bab 4 pusat pertanggungjawaban
Post on 14-Apr-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Bab 4 Pusat Pertanggungjawaban
1/8
TUGAS INDIVIDU
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Pengendalian ManajemenDosen pengampu : Dr. P. Basuki Hadiprajitno
Disusun Oleh :Dwinanda Harsa (NIM : 12030112150040)
Kelas Kerjasama BPK RI dan Departemen Keuangan
ResumeBab 4 Pusat Pertanggungjawaban
S1 AkuntansiFakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro2012/2013
-
7/27/2019 Bab 4 Pusat Pertanggungjawaban
2/8
Sistem Pengendalian ManajemenBab 4 Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Pertanggungjawaban:
Pusat Pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang melakukan
kegiatan mengolah input menjadi output yang diprtanggung jawabkan
oleh seorang pimpinan. Dalam hal ini organisasi merupakan kumpulan
pusat pertanggungjawaban, yang terlihat pada setiap kotak pada struktur
organisasi.
Sifat Pusat pertanngungjawaban:
Pusat pertanggungjawaban melakukan kegiatan untuk mencapai satu
atau lebih tujuan yang disebut objective. Organisasi secara keseluruhan
mempunyai goal, manajer senior menetapkan strategi untuk mencapai
goal. Objective berbagai pusat pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi membantu implementasi strategi. Karena organisasimerupakan sekumpulan pusat pertanggungjawaban, maka apabila setiap
pusat pertanggungjawaban mecapai objectivenya, maka goal organisasi
akan tercapai.
Hubungan antara input dan output:
Manajemen bertanggungjawab untuk mengoptimalisasi hubungan antara
input dan output. Pada beberapa pusat pertanggungjawaban hubungan ini
bersifat timbal balik. Namun pada beberapa kondisi tertentu, input tidak
berkaitan langsung dengan output. Misalnya biaya promosi yang
dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan, akan tetapi peningkatanpenjualan dipengaruhi beberapa factor selain promosi, hubungan antara
peningkatan biaya promosi dengan peningkatan pendapatan sulit
dijelaskan. Pada kegiatan penelitian dan pengembangan, hubungan
antara input dan output lebih sulit lagi dijelaskan, hasil dari kegiatan
penelitian mungkin tidak nampak pada beberapa tahun dan jumlah biaya
optimum untuk kegiatan penelitian sulit ditetapkan.
Pengukuran input dan output:
Pada umumnya input yang digunakan dalam pusat pertanggungjawaban
dapat diukur secara phisik, jam tenaga kerja, liter, kg, meter dll. DalamSistem Pengendalian Manajemen ukuran tersebut dinyatakan dalam
satuan moneter. Sebagai catatan, input adalah sumberdaya yang
digunakan dalam pusat pertanggungjawaban, Jadi pasien rumah sakit dan
murid dari sekolah bukan merupakan input. Yang merupakan input adalah
sumberdaya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pengukuran output tidak semudah seperti pada pengukuran input,
sebagai contoh penjualan yang dicapai suatu periode adalh output bagi
organisasi berorientasi laba, tetapi angka tersebut tidak menunjukkan
hasil yang dilakukan selama periode tersebut, seperti kegiatan penelitian,
pelatihan dan promosi tahun ini tidak merefleksikan output tahun ini.
-
7/27/2019 Bab 4 Pusat Pertanggungjawaban
3/8
Efisiensi dan efektifitas:
Konsep input dan output dapat digunakan untuk menjelaskan arti efisiensi
dan efektifitas. Istilah ini umumnya dinyatakan sebagai perbandingan.
Efisien adalah ratio antara input dengan output, atau jumlah output yang
dihasilkan dari setiap unit input yang digunakan. Pada beberapa pusatpertanggungjawaban, efisiensi diukur dengan membandingkan antara
biaya sesungguhnya dengan biaya standar, yaitu berapa biaya yang
seharusnya terjadi untuk menghasikan output yang ditetapkan.
