bab i omnipage
Post on 10-Jul-2015
382 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 1/27
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan
nasional diarahkan untuk mencapai kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Untul, mencapai
tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai sumber
daya pemerintah maupun masyarakat sehingga dapat disediakanpelayanan kesehatan yang berkesinambungan, efektif, efisien,
bermutu dan terjangkau. Hal ini perlu didukung komitmen dan
semangat yang tinggi dengan prioritas terhadap upaya kesehatan
dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventi f) , penyembuhan (kurat i f) dan pemulihan
(rehabilitatif).
Menyelenggarakan pembangunan kesehatan diperlukanperanan daerah dalam mengelola berbagai sumber daya baik
pemerintah maupun masyarakat. Dengan diberlakukannya UU No.
32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, UU No. 23 tahun 2004tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonomi, maka terjadi perubahan kebijakan tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik di t ingkat pusat
maupun daerah.
Berpi jak pads Undang -Undang No. 23 tahun 1992
tent ang Kesehatan, Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996tentang T ena ga Ke se ha t an , Ke pu t usa n Men t e r i
Ke se ha t an R I No.1363/Menkes/SK/X11/2001 tentang Registrasi
dan Izin Praktik Fisioterapi, Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara No. Kep/04/M.PAN/1/2004 tentang Jabatan
Fungsional Fisioterapi dan Angka Kreditnya, Keputusan Bersama
Menteri Kesehatan RI.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 2/27
9. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam
praktikfisioterapi.
10.Kemampuan melaksanakan penelitian11.Kemampuan melakukan tanggung jawab dan tanggung gugat
praktikfisioterapi.
D. PERAN DAN FILINGS] FISIOTERAPI
Peran dan fungsi umum fisioterapis :
Seorang fisioterapis dengan berbekal kemampuan dari berbagai
jenjang tingkat kedalaman kompetensi dapat berperan sebagaipelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti fisioterapi.
1. Peran pelaksana.
Menjalankan fungsi
a. Asesmen fisioterapi yang meliputi pemeriksaan dan evaluasi
b. Diagnosa fisioterapi
c. Perencanaan fisioterapi
d. Intervensi fisioterapi
e. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen
f. Rekam Fisioterapi
2. Peran pengelola.
Menjalankan fungsi
a. Menerapkan keterampilan manajemen dalam melakukan pelayanan
fisioterapi.
b. Menunjukkan sikap professional sebagai seorang pengelola
fisioterapi.
a. Berperan Berta dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan,
perancanaan dan pelaksanaan upaya kesehatan, sebagai tim terpadu
sesuai dengan sistem upaya kesehatan.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 3/27
I Peran Pendidik.
Menjalankan fungsi
a. Melakukan pendidikan kepada pasien/klien, keluarga can
masyarakat agar berperilaku hidup sehat.
b. Memberikan informasi tentang fisioterapi kepada tenaga kesehatan
lain.
c. Melakukan pendidikan calam rangka pengembangan din dan
sejawat.
4. Peran Peneliti.
Menjalankan fungsi
a. Merencanakan penelitian
b. Melakukan penelitian
c. Mepresentasikan dan sosialisasi hasil penelitian
d. Menerapkan hasil penelitian
E. TANGGUNG JAWAB FISIOTERAPIS.
Fisioterapis bertanggung jawab sebagai pelaksana, pengelola
pendidik dan peneliti, seperti disebut dalam peran dan fungsi di alas,
sesuai jenis dan jenjang upaya fisioterapi.
Seorang fisioterapis dalam melakukan interaksi profesi berdasarkan
pads standar kompetenst, sumpah profesi, etika profesi, standar
prakt ik (standar asuhan), standar pendidikan dan legislasi
fisioterapi, sehingga aktifitas, kegiatan dan perilakunya dapat
cipertanggung jawabkan baik secara moral, etik maupun hukum.
B A B I I IPENATALAKSANAAN PELAYANAN
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 4/27
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan fisioterapi perlu disediakan
dengan jaminan kualitas yang optimal, perlindungan keamanan bagi
masyarakat pengguna, penyelenggara dan praktisi pelayanan, sertapenyelenggaraan yang efektif dan efisien. Pelayanan fisioterapi harus
tersedia secara berkesinambungan, dapat diterima secara wajar,
mudah dicapai, mudah dijangkau, dan mampu menghadapi tantangan
serta peluang globalisasi. Pelayanan fisioterapi dikembangkan denganpertimbangan sebagai berikut:
A. MASUKAN.
1. Perangkat Hukum Profesi Fisioterapi
a. SesuaiUUNo.23Tahunl992tentang Kesehatan, Peraturan
Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan,Keputusan Menteri PAN No. KEP/04/M.PAN/1/2004 tentang
Jabatan Fungsional Fisoterapi dan Angka Kreditnya,
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1363/MENKES/
SK/XII/2001 tentang Registrasi dan Ijin Praktik Fisioterapi,
Keputusan Menter i Kesehatan RI No. 376fMenkes/
Sk/111/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi, makapenyelenggaraan pelayanan fisioterapi diatur sebagai
berikut
1) Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat, diselenggarakan upaya pelayanan fisoterapi
dengan pendeka tan peme l iha raan, peningka tan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan.
