bab ii tinjauan pustaka 2.1 landasan teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/fitri nur...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Family Control Perusahaan dengan family control didalamnya adalah perusahaan yang salah satu cirinya lebih dari setengah jumlah saham yang beredar dimiliki oleh satu atau dua keluarga. Perusahaan jenis ini pada umumnya didirikan, dipimpin dan dikelola oleh anggota keluarga, walaupun sebagian dari perusahaan telah dikelola oleh para profesional yang berasal dari luar keluarga. Perusahaan dengan family control didalamnya sering disebut sebagai family business atau family owned business atau family company (Marpa, 2012). Sementara itu menurut Sukamdani (2013) perusahaan yang memiliki family control merupakan unsur yang memiliki kontribusi penting bagi perekonomian sebuah negara, termasuk di Indonesia. Namun, perusahaan ini tidak bisa berperan maksimal karena tidak memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Bisnis keluarga banyak dilanda permasalahan serius yang bisa mengancam eksistensinya, sebab kebanyakan bisnis keluarga dipegang oleh generasi pertama. Ketika bisnis akan ditransfer pada generasi kedua dan ketiga, akan muncul permasalahan pelik. Dalam hal ini terlihat pentingnya tata kelola perusahaan yang baik agar tata kelola perusahaan lebih transparan dengan peran tanggung jawab kepada manajer 9 Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Upload: lamngoc

Post on 09-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Family Control

Perusahaan dengan family control didalamnya adalah perusahaan

yang salah satu cirinya lebih dari setengah jumlah saham yang beredar

dimiliki oleh satu atau dua keluarga. Perusahaan jenis ini pada umumnya

didirikan, dipimpin dan dikelola oleh anggota keluarga, walaupun sebagian

dari perusahaan telah dikelola oleh para profesional yang berasal dari luar

keluarga. Perusahaan dengan family control didalamnya sering disebut

sebagai family business atau family owned business atau family company

(Marpa, 2012).

Sementara itu menurut Sukamdani (2013) perusahaan yang

memiliki family control merupakan unsur yang memiliki kontribusi penting

bagi perekonomian sebuah negara, termasuk di Indonesia. Namun,

perusahaan ini tidak bisa berperan maksimal karena tidak memiliki tata

kelola perusahaan yang baik. Bisnis keluarga banyak dilanda permasalahan

serius yang bisa mengancam eksistensinya, sebab kebanyakan bisnis

keluarga dipegang oleh generasi pertama. Ketika bisnis akan ditransfer pada

generasi kedua dan ketiga, akan muncul permasalahan pelik. Dalam hal ini

terlihat pentingnya tata kelola perusahaan yang baik agar tata kelola

perusahaan lebih transparan dengan peran tanggung jawab kepada manajer

9 Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

10

dan pemilik usaha, terutama kemampuan dalam mengidentifikasi

permasalahan sehingga perusahaan berlanjut dan menyerap lapangan

pekerjaan.

Penyelarasan kepentingan keluarga dengan kepentingan bisnis

dapat dilakukan dengan matching process, yaitu penyelarasan antara

keinginan keluarga dan business requirement. Hal tersebut bertujuan agar

proses-proses yang ada dalam operasi perusahaan berjalan lancar. Kunci

utama dalam penyelarasan dua kepentingan tersebut terletak pada upaya

penggabungan antara company values dan family values. Perusahaan

keluarga memerlukan manajemen terbuka, artinya manajemen dikelola

secara profesional. Menurut Sukamdani (2013) praktik manajemen bisnis

keluarga yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Merangsang pemikiran dan pemahaman strategis bisnis yang baru.

2) Merekrut dan mempertahankan manajer non keluarga yang baik.

3) Menciptakan organisasi yang fleksibel dan inovatif.

4) Menciptakan dan melindungi modal.

5) Menyiapkan pengganti pemimpin.

