bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. variabel ...repository.ump.ac.id/1867/2/yuni astuti -...
Post on 03-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Variabel Fundamental
Menurut Jogiyanto (2009), analisis fundamental atau analisis
perusahaan merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik dengan
menggunakan data keuangan perusahaan. Variabel fundamental
merupakan variabel yang digunakan dalam analisis fundamental yang
berupa data keuangan perusahaan dan kinerja keuangan suatu perusahaan.
Variabel fundamental perusahaan dalam penelitian ini diukur oleh
profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur aktiva.
a. Profitabilitas
Profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan dari penjualan barang dan jasa yang diproduksinya.
Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu yang
dipertimbangkan dalam kebijakan struktur modal. Ada empat rasio
profitabilitas yaitu : Basic Earnings Power, Profit Margin, Return On
Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)
Basic Earnings Power merupakan rasio yang mengukur
kemampuan aset perusahaan menghasilkan laba operasi perusahaan.
Karena hasil operasi yang ingin diukur maka digunakan laba sebelum
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
10
bunga dan pajak (EBIT). Aset yang digunakan adalah aset-aset yang
operasional. Kalau ada aset non operasional, aset ini perlu dikeluarkan
dari perhitungan. Karena dalam perhitungan digunakan angka-angka
yang berasal dari laporan laba rugi (EBIT) dan dari neraca (total aset
operasional) (Husnan, 2015).
Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
bisa dilihat secara langsung pada analisis common size untuk laporan
laba rugi (baris paling akhir). Rasio ini bisa diinterprestasikan juga
sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran
efisiensi) diperusahaan pada periode tertentu.
Return On Assets merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang
tertentu. ROA juga sering disebut sebagai ROI (Return On
Investment).
Return On Equity (ROE) rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.
Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang
pemegang saham (Hanafi, 2016).
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan (size) merupakan suatu indikator yang
menunjukkan kekuatan finansial perusahaan. Ukuran perusahaan
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
11
dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin
besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula
perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal
maupun eksternal (Hermuningsih, 2012). Namun pada saat yang sama
perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi
ketidakpastiaan yang lebih besar, yang cenderung mengurangi
keinginan untuk menggunakan utang.
Ukuran perusahaan bisa dijadikan acuan untuk menilai
kemungkinan kegagalan perusahaan seperti :
a. Biaya kebangkrutan adalah fungsi yang membatasi nilai
perusahaan.
b. Perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka melakukan
diversifikasi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil
dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut lebih kecil.
c. Struktur Aktiva
Aset atau aktiva adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh
perusahaan. Aktiva dapat digolongkan menjadi aktiva tetap, aktiva
tidak berwujud, dan aktiva lain-lain. Penggolongan ini yang kemudian
disebut struktur aktiva (Alifiya, 2016). Struktur aktiva
menggambarkan sebagian jumlah aktiva yang dapat dijadikan jaminan
(collateral value of assets). Brigham dan Houston (2009:624)
menyatakan bahwa secara umum perusahaan memiliki aktiva yang
sesuai sebagai jaminan akan lebih mudah untuk mendapatkan hutang.
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
12
2. Struktur Modal
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal
pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen,
dan utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham
preferen dan saham biasa. Maka dapat disimpulkan bahwa pimpinan per
usahaan dalam hal ini manajer keuangan harus dapat mencari bauran
pendanaan (financing mix) yang tepat agar tercapai struktur modal yang
optimal yang secara langsung akan mempengaruhi nilai perusahaan
(Sjahrial, 2009).
Teori struktur modal selalu mengalami perkembangan karena
adanya beberapa pendapat yang berbeda tentang teori struktur modal.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa teori tentang struktur modal
(Sjahrial, 2009) :
a. Teori Struktur Modal Tradisional
Teori struktur modal tradisional terdiri dari 3 pendekatan yaitu:
1) Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)
Mengasumsikan bahwa investor mengkapitalisasi atau menilai
laba perusahaan dengan tingkat kapitalisasi yang konstan dan
perusahaan dapat meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat
biaya utang yang konstaan pula. Karena tingkat kapitalisasi dan
tingkat biaya utang konstan maka semakin besar jumlah utang
yang digunakan perusahaan, biaya modal rata-rata tertimbang
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
13
semakin kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin
besar dan nilai perusahaan akan meningkat.
2) Pendapatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income
Approach)
Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang
konstan berapapun tingkat utang yang digunakan oleh perusahaan.
Pertama, diasumsikan bahwa biaya utang konstan seperti halnya
dalam pendekatan laba bersih. Kedua, penggunaan utang yang
semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai
peningkatan risiko perusahaan. Oleh karena itu, tingkat
keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan
meningkat sebagai akibat meningkatnya risiko perusahaan.
3) Pendekatan Tradisional (Traditional Approach)
Pendekatan ini paling banyak dianut oleh para praktisi dan para
akademisi. Mereka memilih diantara kedua pendekatan diatas.
Pendekatan ini mengasuksikan bahwa hingga suatu leverage
tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga
baik tingkat biaya utang maupun tingkat kapitalisasi relatif
konstan. Namun demikian setelah leverage atau rasio utang
tertentu, biaya utang dan biaya modal sendiri meningkat.
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
14
b. Teori Struktur Modal Modern
Teori struktur modal modern ini terdiri dari :
1) Model modigliani-miller (MM) tanpa pajak
Pada tahun 1958 Franco Modigliani dan Metron Miller
mengajukan suatu teori yang ilmiah tentang struktur modal
perusahaan. Teori mereka menggunakan beberapa asumsi:
a) Risiko bisnis perusahaan diukur dengan deviasi standar laba
sebelum pajak (EBIT).
b) Investor memiliki pengharapan yang sama tentang EBIT
perusahaan di masa mendatang.
c) Saham dan obligasi diperjualbelikan di suatu pasar modal yang
sempurna. Adapun kriteria pasar modal yang efisiensi adalah:
(1) Informasi selalu tersedia bagi semua investor dan dapat
diperoleh tanpa biaya.
(2) Tidak ada biaya transaksi dan investor bersikap rasional.
(3) Investor dapat melakukan diversifikasi investasi secara
sempurna.
(4) Tidak ada pajak penghasilan perorangan maupun pajak
penghasilan perusahaan.
(5) Investor baik individu maupun institusi dapat meminjam
dengan tingkat bunga yang sama seperti halnya perusahaan
sebesar tingkat bunga bebas risiko.
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
15
d) Seluruh aliran kas adalah perpetuitas (sama jumlahnya setiap
periode hingga waktu tak terhingga), dengan kata lain
pertumbuhan perusahaan adalah nol atau EBIT selalu sama.
Teori ini mengemukakan 3 preposisi yaitu:
(1) Preposisi 1
MM berpendapat bahwa nilai setiap perusahaan tidak lain
merupakan kapitalisasi laba operasi bersih yang
diharapkan atau expected net operating income
(NOL=EBIT) dengan tingkat kapitalisasi konstan yang
sesuai dengan tingkat risiko perusahaan.
(2) Preposisi 2
Preposisi kedua ini MM berpendapat bahwa biaya modal
sendiri perusahaan yang memiliki leverage adalah sama
dengan biaya modal sendiri perusahaan yang tidak
memiliki leverage ditambah dengan premi risiko. Besar
kecilnya premi risiko tergantung atas selisih antara biaya
modal sendiri dan biaya utang perusahaan yang tidak
memiliki leverage dikalikan dengan besarnya utang. Jadi
jika utang yang digunakan bertambah, risiko perusahaan
juga bertambah sehingga biaya modal sendiri atau
keuntungan yang disyaratkan pada modal sendiri juga
bertambah.
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
16
(3) Preposisi 3
Preposisi ketiga menyatakan bahwa perusahaan seharusnya
melakukan investasi proyek baru sepanjang nilai
perusahaan meningkat paling tidak sebesar biaya investasi.
2) Modal Modigliani-Miller (MM) dengan pajak
Tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebagai lanjutan teori MM
tahun 1958. Asumsi yang diuabh adalah adanya pajak terhadap
penghasilan-penghasilan perusahaan (corporate income taxes).
Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa penggunaan
utang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena
biaya bunga utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran
pajak.
3) Model Miller
Tahun 1976, Miller menyajikan suatu teori struktur modal yang
juga meliputi pajak untuk penghasilan pribadi. Pajak pribadi ini
adalah pajak penghasilan dari saham dan pajak penghasilan dari
obligasi.
4) Financial Distress dan Agency Cost
Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami
kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Jika perusahaan
mengalami kebangkrutan, maka akan timbul biaya kebangkrutan
(bankcruptcy costs) yang disebabkan oleh keterpaksaan menjual
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
17
aktiva dibawah harga pasar, baiay likuiditas perusahaan, rusaknya
aktiva tetap dimakan waktu sebelum terjual dan sebagainya.
Agency cost atau biaya keagenan adalah biaya yang timbul karena
perusahaan menggunakan utang dan melibatkan hubungan antara
pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor.
5) Model Trade Off
Trade off theory telah mempertimbangkan berbagai faktor seperti
corporate tax, biaya kebangkrutan dan personal tax dalam
menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih struktur modal
tertentu (Husnan, 2015). Model trade off theory tidak dapat
menentukan secara tepat struktur modal yang optimal, namun
model tersebut memberikan konstribusi penting yaitu:
a) Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya
menggunakan sedikit hutang.
b) Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih
banyak menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang
membayar pajak rendah.
6) Teori Informasi Tidak Simetri
Awal dekade 1950-an, Gordon Donaldson dari Harvard University
mengajukan teori tentang informasi yang tidak simetris.
Asymmetric Information adalah kondisi dimana suatu pihak
memiliki informasi yang lebih banyak dari pihak lain. Karena
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
18
Asymmetric Information, manajemen perusahaan tahu lebih
banyak tentang perusahaan dibanding investor di pasar modal.
3. Nilai Perusahaan
Menurut Weston dan Copeland tujuan utama perusahaan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan. Memaksimalkan nilai perusahaan
mempunyai makna yang lebih luas, tidak hanya sekedar memaksimalkan
laba perusahaan (Anindyati, 2011). Pernyataan ini dapat diterima
kebenarannya atas dasar beberapa alasan yaitu:
a. Memaksimalkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu
terhadap nilai uang. Dana yang diterima pada tahun ini bernilai lebih
tinggi daripada dana yang diterima sepuluh tahun yang akan datang.
b. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai risiko
terhadap arus pendapatan perusahaan.
c. Mutu dari arus kas dana diharapkan diterima di masa datang mungkin
beragam.
Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja
perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap
perusahaan. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas
perusahaan ditambah nilai pasar hutang. Dengan demikian, penambahan
dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat
mencerminkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat menggambarkan
keadaan perusahaan, dengan baiknya nilai perusahaaan maka perusahaan
akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
19
nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat
yang ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada
pemegang saham (Hermuningsih, 2012).
B. Hasil penelitian terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam
penelitian ini. Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel
fundamental, struktur modal dan nilai perusahaan dapat dilihat pada tabel 2.1
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Ringkasan Hasil Penelitian terdahulu
No Peneliti
(Tahun
Penelitian)
Variabel Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
1. Sri
Hermuningsih
(2012)
Jurnal
Ekonomi
UST.Vol 16
No 2, Juli
2012, hal
232-242.
Pengaruh
Profitabilitas, Size
terhadap Nilai
Perusahaan dengan
Struktur Modal
sebagai Variabel
Intervening
Analisis
Structural
Equation
Model
Profitabilitas
berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
struktur modal.
Size berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
struktur modal.
Struktur modal
berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Struktur modal
dapat memediasi
hubungan antara
profitabilitas
terhadap nilai
perusahaan.
Struktur modal
dapat memediasi
hubungan antara
size terhadap nilai
perusahaan
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
20
2. Dessy Handa
Sari, Atim
Djazuli, Siti
Aisjah (2013)
Jurnal
Aplikasi
Manajemen.
Vol 11.
