bab i
Post on 07-Oct-2015
217 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 menyatakan bahwa Sumber Daya
Air dengan luas areal irigasi lebih dari 3.000 Ha atau yang mempunyai wilayah
lintas propinsi menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Penanganan kewenangan
Pemerintah Pusat di bidang irigasi ditempuh melalui Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya.
Air memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Setiap makhluk hidup selalu membutuhkan air dengan sekala yang berbeda-beda
untuk proses metabolisme. Di alam ini ketersediaan air pada tiap daerah dan
waktu selalu berbeda, kadang melimpah atau kadang pula kekurangan. Oleh
karena itu perlu diadakan suatu upaya agar ketersediaan air bisa stabil dan bisa
mencukupi kebutuhan maklhuk disetiap saat. Air merupakan reagen yang penting
dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu
juga merupakan pelarut dari garam garam, gas-gas dan material-material yang
bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding sel dan jaringan esensial
untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses
membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-
tumbuhan.
Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis,
sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang
terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan
pada gilirannya tanaman akan mati. Irigasi adalah usaha penyediaan dan
pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air
permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Pembangunan
saluran irigrasi sebagai penunjang penyediaan bahan pangan nasional tentu sangat
diperlukan, sehingga ketersediaan lahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut
berada jauh dari sumber air permukaan. Dalam pertanian bahwa irigasi dan
drainase merupakan suatu sub system pertanian yang sangat penting. Jika salah
satunya tidak terpenuhi maka pertanian tidak akan berjalan. Irigasi merupakan
proses pemberian air sedangkan drainase adalah proses pembuangan air.
-
Peranan irigasi dalam meningkatkan dan menstabilkan produksi pertanian
tidak hanya bersandar pada produktivitas saja tetapi juga pada kemampuannya
untuk meningkatkan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang berhubungan dengan
input produksi. Irigasi mengurangi resiko kegagalan panen karena ketidakpastian
hujan dan kekeringan, membuat unsur hara yang tersedia menjadi lebih efektif,
menciptakan kondisi kelembaban tanah optimum untuk pertumbuhan tanaman,
serta hasil dan kualitas tanaman yang lebih baik.
-
BAB II
TEORI YANG MENDUKUNG
2.1 Irigasi
Suroso (2013) Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan bangunan
yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mulai dari penyediaan, pengambilan,
pembagian, pemberian dan penggunaannya. Secara hirarki jaringan irigasi dibagi
menjadi jaringan utama dan jaringan tersier. Jaringan utama meliputi bangunan,
saluran primer dan saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari
bangunan dan saluran yang berada dalam petak tersier. Suatu kesatuan wilayah
yang mendapatkan air dari suatu jarigan irigasi disebut dengan Daerah Irigasi.
2.2. Pembersihan medan
Anonim (2014) Pembersihan medan terdiri dari penebangan pohon-pohon,
semak belukar dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran,
talud luar dan dalam, serta di atas tanggul saluran, sehingga profil saluran terlihat
rapih kembali seperti sebelumnya.
2.3. Galian tanah
Anonim (2014) Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan
material hasil galian berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat
dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-
garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan
oleh Direksi.
2.4 Pasangan Batu
Anonim (2014) Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan
setiap batu harus mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu
yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus
-
memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti
tercantum diatas.
2.5 Plasteran
Anonim (2014) Plesteran adalah pasangan dengan adukan 1 PC : 3 Psr
yang harus dipasang pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan,
dan untuk 0.10 m dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.
2.6 Beton
Anonim (2014) Beton adalah pasangan yang terdiri dari campuran antara
semen, pasir dan kerikil dalam ukuran tertentu yang telah ditetapkan, sesuai yang
tercantum dalam gambar kontrak. Proporsi campuran beton akan ditentukan oleh
Direksi agar didapatkan produksi beton yang awet dan ekonomis dan mempunyai
kekuatan yang setara dengan waktu dan derajat kekuatan, dengan perhitungan
kondisi tekanan, alam terbuka dan pertimbangan lain.
-
BAB III
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu dilaksanakan baik
sebelum, selama berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya kontrak. Item
pekerjaan yang termasuk / dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini secara detail
disajikan berikut ini.
1.1. Mobilisasi Dan Demobilisasi
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua
kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan
dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa
memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk
mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai.
Mata pembayaran yang diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi
adalah Lumpsum.
