bab i pendahuluan 1.1. latar belakang a. kedudukan
Post on 19-Oct-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
A. Kedudukan
Upaya pengendalian penduduk merupakan langkah penting dalam
mencapai pembangunan berkelanjutan serta untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang
berkualitas. Pengendalian kuantitas penduduk untuk menjamin
tercapainya penduduk tumbuh seimbang dilakukan melalui program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK).
Sejalan dengan adanya perubahan lingkungan strategis sesuai
peraturan pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang urusan pemerintah
(Pusat,Provinsi,Kab/Kota) serta Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
2008 tentang organisasi perangkat daerah, maka di Kota Mataram sesuai
Perda No. 15 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016 telah dibentuk
perangkat daerah yang secara operasional bertangung jawab dalam
program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, yaitu Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
merupakan unsur penunjang pemerintah di bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
sebagaiman telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Mataram No. 40
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Mataram.
2
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
Adapun Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Mataram adalah sebagai berikut :
3
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
B. Tugas Dan Fungsi
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Mataram mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan Urusan
Pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan
yang diberikan kepada Daerah.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram menyelenggarakan
fungsi :
a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan Administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.
C. Jumlah Personil
Guna memperlancar tugas dan fungsi, Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram didukung dengan
jumlah personil yang ada sebanyak 51 orang dengan rincian sebagai
berikut :
- Pejabat Esselon II : 1 org
- Pejabat Esselon III : 4 org
- Pejabat esselon IV : 17 org
- Staf : 15 org
- Honda : 1 org
- Tenaga Kontrak : 14 org
Jumlah PNS : 37 org
Jumlah Honorer : 15 org
Jumlah Total : 52 org
4
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
1.2. ISU STRATEGIS
Pelaksanaaan Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana di Kota Mataram diarahkan pada beberapa isu strategis dan
permasalahan pengendalian kuantitas penduduk, yaitu:
1. Penguatan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) yang pelaksanaannya masih dihadapkan dengan
beberapa permasalahan antara lain:
a. Masih lemahnya komitmen dan dukungan stakeholders terhadap
program KKBPK, yaitu terkait kelembagaan, kebijakan, perencanaan
program dan penganggaran;
b. Masih tingginya jumlah anak yang diinginkan dari setiap keluarga,
yaitu sekitar 3,1;
c. Pelaksanaan advokasi dan KIE belum efektif, yang ditandai dengan
pengetahuan tentang KB dan alat kontrasepsi sangat tinggi (98% dari
Pasangan Usia Subur/PUS), namun tidak diikuti dengan perilaku untuk
menjadi peserta KB (56% SDKI 2012). Disamping itu, masih
rendahnya pengetahuan masyarakat tentang isu kependudukan yaitu
hanya sebesar 34,2 persen;
d. Masih terjadinya kesenjangan dalam memperoleh informasi tentang
program KKBPK;
e. Pelaksanaan advokasi dan KIE mengenai KB yang belum responsif
gender, tergambar dengan masih dominannya peran suami dalam
pengambilan keputusan untuk ber-KB;
f. Muatan dan pesan dalam advokasi dan KIE belum dipahami secara
optimal; dan
g. Peran bidan dan tenaga lapangan KB dalam konseling KB belum
optimal.
2. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang merata untuk dapat
mengatasi permasalahan pelayanan KB, dengan permasalahan antara
5
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
lain angka pemakaian kontrasepsi cara modern tidak meningkat secara
signifikan.
3. Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai kesehatan
reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga masih rendah dengan
permasalahan :
a. Angka kelahiran pada perempuan remaja usia 15-19 tahun masih
tinggi
b. Masih banyaknya perkawinan usia muda, yang ditandai dengan
median usia kawin pertama perempuan yang rendah yaitu 20,1 tahun
(usia ideal pernikahan menurut kesehatan reproduksi;
c. Terdapat kesenjangan dalam pembinaan pemahaman remaja tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
d. Tingginya perilaku seks pra nikah di sebagian kalangan remaja yang
berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan masih tinggi;
e. Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan perilaku
beresiko masih rendah; dan
f. Cakupan dan peran Pusat Informasi dan Konseling
Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) belum optimal.
4. Pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga yang ditandai dengan peningkatan pemahaman
dan kesadaran fungsi keluarga. Dalam rangka pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga yang meliputi juga pembinaan kelestarian
kesertaan ber-KB masih dihadapkan pada beberapa permasalahan
antara lain:
a. Masih tingginya jumlah keluarga miskin;
b. Pengetahuan orang tua mengenai cara pengasuhan anak yang baik
dan tumbuh kembang anak masih rendah;
c. Partisipasi, pemahaman dan kesadaran keluarga/orang tua yang
memiliki remaja dalam kelompok kegiatan pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga masih rendah;
6
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
d. Kualitas hidup lansia dan kemampuan keluarga dalam merawat lansia
masih belum optimal;
e. Terbatasnya akses keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan
informasi dan konseling ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
f. Pelaksanaan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga akan
peran dan fungsi kelompok kegiatan belum optimal dalam mendukung
pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB.
5. Penguatan landasan hukum dalam rangka optimalisasi pelaksanaan
pembangunan bidang KKB. Penguatan landasan hukum dan penyerasian
kebijakan pembangunan bidang KKB memiliki beberapa permasalahan
antara lain:
a. Landasan hukum dan penyerasian kebijakan pembangunan bidang
KKB belum memadai;
b. Komitmen dan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap
kebijakan pembangunan bidang KKB masih rendah,
c. Koordinasi pembangunan bidang KKB dengan program
pembangunan lainnya masih lemah (antara lain; dengan program
bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan/PKH,
Jamkesmas/Jamkesda, Jampersal, PNPM, dan SJSN Kesehatan),
dan penanganan kebijakan pembangunan bidang KKB selama ini
masih bersifat parsial.
Dari seluruh rangkaian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan,
tidak semua dapat berjalan dengan lancar, bahkan masih terdapat beberapa
masalah yang ditemukan dan itu akan menjadi bahan acuan untuk program
dan kegiatan pada program kerja lima tahun yang akan datang, adapun
permasalahan tersebut antara lain:
1. Program Keluarga Berencana
a. Pencapaian peserta KB baru Non Hormonal (IUD) relative rendah
dimana sampai dengan bulan Desember 2018 sebanyak 200 akseptor
atau 29,50%, dibandingkan dengan suntikan 288 akseptor atau
42,48%.
7
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
b. Kesertaan pria dalam menggunakan alat kontrasepsi (Kondom dan
Kontap Pria) sangat rendah yaitu sebanyak 22 akseptor atau (3,24%).
c. Masih rendahnya pengetahuan/pemahaman para Keluarga tentang
pengaturan kelahiran bagi kesehatan ibu dan anak.
d. Belum maksimalnya sosialisasi/orientasi/refreshing program PP & KB
bagi Toga, Toma, LSOM, Guru, Kaling dll
2. Kesehatan Reproduksi Remaja.
a. Orientasi/sosialisasi program kespro bagi guru- guru BP dan remaja
terbatas.
b. Kurangnya sarana Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
program KRR seperti Booklet, Leaflet, Brosur, Poster dan lain
sebagainya.
c. Belum berfungsinya secara maksimal Pusat Inormasi dan Konsultasi
KRR (PIK-KRR) yang sudah dibentuk dalam memberi KIE kepada
para remaja.
3. Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
a. Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga belum optimalnya pertemuan
kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),
dan Bina Keluarga Lansia (BKL).
b. Masih banyak kelompok UPPKS tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
c. Masih terbatasnya sarana untuk kegiatan kelompok BKB, BKL dan
BKR.
d. Masih rendahnya pengetahuan pengurus dalam kegiatan bina-bina
dan kelompok UPPKS.
e. Peran institusi masyarakat dalam pelaksanaan program KB masih
rendah.
f. Frekuensi KIE/Advokasi program KB ke Pondok pesantren masih
terbatas.
g. Belum optimalnya peran Toga/Toma dalam pelaksanaan program KB.
4. Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Jaringan KB.
8
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
a. Masih terbatasnya sarana KIE untuk memberi penyuluhan/materi
kepada Toma/Toga, LSOM dan kelompok sosial lainnya.
b. Dukungan untuk penyebarluasan informasi tentang program
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sangat terbatas.
c. Kurangnya sosialisasi/orientasi bagi Toga, Toma, PGRI, SLTA/SLTP
dan lain-lain.
d. Terbatasnya SDM yang memadai.
1.3. SISTEMATIKA PENULISAN.
Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Mataram
tahun 2019 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Isu strategis
1.3. Sistematika
BAB II Perencanaan Kinerja
2.1. Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
BAB III Akuntabilitas Kinerja
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
3.2. Analisa Capaian Kinerja
3.3. Realisasi Anggaran
BAB IV Penutup
9
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2019
Rencana kerja yang dilaksanakan pada tahun 2019 disesuaikan
dengan hasil MPBM Tahun 2018, walaupun ada beberapa yang tidak
dapat tertuang dalam RKA tahun 2019, karena keterbatasan dukungan
dana yang ada.
Adapun Program dan Kegiatan Unggulan Urusan wajib bukan
Pelayanan Dasar yang dilaksanakan oleh DPPKB Kota Mataram sesuai
DPA Tahun 2019 sebagai berikut :
1. Program Keluarga Berencana
➢ Pelayanan KIE
➢ Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu
➢ Pembinaan Keluarga Berencana
➢ Pengadaan Sarana Mobilitas Tim KB Kelling
➢ Peningkatan Kapasitas Petugas Penghubung Dokter, Bidan
Praktek Swasta
➢ Lomba Institusi Masyarakat
➢ Pembinaan Keluarga Berencana (DAK)
➢ Pembinaan Keluarga Berencana (DAK Non Fisik)
2. Program Pelayanan Kontrasepsi
➢ Pelayanan Konseling KB
➢ Pelayanan Pemasangan Kotrasepsi KB
3. Program Pengembangan Pusat pelayanan informasi dan Konseling
KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja)
➢ Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan
kelompok sebaya di luar sekolah.
4. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak.
➢ Sarana Bahan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
10
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
➢ Sarana Bahan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) (DAK)
5. Program Pengembangan model operasional BKB-Posyandu PADU
➢ Penilaian BKB Keluarga Balita, Keluarga Harmonis dan UPPKS
terbaik, Operasional Kader, Pemantapan Keterpaduan BKB-
Posyandu-PADU
6. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dan Kelompok Usaha
dalam Pelayanan KB dan Peningkatan Kesejahteraan
➢ Orientasi Kelompok UPPKS bagi pengurus/kade kelompok
UPPKS
7. Program Advokasi dan Penggerakan.
➢ Sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk dan KB
➢ Rakornis
➢ Pertemuan Fapsedu Tk. Kota
➢ Pertemuan Koalisi Kependudukan
➢ Pengembangan Kampung KB
8. Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan Kader KB
➢ Peningkatan Kapasitas kader
➢ Pertemuan kader KB
9. Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga
➢ Updating data micro keluarga
➢ Penyusunan dan Pengolahan Data PPM KB
➢ Penyusunan laporan umpan balik
➢ Penyusunan profil Dinas PPKB
➢ Publikasi program KKBPK
10. Program Penunjang
➢ Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
➢ Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
➢ Program Peningkatan Disiplin Aparatur
➢ Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur.
