bab i pendahuluan -...
Post on 14-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 1
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemerintahan yang baik ialah pemerintahan yang berorientasi pada
hasil dan manfaat bukan hanya berorientasi pada output. Dengan orientasi
pada hasil, pemerintahan akan fokus kepada manfaat penyelenggaraan
pemerintahan bagi kemakmuran dan kemaslahatan masyarakat. Hasil yang
berimplikasi pada manfaat inilah yang dapat dipandang sebagai kinerja
bukan terletak pada kemampuan penyerapan anggaran. Selanjutnya
bagaimana pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan harus
dilaporkan dan dipertanggung jawabkan baik kepada pemerintahan jenjang
di atas maupun kepada masyarakat selaku ”stakeholder” utama.
Amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keungan dan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa dalam
rangka mempertanggungjawabkan APBN/APBD setiap entitas pelaporan baik
pemerintah pusat maupun daerah wajib menyusun laporan keuangan dan
laporan kinerja. Lebih lanjut di jelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan
rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang
dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuruan, pengumpulan data,
pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja instansi
pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja
instansi pemerintah. Selanjutnya disebutkan bahwa Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dilaksanakan untuk penyusunan
Laporan Kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 2
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berisi informasi
seputar capaian dan hambatan pelaksanakan rencana dan perjanjian kinerja
diharapkan bermanfaat untuk :
1. Mendorong instansi pemerintah melaksanakan Good Governance,
karena LAKIP merupakan dasar untuk mengukur kinerja instansi
pemerintah secara transparan, sistematik dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders);
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada instansi pemerintah.
Laporan ini disusun untuk dapat melaporkan dan mengevaluasi
capaian kinerja terutama kinerja hasil (outcomes) sesuai yang disyaratkan
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
B. GAMBARAN UMUM DAERAH
1. Aspek Geografi dan Demografi
Kabupaten Lombok Utara terletak antara 115⁰28’ sampai dengan
115⁰46’ Bujur Timur dan antara 8⁰120’ sampai 8⁰550’ Lintang Selatan. Total
luas daratan Kabupaten Lombok Utara mencapai 809,53 Km2 dan luas
perairan laut mencapai 503,24 km2. Berdasarkan Undang-undang Nomor 26
Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara, dinyatakan
bahwa Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu
Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan
Kayangan dan Kecamatan Bayan, dengan ibukota Kabupaten terletak di
Kecamatan Tanjung.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 3
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Gambar I.1 Grafik Luas Wilayah Kabupaten Lombok Utara (km2)
Sumber : Profil Daerah Kab. Lombok Utara Tahun 2016
Dapat dilihat luas wilayah Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara
terdiri dari : Kecamatan Bayan dengan luas daratan 329,1 km2 (40,65 %),
Kecamatan Kayangan dengan luas daratan 126,35 km2 (15,61%), Kecamatan
Gangga dengan luas daratan 157,35 km2 (19,44 %), Kecamatan Tanjung
dengan luas daratan 115,64 km2 (14,28 %) dan Kecamatan Pemenang dengan
luas daratan 81,09 km2 (10,02 %).
Gambar I.2 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Utara
81,09
115,64
157,35
126,35
329,1
Pemenang
Tanjung
Gangga
Kayangan
Bayan
Sumber : Profil Daerah Kab. Lombok Utara Tahun 2011
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 4
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Secara topografis, sebagian besar wilayah di Kabupaten Lombok Utara
berupa perbukitan/pegunungan yang menyusur pada bagian tengah dari
wilayah utara ke wilayah selatan, sedangkan dataran sempit berada pada
sepanjang pesisir pada wilayah barat dari bagian utara ke bagian selatan.
Kondisi topografis ini ditunjukkan dengan proporsi kemiringan tanah yang
didominasi kemiringan diatas 40% yaitu mencapai 48.571,80 Ha atau 60%
dari keseluruhan wilayah, diikuti dengan kemiringan tanah 15%–40% yang
meliputi 20.238,25 Ha atau 25% dari keseluruhan luas tanah, kemiringan
tanah 2%-15% mencapai luas 10.523,89 Ha atau 13% dan kemiringan 0-2%
mencapai luas 1.619,06 Ha atau hanya 2% dari keluruhan luas tanah yang
ada. Ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar antara 0 sampai 1000
meter lebih, dengan ketinggian rata-rata 539,69 M dari permukaan laut. Luas
wilayah dengan ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut mencapai
8.095,30 Ha, wilayah dengan ketinggian 100 – 500 meter dari permukaan
laut mencapai 1.619,06 Ha dan diatas 1.000 meter dari permukaan laut
mencapai 539,69 Ha.
Tabel I.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Utara Menurut Kecamatan, Jenis
Kelamin dan Sex Ratio Tahun 2015
Kecamatan Jenis Kelamin Total sex ratio
Laki- Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
Pemenang 17858 17489 35347 102,11
Tanjung 23323 24102 47425 96,77
Gangga 20678 21664 42342 95,45
Kayangan 19294 20125 39419 95,87
Bayan 23420 24312 47732 96,33
Lombok Utara 104573 107692 212265 97,10
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 5
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Lombok Utara sesuai dengan
hasil proyeksi penduduk SP 2010, jumlah penduduk di Kabupaten Lombok
Utara pada tahun 2015 sejumlah 212.265 jiwa, terdiri dari penduduk laki-
laki sebanyak 104.573 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 107.692
jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin rata-rata adalah 97 atau diantara
100 perempuan terdapat 97 orang laki-laki. Pada sebagian besar kecamatan,
jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit dari pada penduduk perempuan
kecuali pada kecamatan Pemenang dimana penduduk laki-laki lebih banyak
dari perempuan.
2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat dapat ditinjau dari kesejahteraan
dan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial dan perkembangan seni
budaya dan olahraga. Kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi diukur
diantaranya dengan indikator pertumbuhan ekonomi, laju inflasi,
pendapatan perkapita dan pemerataan pendapatan. Sementara itu
kesejahteraan sosial dapat digambarkan dengan indikator pendidikan,
kesehatan, kemiskinan, kesempatan kerja dan angka kriminalitas.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Lombok Utara menunjukkan keadaan yang terus tumbuh secara
positif walaupun pertumbuhannya cukup fluktuatif. Berdasarkan data
sangat sementara BPS, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2015 mencapai 4,6 %, tumbuh lebih tinggi dari tahun-tahun
sebelumya (4,08 % pada tahun 2012, 4,12 % pada tahun 2013, dan 4,56 %
pada tahun 2014). Dari 17 kriteria pembangun ekonomi, kriteria konstruksi
tumbuh tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 7,12 %; diikuti jasa lainnya
6,25 %; jasa pendidikan 6,23 %; pengadaan air, pengelolaan sampah limbah
dan daur ulang 6,23 %; informasi dan komunikasi 6,18 %. Sementara kriteria
terbesar dalam hal kontribusi teradap struktur ekonomi yakni sektor
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 6
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
pertanian tumbuh sebesar 2,87 %, lebih baik dari pertumbuhan tahun
sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,46 %.
Tabel I.2 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Tahun 2010 – 2015 dengan
Perhitungan Baru
No. Indikator 2011 2012 2013 2014* 2015**
1 2 3 4 5 6 7
1 Pertumbuhan ekonomi (%)
5,34 4,08 4,12 4,56 4,60
2 PDRB ADH Berlaku (Juta Rp)
2.560.214,74
2.736.375,15
2.916.857,58
3.256.037,58
3.585.327,37
3 PDRB ADH Konstan Tahun 2010 (Juta Rp)
2.495.979,23
2.597.797,97
2.704.706,33
2.828.133,34
2.958.041,53
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2016 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Data PDRB dan PDRB per kapita tidaklah cukup untuk
menggambarkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, meskipun PDRB per
kapita penduduk Kabupaten Lombok Utara lebih tinggi dari PDRB per kapita
penduduk di beberapa kabupaten di Provinsi NTB, namun angka kemiskinan
penduduk Kabupaten Lombok Utara menunjukkan angka tertinggi di
Provinsi NTB. Pada tahun 2014 angka kemiskinan Kabupaten Lombok Utara
mencapai 34,27 %, sementara angka kemiskinan rata-rata nasional dan
provinsi justru meningkat disebabkan terjadinya kenaikan harga bahan-
bahan kebutuhan makanan dan dan non makanan yang menyebabkan
naiknya garis kemiskinan.
