bab ii tinjauan pustaka a. kontribusi masyarakatrepository.ump.ac.id/8621/3/uswatun khasanah_bab...
Post on 18-Jan-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kontribusi Masyarakat
1. Pengertian Kontribusi Masyarakat
Menurut KBBI, Kontribusi menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah sumbangan atau pemberian, jadi kontribusi adalah
pemberian andil setiap kegiatan, peranan, masukan, ide dan lainnya.
Sigalingging (2016: 118). Kontribusi adalah pendorong evolusi
yang memicu orang untuk membantu orang lain dalam komunitas. Hal
ini menuntun kesuksesan kelompok meskipun yang memberi
kontribusi tidak selalu mendapat manfaat langsung dari upaya yang
mereka lakukan.
Hartomo (2008: 90). Masyarakat adalah kelompok manusia
yang telah lama bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dan
mempunyai aturan (undang-undang) untuk mengatur tata hidup
mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama.
Latif (2009: 33). Masyarakat bisa diartikan sebagai sekumpulan
orang yang hidup disuatu wilayah yang memiliki aturan atau norma
yang mengatur hubungan satu sama lain.
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpukan
bahwa kontribusi masyarakat ialah pemberian yang diberikan oleh
6
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
7
seseorang atau sekelompok orang berupa bantuan baik berupa materi
maupun non materi yang sifatnya meringankan beban orang lain.
2. Macam-macam Kontribusi
Adapun macam-macam kontribusi menurut Anne Ahira dalam
jurnal Yudi Bakti Nagarai (2012) yaitu :
a. Kontribusi yang bersifat materi, hal yang bersifat materi misalnya
seorang individu memberikan uang, makanan, pakaian, dan lainnya
sebagai bantuan terhadap pihak lain demi kebaikan bersama.
b. Kontribusi yang bersifat tindakan, yaitu berupa perilaku yang
dilakukan oleh individu yang kemudian memberikan dampak baik
positif maupun negatif terhadap pihak lain.
c. Kontribusi yang bersifat pemikiran, yaitu seseorang memberikan
bantuannya kepada orang lain dalam bentuk pemikirannya,
misalnya orang tersebut mendalami bidang ilmu keagamaan lalu ia
memberikan kontribusinya dalam bentuk menularkan ilmunya
dengan orang lain.
d. Kontribusi yang bersifat profesionalisme, yaitu apabila seseorang
memiliki ketrampilan dalam bidang tertentu dapat ditularkan
kepada orang yang dianggap perlu mendapatkan ilmu tersebut, agar
nantinya dapat bermanfaat.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa,
kontribusi dapat berupa materi dan non materi serta bisa juga sebuah
profesionalisme, pemikiran, ide atau ilmu yang kita berikan kepada
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
8
orang lain, maupun tindakan kita untuk membantu orang lain pun
termasuk dalam sebuah kontribusi yang sifatnya membantu atau
menolong orang yang membutuhkan.
B. Kegiatan Keagamaan
1. Pengertian Kegiatan Keagamaan
Menurut KBBI, Kegiatan atau aktivitas adalah salah satu
kegiatan atau keaktifan kerja yang dilaksanakan dalam setiap bagian di
perusahaan. Sedangkan Keagamaan adalah hal yan berhubungan
dengan agama. Kegiatan keagamaan adalah suatu aktivitas yang
berhubungan dengan bidang keagamaan dalam kegiatan masyarakat di
kehidupan sehari-hari.
Istiqomah (2017: 29). Kegiatan keagamaan adalah segala
aktivitas yang ada hubungannya dengan agama, baik berupa
kepercayaan maupun nilai-nilai yang menjadi rutinitas dalam
kehidupan dan menjadi pedoman dalam menjalani hubungan kepada
Allah swt dan lingkungan sekitar.
Afifuddin (2014: 1). Kegiatan keagamaan adalah forum
pembelajaran keagamaan yang dipandu oleh tokoh agama, yang
dilaksanakan secara rutin dan sukarela, kegiatan keagaamaan yang
dapat dilakukan dimasyarakat misalnya seperti majelis ta’lim,
pengajian, dan lain sebagainya.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
9
Jadi kegiatan keagamaan adalah segala kegiatan yang
dilakukan oleh manusia secara rutin baik dalam bentuk majelis ataupun
perorangan yang berkaitan dengan agama yang dianutnya dengan
tujuan mendapatkan ridha Allah swt.