2) Sebagaitenagakesehatan,fisioterapis:
a ) Be r tugas menye lengga rakan a tau me lakukan
kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian
can atau kewenangannya.
b) Berhak memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 5/27
c) Dalam melakukan tugasnya berkewaji ban untuk
mematuhi standar profesi dan menghormati hak
pasien.
3) F is io terap is yang melakukan kesa lahan dan a tau
ke la laian da lam melaksanakan pro fes inya dapat
dikenakan tindakan disiplin. Ada tidaknya kesalahan atau
kela laian d i tentukan o leh Maje l is Disip l in Tenaga
Kesehatan.
4) Perlindungan hukum diberikan kepacla:
a) Fis io terapis yang melakukan upaya kesehatan
setelah memiliki izin dari Menteri Kesehatan.
b) Fisioterapis yang dalam melakukan tugasnya
melaksanakankewajilban mernatuhistandarprofesi.
c ) F is io terap is yang da lam melakukan tugasnya
melaksanakan kewajiban
(1) Menghormati hak pasien;
(2) Menjaga kerahas iaan, ident i tas dan data
kesehatan pribadi pasien;
(3) Memberikan informasi yang berkaitan dengan
kondisi dan tindakan yang dilakukan;(4) Meminta persetujuan terhadap tindakan yang
akan dilakukan:
(5) Membuatdan memelihara rekam medis;
(6) Melaksanakan tugas sesuai profesinya.
5) Fisioterapisyangdengansengaja:
a) Melakukanupayakesehatanlanpaizin.
b) Melakukanupayakesehatantanpaadaptasi.
c) Melakukan upaya kesehatan tidal, sesuai Standar profesi.
d) Tidal, melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur
huruf4)c)butir(1)sampaidengan(6).
Diancam pidana paling banyak Rp. 10.000.000,-
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 6/27
2. Standar Praktik Fisioterapi :
Standar Praktik Fisioterapi Indonesia mengacu kepada hasil
konggres ke 16 World Confederation for Physical Theraphy (WCPT, 2007) memuat secara garis besarsebagai berikut:
a. Administrasican manajemenb. Komunikasi
c. Tanggungjawabterhadapkomunitas
d. Dokumentasi
e. Perilaku etis
f Informed Consent
g. Hukum
h. Manajemen pasien/klien
L Pengembangan personal dan professional
j. Menjaga mutu
k. Tenaga penunjang
3. Ketenagaan
Ketenagaan pelayanan fisioterapi terdiri dari fisioterapis dan
tenaga penunjang pelayanan fisioterapi.
a. Fisioterapis
Fisioterapis terdir i dari f isioterapis lulusan pendidikan
fisioterapi jenjang Diploma III, Diploma IV, Strata-l/Profesi, Strata-
2/Spesialisasi, dan Strata-3.
a. Tenaga penunjang pelayanan fisioterapi adalah tenaga
administrasi dan tenaga multifungsi (care giver).
4. Pasien dan klien
Pasien /k l ien adalah ind i vidu dan a tau popu las i yang
membutuhkan umuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan kemampuan gerak dan fungsi fisik sepanjang
rentang kehidupan.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 7/27
Adanya fenomena transisi epidemologi, transisi demografi,
emerging dan re-emerging deseases, kecelakaan lalulintas dan
kerja, perilaku hidup menunjukkan peningkatan kebutuhan
pelayanan fisioterapi.
4. Sarana, Prasarana dan Alat Fisioterapi
Kebutuhan akan sarana, prasarana dan alai dikembangkan
menurut jenis dan kelas sarana kesehatan serta kekhususan
pelayanan fisioterapi dengan memperhatikan jenis, jumlah,
kualitas, keamanan dan keakuratan. Peralatan fisioterapi sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 363/Menkes/PER/IV/1998
harus dikalibrasi. Untuk menjamin kualitas, keamanan dan
keakuratan peralatan fisioterapi dilakukan pemeliharaan,
perbaikan dan kalibrasi secara berkala.Sarana, prasarana dan alai fisioterapi sesuai jenis, kelas dan
kekhususan pelayanan diaturtersendid.
B. PROSES FISIOTERAPI
Fisioterapis melakukan asuhan fisioterapi dengan pendekatan
penye lesa ian masalah dan a tau pemenuhan kebutuhan ,
menggunakan metode ilmiah, berpegang teguh pada Sumpah dan
Kode Etik Profesi Fisioterapi, mengacu pada standar profesi serta
standar pelayanan, sesuai dengan kewenangannya dalam siklus
kegiatan proses fisioterapi.
