bab i pendahuluan a. latar belakang/pengaruh... · pengujian hipotesis dalam penelitian ini...
Post on 03-Mar-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi informasi membawa dampak besar pada
perkembangan dalam paradigma maupun pada teknologi manufaktur.
Perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis seperti perubahan teknologi
produksi, teknologi informasi dan struktur organisasi mengakibatkan
organisasi untuk terus berkembang dalam mencapai tujuan organisasi di
tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Dalam keadaaan seperti
ini pembuat keputusan merasakan bahwa desain sistem akuntansi manajemen
(SAM) semakin penting sehingga perencanaan SAM yang merupakan bagian
dari sistem pengendalian manajemen perlu mendapat perhatian (Susanto dan
Gudono, 2007).
SAM dapat membantu manajer dalam pengendalian aktivitas dan
pengurangan ketidakpastian sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan
mencapai tujuannya. Menurut Mia & Chenhall (1994) dalam Syam (2006)
peranan dari SAM adalah membantu manajer dalam memberikan arahan serta
mengatasi masalah-masalah yang timbul pada suatu organisasi. Sehingga hal
tersebut menyebabkan evolusi yang besar dalam implementasi SAM. Secara
tradisional, rancangan SAM berorientasi pada informasi finansial internal
organisasi yang berbasis pada data historis, namun dengan meningkatnya
tugas pemecahan masalah yang dihadapi manajemen, rancangan SAM tidak
hanya berorientasi pada data finansial saja tetapi juga pada data yang bersifat
eksternal dan non finansial. Chenhall dan Moriss (1986) dalam Laksmana dan
Muslichah (2002) mengidentifikasi empat karakteristik SAM yang bermanfaat
untuk pengambilan keputusan yaitu: scope, timeliness, aggregation, dan
integration. Karakteristik informasi yang tersedia tersebut akan menjadi
efektif jika sesuai dengan tingkat kebutuhan organisasi.
Pendekatan kontigensi digunakan dalam penelitian ini, untuk
mengevaluasi faktor-faktor lingkungan, seperti intensitas kompetisi pasar,
teknologi informasi dan strategi bisnis yang diduga dapat menyebabkan SAM
menjadi lebih efektif. Telah banyak penelitian yang menerapkan teori
kontigensi untuk menganalisis dan merancang sistem pengendalian khususnya
di bidang SAM yang dihubungkan dengan variabel konstektual seperti
perceived enviromental uncertanty (PEU) (Agbejule, 2005), intensitas
kompetisi pasar (Susanto dan Gudono, 2007), customization (Bouwens dan
Margareth, 2000), ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi (Syam dan
Lilis, 2006), saling ketergantungan dan teknologi informasi (Laksmana dan
Muslichah, 2002). Pendekatan kontigensi telah banyak menarik minat peneliti
karena mereka ingin mengetahui apakah tingkat keandalan SAM itu akan
selalu berpengaruh sama terhadap kinerja pada setiap kondisi atau tidak.
Dalam SAM, pendekatan ini digunakan untuk mengevaluasi faktor
kondisional yang menyebabkan SAM lebih efektif, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja manajerial.
Susanto dan Gudono (2007) menemukan bukti bahwa salah satu
variabel kontekstual yang mempengaruhi informasi SAM dan kinerja adalah
intensitas kompetisi pasar. Intensitas kompetisi pasar telah menciptakan
pergolakan, tekanan, risiko dan ketidakpastian perusahaan. Puncak tuntutan
perusahaan yaitu menjawab segala ancaman dan kesempatan dalam
lingkungan bersaing dengan mendesain serta menggunakan sistem
pengendalian yang tepat untuk mencapai tujuan. Bromwich (1990) dalam
Susanto dan Gudono (2007) menyatakan bahwa kesesuaian antara informasi
SAM dengan kebutuhan pembuat keputusan akan meningkatkan kualitas
keputusan yang akan diambil dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja
unit bisnis.
Hasil dari penelitian Mia dan Clarke (1999) menyatakan bahwa
penggunaan informasi SAM dapat membantu perusahaan untuk
mengimplementasikan rencana-rencana manajer dalam merespon lingkungan
bisnisnya. Penelitian Ikhsan dan Rasdianto (2005) menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif antara persaingan pasar terhadap penggunaan
informasi SAM serta peran mediasi informasi SAM pada intensitas persaingan
pasar terhadap kinerja unit perusahaan. Dalam penelitan Susanto dan Gudono
(2007) menunjukkan bahwa intensitas kompetisi pasar mempengaruhi
penggunaan informasi SAM terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja.
Penelitian-penelitian tersebut mengindikasikan pentingnya peran yang
dimainkan oleh penggunaan informasi SAM dalam usaha organisasi untuk
mengatur persaingan pasarnya dan meningkatkan kinerja.
Perkembangan teknologi informasi telah memberikan berbagai sarana
bagi manajemen dalam mengelola bisnis dan pembuatan keputusan. Teknologi
informasi merupakan bagian dari sistem informasi dan telah merujuk pada
teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi.
Sistem informasi yang didukung teknologi informasi dapat memberikan nilai
tambah bagi organisasi, jika didesain menjadi sistem informasi yang efektif
(Maharsi, 2001). Teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat
mendasar bagi organisasi baik swasta atau organisasi publik (Aji dalam
Lestari, 2007). Oleh karena itu teknologi informasi menjadi suatu hal yang
sangat penting dalam menentukan daya saing dan kemampuan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja bisnis di masa mendatang.
Dengan aplikasi teknologi informasi, SAM dapat menyediakan
informasi sesuai dengan kebutuhan manajemen. Disamping itu, penggunaan
teknologi informasi yang menggabungkan antara teknologi komputer dengan
komunikasi dapat membantu SAM untuk menyajikan informasi yang cukup
luas. Hal ini dimungkinkan karena dengan menggunakan jaringan informasi
yang berhubungan dengan lingkungan eksternal dan internal dapat diperoleh
dengan mudah dan cepat (Laksmana dan Muslichah, 2002). Pada saat ini
pemakaian tenaga informasi dapat diaplikasi untuk memperolah, menyiapkan,
mengolah data dan menghasilkan informasi. Sistem dan pemanfaatan
teknologi informasi mempunyai ketelitian sehingga pekerjaan dapat efisien
dan efektif penggunaannya dibanding dengan manual atau konvensional.
Disamping itu, penggunaan teknologi informasi, yang menggabungkan antara
teknologi komputer dan teknologi komunikasi dapat membantu SAM untuk
menyajikan informasi lebih luas. Ini dimungkinkan karena dengan
menggunakan jaringan, informasi yang berhubungan dengan lingkungan
eksternal (misal pemerintah, pesaing) dan internal (dari berbagai departemen)
dapat diperoleh dengan mudah dan cepat (Laksmana dan Muslichah, 2002).
Pemanfaatan teknologi informasi memberi pengaruh pada aktivitas
perusahaan yang menguntungkan, yaitu: efisiensi, efektivitas dan kompetitif.
Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang
menunjukkan pengaruh teknologi informasi terhadap berbagai aspek
kehidupan. Misalnya, Lestari dan Zulaikha (2005), menemukan bahwa aspek
information tecnology relatedness yang saling melengkapi akan meningkatkan
knowledge management capability sehingga dapat meningkatkan kinerja
perusahaan. Ekayani (2005), menemukan bahwa teknologi informasi
memberikan nilai yang positif dan tidak signifikan terhadap kinerja proses
bisnis dan dinamika bersaing. Laksmana dan Muslichah (2002), menunjukkan
bahwa semakin tinggi teknologi informasi dan saling ketergantungan akan
semakin meningkatkan kebutuhan akan informasi SAM scope yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial.
Menurut Porter (1980) ada dua jenis strategi, yaitu strategi korporat
dan kompetitif (unit bisnis). Strategi korporat memfokuskan pada suatu bisnis
tertentu dan bagaimana mengelola unit bisnis. Strategi kompetitif
memfokuskan penciptaan keunggulan kompetitif pada masing-masing unit
bisnis. Konsep-konsep strategi kompetitif dapat dibedakan menjadi defender,
prospector, analyzer dan reactor (Miles dan Snow, 1978). Penelitian Faizal
dan Jatmiko (2006) tidak bisa menunjukkan hubungan antara strategi dengan
kinerja melaluli penggunaan informasi SAM. Dari hasil tersebut maka peneliti
tertarik untuk meneliti ulang mengenai pengaruh strategi dengan kinerja unit
bisnis melalui penggunaan informasi SAM dengan menggunakan sampel dan
alat analisis yang berbeda.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Susanto dan Gudono (2007) dengan perbedaan sebagai berikut:
1. Variabel kontekstual yang digunakan dalam penelitian ini adalah
intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis
sedangkan dalam penelitian Susanto dan Gudono menggunakan variabel
kontekstual intensitas kompetisi pasar.
2. Sampel dalam penelitian ini perusahaan manufaktur di Surakarta
sedangkan penelitian Susanto dan Gudono menggunakan sampel
industri-industri manufaktur dan jasa sektor Bank yang terdaftar di
ICMD (Indonesia Capital Mareket Directory) tahun 2003.
3. Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear
sederhana dan moderate regression analysis (MRA) sedangkan
penelitian Susanto dan Gudono menggunakan ANOVA (two-way
analysis of variance).
Permasalahan pokok yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
pengaruh intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis
terhadap hubungan penggunan informasi sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja unit bisnis yang ada pada perusahaan manafaktur di
Surakarta. Dari penjelasan di atas maka penelitian ini mengambil judul
“PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI
MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS: INTENSITAS
KOMPETISI PASAR, TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI
BISNIS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI”
B. PERUMUSAN MASALAH
Mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja unit bisnis?
2. Apakah penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen yang
sophisticated pada tingkat intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis?
3. Apakah penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen pada tingkat
teknologi informasi yang modern berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja unit bisnis?
4. Apakah penggunaan informasi sistem akuntan manajemen pada strategi
bisnis yang matang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit
bisnis?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menemukan bukti secara empiris apakah terdapat pengaruh
penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit
bisnis.
2. Untuk menemukan bukti secara empiris apakah penggunaan informasi
sistem akuntansi manajemen yang sophisticated pada tingkat intensitas
kompetisi pasar yang tinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja unit bisnis.
3. Untuk menemukan bukti secara empiris apakah penggunaan informasi
sistem akuntansi manajemen pada tingkat teknologi informasi yang
modern berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis.
4. Untuk menemukan bukti secara empiris apakah penggunaan informasi
sistem akuntansi manajemen pada strategi bisnis yang matang
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1. Memperkuat penelitian sebelumnya berkenaan dengan pengaruh
penggunaaan informasi SAM terhadap kinerja unit bisnis
2. Memperjelas faktor kontigensi yang mempengaruhi hubungan antara
karekteristik informasi SAM dengan kinerja unit bisnis. Faktor
kontigensi yang dibahas dalam penelitian ini adalah intensitas kompetisi
pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis.
3. Dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang berminat dalam kasus dan
bidang yang serupa.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan,
tujuan, manfaat dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan mengenai landasan teori untuk memperkuat
serta menjadi dasar penelitian, review penelitian terdahulu dan
kerangka pemikiran serta pengembangan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan,
meliputi: populasi dan sampel, metode pengumpulan data,
definisi operasional dan pengukuran variabel, instrumen
penelitian, metode pengujian kualitas data, serta analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian dan hasil
pengumpulan data, hasil pengujian instrumen, dan hasil pengujian
hipotesis.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan
penelitian , dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen merupakan sistem yang
menitikberatkan penyajian pada informasi untuk proses manajemen.
Informasi yang disajikan meliputi perbandingan realisasi dengan
perencanaan, informasi masa lalu dan masa datang, informasi kuantitatif
dan kualitatif (Supriyono, 1993) dalam Novianti (2007).
Menurut Laksmana dan Muslichah (2002) SAM dikonseptualkan
sebagai suatu sistem formal yang direkayasa untuk menyediakan informasi
kepada manajer. SAM adalah suatu mekanisme kontrol organisasi, serta
merupakan alat yang efektif di dalam menyediakan informasi yang
bermanfaat guna meprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari
berbagai aktivitas yang bisa dilakukan. Salah satu produk yang dihasilkan
oleh SAM seperti pengeluaran yang terjadi dalam departemen operasional,
perhitungan biaya produki. Akuntansi manajemen menghasilkan informasi
yang berguna untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif untuk
membuat keputusan yang lebih baik (Atkinson dalam Novianti, 2007).
Tujuan umum sistem akuntansi manajemen, yaitu :
1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
B. Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai suatu fakta, data,
observasi, persepsi atau suatu yang lainnya yang menambah pengetahuan
(Supriyono, 2003). Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana
untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen agar
tujuan organisasi tercapai. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Informasi dalam sebuah
organisasi merupakan perekat yang mengikat fungsi-fungsi manajemen
dalam sebuah sistem sehingga memungkinkan organisasi bertindak
koheren dan harmonis antar berbagai fungsi (Mardiasmo, 2002).
Informasi akuntansi manajemen sangat diperlukan oleh pihak
manajemen dalam upaya untuk mengambil keputusan yang merupakan
bagian penting dalam perusahaan. Sumber informasi yang akurat dan
dapat dipercaya bagi pihak pengambil keputusan merupakan hal terpenting
untuk dapat menentukan dan membuat keputusan-keputusan strategis
terhadap langkah apa yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam
mencapai tujuan (Novianti, 2007).
Informasi akuntansi manajemen merupakan bagian informasi
akuntansi yang dihasilkan sistem akuntansi. Informasi akuntansi
manajemen merupakan sumber informasi kunci untuk pengambilan
keputusan, perbaikan, dan pengendalian dalam organisasi. Selain itu,
informasi akuntansi memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi
yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat
dilakukan.