1.2. Pembuatan Jalan Sementara Dan Pemeliharaan Jalan Desa
Untuk memperlancar kegiatan pelaksanaan konstruksi maka perlu dibuat
jalan yang sifatnya dipakai sementara selama pelaksanaan kontrak. Penyedia jasa
harus sudah bisa membuat rencana jalan sementara sesuai dengan kondisi
lapangan. Disamping itu jalan-jalan yang sudah ada baik berupa jalan desa yang
akan dipergunakan oleh konraktor selama pelaksanaan kontrak, terlebih dahulu
harus mendapat izin penggunaan dari aparat / pemilik jalan tersebut, dan kondisi
jalan harus terpelihara dengan baik. Segala biaya yang diperlukan untuk
pembuatan jalan sementara maupun pemeliharaan jalan desa selama masa kontrak
harus sudah diperhitungkan dalam item pekerjaan ini. Satuan pembayaran yang
diterapkan adalah biaya Lumpsum bulanan.
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan
setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan
daerah proyek.
-
Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan
hukum yang berhubungan dengan penggunaan jalan dan arah angkutan umum dan
bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.
Penyedia jasa harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki
dan memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan,
sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia jasa untuk dikerjakan dalam
hubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa,
sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan harus mendapat persetujuan Direksi
dan perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan Pemerintah setempat dan Badan
Swasta bila diperlukan.
Penyedia jasa dapat menggunakan tanah yang ada dengan sepengetahuan
pemberi Tugas untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja, apabila Penyedia
jasa membutuhkan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan. Dalam hal ini Penyedia
jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi jauh sebelumnya,
sehingga rencana kompensasi tanah dapat dilakukan. Pemberi tugas tidak
bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang
digunakan oleh Penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh
Direksi harus dikerjakan oleh Penyedia jasa atas bebannya sendiri dan harga untuk
semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak.
2. Pekerjaan Survey dan Pengukuran
Yang termasuk Pekerjaan Survey dan Pengukuran adalah pemasangan
Bench Mark dan pelaksanaan pengukuran itu sendiri. Sebelum melakukan
pekerjaan pengukuran, maka pihak Penyedia jasa diminta untuk mengajukan
request kepada Direksi untuk pekerjaan pengukuran ini. Penarikan / penentuan
titik-titik elevasi dilakukan dari patok elevasi yang telah disetujui / ditentukan
oleh Direksi. Jika tidak ada patok elevasi yang dapat dipakai, biasa digunakan
elevasi lokal yang dipindahkan ke Patok Bantu Elevasi (PBE) dari ukuran 4/6,
dengan persetujuan Direksi. Semua alat ukur topografi yang digunakan harus
dikalibrasi dan disetujui oleh Direksi. Pada saat pelaksanaan pengukuran alat ukur
harus dilindungi dari terik matahari/hujan. Semua pemasangan Patok Bantu
-
Elevasi (PBE) harus diikatkan pada titik atau diletakkan pada bangunan yang
sifatnya tetap/tidak berubah. Identifikasi PBE harus dilakukan agar fungsi patok
tersebut dalam pekerjaan pengukuran mudah digunakan. Pekerjaan ini diantaranya
meliputi : pemberian nomor, pengecatan dan pemberian catatan lain yang perlu,
sehubungan dengan jenis pekerjaan pengukuran yang dilakukan. Tiap patok bench
mark (BM) tambahan yang dipasang Penyedia jasa harus dibuat dari beton
bertulang klas K-175, dengan ukuran 0.20 x 0.20 x 1.00 m sesuai dengan gambar
dari album Standar Perencanaan Irigasi, atau menurut petunjuk lain dalam
gambar.
Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan plat
nama dari marmer ukuran 0.12 x 0.12 m pada satu sisi. Patok-patok BM harus
dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan hati-hati diurug kembali sampai
tinggal 0.20 m diatas permukaan tanah. Penempatan patok-patok BM
dilaksanakan Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi.
3. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah, meliputi :
a. Pekerjaan pembersihan
b. Pekerjaan galian
Pekerjaan galian yang dimaksudkan adalah pekerjaangalian tanah pada
lokasi yang akan di kerjakan.Pekerjaan galian ini meliputi pekerjaan :
- Galian pondasi dinding penahan tanah yangukurannya sesuai pada gambar
rencana.
- Galian dinding penahan tanah yang ukurannyasesuai pada gambar rencana.
- Galian pada paravet yang ukurannya jugasesuai pada gambar rencana.