Mencermati tren penurunan angka kemiskinan yang terus melambat,
upaya percepatan penurunan kemiskinan harus dipertajam dengan
melakukan penanggulangan kemiskinan secara terpadu antar berbagai
sektor dan memastikan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan yang
dilakukan tepat sasaran. Penanggulangan kemiskinan bukan hanya
perlindungan sosial dan upaya meningkatkan pendapatan masyarakat
namun juga sangat terkait dengan bagaimana garis kemiskinan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 7
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
dirasionalkan, artinya untuk memenuhi kebutuhan hidup layak,
masyarakat harus mendapatkannnya dengan harga yang wajar. Untuk itu
bagaimana peredaran barang lebih lancar dan terdistribusi dengan baik
sampai ke pelosok desa akan sangat berpengaruh terhadap percepatan
penurunan kemiskinan. Penyediaan bahan pangan lokal yang menjadi
kebutuhan keluarga sehari-hari berupa sayur-sayuran dan buah-buahan di
sekitar lingkungan melalui pemanfaatan pekarangan juga dapat berperan
dalam upaya penanggulangan kemiskinan karena keluarga miskin dapat
meningkatkan konsumsinya tanpa harus membeli atau mengeluarkan uang.
Gambar I.3
Angka Kemiskinan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010-2014 (%)
43.14
39.27
35.9 34.63 34.27
43.14 40.64
38.14 35.64
33.14
Tahun2010
Tahun2011
Tahun2012
Tahun2013
Tahun2014
Angka
Kemiskinan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 8
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Kualitas penduduk yang utamanya ditunjukkan dengan indikator
Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Lombok Utara menunjukkan
perkembangan yang signifikan selama 3 (tiga) tahun terakhir. IPM mengukur
tiga dimensi utama: hidup yang panjang dan sehat (longevity), akses untuk
ilmu pengetahuan (knowledge), dan standar kehidupan yang layak (decent
living). Indikator hidup yang panjang dan sehat dihitung berdasarkan angka
harapan hidup, indikator akses untuk ilmu pengetahuan dihitung
berdasarkan angka harapan lama sekolah (Expected year school) dan rata-
rata lama sekolah (Mean Years School). Sedangkan indikator standar
kehidupan yang layak dihitung berdasarkan pengeluaran per kapita
disesuaikan (Purchasing Power Parity).
Tabel I.3
IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010-2015
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016
Berdasarkan perhitungan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Lombok Utara dengan skala 0 (nol) sampai 100, bahwa Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lombok Utara di tahun 2015 telah
mencapai 61,15 poin meningkat siginifikan dibandingkan dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2014 yang besarnya 60,17 poin dan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)ahun 2013 yang besarnya 59,2 poin.
Komponen Satuan Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AHH (angka harapan hidup)
Tahun 64,13 64,45 64,74 65,04 65,19 65,59
EYS (Expected Years School)
Tahun 10,66 11,05 11,46 11,87 12,31 12,34
MYS (Mean Years School)
Tahun 4,23 4,43 4,63 4,89 4,97 5,22
Pengeluaran Ribu Rupiah
7.083 7.169 7.304 7.358 7.594 7.940
IPM 56,13 57,13 58,19 59,20 60,17 61,15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 9
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Tabel I.4
IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 Pertumbuhan
1 2 3 4 5
Lombok Utara 59,2 60,19 61,15 1,63
Lombok Barat 62,91 63,52 64,62 1,35
Lombok Tengah 61,25 61,88 62,74 1,21
Lombok Timur 61,43 62,07 62,83 1,13
Sumbawa 62,44 62,88 63,91 1,17
Dompu 63,16 63,53 64,56 1,10
Bima 62,08 62,61 63,48 1,12
Sumbawa Barat 66,86 67,19 68,38 1,13
Kota Mataram 75,22 75,93 76,37 0,76
Kota Bima 71,72 72,23 72,99 0,88
Nusa Tenggara Barat 63,76 64,31 65,19 1,12
Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2016
Perkembangan IPM Kabupaten Lombok Utara selama kurun waktu
tahun 2013 sampai dengan 2015 merupakan perkembangan IPM yang
tertinggi (”TOP MOVER”) diantara kabupaten/kota lain se-provinsi NTB
walaupun secara absolut Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Lombok Utara masih lebih rendah dari kabupaten/kota lain. Meskipun nilai
IPM masih tergolong rendah, namun bila kita melihat tren data dari tahun
ke tahun nilai IPM Kabupaten Lombok Utara terus meningkat, yang
menandakan kemajuan pembangunan berjalan secara positif. Dari keempat
komponen IPM yaitu angka harapan hidup, expected year of school, mean
year school dan pengeluaran perkapita semua mengalami peningkatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 10
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Gambar I.4 Grafik IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012-2015 Dibandingkan dengan
IPM NTB dan IPM Kabupaten Lombok Tengah
Sumber : BPS Provinsi NTB tahun 2016
Ditinjau dari setiap komponen yang menyusun struktur Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), tingkat pendidikan penduduk dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2015 menunjukkan perkembangan yang
siginifikan. Pada tahun 2013 rata-rata lama bersekolah penduduk
Kabupaten Lombok Utara mencapai 4,89 tahun, naik menjadi 4,97 di
tahun 2014 dan 5,22 di tahun 2015. Angka partisipasi sekolah (APS) di
Kabupaten Lombok Utara juga menunjukkan peningkatan yang progresif
terutama pada kelompok umur 16-18 tahun/jenjang pendidikan menengah
dimana angka partisipasi pendidikan kelompok umur 16-18 tahun pada
tahun 2013 hanya mencapai 57,81%, naik menjadi 70,02% pada tahun
2014 dan 75,07% pada tahun 2015.
58.19
59.2
60.17
61.15 60.57
61.25 61.88 62.74
62.98
63.76 64.31 65.19
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Lombok Utara
Lombok
Tengah
Nusa Tenggara
Barat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 11
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Tabel I.5 Angka Partisipasi Sekolah di Kab. Lombok Utara Tahun 2013-2015
Kelompok Umur Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
1 2 3 3
7 – 12 Tahun 96,34 97,23 97,61
13 – 15 Tahun 95,28 96,56 97,08
16 – 18 Tahun 57,81 70,02 75,07
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat angka partisipasi
sekolah (APS) di Kabupaten Lombok Utara menunjukkan peningkatan yang
progresif terutama pada kelompok umur 16-18 tahun/jenjang pendidikan
menengah dimana angka partisipasi pendidikan kelompok umur 16-18
tahun pada tahun 2013 hanya mencapai 57,81%, naik menjadi 70,02% pada
tahun 2014 dan 75,07% pada tahun 2015.
Gambar I.5 Grafik Angka Partisipasi Sekolah Tahun 2013-2015
Angka melek huruf menunjukkan peningkatan yang signifikan
mencapai 83,69 persen, meskipun tidak lagi menjadi indikator perhitungan
0
50
100
7-12Tahun
13-15Tahun
16-18Tahun
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Sumber : BPS Kab. Lombok Utara tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 12
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
IPM namun dapat menggambarkan keberhasilan pembangunan pendidikan,
jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun yang menandakan baiknya
perkembangan pendidikan di Kabupaten Lombok Utara.
Gambar I.6 Grafik Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15 Tahun Keatas (%) Rata-rata
Lama Sekolah Penduduk Usia 25 Tahun Keatas (Tahun) Th 2013-2015
Sumber : BPS Kab. Lombok Utara tahun 2016
Dapat dilihat jika pada tahun 2014, penduduk usia 15 tahun ke atas
yang melek huruf hanya mencapai 80,50 %, maka dapat ditingkatkan
menjadi 83,69 % di tahun 2015. Meskipun penduduk melek huruf meningkat
signifikan, namun 18,16% penduduk usia 15 tahun ke atas yang masih buta
huruf tetap perlu mendapat penanganan guna meningkatkan kualitas hidup
masyarakat ataupun meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalam
mengakses peluang ekonomi yang akan berdampak terhadap pengurangan
kemiskinan.