Perusahaan dengan family control didalamnya memiliki

fleksibilitas yang tinggi, sehingga lebih reaktif dan lebih lentur dalam

kecepatan perubahan lingkungan. Hierarki dan birokrasi yang pendek

membuat perusahaan akan lebih cepat dalam mengambil keputusan dan

bergerak sesuai dengan perkembangan dan dinamika lingkungan dunia

usaha. Menurut Ernesto Poza (dalam Sukamdani, 2013) dinamika bisnis

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

11

keluarga pada umumnya ditentukan oleh tiga faktor yang saling tumpang

tindih, yaitu keluarga (family), bisnis (business), dan kepemilikan

(ownerhsip) yang sering menyebabkan keputusan manajemen menjadi lebih

rumit. Pada satu pihak, masalah keluarga dan kepemilikan haruslah

diutamakan. Namun, masalah bisnis perusahaan juga harus tetap

dilaksanakan pertimbangannya.

Selain memiliki fleksibilitas yang tinggi, perusahaan dengan family

control juga memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi pula

dibandingkan dengan perusahaan non family control. Hal ini disebabkan

pada perusahaan dengan family control memiliki pihak-pihak yang terlibat

lebih banyak. Mereka memiliki kepentingan masing-masing yang harus

diperhatikan dan dikelola. Penyelarasan kepentingan keluarga dan bisnis

yang dilakukan dengan cara matching process tujuannya adalah untuk

menyelaraskan seluruh kepentingan perusahaan dan keluarga menjadi satu

sinergi yang menuju kearah yang sama (Marpa, 2012).

Oleh karenanya sistem pengelolaan perusahaan (business system)

yang merupakan fungsi dari sistem organisasi, pengendalian dan

pelaksanaan serta kepemimpinan, harus berjalan dengan baik. Pada

perusahaan dengan family control didalamnya, business system dipengaruhi

oleh pola kepemilikan saham yaitu bagaimana saham-saham tersebut

terdistribusi, baik kepada anggota keluarga maupun kepada pihak-pihak lain

di luar keluarga (ownership distribution) serta bagaimana keluarga

mengendalikan kepemilikan saham (ownership control). Semakin banyak

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

12

saham yang terdistribusi kepada anggota keluarga maka semakin tinggi

kendali keluarga terhadap kepemilikan saham dan dengan demikian semakin

tinggi juga kendali keluarga kepada perusahaan. Begitu pula sebaliknya.

Sementara itu menurut Sukamdani (2013) ciri negatif yang harus

dihindari oleh perusahaan dengan family control di antaranya kurang

mengedepankan formalitas, pemisahan urusan personal bisnis yang tidak

jelas, serta kepemimpinan ganda. Pada perusahaan ini, sikap jujur, ulet dan

tidak serakah akan membawa perusahaan pada perkembangan yang baik.

Marpa (2012) menyebutkan bahwa pengembangan perusahaan yang

memiliki family control akan sangat bergantung pada kepedulian

anggotanya untuk tetap melakukan inovasi dan alignment antara pemegang

saham beserta manajemen perusahaan.

2.1.2 Pengertian Profitability (Profitabilitas)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba (profit) pada periode tertentu pada umumnya selama setahun (Sujoko

dan Soebiantoro, 2007). Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba

merupakan suatu ukuran dalam presentase yang digunakan untuk menilai

sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat

diterima. Nilai profitabilitas menjadi ukuran bagi kesehatan perusahaan.

Apabila tingkat profitabilitas mengalami kenaikan maka citra dari

perusahaan juga akan meningkat.

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para

investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

13

menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan

dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang

rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi

perusahaan, profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas

pengelolaan perusahaan tersebut. Profitabilitas merupakan salah satu dasar

penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu digunakan suatu alat analisis

untuk bisa menilainya.

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang,

karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai

prospek yang baik di masa yang akan datang atau tidak. Dengan demikian

setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya,

karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka

kelangsungan hidup perusahaan tersebut akan lebih terjamin dan nilai

perusahaan juga semakin meningkat. Penilaian profitabilitas adalah proses

untuk menentukan seberapa baik aktivitas-aktivitas bisnis yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan strategis, mengeliminasi pemborosan-

pemborosan, dan menyajikan informasi tepat waktu untuk melaksanakan

penyempurnaan berkesinambungan.

Profitabilitas perusahaan dideskripsikan dalam bentuk laporan laba

rugi yang merupakan bagian dari laporan keuangan korporasi, yang dapat

digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan untuk membuat

keputusan ekonomi. Profitabilitas perusahaan sudah tentu merupakan

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

14

kinerja perusahaan yang ditinjau dari kondisi keuangan perusahaan.