2. Macam-macam Kegiatan Keagamaan
Adapun macam-macam kegiatan keagamaan secara umum yaitu :
a) Doa
1) Pengertian Doa
Abdullah (2014: 119). Doa adalah bentuk sebuah
permohonan makhluk kepada Sang Khaliq (Maha Pencipta).
Dengan berdoa seseorang mengakui keterbatasan dan
kelemahannya atau bisa juga karena kepasrahan makhluk
kepada Sang Khaliq atau bisa juga berarti ritual ibadah. Dengan
demikian doa merupakan salah satu ritual ibadah penghambaan
kepada Allah swt.
Isa (2006: 1). Doa merupakan dzikir kepada Allah swt,
bahkan doa lebih dalam daripada hanya sekedar dzikir atau
ingat kepada Allah. Doa juga berarti aktivitas ibadah kepada
Allah swt.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa doa merupakan bentuk komunikasi antara manusia
(makhluk-Nya) dengan Sang Pencipta yaitu Allah swt baik
dalam bentuk permohonan maupun dalam bentuk ibadah.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
10
2) Macam-macam Doa
Musyafa (2014: 43-45). Menurut apa yang pernah
diuraikan oleh Muhammad Washito Abu Fawas, para ulama
telah membagi doa menjadi dua macam, yaitu doa ibadah dan
doa permohonan sebagai berikut :
(a) Doa Ibadah
Doa Ibadah adalah memohon pahala kepada Allah
swt dengan lantaran melakukan amal-amal kebaikan dan
melakukan kewajiban serta sunnah sesuai ketentuan Allah
swt dengan menginginkan balasan kebaikan dan diampuni
dosa-dosanya oleh Allah swt. Adapun yang termasuk dalam
doa ibadah yaitu, syahadat, sholat, mengeluarkan zakat dan
sedekah, menjalankan ibadah puasa, menyembelih hewan
qurban, melaksanakan haji (bagi yang mampu),
memperbanyak istighfar, menyantuni anak yatim dan lain-
lain.
(b) Doa Permohonan
Doa Permohonan adalah aktivitas kita sebagai
seorang hamba untuk memohon apa saja yang membawa
manfaat dan kebaikan, ataupun tercegahnya keburukan dan
kemudaratan, serta memohon dan menyampaikan segala
kebutuhan yang diinginkan.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
11
Berdasarkan penjelasan diatas, doa dapat dibagi
menjadi dua yaitu doa dalam bentuk ibadah dan doa dalam
bentuk permohonan. Keduanya memiliki arti yang sama yaitu
bentuk komunikasi antara makhluk dan Sang Penciptanya.
3) Adab Berdoa
Sambas (2003: 41-42). Apabila seseorang hendak
mendoa, memohonkan sesuatu yang dihajatkan kepada Allah,
hendaklah ia melakukan doa itu sebaik-baiknya dan secermat-
cermatnya, dengan memelihara adab doa seperti dibawah ini :
(a) Pada waktu yang baik dan mulia, seperti pada hari ‘Arafah,
bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga yang akhir dari
malam dan pada waktu sahur.
(b) Dalam keadaan yang mulia, seperti ketika bersujud dalam
sembahyang, ketika berhadapan dengan musuh dalam
pertempuran, ketika hujan turun, sebelum melakukan
sembahyang dan sesudahnya, ketika jiwa sedang tenang
dan bersih dari segala gangguan setan, dan ketika
menghadap Ka’bah.
(c) Dengan menghadap Kiblat
(d) Merendahkan suara
(e) Jangan bersajak, tetapi cukup dengan kata-kata biasa,
sederhana, sopan dan tepat megenai apa yang dihajati.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
12
(f) Bersikap khusuk dan thadarru’, yakni merasakan
kebesaran dan kehebatan Allah dalam jiwa kita yang halus.
(g) Mengokohkan kepercayaan bahwa doa itu akan
diperkenankan Allah dan tidak merasa gelisah jika doa itu
tidak diperkenankanNya.