Indikator IPM yang lain yakni indikator kesehatan berupa Angka
Harapan Hidup juga menunjukkan perkembangan yang positif. Jika pada
tahun 2014 angka harapan hidup mencapai 65,19 tahun, maka di tahun
2015 dapat ditingkatkan menjadi 65,59 tahun. Kasus kematian ibu maupun
kasus kematian bayi menunjukkan kondisi yang membaik dari tahun
77,03 80,50
83,69
Angka Melek Huruf
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
4,89 4,97 5,22
Rata-rata Lama Sekolah
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 13
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
sebelumnya ditunjukkan dengan kejadian kasus yang menurun. Kesehatan
masyarakat tidak terlepas dari kesehatan ibu dan balita. Derajat kesehatan
ibu dan balita selalu menjadi perhatian. Indikator yang dapat mengukur hal
tersebut salah satunya adalah penolong kelahiran. Semakin tinggi kualitas
penolong kelahiran maka semakin tinggi pula tingkat keselamatan ibu dan
bayi. Pada tahun 2015 sebanyak 98,08 persen kelahiran dibantu oleh tenaga
medis. Angka ini menunjukan baiknya penanganan kesehatan masyarakat di
Kabupaten Lombok Utara. Pada tahun 2015, kematian ibu dapat diturunkan
menjadi 2 kasus dari 6 kasus di tahun sebelumnya, sedangkan kematian
bayi dapat diturunkan dari 40 kasus di tahun 2014 menjadi 22 kasus di
tahun 2015. Sementara itu kasus gizi buruk dapat diturunkan dari 27 kasus
di tahun 2014 menjadi 15 kasus di tahun 2015, demikian pula dengan kasus
gizi kurang dapat diturunan dari 2,73 % di tahun 2014 menjadi 1,26 % di
tahun 2015.1
Sementara itu pada indikator pengeluaran, pengeluaran per kapita
per tahun penduduk Kabupaten Lombok Utara di tahun 2015 baru mencapai
7.940 ribu rupiah, meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 yang
besarnya 7.594 ribu rupiah.
Pada indikator ketenagakerjaan, pada tahun 2015 di Lombok Utara
penduduk berusia 15 tahun keatas (angkatan kerja) jumlahnya cukup
potensial yaitu sebesar 147.843 jiwa atau sekitar 69,65 persen dari total
jumlah penduduk Kabupaten Lombok Utara. Jika dilihat dari total tenaga
kerja yang ada 72,58 persen adalah bekerja dan sisanya 27,42 persen
tergolong tidak bekerja. Dari 27,42 persen penduduk angkatan kerja yang
tidak bekerja, sebesar 9,23 persen sedang bersekolah dan 27,20 persen
mengurus rumah tangga. Angka pengangguran di Kabupaten Lombok Utara
sangat terpengaruh oleh daya serap pada sektor pertanian, rendahnya angka
1 Ibid, hal. 43-45
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 14
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
0
20
40
60
80
100Lainnya
Jasa Kemasyarakatan,Sosial dan Perorangan
Perdagangan, RumahMakan dan Jasa Akomodasi
Industri
Pertanian, Perkebunan,Kehutanan, Perburuan danPerikanan
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
pengangguran di Kabupaten Lombok Utara tertolong oleh sektor pertanian,
pada tahun 2015 umumnya pekerja di Kabupaten Lombok Utara masih
bekerja pada sektor pertanian yaitu sebesar 53,98 persen dari jumlah
penduduk bekerja, menurun 0,44 persen dari 54,42 persen. Salah satu ciri
dari pekerja pertanian di Kabupaten Lombok Utara adalah pekerja keluarga
dan petani kecil yang membantu usaha pertanian dari kepala rumah tangga,
para pekerja keluarga dan petani kecil ini umumnya bekerja di bawah 24
jam dalam seminggu sehingga nilai tambah pendapatan yang dihasilkan
relatif kecil.2
Gambar I.7 Grafik Lapangan Kerja Utama Penduduk Tahun 2013-2015
Sumber : BPS Kab. Lombok Utara tahun 2016
Salah satu sektor yang mengalami peningkatan berdasarkan tren data
dari tahun ke tahun pada persentase penduduk bekerja adalah sektor
perdagangan dengan pertumbuhan mencapai 2 persen pertahun, hal ini
mengingat adanya perkembangan jumlah penduduk yang mengakibatkan
sebagian penduduk bekerja mulai meninggalkan sektor tradisional seperti
2 Ibid, hal. 12-15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 15
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
pertanian dan beralih ke sektor lain salah satunya ialah sektor perdagangan
sekaligus menandakan kesejahteraan penduduk sudah mulai meningkat
yang ditandai dengan daya beli yang meningkat, sehingga sektor
perdagangan terus berkembang.
Ketenagakerjaan tidak terlepas dari permasalahan pengangguran dan
tingkat pendidikan pekerja. Angka penggangguran di Kabupaten Lombok
Utara dikatakan rendah namun bukan berarti bahwa kesejahteraan
penduduknya tinggi, faktor status dan jenis pekerjaan yang dilakukan perlu
diperhatikan. Rendahnya angka pengangguran di Lombok Utara tertolong
oleh sektor pertanian, namun pendapatan yang didapatkan oleh sangat
minim dilihat dari status yang sebagian merupakan pekerja keluarga dan
petani kecil.
Gambar I.8 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016
Rendahnya pendidikan yang ditamatkan penduduk bekerja yang ada
di Kabupaten Lombok Utara mengindikasikan rendahnya pendapatan yang
didapatkan. Sebesar 58 persen penduduk bekerja di Kabupaten Lombok
058% 017%
025%
SD Ke Bawah
SLTP
SLTA Ke Atas
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 16
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Utara bertamatan SD ke bawah. Kondisi ini akan mengakibatkan
peningkatan kesejahteraan yang berjalan lambat. Melihat hal tersebut
pemerintah daerah sebaiknya meningkatkan keterampilan pekerja, terutama
di sektor pertanian sehingga output yang didapatkan akan lebih baik, dan
seiring perkembangan pembangunan diharapkan perekonomian mulai
bergeser ke sektor lainnya seperti industri perdagangan dan jasa.
Pemerintah daerah dapat memberikan bantuannya dengan memperkenalkan
ekonomi kreatif yang didukung dengan keberadaan industri kreatif,
sehingga output yang didapatkan dapat meningkat.
1. Kondisi Ekonomi
a. Potensi Unggulan Daerah
Struktur ekonomi Kabupaten Lombok Utara hingga pada tahun 2015
masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar
34,32%; diikuti sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
sepeda motor yang kontribusinya sebesar 13,56%; sektor konstruksi sebsar
8,64%; penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,31%;
administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan social sebesar 7,29%;
jasa pendidikan sebesar 5,67%; transportasi dan pergudangan sebesar
5,31%; real estate sebesar 4,43%; pertambangan dan penggalian sebesar
3,65%; jasa keuangan dan asuransi sebesar 2,41%; jasa lainnya sebesar
2,18%; informasi dan komunikasi sebesar 1,76%; jasa kesehatan dan
kegiatan sosial sebesar 1,67%; industri pengolahan sebesar 1,35 %; jasa
perusahaan sebesar 0,26%; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang sebesar 0,14%; Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 0,09.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 17
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Gambar I.9
Grafik Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lombok Utara Atas Adh Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016
Menilik data kontribusi per sektor terhadap PDRB, secara umum
potensi unggulan daerah Kabupaten Lombok Utara bertumpu pada kriteria
Pertanian dalam arti luas, kriteria perdagangan kemudian kriteria
penyediaan akomodasi dan makan minum yang sebagian besar
disumbangkan oleh aktivitas Pariwisata.
Pada sub sektor tanaman bahan makanan, komoditas tanaman padi
sebagai tanaman pangan menjadi komoditas utama yang diusahakan oleh
masyarakat. Selama tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 rata-rata
produksi dan produksi padi baik padi sawah maupun padi ladang di
Kabupaten Lombok Utara disajikan pada table.