Nomor 1
Maret 2013.
Determinan
Struktur Modal
dan Dampaknya
terhadap Nilai
Perusahaan (Studi
pada Perusahaan
Makanan dan
Minuman di Bursa
Efek Indonesia)
Analisis
Two
Stage
Least
Square
Profitabilitas
berpengaruh
terhadap struktur
modal.
Ukuran perusahaan
berpengaruh
terhadap struktur
modal.
Pertumbuhan tidak
berpengaruh
terhadap struktur
modal.
Struktur Aktiva
tidak berpengaruh
terhadap Struktur
Modal.
Non debt tax shield
tidak berpengaruh
terhadap struktur
modal
Struktur modal
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
3. Prastyo
Utomo,
Djumahir
(2013)
Jurnal
Aplikasi
Manajemen
Vol. 11,
2013.
Pengaruh Variabel
Fundamental
terhadap Struktur
Modal dan
Dampaknya
terhadap Nilai
perusahaan (studi
pada perusahaan
tekstil yang Go-
Public di
Indonesia)
Analisis
regresi
dua tahap
Profitabilitas
berpengaruh
positif signifikan
terhadap struktur
modal.
Ukuran perusahaan
berpengaruh
positif signifikan
terhadap struktur
modal.
Peluang
pertumbuhan tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
struktur modal.
Struktur aktiva
berpengaruh
positif signifikan
terhadap struktur
modal.
NDTS tidak
berpengaruh
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
21
signifikan terhadap
struktur modal.
Volatilitas laba
berpengaruh
positif signifikan
terhadap struktur
modal.
Struktur modal
berpengaruh
negatif dan
signifikan.
4. Dwi Retno
Wulandari
(2013)
Jurnal
Akuntansi,
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Negeri
Semarang,
Indonesia.
ISSN 2252-
6765
Pengaruh
Profitabilitas,
Operating
Leverage,
Likuiditas terhadap
Nilai Perusahaan
dengan Struktur
Modal sebagai
Intervening
Analisis
regresi
linier
berganda
dengan
path
analysis
Profitabilitas
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Operating
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Likuiditas tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Profitabilitas
berpengaruh
terhadap struktur
modal.
Operating leverage
berpengaruh
terhadap struktur
modal.
Likuiditas tidak
berpengaruh
terhadap struktur
modal.
Struktur modal
tidak dapat
memediasi
hubungan
profitabilitas
terhadap nilai
perusahaan.
Struktur modal
tidak dapat
memediasi
hubungan
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
22
operating leverage
terhadap nilai
perusahaan.
Struktur modal
tidak dapat
memediasi
hubungan
likuiditas terhadap
nilai perusahaan.
C. Kerangka pemikiran
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Brigham & Houston (2009) menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap struktur modal, dimana perusahaan yang memiliki
keuntungan yang sangat tinggi atas investasi akan menyebabkan
penurunan struktur modal karena menggunakan hutang yang relatif
sedikit. hal ini sesuai dengan teori pecking order yang dikembangkan oleh
Myers dalam penelitian Prastyo (2013) menyatakan bahwa perusahaan
akan lebih mengutamakan pendanaan yang berasal dari laba ditahan
(internal) sebelum menggunakan hutang dan menerbitkan saham baru.
Berdasarkan penjelasan diatas menunjukkan bahwa profitabilitas
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pendanaan atau struktur modal perusahaan.
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang
dipertimbangkan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan
pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi ukuran atau besarnya asset
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
23
perusahaan (Hermuningsih, 2016). Berdasarkan uraian diatas maka
ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal.
3. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
Struktur aktiva biasanya akan menentukan struktur utang jangka
panjang maupun jangka pendek dalam perusahaan. Perusahaan yang
bergerak dalam sektor manufaktur akan dapat dipastikan mempunyai
perputaran persediaan bahan baku dalam jangka waktu yang pendek,
sehingga menggunakan pinjaman jangka pendek dalam membiayai
investasinya dikutip dari Hanafi dan Halim (2000) dalam penelitian
Alifiyah (2016). Berdasarkan penjelasan tersebut struktur aktiva
berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
4. Pengaruh Profitabiltas terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena
profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai
prospek yang baik di masa yang akan datang. Setiap badan usaha akan
selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi
tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan
usaha tersebut akan lebih terjamin. Berdasarkan uraiana diatas maka
profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
24
5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki oleh
perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.