(h) Mengulang-ulang doa tersebut dua tiga kali, khususnya doa
yang berkaitan dengan sesuatu yang sangat diutamakan atau
diinginkan sekali.
(i) Menyebut (Memuji) Allah pada permulaannya.
(j) Bertobat sebelum berdoa dan menghadapkan diri dengan
sesungguhnya kepada Allah.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
jika seseorang akan memanjatkan doa kepada Allah swt,
hendaknya menggunakan adab-adab yang baik dalam berdoa
dan menggunakan kata-kata yang baik serta waktu-waktu
tertentu.
b) Shalat
1) Pengertian Shalat
Al Mahfani (2008: 47). Shalat menurut syariat islam
adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta dengan
syarat dan rukun tertentu. shalat merupakan amal ibadah yang
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
13
pertama kali dihisab kelak di akhirat, jika baik shalatnya maka
baik pula amal ibadah yang lain, begitu sebaliknya.
Yunus (2-012: 3) dalam jurnalnya, Sholat merupakan
ibadah yang pokok dalam Islam. Tidak ada orang yang
mengaku Islam, tetapi tidak melakukan sholat. Sebab, jika
orang tersebut nyata tidak melakukan sholat, maka ia bias
dikatakan sebagai orang kafir. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa ibadah sholat merupakan ibadah yang
sangat penting.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan shalat
merupaan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat islam
setiap hari, sebagai bentuk komunikasi antara makhluk dan
Sang Pencipta, berupa permohonan, doa yang dipanjatkan o;eh
manusia kepada Allah swt.
2) Rukun Shalat
Farichi (2007: 63). Rukun shalat adalah segala sessuatu
yang harus dikerjakan dalam melaksanakan shalat, apabila
tidak dikerjakan maka shalatnya tidak sah. Adapun yang
termasuk rukun shalat yaitu :
(a) Niat
(b) Berdiri bagi yang mampu
(c) Takbiratul ihram
(d) Membaca surat Al-Fatihah
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
14
(e) Rukuk
(f) Iktidal
(g) Sujud dua kali
(h) Duduk diantara dua sujud (duduk iftirasy)
(i) Duduk akhir (duduk tawaruk)
Berdasarkan yang telah disebutkan diatas tentang rukun
shalat, maka dapat disimpilkan bahwa jika seseorang akan
mengerjakan shalat hendaknya melaksanakan rukun shalat
secara runtut tertib, Karena jika salah satu rukun shalat tidak
dikerjakan maka shalatnya tidak sah.
3) Kedudukan Shalat
Jamaluddin (2008: 43). Shalat memiliki arti penting dan
kedudukan yang sangat istimewa, kedudukan shalat antara lain:
(a) Shalat merupakan ibadah yang pertama kali diwajibkan
oleh Allah.
(b) Shalat merupakan tiang agama.
(c) Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada
hari kiamat.
Berdasarkan dari ketiga arti penting yang telah
disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa semua ibadah
baik yang wajib ataupun sunnah harus dilakukan oleh manusia,
namun ibadah yang wajib dan pertama kali dihisab adalah
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
15
shalat maka dari itu tidak boleh ditinggalkan. Karena shalat
merupakan tiang agama dan merupakan amalan yang pertama
kali dihisab di hari akhir.
c) Shalat Dhuha
1) Pengertian Shalat Dhuha
Khoerunnisa (2015: 60). Shalat Dhuha merupakan
shalat sunnah yang dilakukan setelah terbitnya matahari sampai
menjelang masuk waktu Dzuhur. Waktunya dimulai ketika
matahari tampak tampak kurang lebih setinggi tombak dan
berakhir sampai tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) sekitar
jam 07.00 sampai jam 10.00 waktu setempat.
2) Tata Cara Shalat Dhuha
Khoerunnisa (2015: 61-62). Mengerjakan Shalat Dhuha
sama dengan mengerjakan Shalat Fardhu, baik dari bacaannya
maupun mengerjakannya. Tata caranya yaitu sebagai berikut :
(a) Niat dalam hati berbarengan dengan takbiratul ihram.
(b) Membaca doa iftitah.
(c) Membaca surat Al-Fatihah.