➢ Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
11
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
2.2. PERJANJIAN KINERJA
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA TARGET
1 Menurunnya Angka Kelahiran Total
Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)
2,5
2 Meningkatnya Prevalensi pemakaian Kontrasepsi (CPR)
Persentase pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR)
61,10 %
3 Menurunnya kebutuhan ber KB yang tidak terpe nuhi
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
11,25 %
4 Meningkatnya Jumlah Peserta KB Baru
Persentase pencapaian peserta KB Baru
80%
5 Meningkatnya Jumlah Peserta KB Aktif
Persentase pencapaian peserta KB Aktif
95%
Adapun program-program yang dilaksanakan sesuai dengan DPAP Tahun 2019
antara lain:
1. Program Keluarga berencana dengan pagu dana sebesar Rp.
2.630.563.000,-
2. Program Pelayanan Kontrasespsi dengan pagu dana sebesar Rp.
266.162.500,-
3. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
dengan pagu dana sebesar Rp. 35.400.000,-
4. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak, dengan pagu dana sebesar Rp.
352.820.000,-
5. Program Pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU,
dengan pagu dana sebesar Rp. 160.085.00,-
6. Program Advokasi dan Penggerakan dengan pagu dana sebesar Rp.
23.103.600,-
7. Program Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB/PKB dan kader KB
dengan pagu dana sebesar Rp. 1.028.672.000,-
12
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
8. Program Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga dengan pagu
dana sebesar Rp. 44.750.000,-
9. Program Penunjang kegiatan Kantor DPPKB dengan pagu dana sebagai
berikut :
- Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan Pagu Dana sebesar
Rp. 779.669.440,-
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan Pagu
- Program Peningkatan Disiplin Aparatur denan pagu dana sebesar
Rp. 1.582.731.288,-
- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
pagu dana sebesar Rp. 228.400.000,-
- Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan capaian
kinerja dan keuangan dengan pagu dana sebesar Rp.
43.000.000,-
13
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan perangkat daerah KOTA MATARAM, DPPKB
KOTA MATARAM dengan kriteria Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan dan kegagalan dapat
dilihat sejauh mana strategi pencapaian sasaran berupa kebijakan yang
mendukung keberhasilan pelaksanaan program-program yang menjadi
tolok ukur pada Standar Pelayanan Minimal bidang pelayanan terpadu
bagi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
A. Capaian Indikator Kinerja (RPJMN)
1. Angka kelahiran total ( Total Fertility Rate/TFR) per WUS (15-49)
tahun.
Target kinerja Berdasarkan RPJMN adalah 2,38 secara Nasaional,
sedangkan TFR Kota Mataram pada tahun 2019 mencapai 1,9.
Lebih rendah di bandingkan Tingkat Provinsi. Hal ini menunjukkan
bahwa total fertility Rate (TFR ) di Kota Mataram lebih bagus dari
TFR tingkat Provinsi/Nasional.
2. Presentase pemakaian kontrasepsi moderm (modern
contrateceptive prevalence rate/mCPR).
Target kinerja tahun 2019 adalah 55,26 berdasarkan RPJMN.
Sedangkan capaian CPR pada tahun 2019 sebesar 79,17 %.
Capaian ini lebih tinggi dari target yang di tetapkan.
3. Persentase penurunan angka ketidak berlangsungan pemakaian
(tingkat putus pakai kontrasepsi).
Terget kinerja tahun 2019 adalah 24,6 berdasarkan RPJMN.
Sedangkan angka putus pakai di Kota Mataram sampai dengan
Nopember 2019 sebesar 8,57 %. Apabila dibandingkan dengan
14
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
taregt yang di tetapkan angka putus pakai di Kota Mataram di
bawah anka nasional. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan
beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memjaga
keberlangsungkan pemakaian kontrasepsi menunjukkan hasil yang
cukup baik.
4. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpebuhi (unmet need).
Target kinerja tahun 2019 adalah 9,67 berdasarkan Target RPJMN.