Atkinson et al. dalam Novianti (2007) membagi fungsi informasi
akuntansi manajemen menjadi 4 (empat), yaitu:
1. Operating control, berfungsi menyediakan informasi timbal balik
tentang efisiensi dan kualitas dari tugas yang dihasilkan.
2. Product and customer coasting, berfungsi mengukur sumber biaya
yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau jasa, dan
memasarkan serta mengirim produk atau jasa tersebut kepada
pelanggan.
3. Management control, berfungsi menyediakan informasi tentang
kinerja manajer dan unit operasi.
4. Strategic control, berfungsi menyediakan informasi tentang data
keuangan perusahaan, kinerja kompetisi jangka panjang, kondisi
pasar, preferensi pelanggan dan inovasi teknologi.
Secara konvensional, rancangan SAM terbatas pada informasi
keuangan internal yang berorentasi pada data historis. Tetapi dengan
meningkatknya peran SAM untuk membantu manajer dalam pengarahan
dan pemecahan masalah telah mengakibatkan perubahan SAM untuk
memasukkan data eksternal dan non keuangan kepada informasi yang
berorentasi masa datang (informasi SAM lingkup luas) (Laksmana dan
Muslichah, 2002).
Chenhall dan Morris (1986) mengidentifikasi 4 (empat) karekteristik
informasi SAM yaitu sebagai berikut:
1. Broadscope
Didalam sistem informasi, brodscope mengacu pada dimensi fokus,
kuantifikasi dan horizon waktu. Secara konvensional SAM
memberikan informasi yang berfokus pada peristiwa-peristiwa dalam
organisasi, yang dikuantifikasi dalam ukuran moneter, dan yang
berhubungan dengan data historis. Lingkup SAM yang luas
memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan
eksternal yang mungkin bersifat ekonomi seperti gross national
product, total penjualan pasar dan pangsa pasar suatu industri, atau
mungkin juga bersifat non ekonomi seperti faktor demografi, cita rasa
konsumen, tindakan para pesaing dan perkembangan teknologi.
Lingkup SAM yang luas mencakup non moneter terhadap
karekteristik lingkungan eksternal. Disamping itu lingkup SAM yang
luas memberikan estimasi tentang kemungkinan terjadinya peristiwa
dimasa yang akan datang di dalam ukuran probabilitas.
2. Timeliness
Informasi timeliness akan mendukung manajer menghadapi
ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan mereka. Kemampuan
para manajer untuk merespon secara cepat atas suatu peristiwa
kemungkinan juga dipengaruhi oleh timeliness SAM. Informasi yang
timeliness meningkatkan fasilitas SAM untuk melaporkan peristiwa
paling akhir dan untuk memberikan umpan balik secara cepat
terhadap keputusan yang telah dibuat. Jadi timelines mencakup
frekuensi pelaporan dan kecepatan pelaporan.
3. Aggregation
Informasi yang teraggregasi dengan tepat akan memberikan masukan
penting dalam proses pengambilan keputusan karena waktu yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi informasi lebih sedikit dibandingkan
dengan informasi yang tidak teraggregasi. SAM memberikan
informasi dalam berbagai bentuk agregasi yang berkisar dari
pemberian bahan dasar, data yang tidak diproses hingga berbagai
agregasi berdasarkan waktu atau area tertentu misalnya pusat
pertanggungjawaban fungsional. Tipe agregasi yang lain mengacu
pada berbagai format yang konsisten dengan model keputusan formal
seperti analisis cash flow yang didoskontokan untuk anggaran modal,
simulasi dan linear programming untuk penerapan anggaran, analisis
biaya-volume-laba, dan model pengendalian persediaan. Dalam
perkembangan terakhir, agregasi informasi merupakan penggabungan
informasi fungsional dan temporal seperti area penjualan, pusat biaya,
departemen produksi dan pemasaran, dan informasi yang dihasilkan
secara khusus untuk model keputusan formal.
4. Integration
Informasi yang terintegration mencakup aspek seperti ketentuan
target atau aktivitas yang dihitung dari interaksi antar subunit dalam
organisasi. Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah
koordinasi berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. Karekteristik
SAM yang membantu koordinasi mencakup spesifikasi target yang
menunjukkan pengaruh interaksi segmen dan informasi mengenai
pengaruh keputusan pada operasi seluruh subunit organisasi.
C. Kinerja Unit Bisnis
Unit bisnis dapat didefinisikan sebagai sebuah organisasi atau bagian
dari organisasi yang mempuyai aktivitas rutin seperti bagian pemasaran,
produksi, finansial, personalia, dan research and development (R&D)
(Mia dan Clarke, 1999). Kinerja unit bisnis didefinisikan sebagai tingkat
keberhasilan pencapaian target yang direncanakan, misalnya pencapaian
produksi, biaya, kualitas, delivery, volume penjualan, pangsa pasar, dan
tingkat laba. Dalam penelitian ini kinerja unit bisnis didefinisikan sebagai
suatu tingkat pencapaian target yang telah direncanakan oleh suatu
perusahaan yang dinilai dari kinerja perusahaan yang diukur menurut
persepsi masing-masing manajer departemen dalam perusahaan. Alasan
diukur menurut persepsi masing-masing manajer departemen karena
manajer-manajer departemen dianggap mampu untuk menilai kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
D. Pendekatan Kontigensi
Penggunaa teori kontigensi untuk menganalisis SAM telah lama
menarik minat para peneliti. Pendekatan kontigensi yang digunakan dalam
akuntansi manajemen didasarkan pada premis umum bahwa tidak ada
sistem akuntansi manajemen secara universal yang selalu tepat untuk dapat
diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap keadaaan akan tetapi
SAM bergantung pada faktor-faktor situsional dalam orgasnisasi (Otley
dalam Susanto dan Gudono, 2007).
Pendekatan kontigensi diperlukan untuk mengevaluasi faktor
kondisional yang menyebabkan SAM menjadi lebih efektif. Secara
tradisional, rancangan SAM berorentasi pada informasi finansial internal
organisasi yang berbasis pada data historis. Dengan meningkatnya tugas
pemecahan masalah yang dihadapi manajemen maka rancangan SAM
tidak hanya berorentasi pada data finansial saja tetapi berorentasi pada
data yang bersifat eksternal dan nonfinansial (Laksmana dan Muslichah,
2002). Karena didasarkan pada pendekatan kontigensi maka ada
kemungkinan terdapat variabel penentu lainnya yang akan saling
berinteraksi dan selaras dengan kondisi tertentu yang dihadapi. Seperti
halnya penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini
mengidentifkasi variabel kontigensi didalam perancangan SAM.
Pendekatan kontigensi banyak menarik minat peneliti karena mereka
ingin mengetahui apakah tingkat keandalan sistem akuntansi manajemen
itu akan selalu berpengaruh sama terhadap kinerja pada setiap kondisi atau
tidak. Dengan berdasarkan pada tingkat kontigensi tersebut, ada dugaan
bahwa terdapat faktor-faktor kontekstual yang akan saling berinteraksi
selaras dengan kondisi tertentu yang dihadapi.
E. Intensitas Kompetisi Pasar
Globalisasi menjadikan persaingan lingkungan bisnis yang semakin
tajam, karena semakin meningkatkan jumlah pesaing yang sebelumnya
hanya dari perusahaan domestik, kini telah meluas ke perusahaan luar
negeri. Peningkatan persaingan menuntut perusahaan untuk senantiasa
melakukan inovasi, peningkatan secara berkelanjutan terhadap sistem dan
proses yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi
customer. Menurut Porter (1987) dalam Faizal dan Jatmiko (2006),
struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari
kompetisi pasar. Penelitian Susanto & Gudono (2007) memberikan bukti
empiris bahwa dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi penggunaan
informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis
dan kepuasan kerja akan tetapi dalam kondisi intensitas kompetisi pasar
rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja.
F. Teknologi Informasi
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya
globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan
bisnis, semakin singkat siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan,
serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa
yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari
terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Semula teknologi
informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data, namun dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua
aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi
teknologi informasi (Maharsi, 2000). Teknologi informasi dapat
didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya. Perkembangan teknologi informasi yang cepat
memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dengan cepat dan
berkualitas. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem
informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai
dalam rangka pengambilan keputusan (Ellitan, 2003). Teknologi informasi
merupakan pengampu untuk menjadikan transaksi bisnis yang tidak dapat
dibayangkan sebelumnya menjadi suatu kenyataan, bahkan mampu
menempatkan perusahaan beberapa langkah lebih maju dari pesaing
lainnya (Mulyadi, 2007).
Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan dapat
menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya,
percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu
pengiriman barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai
barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan (Laksmana dan Muslichah,
2007). Maharsi (2000) menyebutkan bahwa salah satu teknologi informasi
yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian Electronic Data
Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya
klerikal. Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan
komputer secara otomatis. EDI yang terintegrasi memberikan peluang
pada manajer untuk berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan
strategik dan meningkatkan kemampuan dalam pengendalian beberapa
aktivitas. Penelitian Anderson & William (2002), menunjukkan bahwa
EDI dapat mengurangi dampak negatif dari kompleksitas proses
administratif karena dapat meningkatkan pesanan, pengurangan inventory
holding dan spoilage, serta pengiriman kepada pelanggan yang lebih cepat
sehingga dapat meningkatkan efektivitas transaksi akuntansi.
Perkembangan teknologi informasi juga diwarnai dengan adanya
teknologi digital. Sejak ditemukannya teknologi elektronik dan sistem
biner (binary system), teknologi digital menjadi berkembang pesat.
Karakteristik dari teknologi digital ini yaitu kecepatan tinggi dan
keakuratan tinggi (Mulyadi, 2007). Agar aliran informasi di dalam
organisasi bisnis dan antar organisasi bisnis maupun customer menjadi
lancar, mereka dapat menerapkan artificial intelligence seperti Digital
Nervous System (DNS). Penelitian Maharsi (2001) menunjukkan bahwa
penerapan DNS membawa banyak manfaat bagi organisasi bisnis untuk
meningkatkan bisnisnya. Meskipun masih terdapat beberapa hambatan
dalam penerapannya, DNS dapat meningkatkan kinerja organisasi bisnis
tersebut. Teknologi akan terus berkembang, sehingga dengan teknologi
informasi yang kuat akan dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi
perusahaan. Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada
alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat
mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
G. Strategi Bisnis
Kesuksesan suatu perusahaan harus memiliki strategi yang cocok
dengan lingkungan operasinya atau perusahaan harus mampu
memanfaatkan lingkungannya untuk mendapatkan keunggulan melalui
pemilihan strateginya. Beberapa perusahaan mengalami kegagalan pada
saat strategi yang diambilnya tidak cocok lagi dengan lingkungan
operasinya (Faisal dan Tri, 2006). Hill dan Jones (1995) dalam Faisal dan
Tri (2006) menyatakan bahwa strategi kompetitif merupakan mediator
penting yang mempengaruhi respon strategik perusahaan terhadap
lingkungan baru.
Model strategi akan memberikan rerangka yang bermanfaat bagi
manajemen untuk mengidentifikasi karakteristik sistem informasi yang
sesuai dengan berbagai jenis strategi yang berbeda-beda. Model tipologi
ini banyak didokumentasikan dalam berbagai studi empiris untuk
menentukan hubungan antara strategi perusahaan secara keseluruhan
(corporate strategy) dengan strategi unit bisnis yang lain (business unit
strategy) sebagai respon dari lingkungan.
Menurut Porter (1987) dalam Faisal dan Tri (2006) ada dua jenis
strategi, yaitu strategi korporat dan kompetitif (unit bisnis). Strategi
korporat memfokuskan pada bisnis apa yang dan bagaimana mengelola
unit bisnis, sedangkan strategi kompetitif fokus pada penciptaan
keunggulan kompetitif pada masing-masing unit bisnis. Menurut Miles
dan Snow (1978) tipologi strategi kompetitif ada empat meliputi:
prospector, defender, analyzer, dan reactor. Tipologi memandang
perusahaan sebagai suatu sistem yang lengkap dan terintegrasi dalam
interaksinya dengan lingkungan. Miles dan Snow (1978) dalam Faisal dan
Tri (2006) mendefinisikan masing-masing tipologi strategi organisasi
sebagai berikut:
1. Prospector, perusahaan yang masuk dalam kategori ini meliputi
perusahaan yang secara intensif menggunakan teknologi informasi
dalam berbagai aktivitas operasionalnya, sehingga memiliki
kecenderungan untuk menerapkan desain strategi kompetitif yang
agresif dengan tujuan agar tetap menjadi pioner dalam produk dan
segmen pasar tertentu.
2. Defender, karakteristik perusahaan yang masuk dalam kategori ini
cenderung memiliki sifat kurang dinamis. Perusahaan beroperasi
dalam lingkungan yang relatif stabil serta dapat diprediksi arah
perubahannya di masa depan. Dengan demikian perusahaan lebih
menaruh perhatian pada upaya mempertahankan porsi pangsa pasar
tertentu dari keseluruhan pasar dengan menciptakan produk dan jasa
tertentu maupun jumlah customer yang stabil.
3. Analyzer, perusahaan yang masuk dalam kategori ini cenderung
menerapkan strategi keseimbangan antara aktivitas yang dilakukan
untuk mendapatkan peluang perluasan pangsa pasar baru produk dan
jasa dengan tetap menjaga hubungan dengan customer dan supplier
yang lama. Fokus utama perusahaan dalam kategori ini adalah di satu
sisi meminimalisasi resiko karena pemanfaatan teknologi yang telah
usang, sementara di sisi lain perusahaan berusahaan meraih peluang
untuk mendapatkan laba dengan jalam meniru inovasi produk dan
jasa yang telah sukses (benchmarking).
4. Reactor, tipe perusahaan seperti ini tidak memiliki strategi untuk
senantiasa menyesuaikan teknologi informasinya dengan perubahan
lingkungan yang terjadi.
