bab ii final - · pdf file29.181.400 unit, tv 63.882.025 unit, kulkas 8.585.400 unit,...
Post on 04-Mar-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
3
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Komputer
2.1.1 Sejarah Komputer
Salah satu jenis komputer generasi pertama yang selesai dibuat adalah ENIAC
(Electronic Numerical Integrator And Calculator) (Gambar 2.1) yang dibuat oleh
Dr. John W Mauchly dan J. Presper Eckert (Jogiyanto Hartono, 2002), tujuan
utama ENIAC adalah untuk membantu US Army untuk menghitung target sasaran
bom. Secara industri, pada tahun 1954 IBM adalah perusahaan pertama yang
memproduksi komputer generasi pertama ini dengan jumlah yang cukup banyak,
IBM memproduksi komputer IBM 650 (Gambar 2.2). Semula IBM hanya
berharap membuat 50 buah IBM 650 saja, tetapi permintaan pasar sangat
mengejutkan ribuan IBM 650 terjual pada tahun tersebut.
Gambar 2.1 Electronic Numerical
Integrator and Calculator (Jogiyanto Hartono, 2002)
Gambar 2.2 IBM 650 (Jogiyanto Hartono, 2002)
2.1.2 Definisi Komputer
Istilah komputer diambil dari bahasa Latin Computare yang berarti menghitung
(to compute atau reckon). Kata komputer semula dipergunakan untuk
menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika,
dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada
mesin itu sendiri. Pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan
masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang
tidak berhubungan dengan matematik (www.wikipedia.com).
4
Berikut ini beberapa definisi komputer yang dirangkum oleh Jogiyano Hartono :
1. Menurut buku Komputer Annual (Robert H.Blissemer) :
Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa
tugas sebagai berikut :
• Menerima input
• Memproses input tadi sesuai dengan programnya
• Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
• Menyediakan output dalam bentuk informasi
2. Menurut buku Introduction to the Komputer, the Tool of Business (William
M Fuori)
Komputer adalah suatu pemeroses data (data prossesor) yang dapat
melakukan perhitungan yang besar dan cepat, termasuk aritmatika yang besar
atau operasi logika, tanpa campur tanggan dari manusia mengoperasikan
selama pemerosesan.
3. Menurut buku Introduction to Komputers (Gordon B Davis):
Komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu
yang pasti
2.1.3 Elemen Komputer
Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk memastikan
informasi, supaya tujuan pokok tersebut terlaksana, maka harus ada elemen-
elemen yang yang mendukungnya. Elemen dari sistem komputer adalah
(Jogiyanto Hartono, 2002) :
1. Hardware (perangkat keras/piranti keras) adalah peralatan di sistem koputer
yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah.
2. Software (perangkat lunak/piranti lunak) adalah program yang berisi perintah-
perintah untuk melakukan pengolahan data.
3. Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta
mengatur sistem.
2.1.4 Kapasitas Produksi Komputer di Indonesia
Produksi komputer di Indonesia sejalan dengan produksi barang elektrik dan
elektronik. Pada 2005 (Tabel 2.1) tercatat produksi Air Conditioner (AC) sebesar
5
29.181.400 unit, TV 63.882.025 unit, kulkas 8.585.400 unit, komputer 18.734.197
unit dan printer 309.038 unit. Adapun tempat-tempat produksi barang elektrik dan
elektronik tersebut terkonsentrasi di enam kawasan seperti yang telihat pada
Gambar 2.3 (Basel Convention, 2007).
Tabel 2.1. Kapasitas Produksi Elektronik Tahun 2005 di Indonesia No Komoditi Kapasitas Produksi Satuan1 Air Conditioning 29.181.400 Unit 2 Televisi 63.882.025 Unit
8.585.400 Unit 3 Kulkas dan komponennya 1.300.000 Buah
191.330.426 Set 4.128.117.920 Buah 10.514.709 Unit 2.561.420 M2 29.200 Mh
4 Komponen elektronik
4.000 Ton 639.361.850 Buah 687.500 Set 5 Komputer dan
komponennya 18.734.197 Unit
6 Monitor komputer 1.252.000 Unit 7 Printer 309.038 Unit
Sumber Mentri Perindusrian (www.dprin.go.id).
Gambar 2.3 Penyebaran Industri Elektronik di Indonesia.