1. Rujukan Fisioterapi:
Sesuai SK Menkes No. 1363/MENKES/SK/Xil/2001 tentang
Registrasi dan Ij in Praktek Fisioteapis, pasien/klien bisa
mendapatkan pelayanan fisioterapi dengan rujukan dan tenaga
medisdan atau tanpa rujukan. Pelayanan fisioterapi t idak
memerlukan rujukan hanya boleh dilaksanakan terhadap
pelayanan yang bersifat promotif dan preve mif, pelayanan untuk
pemeliharaan kebugaran, ugaran, memperbaiki postur, memelihara
sikap m buh dan an melatih irama pernapasan normal
Bertapelayanan dengan keadaan aktualisasi rendah bertujuan untuk
pemeliharaan.
2. Asesmen Fisioterapi:
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 8/27
Asesmen fisioterapi yaitu pemeriksaan pads perorangan atau
kelompok untuk merumuskan keadaan nyata atau yang
berpotensi untuk terjadi kelemahan keterbatasan fungsi, ketidak
mampuan atau kondisi kesehatan lain dengan care pengambilan
perjalanan penyakit, atau history taking, sceeening, tes khusus,
pengukuran dan evaluasi dari hasil pemeriksaan melalui analisis
dan sintesis dalam sebuah proses pertimbangan klinik dalam
slander asesmen dikembangkan teknis pengukuran yang
dilakukan untuk proses pengumpulan data.
2. Diagnosa dan Prognosa Fisioterapi
Diagnosa adalah suatu label yang mengambarkan keadaan
multi dimensi pasien atau klien yang dihasilkan dari pemeriksaan
Jan pertimbangan klinis, yang dapat menunjukan adanya
disfungsi gerak mencakup gangguankkelemahan (impairmen)
l imitasi fungsi (functional l imitation), ketidakmampuan
(disabilities) sindroma (syndromes), mulai dari sistem Bel
dan biasanya pads level sistem gerak dan fungsi.
Prognosa ialah prediksi perkembangan keadaan diagnostik
pasien atau klien dimasa mendatang setelah mendapatkan
intevensi fisioterapi.
3. Perencanaan dan Persetujuan Tindakan Fisioterapi Perencanaandimulai dengan pertim bangan kebutuha n intervensi dan
biasanya menumun kepada pengembangan intervensi, termasuk
hasil sesuai dengan tujuan yang terukur yang disetujui pasien atau
klien, keluarga atau petugas
kesehatan la innya clan menjadi pemikiran perencanaan
alternatif untuk dirujuk kepada pihak lain bila dipandang
kasusnya tidak tepat untuk fisioterapi.
5. Intervensi Fisioterapi
Implementasi dan dimodifikasi perencanaan untuk mencapai
tujuan yang disepakati dan dapattermasuk penanganan secaramanual, peningkatan gerakan, peralatan f ists, peralatan
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 9/27
elektroterapuetis dan peralatan mekanis, pelatihan fungsional,
penentuan bantuan dan peralatan bantu, intruksi clan konseling,
dokumentasi, koordinasi dan komunikasi .
6. Evaluasi Fisioterapi
Keharusan untuk evaluasi atau re-asesmen untuk menetapkankeadaan diagnostik barn pasein atau klien setelah menjalani
periode intervensi dan untuk menetapkan kriteria penghentian
tindakan.
7. Rekam Fisioterapi
Bahwa setiap pemberian dan atau tindakan pelayanan fisioterapi
harus disertat dengan alai bukti yang disebut rekam fisioterapi
dengan sanks i pe langgaran yang menyer ta inya sesua i
Kepmenkes No. 1363/MENKES/ SK/X11/2001 tentang Registrasi
c l a n I z i n P r a k t i k F i s i o t e r a p i d a n P e r m e n k e s R I N o .
269/MENKES/Perllll/2008 tentang Rekam Medis.
Rekam fisioterapi dimulai sejak pasien/klien diterima di sarana
pelayanan fisioterapi, hingga berakhirnya rasa pelayanan.
Setiap pemberian pelayanan temebut di alas wajib disertakan
bukti pemberian pelayanan yang tertuang dalam berbagai jenis
formulir. Pengisian rekam fisioterapi dilakukan oleh fisioterapis
yang melaksanakan pelayanan terhadap pasien/klien.
Sebagai acuan disusun formulir-formulir rekam fisioterapi,
antara lain *
a. Rujukanmasukdankeluar.
b. Persetujuan/penolakanintewensifisioterapi.
c Catatan pnosesd an perkembangan.
d. Hasil pem enksaan dan pengukuran khusus
e. Catatan hasil asesmen ulang Berta asesmen akhir padspenyelesaian pelayanan.
f. Rekomendast tindak lanjut pelayanan untuk pasien/klien.
g. Ringkasan riwayat keluar (discharge summary).
S. Terminasi Pelayanan Fisioterapi
Terminasi (penghent,anpelayananfisioterapi)dilakukanbila
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 10/27
a. Berakhirnya proses pelayanan fisioterapi (discharge) yang telah
diberikan selama periode tunggal pelayanan fisioterapi atau
tujuanyangdiharapkantelahtereapai.
a. Terjadi diskontinuasi, yaitu penghentian karena
1) Fistoterapis menentukan bahwa tidak ada manfaat positip terhadappasien/klien oleh tindakan pelayanan tersebut.