Profitabilitas perusahaan tercermin dari laporan keuangannya, oleh sebab itu

untuk mengukur profitabilitas perusahaan diperlukan analisis terhadap

laporan keuangannya.

Profitabilitas sangat cocok untuk mengukur efektivitas manajemen

dan pengevaluasian kinerja manajemen dalam menjalankan bisnis dan

produktivitasnya dalam mengelola aktiva-aktiva perusahaan secara

keseluruhan seperti tampak pada pengembalian yang dihasilkan oleh

penjualan dan investasi, serta untuk mengevaluasi kinerja ekonomi dari

bisnis. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan

untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin

dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas

perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk

merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber

daya (Mardiyanto, 2009).

Menurut Mardiyanto (2009) profitabilitas merupakan pengukuran

kesanggupan perusahaan untuk menghasilkan laba. Menurut Mardiyanto

(2009), rasio profitabilitas dapat diukur dengan:

1) Rasio Margin Laba (Net Profit Margin)

2) Rasio kemampuan dasar menghasilkan laba (basic earning power ratio/

operating return on total asset/OROA)

3) Tingkat pengembalian atas total aktiva (Return On Assets/ROA)

4) Tingkat pengembalian atas total ekuitas (Return On Equity/ROE)

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

15

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun

bagi pihak luar perusahaan, yaitu:

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik pinjaman maupun modal sendiri.

Sementara itu manfaat yang diperoleh dari penggunaan rasio

profitabilitas yaitu:

1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam

satu periode.

2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

3) Mengetahui besarnya laba sesudah pajak dengan modal sendiri.

4) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Pada penelitian ini, profitabilitas dari perusahaan dihitung dengan

menggunakan Return On Assets (ROA), yaitu laba bersih setelah pajak

dibagi dengan total aktiva perusahaan. Penggunaan ROA dalam penelitian

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

16

ini adalah karena ROA memiliki beberapa keunggulan, dimana ROA

merupakan indikator pengukuran yang komprehensif untuk melihat keadaan

perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang ada meliputi Balance Sheet

dan Income Statement. Dimana semakin tinggi angka dari rasio Return On

Assets, maka perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi dan sebaliknya.

ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti suatu

ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aktiva yang

dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva

yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi

perusahaan. Sebaliknya jika ROA negatif menunjukkan total aktiva yang

dipergunakan tidak memberikan keuntungan atau pun kerugian.

2.1.3 Pengertian Institutional Ownership (Kepemilikan Institusi)

Institutional Ownership (kepemilikan institusi) adalah kepemilikan

saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti

perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi

lain menurut Permanasari (2010). Kepemilikan institusional memiliki arti

penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan

oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih

optimal. Hal tersebut berarti kepemilikan institusional dapat meningkatkan

profitabilitas perusahaan.

Kepemilikan institusional memiliki kelebihan antara lain:

1) Menguji profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga dapat

menguji keandalan informasi.

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

17

2) Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan yang

lebih ketat atas aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan.

Monitoring yang dilakukan oleh pihak institusi tersebut tentunya

akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan

institusional sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang

cukup besar dalam pasar modal. Tingkat kepemilikan institusional yang

tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak

investor institusi sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic

manajer. Semakin besar kepemilikan oleh institusi maka semakin besar pula

kekuatan suara dan dorongan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan.

2.1.4 Pengertian Firm Growth (Pertumbuhan Perusahaan)

Pertumbuhan perusahaan dinyatakan sebagai pertumbuhan total

aktiva dimana pertumbuhan masa lalu akan menggambarkan profitabilitas

yang akan datang dan pertumbuhan yang akan datang. Growth adalah

perubahan (penurunan atau peningkatan) total aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan. Pertumbuhan aktiva dihitung sebagai presentase perubahan

aktiva pada saat tertentu terhadap tahun sebelumnya. Berdasarkan definisi

diatas dapat dijelaskan bahwa growth merupakan perubahan total aktivabaik

berupa peningkatan maupun penurunan yang dialami oleh perusahaan

selama satu periode (satu tahun).