(Basel Convention, 2007)
Kapasitas produksi komputer di Indonesia mencapai 313.000 unit pertahun tetapi
jumlah ini belum dapat di realisasikan, tetapi produksi komputer sendiri
mengalami peningkatan dari 31.000 di tahun 1993 menjadi 88.300 di tahun 1999
(Tabel 2.2). Adapun nilai ekspor komputer Indonesia mengalami peningkatan
setiap tahunnya, tahun 2001 nilai ekspor komputer $ 548.208.837 sedangkan pada
tahun 2005 nilai ekspor komputer menjadi $ 1.161.548.816 (Tabel 2.3).
6
Tabel 2.2. Kapasitas Produksi dan Total Produksi dari Komputer di Indonesia (Unit)
Tahun Kapasitas Produksi Total Produksi 1993-1994 313.000 31.000 1994-1995 313.000 31.000 1995-1996 313.000 43.000 1996-1997 313.000 87.000 1997-1998 313.000 88.300 1998-1999 313.000 88.300
Sumber Mentri Perindusrian (www.dprin.go.id)
Tabel 2.3. Jumlah Ekspor-Impor Komputer Indonesia (dalam US$) Personal and microkomputer (HS CODE 847160)
2001 2002 2003 2004 2005
EXPORT 548.208.837 565.987.507 404.636.196 914.357.358 1.161.548.816
IMPORT 108.146.396 93.206.129 89.319.390 74.747.961 89.027.700
Sumber Mentri Perindusrian (www.dprin.go.id)
2.1.5 Komposisi dan Berat Komponen dalam Komputer
Tomoko dan Akiko pada tahun 2006 mengadakan sebuah penelitian dengan
menggunakan sebuah komputer (PC) bekas buatan Jepang tahun 1998 sebagai
sampel. Unit PC tersebut terlebih dulu dibongkar ke dalam 29 bagian (Gambar.
2.4), dan dibagi berdasarkan empat kategori: plastik, logam, papan sirkuit, dan
lainnya (Tabel 2.4). Komponen-komponen penyusun, seperti hard disk (HDD)
dan floopy disk (FDD) dibongkar menjadi 81 bagian yang lebih kecil (Gambar.
2.5) bagian-bagian dari HDD yang dibongkar digolongkan ke dalam empat
kategori: plastik, logam, papan sirkuit dan lainnya (Tabel 2.5). Tomoko dan Akiko
merangkum fraksi berat komputer terebut dalam Gambar 2.6.
Gambar 2.4. Komponen Penyusun CPU
(Tomoko & Akiko, 2006) Gambar 2.5. Komponen Penyusun HDD
(Tomoko & Akiko, 2006)
7
Tabel 2.4. Komponen-Komponen dari Pembongkaran Pertama PC
Pembongkaran pertama Berat (g)
Fraksi Berat(%)
Bahan sederhana atau rumit
306 2,8% 6967 62,9% 65,6% Sederhana Bagian Plastik
Bagian Logam Papan Sirkuit 952 8,6%
Komponen elektronik
lainnya
CPU CDD FDD HDD Cord
Sumber power
252 436 460 460 104
1142
25,8% 34,4% Rumit
Jumlah 11079 100% 100% Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
Tabel 2.5 Komponen dari Pembongkaran Kedua PC
Berat (g) Pembongkaran kedua Bagian
Logam Bagian Plastik
Papan Sirkuit
Lainnya (bagian rumit) Jumlah
CPU CDD FDD HDD
Sumber power
172 34
301 389 276
32 173
4 1
83
48 103 25 46
783
0 127 131 23 0
252 436 460 460
1142 Total
fraksi berat (%) 1172 43%
293 11%
1005 37%
280 10%
2751 100%
Bahan Sederhana atau Rumit
53,3% Sederhana 46,7% Rumit 100%
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
Ket : Logam dan Plastik adalah Bahan Sederhana
Papan Sirkuit dan lainnya adalah Bahan Rumit
Gambar.2.6 Komponen Bahan dalam PC pada Pembongkaran Pertama dan Kedua (Tomoko & Akiko, 2006)
8
2.1.6 End of Life Komputer
Rata-rata End of Life komputer di Cina bervariasi tergantung tahun pembuatannya
(Gambar 2.6 dan Tabel 2.6), komputer produksi tahun 1993 memiliki end of life
5,2 tahun sedangkan komputer produksi tahun 2003 memiliki end of life 3,5 tahun
(Jianxin Yang dan Bin Lu, 2005).