Efektifitas ditentukan dari hubungan antara hasil yang dicapai pusat
pertanggungjawaban dengan tujuan nya. Semakin besar kontribusi hasil
terhadap tujuan yang ditetapkan, berarti semakin efektif.
Peran laba:
Laba merupakan tujuan utama bagi organisasi yang berorientasi laba.
Sehingga laba merupakan pengukur efektifitas yang penting. Selain itu
laba adalah selisih antara penjualan (pengukur output) dan biaya
(pengukur input), jadi laba juga merupakan pengukur efisiensi. Sehingga
laba merupakan pengukur efisiensi dan efektifitas. Apabila kedua
pengukur input dan output dapat dilakukan, maka efisiensi dan efektifitas
dapat ditentukan. Akan tetapi apila yang dapat diukur hanya salah
satunya ( input atau output saja) maka pengukur kinerjanya dihubungkan
dengan efisiensinya atau efektifitasnya saja.
Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban :
Utuk tujuan pengendalian terdapat 4 pusat pertanggungjawaban, yang
diklasifikasikan sesuai dengan pengukuran input dan outputnya yaitu:
Pusat Pendapatan, Pusat Biaya, Pusat Laba dan Pusat Investasi yang
karakteristiknya dapat dilihat dari gambar berikut ini yang menunjukkan
hbungan antara input dan output pada setiap pusat pertanggungjawaban
berikut ini:
Pusat Biaya Tehnik
Pusat Biaya Kebijakan
Pusat Pendapatan
Kegiat
an
Kegiat
an
-
7/27/2019 Bab 4 Pusat Pertanggungjawaban
4/8
Pusat laba
Pusat Investasi
Masing- masing pusat pertanggungjawaban tersebut memerlukan sistem
perencanaan dan pengendalian yang berbeda. Berikut ini akan dibahas
secara singkat perencanaan dan pengendalian Pusat Pendapatan
kemudian Pusat Biaya.
Pusat Pendapatan:
Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang outputnya
(pendapatan) diukur dalam satuan moneter, dan tidak dihubungkan
dengan inputnya (biaya). Contoh dari pusat pendapatan adalah;
pemasaran yang tidak dibebani dengan harga pokok produk yang dijual.
Penjualan yang dicapai diukur dengan membandingkan dengan anggaran
atau target penjualan yang harus dicapai, manajer
mempertanggungjawabakan biaya yang berkaitan untuk penjualan.
Pusat Biaya:Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang inputnya diukur
dalam satuan moneter, tetapi outputnya tidak. Terdapat dua macam
pusat biaya, yaitu Pusat biaya tehnik dan Pusat Biaya Kebijakan. Hal ini
sesuai dengan biaya yang terjadi yaitu biaya tehnik yang merupakan
biaya yang jumlahnya dapat ditaksir secara pasti sesuai dengan output
yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku,
suku cadang dll. Sedangkan biaya kebijakan adalah biaya yang tidak
dapat ditentukan secara pasti karena dikaitkan dengan kebijakan
manajemen.Pusat Biaya Tehnik:
Kegiat
an
Kegiat
an
Modal yang
digunakan
-
7/27/2019 Bab 4 Pusat Pertanggungjawaban
5/8
Karakteristik Pusat Biaya Tehnik:
1. Inputnya dapat diukur dalam satuan moneter
2. Outputnya diukur dalam satuan phisik
3. Jumlah input yang digunakan untuk menghasilkan satu unit output
dapat ditentukan secara optimum.Pusat biaya tehnik umumnya terdapat pada kegiatan produksi.
Penyimpanan, distribusi, transportasi. Jenis kegiatan ini merupakan
kegiatan rutin yang berulang dan biaya standarnya dapat ditetapkan.
Pada pusat biaya tehnik, pengukuran biaya dilakukan dengan
menetapkan hasil perkalian antara output yang dihasilkan dengan biaya
standar perunit. Selisih antara Biaya standar dengan biaya sesungguhnya
menunjukkan tingkat efisiensi pusat biaya tehnik.