Kedalaman galian untuk semua bangunan di sesuaikandengan gambar
rencana baik dalam bentuk maupun elevasinya diupayakan sesuai dengan gambar
rencana. sehingga diharap pulasesuai dengan umur rencana bangunan yang telah
direncanakan. Pada pekerjaan galian jika tidak ditemukan tanah keraswalaupun
sudah sesuai dengan ketentuan pada gambar rencanadan data yang ada maka
-
diharuskan menggali tanah tersebut sampai ditemukan lapisan tanah keras dan
sesuai untuk pemasangan pondasi maupun paravet.Kemiringan talud galian
disesuaikan dengan kondisidilapangan apabila galian dilokasi mudah longsor
maka pemasangan turap perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan pekerja
dilapangan. Tanah sisa galiandibuang ke lokasi yangsudah ditentukan.
c. Pekerjaan timbunan
Pekerjaan ini disesuaikan dengan kondisi dilapanganyaitu tanah yang
digunakan dan pada bagian mana dari dinding penahan tanah dan paravet yang
harus di timbun. Pada pekerjaantimbunan tanah di padatkan dengan cara manual
dengan tebalsetiap lapisan pemadatan 25 cm sampai dengan 35 cm.
Gambar Metode Galian dan Timbunan
-
4. Pekerjaan Pasangan
Yang termasuk Pekerjaan Pasangan meliputi : pasangan batu kali,
pekerjaan siaran, pekerjaan plesteran, pekerjaan batu kosong, pekerjaan bronjong
termasuk adukan semennya. Sebelum melakukan pekerjaan pasangan batu, maka
pihak Penyedia jasa diminta untuk mengajukan request kepada Direksi untuk
pekerjaan pasangan batu ini. Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras
dan telah disetujui oleh Direksi. Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah
disetujui Direksi. Air yang dipakai untuk membuat adukan harus yang bersih dan
sesuai kebutuhan. Semen yang digunakan harus Portland cement yang telah
disetujui Direksi. Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran
semen dan pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 4 psr, atau seperti ditentukan
dalam gambar untuk setiap pekerjaan. Pasangan batu harus tersusun sedemikian
rupa sehingga antara batu dengan batu terisi spesi secara homogeen, sehingga
batu-batu tersebut tidak saling berhimpitan / bersentuhan. Susunan batu raen (batu
muka) harus mempunyai jarak (lebar naat antara 1-2 cm), tebal / dalam siaran 1-
1,5 cm dan batu raen tersebut dibentuk segi enam atau ditentukan lain oleh
Direksi. Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar, perlu diadakan
sambungan gerak sederhana pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan
untuk menahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana
terdapat satu penyambungan dengan bangunan lama, karena bangunan baru dan
bangunan lama akan mempunyai nilai penurunan (settlement) yang berbeda.
Sambungan gerak sederhana dapat dibentuk dengan memasang susunan batuan
yang terdiri dari batuan bergradasi (saringan kerikil atau filter) dibelakang
pasangan batu pada bagian sambungan setinggi sambungan tadi. Saringan ini
harus terdiri dari batu dan krikil terpilih dan baik. Untuk menahan longsornya
saringan ini harus diberi lapisan penutup ijuk setebal 3 cm atau geotextile
mebrane.
-
5. Pekerjaan Beton
Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan harus mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan. Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan
peralatan untuk pelaksanaan beton, Penyedia jasa / Pelaksana harus mengirim
Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk pekerjaan dan penempatan beton
/ mortar dengan mengacu pada Dokumen ini. Apabila spesifikasi peralatan yang
akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan tidak sesuai dengan
yang dianjurkan oleh Direksi, maka Penyedia jasa / Pelaksana harus memberikan
alternatif jenis peralatan atau metode kerja yang menghasilkan produk yang setara
dengan yang diusulkan oleh pihak Direksi. Penyedia jasa harus memberi perhatian
khusus terhadap akibat yang mungkin timbul karena pengaruh pencucian material
yang bisa mengakibatkan tercemarnya air di perairan umum, dengan membangun
kolam-kolam tampungan atau bangunan lainnya.
Bahan-bahan konstruksi beton yang akan dipakai, adalah sebagai berikut:
a) Semen
Penyedia jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal
bulan
data-data sebagai berikut :
Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai hari terakhir bulan lalu.
Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan.
Jumlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu) bulan lalu.
Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu
Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu dengan alasan
Data lain yang dibutuhkan / dianggap perlu oleh Direksi.
b) Bahan Additive
Jika Penyedia jasa akan menggunakan zat pelambat atau zat tambahan lain yang
berfungsi untuk membantu pengecoran sesuai metodenya atau dibutuhkan
beberapa zat tambahan lainnyan yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang
sesuai tuntutan spesifikasi, Penyedia jasa harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi tentang komposisi dan metode dari penggunaan zat tambahan.
-
c) Aggregat Halus
Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuran
maksimum 5 mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir.
Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila
menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Penyedia
jasa harus melengkapi hasil tes agregat halus untuk beton dan spesi (mortar) untuk
type yang dihasilkan atau selain yang disetujui oleh Direksi.
d) Aggregat Kasar
Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebih
besar dari 5 mm dan mempunyai gradasi yang baik dari 5 mm sampai ukuran
maksimum yang dibutuhkan dan tergantung dari klas betonnya. Agregat kasar
untuk beton adalah batu alam kecuali jika di instruksi oleh Direksi dan harus
disediakan oleh Penyedia jasa Pelaksana.
e) Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional
Indonesia.
6. Pekerjaan Jalan
Pekerjaan jalan terdiri dari pembuatan baru/perbaikan jalan inspeksi
saluran Irigasi serta pembuatan baru/perbaikan jalan usaha tani. Tidak termasuk
dalam bagian ini pekerjaan jalan masuk selama pelaksanaan konstruksi, yang
digolongkan sebagai pekerjaan sementara atau pendukung yang dijelaskan secara
khusus dalam sub bab Pekerjaan Persiapan. Semua pekerjaan yang dibutuhkan
untuk rehabilitasi jalan inspeksi dan jalan usaha tani serta pembuatan baru jalan
usaha tani harus dibuat sesuai dengan garis, ketinggian dan ukuran yang
ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diinstruksikan oleh Direksi. Selama
kemajuan pekerjaan Direksi mungkin akan diperlukan atau diperlukan sekali
untuk merubah kemiringan, ketinggian atau ukuran dari pekerjaan seperti yang
ditentukan dan Penyedia jasa tidak akan diijinkan untuk mengajukan biaya
-
tambahan atas harga satuan tender dalam BoQ dengan alasan apapun karena
perubahan pekerjaan tersebut.
7. Pekerjaan Pintu
Dimensi dari pintu air yang diperlukan harus ditunjukkan pada gambar.
Untuk pintu sorong, dipakai standar pintu kayu / besi, dimensi dan tipe pintu
sorong sebagai yang ditunjukkan pada Gambar Standar Pintu air dari Direktorat
Jenderal Pengairan Dep. PU 1988, ditunjukkan pada ALBUM GAMBAR-
GAMBAR. Pintu air yang direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan
pemasangannya, hanya oleh suatu pabrik yang sudah disetujui dan namanya
tercantum dalam daftar Prakualifikasi Penyedia jasa DPU untuk pembuatan pintu-
pintu. Pembuatan dan pengadaan pintu harus dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak
oleh Penyedia jasa Utama, yang harus bertanggung jawab atas pemesanan dan
administrasinya. Penyedia jasa dalam penawarannya agar menyertakan Sub-
Kontrak yang akan membuat pintu berikut spesifikasi teknis dan material sesuai
dengan penawarannya.
Dalam lampiran analisa harga pintu agar dibedakan antara :
harga pengadaan dan pembuatan pintu,
harga pengepakan dan pengangkutan dari pabrik sampai ke lokasi dan
harga pemasangan.
Pabrik harus mempunyai peralatan dan kemampuan serta bersedia membantu
Direksi dalam hal pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan/material yang
digunakan dan terhadap hasil akhir pekerjaan. Sebelum pembuatan pintu dimulai,
maka Penyedia jasa harus menyiapkan Gambar Pabrikan (shop drawing) dan
diperiksakan kepada direksi pekerjaan guna mendapatkan persetujuan.
8. Pekerjaan Lain-lain
Jenis pekerjaan yang termasuk bagian ini, diantaranya adalah sebagai
berikut:
8.1. Papan Duga Pengukur Ketinggian Air (Water Level Staff Gauge)
Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang papan duga ketinggian air
dibendung dan saluran induk dilokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau
-
seperti diarahkan oleh Direksi. Papan duga akan terbuat dari pelat besi anti karat
(stainless steel) atau dilapisi dengan galvanized dan sisi yang terbaca terdiri dari
urutan angka dalam interval sentimeter. Penyedia jasa akan memasang papan duga
(staff gauge) seperti yang telah disebutkan lokasinya dengan baut dari besi anti
karat (stainless steel) atau semacamnya seperti diarahkan oleh Direksi terhadap
ketinggian yang telah ditentukan secara persis oleh hasil survey/pengukuran yang
telah ditentukan dan disetujui oleh Direksi.