Tabel 2.6. Rata-Rata Life Time Komputer di China
Gambar 2.7. Life Time Distribusi dari Komputer di China
(Jianxin Yang & Bin Lu, 2005)
2.2 Dasar Hukum
2.2.1 Peraturan Indonesia tentang Basel Convention
Pada tanggal 22 Maret 1989 di Basel, Swiss, telah diterima Basel Convention on
the Control of Transboundary Movements of The Hazardous Wastes and Their
Disposal sebagai hasil The Conference of Plenipotentiaries on the Global
Convention on The Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes
yang diselenggarakan oleh The United Nations Environment Programme (UNEP),
yang mengatur pelarangan ekspor dan impor serta pembangunan limbah
berbahaya secara tidak sah, Indonesia sendiri baru meratifikasi keputusan ini pada
tahun 1993 dengan Keputusan Presiden No. 61 tahun 1993 (Basel Convention,
2007).
2.2.2 Peraturan tentang Sampah
Menurut UU No 18 tahun 2008, sampah E-waste termasuk dalam sampah spesifik
yaitu sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun atau sampah yang
Tahun Produksi
Rata-rata life time (tahun)
1993 5,20 1994 5,10 1995 4,90 1996 4,80 1997 4,60 1998 4,50 1999 4,40 2000 4,20 2001 4,00 2002 3,70 2003 3,50
9
mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun. Jenis pengolahan sampah ini
tidak diatur dalam UU No 18/2008 tersebut tetapi diatur dengan peraturan menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup. Untuk
saat ini, Indonesia menetapkan pengendalian E-waste termasuk dalam peraturan
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan pertimbangan E-waste
mengandung komponen B3. Peraturan ini yang paling representatif untuk menjadi
dasar bagi upaya untuk mengontrol dan mengawasi pergerakan E-waste sampai di
tempat pembuangan
2.2.3 Peraturan tentang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Undang-undang No.23/1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup menyatakan
setiap orang atau badan usaha yang melakukan suatu kegiatan atau aktivitas atau
berbisnis harus bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkannya. Untuk
kegiatan yang berhubungan dengan B3, berlaku pula PP 18/1999 jo PP 85/1999
tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Sebagai petunjuk
pelaksana teknis pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan pemerintah yang
efektif berlaku sejak tahun 1995 (Basel Convention, 2007):
1. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP.01/BAPEDAL/09/1995 tata cara
dan persyaratan teknis penyimpanan dan pengumpulan limbah bahan
berbahaya dan beracun.
2. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP.02/BAPEDAL/09/1995 tentang:
dokumen limbah bahan berbahaya dan beracun
3. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP-03 /BAPEDAL/09/1995 tentang
persyaratan teknis pengolahan limbah bahan berbahaya beracun kepala
badan pengendalian dampak lingkungan
4. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP-04/BAPEDAL/09/1995 tentang :
tata cara pesyaratan penimbunan hasil pengolahan, persyaratan lokasi bekas
pengolahan, dan lokasi bekas penimbunan limbah bahan berbahaya dan
beracun
5. Keputusan kepala Bapedal nomor : KEP-05/BAPEDAL/09/1995 tentang :
simbol dan label limbah bahan berbahaya dan beracun
10
2.2.4 Peraturan tentang Import Barang Bekas (Second-Hand)
Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No.756/MPP/11/2002, peralatan dan perlengkapan bekas didefinisikan sebagai
peralatan dan perlengkapan yang bisa dipergunakan atau diolah kembali dan tidak
didalam bentuk terpisah. Peralatan dan perlengkapan mekanik ini hanya bisa di
impor oleh pengguna berlisensi, untuk proses produksi atau penggunaan langsung
dalam aktifitas bisnisnya dan fasilitas pengolahan kembali yang berlisensi (Basel
Convention, 2007). Dalam kaitannya dengan sampah elektronik, keputusan
tersebut melarang komponen barang-barang elektronik impor seperti: Air
Conditioner, kulkas, kipas, mesin cuci, televisi, dan proyektor video, telephone,
(termasuk telepon celular), PCBs (Printed Circuit Boards) dan CRTs (Cathode
Ray Tubes). Keputusan tersebut kemudian diamandemen dengan keputusan
menteri No.39/M-DAG/PER/12/2005 yang mengijinkan untuk mengimport
peralatan elektronik seperti yang tercantum dalam Tabel 2.7.