0
10
20
30
40
50
60
70
Pe
rtan
ian
, Keh
uta
nan
,…
Ind
ust
ri P
engo
lah
an
Pe
nga
daa
n L
istr
ik d
an G
as
Pe
nga
daa
n A
ir,…
Ko
nst
ruks
i
Pe
rdag
anga
n B
esa
r d
an…
Pe
nye
dia
an A
kom
od
asi…
Info
rmas
i dan
Ko
mu
nik
asi
Jasa
Ke
uan
gan
dan
…
Re
al E
stat
e
Jasa
Per
usa
haa
n
Ad
min
istr
asi…
Jasa
Pen
did
ikan
Jasa
Ke
seh
atan
dan
…
Jasa
lain
nya
2015
2014
2013
2012
2011
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 18
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Tabel I.6 Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Tahun
2014-2016
No Tahun Luas Panen (Ha)
Rata-rata Produksi (Kw/Ha)
Produksi (Ton)
1 2 3 4 5
1. Tahun 2014 13.260 54,12 71.761
2. Tahun 2015 13.674 54,42 74.415
3. Tahun 2016 11.557 54,58 63.077
Sumber data : Dinas Pertanian,Perkebunan,Kehutanan,Kelautan dan Perikanan KLU, tahun 2016
Tanaman pangan yang paling banyak dibudidayakan dan diproduksi
di Kabupaten Lombok Utara di Tahun 2016 selain padi adalah Jagung,
Kacang Tanah dan Ubi Kayu. Produksi tanaman padi mengalami penurunan
pada tahun 2016 sebanyak 63.077 ton dari tahun 2015 sebanyak 74.415 hal
ini salah satuya disebabkan oleh peralihan lahan atau konversi sehingga
tentu berikutnya program pencetakan sawah baru harus dilakukan. Dilihat
dari masing-masing kecamatan, untuk komoditi jagung paling banyak
dibudidayakan dan diproduksi di Kecamatan Bayan yang mencapai luas
panen 5392 ha atau 70,11% dari keseluruhan luas panen dengan produksi
30.863,81 ton atau 69.77 % dari total produksi jagung di Kabupaten Lombok
Utara tahun 2016. Sementara itu total luas panen jagung di Kabupaten
Lombok Utara pada Tahun 2016 mencapai 7.691 Ha dengan produksi
mencapai 44.233,45 ton. Mengingat besarnya produksi jagung di Kecamatan
Bayan, menjadi sangat penting untuk mengembangkan industri pengolahan
hasil produksi komoditi jagung dalam skala mikro maupun kecil di wilayah
tersebut sehingga masyarakat dapat memperoleh nilai tambah dari produksi
komoditas yang menjadi potensi wilayahnya. Pengolahan sederhana antara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 19
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
lain dalam bentuk jagung pecah maupun beras jagung memberikan nilai
tambah yang cukup siginifikan bagi petani dalam meningkatkan
pendapatannya.
Tabel I.7 Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Jagung Dirinci Per Kecamatan
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016
No Kecamatan Luas Panen
(Ha)
Rata-rata
Produksi
(Kw/Ha)
Produksi
(Ton)
1 2 3 4 5
1 Pemenang - - -
2 Tanjung 19 55,21 104,90
3 Gangga 109 56,36 614,32
4 Kayangan 2.171 58,27 12.650,42
5 Bayan 5.392 57,24 30.863,81
TOTAL
Tahun 2016 7.691 57,51 44.233,45
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan KLU,
tahun 2016
Selain padi dan jagung, kacang tanah merupakan komoditas yang
dibudidayakan pada seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok Utara, namun
paling banyak dipanen di Kecamatan Bayan yang mencapai luas panen 2.387
Ha atau 41,9 % dari keseluruhan luas panen dengan produksi 4.652 ton atau
41,5 % dari keseluruhan produksi kacang tanah di Kabupaten Lombok Utara.
Sedangkan keseluruhan luas panen kacang tanah di Kabupaten Lombok
Utara tahun 2016 mencapai 5.692 Ha dengan keseluruhan produksi
mencapai 11.219 ton.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 20
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Tabel I.8 Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Kacang Tanah Dirinci Per
Kecamatan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016
No Kecamatan Luas Panen
(Ha)
Rata-rata
Produksi
(Kw/Ha)
Produksi
(Ton)
1 2 3 4 5
1 Pemenang 127 20,06 254,76
2 Tanjung 375 20,12 754,50
3 Gangga 1.522 20,22 3.077,48
4 Kayangan 1.443 19,36 2.480,02
5 Bayan 2.387 19,49 4.652,26
TOTAL
Tahun 2016 5.692 19,49 11.219,03
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan KLU, tahun 2016
Sementara itu, sub sektor pertanian yang lain yaitu sub sektor
perkebunan rakyat memegang peranan yang penting dan beberapa
komoditinya menjadi produk unggulan daerah yaitu Kelapa, Kopi dan
Kakao. Potensi sub sektor pertanian lainnya di Kabupaten Lombok Utara
adalah sub sektor peternakan yang beberapa tahun terakhir menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Dengan luas wilayah dan daya dukung
sektor pertanian, sub sektor peternakan dapat dikembangkan secara optimal
terutama pengembangan populasi dan produktivitas ternak. Selanjutnya
pengembangan sub sektor peternakan diarahkan pada pengelolaan dan
tatalaksana secara modern dan terpadu sehingga dapat lebih meningkatkan
pendapatan petani peternak.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 21
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Mengingat sepanjang wilayah Kabupaten Lombok Utara merupakan
pesisir pantai, sub sektor perikanan juga potensial untuk dikembangkan
terutama perikanan laut baik tangkap maupun budidaya, demikian juga
perikanan darat potensial untuk berkembang dengan melimpahnya
ketersediaan air dibeberapa wilayah yang selama ini belum dimanfaatkan
secara optimal.
Selain sektor pertanian, potensi unggulan Kabupaten Lombok Utara
adalah keindahan panorama alam dan kekhasan budaya yang menjadi obyek
pariwisata. Keindahan alam Kabupaten Lombok Utara utamanya berada di
kawasan pulau-pulau kecil (3 Gili) yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili
Trawangan. Pulau-pulau ini selain terkenal dengan keindahan pantai juga
memiliki keindahan taman bawah laut yang menjadi tujuan utama
wisatawan. Selain wisata pantai dan bahari, wilayah pegunungan yang
menyusur sepanjang bagian tengah wilayah Kabupaten Lombok Utara juga
menjadi daya tarik tersendiri dengan alam khas pegunungan yang sejuk
terutama kawasan wisata Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang
menjadi jalur pendakian pencinta gunung baik domestik maupun asing.
Wilayah pegunungan ini juga dilengkapi dengan air terjun antara lain air
terjun Tiu Pupus di kecamatan Gangga, air terjun Teja di Kecamatan
Kayangan, air terjun Sendang Gila dan Kelep di Kecamatan Bayan. Disisi lain
wisata budaya dengan nilai-nilai budaya yang terjaga kearifannya sampai
saat ini dapat dijumpai di Desa Tradisional Senaru dan Segenter serta
Bangunan Masjid Kuno Bayan Beleq di Kecamatan Bayan.
b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai PDRB yang
dihitung atas dasar harga konstan. PDRB adh konstan memberikan
gambaran tentang peningkatan produksi dari masing-masing sektor
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 22
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
perekonomian. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah
satu indikasi dari keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah.
Tabel I.9 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Utara Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2015
KATEGORI 2012 2013 2014 2015
(1) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.90 1.77 2.46 2,87
2. Pertambangan dan Penggalian 1.35 6.41 7.17 5,66
3. Industri Pengolahan 5.20 3.22 3.41 5,21
4. Pengadaan Listrik dan Gas 11.37 4.92 37.55 0,85
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
7.16 7.62 7.51 6,23
6. Konstruksi 4.98 6.85 6.15 7,12
7. Perdaganan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
6.27 5.65 5.63 4,98
8. Transportasi dan Pergudangan 4.09 3.66 5.38 5,40
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5.94 7.48 7.42 4,88
10. Informasi dan Komunikasi 6.13 7.23 5.12 6,18
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 6.38 4.89 5.10 5,28
12. Real Estate 4.69 4.33 5.42 6,01
13. Jasa Perusahaan 5.16 4.65 6.17 5,61
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1.26 3.45 4.49 4,21
15. Jasa Pendidikan 5.55 5.23 5.71 6,23
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.15 6.76 5.41 5,97
17. Jasa lainnya 4.62 7.12 6.53 6,25
PDRB 4.08 4.12 4.56 4,60
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016 *) : Angka Sementara **) : Angka Sangat Sementara
Berdasarkan data sangat sementara dari BPS Kabupaten Lombok Utara,
laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 mencapai
4,60%, dapat dilihat pertumbuhan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 23
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Pada tahun 2015, secara nasional metode perhitungan indikator-indikator
ekonomi makro terutama PDRB mengalami perubahan dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya dimana tahun dasar yang digunakan tidak lagi
tahun 2000 tetapi tahun dasar 2010 dengan perhitungan yang diperluas
mencakup 17 kriteria bukan hanya 9 sektor sebagaimana sebelumnya.