(d) Membaca satu surat yang ada dalam Al-Quran. Afdholnya
raka’at pertama surat Asy Syams dan raka’at kedua surat
Adh Dhuha.
(e) Saat ruku dengan membaca tasbih sebanyak tiga kali.
(f) I’tidal dan membaca bacaannya.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
16
(g) Sujud pertama dengan membaca tasbih sebanyak tiga kali.
(h) Duduk diantara dua sujud dengan membaca bacaannya.
(i) Sujud kedua dengan membaca tasbih sebanyak tiga kali.
(j) Setelah selesai rakaat pertama, lakukan rakaat kedua
sebagaimana caranya sama seperti yang diatas, kemudian
Tasyahud akhir setelah selesai maka membaca salam dua
kali.
Berdasarkan tata cara Shalat Dhuha yang telah
disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tata cara
pelaksanaan Shalat Dhuha sama dengan pelaksanaan Shalat
Fardhu, hanya saja aja doa khusus yang lebih afdhol dibaca
ketika shalat dhuha dan doa lain setelah sholat dhuha.
3) Keutamaan Shalat Dhuha
Al-Mahfani (2008: 19). Menunaikan Shalat Dhuha
selain sebagai wujud kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya,
juga sebagai perwujudan syukur dan taqwa kepada Allah.
Apapun amal ibadah yang disyariatkan akan mengandung
banyak keutamaan dan hikmah. Diantara keutamaan Shalat
Dhuha adalah sebagai berikut :
(a) Shalat Dhuha adalah sedekah.
(b) Shalat Dhuha sebagai nvestasi amal cadangan.
(c) Ghanimah (Keuntungan) yang besar.
(d) Dicukupi kebutuhan hidupnya.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
17
(e) Pahala haji dan umrah.
(f) Diampuni semua dosanya walaupun sebanyak buih di laut.
(g) Istana di Syurga.
d) Shalat Jumat
1) Pengertian Shalat Jumat
Al-Mahfani (2016: 351). Shalat Jumat yaitu shalat dua
rakaat yang dikerjakan secara berjamaah pada waktu Dzuhur di
hari Jumat dan diawali dengan dua khutbah . hukumnya
fardu’ain bagi tiap-tiap muslim dewasa, merdeka, sehat, dan
bermukim (tidak sedang bepergian).
2) Syarat Wajib Shalat Jumat
Hamdi (2016: 352). Sebelum seseorang melaksanakan
shalat Jumat ada beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi
agar shalat Jumatnya sah. Berikut beberapa sayarat wajib shalat
Jumat yaitu :
(a) Islam
(b) Baligh (dewasa), anak-anak tidak diwajibkan shalat jumat
(c) Berakal, orang gila tidak wajib shalat jumat
(d) Laki-laki, perempuan tidak wajib shalat jumat
(e) Sehat, orang sakit tidak wajib shalat jumat
(f) Menetap, orang yang bepergian tidak wajib shalat jumat
Berdasarkan hal-hal yang berkaitan dengan syarat wajib
shalat Jumat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
18
yang hendak melaksanakan shalat Jumat hendaknya memenuhi
beberapa syarat yang telah disebutkan diatas, apabila tidak
memenuhi syarat maka shalatnya tidak sah.
3) Sunah-sunah Sebelum Jumat
Al-Mahfani (2016 :355). Sebelum berangkat untuk
menunaikan shalat jumat, ada beberapa amalan sunnah yang
diajarkan oleh Rasulullah saw dan dianjurkan untuk ditunaikan
yaitu sebagai berikut :
(a) Mandi dan membersihkan tubuh.
(b) Memakai pakaian putih.
(c) Memotong kuku, kumis dan sejenisnya.
(d) Memakai wangi-wangian
(e) Memperbanyak membaca Al-Qur’an, do’a, dan dzikir.
(f) Memperbanyak doa dan Shalawat atas Nabi Muhammad
saw
(g) Melaksanakan shalat sunah sebelum khatib naik mimbar.