2.2.5 Peraturan Perlindungan Konsumen
Di Indonesia keberadaan perdagangan E-waste merupakan perdagangan yang
ilegal. Banyak sektor informal yang telibat di dalamnya, pada dasarnya transaksi
jual-beli E-waste kadang sangat merugikan konsumen padahal secara konstitusi
konsumen di lindungi oleh UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
(Basel Convention, 2007).
2.3 Limbah Elektronik (E-waste)
2.3.1 Definisi E-waste
Para ahli di tiap negara belum sampai pada suatu kesepakatan mengenai apa
sebenarnya E-waste tersebut (Budi Mulyadi,2007). Konsekuensinya, sampai saat
ini belum ada definisi jelas mengenai E-waste. Dua definisi E-waste:
1. Menurut Eric Williams (2005)
Peralatan elektronik dan komponennya yang telah rusak untuk dibuang.
Peralatan elektronik bekas pakai yang masih berfungsi.
2. Menurut MH Wong (2005)
Produk elektronik (komputer, printer, mesin fotokopi, TV, mobile phone, dan lain-
lain) yang sudah tidak berfungsi lagi.
11
Tabel 2.7 Daftar Peralatan Elektronik yang Dapat di Impor
No Nomor HS Deskripsi
1 8418 Kulkas, freezer, dan komponen-komponennya, listrik dan lainnya, kompresor, kecuali untuk AC didalam Nomor HS 84.15
2 8419 Perlengkapan mesin, peralatan laboratorium atau pabrik, pemanasa listrik atau bukan (kecuali pembakar, oven, dan lainnya didalam 85.14) untuk proses material dengan temperatur yang berbeda seperti pemanasan, memasak, pemanggangan, destilasi, rektifikasi, sterilisasi, pasteurisasi, kondensasi, pendinginan, kecuali perlengkapan mesin atau instalasi untuk penggunaan rumah tangga, pemanas air instan dan tempat pentimpana nonlistrik.
3 8419.11 Pemanas air instan dengan gas 4 8422 Dish washer 5 8465 Perlengkapan mesin untuk proses PCB 6 8471 Mesin proses data otomatis dan komponen-komponennya, pembaca
magnetik dan optik, perlengkapan mesin untuk data writer dalam media data berkode dan prosessornya.
7 8475 Perlengkapan mesin untuk pemasangan lampu listrik, lampu tube atau lampu katup atau lampu pijar, dalam pemasangan selubung kaca, mesin untuk pembuatan kaca atau produk kaca yang menggunakan pemanas
8 8501 Motor listrik dan generator (kecuali power listrik pabrik) 9 8514 Pembakar atau oven listrik bagi industri atau laboratorium untuk proses
pembakaran material dari penghilangan induksi atau dielektik 10 8517 Peralatan elektrik untuk telepon atau telegraf 11 8525 Peralatan Transmisi, receiver, recorder, dan reproduksi, kamera televisi,
kamera rekorder dan video, kamera digital. 12 8525.20 Wireless LAN, internet mobile phone, internet video conference, telepon
celular lainnya. 13 8539 Lampu bohlam atau lampu tubular, termasuk lampu ultra violet dan lampu
jalan, dan lampu infra merah Sumber : Basel Convention, 2007
Adapun ruang lingkup barang-barang yang tergolong E-waste menurut
www.wikipedia.com adalah sebagai berikut:
1. Peralatan rumah tangga besar. Contoh: kulkas, mesin cuci, oven.
2. Peralatan rumahtangga kecil. Contoh: toaster, vacuum cleaner.
3. Peralatan komunikasi dan informasi. Contoh: PC (Personal Komputer),
printer, telepon, mobile-phone, mesin faximili.