Jika perusahaan memiliki total aset yang besar, pihak manajemen lebih
leluasa dalam mempergunakan aset yang ada diperusahaan tersebut. Jika
dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam
mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan (Suharli,
2006) dalam penelitian Prasetia dkk (2014). Berdasarkan uraian diatas
maka ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan.
6. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Nilai Perusahaan
Struktur aktiva menggambarkan sebagaian jumlah aktiva yang
dapat dijadikan jaminan (collateral value of assets). Brigham & Houston
(2009) menyatakan bahwa secara umum perusahaan yang meiliki aktiva
yang sesuai sebagai jaminan akan lebih mudah mendapatkan hutang.
Berdasarkan uraian diatas maka dari itu struktur aktiva berpengaruh
positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
7. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Struktur modal yang menunjukkan perbandingan antara modal
eksternal jangka panjang dengan modal sendiri, merupakan aspek yang
penting bagi setiap perusahaan karena mempunyai efek langsung terhadap
posisi finansial perusahaan. Perusahaan yang memiliki aktiva berwujud
cukup besar, cenderung menggunakan hutang dalam proporsi yang lebih
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
25
besar dibandingkan perusahaan dengan aktiva tak berwujud besar
meskipun yang terakhir ini memilik kesempatan tumbuh lebih baik. Hal
ini mudah dipahami karena perusahaan yang hanya memiliki good will
namun tidak didukung oleh aktiva berwujud yang cukup, sulit diprediksi
prospek kinerjanya (Sri Hermuningsih, 2013). Berdasarkan penjelasan
tersebut maka dari itu struktur modal berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan.
8. Pengaruh Struktur Modal dalam Memediasi Hubungan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian dari Sri Hermuningsih (2012)
menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh tidak langsung
terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa struktur modal dapat
memediasi hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
9. Pengaruh Struktur Modal dalam Memediasi Hubungan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian dari sri hermuningsih (2012)
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh tidak
langsung terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti struktur modal
merupakan variabel mediasi bagi ukuran perusahaan yang mempengaruhi
nilai perusahaan.
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
26
10. Pengaruh Struktur Modal dalam Memediasi Hubungan Struktur Aktiva
terhadap Nilai Perusahaan.
Menurut Riyanto (2013), perusahaan yang sebagian besar
aktivanya berasal dari aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan
kebutuhan dananya dengan utang. Perusahaan dengan jumlah aktiva tetap
yang besar dapat menggunakan utang lebih banyak karena aktiva tetap
dapat dijadikan jaminan baik atas pinjaman-pinjaman perusahaan.
Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditujukan oleh perbandingan hutang jangka
panjang terhadap modal sendiri (Martono, 2012). Berdasarkan teori
tersebut maka struktur modal dapat memediasi hubungan antara struktur
aktiva terhadap nilai perusahaan.
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
27
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pemikiran teoritis dapat
digambarkan sebagai berikut:
Keterangan
: Pengaruh Langsung
: Pengaruh tidak langsung (melalui mediasi)
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka hipotesis dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal.
H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal.
Profitabilitas
(X1)
Ukuran
Perusahaan (X2)
Struktur Aktiva
(X3)
Struktur
Modal (Z)
Nilai
Perusahaan
(Y)
H1 (+)
H7 (+)
H4(+)
H5 (+) H2 (+)
H3
(+)
H6 (+)
H8
H 9
H10
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
28
H3 : Struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal.
H4 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan.
H6 : Struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
H7 : Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
H8 : Struktur modal memediasi hubungan antara profitabilitas terhadap
nilai perusahaan.
H9 : Struktur modal memediasi hubungan antara ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan.
H10 : Struktur modal memediasi hubungan antara struktur aktiva terhadap
nilai perusahaan.
PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017
top related