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan diatas, maka
dapat dsimpulkan bahwa sebelum seseorang melaksanakan
shalat Jumat atau pada saat hari Jumat hendaknya melakukan
sunah-sunah diatas, walaupun sunah tetapi alangkah baiknya
kita melaksanakannya karena mendapat pahala dan untuk
menunjang terlaksananya ibadah wajib yang kita laksanakan.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
19
e) Zakat
1) Pengertian Zakat
El-Madani (2013: 13-14). Zakat mempunyai makna
mensucikan oleh karenanya zakat dapat mensucikan jiwa dan
harta orang yang menunaikannya. Sedangkan menurut syariat,
zakat adalah pengambilan dari harta tertentu, berdasarkan tata
cara tertentu, dan diberikan kepada orang-orang tertentu.
Al-Zuhayly (2008: 82-83). Secara bahasa zakat berarti
tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah).. Zakat menurut
syara’ berarti hak yang wajib (dikeluarkan dari) harta. Mazhab
Maliki mendefinisikannya dengan “Mengeluarkan sebagian
yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah mencapai
nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang-
orang yang berhak menerimanya (mustahiqq)-nya”.
Jadi zakat adalah kewajiban bagi umat islam yang telah
ditetapkan dalam Al-Quran, untuk mensucikan harta yag
dimiliki seseorang dengan cara mengeluarkan sebagian dari
harta tersebut untuk golongan yang membutuhkan.
2) Dasar hukum zakat
Mardani (2013: 348) Zakat merupakan dasar prinsipal
untuk menegakkan struktur sosial islam. Zakat bukanlah derma
atau sedekah biasa, ia adalah iuran wajib. Zakat merupakan
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
20
perintah Allah yang harus dilaksanakan, jadi hukumnya wajib.
Seperti firman Allah dalam Q.S Al Baqarah ayat 110 :
” Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan
apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan
mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah
Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan “.
El-Madani (2013: 15), Hadits tentang zakat: “Islam didirikan di atas lima dasar, yakni bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan haji, serta berpuasa pada bulan ramadhan.”
(H.R Bukhari dan Muslim).
3) Tujuan Zakat
Mardani (2013: 349-350). Zakat yang mengandung
pengertian bersih, suci dan berkembang dan bertambah
mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia
baik sebagai individu maupun masyarakat. Dengan demikian
lembaga zakat diwajibkan untuk dilaksanakan guna mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan. Tujuan tersebut diantaranya :
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
21
(a) Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar
dari kesulitan hidup serta penderitaan.
(b) Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh
para gharimin , ibnu sabil, dan mustahiq lainnya.
(c) Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesame
umat islam dan manusia pada umumnya.
(d) Menghilangkan sifat kikir dan loba pemilik harta.
(e) Membersihkan diri dari sifat dengki dan iri (kecemburuan
sosial) dalam hati orang-orang miskin.
(f) Menjembatani jurang pemisah antara orang yang kaya dan
miskin dalam suatu masyarakat.
(g) Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri
sesorang, terutama pada mereka yang mempunyai harta
kekayaan.
(h) Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban
dan menyerahkan hak orang lain yang ada padanya.
(i) Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai
keadilan sosial
Jadi, tujuan berzakat adalah untuk membersihkan harta
yang kita miliki serta untuk meningkatkan rasa toleransi kita
kepada sesama umat manusia, dan mempererat tali silaturahmi
antar manusia.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
22
f) Puasa
1) Pengertian Puasa
Arifin (2013: 77). Puasa adalah menahan diri untuk
tidak makan, tidak minum, tidak berhubungan suami istri, dan
juga menahan diri dari pembatal-pembatal puasa lainnya yang
dapat merusak ibadah puasa, sejak dari munculnya fajar (waktu
subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu maghrib) .
Susetya (2015: 1). Puasa adalah menahan diri dari
sesuatu yang membatalkan satu hari lamanya, dari terbit fajar
sampai terbenam matahari dengan niat dan syarat-syarat
tertentu.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
puasa adalah ibadah wajib yang dilaksanakan oleh umat islam
pada saat bulan ramadhan, yaitu menahan diri dari makan dan
minum serta hal-hal yang membatalkan dari terit fajar hingga
terbenam matahari.