4. Peralatan hiburan elektronik. Contoh: TV, DVD player, VCD player.
5. Peralatan elektronik. Contoh: mesin bor.
6. Mainan elektronik.
7. Dan lain-lain.
12
2.3.2 Sektor-Sektor yang Berperan
Sektor-sektor yang berperan pada flow peralatan elektronik secara formal adalah
(Damanhuri dan Sukandar, 2006):
1. Importir resmi peralatan elektronik berserta komponennya
2. Produsen peralatan elektronik
3. Distributor elektronik
4. Pedagang elektronik besar
5. Pedagang elektronik kecil
Cara-cara yang dilakukan oleh seseorang jika peralatan elektroniknya sudah tidak
disukai atau tidak berfungsi adalah sebagai berikut (Damanhuri dan Sukandar,
2006):
1. Dipindahkan atau disumbangkan kepada keluarganya
2. Dipindahkan atau disumbangkan kepada orang lain
3. Ditukar dengan peralatan yang baru
4. Dijual kepada Pedagang (penadah) barang bekas
5. Disimpan di rumah
2.3.3 Gambaran Umum E-waste di Bandung
Pelaku usaha yang terlibat dalam aliran produk 3E secondhand di Kota Bandung
berdasarkan jenis usahanya terbagi sebagai berikut (Budi Mulyadi,2007):
1. Pedagang 3E secondhand
2. Pedagang dan tukang servis 3E secondhand
3. Tukang servis 3E secondhand
Gambar 2.8 Perbandingan Persentasi Pelaku Usaha 3E Secondhand
(Budi Mulyadi,2007)
13
Dari gambar 2.8 dapat dilihat bahwa pelaku usaha yang paling banyak terdapat di
kota Bandung adalah jasa servis. Adapun pesebaran daerah para pelaku usaha 3E
Secondhand yang disurvey dapat dilihat pada gambar 2.8 selain itu jasa servis
terbukti sebagai sumber E-waste terbesar pada kota Bandung gambar 2.9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pegadaian
Perorangan
Pedagang lain
Supplier
Tukang loak
Iklan
Instansi
Sekolah
Sumber Produk
Pers
enta
se
Tukang Servis Pedagang-Servis Pedagang
Gambar 2.9 Perbandingan Persentasi Sumber Produk untuk Tiap Pelaku Usaha
(Budi Mulyadi,2007)
2.4 E-waste Komputer
2.4.1 Logam-Logam dalam PC
Terdapat banyak komponen kecil penyusun komputer, komponen-komponen
tersebut dapat di bagi menjadi jepitan Au, IC-Chips, kapasitor, resistor dan
gabungan pateri (Tomoko & Akiko,2006). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
2.8 dan Tabel 2.9.
Tabel 2.8 Jumlah Bagian Kecil dalam Papan Sirkuit
Jepitan Au IC-Chips Kapasitor Resistor Gabungan pateri Motherboard 1 Motherboard 2
CDD HDD FDD CPU
Kartu jaringan Kartu memori
372 0 0 0 0
262 103 336
64 20 20 18 2 6
13 10
819 177 260 154
1 102 155 170
0 0 0 0 2 0
21 0
5537 1356 552 300 140
1111 655
1448 Jumlah 1037 153 1838 23 11099
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
14
Tabel 2.9 Logam-Logam yang Berada pada Bagian Kecil Elektronik
Bagan Elektronik pada Papan Sirkuit Logam-Logam IC Chips Resistor
Kapasitor Penghubung
Pemutar
Ag, Al, Cr, Cu, Fe, MnNi, Pb, Sb, Zn Al, Cu, Mn, Fe, Sn, Zn Al, Cu, Fe, Mn, Sn, Zn