Perusahaan tidak dapat memastikan strategi mana yang paling tepat
yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan. Dibutuhkan
pemahaman dan pengenalan strategi tersebut. Miles dan Snow (1978)
dalam Faisal dan Tri (2006) memberikan alternatif-alternatif strategi
bersaing tersebut dengan tujuan agar perusahaan dapat menerapkan
strategi tersebut pada waktu dan situasi yang tepat dengan terlebih dahulu
memahami posisi perusahaan dalam persaingan.
H. Pengaruh Penggunaan informasi SAM terhadap Kinerja Unit Bisnis
Dalam penelitian ini kinerja unit bisnis diartikan suatu perusahaan
yang memiliki departemen dimana departemen tersebut mempuyai
kegiatan atau aktivitas rutin dan mempuyai pencapaian target masing-
masing yang telah ditetapakan oleh suatu perusahaan. Departemen yang
mempuyai aktivitas rutin diantaranya bagian pemasaran, produksi,
finansial, personalia, dan research and development (R &D).
Kinerja unit bisnis didefinisikan sebagai suatu tingkat pencapaian
target yang telah direncanakan oleh suatu perusahaan yang dinilai dari
kinerja perusahaan yang diukur menurut persepsi masing-masing manajer
dalam perusahaan. SAM memiliki beberapa karakteristik, yaitu broad
scope, timeliness, aggregation dan integration, yang dapat membuat
manajer membuat keputusan yang efektif. Karakteristik informasi SAM
tersebut juga dapat memberikan umpan balik pada aspek profitabilitas dan
produktivitas yang akan meningkatkan kinerja unit bisnis dalam suatu
perusahaan Meningkatnya peran SAM dalam membantu perusahaan
dalam mengatur secara langsung tugas-tugas dan pemecahan masalah yang
dihadapi. Keandalan dan keakuratan SAM dapat membantu manajer-
manajer perusahaan dalam pembuatan keputusan, keputusan yang tepat
tepat akan meningkatkan kinerja manajer yang akhirnya dapat
meningkatkan kinerja dalam perusahaan.
SAM memungkinkan untuk menghasilkan evolusi besar dalam
penyediaan informasi penting dalam pengambilan keputusan. Menurut
Novianti (2007), seberapa jauh masing-masing karakteristik informasi
SAM tersebut mempengaruhi kinerja manajer dalam perusahaan,
tergantung pada kondisi masing-masing manajer dalam perusahaan
tersebut. Dari hal tersebut, dapat dimunculkan suatu hipotesis, yaitu:
H1: Penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh
terhadap kinerja unit bisnis.
I. Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap Hubungan antara
Penggunaan Informasi SAM dan Kinerja Unit Bisnis
Menurut Atkinson, 1995 dalam Prabowo (2006) perencanaan sistem
akuntansi manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian
organiasi yang salah satunya adalah menyediakan informasi penting untuk
membantu manajer dalam mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi
ketidakpastian lingkungan dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Informasi sistem akuntansi manajemen mempuyai perananan penting
untuk pengambilan keputusan jika dihubungkan dengan kondisi
lingkungan yang tidak pasti. Chenhall dan Morris (1986) dalam Susanto
dan Gudono (2007) menyebutkan bahwa ada hubungan antara informasi
SAM yang berkarekteristik broad scope-timeliness dan ketidakpastian
lingkungan.
Intensitas kompetisi pasar merupakan salah satu faktor ketidakpastian
lingkungan (Gul, 1991 dalam Susanto dan Gudono, 2007). Semakin
intensif kompetisi pasar, organisasi akan meningkatkan diferensiasi
produk, penurunan siklus hidup produk, memperkenalkan saluran baru,
menghadapi peningkatan sensitivitas pasar, serta meningkatkan target
produk. Perubahan tersebut menciptakan tantangan kompetitif sehingga
departemen akan mengadopsi strategi termasuk diferensiasi produk,
pelayanan dan harga. Manajer yang menghadapi situasi ketidakpastian
seperti kompetisi pasar, informasi SAM yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan akan meningkatkan kinerja unit bisnis yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Beberapa penelitian yang memberikan bukti bahwa intensitas
persaingan pasar berpengaruh terhadap penggunaan informasi SAM
terhadap peningkatan kinerja unit bisnis dalam perusahaan adalah Susanto
dan Gudono (2007) memberikan bukti empiris bahwa dalam kondisi
intensitas kompetisi pasar tinggi penggunaan informasi SAM yang
sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja.
Mia dan Clarke (1999) membuktikan bahwa penggunaan informasi SAM
memediasi hubungan antara intensitas kompetisi pasar dan kinerja unit
bisnis. Adapun Ikhsan dan Rasdianto (2005) memberikan bukti empiris
bahwa persaingan pasar yang tinggi pada perusahaan yang menggunakan
banyak informasi SAM dalam mengimplementasikan maupun memonitor
strategi untuk menghadapi persaingnya. Faisal dan Prabowo (2006)
memberikan bukti bahwa terdapat pengaruh secara tidak langsung variabel
penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) terhadap
hubungan antara intensitas persaingan pasar. Dari beberapa penelitian
sebelumnya maka dapat dikembangkan hipotesis, yaitu:
H2: Penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen yang
sophisticated pada tingkat intensitas kompetisi pasar yang tinggi
akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis
J. Pengaruh Teknologi Informasi (TI) terhadap Hubungan antara Penggunaan
Informasi SAM dan Kinerja Unit Bisnis
Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang
banyak berpengaruh terhadap sistem informasi organisasi karena dengan
sistem informasi berbasis komputer informasi dapat disajikan tepat waktu
dan akurat. Seperti dinyatakan oleh Hansen dan Mowen (1997) dalam
Laksaman dan Muslichah (2002) dengan penggunaan komputer sejumlah
besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada
manajer dengan segera. Apa yang terjadi diberbagai bagian dapat
diketahui dengan cepat, sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat.
Teknologi informasi juga dapat digunakan dalam mengintegrasikan
pekerjaan baik itu integrasi vertikal maupun horizontal serta dapat
membantu perusahaan dalam memperoleh informasi yang kompetitif.
Teknologi informasi dapat mengintegrasikan data dari berbagai bagian,
mengurangi pekerjaan klerikal, dan mempercepat penyajian data yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Christiansen dan Mouritsen (1995) dalam Laksmana dan Muslichah
(2002) menyatakan bahwa TI merupakan tantangan bagi akuntan
manajemen. Pertama, TI digunakan untuk mekanisasi tugas-tugas
departemen akuntansi, seperti pelaporan, pengumpulan data. TI dalam
bentuk yang berbeda diintegrasikan ke dalam peralatan produksi, dimana
data yang dihasilkan disimpan secara otomatis yang akan mempercepat
laporan-laporan yang berkaitan dengan produksi. Kedua, TI saat ini
memungkinkan untuk meyediakan database yang lebih kompleks,
sehingga informasi non keuangan dapat tersedia, misalnya informasi yang
berkaitan dengan produk, konsumen, proses produksi. Informasi ini
memudahkan para manajer dalam memonitor dan menganalisa operasi.
Ketiga, TI memungkinkan dibuatnya rencana yang disesuaikan dengan
situasi. Perangkat lunak saat ini memungkinkan para manajer membuat
model mereka sendiri secara cepat, dan dapat secara mudah dimodifikasi,
tanpa harus berkonsultasi dengan spesialis komputer.
Penggunaan teknologi informasi yang merupakan penggabungan
antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi, hal ini dapat
membantu SAM dalam menyajikan informasi lingkup luas. Teknologi
komputer, dengan berbagai macam perangkat lunak, memungkinkan SAM
untuk menyajikan berbagai format, baik itu format yang mengacu pada
model keputusan formal maupun penggabungan informasi fungsional dan
temporal. Ini dapat dilakukan karena adanya database yang
memungkinkan data lama dan baru selalu tersedia untuk kepentingan
manajemen (Laksmana dan Muslichah, 2002). Tersedianya teknologi
informasi yang dapat mempengaruhi efektivitas SAM, memungkinkan
manajer untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajer dalam suatu perusahaan,
sehingga dapat dikembangkan hipotesis, sebagai berikut:
H3: Penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen pada tingkat
teknologi informasi yang modern berpengaruh terhadap
peningkatan kinerja unit bisnis.
K. Pengaruh Strategi Bisnis terhadap Hubungan antara Penggunaan
Informasi SAM dan Kinerja Unit Bisnis
Miles dan Snow (1978) mengklasifikasikan strategi menjadi 4
(empat) tipe yaitu: prospector, defender, analyzer, dan reactor.
Perusahaan defender membatasi jenis produksinya atau melakukan
pembatasan pasar. Kinerja perusahaan dinilai berdasarkan keuangan,
produksi, dan perekayasaan teknis dengan menekan pengeluaran untuk
pemasaran dan riset dan pengembangan (R&D). Perusahaan prospector
secara kontinyu mengawasi peluang pasar dan melakukan kreasi terhadap
perubahan dan ketidakpastian untuk merespon pesaing.
Palmer (1992) dalam Faisal dan Jatmiko (2006) menyatakan bahwa
perusahaan yang menerapkan strategi cost leadership (defender) harus
menekankan pentingnya biaya standar dan realisasi tujuan anggaran.
Kedua informasi tersebut dapat diperoleh dari informasi yang dihasilkan
sistem akuntansi manajemen. Menurut Polter (1987) ada dua jenis strategi,
yaitu strategi korporat dan kompetitif (unit bisnis). Strategi korporat
memfokuskan pada bisnis apa yang dan bagaimana mengelola unit bisnis.
Strategi kompetitif fokus pada penciptaan keunggulan kompetitif pada
masing-masing unit bisnis.
Penelitian Sim, Teoh dan Thong (1993) dalam Faisal dan Prabowo
2006) menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan strategi defender
(cost leadership) beroperasi dengan menekankan pada efisiensi biaya yang
membutuhkan sistem informasi yang sophisticated dengan memonitor
informasi atau tren pasar. Untuk memonitor informasi dan
mempertahankan stabilitas pangsa pasarnya dibutuhkan informasi yang
timeliness. Dengan demikian informasi timeliness yang dihasilkan SAM
sangat tepat untuk perusahan dengan strategi defender.
Perusahaan yang menerapkan strategi prospector secara konstan
mengembangkan peluang-peluang pasar baru sehingga membutuhkan
struktur yang fleksibel dan inovatif. Konsekuensinya informasi eksternal,
non finansial dan informasi yang berorientasi kedepan sangat dibutuhkan
manajer untuk membuat keputusan. Dengan demikian informasi broad
scope yang disediakan sistem akuntansi manajemen akan sangat
bermanfaat dalam pembuatan keputusan. Dari penjelasan diatas dapat
dikembangkan hipotesis:
H4: Penggunaan informasi sistem akuntan manajemen pada strategi
bisnis yang matang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit
bisnis.
L. Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah pemahaman tentang pengaruh penggunaan
informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis:
intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis sebagai
variabel moderating, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran
penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran Penelitian
Informasi SAM Kinerja Unit Bisnis
Intensitas Kompetisi Pasar Teknologi Informasi
Strategi Bisnis
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, karena penelitian
ini memfokuskan pada satu peristiwa dan pengumpulan data dilakukan
hanya satu kali (Sekaran, 2000). Desain penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah desain survey dengan mengambil sampel dari suatu
populasi dalam lingkungan yang sebenarnya atau field research (Sekaran,
2000).
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau
benda yang akan diselidiki oleh peneliti (Sekaran, 2000). Populasi yang
digunakan sebagai sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
manufaktur di Surakarta.
Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi (Sekaran, 2000).
Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu metode
pengambilan sampel kepada sekelompok orang dengan tipe-tipe atau
kriteria tertentu yang dapat memberikan informasi yang diharapkan,
misalnya karena mereka yang memiliki informasi tersebut atau kriteria lain
yang ditetapkan oleh peneliti. Pada penelitian ini sampel penelitian adalah
manajer unit bisnis pada perusahaan manufaktur di Surakarta. Pemilihan
perusahaan manufaktur karena didalam perusahaan tersebut terdapat
departemen-departemen yang melakukan kegitan atau aktvitas rutin dan
kinerjanya diukur dengan pencapaian target perusahaan.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada
responden. Kuesioner diantar secara langsung ke masing-masing
perusahaan. Daftar nama perusahaan dan alamat dapat dilihat dilampiran.
3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja unit bisnis.
Unit Bisnis didefinisikan sebagai sebuah organisasi atau bagian dari
organisasi yang mempuyai aktivitas rutin seperti bagian pemasaran,
produksi, personalia dan research and development (R&D) (Mia dan
Clarke, 1999). Dalam penelitian ini kinerja unit bisnis didefinisikan
sebagai suatu tingkat pencapaian target yang telah direncanakan oleh suatu
perusahaan yang dinilai dari kinerja perusahaan yang diukur menurut
persepsi masing-masing manajer departemen dalam perusahaan. Alasan
diukur menurut persepsi masing-masing manajer departemen karena
manajer-manajer departemen dianggap mampu untuk menilai kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
Pengukuran kinerja perusahaan dengan instrumen yang
dikembangkan Mia dan Clarke (1999) dengan tujuh point skala likert.
Instrumen ini berisi tujuh item pertanyaan mengenai kinerja perusahaan
yang diukur menurut persepsi masing-masing manajer dalam suatu
perusahaan.
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah informasi sistem
akuntansi manajemen. Sistem akuntansi manajemen adalah sistem
informasi yang mengumpulkan data operasional dan keuangan,
memproses, menyimpan, dan melaporkan kepada pengguna (Atkinson
et al, 1995 dalam Yulius Kurnia, 2007). Informasi SAM diukur dengan
menggunakan instrumen sembilan belas item dengan tujuh skala likert
yang dikembangkan oleh Chenhall dan Morris (1986). Para responden
diminta untuk meranking ketersediaan informasi SAM pada unit
bisnisnya.