Pembaharuan tahun dasar dan kriteria ini, menyebabkan terjadinya
perbedaan data perhitungan dibandingkan dengan data yang dipublikasikan
pada tahun-tahun sebelumnya. Selengkapnya laju pertumbuhan ekonomi
yang diukur dari laju pertumbuhan produk domestik regional bruto atas
dasar harga konstan 2012-2015 di Kabupaten Lombok Utara disajikan pada
table tersebut di atas.
Gambar I.10 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2012-2015
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016
Memperhatikan gambar tersebut di atas dapat dilihat grafik
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara dari tahun ke tahun
mengalami tren peningkatan, tahun 2012 pertumbuhan ekonomi berada
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
4,08
4,60
4,56
4,12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 24
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
pada angka 4,06% meningkat menjadi 4,12% pada tahun 2013, pada tahun
2014 menjadi 4,56% dan pada tahun 2015 menjadi 4,60%.
Gambar I.11 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2015
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara bila dilihat
menurut lapangan usaha pada tahun 2015 ialah sektor kontruksi sebesar
7,12%, jasa lainnya sebesar 6,25%, sektor pendidikan dan pengadaan air
pengelolaan sampah limbah juga daur ulang sama-sama sebesar 6,23%,
sektor informasi dan komunikasi sebesar 6,18%, sektor real estate sebesar
6,01%, jasa kesehatan sebesar 5,97%, sektor pertambangan dan penggalian
sebesar 5,66%, jasa perusahaan sebesar 5,61%, transportasi dan
pergudangan sebesar 5,40%, jasa keuangan sebesar 5,28%, sektor industri
pengolahan sebesar 5,21%, perdaganan besar dan eceran; reparasi mobil dan
sepeda motor sebesar 4,98%, penyediaan akomodasi dan makan minum
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah…
Konstruksi
Perdaganan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil…
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan…
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
2015
2014
2013
2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 25
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
sebesar 4,88%, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial
wajib sebesar 4,21%, pertanian kehutanan dan perikanan sebesar 2,87% serta
pengadaan listrik dan gas sebesar 0,85%.
3. Aspek Pelayanan Umum
Aspek pelayanan umum meliputi pelayanan dasar dan pelayanan
penunjang. Pelayanan dasar dalam rangka memenuhi kebutuhan/hajat
didup masyarakat meliputi pelayanan pendidikan, kesehatan, lingkungan
hidup, sarana dan prasarana umum, perhubungan dan penataan ruang.
Sementara pelayanan penunjang antara lain dalam bidang penanaman
modal, koperasi usaha kecil dan menengah, kependudukan dan catatan sipil,
ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
keluarga berencana dan keluarga sejahtera, komunikasi dan informatika,
pertanahan, pemberdayaan masyarakat desa, perpustakaan,
penyelenggaraan keamanan dan ketertiban serta pemuda dan olahraga.
Pelayanan dasar di bidang pendidikan diukur dengan pencapaian
pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal. Ketersediaan sarana
dan prasarana pendidikan serta ketersediaan dan kualifikasi tenaga pengajar
pada jenjang pendidikan dasar sampai dengan tahun 2014 di Kabupaten
Lombok Utara belum dapat memenuhi standar pelayanan minimal.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota, terdapat 27 indikator untuk
mengukur pelayanan tingkat pendidikan dasar, mulai dari jarak sekolah
sampai dengan penerapan manajemen berbasis sekolah.
Sejak tahun 2013 sampai dengan saat ini, pelaksanaan urusan
pendidikan telah dapat memenuhi standar tersedianya satuan pendidikan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 26
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km
untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman
permanen di daerah terpencil, sementara itu SD dengan jumlah peserta
didik dalam setiap rombongan belajar tidak melebihi 32 orang mencapai
73,65 % di tahun 2015, atau 26,35 % SD belum dapat memenuhi standar
jumlah rombongan belajar tidak melebihi 32 orang.
Pada jenjang SMP, indikator setiap rombongan belajar tidak melebihi
36 orang baru dapat dipenuhi oleh 61,11 % sekolah, meningkat dari kondisi
tahun sebelumnya yang besarnya 58 %. Sementara ketersediaan ruang kelas
yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik,
guru dan papan tulis pada SD dapat ditingkatkan dari 59,86 % di tahun 2014
menjadi 64,19 % di tahun 2015, sedangkan pada SMP indikator yang sama
dapat ditingkatkan dari 73,53 % di tahun 2014 menjadi 83,33 % di tahun
2015. Untuk indikator di setiap SMP tersedia ruang laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan
minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen
peserta didik, dapat ditingkatkan dari 73,53 % di tahun 2014 menjadi 75 %
di tahun 2015.
Data ini menunjukkan bahwa 73,65 % atau 110 unit SD di Kabupaten
Lombok Utara telah memenuhi indikator jumlah maksimal 32 orang murid
untuk setiap rombongan belajar, sedangkan 26,35 % atau 39 unit SD belum
memenuhi indikator SPM ini. Selanjutnya untuk ketersediaan ruang kelas
yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik,
guru dan papan tulis pada SD baru tercapai sebesar 64,19 % di tahun 2016,
artinya 96 unit SD sudah memenuhi SPM pada indikator ini sedangkan 53
unit SD belum dapat memenuhi SPM. Untuk indikator di setiap SMP tersedia
ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup
untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk
demonstrasi dan eksperimen peserta didik, dapat ditingkatkan dari 73,53 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 27
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
di tahun 2014 menjadi 75,00 % di tahun 2015. Selengkapnya tentang capaian
SPM disajikan pada tabel.
Tabel I.10 Pencapaian Indikator SPM Bidang Pendidikan Dasar Tahun 2014-20153
JENIS PELAYANAN DASAR/ INDIKATOR SPM PERHITUNGAN (%)
TINGKAT TAHUN
2014 TAHUN
2015
1 2 3 4
I. PENDIDIKAN DASAR OLEH KABUPATEN/ KOTA
1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil
SD 100.00 100.00
MI 100.00 100.00
SMP 100.00 100.00
MTs 100.00 100.00
2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis;
SD 76.19 73,65
MI 100.00 100,00
SD 59.86 64,19
MI 12.50 12,50
SMP 58.82 61,11
MTS 100.00 100,00
SMP 73.53 83,33
MTS 0.00 0,00
3. Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik;
SMP 73.53 75,00
MTS 0.00 0,00
SMP 73.53 75,00
MTs 0.00 0,00
4. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru;
SD 39.19 39,19
MI 0.00 0,00
SMP 47.06 88,8
MTs 0.00 0,00
5. Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan
SD 58.11 73,65
MI 0.00 0,00
SD 31,08 31,08
MI 0.00 0,00
6. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran;
SMP 44.12 44,12
MTs 35.56 35,56
7. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru SD 99.32 100,00
3 Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kab. Lombok Utara, tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 28
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
JENIS PELAYANAN DASAR/ INDIKATOR SPM PERHITUNGAN (%)
TINGKAT TAHUN
2014 TAHUN
2015
1 2 3 4
yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
MI 84.38 84,38
SD 100.00 100,00
MI 50.00 50,00
8.
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%
SMP 100.00 100,00
MTS 48.89 48,89
SMP 47.06 44,44
MTs 44.44 44,44
9. Di setiap SMP/MTs tersedia guru kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mapel Matematika, IPA, B. Indonesia, B. Inggris, dan PKn
SMP 55.88 52,78
MTs 44.44 44,44
10. Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
SD 99.32 100,00
MI 50.00 50,00
11. Di setiap kab/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
SMP 100.00 100,00
MTs 44.44 44,44
12. Di setiap kab/kota semua pengawas sekolah/ madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik
SD 100.00 100,00
MI 100.00 100,00
Untuk pelayanan dasar di bidang kesehatan, sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/menkes/Per/VII/2008,
ditetapkan 18 indikator dalam mengukur kualitas pelayanan dasar
kesehatan. Pada tahun 2015, menunjukkan tercapainya SPM pada
beberapa indikator kinerja seperti cakupan ibu hamil dengan
komplikasi yang ditangani, cakupan kunjungan bayi, cakupan
pelayanan anak balita, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan,
cakupan peserta KB aktif, penderita DBD yang ditangani, cakupan
pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan desa siaga
aktif. Sementara itu beberapa indikator kinerja yang lain seperti
cakupan kunjugan ibu hamil K4, cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, cakupan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 29
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
pelayanan nifas, dan lain-lain indikator kinerja belum dapat
memenuhi SPM.