Au, Cu, Cr, Pb, Mg, Mn,Ni, Si, Sn, Zn Al, Au, Cr,Cu, Fe, Mg, Ni, Sn, Zn
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
2.4.2 B3 dalam Komputer dan Efeknya terhadap Kesehatan Manusia.
Greenpeace mengeluarkan laporan berjudul Toxic Tech yang berisi tentang
berbagai macam bahan berbahaya dan beracun dalam sebuah komputer dan
bahayanya bagi kesehatan. Posisi bahan tersebut dalam komputer ditunjukan pada
Gambar 2.10. Bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Timah, monitor komputer mengandung 1,8-3,6 Kg timah, dapat meracuni
ginjal, sistem urat saraf dan sistem reproduksi dan menghambat
perkembangan mental anak-anak dan janin, Timah juga ditemukan pada
solderan
2. Brominated Flame Retardants menganggu kelenjar endoktrin, mengurangi
tingkat hormon thyroxin pada hewan dan berpotensi merusak perkembangan
janin
3. Barium digunakan pada layar monitor untuk melindungi pengguna dari
radiasi. Dalam jangka pendek terpapar barium dapat menyebabkan
pembengkakan otak, rusaknya urat saraf dan kerusakan pada hati, liver dan
limpa
4. Hexavalent Chromium digunakan untuk melindungi plat dan kerangka baja
dari korosi. Dapat menyebabkan kerusakan DNA dan gangguan pada saluran
pernafasan
5. Plastik. Rata-rata 6,2 Kg plastik terdapat dalam komputer. Dioxin dapat
terbentuk jika PVC dibakar. Plastik paduan sulit untuk dipisahkan dan didaur
ulang. Ditemukan di rangkaian utama printer dan komponen lainnya seperti
konektor, kasing dan kabel.
6. Cadmium ditemukan di SMD chip resistor, infrared detectors,
semiconductors, tipe lama dari katoda penutup cahaya dan beberapa tipe
plastik. Sering menyebabkan kerusakan ginjal dan tulang keropos.
15
7. Beryllium ditemukan pada motherboards dan konektor, merupakan unsur
penyebab kanker pada manusia
8. Merkuri, ditemukan dalam bola lampu di belakang layar, saklar dan kawat-
kawat printer. Biasanya menyebabkan kerusakan otak dan ginjal,
menghambat perkembangan janin, dapat larut dalam air susu ibu dan daging
ikan.
Gambar 2.10. Posisi B3 dalam PC (www.nationalgeografic.co.id)
2.4.3 Tes TCLP dan Pembakaran dari Limbah PC
Untuk memperkirakan dampak lingkungan yang potensial dari logam-logam yang
terdapat dalam papan sirkuit, Tomoko & Akiko, melakukan tes TCLP dan
pembakaran. Tes TCLP akan memberi informasi mengenai jumlah logam yang
dapat berakhir di sistem perairan ketika limbah papan sirkuit secara tak sengaja
terkena hujan. Tes pembakaran dapat memperkirakan dampak maksimum hasil
pembakaran limbah yang terdapat di udara dan tanah. Tabel 2.10 menunjukkan
hasil dari uji coba tersebut.
Tabel 2.10 Hasil TCLP dan Pembakaran Papan Sirkuit PC (a)TCLP (b)Emisi (c)Residu
Dampak lingkungan Air Udara Tanah
Total logam (%) didalam papan sirkuit (a) + (b) + (c)
Cu (µg/g papan sirkuit) Cu (% dalam total Cu)
6,6 0,003%
3500 1,7%
200000 98,0% 20,10
Pb (µg/g papan sirkuit) Pb (% dalam total Pb)
37 0,95%
860 22%
3000 77% 0,38
Sumber : Tomoko & Akiko, 2006
16
2.4.4 Recycle E-waste Komputer
Karakteristik dari tiap proses untuk proses recycling PC (Personal Computer)
secara informal diberikan pada Tabel 2.11. Proses recycling yang mereka lakukan
secara informal ternyata tidak memenuhi standard untuk kualitas lingkungan
maupun untuk keamanan dan kesehatan bagi diri mereka sendiri.
2.4.5 Fasilitas Recycle di Indonesia
Pada dasarnya di Indonesia tidak terdapat fasilitas recycle yang resmi tetapi survei
yang dilakukan oleh Basel Convention tahun 2007 terhadap industri di Batam dan
Jawa Timur menemukan beberapa dari industri tersebut sudah melakukan proses
pengumpulan, pemisahan dan pengolahan sederhana terhadap beberapa E-waste.
Adapun daftar dari nama perusahaan-perusahaan tersebut dapat dilihat pada Tabel
2.12. untuk industri di Batam dan tabel 2.13. untuk industri di Jawa Timur.
2.5 Flow E-waste
2.5.1 Flow E-waste Internasional
Tidak ada sistem perdagangan E-waste yang pasti, baik perdagangan elekronik
bekas yang legal maupun illegal (dibawah peraturan international). Oleh karena
itu, tidak ada data kuantitatif dari jumlah barang yang dikirim maupun daerah
tujuannya. Pada gambar 2.12. kita dapat melihat sebuah peta yang memberi
sedikit gambaran tentang perjalanan E-waste internasional. Peta ini dibuat
berdasarkan informasi dan penyelidikan yang dibuat oleh beberapa lembaga
internasional seperti Basel action network, Silicon valley toxics coalition, toxics
link India, scope (di Pakistan), dan greenpeace (www.greenpeace.com).