2) Pasien/klien tidak mau melanjutkan program pelayanan fisioterapi
karena menyangkut permasalahan komplikasi medik atau psikososial.
3) Pasien/klien keberatan alas pelayanan fisioterapi yang
disebabkan oleh permasalahan dana/pembiayaan.
9. Koordianasi, Komunikasi, Pendidikan dan Instruksi
Fisioterapi
a. Koordinasi adalah kerja sama semua bagian yang terkatt
dengan pasien/klien.
a. Komunikasi termasuk administrasi merupakan pertukaran
informasi balk dengan pasien/klien maupun sesama pemberi pelayanan
untuk menjamin pemberian pe layanan yang tepat, aman,
komprehensif, efisien dan efektif mulai dari kedatangan sampai selesai.
b. Pendidikan pasien/klien adalah proses pemberian informasi, pendidikan
atau pelatihan kepada pasien/klien/keluarga.
b. Instruksi berkaitan dengan kondisi, rencana, hasil yang
diharapkan dan faktor resiko. Fisioterapis bertanggung
jawab alas instruksi- instruksi yang diberikan kepadapasien/klien dan atau keluarganya.
10.Administrasi BlayaPelayananFisloterap!
Pemerintah bertugas menyelenggarakan dan menggerakkan
pecan serta masyarakat, dalam upaya kesehatan dengan
merata dan terjangkau, serta memperhatikan fungsi sosial bagi
masyarakat yang kurang mampu. Dengan semangat tersebut
diatur pembiayaan pelayanan fisioterapi sebagai berikut :
a. Proses pembiayaan (Billing Process):
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 11/27
1) Fee forservice
2) Asuransi
3) Jaminan Kesehatan Masyarakat
b. Sumberbiaya:
1) Biayasendiri
2) Swasta
3) Pemerintah
4) Pemerintah Daerah
c. Pemanfaatan jasa pelayanan f is ioterapi diatur sesuai
ke ten tuan yang ber laku dengan memasukkan jasa
pelayanan profesional fisioterapi sebagai komponen jasa
pelayanan dengan bobot sesuai kepatutan.
C. KELUARAN PELAYANAN FISIOTERAPI
Keluamn pelayanan fisioterapi diindikasikan dengan:
1. Secara umum diukur dan hasil survey kepuasan pasien/klien
sedikitnya setahun due kali.
2. Secara khusus diukur dalam prosentase terhadap pasien/klien
yargmemperoleh manfaat sebagaiberikut:
a. Mencapaitujuanyangdiharapkan
b. Mengalami statusquo (flat)
______
clan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.
209/ Menkes/ SK13/111120K No. 07 tahun 2004 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Fis ioterapi
danAngka Kreditnya, Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.376/Menkes/ SK/III/2007 tentang Standar Pr o f e s i
F is io te ra p i , P er a t ur an M en te r i K es eha ta n R I
No.1205/MENKES/Per/X/2004 tentang Pedoman
Persyaratan Kesehat an Pe layanan Spa , ma ka
pe layanan f is io terap i dikembangkan kearah
profesionalisme dan tuntutan globalisasi. Search denganperkembangan World Trade Organization (WTO) khususnya
Dokumen General Agreement on Trade and Services (GAYS)tahun 2000 Fisioterapi tercatat Sebagai jasa profesional dalam
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 12/27
perdagangan bebas clunia, mengacu kepada kongres World
Confederation forPhysical TherapyXVI tahun 2007.
B.TUJUAN
1. Umum
Tersed ianya pedoman bag i penye lenggara
pe layanan kesehatan dan tenaga f is io terap i dalam
mengembangkan pelayanan yang efekt i f dan efisien
sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat pengguna
jasa pelayanan fisio terapi di sarana kesehatan, sehingga
terselenggara pelayanan fisioterapi yang optimal dalam
mendukung pencapaian upaya pelayanan kesehatan prima.
2. Khususa. Bagipenyelenggarapelayanankesehatan.
1) Sebagai acuan dalam penyusunan rencana
pengembangan pelayanan fisioterapi di sarana
kesehatan.
2) Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbmgan teknis
(clinical supervision) pelayanan fisioterapi.
3) Sebagai acuan dalam melaksanakan monitoringclan evaluasi pelayanan fisioterapi.
b. Bagitenagafisioterapi.
c. Mengalami kemunduran kondisi
d. Tidakterindentifikasi
D. DAMPAK
Pelayanan fisioterapi memberikan konstribusi terhadap
peningkatan k iner ja pel ayanan kesehatan secar a
ke se lur uh an ba lk bagi pasien/klien, institusi maupun tenaga
fisioterapi.