Tabel I.11 Pencapaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Tahun 2014-20154
JENIS PELAYANAN DASAR/ INDIKATOR SPM
PERHITUNGAN (%)
SATUAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
1 2 3 4
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4. % 86,47 75,97
2 Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani.
% 150,4 134,46
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 86,80 80,46
4 Cakupan pelayanan Ibu Nifas % 87,34 81,47
5 Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
% 60,6 73,6
6 Cakupan kunjungan bayi. % 103,3 89,1
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI).
% 93,9 82,1
8 Cakupan pelayanan anak balita. % 100 96,5
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin.
% 3,41 23,98
10 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatanat
% 100 100
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
% 88 86
12 Cakupan peserta KB Aktif
%
SPM BPMPPKBP
EMDES
13 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit
%
A Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Orang 1 1
B Penemuan Penderita Pneumonia Balita % 72,91 41,62
C Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif % 45,9 44,9
D Penderita DBD yang Ditangani % 100 100
E Penemuan Penderita Diare % 100 100
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 100
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan % SPM RSUD
4 Dinas Kesehatan Kab. Lombok Utara, tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 30
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
JENIS PELAYANAN DASAR/ INDIKATOR SPM
PERHITUNGAN (%)
SATUAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
1 2 3 4
pasien masyarakat miskin.
16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota.
% SPM RSUD
III PENYELIDIKAN
17 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
% 100 100
IV PROMOSI
18 Cakupan Desa Siaga Aktif % 100 100
Khusus untuk kejadian penyakit, beberapa penyakit yang
selama ini menjadi penyakit endemik di Kabupaten Lombok Utara
diantaranya penyakit Malaria, sudah sangat jarang ditemui dalam
beberapa tahun terakhir. Penyakit yang perlu mendapat prioritas
perhatian adalah masih tingginya penemuan penderita Demam
Berdarah (DB) dimana tahun 2016 penemuan penderita DB mencapai
241 kasus, naik dari kondisi tahun 2015 yang jumlahnya 110 kasus.
Penyakit DB berkaitan erat dengan pola hidup masyarakat yang belum
menerapkan periku hidup bersih dan sehat di lingkungan sehingga
nyamuk berpotensi untuk berkembang, karena itu pendekatan
promotif/preventif melalui PHBS harus digencarkan.
Berkaitan dengan wilayah Kabupaten Lombok Utara yang
menjadi lokasi wisata, kejadian penyakit lain yang menjadi fokus
perhatian adalah orang dengan HIV/Aids (ODHA) dengan penemuan
16 orang di tahun 2016, jumlah temuan meningkat jika dibandingkan
dengan tahun 2015 yang jumlahnya 3 orang, pencegahan
terjangkitnya penyakit ini harus dilakukan dengan lebih intensif,
mengingat penemuan penderita umumnya merupakan fenomena
gunung es, dimana penderita sebenarnya jauh lebih banyak dari yang
ditemukan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 31
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Layanan dasar selanjutnya adalah pada bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang. Jenis layanan pada bidang ini meliputi
sumberdaya air, jalan, air minum, penyehatan lingkungan pemukiman
(sanitasi lingkungan dan persampahan), penataan pemukiman kumuh
perkotaan, penataan bangunan dan lingkungan, jasa konstruksi dan
penataan ruang dengan setiap jenis layanan memiliki indikator.
Sampai dengan tahun 2015, sebagian layanan dasar pada bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang ini dapat tercapai, namun
beberapa indikator belum dapat memenuhi standar pelayanan
minimal yang ditetapkan. Indikator yang belum tercapai diantaranya
tersedianya air baku,tersedianya sistem air limbah,penanganan
sampah,,tersedianya sistem jaringan drainase,tersedianya Sistem
Informasi Jasa Konstruksi,tersedianya informasi mengenai Rencana
Tata Ruang (RTR) wilayah melalui peta analog dan digital,
dilakukannya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat dan
tersedianya luasan RTH publik sebesar 20%. Selengkapnya disajikan
pada pada Tabel dan Grafik.
Tabel I.12 Capaian Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 20155
No. Indikator Standar Pelayanan Minimal Capaian
2015 Target Nasional Nilai Tahun
1 2 3 4 5 1 Tersedianya air baku untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimal sehari hari. 20.71 100% 2014
2 Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada.
70.0 70% 2014
3 Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota.
100 100% 2014
4 Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan
100 100% 2014
5 Dinas Pekerjaan Umum Kab. Lombok Utara, tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 32
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
No. Indikator Standar Pelayanan Minimal Capaian
2015 Target Nasional Nilai Tahun
1 2 3 4 5 perjalanan.
5 Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat
62.21 60% 2014
6 Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman.
80.83 60% 2014
7 Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana
80.83 60% 2014
8 Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari.
79.37 80% 2014
9 Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai.
0 60% 2014
10 Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota
1.75 5% 2014
11 Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan.
10.28 20% 2014
12 Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan.
0.10 70% 2014
13.1 Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota
0 50% 2014
13.2 Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun.
Belum tersedia
data 50% 2014
14 Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan.
Belum tersedia
data 10% 2014
15 Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota.
13.84 100% 2014
16 Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di Kabupaten /kota
84.84 100% 2014
17 Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap.
100 100% 2014
18 Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun
0 100% 2014
19.1 Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog
73.33 100% 2014 Kab
73.33 100% 2014 Kec
33.33 100% 2014 Kel
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 33
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
No. Indikator Standar Pelayanan Minimal Capaian
2015 Target Nasional Nilai Tahun
1 2 3 4 5 19.2 Tersedianya informasi mengenai Rencana
Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog
73.33 100% 2014 Kab
73.33 100% 2014 Kec
33.33 100% 2014 Kel
20.1 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR
100 100% 2014
20.2 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan program pemanfaatan ruang.
100 100% 2014
21 Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya
100 100% 2014 Kab
22 Terlaksanakannya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang, dalam waktu 5 (lima) hari kerja
0 100% 2014
Kab,Kec
23 Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan.
0 25% 2014
Pelayanan dasar berikutnya adalah pelayanan dasar lingkungan hidup
yang terbagi menjadi pelayanan pencegahan pencemaran air, pelayanan
pencegahan pencemaran udara.pelayanan informasi status kerusakan lahan
serta pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup. Sampai dengan tahun
2015, prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati
persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air telah
mencapai 100%, sementara tidak terdapat usaha/kegiatan yang berpotensi
mencemari udara sehinga prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan
sumber yang tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 34
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
teknis pencegahan pencemaran udara diasumsikan tercapai 100 %,
sedangkanluasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa belum
ditetapkan ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya,sehingga
capaian indikator ini 0 %, selanjutnya prosentase jumlah pengaduan
masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti telah mencapai 100 % sementara
kinerja penanganan sampah baru mencapai 13%.
Tabel I.13
Pencapaian Indikator Kinerja Urusan Wajib Lingkungan Hidup6
NO Indikiator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015
1 2 3 4
1. Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
100 % 100 %
2. Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber yang tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara
100 % 100 %
3. Prosentase luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya
0 % 0 %
4. Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100 % 100 %
5. Prosentase Penanganan sampah 13 % 13 %
Selanjutnya pelayanan dasar perhubungan yang terdiri dari jenis
layanan angkuta jalan, angkutan sungai dan danau, angkutan penyebrangan
dan angkutan laut. Pencapaian pada beberapa indikator SPM telah
6 Kantor Lingkungan Hidup, tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 35
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
memenuhi target, sebaliknya beberapa indikator belum memenuhi target
SPM.
Tabel I.14
Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2014-20157
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM 2014 2015
1 2 3 4 5 1 Angkut
an Jalan
1 Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan
1 Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota
97,11% 95,25%
2 Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota.
91,30% 98,26%
2 Jaringan Prasarana Angkutan Jalan
3 Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.
5,00% 5,00%
4 Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.
50,00% 50,00%
3 Fasilitas Perlengkapan Jalan
5 Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.
19,25% 20,85%
a.
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kabupaten/Kota.
15,85% 17,85%
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu) pada jalan Kabupaten/Kota.
25,25% 25,51%
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (marka) pada jalan Kabupaten/Kota.
7,71% 7,71%
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (guardrill) pada jalan Kabupaten/Kota.
14,59% 20,33%
b.
Tersedianya fasilitas penerangan jalan umum (PJU) pada jalan
22,65% 23,85%
7 Dinas Hubkominfo Kab. Lombok Utara tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 36
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM 2014 2015
Kabupaten/Kota.
4 Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor
6 Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji.
100,00% 100,00
%
5 Sumber Daya Manusia (SDM)
7 Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.