3. Variabel Pemoderasi
a. Intensitas kompetisi pasar
Intensitas kompetisi pasar didefinisikan sebagai faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat persaingan yang diukur dari jumlah
pesaing utama yang beroperasi dalam pasar, frekuensi tingkat
perubahan teknologi dalam industri, frekuensi pengenalan produk
baru, tingkat manipulasi harga, kesepakatan borongan antara
pelanggan dan pesaing, perubahan regulasi dan kebijakan
pemerintah, intensitas kompetisi harga, intensitas kompetisi produk
(differentiation), promosi produk dan saluran distribusi (Chong et
al, 2001). Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen
yang yang dikembangkan oleh Chong et al. (2001) yang diadopsi
dari Mia dan Clarke (1999). Instrumen ini berisi empat pertanyaan
menyangkut intensitas kompetisi pasar dengan menggunakan tujuh
poin skala likert. Angka satu merepresentasikan kondisi kompetisi
pasar yang sangat rendah dan angka tujuh merepresentasikan
kondisi kompetisi pasar yang sangat tinggi.
b. Teknologi Informasi
Merupakan teknologi yang digunakan untuk memperoleh,
memanipulasi, mengkomunikasikan, menyajikan dan
memanfaatkan data. Definisi ini dibatasi pada teknologi informasi
yang didukung oleh komputer, jadi tidak termasuk media
komunikasi konvensional seperti telephone dan telex. Variabel ini
diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh
peneliti Arsono Laksmana (2002) dalam penelitinnya pengaruh
teknologi informasi, saling ketergantungan, karekteristik sistem
akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial, yang didasarkan
pada indikator yang dikemukakan oleh Haag dan Cummings
(1998), yaitu menangkap, menyampaikan, menyimpan, dan
mengkomunikasikan informasi dengan tujuh skala likert.
c. Strategi bisnis
Strategi unit bisnis diukur dengan menggunakan tipologi yang
digunakan oleh Miles dan Snow (1978). Tipologi Miles dan Snow
(1978) ini digunakan dalam penelitian ini karena tipologi ini telah
banyak digunakan dalam riset akuntansi manajemen dan memiliki
karakteristik yang hampir sama dengan strategi unit bisnis yang
lain seperti Cost-leadership/differentiation (Porter, 1980 dalam Ali
Riza Fahlevi, 2007). Strategi didefinisikan sebagai cara yang
digunakan perusahaan untuk bersaing dalam industrinya.
Instrumen ini berisi 5 item yang menyangkut enam aspek, yaitu
harga jual produk, prosentase hasil penjualan yang digunakan
untuk R & D, kualitas produk, brand image, featur yang disediakan
produk dengan menggunakan tujuh poin skala likert.
4. Metode Analisis Data
1. Metode Pengujian Data
Sebelum data diolah untuk melakukan pengujian hipotesis, terlebih
dahulu dilakukan pengujian data dengan uji validitas dan reliabilitas.
Tujuannya adalah untuk melihat apakah data yang diperoleh dari
responden dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diukur
(Sekaran, 2000). Pengujian data pada penelitian menggunakan bantuan
program SPSS 11.0 for windows.
a. Uji Validitas
Instrumen yang baik adalah instrumen yang memenuhi syarat
validitas dan reabilitas. Suatu instrumen dikatakan valid bila
instrumen tersebut memiliki kemampuan mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sularso dalam Novianti, 2007). Uji ini
dimaksudkan untuk memastikan bahwa masing-masing pertanyaan
akan diklasifikasikan pada variabel-variabel yang ditentukan.
Validitas konstruk tersebut ditujukan oleh koefisien korelasi antar
skor yang diperoleh masing-masing item (pertanyaan) dengan skor
totalnya. Koefisien yang relatif tinggi menunjukkan bahwa alat
ukur yang digunakan mempuyai validitas. Uji yang menghasilkan
data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan
sebagai uji yang memiliki validitas rendah (Sekaran, 2000).
Koefisien validitas setiap item pertanyaan dilakukan dengan
menghitung korelasi product moment antara skor satu item dengan
skor total.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih
pengujian terhadap gejala yang sama (Sekaran, 2000). Hasil uji
reliabilitas ini ditujukkan oleh suatu nilai yang menunjukkan
seberapa jauh dekat pengukuran dapat diandalkan. Pengujian
terhadap reliabilitas akan menggunakan teknik perhitungan
cronbach’s alpha. Sekaran (2000) dalam Novianti (2007)
mendeskripsikan teknik cronbach’s alpha sebagai koefisien
reliabilitas yang mengindikasikan kelayakan suatu item pertanyaan
dalam suatu kerangka hubungan satu dengan yang lainnya.
Cronbach’s alpha merupakan teknik pengujian kosistensi
reliabilitas antar item yang paling populer dan menunjukkan indeks
konsistensi reliabilitas yang cukup sempurna, semakin tinggi
koefisien alpha, maka semakin baik pengukuran secara instrumen.
Menurut Sekaran (2000), apabila nilai cronbach’s alpha semakin
mendekati angka 1 mengindikasikan semakin tinggi konsistensi
internal reliabilitasnya, maka antara 0,8 sampai 1.0 dikategorikan
reliabilitasnya baik, sedangkan antara 0,6 sampai dengan 0,79
berarti reliablitasnya diterima, dan apabila nilai aphanya kurang
dari 0,6 reliablitasnya dikategorikan kurang baik.
2. Metode Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian statistik dengan metode analisis regresi dapat dilakukan
dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi
klasik. Uji asumsi klasik tersebut antara lain: uji normalitas, uji
multikolineritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedasitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
yang dianalisis memenuhi kreteria distribusi normal, adanya syarat
normalitas pada data adalah untuk menghindari terjadinya bias.
Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov (k-s), yaitu
suatu alat uji goodness of fit yang dilaksnakan dengan
membandingkan skor observarian dengan suatu sebaran teoritis
tertentu. Pengujian satu sampel kolmogorov smirnov ini
menggunakan pengujian dua sisi, yaitu dengan cara
membandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf
signifikansi (a) 0,05. Apabila p>a , maka sebaran data penelitian
normal dan uji beda dua rata-rata dilakukan dengan statistik
parametris dan bila p<a , maka sebaran data penelitian tidak harus
normal dan uji beda dua rata-rata dilakukan dengan statistik dengan
menggunakan statistik non parametris (Novianti, 2007).
b. Uji Multikolinearitas
Suatu keadaan dimana variabel-variabel independen dalam
persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat satu sama lain.
Akibat adanya multikolinearitas adalah bahwa nilai kesalahan
standar setiap koefisien regresi akan cenderung meningkat dengan
bertambahnya variabel independen, tingkat signifikansi yang
digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan
probabilitas menerima hipotesis yang salah juga akan semakin
besar. Penelitian ini dinyatakan bebas multikolinearitas apabila
nilai tolerans >0.1 dan nilai VIF (variance inflation factor) < 10
(Gujarati, 1995) dalam (Novianti, 2007).
Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel pemoderasi
yaitu, intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi
bisnis sebagai variabel pemoderasi. Analisis regresi moderasi
diterapkan dalam penelitian ini, sehingga apabila terjadi
multikolinearitas tidak menjadi masalah (Jogiyanto, 2007)
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Situasi
heteroskedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien regresi
menjadi tidak efisien, hasil tafsiran dapat menjadi tidak valid,
kurang atau melebihi semestinya.
Model regresi yang baik, jika koefisien dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap atau homoskedasitas.
Kebanyakan untuk data cross sectional mengandung
heteroskedasitas, sebab data ini mewakili berbagai bentuk ukuran
(kecil, sedang, dan besar). Untuk melihat ada tidaknya gejala
heteroskedasitas ini digunakan uji park dangan cara melakukan
regresi atas berbagai residu yang ada di sekitar garis regresi. Bila
signifikansi t > 0,05 dan t < -0,05 berarti tidak heteroskedastisitas
(Gujarati dalam Novianti 2007).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi
yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan
pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian yang sering
digunakan Uji Durbin-Watson (uji DW).
Panduan mengenai angka Durbin-Watson (D-W) untuk
mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada tabel D-W. Namun
secara umum, bisa diambil patokan bahwa angka D-W dibawah -2
berarti ada autokerlasi positif, angka D-W diantara -2 sampai +2
berarti tidak ada autokorelasi, sedangkan angka D-W diatas +2
berarti ada autokorelasi negatif (Novianti, 2007)
3. Metode Pengujian Hipotesis
Pengujian H1 akan menggunakan Analisis Regresi Linier, untuk
mengetahui pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja unit bisnis. Persamaan statistik yang
digunakan adalah: Y = a + bx + e, dimana Y = kinerja unit bisnis, a =
konstanta, b = koefisien regresi, x = informasi SAM dan e = variabel
pengaruh yang lain.
H2, H3 dan H4 diuji dengan menggunakan MRA (moderate
regression analysis). MRA merupakan bentuk regresi yang dirancang
secara hirarki untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang
dipengaruhi oleh variabel ketiga atau variabel pemoderasi (Nunnally,
1967). Persamaan statistik yang digunakan :
KUB = a + b1SAM + e………………………………………………1
KUB = a + b1SAM + b2IKP + b3SAM*IKP + e……………………2
KUB = a + b1SAM + b2TI + b3SAM*TI + e……………………….3
KUB = a + b1SAM + b2S + b3SAM*SB + e……………………….4
KUB = a + b1SAM + b2IKP + b3TI+ b4SB + b6SAM*IKP +
b7SAM*TI + b5SAM*SM + e……………………………..5
Keterangan :
KUB : Kinerja Unit Bisnis
SAM : Sistem akuntansi Manajemen
IKP : Intensitas Kompetisi Pasar
TI : Teknologi Informasi
S : Strategi Bisnis
BAB IV
ANALISIS DATA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis, dimana
informasi sistem akuntansi didefinisikan dalam bentuk tersedianya berbagai
karekteristik informasi SAM, yaitu informasi yang mempuyai karekteristik
brodscope, timeliness, aggregasi dan integrated serta pengaruh interaksi
intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis yang
berfungsi sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan pengaruh
penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen dengan kinerja unit
bisnis.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah kuesioner yang disebar pada perusahaan manufaktur di Surakarta.
Periode pengumpulan data adalah Januari sampai Februari 2010.
Pembahasan pada bab ini mengenai diskripsi data beserta analisis data dan
interprestasinya:
A. Deskripsi Data
Data primer diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan
kepada responden melalui kuesioner, dari 100 jumlah kuesioner disebarkan,
diperoleh pengembalian sebanyak 80 buah (80%) dengan sampel layak uji
sejumlah 75 buah (75%). Sisanya sebanyak 5 buah (5%) tidak disertakan
dalam analisis karena tidak lengkap atau karena bukan manajer yang
dimaksud (hanya staf bukan manajer unit bisnis), dengan demikian ada 75
buah (75%) jawaban responden yang digunakan dalam analisis data.
Gambaran mengenai penyebaran dan penerimaan kuesioner dapat
dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.1
PENYEBARAN DAN PENERIMAAN KUESIONER
Jumlah Persentase
Total kuesioner terkirim 100 100%
Kuesioner yang kembali 80 80%
Kuesioner gugur/tidak dapat diolah 5 5%
Kuesioner yang dapat diolah 75 75%
Sumber : data primer
Deskripsi karekteristik responden yang menjadi sampel penelitian ini
ditabulasikan pada tabel-tabel berikut :
TABEL 4.2
JENIS KELAMIN RESPONDEN
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 61 81,33%
Wanita 14 18,67%
Total 75 100%
Sumber : data primer
Dari seluruh responden yang berjumlah 75 orang, 61 orang (81,33%)
berjenis kelamin pria dan 14 orang (18,67%) adalah wanita:
TABEL 4.3
JABATAN RESPONDEN
Jabatan Responden Jumlah Persentase
Manajer accounting 15 20%
Manajer marketing 15 20%
Manajer produksi 15 20%
Manajer personalia 15 20%
Manajer research dan
development (R&D)
15 20%
Total 75 100%
Sumber : data primer
Jabatan responden terdiri dari para manajer yang membawahi
berbagai departemen yaitu, manajer accounting sebanyak 15 orang (20%),
manajer markerting sebanyak 15 orang (20%), manajer produksi sebanyak
15 orang (20%), manajer personalia sebanyak 15 orang (20%), manajer
R&D sebanyak 15 orang (20%).
TABEL 4.4
MASA JABATAN RESPONDEN
Masa Jabatan Responden Jumlah Persentase
1-5 tahun 27 36 %
6 -10 tahun 40 53,33 %
11-15 tahun 5 6,67 %
³ 15 tahun 3 4 %
Total 75 100 %
Sumber : data primer
Masa jabatan responden bervariasi, untuk masa jabatan 1-5 tahun
sebanyak 27 orang (36%), 6-10 tahun sebanyak 40 orang (53,33%), 11-15
tahun 5 orang (6,67), ³ 15 tahun 3 orang (4%).
TABEL 4.5
PENDIDIKAN TERAKHIR RESPONDEN
Jabatan Responden Jumlah Persentase
Diploma 3 15 20 %
Strata 1 53 70,67 %
Strata 2 7 9,33 %
Total 75 100 %
Sumber : data primer
Latar belakang pendidikan responden terdiri dari berbagai jenjang
pendidikan, responden dengan tingkat pendidikan Diploma 3 berjumlah 15
orang (20%), Strata 1 berjumlah 53 orang (70,67%), Strata 2 berjumlah 7
orang (9,33%).