Pertumbuhan aktiva menggambarkan pertumbuhan aktiva

perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang

meyakini bahwa presentase perubahan total aktiva merupakan indikator

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

18

yang lebih baik dalam mengukur growth perusahaan. Ukuran yang

digunakan adalah dengan menghitung proporsi kenaikan atau penurunan

aktiva.Pada penelitian ini, pertumbuhan perusahaan diukur dari proporsi

perubahan aktiva, untuk membandingkan kenaikan atau penurunan atas total

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan menunjukkan sampai

seberapa jauh perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber

pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan leverage, perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan (agency cost)

antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya

menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaan karena penggunaan

hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara

teratur.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan potensial yang tinggi

memiliki kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa

yang akandatang dan kapitalisasi pasar yang tinggi sehingga memungkinkan

perusahaan untuk memiliki biaya modal rendah. Pertumbuhan perusahaan

diukur dengan menggunakan perubahan total aktiva. Perubahan total aktiva

adalah selisih total aktiva yang dimiliki perusahaan pada periode sekarang

dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya.

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

19

2.1.5. Pengertian Firm Size dan Leverage

Firm size (ukuran perusahaan) adalah suatu skala dimana dapat

diklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan menurut berbagai

cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, jumlah tenaga

kerja, dan lain-lain. Semakin besar item-item tersebut, semakin besar pula

ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menjadi patokan oleh investor

dalam berinvestasi. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total aktiva

yang dimiliki perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi

perusahaan. Jumlah aktiva yang besar akan menurunkan nilai perusahaan

jika dinilai dari sisi pemilik perusahaan. Sementara itu jika dilihat dari sisi

manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan

akan meningkatkan nilai perusahaan. Pada penelitian ini ukuran perusahaan

dihitung dengan logaritma natural (Ln) terhadap total aktiva perusahaan

(Harmono, 2011).

Pada dasarnya firm size hanya terbagi pada tiga kategori, yaitu

perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm), dan

perusahaan kecil (small firm). Sementara itu firm size merupakan fungsi dari

kecepatan pelaporan keuangan karena semakin besar suatu perusahaan maka

perusahaan akan melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit

semakin cepat karena perusahaan memiliki banyak sumber informasi dan

memiliki sistem pengendalian internal perusahaan yang baik.

Leverage merupakan salah satu faktor penting dalam unsur

pendanaan. Solvabilitas (leverage) digambarkan untuk melihat sejauh mana

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

20

aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri.

Leverage digambarkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar

hutangnya dengan menggunakan ekuitas yang dimilikinya. Leverage dapat

dipahami sebagai penaksir dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan.

Artinya, leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi yang

semakin besar pula.

Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah memiliki risiko

leverage yang lebih kecil. Dengan tingginya rasio leverage menunjukkan

bahwa perusahaan tidak solvable, artinya total hutangnya lebih besar

dibandingkan dengan total aktivanya.

2.1.6 Pengertian Nilai Perusahaan (Firm Value)

Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai persepsi investor terhadap

tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham,

dimana harga saham yang tinggi akan membuat nilai perusahaan juga tinggi

(Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Tujuan utama perusahaan menurut theory

of the firm adalah untuk memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan

(Servin dan Juniarti, 2014). Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi

pula kemakmuran pemegang saham, serta semakin bernilai sebuah

perusahaan. Perusahaan dikatakan bernilai apabila dapat memberikan

kemakmuran kepada pemegang saham secara maksimum.

Pengukuran nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan

Tobin’s Q karena rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik,

karena dalam Tobin’s Q memasukkan semua unsur hutang dan modal

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

21

saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas

perusahaan yang dimasukkan namun seluruh aktiva perusahaan (Sukamulja,

2004). Dengan memasukkan seluruh aktiva perusahaan berarti perusahaan

tidak hanya terfokus pada satu investor saja yaitu investor dalam bentuk

saham namun juga kreditur karena sumber pembiayaan operasional

perusahaan bukan hanya dari ekuitas saja tetapi juga dari pinjaman yang

diberikan oleh kreditur (Sukamulja, 2004).

Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek, salah

satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham

perusahaan mencerminkan penilaian investor atas keseluruhan ekuitas yang

dimiliki. Nilai perusahaan dapat dicapai dengan maksimum jika para

pemegang saham menyerahkan urusan pengelolaan perusahaan kepada

orang-orang yang berkompeten dalam pekerjaannya, seperti manajer dan

komisaris.

Rasio-rasio keuangan digunakan investor untuk mengetahui nilai

pasar perusahaan. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi bagi

manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan di

masa lampau dan prospeknya di masa depan. Rasio yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rasio Tobin’s Q. Rasio tersebut dinilai bisa

memberikan informasi paling baik, karena rasio ini menjelaskan berbagai

fenomena dalam kegiatan perusahaan, seperti terjadinya cross-sectional

dalam pengambilan keputusan investasi dan diversifikasi. Jadi, semakin

besar nilai Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

22

pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai

pasar aktiva perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aktiva perusahaan

maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan

yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan family control,

profitability, firm growth, institutional ownership, firm size dan leverage

adalah:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Liany Gunawan dan

Juniarti (2014) dengan menggunakan variabel penelitian berupa family

control, firm risk, size, age, profitabilitas dan nilai perusahaan. Penelitian

tersebut memberikan hasil penelitian berupa: 1) Family control berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas namun berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. 2) Firm risk berpengaruh tidak signifikan

terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. 3) Size berpengaruh positif

terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. 4) Age berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap profitabilitas namun berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Putu Yunita Saputri Dewi,

Gede Adi Yuniatra dkk., (2014) yang menggunakan variabel penelitian

berupa struktur modal, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan nilai

perusahaan. Penelitian tersebut memberikan hasil berupa: 1) Struktur modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 2)

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

23

Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. 3) Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Dwi Sukirni (2012) yang

menggunakan variabel penelitian berupa kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, kebijakan dividen, kebijakan hutang dan nilai

perusahaan. Penelitian tersebut memberikan hasil berupa: 1) Kepemilikan

manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. 2)

Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. 3) Kebijakan dividen berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. 4) Kebijakan hutang berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Verawati Hansen dan

Juniarti (2014) dengan menggunakan variabel penelitian berupa family

control, size, sales growth, leverage, profitabilitas dan nilai perusahaan.

Penelitian tersebut memberikan hasil penelitian berupa: 1) Family control

berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas namun tidak memiliki

pengaruh terhadap nilai perusahaan. 2) Size berpengaruh positif signifikan

terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. 3) Sales growth tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. 4) Leverage tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas namun berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

24

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian teoritis di atas yang menguji pengaruh family

control, profitability, firm growth, institutional ownership, firm size dan

leverage terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menganalisis tentang

pengaruh variabel dependen yaitu nilai perusahaan terhadap variabel

independen yang meliputi family control, profitability, firm growth,

institutional ownership, firm size dan leverage. Maka peneliti

mendeskripsikan kerangka pemikiran sebagai berikut:

2.3.1 Pengaruh Family Control terhadap Nilai Perusahaan

Kerangka pemikiran yang pertama yaitu pengaruh family control

terhadap nilai perusahaan. Perusahaan keluarga memiliki visi dan komitmen

yang kuat dari pemilik dan anggota keluarga terkait kelangsungan hidup

perusahaan. Visi dan komitmen itulah yang menjadikan semua elemen

keluarga melakukan upaya apapun untuk menyelamatkan perusahaan dari

goncangan atau kebangkrutan agar perusahaan tetap berada pada kondisi

profit yang stabil dan nilai perusahaan yang baik.

Perusahaan keluarga cenderung memiliki komitmen untuk

mempertahankan pengaruh kontrol keluarga ke generasi berikutnya.

Komitmen ini akan mendorong perusahaan berorientasi pada investasi yang

tidak terlalu berisiko. Hal tersebut akan membuat perusahaan dinilai positif

oleh investor karena memiliki risiko yang lebih rendah karena tidak

mengorbankan hidup perusahaannya.