0,00% 0,00%
8 Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.
100,00% 100,00
%
9 Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota.
100,00% 100,00
%
1 Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum
0,00% 0,00%
6 Keselamatan
1 Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota.
81,00% 34,00%
2 Angkutan Laut
1 Jaringan Pelayanan Angkutan Laut
1 Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.
100,00% 99,39%
2 Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.
46,00% 92,12%
2 Jaringan Prasarana Angkutan Laut
3 Tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.
100,00% 100,00
%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 37
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM 2014 2015
3 Keselamatan
5 Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota.
46,00% 92,12%
4 Sumber Daya Manusia (SDM)
6 Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT
46,00% 92,12%
Selanjutnya adalah pelayanan umum yang sifatnya penunjang.
Pelayanan umum yang sifatnya penunjang antara lain pelayanan
kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga
sejahtera, komunikasi dan informatika serta penyelenggaraan keamanan dan
ketertiban.
Sampai dengan tahun 2015, jumlah penduduk yang telah memiliki KTP
elektronik (KTP elektroniknya telah terbit) 147.696 orang atau 92,10 %, naik
dari kondisi tahun 2014 yang jumlahnya 140.362 orang atau 87,95 %.
Sementara cakupan kepemilikan akte kelahiran meningkat dari 29,12 % di
tahun 2014 menadi 32,66 % di tahun 2015.
Target standar pelayanan minimal untuk cakupan penduduk ber KTP
dan cakupan akte kelahiran adalah 100 %, belum tercapainya target standar
pelayanan minimal ini disebabkan antara lain karena masih adanya
masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk mengakses layanan
kependudukan sedangkan rendahnya cakupan akte kelahiran disebabkan
karena orangtua belum memiliki akte nikah, namun dengan terbitnya
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2016, persyaratan akte
nikah dalam penerbitan akte kelahiran dapat digantikan dengan surat
pernyataan. Solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan pelayanan
jemput boladan menginisiasi kerjasama dengan pengadilan agama untuk
melakukan itsbat nikah bari orangtua yang belum memiliki akte nikah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 38
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Tabel I.15 Pencapaian Kependudukan dan Catatan Sipil
8
No. Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015
1 2 3 4
1. Ketersedian Sistem Administrasi Kependudukan
Ada Ada
2. Cakupan kepemilikan kartu keluarga
100 % 100 %
3. Presentase Penduduk memiliki KTP terhadap jumlah penduduk wajib KTP
87,95 % 92,10 %
4. Cakupan kepemilikan Akte Kelahiran
29,12 % 32,66 %
Selanjutnya pelayanan penunjang ketenagakerjaan terdiri dari
Pelayanan Pelatihan Kerja, Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja,
Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Pelayanan
Kepesertaan Jamsostek dan Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Tabel I.16 Capaian Kinerja Urusan Tenaga Kerja9
No Jenis Pelayanan
Dasar
Indikator Standar Pelayanan Minimal
Target Nasional Capaian
2015 Nilai Tahun
1
2 3 4 5 6
1 Pelayanan Pelatihan Kerja
1 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
75% 2016 42%
2 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
60% 2016 46%
3 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
60% 2016 -
2 Pelayanan Penem- Besaran pencari kerja yang 70% 2016 91,77%
8 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, tahun 2016
9 Dinas Sosnakertrans Kab. Lombok Utara, tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 39
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
No Jenis Pelayanan
Dasar
Indikator Standar Pelayanan Minimal
Target Nasional Capaian
2015 Nilai Tahun
1
2 3 4 5 6
patan Tenaga Kerja terdaftar yang ditempatkan
3 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) 50% 2016 92%
4 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek
Besaran Pekerja/buruh yang menjadi peserta Jamsostek 50% 2016 28%
5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
1 Besaran pemeriksaan perusahaan
45% 2016 5%
2 Besaran pengujian peralatan di perusahaan
50% 2016 7,5%
Kinerja Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial dengan indikator besaran kasus yang diselesaikan dengan
perjanjian bersama telah dapat melampaui target SPM dengan capaian
92 %, demikian pula dengan pelayanan penempatan tenaga kerja
dengan indikator besaran pencari kerja yang terdaftar yang
ditempatkan telah mencapai 91,77 %. Sedangkan sebagian besar
kinerja yang lain belum mencapai target SPM antara lain pelayanan
pelatihan kerja dengan indikator besaran tenaga kerja yang
medapatkan pelatihan berbasis kompetensi, besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat, besaran tenaga kerja
yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan, besaran pekerja buruh
yang menjadi peserta jamsostek, besaran pemeriksaan perusahaan
dan besaran pengujian peralatan di perusahaan. Selengkapnya
Capaian kinerja pada masing-masing indikator tersebut disajikan pada
tabel.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 40
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Gambar I.12 Grafik Capaian Kinerja Urusan Tenaga Kerja
Pada layanan penunjang Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera. Pada tahun 2015 cakupan peserta KB aktif mencapai 67 %,
melampaui target Standar Pelayanan Minimal sebagaimana ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional Nomor 55/HK-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di
Kabupaten/Kota dimana Cakupan peserta KB aktif ditargetkan
mencapai 65 % (Tahun 2014).
Sementara itu untuk cakupan pasangan usia subur dengan istri
dibawah 20 tahun, di tahun 2015 mencapai 4 %, masih lebih tinggi dari
standar pelayanan minimal yang besarnya 3,5 %. Upaya penurunan
pasangan usia subur dengan istri dibawah 20 tahun ini harus
ditingaktkan dengan penanganan lintas sektor dari berbagai pihak
untuk dapat menekan jumlah PUS dengan istri usia muda termasuk
upaya pencegahan pernikahan dini. Pencegahan pernikahan usia dini
sangat penting, mengingat menikah terlalu dini berimplikasi pada
75%
60%
60%
70%
50%
50%
45%
50%
42%
46%
0
91.77%
92%
28%
5%
7.50%
Besaran tenaga kerja yang mendapatkanpelatihan berbasis kompetensi
Besaran tenaga kerja yang mendapatkanpelatihan berbasis masyarakat
Besaran tenaga kerja yang mendapatkanpelatihan kewirausahaan
Besaran pencari kerja yang terdaftar yangditempatkan
Besaran Kasus yang diselesaikan denganPerjanjian Bersama (PB)
Besaran Pekerja/buruh yang menjadipeserta Jamsostek
Besaran pemeriksaan perusahaan
Besaran pengujian peralatan di perusahaan
Capaian
Target Nasional
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 41
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
ketidaksiapan pasangan secara psikologis maupun ekonomi sehingga
dapat menimbulkan berbagai masalah termasuk permasalahan di
bidang kesehatan ibu dan anak. Pernikahan pada usia muda berkaitan
erat dengan kejadian putus sekolah terutama pada siswa perempuan
di jenjang pendidikan menengah. Untuk itu penanganan pencegahan
pernikahan usia muda melibatkan berbagai SKPD diantaranya Dinas
Pendidikan, tidak kalah pentingnya adalah peran masyarakat sendiri
dengan penguatan kearifan lokal melalui regulasi lokal mapun
penguatan peran kelembagaan kearifan lokal (diantaranya Majelis
Krama Desa).
Tabel I.17 Pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera10
Di layanan dasar komunikasi dan informatika, sebagian besar
indikator layanan telah memenuh target nasional yang ditetapkan.
Indikator yang telah terpenuhi adalah Pelaksanaan Diseminasi dan
Pendistribusian Informasi Nasional melaluimedia massa:majalah,
radio, dan televisi,media website (media online),media tradisional
10
BPM PPKB Pemdes Kab. Lombok Utara, tahun 2016
No. Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015
1 2 3 4
1. Cakupan PUS dengan istri dibawah 20 tahun (%)
3.99 4
2. Cakupan Peserta KB Aktif (%) 67 67
3. Persentase PUS sasaran KB yang tida terpenuhi (unmeetneed)
22 16
4. Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk masyarakat
100 100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 42
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
seperti pertunjukan rakyat,media luar ruangberupa buletin, leaflet,
booklet, spanduk, baliho serta Cakupan pengembangan dan
pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di tingkat kecamatan.
Yang belum tercapai adalah diseminasi dan pendistribusian informasi
melalui media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi dan
lokakarya.