8.2. Pencatat Hujan (Rainfall Recorder)
Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang pencatat hujan jenis
manual di lokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh
Direksi. Lokasi dimana pencatat hujan akan dipasang akan mempunyai luas 10m
x 10m dikelilingi dengan pagar permanen dan dilengkapi dengan kunci pagar dan
bebas dari naungan pohon dan lain-lain. Penyedia jasa akan mengajukan rencana,
perkiraan dan rencana konstruksi dari pencatat hujan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
8.3. Pos Klimatologi.
Penyedia jasa harus melengkapi dan mendirikan/memasang pos
klimatologi di lokasi seperti ditunjukan dalam gambar atau seperti diarahkan
Direksi. Bangunan harus berada di lokasi terbuka berukuran minimum 6 x 10 m2
dengan lantai tanaman rumput berjenis pendek, untuk menempatkan alat ukur
unsur cuaca, dikelilingi dengan pagar permanen dan dilengkapi dengan kunci
pagar dan bebas dari naungan pohon dan lain-lain. Pos klimatologi ini harus
dilengkapi daftar keterangan pos klimatologi yang menerangkan : Nama Stasiun,
no Kadaster, Koordinat, No. Stasiun, Tinggi dari permukaan laut, Tahun
pendirian, Dibangun oleh, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, Tujuan
Pendirian, Elemen Hidroklimatologi yang dipasang.
8.4. Pipa Peresapan (Suling-Suling)
Tembok-tembok penahan, melebihi dari 1.50 m pasangan miring dan
tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan suling-suling yang dibuat dari
pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2.0 m2
-
luas permukaan. Setiap ujung pemasukan suling-suling harus dilengkapi dengan
saringan. Sulingsuling dipasang bersamaan dengan pasangan batu dan disisakan
0.20 m keluar sisi belakang pasangan batu guna pasangan saringan sebelum
diurug. Pada pasangan miring saringan kerikil juga dibuat bersama dengan
pasangan batu. Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang pada ujung pipa
menonjol keluar pasangan, dibungkus dengan kerikil atau batu pecah sekeliling
pipa setebal 15 cm. Saringan krikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk
membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug. Pada pasangan miring dan
tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan sulingsuling yang dibuat dari
pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2.0 m2
luas permukaan.
8.5. Laporan dan Foto
a) Program Pelaksanaan
Penyedia jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan
Syarat-syarat Kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk yaitu bar-
chart dan network planning yang dilengkapi dengan daftar yang memperlihatkan
setiap kegiatan :
Mulai tanggal paling awal
Mulai tanggal paling akhir
Waktu yang diperlukan
Waktu float
Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga
kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.
b) Laporan Kemajuan Pelaksanaan
-
Sebelum tanggal (10) sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang
ditentukan Direksi, Penyedia jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan
Kemajuan Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang
menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan
laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase
rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada
bulan laporan.
Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal
permulaan dan penyelesaiannya.
Daftar tenaga setempat
Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.
Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan
sebagai berikut :
- Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan pembetonan
- Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan
- Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan
- Jumlah banyaknya bangunan, dll.
Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan.
Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran
yang diperlukan bulan berikutnya.
-
Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.
c) Rencana Kerja Harian, Mingguan Dan Bulanan
Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan
yang sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk minggu
berikutnya. Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, dan
pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan,pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan lain-lain yang
diminta Direksi. Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja
harian secara tertulis, semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap
hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan
tanah, pekerjaan beton dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan. Penyedia jasa harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan
sistim barchart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja
ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama
dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan pada Direksi
pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.
d) Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan (progress meeting)
Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia jasa diadakan seminggu sekali
pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini
membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang
diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul
agar dapat segera diselesaikan.
e) Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan
dibuatkan album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi
dan penjelasan foto. Untuk setiap bagian tertentu dari pekerjaan yang
diperintahkan oleh Direksi minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan
(0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%),
dimana pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan
-
harus dari titik dan arah yang sama sesuai yang sudah ditentukan sebelumnya.