1. Terhadap pasien/khen.
a. Lama (Length ofstay) pasien rawat map
b. Menurunkan biaya kesehatan
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 13/27
c. Meningkatkan kemandirian
d. Lama pasien/klien istirahat kerja
e. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
f. Meningkatkan produktifitas kerja
g. Meningkatkan prestasi olah raga
h. Menurunkan angka kesakitan masayarakat
I. Meningkatkan usia harapan hidup
j. Meningkat Human Development Index
2. Terhadap institusi pelayanan:
a. Meningkatan jumlah pasien/klien (tum over)
b. Meningkatkan pendapatan
c. Mengembangkan organisas i dan meningkatkan c i t ra
institusi.
3. Terhadap fisioterapis:
a.
Meningkatkanketerampilan,ilmudanteknologidanetika.
b Meningkatkankesejahteraanfisioterapis.
c. Meningkatkannilai-nilaipengabdianprofesionalfisioterapi.
B A B IV
PELAPORAN
Dalam rangka memenuhi kebutuhan institusi, pemerintah,
pasien/klien can fisioterapis untuk kepentingan peningkatan
mutu, keakurasian, keamanan, pene l i t ian c lan
pengembang an, b imbi ngan dan pengawasan diperlukan
laporan berkala pelayanan fisioterapi oleh sarana kesehatan
meliputi unsur masukan, proses, keluaran clan dampak.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 14/27
A. Masukan:
1. Kelengkapan perangkat hukum yaitu izin fisioterapis dan
izin sarana pelayanan.
2. Jumlah dan jenis tenaga pelayanan
3. Jumlah, jenis clan kualitas sarana, prasarana dan peralatan4. Jenistinclakan clan tarifpelayanan
5. Jumlah dan pengelompokanjenis Berta usia pasien/klien
B. Proses:
1. Pengorganisasian tenaga, sarana clan peralatan
2. Proseclurkerja dan SOP profesi
3. Jumlah pasien/klien rujukan dan non rujukan
4. Jumlah pasien/klien berclasarkan pengelompokan diagnosis
clan intervensi.
5. Kelengkapan rekam medis
C. Keluaran:
1. HasilanalisissuNeikepuasanpasien/kiien
2. Prosentasikemajuankondisipasien
3. Pendapatandanperuntukankeuangan
D. Dampak:
Parameter manfaat terhadap pasien/klien, institusi dan fisioterapis.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 15/27
BAB
V
PENUT
UP
Temujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat dicapai
melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan fisioterapi dengan standarisasi don akreditasi pelayanan
fisioterapi di saran kesehatan.
Pedoman pelayanan f isioterapi ini dapat menjadi acuan
dalam perencanaan, penyelenggaraan, pengembangan,
pembinaan clan pengawasan bagi semua pihak terkait termasuk
organisasi profesi di berbagai tingkatan administrasi untuk
mencapai pelayanan fisioterapi yang tepat, aman, akurat,
komprehensif , terpadu , merata clan terjangkau.
Pedoman pelayanan fisioterapi ini dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan msyarakatdan kemajuan IPTEK.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 16/27
r
D A F TA R R U J U K A N
1. Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, Binampa Aksara,
Jakarta, 1996.
2. Departemen Kesehatan RI, Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992,
tentang Kesehatan.
3 Departemen Kesehtan RI, Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1996, tentang Tenaga Kesehtan
4. Departemen Kesehatan RI, Rencana Pembangunan Menuju
Indonesia Sehat201 0, Jakarta, 1999.
5. Departemen Kesehatan RI, Kebijakan Pengembangan
Tenaga Kesehatan Tahun2000-2010, Jakarta, 2000.
6. Departemen Kesehatan RI, Profit Kesehatan Indonesia 2001
Menuju Indonesia Sehat 2010, Pusat Data & Informasi, Jakarta,
2002
7. Departemen Kesehatan RI, Stat ist i l , RS di Indonesia Seri 2
Ketenagaan Edisi Tahun 2001, Ditjen Pelayanan Medik, Jakarta,
20018 . D e p ar t e m e n K e se h a t an R I , I n v e s t a si K e s e h a t a n Un t u k
Pembangunan Ekonomi, Jakarta, 2003
9. Departemen Kesehatan RI, Rencana Strategi Pembangunan
Kesehatan 2001-2004, Jakarta, 2001.
10. Departemen Kesehatan RI, Sistem Kesehatan Nasional,
Jakarta, 2003,
11. Departemen Kesehatan RI, Studi Morbiditas danDisabi li tas, Laporan SKIRT 2001, Baden Pene li tian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta, 2001
12.Departemen Kesehatan RI, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1277/Menkes/SK111/2001, tentang Organisasi dan Tate Kerja
Departemen Kesehatan, Jakarta, 2001.
13.Departemen Kesehatan RI, Kepmenkes RI No. 131/Menkes/
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 17/27
SK/11/2004tenlang Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta, 2004.