TABEL 4.6
JUMLAH KUESIONER YANG DISEBAR, KUESIONER YANG KEMBALI,
DAN KUESIONER YANG DAPAT DIANALISIS
No Jumlah Target Perusahaan
Kuesioner yang disebar
Kuesioner yang Kembali
Kuesioner yang dapat dianalisis
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 20 100 100 80 80 75 75
2 Respon Rate = 80/100x100% = 80 %
Sumber : data primer
Jumlah target perusahaan yang menjadi sampel penelitian ada 20
perusahaan, kuesioner yang disebar sebanyak 100 buah (100%), jumlah
kuesioner yang kembali sebanyak 80 buah (80%) dengan jumlah kuesioner
yang dapat dianalisis sebanyak 75 buah (75%).
B. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Hasil uji validitas untuk variabel informasi sistem akuntansi
manajemen memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel
berikut:
TABEL 4.7
HASIL UJI VALIDITAS INFORMASI SAM
Pertanyaan r p Interprestasi
1 0,443** 0,00 Valid 2 0,430** 0,00 Valid 3 0,417** 0,00 Valid 4 0,409** 0,00 Valid 5 0,421** 0,00 Valid 6 0,453** 0,00 Valid 7 0,405** 0,00 Valid 8 0,578** 0,00 Valid 9 0,553** 0,00 Valid 10 0,357** 0,00 Valid 11 0,400** 0,00 Valid 12 0,356** 0,00 Valid 13 0,562** 0,00 Valid 14 0,543** 0,00 Valid 15 0,677** 0,00 Valid 16 0,685** 0,00 Valid 17 0,655** 0,00 Valid 18 0,434** 0,00 Valid 19 0,594** 0,00 Valid 20 0,714** 0,00 Valid 21 0,414** 0,00 Valid 22 0,455** 0,00 Valid 23 0,399** 0,00 Valid
Sumber: print out SPSS for windows
** Signifikan pada level 0,01
Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel 4.7 menunjukkan
bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan
* Signifikan pada level 0,05
untuk mengukur variabel informasi sistem informasi akuntansi manajemen
menujukkan besarnya probabilitas (p) seluruh pertanyaan kurang dari 0,05.
Dengan demikian, seluruh pertanyaan tersebut dapat diikutsertakan dalam
uji reabilitas.
Pengujian validitas untuk variabel kinerja unit bisnis memberikan
hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.8
HASIL UJI VALIDITAS KINERJA UNIT BISNIS
Pertanyaan r p Interprestasi
1 0,702** 0,00 Valid
2 0,696** 0,00 Valid
3 0,696** 0,00 Valid
4 0,718** 0,00 Valid
5 0,696** 0,00 Valid
6 0,664** 0,00 Valid
7 0,621** 0,00 Valid
Sumber: print out SPSS for windows
** Signifikan pada level 0,01
* Signifikan pada level 0,05
Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel 4.8 menunjukkan
bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel kinerja unit bisnis menunjukkan besarnya
probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh pertanyaan
yang digunakan dalam mengukur kinerja unit bisnis dapat diikutsertakan
dalam uji reabilitas.
Pengujian validitas untuk variabel intensitas kompetisi pasar
memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.9 HASIL UJI VALIDITAS INTENSITAS KOMPETISI PASAR
Pertanyaan r p Interprestasi
1 0,409** 0,00 Valid
2 0,525** 0,00 Valid
3 0,402** 0,00 Valid
4 0,597** 0,00 Valid
5 0,562** 0,00 Valid
6 0,581** 0,00 Valid
7 0,620** 0,00 Valid
8 0,416** 0,00 Valid
9 0,421** 0,00 Valid
Sumber: print out SPSS for windows
** Signifikan pada level 0,01
* Signifikan pada level 0,05
Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel 4.9 menunjukkan
bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel intensitas kompetisi pasar menunjukkan besarnya
probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh seluruh
pertanyaan yang digunakan dalam mengukur menunjukkan variabel
intensitas kompetisi pasar dapat diikutsertakan dalam uji reabilitas.
Pengujian validitas untuk variabel teknologi informasi memberikan
hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.10
HASIL UJI VALIDITAS TEKNOLOGI INFORMASI
Pertanyaan r p Interprestasi
1 0,558** 0,00 Valid
2 0,570** 0,00 Valid
3 0,831** 0,00 Valid
4 0,493** 0,00 Valid
5 0,586** 0,00 Valid
6 0,813** 0,00 Valid
7 0,807** 0,00 Valid
8 0,733** 0,00 Valid
9 0,807** 0,00 Valid
Sumber: print out SPSS for windows
** Signifikan pada level 0,01
* Signifikan pada level 0,05
Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel 4.10 menunjukkan
bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel teknologi informasi menunjukkan besarnya
probabilitas (p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh pertanyaan
yang digunakan dalam mengukur menunjukkan variabel teknologi
informasi dapat diikutsertakan dalam uji reabilitas.
Pengujian validitas untuk variabel strategi bisnis memberikan hasil
berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.11
HASIL UJI VALIDITAS STRATEGI BISNIS
Pertanyaan r p Interprestasi
1 0,596** 0,00 Valid
2 0,675** 0,00 Valid
3 0,623** 0,00 Valid
4 0,741** 0,00 Valid
5 0,564** 0,00 Valid
Sumber: print out SPSS for windows
** Signifikan pada level 0,01
* Signifikan pada level 0,05
Hasil uji validitas yang disajikan pada tabel 4.11 menunjukkan
bahwa dari keseluruhan item pertanyaan dalam instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel strategi bisnis menunjukkan besarnya probabilitas
(p) kurang dari 0,05. Dengan demikian, seluruh pertanyaan yang digunakan
dalam mengukur menunjukkan variabel strategi bisnis dapat diikutsertakan
dalam uji reabilitas.
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas memberikan hasil berupa data yang
ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
TABEL 4. 12
HASIL UJI RELIABILITAS
Variabel Cronbacb’s Alpha Interprestasi
Sistem Akuntansi Manajemen 0,859 Baik
Kinerja Unit Bisnis 0,800 Baik
Intensitas Kompetisi Pasar 0,639 Diterima
Teknologi Informasi 0,8642 Baik
Strategi Bisnis 0,625 Diterima
Sumber: print out SPSS for windows
Dari data yang dihasilkan oleh uji reablilitas dapat disimpulkan
bahwa instrumen sistem akuntansi manajemen, kinerja unit bisnis, teknologi
informasi dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang masuk dalam
kategori “baik” karena nilai cronbach’s alpha berada diantara 0,8 s/d 10.
sedangkan variabel intensitas kompetisi pasar dan strategi bisnis memiliki
reabilitas yang masuk dalam kategori “diterima” karena nilai cronbach’s
alpha berada diantara 0,6 s/d 0,79.
C. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas untuk masing-masing regresi memberikan hasil
berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.13
HASIL UJI NORMALITAS
Variabel K-SZ p Interprestasi
Sistem Akuntansi Manajemen 0,884 0,416 Berdistribusi normal
Kinerja Unit Bisnis 1,217 0,103 Berdistribusi normal
Intensitas Kompetisi Pasar 0,797 0,549 Berdistribusi normal
Teknologi Informasi 1.328 0,059 Berdistribusi normal
Strategi Unit Bisnis 1,189 0,118 Berdistribusi normal
Sumber: print out SPSS for windows
Dari hasil uji kolmogorov smirnov untuk variabel sistem akuntansi
manajemen menunjukkan nilai p sebesar 0,416 lebih dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel sistem akuntansi manajemen berdistribusi
normal, untuk variabel kinerja unit bisnis menunjukkan nilai p sebesar
0,103 lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja unit
bisnis berdistribusi normal, untuk variabel intensitas kompetisi pasar
menujukkan nilai p sebesar 0,549 lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa variabel intensitas kompetisi pasar berdistribusi normal, untuk
variabel teknologi informasi menunjukkan nilai p sebesar 0.059 lebih dari
0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel teknologi informasi berdistribusi
normal, untuk variabel strategi unit bisnis menunjukkan nilai p sebesar
0,118 lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel strategi
bisnis berdistribusi normal.
2. Uji Multikolineritas
Pengujian multikolineritas untuk masing-masing regresi
memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel sebagai
berikut:
TABEL 4.14 HASIL UJI MULTIKOLINERITAS
Collinerity Statistics Variabel
Tollerance VIF
Interprestasi
IKP 0,954 1,048 Tidak terjadi multikolineritas
TI 0,817 1,224 Tidak terjadi multikolineritas
S 0,926 1.080 Tidak terjadi multikolineritas
Sumber: print out SPSS for windows
Hasil pengujian multikolineritas menunjukkan bahwa nilai
toleransi (tolerance) seluruh regresi lebih dari 0,1 dan nilai VIF (variance
inflation factor) kurang dari 10, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
multikolineritas pada masing-masing variabel pemoderasi.
3. Uji Autokolerasi
Pengujian autokelasi memberikan hasil berupa data yang
ditunjukkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.15 HASIL UJI AUTOKORELASI
R R square Adj R square
SE of estimate
D-W Interprestasi
IKP,SAM 0,449 0,202 0,179 3,278 1,579 Tidak ada autokolerasi
TI, SAM 0,366 0,134 0,110 3,413 1,351 Tidak ada autokolerasi
S, SAM 0,372 0,139 0,115 3,404 1,341 Tidak ada autokolerasi
Sumber: print out SPSS for windows
Hasil pengujian autokorelasi untuk masing-masing regresi
menunjukkan bahwa angka Durbin Watson (D-W) sebesar 1,579, 1,351,
dan 1,341, hal ini berarti angka D-W berada diantara -2 sampai + 2
sehingga menghasilkan tidak ada autokorelasi.
4. Uji Heteroskedasitas
Pengujian heteroskedasitas untuk masing-masing regresi
memberikan hasil berupa data yang ditunjukkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.16
HASIL UJI HETEROSKEDASITAS
B SE Beta t Sig t Interprestasi
SAM 0,131 0,047 0,312 2,810 0,006 Terjadi heteroskedasitas
IKP 0,041 0,071 0,068 0,579 0,565 Tidak heteroskedasitas
TI 0,035 0,042 0,106 0,818 0,416 Tidak heteroskedasitas
S -0,071 0,106 -0,082 -0,671 0,505 Tidak heteroskedasitas
Sumber: print out SPSS for windows
Hasil pengujian pada tabel di atas menunjukkan bahwa semua
variabel tidak terjadi heteroskedasitas karena t signifikan lebih dari 0,05
kecuali variabel informasi sistem akuntansi manajemen yang menunjukkan
t sig 0,006 yang berarti terjadi heteroskedasitas karena kurang dari 0,05.
Hal ini dapat dimaklumi karena kebanyakan untuk data cross sectional
mengandung situasi heterokedasitas (Novianti, 2007) sebab data ini
mewakili berbagai bentuk ukuran (kecil, sedang, besar).
D. PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Uji Regresi Linier Sederhana
Pengujian linier sederhana digunakan untuk untuk mengetahui
pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja
unit bisnis. Hasil analisis regresi sederhana digambarkan pada tabel
berikut :
TABEL 4.17
HASIL ANALISIS REGRESI SEDERHANA
Variabel Koefisien Standar Error t hitung Nilai p
Konstata 22,992 6,606 3,480 0,001
SAM 0,131 0,047 2,810 0,006
R2 = 0,085 F= 7,895 Sig f =0,006
Sumber: print out SPSS for windows
Hasil analisis regresi juga menunjukkan R2 sebesar 0,085 yang
berarti variasi perubahan kinerja unit bisnis dijelaskan oleh variabel
informasi sistem akuntansi manajemen sebesar 8,5% nilai F sebesar
7,895 dengan signifikasi probabilitas sebesar 0,006 (p<0,05) yang berarti
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dependen dan
variabel independen, serta menunjukkan bahwa spesifikasi model liner
adalah tepat.
2. Uji Moderate Regression Analysis (MRA)
Hasil dari moderat regression analysis dengan variabel pemoderasi
intensitas kompetisi pasar dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.17 HASIL ANALISIS REGRESI VARIABEL PEMODERASI
INTENSITAS KOMPETISI PASAR Variabel Koefisien Standar Error T hitung Nilai p
Konstata 64,973 29,039 2,238 0,028
SAM -0,345 0,206 -1,476 0,145
IKP -0,806 0,587 -1,373 0,174
SAM*IKP 0,008 0,004 2,013 0,048
R2 = 0,213 F = 7,667 Sig F = 0,000
Sumber : Print out SPPS for windows
Hasil analisis regresi juga menunjukkan R2 sebesar 0,213 yang
berarti variasi perubahan kinerja unit bisnis dijelaskan oleh variabel
informasi sistem akuntansi manajemen dan variabel intensitas kompetisi
pasar sebesar 21,3% dan sisanya 78,7% dipengaruhi variabel yang lain.
Nilai F sebesar 7,667 dengan signifikasi probabilitas sebesar 0,000
(p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel dependen dan variabel independen, serta menunjukkan bahwa
spesifikasi model regresi dapat diterima.
Hasil dari moderat regression analysis dengan variabel pemoderasi
tekonologi informasi dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.18 HASIL REGRESI VARIABEL PEMODERASI
TEKNOLOGI INFORMASI
Variabel Koefisien Standar Error T hitung Nilai p
Konstata 63,460 34,942 1,816 0,074
SAM -0,220 0,260 -0,846 0,401
TI -0,700 0,679 -1,030 0,306
SAM*TI -0,006 0,005 1,227 0,224
R2 = 0,116 F = 4,249 Sig F = 0,008
Sumber : Print out SPPS for windows
Hasil analisis regresi juga menunjukkan R2 sebesar 0,116 yang
berarti variasi perubahan kinerja unit bisnis dijelaskan oleh variabel
informasi sistem akuntansi manajemen dan variabel teknologi informasi
sebesar 11,6% dan sisanya 88,4% dipengaruhi variabel yang lain. Nilai F
sebesar 4,249 dengan signifikasi probabilitas sebesar 0,008 (p<0,05)
menunjukkan bahwa spesifikasi model regresi dapat diterima
Hasil dari moderat regression analysis dengan variabel pemoderasi
strategi bisnis dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.19 HASIL ANALISIS REGRESI VARIABEL PEMODERASI
STRATEGI BISNIS
Variabel Koefisien Standar Error T hitung Nilai p
Konstata 93,426 76,530 1,221 0,226
SAM -0,447 0,551 -0,811 0,420
S -2,283 2,592 -0,881 0,381
SAM*S 0,019 0,019 1,008 0,371
R2 = 0,115 F = 4,203 Sig F = 0,009
Sumber : Print out SPPS for windows
Hasil analisis regresi juga menunjukkan R2 sebesar 0,115 yang
berarti variasi perubahan kinerja unit bisnis dijelaskan oleh variabel
informasi sistem akuntansi manajemen dan variabel strategi bisnis
sebesar 11,5% dan sisanya 88,5% dipengaruhi variabel yang lain. Nilai F
sebesar 4,203 dengan signifikasi probabilitas sebesar 0,009 (p<0,05)
menunjukkan bahwa spesifikasi model regresi dapat diterima.