Gambar 2.11. Flow E-waste Internasional (www.Greenpeace.com)
17
Tabel 2.11 Karakteristik Proses Recycling Informal Proses Metode tipikal Input Output Persoalan Lingkungan
Testing Tes manual Peralatan bekas dan rusak
Alat yang reuseable, alat yang rusak.
-
Refurbish Manual Peralatan Peralatan untuk dijual kembali
-
Disassembly (pembongkaran) Manual Komputer CRT, baja, plastik, alumunium, kabel, PWB
Keselamatan pekerja
Ekstraksi tembaga dari PWB Pembakaran terbuka Kabel Tembaga Emisi pembakaran, terutama kabel yang dilapis PVC (mengandung dioksin dan furan!)
Ekstraksi chip dari PWB Pemanasan dengan tungku batubara, ditarik oleh tangan
PWB penuh chip PWB tanpa chip, chip untuk dijual kembali
Emisi udara dan tanah dari solder berbasis timbal (Pb)
Pembongkaran/regunning CRT Menggunakan mesin CRT CRT untuk dijual, tembaga, kaca CRT
Keselamatan pekerja
Ekstraksi logam dari PWB Kolam asam PWB tanpa chip Emas, perak, tembaga, sampah PWB
Runof f asam, emisi logam berat ke air/tanah, keselamatan pekerja
Pembuangan akhir Open dumping Kaca CRT, casing plastik, sampah PWB
- Leaching logam-logam berat
Sumber: Mandated Prices as An Instrument to Mitigate Environmental Impacts in Informal Reuse/Recycling, Eric Williams, 2005
18
Tabel 2.12 Daftar Industri yang Memproses E-Waste di Batam
No Nama Perusahaan Aktivitas Jenis E-waste yang
dikumpulkan 1 PT. Sentral
Agung Himalaya
Mengumpul logam bekas dari sampah domestik, pemisahan, pengepakan, ekspor atau dijual ke pasar lokal, tidak ada pengolahan fisik .
Membuang bagian-bagian kecil dari komponen elektronik
2 PT. Interco Bisnis Langgeng
Mengumpul logam bekas dari sampah domestik, pemisahan, pengepakan, ekspor atau dijual ke pasar lokal, tidak ada pengolahan fisik. Memproduksi polybag dan garbage bag yang dibuat dari plastik bekas dan biji plastic baru
Plastik, E-waste : PCBs bekas, monitor komputer, komponen peralatan elektronik.
3 PT. Indo Batam Ekatama
Mengumpul logam bekas dari sampah domestik, mengimpor, pemisahan, pengepakan, ekspor atau dijual ke pasar lokal, tidak ada pengolahan fisik
Sisa : Al, Cu. Brass, tin Solder, Plastik. E-waste : PCBs bekas
Sumber : Basel Convention 2007
Tabel 2.13 Daftar industri yang memproses E-waste di Jawa Timur No Nama
Perusahaan Aktivitas Jenis E-waste yang
dikumpulkan 1 PT. Wajar
Logam Jaya Impor sisa campuran metal, TV dan monitor, CPU dan printer bekas, monitor rekondisi, produk dari sisa metal atau alumunium, potongan kuningan, casing, ekspor.
E-waste: CPU, printer, TVs, monitor,
2 PT. Sun Doly Impor sisa campuran metal, TV dan monitor, CPU dan printer bekas, monitor rekondisi, produk dari sisa metal atau alumunium, potongan kuningan, casing, ekspor.
E-waste: CPU, printer, TVs, monitor
3 PT. Kingson Metal Industry
Peleburan logam dengan mengunakan sisa-sisa kendaraan (rongsokan)
E-waste: tidak ditemukan
4 PT. Metalindo Jaya Abadi
CPU rekondisi, mesin fax, dan printer bekas dari pasar local
E-waste:komputer, CPU, printer
5 PT. Fremont Nusa Metal
Peleburan besi non sulfur dari sisa-sisa campuran logam, perlengkapan logam rekondisi.