Sedangkan kebutuhan ber KB yangtidak terpenuhi di Kota Mataram
sebesar 9,54 %. Angka ini di bawah angka nasional tetapi masih
cukup tinggi.
5. Persentase peserta KB Aktif ( MKJP)
Target kinerja pada tahun 2019 sebesar 27,54 berdasarkan
RPJMN. Sedangkan capaian peserta KB aktif di Kota Mataram
sampai dengan bulan Nopember 2019 mencapai 28,93 %.
Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan
B. Capaian Indikator Kinerja Renstra
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
1. Menurunnya Angka Kelahiran Total
Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)
2,5 1,9
2.
Meningkatnya Prevalensi pemakaian Kontrasepsi (CPR)
Persentase pemakaian kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR)
61,10% 79,17%
3. Menurunnya kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)(%)
11,25 9,54%
4. Meningkatnya Jumlah Peserta KB Baru
Persentase pencapaian peserta KB Baru
80% 84,19%
5. Meningkatnya Jumlah Peserta KB Aktif
Persentase pencapaian peserta KB Aktif
95% 107,14%
15
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
1. Angka kelahiran total ( Total Fertility Rate/TFR) per WUS (15-49)
tahun.
Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 2,5,
sedangkan TFR Kota Mataram pada tahun 2019 mencapai 1,9. Lebih
rendah di bandingkan Indikator Kinerja Renstra. Hal ini menunjukkan
bahwa total fertility Rate (TFR ) di Kota Mataram telah berhasil diturunkan
melampaui target Indikator Kinerja Renstra.
2. Presentase pemakaian kontrasepsi moderm (modern
contrateceptive prevalence rate/mCPR).
Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 61,10%,
sedangkan capaian CPR pada tahun 2019 sebesar 79,17 %. Capaian ini
lebih tinggi dari target yang di tetapkan.
3. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpebuhi (unmet need).
Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 11,25%,
sedangkan persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi pada tahun
2019 di Kota Mataram sebesar 9,54 %. Hal ini menunjukkan bahwa
kebutuhan ber KB yang tidak terpebuhi (unmet need) di Kota Mataram
telah berhasil diturunkan melampaui target Indikator Kinerja Renstra.
4. Persentase pencapaian peserta KB Baru
Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 80%,
sedangkan capaian tahun 2019 adalah 84,19%. Hal ini menunjukkan
bahwa pencapaian peserta KB Baru di Kota Mataram telah berhasil
melampaui target Indikator Kinerja Renstra.
5. Persentase pencapaian peserta KB Aktif
Target kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Renstra adalah 95%,
sedangkan capaian tahun 2019 adalah 107,14%. Hal ini menunjukkan
bahwa pencapaian peserta KB Aktif di Kota Mataram telah berhasil
melampaui target Indikator Kinerja Renstra.
C. Proyek Prioritas Nasioanl
1. Tersedianya alokon di fasilitas kesehatan
Pada tahun 2019 fasyankes yang bermira dengan DPPKB Kota
Mataram sebanyak 76 fasyankes. Dari seluruh permintaan alokon
16
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
mampu di sediakan dan di distribusi ke fasyankes sesuai dengan
jumlah pemintaan untuk seluruh metode alokon.
2. Terlaksananya promosi dan konseling melalaui kelompok kegiatan
Poktan yang di tetapkan sebagai sasaran promosi dan konseling di
Kota Mataram adalah PIKR/M dan BKR sejumlah 148 poktan dan
BKL sejumlah 88 poktan. Untuk kegiatan proosi dan konsling telah
dilakukan pada semua poktan.
D. Capaian Indikator Strategis
1. Persentase kampung KB yang memiliki Pokja Kampung KB
Pada tahun 2019 terdapat 19 Kampung KB. Dari 19 Kampung KB 2
Kampung KB belum memiliki Pokja. Sehingga kampung KB yang
memiliki POKJA mencpai 89,47 %.