Hasil regresi secara bersama-sama (simultan) yang mengaitkan
antara hubungan informasi sistem akuntansi manajemen dengan kinerja
unit bisnis dengan menggunakan tiga variabel pemoderasi intensitas
kompetisi pasar, teknologi informasi dan strategi bisnis. Pengujian ini
digunakan untuk membuktikan hipotesis pertama (H1) untuk mengetahui
pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja
unit bisnis, hipotesis kedua (H2) untuk membuktikan penggunaan
informasi sistem akuntansi manajemen sophisticated pada tingkat
intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan berpengaruh terdapat kinerja
unit bisnis.
Selain itu pengujian ini juga digunakan untuk membuktikan
hipotesis ketiga (H3) yaitu, penggunaan informasi sistem akuntansi
manajemen pada tingkat teknologi informasi yang modern berpengaruh
terhadap peningkatan kinerja unit bisnis, dan hipotesis keempat (H4)
bahwa penggunaan informasi sistem akuntan manajemen pada strategi
bisnis yang matang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis.
Hasilnya dijelaskan pada tabel 4.20 sebagai berikut:
TABEL 4.20
PENGUJIAN REGRESI SECARA BERSAMA-SAMA (SIMULTAN)
Variabel Koefisien Standar Error T hitung Nilai p
Konstata 107,208 76,496 1,401 0,166
SAM -0, 698 0,548 -1,273 0,208
IKP -0,406 0,661 -0,615 0,541
TI -1,115 0,940 -1,186 0,240
SB -0,004 3,141 -0,001 0,999
SAM*IKP 0,006 0,005 1,276 0,206
SAM*TI 0,009 0,007 1,308 0,195
SAM*SB 0,001 0,023 0,036 0,971
R2 = 0,239 F = 4,317 Sig F = 0,001
Sumber : Print out SPPS for windows
Sesuai hasil pengujian regeresi secara bersama-sama (simultan),
maka didapatkan persamaan regresi sebagai berikut Y = 107,208–
0,698SAM-0,406IKP-1,115T-
0,004SB+0,006SAM*IKP+0,009SAM*TI+0,001SAM*SB+e, Koefisien
regresi yang negatif sebesar -0,698 dengan probabilitas 0, 208 (p>0,05)
berarti bahwa penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen
mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja
unit bisnis. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
bahwa penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh
positif terhadap kinerja unit bisnis ditolak. Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Susanto dan Gudono (2007) yang berhasil
membuktikan secara empiris penggunaan informasi sistem akuntansi
manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja unit
bisnis.
Koefisien regresi antara informasi sistem akuntansi manajemen dan
intensitas kompetisi pasar sebesar 0,006 dengan probabilitas 0,206
(p>0,05) menujukkan bahwa intensitas kompetisi pasar memiliki
pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap hubungan
penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit
bisnis. Hal ini berarti hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini yang
menyatakan bahwa penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen
yang sophisticated pada tinggkat intensitas kompetisi pasar yang tinggi
akan berpengaruh terhadap kinerja unit bisnis tidak dapat diterbuktikan.
Hal ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan dan
Rasdianto (2006), Susanto dan Gudono (2007) yang menunjukkan bahwa
penggunaan informasi sistem akuntansi tergantung pada variabel
konstektual salah satunya variabel intensitas kompetisi pasar.
Sesuai dengan hasil pengujian di atas didapatkan koefisien regresi
antara informasi sistem akuntansi manajemen dan teknologi informasi
sebesar 0,009 dengan probabilitas 0,195 yang tidak signifikan (p>0,05)
berarti bahwa teknologi informasi berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap hubungan pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja unit bisnis. Hasil penelitian tersebut tidak
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Laksmana dan
Muslichah (2006) yang menyatakan bahwa teknologi informasi
mempengaruhi penggunaan informasi sistem akuntansi yang akan
berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukakan oleh Luciana (2006) yang menemukakan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara perkembangan
teknologi informasi dengan kinerja manajerial.
Sesuai dengan hasil pengujian secara bersama-sama (simultan),
didapatkan koefisien regresi antara informasi sistem akuntansi
manajemen dan strategi bisnis sebesar 0,001 dengan probabilitas 0,971
yang tidak signifikan (p>0,05) berarti bahwa strategi bisnisi berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap hubungan pengaruh penggunaan
informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis.
Dengan demikian, hipotesis ketiga (H4) yang menyatakan bahwa
penggunaan informasi sistem akuntan manajemen pada strategi bisnis
yang matang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis
ditolak. Sehingga dapat disimpulkkan bahwa penggunaan strategi yang
matang oleh perusahaan tidak akan mempengaruhi penggunaan
informasi sistem akuntansi manajemen terhadap peningkatan kinerja unit
bisnis. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Faizal dan Prabowo (2006), yang menyatakan strategi
bisnis perusahaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi
sistem akuntansi manajemen terhadap hubungan dengan kinerja
manajerial.
Dari hasil pengujian secara bersama-sama (simultan) menunjukkan
R2 sebesar 0,239, ini berarti hubungan SAM dengan kinerja unit bisnis
dipengaruhi oleh variabel intensitas kompetisi pasar, teknologi informasi,
dan strategi bisnis sebesar 23,9% sementara sisanya 76,1 % dijelaskan
oleh faktor lain. Nilai F sebesar 4,317 dengan signifikasi probabilitas
sebesar 0,001 (p<0,05) menunjukkan bahwa spesifikasi model regresi
yang digunakan dapat diterima.
Kemungkinan tidak berhasilnya penelitian ini mendukung hipotesis
pertama (H1), Hipotesis kedua (H2), Hipotesis ketiga (H3), dan hipotesis
keempat (H4) disebabkan beberapa hal, antara lain:
1. Penggunaan model pengujian regresi secara bersama-sama
(simultan) menyebabkan terjadinya multikolinearitas diantara
variabel independen, dimana hubungan antara variabel-variabel
independen dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat
satu sama lainnya. Sehingga menyebabkan tingkat signifikasi yang
digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan
probabilitas menerima hipotesis yang salah juga kan semakin besar
(Gujarati, 1995) dalam (Novianti, 2007).
2. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen kuesioner dan
tanpa disertai wawancara yang mungkin tidak menyampaikan
secara jelas apa yang dimaksudkan dan salah intreprestasi terhadap
pertanyaan pada kuesioner, sehingga menyebabkan jawaban dalam
tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
3. Variabel-variabel kontigensi seperti strategi bisnis, tidak dipahami
betul oleh para manajer-manajer perusahaan. Hal tersebut
disebabkan manajer dalam melakukan analisis tidak
mempertimbangkan srtategi yang diterapkan oelh perusahaan.
Bukti empiris menunjukkan bahwa keterlibatan manajer dalam
memformulasikan strategi akan meningkatkan pemahaman mereka
terhadap strategi yang digunakan perusahaan dan dapat membuat
strategi tersebut lebih mudah diterima (Bruce, 1997 dalam
Muslicahah, 2007).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis, untuk
mengetahui pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi pada tingkat
intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan berpengaruh terhadap kinerja
unit bisnis, untuk mengetahui pengaruh penggunaan informasi sistem
akuntansi manajemen pada tingkat teknologi yang modern akan
berpengaruh terhadap kinerja unit bisnis, dan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen pada tingkat strategi
bisnis yang matang berpengaruh terhadap kinerja unit bisnis.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang ada di
Surakarta, berdasarkan hasil analisis data pada bab IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa penggunaan
inforamsi sistem akuntansi manajemen berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap kinerja unit bisnis, hal ini berarti tingkat
ketersedian karekteristik informasi SAM yang meliputi empat
karekteritik, yaitu brodscope, timeliness, aggregasi dan integrated
tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja unit bisnis.
2. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa penggunaan
informasi sistem akuntansi manajemen pada tingkat kompetisi pasar
yang tinggi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
unit bisnis. Hal ini tidak membuktikan bahwa intensitas kompetisi
pasar memiliki pengaruh moderasi terhadap hubungan antara
penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
unit bisnis.
3. Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh penggunaan teknologi informasi yang modern terhadap
hubungan pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja unit bisnis, sehingga hipotesis ketiga
(H3) dalam penelitian ini tidak terbukti.
4. Pengujian hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi pada tingkat
strategi bisnis yang matang berpengaruh terhadap kinerja unit bisnis
ditolak sehingga dapat disimpulkkan bahwa strategi bisnis tidak
berpengaruh terhadap penggunaan informasi sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja unit bisnis.
B. KETERBATASAN DAN SARAN
1. KETERBATASAN
Dalam penelitian ini peneliti mengakui adanya beberapa
keterbatasan yang mungkin dapat menimbulkan gangguan pada hasil
penelitian ini. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini:
a. Kemungkinan terjadinya responden bias yang dapat disebakan hal-
hal sebagai berikut:
1) Instrumen penelitian berupa kuesioner dan tanpa disertai
wawancara yang mungkin tidak menyampaikan secara jelas apa
yang dimaksudkan dan salah intreprestasi terhadap pertanyaan
pada kuesioner.
2) Ketidakjujuran responden atau ketidakseriusan responden
dalam menjawab pertanyaan yang mungkin disebabkan karena
situasi dan kondisi responden yang berbeda-beda sehingga
menyebabkan jawaban responden tidak mencerminkan
keadaaan yang sebenarnya.
3) Responden yang tidak mengembalikan kuesioner mungkin
mempuyai jawaban yang berbeda dengan responden yang
mengembalikan (menjawab pertanyaan) sehingga jika mereka
memberikan jawaban akan memepengaruhi penelitian ini.
b. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur di
Surakarta, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk
perusahaan manufaktur di wilayah lainnya.
c. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan-
perusahaan manufaktur, karena penelitian ini hanya terbatas pada
perusahaan manufaktur, sehingga hasil penelitian tidak dapat
membuktikan semua variabel kontekstual (intensitas kompetisi
pasar, teknologi informasi, dan strategi bisnis)
2. SARAN
Dari berbagai keterbatasan yang dikemukakan diatas, maka penulis
memberikan berbagai saran untuk penelitian selanjutnya, antara lain:
1) Untuk mencegah terjadinya responden bias dalam penelitian
selanjutnya maka peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian
dengan penyebaran kuesioner diharapkan disertai dengan
wawancara dengan pihak–pihak yang dijadikan objek penelitian
sehingga pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dapat
disampaikan dengan jelas sehingga maksud dari pertanyaan
dapat dipahami secara tepat.
2) Penelitian ini hanya sebatas pada perusahaan manufaktur di
Surakarta sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk
perusahaan manufaktur di wilayah lain, diharapkan penelitian
selanjutnya mengambil sampel pada perusahaan manufaktur di
wilayah yang lain sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi.
3) Variabel konstektual yang digunakan dalam penelitian ini tidak
semuanya dapat dibuktikan karena penelitian ini hanya terbatas
pada perusahaan manufaktur, penelitian selanjutnya dapat
mencoba pada jenis usaha yang lain, industri lain, ataupun pada
sektor publik.
DAFTAR PUSTAKA
Agbejule, Adebayo. 2005. The Relationship between Management Accounting System and Perceived Environmental Uncertainty on Managerial Performance: A Research Note. Accounting and Business Research, Vol. 15, No. 4, pp. 295-305.
Anderson, Shannon W. and William N. Lanen. 2002. Using Electronic Data
Interchange (EDI) to Improve the Efficiency of Accounting Transactions. The Accounting Review, Vol. 77, No.4, pp 703-729.
Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. 2002. Management Control System.
Jakarta: Salemba Empat Atkinson, AA., RJ Banker, RS. Kaplan dan SM. Young. 1995. Management
Accounting. Englewood Cliftts, New Jersey: Prrentice-Hall. Bandi. 2006. Pengaruh Respon Perusahaan dalam Investasi Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Perusahaan: Strategi Bisnis, Kematangan Teknologi Informasi dan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Anteseden. Simposium Nasional Akuntansi XI Padang.
Bouwens, Jan and Margareth A. Abernethy. 2000. The Consequence of
Costomization on Management Accounting Design. Accounting, Organizations and Society, pp. 221-241.
Chenhal, RH. dan Morris, D. 1986. The Impact of Structure, Environment, and
Interdependence on Perceived Usefulness of Management Accounting Systems. The Accounting Review, Vol.61, pp.16-35.
Ellitan, Lena. 2003. Peran Sumber Daya dalam Meningkatkan Pengaruh
Teknologi terhadap Produktivitas. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 5, No. 2, pp, 155-170.
Ekayani, Ni Nengah Seri. 2005. Analisis Kontribusi Nilai Teknologi Informasi
terhadap Kinerja Proses Bisnis dan Dinamika Bersaing. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.
Ernawati. 2004. Pengaruh Strategi Bisnis dan Ketidakpastian Lingkungan,
Hubungan antara Informasi Broadscope Sistem akuntansi Manajemen, Kinerja manajerial. Skripsi.