14. Departemen Kesehatan RI, Kepmenkes 1333/Menkes/SKIXII/1999,
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, Jakarta, 1999,
15, Departemen Kesehatan RI, Keputusan Menteri Kesehatan nomor
1363/Menkes/SKJXII/2001, tentang Registrasi can IzinPraktik fisioterapi.
16 . De par teme n Ke seh at an RI , Ke put us an M en ter i
Ne ga ra Penclayagunaan Aparatur Negara NO 04 /KEP/
M.PAN/ 1/ 2004 tentang Jabatan Fungsional Fisioterapi
can Angka Kreditnya, Jakarta, 2004.
17. Departemen Kesehatan RI, Kep. Bersama MENKES can Ka.Badan
Kepeg. Negara No. 209/MENKES/SKB/III/2004 can No. 07 tahun
2004 , tentang Pe tun juk Pe laksanaan Jaba tan Fungs iona l
Fisioterapis.
18. Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, Rencana
Strategic Ditjen Pelayanan Medil<2001 2004.
19.Donabedian, Hospital Quality Assurance, 1983.
20. Gasperz, Vincent, Manajemen Kualitas dalam Inclustri Jasa, Strategi
untuk Memenangkan Persaingan Global , Cetakan Pertama,
Jakarta, 1997.21. Kementerian Pandayagunaan Aparatur Negara Rl, Kepmenpan RI
No. KEP/04/M.PAN/1/2004 tentang Jabatan Fungsional Tenaga
Fisioterapis.
22.Lembaga Administrasi Negara, Rencana Strategik, Pusat
Diklat SPIMNAS Bidang TMKP, Jakarta, 2001
23,Lembaga Administrasi NegaraRl, AKIP dan Pengukuran
Kinerja, Bahan ajar Diklatpim 111, 2001.
24. Lembaga Administrasi Negara, Operasionalisasi Pelayanan Prima,
Bahan Ajar IDIKLATPIM Tingkat IV, Jakarta, 2001
25.Ontoseno M. Oepojo, Kepemimpinan Yang Visioner, 1998
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 18/27
1) Sebagai acuan dalam menyusun rencana pengembangan
berbagai jenis can jenjang pelayanan f isioterapi di sarana kesehatan.
2) Sebagai acuan dalam melaksanakan konsep asuhan
fisioterapi di sarana kesehatan.
3 ) S e b ag a i a c u a n d a i a m e v a l u a s i p e l a k s a n a anpengembangan dan konsep asuhan fisioterapi.
C. PENGERTIAN FISIOTERAPI
1. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan.
2. Dimensi pelayanan f isioterapi me lipu ti upaya
peningkatan k es eh at an , p en ce ga ha n p en ya ki t ,
pen ye mbuh an da n pemulihan gangguan sistim gerak
dan fungsi dalam rentang kehidupan dari praseminasi
sampai alai, yang terdin can upayaupaya :
a. pe nin gk at an d an c ega ha n ( pr o mo t if d an p re ve nt i f) ,
pe l ay ana n f is io t er ap i dapa t d il aku ka n pa ds p usa t
kebugaran/spa, pusat kesehatan kerja, sekolah, kantor,pusat/panti usia lanjut, pusat olah raga, tempat kerja/industri dan
pace pusat-pusat perbelanjaan/ pusat-pusat pelayanan umum.
b. penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabil itative),
pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pads rumah sakit, rumah
perawatan, panti asuhan, pusat rehabilitasi, tempat praktik, klinik
privet, klinik rawat jalan, puskesmas, rumah tempat tinggal, pusat
pendidikan dan penelitian.
3. Berdasarkan ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan
tuntutan kebutuhan masyarakat Ber ta g loba lisasi
make pelayanan fisioterapi dikembangkan sesuai
kebutuhan masyarakat balk yang bersifat umum ataupun
kekhususan seperti berikut ini:
a. Fisioterapi Kesehatan Wanita
b. Fisioterapi Tumbuh Kembangc. Fisioterapi Kesehatandan Keselamatan Kerja
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 19/27
a. Fisioterapi Usia Lanjut
b. Fisioterapi Olahraga
d. Fisioterapi Kesehatan Msyarakat
e. Fisioterapi Pelayanan Medik:
Pengembangan pelayanan f is ioterapi pelayanan
medik didasari pads spesifikasi problem kesehatan pasien,
seperti F isio terapi M u s k u I o s k e I e t a 1 ,
F is ioterapi Kardiovasku lopu lmona l, F is io terap i
Neur omusku lar, Fisioterapi I ntegumen dan lain-lain.
4. F is ioterapis adalah seseorang yang te lah lu lus
pendidikan fisioterapi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Fisioterapis dapat melaksanakan praktik fisioterapi pada sarana
kesehatan, praktik perseorangan dan/atau berkelompok.
6. Fisioterapis dalam melaksanakan praktik fisioterapi
berwenang untuk melakukan :
a. Asesmenfisioterapi;
lb. Diagnose fisioterapi;
c. Perencanaan fisioterapi;
c. Intewensi fisioterapi;
d. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen.
7.
