
Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka sampel berdistribusi normal
Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka sampel tidak berdistribusi normal.
d. Uji Hipotesis
19 Ibid,h. 95.20 Ibid, h. 273.
Uji ini dilakukan untuk mengatahui hasil belajar siswa kelas eksperimen
dengan hasil belajar siswa kelas kontrol setalah masing-masing kelas diberikan
perlakuan yang berbeda. Uji yang dilakukan adalah uji-t.
Ada pun hipotensis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H 0 : μ1=μ2: hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pendekatan flow sama dengan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan pendekatan lain pada
materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas X MA
Darul ‘Ulum.
H 0 : μ1>μ2: hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pendekatan flow lebih baik dari hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan pendekatan lain pada
manteri sistem persamaan linier dua variabel di kelas X
MA Darul ‘ Ulum.
Untuk menguji hipontesi tersebut digunakan uji-t dengan rumus sebagai
berikut:
t=( x1−x2 )
s p √ 1n1
+ 1n2
Sedangkan sp2=
( n1−1 ) s12+ (n2−1 ) s2
2
n1+n2−2
Karena selisih rata-rata tidak dibicarakan disini maka d0= 0
Keterangan:
t = harga statistik yang dicari
x1 = rata-rata nilai tes mata pelajaran matematika pada kelompok
eksperimen
x2 = rata-rata tes mata pelajaran matematika pada kelompok control
s12 = variansi kelompok eksperimen
s22 = variansi kelompok control
n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 = jumlah siswa kelompok control.21
Untuk melihat nilai signifikasi uji independent sampel T Test dengan
menggunakan taraf signifikasi 5 % (∝=0,05¿, kriteria pengambilan keputusannya
adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak
2. Jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka H 0diterima
2. Wawancara
Teknik analisi data yang diguanakn dalam penelitian ini adalah analisis dat
kualitatif. Miles dan Huberman (dalam Sugiono) mengemukakan bahwa aktifitas
dalam analisi data kualitatif dilakukan secara interaktif sampai tuntas datanya dan
berlangsungnya terus menerus pada setiap tahap penelitian sampai jenuh. Aktifitas
dalam analisis data meliputi : 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) verifikasi/
penarikan kesimpulan.22
Langkah-langkah tahapan dalam menganalisis data kualitatif:
21 Budiyono, statistika untuk penelitian (surakarta: UNS Press), 2004, hal. 15122 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 91.
1. Mereduksi data, kegiatan yang mengacu pada prose menyeleksi,
menyederhanakan, mengelompokkan, mengabstraksikan, dan
mentranformasikan data mentah yang tertulis dan direkam dalam
catatan laporan
2. Menyajikan data, menulis laporan dan metransformasikan data mentah
sehingga memungkinkan menafsirkan, memberikan makna dan
pengertian
3. Menyimpulkan data, menarik kesimpulan dari data yang telah
ditentukan.23
Kegiatan yang dilakukan setelah pengumpulan data adalah membuat
transkrip seluruh hasil wawancara. Hasil transkrip tersebut direduksi, hal yang
tidak berkaitan dengan tujuan penelitian dibuang dari transkrip. Data hasil reduksi
dianalisis untuk ditarik kesimpulan.
23 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 91.
top related