Faisal dan Tri Jatmiko Wahyu Prabowo. 2006. Analisis Pengaruh Intensitas Persaingan dan Variabel Kontekstual terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis dengan Pendekatan Partial Least Square. Simposium Nasional Akuntansi XI Padang.
Hastuti, Umi Muslihah. 2004. Pengaruh Interaksi Lingkungan dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi. Hutagalung, Megawati. 2006. Pengaruh Kompetisi Pasar dan Computer Aided
Manufacturing terhadap Penggunaan Multiple Performance Measures. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 8, No. 4, pp. 13-23.
Ikhsan, Arfan dan Rasdianto. 2005. Pengaruh Intervening Penggunaan Sistem
Akuntansi Manajemen dalam Hubungan antara Intensitas Persaingan Pasar terhadap Kinerja Unit Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.
Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Edisi 2007. Yogyakarta: BPFE Laksmana, Arsono dan Muslichah. 2002. Pengaruh Teknologi Informasi, Saling
Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 4, No. 2, pp. 106-125
Lestari, Baiq Anggun Hilendry dan Zulaikha. 2007. Pengaruh Information
Technology Relatedness terhadap Kinerja Perusahaan dengan Knowledge Management Capability sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi X.
Spica, Luciana Almilia dan Irmaya Briliantien. 2006. Faktor-Faktor yang
Memperngaruhi Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintahan Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Jurnal Ilmiah
Maharsi, Sri. 2001. Penerapan Digital Nervous System (DNS): Sebuah Usaha
untuk Meningkatkan Bisnis di Era Ekonomi Digital. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 3. No.1, pp 51-66.
Maharsi, Sri. 2000. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi terhadap
Bidang Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 2, No. 2, pp. 52-62.
Mia, Lookman and Brian Clarke. 2000. Market Competition, Management accounting System and Business Unit Performance. Management Accounting Research, Vol.10, pp. 137-158.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Edisi 3.
Jakarta: Salemba Empat. Novivanti, Rica. 2007. Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen
terhadap Kinerja Manajerial: Desentralisasi dan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi.
Nunnally, J. 1967. Pycometric Theory. New York: McGraw-Hill Otley. 1980. The Contigency Theory of Management Accounting: Achievement
and Prognosis. Accounting Organization and Society, Vol.5, No.4, pp.413-428
Porter, M.E. 1980. How Competitive Forces Shape Strategy. Harvard Business
Review. March/April. pp.137-145. Prabowo, Ronny. 2005. Investasi Teknologi Informasi dan Kinerja Keuangan:
Aplikasi Data Envelopment Analysis (DEA) pada Perusahaan yang Sukses Melakukan Investasi Teknologi Informasi. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo
Rahman, Saiful. 2007. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kejelasan
Peran, Pemberdayaan Psikologis dan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional Akuntansi X Makasar.
Sekaran, Uma. 2002. Research Methods for Business. Edisi 4. Susanto, Yulius Kurnia dan Gudono. 2007. Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar
terhadap Hubungan Antara Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis dan Kepuasan Kerja. Simposium Nasional Akuntansi X.
Syam, Fazly dan Lilis Maryasih. 2006. Sistem Akuntansi Manajemen, Persepsi
Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi dan Kinerja Organisasi. Simposium Nasional Akuntansi XI Padang.
A. INDENTITAS RESPONDEN
NAMA : __________________
JENIS KELAMIN : Laki – Laki Perempuan
UMUR : ___ Tahun
JABATAN : _________________________
LAMA BEKERJA : ________Tahun
PENDIDIKAN TERAKHIR : Diploma 3
Strata 1
Strata 2
Lain – Lain
8
8
B. SURVEY
Pertanyaan Instrumen Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
Berikan tanda silang (X) pada kotak yang tersedia untuk menunjukkan pendapat anda dengan ketentuan sebagai
berikut:
Skala 1 : Sangat Tidak Penting Skala 4 : Netral Skala 7 : Sangat Penting
Skala 2 : Tidak Penting Skala 5 : Agak Penting
Skala 3 : Kurang Penting Skala 6 : Penting
No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6
1. Informasi mengenai faktor-faktor eksternal bisnis, seperti kondisi ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan perkembangan teknologi.
2. Informasi nonekonomik, seperti selera pelanggan, sikap karyawan, relasi kerja, sikap pemerintah, lembaga konsumen, dan ancaman pesaing.
3. Informasi tentang perhitungan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa di masa yang akan datang, seperti estimasi probabilitas.
4. Informasi yang berhubungan dengan kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
5 Informasi nonkeuangan yang berkaitan dengan bidang-bidang berikut: a. Informasi berorientasi internal seperti efisiensi, tingkat output, dan absensi karyawan. b. Informasi pasar seperti pangsa pasar, pertumbuhan, dan sebagainya.
6. Informasi yang diberikan pada Anda secara otomatis atau segera sesaat setelah informasi selesai diproses.
7. Tidak terdapat penundaan waktu antara peristiwa yang terjadi dengan pemberian informasi yang relevan dengan Anda.
8. Informasi yang dibutuhkan segera tersedia ketika diminta.
9. Laporan sering disediakan secara sistematis dan teratur, seperti laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan.
10. Informasi tentang dampak kegiatan bagian fungsional lain terhadap ringkasan laporan keuangan untuk bagian fungsional Anda.
11. Informasi dalam bentuk yang memungkinkan Anda untuk melakukan analisis ”sensitifitas.”
12. Informasi yang menunjukan pengaruh kejadian pada fungsi yang berbeda, seperti pemasaran atau produksi yang dikaitkan dengan kegiatan atau tugas tertentu Anda.
13. Informasi tentang dampak kejadian pada perioda tertentu, seperti rangkuman informasi bulanan/ kuartalan/tahunan, trend, dan perbandingan.
14. Informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai dengan model keputusan Anda, seperti: a. Analisis aliran kas (Discounted cash flow analysis.) b. Analisis kenaikan laba. c. Analisis persediaan. d. Analisis kebijakan kredit.
15. Informasi cost/kos/biaya yang dipisahkan ke dalam komponen tetap dan variabel.
16. Informasi yang disediakan pada bagian-bagian atau wilayah-wilayah fungsional yang berlainan dalam bisnis Anda, seperti pemasaran dan produksi, pusat penjualan, pusat biaya, dan pusat laba.
17. Informasi yang berkaitan dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh keputusan Anda terhadap kinerja bagian fun gsional lain.
18. Informasi tentang target yang realistis dan akurat bagi kegiatan seluruh bagian fungsional dalam bisnis Anda.
19. Informasi tentang pengaruh keputusan Anda pada bisnis Anda dan pengaruh keputusan bagian fungsional lain pada bagian fungsional Anda.
Instrumen Kinerja Unit Bisnis
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda selang (X) sejauh mana organisasi/divisi telah berhasil
dalam pencapaian target yang direncanakan yang menurut Bapak/Ibu sesuai dengan kinerja unit bisnis masing-
masing departemen anda.
Skala 1 : Jauh di bawah rata-rata Skala 4 : Netral Skala 7 : Jauh diatas rata-
rata
Skala 2 : dibawah rata-rata Skala 5 : rata-rata
Skala 3 : Kurang dibawah rata-rata Skala 6 : diatas rata-rata
No
Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7
1 Pencapaian Produksi
2 Biaya
3 Kualitas
4 Delivery Schedule
5 Pelayanan
6 Volume Penjualan
7 Pangsa Pasar
Instrumen Intensitas Kompetisi Pasar
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada kotak menurut Bapak/Ibu sesuai
dengan kondisi persaingan pasar saat ini:
Skala 1 : Sangat Tidak Penting Skala 4 : Netral Skala 7 : Sangat Penting
Skala 2 : Tidak Penting Skala 5 : Agak Penting
Skala 3 : Kurang Penting Skala 6 : Penting
No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6
1. Intensitas kompetisi yang dihadapi oleh bisnis Anda di dalam pasar tergantung pada: a. Jumlah pesaing utama yang beroperasi di dalam pasar. b. Frekuensi perubahan teknologi dalam industri. c. Frekuensi pengenalan produk baru. d. Tingkat pemotongan harga. e. Berbagai rangkaian kesepakatan dengan pelanggan jika dibandingkan dengan pesaing. f. Perubahan kebijakan pemerintah dan pengurangan tarif seperti pajak.
2. Intensitas kompetisi harga yang dihadapi oleh bisnis Anda di dalam pasar (contoh kompetisi harga adalah tingkat pemotongan harga dan berbagai rangkaian kesepakatan seperti termin pembayaran apabila dibandingkan dengan pesaing.)
3. Intensitas kompetisi produk yang dihadapi oleh bisnis Anda di dalam pasar (contoh kompetisi produk meliputi penawaran produk yang lebih baik dibanding dengan produk pesaing berkenaan dengan kualitas produk.)
4. Distribusi dan promosi produk serta intensitas kompetisi yang dihadapi oleh bisnis Anda di dalam pasar (contoh kompetisi meliputi usaha untuk mendapatkan saluran distribusi dan
promosi yang lebih baik dibanding dengan yang digunakan oleh pesaing.)
Instrumen Penggunaan Teknologi Informasi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara member tanda silang (X) yang menurut Bapak/Ibu sesuai dengan
penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan anda.
Skala 1 : Sangat Tidak Setuju Skala 4 : Netral Skala 7 : Sangat Setuju
Skala 2 : Tidak Setuju Skala 5 : Agak Setuju
Skala 3 : Agak Tidak Setuju Skala 6 : Setuju
No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6
1. Intensitas penggunaan
a. Anda sering menggunakan sistem komputer perusahaan atau divisi untuk menganalisis tugas (kira-kira 1x per hari).
b. Anda sering menggunakan sistem komputer perusahaan atau divisi untuk menyusun laporan (1-2x per minggu). c. Anda sering menggunakan sistem komputer perusahaan atau divisi untuk memperoleh informasi eksternal,
misalnya internet (1-2x per minggu).
2. Frekuensi penggunaan
a. Anda sering menggunakan sistem komputer perusahaan atau divisi untuk menganalisis tugas (selama 60-90 menit).
b. Anda sering menggunakan sistem komputer perusahaan atau divisi untuk menyusun laporan (selama 60-90 menit).
c. Anda sering menggunakan sistem komputer perusahaan atau divisi untuk memperoleh informasi eksternal (selama 60-90 menit).
3. Jenis perangkat lunak yang digunakan.
a. Anda menggunakan 3 macam paket software (perangkat lunak) dalam menganalisis tugas (misalnya sales analysis, confirmatory, factor analysis dll).
b. Anda menggunakan 3 macam paket software (perangkat lunak) dalam menyusun laporan ( misalnya Spread Sheed, Office 2000, Auto CAD 2000 dll).
c. Anda menggunakan 3 macam paket software (perangkat lunak) dalam memperoleh informasi eksternal (misalnya Internet dll).
Instrumen Strategi Bisnis
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda silang (X) mengenai bagaimana Bapak/Ibu
memposisikan perusahaan Bapak/Ibu terhadap para pesaing.