Fisioterapisdalammelakukanpraktikfisioterapidapatmeneri
ma pasien/klien dengan atau tanpa rujukan.
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN PELAYANAN FISIOTERAPIPendekatan penyusunan pedoman ini berclasarkan hasil
kajian terhadap penyelenggaraan pelayanan dan pengembangan
tenaga fisioterapi seat ini dan kajian terhadap kebijakan pelayanan
kesehatan se rta kecenderungan pengembangan
pelayanan kesehatan yang akan datang balk secara
nas iona l maupun internasional. Memperhattkan hal
tersebut maka ruang lingkup pedoman pelayanan fisioterapi di
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 20/27
saran@ kesehatan meliputi:
1. Pendahuluan
2. Falsafah, etika profesi, kompetensi, peran dan fungsi serta
tanggung jawab fisioterapi
3. Penatalaksanaan pelayanan fisioterapi
4. Pelaporan
5, Penutup
E. LANDASAN HUKUM
Pedoman pelayanan fisioterapi di sarana kesehatan ini disusun
berdasarkan:
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3. UU No. 23 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah.
4. UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
5. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
7. Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 1998 tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.
8. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara tahun 94 No.
22 tambahan Lembaran Negara No. 3547).
9. Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2001 tentang Pembinaandan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2001 tentang Penyeleng-
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 21/27
garaan Dekonsentrasi.
11. Instruksi Presiders No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
12. Pe ra t uran Men ter i Keseha ta n RI
No .1575/ MENK ES / SK/X1/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 22/27
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 104/MENKES/
PER/11/1999 tentang Rehabilitasi Medik.
14.Pera turan Menter i Kesehatan RI No.
1598/MENKES/ Per/11/1988tentang Rumah Sakit.
15.Kepmenkes RI No. 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
16.Kepmenkes RI No. 131/MENKES /SK/II/2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional.
17.Kepmenkes RI No.1363/MENKES/SK/X11/2001
tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis.
18.Kepmenpan RI No. KEP/04/M.PAN/112004 tentang
Jabatan Fungsional Fisioterapidan Angka Kreditnya.
1 9. Ke pu tu sa n B er sa ma M EN KE S R I d an K ep al a
Badan Kepegawaian Negara No.
209/MENKES/SKB/111/2004; No. 07 tahun 2004, tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Fisioterapi dan
Angka Kreditnya.
20. Pernnenkes RI No.1205/MENKES/Per/X/2004tentang
Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Spa.
21 . Kepmenkes RI No. 376/MENKES/SK/III/2007 tentangStandar Profesi Fisioterapi.
22.Permenkes RI No. 269/MENKES/Per/111/2008 tentang
Rekam Medis.
BAB 11
FALSAFAH, ETIKA PROFESI, KOMPETENSI,PERAN DAN FUNGSI SERTA
TANGGUNG JAWAB FISIOTERAPI
A. FALSAFAH FISIOTERAPI
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 23/27
1. Berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang menjujung tinggi
harkat dan martabat manusia sebagai makhluk individu
dan sebagai titik sentral pembangunan menuju
masyarakat adil makmur, profesi fisioterapi memandang
kapasitas gerak ran fungsi tubuh adalah hak asasi manusia
sebagai esensi dasar untuk hidup sehat dan sejahtera.
2 Kapasi tas gerak adalah e lemen esensia l dar i sehat
da n sejahtera. Gerak tergantung dari integritas dan fungsi
koordinasi dari berbagai jenjang pads tubuh dan
dipengaruhi oleh faktorfaktor internal maupun eksternal.
Fisioterapi diarahkan langsung pads kebutuhan dan potensi
gerak fungsional balk individu dan populasi.
3. Setiap individu mempunyai kapasitas untuk mengubah akibatrespon terhadap faktor-faktor fisik, psikologi, social, lingkungan. Tubuh,
jiwa dan semangatnya berperan dalam mengembangkan kesadaran
tentang kebutuhan dan tujuan geraknya.
4. Fisioterapi memberikan intervensi pads populasi tertentu.
Populasi meliputi lingkup kebangsaan, regional dan daerah, Berta
kelompok khusus, seperti anak sekolah, wanita hamil, usia lanjut dan
sebagainya.
5. Interaksi merupakan bagian integral pelayanan fisioterapi.Interaksi merupakan prasarat untuk perubahan positif tentang
kesadaran tubuh dan peri laku gerak, yang memungkinkan
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Interaksi jugs
dimaksudkan untuk meningkatkan Baling pengertian antara
fisioterapis dengan pasien/klien/ keluarga/pengasuh dan tenaga
kesehatan lain. Interaksi melibatkan tim inter disiplin guns
___________________________________________________ menentukan kebutuhan can tujuan intervensi
f isioterapi, mengikutsertakan pasien/klien/keluarga/
pengasuh dalam proses pencapaian tujuan intervensi
fisioterapi. Interaksidengan l e m b a g a p e m e r i n t a h a n
d i l a k u k a n d a l a m r a n g k a menginformasikan,
mengembangkan can atau implementasi kebijakan dan
strategi kesehatan yang tepat.