2) Manfaat Puasa
Arifin (2013: 78-79)Adapun manfaat yang dapat kita
rasakan selama menjalani ibadah puasa ramadhan yaitu sebagai
berikut :
(a) Puasa adalah ketundukan, kepatuhan, dan ketaatan kepada
Allah swt, tiada balasan bagi orang yang mengerjakan
puasa kecuali pahala yang berlimpah baginya.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
23
(b) Berpuasa juga merupakan sarana untuk melatih diri dalam
menghadapi berbagai masalah seperti jihad nafsi, melawan
gangguan setan, dan bersabar atas malapetaka yang
menimpa.
(c) Puasa melatih diri dari gemerlapnya surga duniawi,
mengajarkan sikap sabar dalam menghadapi sesuatu,
mengarahkan cara berpikir sehat serta menajamkan pikiran
(cerdas) karena berpuasa secara otomatis mengistirahatkan
aktivitas anggota tubuh.
(d) Dengan berpuasa kita diajarkan untuk hidup teratur, karena
puasa menuntun kapan kita sahur dan berbuka.
(e) Berpuasa juga menumbuhkan rasa persaudaraan serta
perasaan untuk saling menolong antar sesama, dan
merasakan rasa lapar serta dahaga secara bersama-sama
baik antara orang kaya maupun miskin.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa manfaat dari ibadah puasa sangatlah
banyak yang dapat kita rasakan, diantaranya dapat melatih
kesabaran kita dalam berbagai hal serta mempererat hubungan
antar sesama karena sama-sama merasakan berpuasa.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
24
g) Sedekah
1) Pengertian sedekah
Menurut Rahman Ghazaly (2010: 149). Secara bahasa
kata sedekah berasal dari bahsa Arab yang berarti tindakan
yang benar. Secara syara’ (terminologi), sedekah diartikan
sebagai sebuah pemberian seseorang secara ikhlas kepada
orang yang berhak menerima yang diiringi juga oleh pahala
dari Allah. Contoh memberikan sejumlah uang, beras, atau
benda-benda lainnya yang bermanfaat kepada orang lain yang
membutuhkan.
Hafidhuddin (2008: 14). Sedekah berasal dari kata
shadaqaa yang berarti ‘benar’. Orang yang suka bersedekah
adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurut
terminologi syariat, pengertian sedekah sama dengan
pengertian infak, termasuk juga hukum dan
ketentuan0ketentuannya. Hanya saja jika infak berkaitan
dengan materi, sedekah memiliki arti yang lebih luas
menyangkut hal yang bersifat nonmaterial.
Jadi sedekah adalah tindakan yang dilakukan baik
dalam bentuk materi maupun non materi kepada orang lain,
yang berdampak poitif bagi diri sendiri maupun orang yang
diberi sedekah serta dalam membantu orang yang mendapat
sedekah tersebut.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
25
2) Dasar Hukum Sedekah
Rahman Ghazaly (2010: 149). Secara ijma, ulama
menetapkan bahwa hukum sedekah ialah sunnah. Islam
mensyariatkan sekedah karena di dalamnya terdapat unsur
memberikan pertolongan kepada pihak yang membutuhkan. Di
dalam Al-Quran banyak ayat yang menganjurkan agar kita
bersedekah salah satunya yaitu Q.S Al-Baqarah ayat 280 yaitu :
“ Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka
berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan
menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui”.
Rahman Ghazaly (2010: 150), Dalam haditsnya
Rasululloh memerintahkan agar umatnya bersedekah meskipun
dalam jumlah yang sedikit.
اِ ت َّقُو ا النَّا رَ وَ لَوْ بِشَقِ تََرْةَ )ةتفق عليه(
Artinya : “Lindungilah dirimu semua dari siksa api neraka
dengan bersedekah meskipun hanya dengan separuh biji
kurma”. (Bukhari Muslim)
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
26
3) Penyaluran Sedekah
Rahman Ghazaly (2010: 153-154). Dalam Al-Quran
surat At-Taubah ayat 60, secara tegas ada beberapa golongan
orang yang berhak menerima sedekah yaitu :
(a) Orang fakir : orang yang amat sengsara hidupnya, tidak
mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
penghidupannya.
(b) Orang miskin : orang yang tidak cukup penghidupannya
dan dalam keadaan kekurangan.