Skala 1 : Sangat Rendah Skala 4 : Cukup rendah Skala 7 : Sangat Tinggi
Skala 2 : Agak Rendah Skala 5 : Cukup Tinggi
Skala 3 : Rendah Skala 6 : Tinggi
No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7
1 Harga Jual Produk
2 Biaya-biaya R & D
3 Kualitas produk
4 Brand image
5 Fitur-fitur produk
1
Uji Validitas Item Pertanyaan Sistem Akuntansi Manajemen Correlations
Correlations
.108
.356
75
.342** .261*
.003 .024
75 75
.200 .166 .067
.085 .154 .570
75 75 75
.084 .308** .229* .148
.473 .007 .048 .204
75 75 75 75
.370** -.057 .228* .093 .214
.001 .630 .049 .427 .065
75 75 75 75 75
.276* .334** .130 .325** .125 .143
.016 .003 .268 .005 .285 .220
75 75 75 75 75 75
.129 .291* .202 .163 .243* .252* .148
.269 .011 .083 .161 .036 .029 .205
75 75 75 75 75 75 75
.443** .430** .417** .409** .421** .453** .405** .578**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75 75
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SM1
SM2
SM3
SM4
SM5
SM6
SM7
SM8
TSM
SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 SM6 SM7 SM8 TSM
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
2
Correlations
.368**
.001
75
.297** .146
.010 .211
75 75
.222 .075 .230*
.055 .525 .047
75 75 75
.368** .344** .308** .199
.001 .003 .007 .087
75 75 75 75
.329** .342** .327** -.060 .419**
.004 .003 .004 .611 .000
75 75 75 75 75
.185 -.039 .221 .144 .442** .364**
.112 .737 .057 .218 .000 .001
75 75 75 75 75 75
.283* .082 .277* .190 .492** .481** .683**
.014 .484 .016 .103 .000 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75
.185 .019 .097 .064 .349** .325** .740** .640**
.112 .872 .409 .587 .002 .004 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75 75
.553** .357** .400** .356** .562** .543** .677** .685** .655**
.000 .002 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75 75 75
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SM9
SM10
SM11
SM12
SM13
SM14
SM15
SM16
SM17
TSM
SM9 SM10 SM11 SM12 SM13 SM14 SM15 SM16 SM17 TSM
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlations
3
Correlations
.354**
.002
75
.351** .648**
.002 .000
75 75
.000 .122 .180
.997 .297 .123
75 75 75
.140 .276* .205 .108
.230 .016 .077 .357
75 75 75 75
.017 .024 .060 .321** .320**
.888 .839 .611 .005 .005
75 75 75 75 75
.434** .594** .714** .414** .455** .399**
.000 .000 .000 .000 .000 .000
75 75 75 75 75 75
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SM18
SM19
SM20
SM21
SM22
SM23
TSM
SM18 SM19 SM20 SM21 SM22 SM23 TSM
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Sistem Akuntansi Manajemen Reliability
4
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. SM1 5.8133 .8169 75.0 2. SM2 6.3867 .6757 75.0 3. SM3 6.1333 .6224 75.0 4. SM4 6.3867 .6954 75.0 5. SM5 6.5200 .6443 75.0 6. SM6 5.9733 .7880 75.0 7. SM7 6.0000 .8383 75.0 8. SM8 6.2933 .6529 75.0 9. SM9 6.4267 .6813 75.0 10. SM10 6.4000 .6576 75.0 11. SM11 6.0133 .5065 75.0 12. SM12 5.8667 .8275 75.0 13. SM13 6.4000 .6576 75.0 14. SM14 6.5067 .5295 75.0 15. SM15 6.2267 .9383 75.0 16. SM16 6.1067 .9526 75.0 17. SM17 5.8400 .8705 75.0 18. SM18 5.4933 .8910 75.0 19. SM19 6.2267 .7982 75.0 20. SM20 6.2400 .9130 75.0 21. SM21 5.9467 .8202 75.0 22. SM22 6.5200 .6230 75.0 23. SM23 5.8133 .8333 75.0 Reliability Coefficients N of Cases = 75.0 N of Items = 23 Alpha = .8593 Uji Valditas Item Pertanyaan Kinerja Unit Bisnis Correlations
5
Correlations
.430**
.000
75
.513** .327**
.000 .004
75 75
.394** .452** .451**
.000 .000 .000
75 75 75
.327** .495** .428** .325**
.004 .000 .000 .004
75 75 75 75
.456** .172 .377** .443** .356**
.000 .139 .001 .000 .002
75 75 75 75 75
.407** .206 .401** .308** .291* .527**
.000 .076 .000 .007 .011 .000
75 75 75 75 75 75
.702** .696** .696** .718** .696** .664** .621**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KUB
KB1 KB2 KB3 KB4 KB5 KB6 KB7 KUB
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. KB1 6.0533 .5903 75.0 2. KB2 5.5333 1.0045 75.0 3. KB3 6.1067 .6057 75.0 4. KB4 5.8667 .8436 75.0 5. KB5 5.7200 .8473 75.0 6. KB6 6.0267 .6970 75.0 7. KB7 6.2133 .6837 75.0 Reliability Coefficients N of Cases = 75.0 N of Items = 7 Alpha = .8006 Uji Validitas Item Pertanyaan Intensitas Kompetisi Pasar
6
Correlations Correlations
.354**
.002
75
.023 .020
.846 .867
75 75
.301** .398** .100
.009 .000 .394
75 75 75
.237* .295* .095 .140
.041 .010 .417 .230
75 75 75 75
-.065 .179 .114 .156 .423**
.582 .124 .332 .181 .000
75 75 75 75 75
.378** .331** .029 .399** .082 .188
.001 .004 .804 .000 .483 .106
75 75 75 75 75 75
-.064 -.179 .225 .082 .085 .219 .252*
.585 .124 .052 .483 .468 .059 .029
75 75 75 75 75 75 75
-.226 -.117 .373** .073 .061 .269* .226 .365**
.051 .319 .001 .532 .604 .019 .052 .001
75 75 75 75 75 75 75 75
.409** .525** .402** .597** .562** .581** .620** .416** .421**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75 75 75
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
KP9
TKP
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 TKP
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Kompetisi Pasar Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases
7
1. KP1 5.9733 .6361 75.0 2. KP2 5.5867 .7900 75.0 3. KP3 6.3467 .6471 75.0 4. KP4 4.7733 .8150 75.0 5. KP5 5.5867 .8235 75.0 6. KP6 5.7067 .8506 75.0 7. KP7 5.6933 .6970 75.0 8. KP8 6.4400 .7021 75.0 9. KP9 6.4667 .6644 75.0 Reliability Coefficients N of Cases = 75.0 N of Items = 9 Alpha = .6397 Uji Validitas Item Pertanyaan Teknologi Informasi Correlations
8
Correlations
.301**
.009
75
.515** .450**
.000 .000
75 75
.339** .270* .365**
.003 .019 .001
75 75 75
.419** .252* .298** .452**
.000 .029 .010 .000
75 75 75 75
.236* .472** .608** .321** .525**
.042 .000 .000 .005 .000
75 75 75 75 75
.285* .334** .651** .239* .362** .673**
.013 .003 .000 .039 .001 .000
75 75 75 75 75 75
.327** .410** .621** .114 .163 .571** .661**
.004 .000 .000 .330 .161 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75
.321** .341** .614** .313** .376** .591** .616** .543**
.005 .003 .000 .006 .001 .000 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75 75
.558** .570** .831** .493** .586** .813** .807** .733** .807**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
75 75 75 75 75 75 75 75 75
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
TI1
TI2
TI3
TI4
TI5
TI6
TI7
TI8
TI9
TI
TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 TI7 TI8 TI9 TI
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Teknologi Informasi Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
9
Mean Std Dev Cases 1. TI1 6.2800 .7271 75.0 2. TI2 6.4267 .6189 75.0 3. TI3 6.0267 1.0263 75.0 4. TI4 6.1600 .6376 75.0 5. TI5 6.1067 .8314 75.0 6. TI6 5.9333 .9772 75.0 7. TI7 5.7333 1.0822 75.0 8. TI8 5.8933 .9805 75.0 9. TI9 6.0400 1.4560 75.0 Reliability Coefficients N of Cases = 75.0 N of Items = 9 Alpha = .8642 Uji Validitas Item Pertanyaan Strategi Unit Bisnis Correlations
10
Correlations
.224
.054
75
.164 .202
.160 .082
75 75
.300** .411** .479**
.009 .000 .000
75 75 75
.193 .150 .253* .278*
.097 .200 .029 .016
75 75 75 75
.596** .675** .623** .741** .564**
.000 .000 .000 .000 .000
75 75 75 75 75
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
SB1
SB2
SB3
SB4
SB5
TSB
SB1 SB2 SB3 SB4 SB5 TSB
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. SB1 5.8133 .7657 75.0 2. SB2 5.5467 .9197 75.0 3. SB3 6.4533 .6837 75.0 4. SB4 6.3867 .6128 75.0 5. SB5 5.9733 .6970 75.0 Reliability Coefficients N of Cases = 75.0 N of Items = 5 Alpha = .6252 Uji Normalitas
11
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
75 75 75 75 75
141.53 41.52 52.57 54.60 30.17
8.634 3.618 3.382 5.973 2.350
.102 .141 .092 .153 .137
.059 .141 .090 .080 .109
-.102 -.072 -.092 -.153 -.137
.884 1.217 .797 1.328 1.189
.416 .103 .549 .059 .118
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
SAM KUB IKP TI S
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Hipotesis 1 Regression I
12
Variables Entered/Removedb
SAMa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summary
.312a .098 .085 3.460Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), SAMa.
ANOVAb
94.545 1 94.545 7.895 .006a
874.175 73 11.975
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SAMa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
22.992 6.606 3.480 .001
.131 .047 .312 2.810 .006
(Constant)
SAM
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: KUBa.
Regression II
13
Variables Entered/Removedb
IKP, SAMa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summaryb
.449a .202 .179 3.278 1.579Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), IKP, SAMa.
Dependent Variable: KUBb.
ANOVAb
195.292 2 97.646 9.090 .000a
773.428 72 10.742
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), IKP, SAMa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
8.603 7.825 1.099 .275
.101 .045 .242 2.245 .028 .954 1.048
.353 .115 .330 3.062 .003 .954 1.048
(Constant)
SAM
IKP
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: KUBa.
Heteroskedastisitas Regresi II Regression
14
Variables Entered/Removedb
IKP, SAMa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: RES1b.
Model Summary
.209a .044 .017 2.02186Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), IKP, SAMa.
ANOVAb
13.395 2 6.697 1.638 .201a
294.331 72 4.088
307.726 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), IKP, SAMa.
Dependent Variable: RES1b.
Coefficientsa
7.423 4.827 1.538 .128
-.050 .028 -.212 -1.799 .076
.041 .071 .068 .579 .565
(Constant)
SAM
IKP
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: RES1a.
Hipotesis 2 Regression III
15
Variables Entered/Removedb
SAM*IKP,SAM, IKP
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summary
.495a .245 .213 3.210Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), SAM*IKP, SAM, IKPa.
ANOVAb
237.042 3 79.014 7.667 .000a
731.678 71 10.305
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SAM*IKP, SAM, IKPa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
64.973 29.036 2.238 .028
-.304 .206 -.725 -1.474 .145
-.806 .587 -.753 -1.373 .174
.008 .004 1.612 2.013 .048
(Constant)
SAM
IKP
SAM*IKP
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: KUBa.
Regression IV
16
Variables Entered/Removedb
TI, SAMa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summaryb
.366a .134 .110 3.413 1.351Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), TI, SAMa.
Dependent Variable: KUBb.
ANOVAb
130.053 2 65.027 5.583 .006a
838.667 72 11.648
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), TI, SAMa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
21.364 6.582 3.246 .002
.093 .051 .222 1.827 .072 .817
.128 .074 .212 1.746 .085 .817
(Constant)
SAM
TI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance
Collinearity Statistics
Dependent Variable: KUBa.
Heteroskedastisitas IV Regression
17
Variables Entered/Removedb
TI, SAMa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: RES2b.
Model Summary
.096a .009 -.018 1.96491Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), TI, SAMa.
ANOVAb
2.595 2 1.297 .336 .716a
277.982 72 3.861
280.577 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), TI, SAMa.
Dependent Variable: RES2b.
Coefficientsa
2.512 3.789 .663 .510
-.012 .029 -.052 -.404 .688
.035 .042 .106 .818 .416
(Constant)
SAM
TI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: RES2a.
Hipotesis 3 Regression V
18
Variables Entered/Removedb
SAM*TI,SAM, TI
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summary
.390a .152 .116 3.401Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), SAM*TI, SAM, TIa.
ANOVAb
147.455 3 49.152 4.249 .008a
821.265 71 11.567
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SAM*TI, SAM, TIa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
63.460 34.942 1.816 .074
-.220 .260 -.525 -.846 .401
-.700 .679 -1.156 -1.030 .306
.006 .005 1.822 1.227 .224
(Constant)
SAM
TI
SAM*TI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: KUBa.
Regression VI
19
Variables Entered/Removedb
S, SAMa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summaryb
.372a .139 .115 3.404 1.431Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), S, SAMa.
Dependent Variable: KUBb.
ANOVAb
134.322 2 67.161 5.795 .005a
834.398 72 11.589
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), S, SAMa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
16.611 7.355 2.259 .027
.107 .048 .255 2.244 .028 .926 1.080
.324 .175 .211 1.853 .068 .926 1.080
(Constant)
SAM
S
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: KUBa.
Heteroskedastisitas VI Regression
20
Variables Entered/Removedb
S, SAMa . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Unstandardized Residualb.
Model Summary
.088a .008 -.020 2.07140865Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), S, SAMa.
ANOVAb
2.421 2 1.210 .282 .755a
308.933 72 4.291
311.353 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), S, SAMa.
Dependent Variable: Unstandardized Residualb.
Coefficientsa
2.711 4.475 .606 .547
.015 .029 .062 .508 .613
-.071 .106 -.082 -.671 .505
(Constant)
SAM
S
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Unstandardized Residuala.
Hipotesis 4 Regression VII
21
Variables Entered/Removedb
SAM*S,SAM, S
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summary
.388a .151 .115 3.404Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), SAM*S, SAM, Sa.
ANOVAb
146.104 3 48.701 4.203 .009a
822.616 71 11.586
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SAM*S, SAM, Sa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
93.426 76.530 1.221 .226
-.447 .551 -1.066 -.811 .420
-2.283 2.592 -1.483 -.881 .381
.019 .019 2.418 1.008 .317
(Constant)
SAM
S
SAM*S
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: KUBa.
Regression
22
Variables Entered/Removedb
SAM*S,SAM*IKP,SAM*TI
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summaryb
.487a .237 .205 3.226 1.536Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), SAM*S, SAM*IKP, SAM*TIa.
Dependent Variable: KUBb.
ANOVAb
229.785 3 76.595 7.360 .000a
738.935 71 10.408
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SAM*S, SAM*IKP, SAM*TIa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
22.470 4.183 5.372 .000
.002 .001 .369 2.703 .009 .576 1.735
.000 .001 .116 .752 .454 .451 2.218
.000 .001 .056 .344 .732 .406 2.461
(Constant)
SAM*IKP
SAM*TI
SAM*S
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: KUBa.
Charts Scatterplot
Dependent Variable: KUB
Regression Standardized Residual
3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Sta
ndar
dize
d P
redi
cted
Val
ue
4
2
0
-2
-4
-6
23
REGRESI SECARA BERSAMA-SAMA (SIMULTAN) Variables Entered/Removedb
SAM*S,IKP, TI,SAM,SAM*IKP,SAM*TI, S
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KUBb.
Model Summaryb
.558a .311 .239 3.157Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), SAM*S, IKP, TI, SAM, SAM*IKP,SAM*TI, S
a.
Dependent Variable: KUBb.
ANOVAb
301.120 7 43.017 4.317 .001a
667.600 67 9.964
968.720 74
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SAM*S, IKP, TI, SAM, SAM*IKP, SAM*TI, Sa.
Dependent Variable: KUBb.
Coefficientsa
107.208 76.496 1.401 .166
-.698 .548 -1.665 -1.273 .208
-.406 .661 -.380 -.615 .541
-1.115 .940 -1.840 -1.186 .240
-.004 3.141 -.002 -.001 .999
.006 .005 1.115 1.276 .206
.009 .007 2.654 1.308 .195
.001 .023 .106 .036 .971
(Constant)
SAM
IKP
TI
S
SAM*IKP
SAM*TI
SAM*S
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: KUBa.
Charts
24
Scatterplot
Dependent Variable: KUB
Regression Standardized Residual
3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Sta
ndar
dize
d P
redi
cted
Val
ue
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
top related