Meskipun demikian, pusat biaya tehnik pengukuran kinerjanya tidak
hanya dilihat dari biaya nya saja tetapi juga bertanggung jawab terhadap
kualitas dan volume produk yang dihasilkan. Sehingga biaya produksi
tidak ditujukan untuk diminimumkan dengan mengabaikan kualitas.
Pusat Biaya Kebijakan:
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang outputnya sulit diukur
dengan satuan moneter. Contoh dari pusat biaya kebijakan adalah; bagian
administrasi dan pendukung, misalnya; bagian akuntansi, Sumber daya
Manusia, Penelitian dan pengembangan dll. Biaya kebijakan ditetapkan
sesuai dengan kebijakan manajemen dalam menjalankan kegiatan yang
harus dijalankan.
Pada pusat biaya kebijakan, tidak ditujukan untuk mengukur efisiensi,
tetapi lebih ditekankan pada kemampuannya dalam menjalankan
kegiatan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Yaitu kemampuan
melakukan kegiatan sesuai dengan anggaran.
Ciri-ciri Pengendalian Umum
Persiapan Anggaran:
Dalam pembuatan anggaran, ada dua factor yang perlu diperhatikan,
yaitu: kegiatan yang berkelanjutan dan spesifik. Kegiatan berkelanjutan
adalah kegiatan yang dilakukan secara konsisten setiap tahun, seperti
kegiatan administrasi umum. Sedangkan kegiatan spesifik adalahkegiatan yang hanya dilakukan karena melakukan projek tertentu,
misalnya biaya pelatihan untuk karyawan pada bisnis baru.
Tehnik yang digunakan untuk membuat anggaran biaya kebijakan adalah
Management By Objective, yaitu proses formal untuk menetapkan ukuran
tercapainya tujuan dari tugas tertentu yang digunakan sebagai pengukur
kinerja.
Dalam melakukan fungsi perencanaan, anggaran dapat ditetapkan
berdasarkan Incremantal Budgeting atauZero Base review.
Incremental Budgeting:
-
7/27/2019 Bab 4 Pusat Pertanggungjawaban
6/8
Model ini menggunakan biaya kebijakan yang terjadi pada saat ini
digunakan sebagai dasar untuk membuat anggaran tahun berikutnya.
Jumlah anggaran disesuaikan dengan tingkat inflasi, antisipasi
perubahan beban kerja untuk kegiatan yang berkelanjutan, kegiatan
tertentu, dan apabila diperoleh data, dapat digunakan untuk kegiatansejenis yang biayanya dapat diperbandingan.
Zero base Review:
Pendekatan alternative lain yang dilakukan adalah dengan melakukan
review anggaran biaya kebijakan minimal lima tahun sekali. Analisa ini
disebut Zero Base review. Berbeda dengan incremental budgeting,
pada pendekatan ini anggaran di review dari awal, yaitu dengan
menguji apakan sumberdaya yang digunakan memang diperlukan pada
pusat biaya. Pada analisa ini menetapkan dasar yang baru, dimana
anggaran tahunan diupayakan pada biaya yang layak sampai pada
review berikutnya.
Variasi Biaya:
Tidak seperti pada biaya tehnik, yang besarnya dipengaruhi perubahan
volume, biaya kebijakan tidak berfluktuasi dalam jangka pendek.
Manajemen akan menyetujui perubahan biaya untuk mengantisipasai
perubahan volume penjualan, misalnya mengijinkan penambahan
karyawan apabila volume kegiatan cenderung meningkat.
Jenis Pengendalian Keuangan:
Pengendalian biaya kebijakan ditujukan untuk mengendalikan biaya
dengan memberi kesempatan manajer untuk berpartisipasi dalam
perencanaan, berbagi pendapat mengenai tugas yang harus dilakukan,
dan bagaimana tingkat kegiatan yang layak untuk setiap tugas. Jadi
pengendalian biaya terutama ditujukan pada kegiatan perencanaan
sebelum biaya benar-benar terjadi.