2. Jumlah kampung KB percontohan
Dari 19 kampung KB yang ada, hanya 2 kampung KB yang menjadi
kampung KB percontohan
3.2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian kinerja kegiatan dan Analisis pencapaian sasaran
disampaikan dalam bentuk uraian kualitatif dan formulir pengukuran
pencapaian sasaran yang dapat menghasilkan nilai-nilai kualitatif.
A. Analisis capaian Kinerja Kegiatan
Sesuai arah pembangunan dan memperhatikan kebutuhan serta
permasalahan rill masyarakat, maka pemerintah kota menetapkan 3
(tiga) program unggulan pembangunan Kota Mataram sbb :
1. Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan.
2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
3. Peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkotaan.
Berkaitan dengan program tersebut diatas, kegiatan Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga BerencanaKota Mataram
dilaksanakan dan diarahkan pada upaya pengaturan kelahiran melalui
pelayanan keluarga berencana dan Pengendalian Penduduk,sehingga
17
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dijabarkan
dalam kegiatan sebagai berikut :
1. Program Kelurga Berencana
a. Pengembangan dan Peningkatan Advoasi dan KIE Program KB.
b. Peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi.
c. Pemenuhan pelayan KB dan kesehatan reproduksi.
d. Pemberian jaminan Pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi.
e. Peningkatan Partisipasi pria dalam ber KB dan Kesehatan
Reproduksi.
f. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
g. Peningkatan kelangsungan Hidup Ibu Bayi dan keluarga.
h. Pemenuhan hak-hak reproduksi.
2. Program Kesehatan Reproduksi remaja
a. Promosi kesehatan Reproduksi remaja terutama dalam hal
Pendewasaan Usia Pekawinan (PUP).
b. Advokasi kesehatan reproduksi remaja.
c. KIE kesehatan reproduksi remaja.
d. Konseling kesehatan reproduksi remaja.
e. Peningkatan dukungan bagi kegiatan keluarga yang positif.
3. Program Pemberdayaan Keluarga
a. Penyelenggaraan dan Peningkatan Advokasi/KIE dan
Komunikasi Inte Personal (KIP) Konseling.
b. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan bagi Keluarga.
c. Peningkatan Pengetahuan dan Kemitrausahaan,
Kewirausahaan.
d. Pengembangan upaya pemberdayaan keluarga melalui
pembinaan khusus bagi keluarga yang mempunyai balita,
remaja dan lansia serta keluarga rentan.
4. Program Peningkatan Kelembagaan dan Jaringan KB
a. Peningkatan Profesionalisme para pelaksana/pengelola
program.
18
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
b. Pelatihan dan bimbingan bagi institusi/lembaga masyarakat
yang menyelenggarakan pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi serta pemberdayaan keluarga.
5. Program Penunjang :
b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
c. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
d. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
e. Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur.
f. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan.
B. Analisis Pencapaian Sasaran.
Selain pengukuran kinerja kegiatan diperlukan pula analisis
mengenai pengukuran pencapaian sasaran Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga BerencanaKota Mataram dengan maksud untuk
mengetahui realisasi dari sasaran yang telah ditetapkan sesuai VISI,MISI,
Tujuan dan sasaran dengan mengacu ke RENSTRA Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga BerencanaKota Mataram sebagai penjabaran
dari RENSTRA pemerintah Kota Mataram.
Bertolak dari pemikiran tersebut diatas maka sasaran yang telah
ditetapkan pada masing-masing program sbb :
1. Program Pelayanan KB
a. Menurunnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber KB
namun tidak terlayani (Unmed Need).
b. Meningkatnya partisipasi pria dalam ber KB
c. Menurunnya angka kelahiran total (TFR).
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
a. Menurunnya jumlah penduduk yang melangsungkan perkawinan
pada usia muda.
b. Meningkatnya pemahaman dan upaya masyarakat, keluarga dan
remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.