Tabel I.18 Capaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan
Informatika Tahun 201511
Indikator SPM Capaian
2015 Target
Nasional
1 2 3
Desiminasi Informasi melalui Majalah, Radio, dan Televisi
100 100
Desiminasi Informasi melalui Media website (media online)
100 100
Desiminasi Informasi melalui Media tradisionil seperti pertunjukan rakyat;
100 100
Desiminasi Informasi melalui Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi dan lokakarya;
0 100
Desiminasi Informasi melalui Buletin, Leaflet, Booklet, Brosur, Spanduk, Baliho
100 100
Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
100 50
11
Dinas Hubkominfo Kab. Lombok Utara, tahun 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 43
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
4. Aspek Daya Saing Daerah
Struktur ekonomi Kabupaten Lombok Utara hingga pada tahun 2015
masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar
34,32%; diikuti sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
sepeda motor yang kontribusinya sebesar 13,56%; sektor konstruksi sebsar
8,64%; penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,31%;
administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan social sebesar 7,29%;
jasa pendidikan sebesar 5,67%; transportasi dan pergudangan sebesar
5,31%; real estate sebesar 4,43%; pertambangan dan penggalian sebesar
3,65%; jasa keuangan dan asuransi sebesar 2,41%; jasa lainnya sebesar
2,18%; informasi dan komunikasi sebesar 1,76%; jasa kesehatan dan
kegiatan sosial sebesar 1,67%; industri pengolahan sebesar 1,35 %; jasa
perusahaan sebesar 0,26%; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang sebesar 0,14%; Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 0,09.
Gambar I.13 Persentase PDRB Kabupaten Lombok Utara Atas Adh Berlaku Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2011-2015
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016
0
10
20
30
40
50
60
70
2015
2014
2013
2012
2011
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 44
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Berdasarkan data sangat sementara dari BPS Kabupaten Lombok Utara,
laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015 mencapai
4,60%, dapat dilihat pertumbuhan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2015, secara nasional metode perhitungan indikator-indikator
ekonomi makro terutama PDRB mengalami perubahan dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya dimana tahun dasar yang digunakan tidak lagi
tahun 2000 tetapi tahun dasar 2010 dengan perhitungan yang diperluas
mencakup 17 kriteria bukan hanya 9 sektor sebagaimana sebelumnya.
Pembaharuan tahun dasar dan kriteria ini, menyebabkan terjadinya
perbedaan data perhitungan dibandingkan dengan data yang dipublikasikan
pada tahun-tahun sebelumnya. Selengkapnya laju pertumbuhan ekonomi
yang diukur dari laju pertumbuhan produk domestik regional bruto atas
dasar harga konstan 2012-2015 di Kabupaten Lombok Utara disajikan pada
table tersebut di atas.
Gambar I.14 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2012-2015
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
4,08
4,60
4,56
4,12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 45
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016
Memperhatikan gambar tersebut di atas dapat dilihat grafik
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara dari tahun ke tahun
mengalami tren peningkatan, tahun 2012 pertumbuhan ekonomi berada
pada angka 4,06% meningkat menjadi 4,12% pada tahun 2013, pada tahun
2014 menjadi 4,56% dan pada tahun 2015 menjadi 4,60%.
Tabel I.20 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Utara Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2015
KATEGORI 2012 2013 2014 2015
(1) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.90 1.77 2.46 2,87
2. Pertambangan dan Penggalian 1.35 6.41 7.17 5,66
3. Industri Pengolahan 5.20 3.22 3.41 5,21
4. Pengadaan Listrik dan Gas 11.37 4.92 37.55 0,85
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
7.16 7.62 7.51 6,23
6. Konstruksi 4.98 6.85 6.15 7,12
7. Perdaganan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
6.27 5.65 5.63 4,98
8. Transportasi dan Pergudangan 4.09 3.66 5.38 5,40
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5.94 7.48 7.42 4,88
10. Informasi dan Komunikasi 6.13 7.23 5.12 6,18
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 6.38 4.89 5.10 5,28
12. Real Estate 4.69 4.33 5.42 6,01
13. Jasa Perusahaan 5.16 4.65 6.17 5,61
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1.26 3.45 4.49 4,21
15. Jasa Pendidikan 5.55 5.23 5.71 6,23
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.15 6.76 5.41 5,97
17. Jasa lainnya 4.62 7.12 6.53 6,25
PDRB 4.08 4.12 4.56 4,60
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2016 *) : Angka Sementara **) : Angka Sangat Sementara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 46
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara bila dilihat
menurut lapangan usaha pada tahun 2015 ialah sektor kontruksi sebesar
7,12%, jasa lainnya sebesar 6,25%, sektor pendidikan dan pengadaan air
pengelolaan sampah limbah juga daur ulang sama-sama sebesar 6,23%,
sektor informasi dan komunikasi sebesar 6,18%, sektor real estate sebesar
6,01%, jasa kesehatan sebesar 5,97%, sektor pertambangan dan penggalian
sebesar 5,66%, jasa perusahaan sebesar 5,61%, transportasi dan
pergudangan sebesar 5,40%, jasa keuangan sebesar 5,28%, sektor industri
pengolahan sebesar 5,21%, perdaganan besar dan eceran; reparasi mobil dan
sepeda motor sebesar 4,98%, penyediaan akomodasi dan makan minum
sebesar 4,88%, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial
wajib sebesar 4,21%, pertanian kehutanan dan perikanan sebesar 2,87%
serta pengadaan listrik dan gas sebesar 0,85%.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI
1. Kedudukan
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat
yang diundangkan pada tanggal 21 Juli Tahun 2008, maka sejak tanggal
tersebut Kabupaten Lombok Utara merupakan Daerah Otonom, yaitu
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Pembentukan Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 47
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
memberikan kemampuan dalam pemanfataan potensi daerah guna
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, karena itu pemerintah
daerah mengemban tugas utama yaitu meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik.
Dalam mengemban tugas tersebut, di tahun 2015 pemerintah
Kabupaten Lombok Utara berpedoman pada Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014. Dalam masa transisi, urusan wajib yang menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara meliputi :
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang;
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. Penanganan bidang kesehatan;
f. Penyelenggaraan pendidikan;
g. Penanggulangan masalah sosial;
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
i. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah;
j. Pengendalian lingkungan hidup;
k. Pelayanan pertanahan;
l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
n. Pelayanan administrasi penanaman modal;
o. Pemberdayaan perempuan;
p. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
q. Kebudayaan;
r. Pemuda dan olahraga;
s. Kepegawaian;
t. Pemberdayaan masyarakata desa;
u. Statistik;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 48
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
v. Kearsipan;
w. Komunikasi dan Informatika;
x. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya;
y. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-
undangan.
Sedangkan urusan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara meliputi urusan pemerintahan yang secara
nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan
daerah antara lain:
a. Pertanian;
b. Kehutanan;
c. Energi dan Sumberdaya mineral;
d. Pariwisata;
e. Kelautan dan perikanan;
f. Perdagangan;
g. Perindustrian;
h. Transmigrasi.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi dan perangkat daerah Kabupaten Lombok Utara terus
disempurnakan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara
Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Nomor
11 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Lombok Utara, organisasi perangkat daerah di Kabupaten
Lombok Utara terdiri dari :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat DPRD;
3. Dinas-Daerah, terdiri dari :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 49
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga;
b. Dinas Kesehatan;
c. Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi;
d. Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan;
e. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
f. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan
Perindustrian;
g. Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika;
h. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
i. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
4. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :
a. Inspektorat Kabupaten;
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
c. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Keluarga
Berencana dan Pemerintahan Desa;
d. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan
e. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
f. Kantor Lingkungan Hidup;
g. Satuan Polisi Pamong Praja;
h. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah.
i. Kantor Kebersihan dan Pertamanan
5. Lembaga Lainnya, terdiri dari :
a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
b. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu.
6. Kecamatan terdiri dari :
a. Kecamatan Bayan;
b. Kecamatan Kayangan;
c. Kecamatan Gangga;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 50
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
d. Kecamatan Tanjung;
e. Kecamatan Pemenang.
7. Staf Ahli terdiri dari :
a. Staf ahli bidang hukum, politik dan pemerintahan;
b. Staf ahli bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan;
c. Staf ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia.
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian laporan ini disusun berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan
susunan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan penjelasan umum organisasi dan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Dalam bab ini diuraikan ringkasan ikhtisar perjanjian kinerja
tahun yang bersangkutan.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja oragnisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 Page 51
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi.
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang
telah dilakukan
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan
yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai
dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV PENUTUP
Menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi
untuk meningkatkan kinerjanya.
top related