Pengukuran Kinerja:
Tugas utama manajer biaya kebijakan adalah menetapkan bagaimana
output yang diinginkan. Pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan
anggaran adalah yang seharusnya dilakukan, apabila lebih besar dari
anggaran berarti ada yang perlu diuji, sedangkan apabila lebih kecil darianggaran berarti ada kegiatan yang tidak dilakukan. Kinerja manajernya
tidak dinilai dari efisiensinya. Tetapi pengendaliannya ditekankan pada
pengukuran kinerja non financial. Misalnya kualitas jasa yang dilihat dari
kepuasan pengguna jasa.
Pusat Administrasi Dan Pendukung
Pusat administrasi dan pendukung adalah pusat biaya kebijakan yang
berfungsi untuk memberikan jasa pada pusat pertanggungjawaban lain.
Permasalahan Dalam Pengendalian:Kesulitan Pengukuran Output
-
7/27/2019 Bab 4 Pusat Pertanggungjawaban
7/8
Karena outputnya dalam bentuk jasa sehingga sulit diukur kuantitasnya.
Karena outputnya tidak dapat diukur maka sulit ditetapkan standarnya
sebagai pengukur kinerja.
Tidak Adanya Keselarasan Cita-citaPusat biaya administrasi ingin melakukan yang terbaik untuk
menghasikan jasa yang baik untuk itu diperlukan biaya yang meningkat.
Disisi lain mungkin penambahan biaya tersebut dianggap terlalu mahal
ditinjau dari peningkatan laba yang diharapkan.
Pembuatan anggaran
Usulan anggaran dari pusat administrasi terdiri dari komponen berikut ini:
Biaya minimal yang harus ada
Biaya kebijakan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
Penjelasan apabila terjadi peningkatan biaya
Pusat Penelitian Dan Pengembangan
Permasalahan Dalam Pengendalian:
Kesulitan dalam menghubungkan hasil yang diperoleh dengan input
Pada pusat penelitian sulit mengukur hasilnya secara kuantitatif. Tetapi
berbeda dengan pusat administrasi, pada pusat penelitian, hasilnya paling
tidak dalam bentuk output yang tidak berwujud seperti, paten, produk
baru, proses produksi baru, tetapi hubungan input dan outputnya sulit
ditetapkan secara tahunan, karena waktu yang diperlukan dalam kegiatan
penelitian sangat bervariasi.
Tidak adanya keselarasan cita-cita
Sama seperti pada pusat administrasi. Manajer penelitian menginginkan
melakukan penelitian yang terbaik yang mungkin cukup mahal bagi
organisasi. Selain itu mungkin karyawan dibagian penelitian tidak cukup
kemampuannya untuk melakukan penelitian yang optimumsesuai dengan
kebutuhan organisasi.
Rangkaian Kesatuan Penelitian dan Pengembangan
Penelitian mempunyai dua karakteristk, yaitu;
Tidak terencana
Perbedaan waktu yang cukup panjang antara awal penelitan sampai
keberhasilan suatu penelitian
Pusat Pemasaran
Kegiatan Logistik
Kegiatan logistic adalah kegiatan untuk menyampaikan produk dari
perusahaan ke pelanggan dan menagih pembayaran dari pelanggan.
Kegiatan ini meliputi; transportasi, penyimpanan, pengiriman dan
pembuatan faktur dan penagihan. Pusat pertanggung jawaban yang
-
7/27/2019 Bab 4 Pusat Pertanggungjawaban
8/8
melakukan kegiatan ini pada umumnya adalah biaya tehnik, sehingga
pengendalian dilakukan dengan biaya standar.
Kegiatan pemasaran
Kegiatan pemasaran adalah kegiatan untuk memperoleh
pelanggan.Kegiatan ini meliputi; pengujian pasar, pelatihan dan supervisetenaga pemasaran, promosi penjualan.
Pengukuran outputnya mungkin dapat dilakukan, tetapi untuk
mengevaluasi efektifitas kegiatannya sulit dilakukan, karena hasilnya
dipengaruhi oleh beberapa factor yang sulit dikendalikan pusat
pemasaran (seperti; kondisi perekonomian, tindakan pesaing) yang
mungkin tidak sesuai dengan asumsi yang ditetapkan.
ooooOOOoooo
top related