E-waste: tidak diemukan
6 PT. Hanjaya Perkasa Metal Indonesia
Peleburan besi non sulfur dari sisa-sisa campuran logam, perlengkapan logam rekondisi, import bubuk PCBs.
E-waste: PCBs bekas, potongan PCBs, bubuk PCBs
Sumber : Basel Convention 2007
2.5.2 Flow E-Waste Indonesia
E-waste di Indonesia kebanyakan berasal dari Singapura dan Malaysia (tidak
ramai lagi). Dua daerah yang menjadi sasaran import E-waste adalah Batam dan
Wakatobi (Basel Convention, 2007).
2.5.2.1 Batam
Batam terletak di lokasi yang strategis dalam perdagangan dan lalu lintas jasa
antara Singapura-Malaysia dan dengan pulau lain di Indonesia. Daerah ini
merupakan zona khusus, banyak produk elektronik ditemukan dengan harga
murah. Hampir semua daerah di sekitar Batam melakukan hubungan perdagangan
dengan Batam seperti pelabuhan Pasir Panjang, WTC, Brani (Singapura), Johor,
19
Malaka (Malaysia), dan juga kawasan pantai dan pulau kecil di Riau seperti
Bintan, Tanjung Pinang, Kuala Tungkal, Tembilahan, Pekanbaru, Rengat,
Bangkinang, dan bahkan Pulau Natuna. Batam memiliki fasilitas transportasi
langsung berupa kapal terbang atau kapal laut dengan kota besar lainnya seperti
Banda Aceh, Medan, Padang, Jambi, Palembang, Pontianak, Jakarta, Bandung,
Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Tetapi ada pula beberapa daerah di bagian
Indonesia Timur yang mempunyai hubungan dengan Batam melalui rute tikus
(Basel Convention, 2007).
2.5.2.2 Wakatobi
Pada abad 17, Wakatobi didatangi oleh kapal VOC (Samlia, 1995). Dominasi
aktivitas berdagang kemudian tumbuh lebih luas dari perdagangan antar pulau
sampai ke luar negeri seperti ke Singapura, Malaysia, Australia, dan Timor Leste.
Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bahwa Wakatobi menjadi sebuah pusat
perdagangan barang-barang bekas di Indonesia timur. Area Distribusi (Gambar
2.12) barang-barang bekas dari Singapura dan Malaysia di Indonesia timur terdiri
dari Pare-Pare (Sulawesi selatan) dan Pulau Wakatobi (Sulawesi tenggara).
Gambar 2.12. Distribusi Barang-Barang Bekas di Indonesia timur
(Basel Convention, 2007).
Pada tahun 2006 diperkirakan terdapat 250 kapal di Wakatobi dan 50 kapal aktif
berlayar ke luar negeri. Jika rata-rata kapal tersebut berlayar 3 kali/tahun, ini
berarti ada 150 frekuensi kapal yang memuat barang ke Indonesia timur. Dengan
rata-rata kapasitas angkut 75 ton/kapal x 150 = 11,250 ton /tahun dan 10% dari
total angkutan tersebut adalah barang-barang elektronik bekas, Jadi diperkirakan
sekitar 1,125 ton/tahun barang-barang elektronik bekas masuk ke Indonesia timur.
20
E-waste tersebut terdiri dari TV, lemari es, radio, tape, video, dan kamera. Sisanya
didominasi oleh pakaian bekas, kasur, dan pupuk (nitrat amonium). (Basel
Convention, 2007).
2.5.3 Flow E-waste Bandung
Berbicara mengenai aliran E-waste di Indonesia, Damanhuri dan Sukandar (2006)
membaginya menjadi 3 rute yang saling berhubungan sebagai berikut:
1. Aliran 3E (Electronic and Electric Equipment) baru. (Gambar 2.13)
2. Aliran 3E secondhand (3E bekas). (Gambar 2.14)
3. Aliran limbah 3E (E-waste). (Gambar 2.15)
Gambar 2.13 Aliran 3E Baru
(Damanhuri dan Sukandar, 2006) Gambar 2.14 Aliran 3E Secondhand (Damanhuri dan Sukandar, 2006)
Gambar 2.15 Aliran E-waste (Damanhuri dan Sukandar, 2006)
top related