6. Otonomi profesional fisioterapis diperoleh melalui
pendidikan profesi yang menyiapkan tenaga
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 24/27
fi siote rap is yang mampu prakt ik secara o tonom.
Fisioterapis mampu melakukan keputusanprofesional untuk menetapkan diagnosis yang
diperlukan sebagai casar intervensi, rehabilitasi dan
pemulihan dari pasien/klien dan populasi. Prinsip etika
diperlukan untuk mengenali otonomi praktik, guns melindungi
pasien/klien dan pelayanannya.
T Diagnosis f isioterapi adalah hasil proses kajian klinis
yang menghasi lkan identi fikasi adanya gangguan
ataupun potensi timbulnya gangguan, keterbatasar fungsi
dan ketidak mampuan atau kecacatan. Tujuan diagnosis
mengarahkan fisioterapis untuk menetapkan prognosis dan
strategi intervensi yang paling tepat bagi pasien/klien dan
untuk memberikan informasi. Dalam pro ses diagnos is
f isioterap is d imungk inkan memer lukan informasi
tambahan dari profesi lain. Dalam proses diagnosis, bila
ditemukan hal-hal di luar pengetahuan, pengalaman atau
keahlian, fisioterapis akan merujuk pasien/klien kepada
profesi lain yang tepat.
8. Sebagai suatu profesi, fisioterapi memiliki perangkat
profesional yaitu standar kompetensi, sumpahp
rofesi, etikaprofesi, standar asuhan (standar praktik), standar
pendidikan dan legislasi fisioterapi.
B. ETIKAPROFIESIFISIOTERAPI
Seperti prinsip-prinsip etika pads umumnya yang
ber is ikan berkebajikan, tidak merugikan, menghormati otonomi
pasien dan
aci l, a like f isioterapi sebagai Kode Et ik Fisioterapi
dirumuskan dalam SK Menkes No.
376/Menkes/SK/III/2007, berisikan garisgaris besar. *
1. Melayani siapapun yang membutuhkan tanpa diskriminasi.
2. Memberikan pelayanan professional secara jujur, berkompeten
can berlanggungjawab.
3. Menghargai hubungan multicisiplinerdengan profesi pelayanan
kesehatan lain dalam merawat pasien/klien.
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 25/27
4. Mengaku i ba tasan can kewenangan pro fes i can hanya
memberikan pelayanan dalam lingkup profesi fisioterapi.
5. Menjaga rahasia pasien/klien yang dipercayakan kepadanya
kecuali untuk kepentingan hukum/pengadilan.
6 S e l a l u m e m e l i h a r a s l a n d e r k o m p e t e n s i c a ns e l a l u meningkatkan pengetahuaniketerampilan
7. Memberikan kontribusi dalam perencanaan can pengembanganpelayanan untuk meningkatkan derajad kesehatan,
martabat individu can masyarakat.
C. KOMPETENSI FISIOTERAPI
Kompetensi fisioterapis seperti dirumuskan dalam SK Menkes No.376 /Menkes/SK/I II /2007 tentang Standar Profest
Fis io terapi, secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan menganalisis ilmu sebagai dasar praktik.
2. Kemampuan menganalisis kebutuhan pasien/klien.
3. Kemampuan merumuskan diagnosis fisioterapi.
4. Kemampuan merencanakan tindakan fisioterapi.
5. Kemampuan melakukan intervensi fisioterapi.6. Kemampuan melakukan evaluasi den re-evaluasi.
7. Kemampuan berkomunikasi clan berkoordinasi yang efisien can
efektif.
8. Kemampuan melakukan pencidikan (edukasi pasien/klien).
D A F T A R I S I
Kata Sambutan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik
vi
BAB I PENDAHULUAN I
A. Latar Belakang
1
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 26/27
B. Tujuan2
C. Pengertian Fisioterapi3
D. Ruang Lingkup Pedoman Pelayanan Fisioterapi
4E. Landasan Hukum5
BAB II FALSAFAH, ETIKA PROFESI, PERAN DAN
FUNGSI SERTA TANGGUNG JAWAS FISIOTERAPI
7A. Falsafah Fisioterapi
7B. Etika Profesi Fisioterapi
8C. Kompetensi Fisioterapi
9D. Peran dan Fungsi Fisioterapi
10E. Tanggung Jawab Fisioterapi
11
BAB III PENATALAKSANAAN PELAYANAN FISIOTERAPI
13A. Masukan
13B. Profesi Fisioterapi
16
C. Keluaran Pelayanan Fisioterapi
20D. Dampak
21
BAB IV PELAPORAN
23
A. Masukan
23B. Proses
5/10/2018 BAB I Omnipage - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-omnipage 27/27
23C. Keluaran
23D. Dampak
24
BAB V PENUTUP
25
DAFTAR RUJUKAN
26
ix
top related