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

25

Selain memiliki komitmen yang tinggi, perusahaan keluarga juga

memiliki fleksibilitas yang tinggi pula. Fleksibilitas yang tinggi itulah yang

mampu membuat perusahaan keluarga memiliki kemampuan beradaptasi

serta berubah menyesuaikan dinamika lingkungan (agility) yang tinggi

dalam rangka mempertahankan citra perusahaan yang baik. Oleh karena itu

family control dapat memberi pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Kerangka pemikiran ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Liany

Gunawan dan Juniarti (2014) yang memberikan hasil bahwa family control

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.3.2 Pengaruh Profitability terhadap Nilai Perusahaan

Kerangka pemikiran yang kedua yaitu pengaruh profitability

terhadap nilai perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna

memperluas usahanya. Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar

penilaian kondisi suatu perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas

perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang diciptakan oleh

perusahaan.

Penilaian profitabilitas adalah proses untuk menentukan seberapa

baik aktivitas-aktivitas bisnis yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan

strategis, mengeliminasi pemborosan-pemborosan, dan menyajikan

informasi tepat waktu untuk melaksanakan penyempurnaan

berkesinambungan. Oleh karena itu tingkat profitabilitas yang baik mampu

memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai suatu perusahaan. Hal ini

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

26

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putu Yunita Saputri Dewi dan

Gede Adi Yuniarta dkk., (2014) yang memberikan hasil bahwa

profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.3.3 Pengaruh Firm Growth terhadap Nilai Perusahaan

Kerangka pemikiran yang ketiga yaitu pengaruh firm growth

terhadap nilai perusahaan. Salah satu cara pengukuran kinerja perusahaan

dapat dilihat dari tingkat profitabilitas. Firm growth mempengaruhi nilai

perusahaan melalui aktiva yang dimiliki perusahaan. Jika pertumbuhan

suatu perusahaan mengalami kenaikan maka profitabilitas pun akan

meningkat sehingga nilai perusahaan akan mempengaruhi citra perusahaan

dimata para investor. Pertumbuhan perusahaan yang baik ditandai dengan

meningkatnya produktivitas dan efisiensi operasional perusahaan.

Produktivitas yang tinggi akan meningkatkan profit perusahaan yang akan

berdampak positif pada nilai perusahaan.

Sementara itu, pertumbuhan perusahaan juga merupakan dampak

atas arus dana perusahaan dari perubahan operasional yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau penurunan volume usaha (DKO Kusumajaya, 2011).

Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun

eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi

perkembangan perusahaan. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan

perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang

menguntungkan, dan investor pun akan mengharapkan tingkat

pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan menunjukkan

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

27

perkembangan yang baik. Semakin potensial pertumbuhan perusahaan maka

semakin dipandang positif oleh para investor sehingga dapat mempengaruhi

nilai perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Putu Yunita Saputri Dewi dan Gede Adi Yuniarta dkk, (2014) yang

memberikan hasil bahwa firm growth berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

2.3.4 Pengaruh Institutional Ownership terhadap Nilai Perusahaan

Kerangka pemikiran yang keempat yaitu pengaruh institutional

ownership terhadap nilai perusahaan. Institutional ownership memiliki arti

penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya pihak institusi

di dalam sebuah perusahaan maka akan dapat mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal dalam pengelolaan operasional perusahaan

serta perencanaan-perencanaan strategis perusahaan. Peningkatan

pengawasan tersebut akan mengurangi kecurangan yang mungkin terjadi di

dalam manajemen perusahaan. Hal tersebut berarti kepemilikan institusi

dapat memberikan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena adanya

pihak institusi yang mengawasi jalannya kinerja operasional perusahaan.

Kepemilikan saham institusional dapat membantu untuk melakukan

monitoring perusahaan. Dengan demikian, kemungkinan manajer atau pihak

lain di dalam perusahaan untuk mencapai kepentingan pribadi akan

berkurang. Tingginya kepemilikan oleh institusi akan meningkatkan

pengawasan terhadap perusahaan. Pengawasan oleh institusi diharapkan

dapat mendorong manajer untuk dapat meningkatkan kinerjanya sebagai

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

28

pengelola perusahaan. Kinerja perusahaan yang meningkat tersebut

diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Sukirni (2012) yang

memberikan hasil bahwa kepemilikan institusi berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.