(c) Pengurus zakat : orang yang diberi tugas untuk
mengumpulkan dan membagikan zakat.
(d) Mualaf : orang kafir yang ada harapan masuk islam dan
orang yang baru masuk islam yang imannya masih lemah.
(e) Memerdekakan budak : mencakup juga untuk melepaskan
muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
(f) Orang berhutang : orang yang berhutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup
membayarnya. Adapun yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat islam dibayar hutangnya itu dengan zakat,
walaupun ia mampu membayarnya.
(g) Pada jalan Allah (sabilillah) : yaitu untuk keperluan
pertahanan islam dan kaum muslimin, diantara mufasirin
ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu juga mencakup
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
27
kepentingan umum seperti mendirikan sekolah dan rumah
sakit.
(h) Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat
dan megalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Selain untuk delapan ashnaf (golongan) diatas, sedekah
juga dapat diberikan kepada istri, anak, dan pelayan. Hal ini
didasari oleh hadits Rasulullah :
“Bersedekahlah kamu, lalu seorang laki-laki bertanya,Ya
Rasulullah saya mempunyai satu dinar uang, rasul berkata,
“sedekahkanlah untuk dirimu sendiri”, laki-laki itu berkata
lagi, “ada lagi satu dinar yang lain Ya Rasulullah”, maka
rasul berkata, “sedekahkan untuk istrimu,” kemudian ia
berkata lagi, “masih ada satu dinar lagi Ya Rasulullah,” Rasul
berkata, “sedekahkan kepada pelayanmu”, ia berkata lagi
“ada satu dinar lagi ya rasulullah”, Rasulullah berkata
“teserah padamu, engkau lebih mengetahui kemana yang lebih
baik.” (HR. Abu Daud,al-Nasai, dan Hakim).
Jadi, sedekah hendaknya disalurkan tepat sasaran
artinya orang yang menerima adalah mereka yang benar-benar
berhak dan sangat membutuhkan seperti delapan golongan
yang telah disebutkan diatas. Maka orang kaya tidak
diperbolehkan menerima sedekah dengan cara memperlihatkan
dirinya sebagai orang fakir. Demikian halnya dengan orang
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
28
yang sehat dan mampu bekerja dengan baik tidak
diperkenankan untuk meminta-minta sedekah.
C. Panti Asuhan
1. Pengertian Panti Asuhan
Pedoman Perlindungan Anak (1999) dalam jurnal Dina Y.S
(2010). Panti asuhan merupakan salah satu lembaga perlindungan anak
yang berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak
anak. Perlindungan terhadap hak anak termasuk didalamnya adalah
serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan hak anak
sehingga terjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya secara
optimal baik jasmanah, rohaniah, maupun sosial terutama melindungi
anak dari pengaruh yang tidak kondusif terhadap kelangsungan hidup
dan tumbuh kembangnya.
Pemprov Jawa Tengah (2002: 4). Panti asuhan adalah tempat
pelayanan sosial yang memberikan perlindungan dan pembinaan
kesejahteraan sosial bagi anak terlantar, anak yatim piatu, dan kurang
mampu, serta remaja terlantar agar mereka dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar, yang meliputi pembinaan fisik, mental,
sosial, bakat dan kemampuan serta ketrampilan.
Latief (2010: 194). Panti Asuhan adalah salah satu lembaga
sosial yang cukup awal didirikan oleh komunitas keagamaan yang
masih bertahan hingga kini. Dengan berbagai dukungan dari
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
29
pemerintah dan masyarakat, panti asuhan anak tersebar diseluruh
pelosok. Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi sosial
keagamaan yang kegiatan keagamaannya salah satunya dideskripsikan
melalui penyantunan anak-anak yatim piatu dan terlantar.
Jadi panti asuhan adalah suatu tempat atau lembaga sosial yang
mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan serta mampu
menggantikan fungsi keuarga untuk merawat, mendidik, mengasuh
dan memenuhi kebutuhan baik jasmani ataupun rohani anak agar dapat
mengembangkan kepribadian yang dimilikinya.
2. Tujuan Panti Asuhan
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No.