Penyedia jasa harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh
tukang foto yang berpengalaman. Bilamana mungkin maka pada latar belakang
supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus untuk memudahkan mengenali
lokasi tersebut dan memperkirakan dimensi obyek yang akan difoto. Foto negatif
dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun. Sebelum pengambilan
gambar-gambar, maka harus dibuat rencana / denah yang menunjukan lokasi,
posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi
untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut :
Detail Kontrak
Nama atau Lokasi
Tanggal Pengambilan
Tahap Pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set
pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir
pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam
album-album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut
lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0 %, 50 %
dan 100 % dan ditempelkan pada satu halaman. Penyerahan dilakukan sebanyak 6
(enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album negatifnya. Tiap album dan juga
yang berisi negatif harus diberi keterangan atau tanda sama untuk memudahkan
mengidentifikasi negatif dan cetakannya. Semua album menjadi milik Pemberi
Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan / dipinjamkan kepada siapapun.
8.6. Kantor Penyedia jasa, Perkampungan, Gudang, Bengkel,
Pemondokan Buruh
Penyedia jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan
sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu
yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat
-
persetujuan Direksi. Perkampungan staf Penyedia jasa dan pemondokan buruh
harus dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang,
penerangan, jalan, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak,
pencegahan kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang
ditentukan dalam kontrak. Penyedia jasa supaya juga melengkapi keperluan air
bersih dan penerangan yang cukup untuk kantor Penyedia jasa, perkampungan
stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan tempat lainnya didaerah kerja.
8.7. Papan Tanda Proyek
Pekerjaan dibawah ini tidak termasuk dalam Kontrak tetapi merupakan
pekerjaan yang menjadi kewajiban Penyedia jasa untuk melaksanakan atau
mengerjakan :
a. Penyedia jasa harus membuat, memasang dan memelihara minimal 2 (dua)
papan tanda proyek. Papan tanda proyek harus menunjukkan dan memuat nama
Pemilik Pekerjaan / Proyek dan nama Penyedia jasanya, judul nama proyek
disertai perkiraan jumlah hari pelaksanaan.
b. Lokasi Pemasangan ditunjukkan oleh Direksi / Engineer Konsultan dalam
jangka
waktu 30 (tiga-puluh) hari sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan. Jika pekerjaan
telah selesai dan telah diserahterimakan, maka papan nama proyek harus dicabut
oleh Penyedia jasa.
c. Jamuan Tamu
Jamuan tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam batas yang wajar.
8.8 Papan Nama Bangunan/ Nomenklatur
Prasasti Proyek/Papan Nama Bangunan/Nomenklatur dibuat pada lokasi
bangunan untuk memberikan ciri atau tanda pada bangunan tersebut. Penyedia
jasa terlebih dahulu harus mengajukan desain dan spesifikasi teknis pekerjaan ini
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
-
8.9 Patok Hektometer / Kilometer
Patok Hektometer dari beton harus dipasang sepanjang tiap saluran pada
jarak 100 m, dan Patok Kilometer dipasang setiap 10 Patok Hektometer pada
waktu semua pekerjaan tanah selesai. Sebagai titik nol yang dipakai untuk
pengukuran ditentukan Pintu Pengambilan Saluran sekunder pada bangunan bagi.
Patok ditempatkan pada lokasi yang tidak mudah diganggu dan ditentukan oleh
Direksi.
Patok dibuat dari beton bertulang klas K-175 ditandai dengan angka hektometer
dan keterangan tentang saluran sesuai dengan gambar pada album gambar standar
Perencanaan Irigasi, atau seperti ditunjuk pada gambar. Patok harus di cat sesuai
dengan standar PU, yaitu biru, kuning dan hitam mengkilat menurut petunjuk
pada gambar.
9. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan
spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat :
a) Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan
mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang kesulitan
yang diperlukan.
b) Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan
koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi
lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan
c) Diskusi Pertengahan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk menentukan
arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan dan
proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan
d) Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan
pembahasan seluruh kegiatan pekerjaan
-
10. Pengukuran dan pembayaran
Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman
penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat :
10.1. Pengukuran
Kuantitas untuk pekerjaan konstruksi harus diukur berdasarkan jumlah
unit/satuan yang terpasang dan memenuhi garis dan elevasi seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
10.2. Dasar Pembayaran
Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar
dengan Harga Satuan per satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing. Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan,
perpanjangan, pemotongan, pengecatan, perawatan, pengujian dan setiap peralatan
lain yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan biasa dialokasikan
untuk penyelesaian pekerjaan yang diuraikan dalam bagian ini.
top related