2.3.5 Pengaruh Firm Size terhadap Nilai Perusahaan

Kerangka pemikiran yang kelima yaitu pengaruh firm size terhadap

nilai perusahaan. Firm size merupakan ukuran besar kecilnya sebuah

perusahaan yang dapat dilihat dari total aktiva perusahaan pada neraca akhir

tahun. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan

karena semakin besar ukuran suatu perusahaan maka akan semakin mudah

pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan, baik yang bersifat

eksternal maupun internal. Perusahaan yang berukuran besar juga akan

memiliki market power sehingga dapat menjual produknya lebih mahal dan

mendapat laba lebih tinggi (Pervin dan Visic, 2012). Laba yang tinggi

menunjukkan nilai perusahaan yang baik.

Pada umumnya perusahaan yang berukuran besar akan

menjalankan operasional perusahaan yang lebih efisien sehingga berpeluang

besar dalam meningkatkan laba (profit) yang lebih optimal. Perusahaan

besar dengan citra perusahaan yang baik akan lebih mudah dalam

memperoleh sumber pendanaan sehingga memiliki kesempatan berinvestasi

yang lebih luas. Kemudahan dalam mendapatkan pendanaan memberikan

keyakinan pada para investor bahwa perusahaan yang akan dijadikan

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

29

tempat berinvestasi adalah perusahaan dengan nilai perusahaan yang tinggi.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Liany Gunawan dan

Juniarti (2014) yang memberikan hasil penelitian bahwa firm size

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.3.6 Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Kerangka pemikiran yang keenam yaitu pengaruh leverage

terhadap nilai perusahaan. Struktur hutang (leverage) merupakan gambaran

dari besar atau kecilnya pemakaian hutang oleh suatu perusahaan yang

digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Penggunaan

leverage yang semakin besar menunjukkan hutang yang semakin besar pula.

Hutang yang tinggi akan menyebabkan perusahaan memiliki beban bunga

yang semakin tinggi. Jika hal tersebut berjalan terus menerus dan beban

bunga semakin meningkat, maka dapat menurunkan profitabilitas sehingga

akan pula mempengaruhi tingkat nilai perusahaan. Akan tetapi dalam hal ini

perusahaan harus mampu memanfaatkan hutangnya secara efektif agar

hutang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan menghasilkan

pengembalian yang positif bagi perusahaan.

Tingkat leverage yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tidak

solvable, artinya total hutang lebih besar dibandingkan dengan total asetnya.

Hal tersebut menujukkan bahwa kemungkinan bahwa perusahaan tidak

mampu dalam melunasi hutang-hutangnya. Namun, perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan yang relatif rendah lebih banyak menggunakan hutang

untuk membiayai operasional perusahaannya. Hutang yang dimilikinya

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

30

tersebut akan membuat perusahaan membayar beban bunga secara teratur

sehingga membuat perusahaan untuk bekerja lebih maksimal dan

menggunakan hutang secara efektif, dalam rangka mendapatkan laba dan

untuk membayar hutangnya tersebut. Dengan demikian leverage juga

mampu memberikan pengaruh yang positif bagi perusahaan apabila dikelola

secara efektif. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Verawati Hansen dan Juniarti (2014) yang memberikan hasil bahwa

leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka pemikiran penelitian ini

dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

H1 (+)

H2 (+)

H3 (+)

H4 (+)

H5 (+)

H6 (+)

Family Control

Profitability

Firm Growth

Institutional Ownership

Firm Size

Leverage

Nilai Perusahaan

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ...repository.ump.ac.id/5216/3/FITRI NUR KHASANAH_BAB II.pdf · yang salah satu cirinya lebih dari setengah ... didirikan, dipimpin

31

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan teori-teori yang telah dikemukakan

pada bab sebelumnya, hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel independen yang meliputi family control,

profitability, firm growth, institutional ownership, firm size dan leverage

terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Maka penelitian ini

mengambil hipotesis sebagai berikut:

H1 : Family control berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

H2 : Profitability berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

H3 : Firm growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

H4 : Institutional ownership berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan.

H5 : Firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

H6 : Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Pengaruh Family Control..., Fitri Nur Khasanah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2016