19
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
c. Menurunnya jumlah kehamilan pada usia muda.
d. Menurunnya kejadian kehamilan pranikah.
e. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan prilaku positif remaja dalam
hal penyakit menula seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS dan
penyalahgunaan narkoba.
3. Program Pemberdayaan Keluarga
a. Meningkatnya jumlah keluarga yang mengakses informasi dan
sumber daya ekonomi.
b. Meningkatnya kemampuan Keluarga dalam pengasuhan dan
tumbuh kembang anak.
c. Meningkatnya jumlah PUS yang ber KB secara mandiri.
d. Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan KB dan Kesehatan
Reproduksi yang diselenggarakan oleh masyarakat.
e. Meningkatnya jumlah lembaga/institusi yang secara mandiri
menyelenggarakan kesehatan reproduksi serta pemberdayaan
keluarga.
f. Tersedianya data mikro keluarga untuk kepentingan lapangan
dalam rangka peningkatan penyelenggaraan program PP dan KB.
g. Meningkatnya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berperan
dalam pemberian motivasi tentang program PP dan KB.
3.3. REALISASI ANGGARAN
Rencana Anggaran APBD Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Mataram tetuang dalam DPPA tahun 2019, Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram sebesar
Rp. 10.767.512.799,- yang terdiri dari :
1. Belanja Tidak Langsung : Rp. 3.592.155.971,-
2. Belanja Langsung : Rp. 7.175.356.828,-
Berdasarkan hasil perhitungan (Laporan s/d Bulan Desember 2019)
secara kuantitatif kinerja anggaran masing-masing bidang dinilai cukup
20
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
berhasil dalam menyerap anggaran yang telah disediakan dimana capaian
serapan anggaran sebesar 88,69%.
Rincian rencana dan realisasi anggaran Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga BerencanaKota Mataram dapat dilihat pada tabel berikut :
No URAIAN BELANJA PAGU ANGGARAN
(Rp) REALISASI
(Rp) CAPAIAN
(%)
1 Belanja Tidak Langsung 3.592.155.971 3.282.816.733 91,39
2 Belanja Langsung 7.175.356.828 6.208.579.489 86,53
21
LKIP DPPKB KOTA MATARAM TAHUN 2019
BAB IV P E N U T U P
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa
kesimpulan utama yang terkait dengan Kinerja Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Kota Mataram Tahun 2019 antara lain.
1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPPKB
sebagaimana yang diamanatkan sesuai dengan Peraturan Walikota
Mataram no. 15/Pert/2016 dengan tugas pokok melaksanakan kebijakan
daerah dibidang PP & KB telah dapat dilaksanakan dengan
memanfaatkan sumber daya aparatur yang dimiliki yang tentunya tetap
mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang menjadi
pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit organisasi dari
DPPKB Kota Mataram. Selain itu pelaksanaan pelayanan aparatur
maupun pelayanan masyarakat yang melekat pada tugas dan fungsi
DPPKB juga tetap mengupayakan pada pemenuhan kebutuhan
stakeholder lembaga ini.
2. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tupoksi dan
kewajiban diperoleh dari laporan kinerja masing-masing unit organisasi
dalam lingkup DPPKB Kota Mataram.
3. Dalam hal pencapaian sasaran yang ditetapkan dapat terlihat bahwa
tidak seluruhnya dapat mencapai kinerja yang diharapkan. Beberapa
pokok permasalahan yang menjadi kendala pencapaian kinerja sasaran
strategis DPPKB Kota Mataram terutama disebabkan karena
keterbatasan-keterbatasan baik pendanaan maupun sumber daya
manusianya. Akan tetapi, untuk tahun-tahun yang akan datang hal
tersebut akan diupayakan untuk memperkecil kesenjangan antara
harapan masyarakat dengan kinerja yang ingin dicapai, tentunya dengan
mengacu kepada sasaran dan program prioritas.
top related