30/HUK/2011 Tentang Standar Nasional Pengasuham Anak Untuk
Lembaga Sosial Kesejahteraan Anak. Mengemukakan tujuan Panti
Asuhan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak adalah sebagai
berikut :
1) Memperkuat pemenuhan hak anak untuk mendapatkan pengasuhan
dalam keluarganya
2) Memberikan pedoman bagi lembaga kesejahteraan sosial anak
dalam melaksanakan perannya sebagai alternatif terakhir dalam
pengasuhan anak
3) Mengembangkan pelayanan langsung untuk mendukung keluarga
yang menghadapi tantangan-tantangan dalam pengasuhan anak
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
30
4) Mendukung pengasuhan alternatif berbasis keluarga melalui orang
tua asuh, perwalian, dan adopsi
5) Memfasilitasi instansi yang berwenang untuk mengembangkan
sistem pengeloaan lembaga kesejahteraan sosial anak yang sesuai
dengan kebutuhan anak dan keluarganya, termasuk dalam hal
pengambilan keputusan tentang pengasuhan, perijinan pendirian
lembaga kesejahteraan sosial anak, monitoring dan evaluasi kinerja
lembaga kesejahteraan sosial anak.
3. Peran Panti Asuhan
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No.
30/HUK/2011 Tentang Standar Nasional Pengasuham Anak Untuk
Lembaga Sosial Kesejahteraan Anak. Mengemukakan bahwa peran
panti asuhan sebagai berikut :
1) Dukungan langsung ke keluarga atau keluarga pengganti (family
support).
2) Pengasuhan sementara berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial
Anak dengan tujuan menjamin keselamatan, kesejahteran diri, dan
terpenuhinya kebutuhan permanensi anak.
3) Fasilitasi dan dukungan pengasuhan alternatif berbasis keluarga
pengganti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
31
D. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil pencarian terhadap penelitian terdahulu, maka
ditemukan ada tiga penelitian terdahulu, yaitu :
1. “Analisis Kontribusi Pemberian Beasiswa Djarum Terhadap
Peningkatan Prestasi Akademik Mahasiswa Penerima Tahun
Angkatan 2010/2011 Daerah Istimewa Yogyakarta.” Peneliti
bernama Yudi Bakti, Nagarai (2012) menjelaskan bahwa
beasiswa berfungsi sebagai bantuan atau kontribusi berupa
dana bagi mahasiswa yang kurang mampu maupun yang
berprestasi untuk memperoleh pendidikan yang layak yang
diberikan oleh suatu lembaga pemerintah maupun swasta.
2. “Kontribusi Ekstrakurikuler Bolabasket Terhadap Pembibitan
Atlet dan Peningkatan Kesegaran Jasmani”. Peneliti bernama
Hastuti, T. A. (2008) menjelaskan bahwa ekstrakurikuler bola
basket di sekolah memiliki kontribusi yaitu berfungsi sebagai
proses pembinaan olahraga bola basket agar dapat
mengorbitkan dan menghasilkan calon-calon atlet berprestasi
dalam olahraga bola basket serta keuntungan lain yaitu
aktivitas jasmani adalah peningkatan kebugaran jasmani siswa
yang diyakini akan meningkatkan kemampuan akademis dari
siswa tersebut.
3. “Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga pembuat makanan
olahan terhadap pendapatan keluarga.” Peneliti bernama
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
32
M.Th.Handayani, Ni Wayan Putu Artini (2009) menjelaskan
bahwa kontribusi pendapatan ibu rumah tangga pembuat
makanan olahan memiliki kontribusi terhadap perekonomian
keluarga melalui “kelompok wanita tani sari boga” ini sebagai
wadah ibu-ibu rumah tangga untuk menambah pendapatan
keluarga dan menjadikan kelompok tersebut sebagai lading
usaha pokok maupun usaha sampingan.
Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian
terdahulu terletak pada locus dan focus penelitian. Locus penelitian ini
akan dilaksanakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Bobotsari Kabupaten
Purbalingga, dan focus penelitian ini adalah untuk mengetahui Kontribusi
Masyarakat yang ada di Panti Asuhan Muhammadiyah Bobotsari
Kabupaten Purbalingga.
Kontribusi Masyarakat Dalam... Uswatun khasanah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
top related