bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang...

29
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang meliputi segala bidang bidang. Pelaksanaan pembangunan diupayakan berjalan selaras, seimbang,dan menunjang antara bidang satu dengan bidang yang lain, sehingga tidak terjadi kesenjangan. Pembangunan bertujuan untuk menciptakan kemakmuran dan menciptakan kesejahteraan rakyat. Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah. Hal ini ditujukan untuk memberi kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah sendiri, penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai subsistem Negara dimaksudkan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan masyarakat, sebagai daerah otonom, daerah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan prinsip keterbukaan, prinsip masyarakat dan wajib melaksanakan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Salah satu kebijakan pembangunan adalah peningkatan sarana air bersih, meskipun bukan prioritas utama tetapi menempati urutan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Usaha dalam mengelola air bersih memerlukan organisasi yang handal dan profesional. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah salah satu organisasi publik yang ada di daerah. PDAM bertugas mengelola

Upload: nguyenduong

Post on 01-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang meliputi

segala bidang bidang. Pelaksanaan pembangunan diupayakan berjalan selaras,

seimbang,dan menunjang antara bidang satu dengan bidang yang lain, sehingga tidak

terjadi kesenjangan. Pembangunan bertujuan untuk menciptakan kemakmuran dan

menciptakan kesejahteraan rakyat. Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari

pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah. Hal ini

ditujukan untuk memberi kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah sendiri,

penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai subsistem Negara dimaksudkan untuk

meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan daerah dan

pelayanan masyarakat, sebagai daerah otonom, daerah mempunyai kewenangan dan

tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan prinsip

keterbukaan, prinsip masyarakat dan wajib melaksanakan pertanggungjawaban

kepada masyarakat. Salah satu kebijakan pembangunan adalah peningkatan sarana

air bersih, meskipun bukan prioritas utama tetapi menempati urutan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat. Usaha dalam mengelola air bersih memerlukan

organisasi yang handal dan profesional. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

adalah salah satu organisasi publik yang ada di daerah. PDAM bertugas mengelola

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

2

mengelola sumber daya air yang ada di daerah untuk didistribusikan pada masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih.

PDAM juga menjalankan fungsi manajemen. Perusahaan menjalankan fungsi-

fungsi manajemen untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Salah satu dari

fungsi tersebut adalah manajemen keuangan. Manajemen keuangan sangat penting

bagi perusahaan, karena tanpa adanya dana dan pengelolaan yang baik maka

perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember merupakan

perusahaan daerah yang bertugas dalam pengelolaan air bersih di Kabupaten Jember.

PDAM memerlukan pengelolaan keuangan yang baik agar kegiatan perusahaan dapat

berjalan lancar. Pengelolaan keuangan pada PDAM Kabupaten Jember sudah cukup

baik, namun belum maksimal dari segi efisiensi penggunaan dana. PDAM Kabupaten

Jember merupakan badan usaha yang menjalankan dua fungsi yaitu sebagai Social

Oriented (Pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam penyediaan air bersih) dan

Profit Oriented (Bertujuan untuk menghasilkan laba sebagai dana untuk beroperasi

dan sumber penerimaan daerah). Adanya kedua fungsi tersebut, mengakibatkan

perusahaan harus memantau tingkat kesehatan dengan mengadakan analisis terhadap

data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.

Tujuan didirikan suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba dan untuk

menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Perubahan dalam jangka panjang,

kestabilan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan salah satu faktor untuk

mengukur sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

3

Untuk mencapai tujuan diperlukan adanya suatu proses pengendalian dimana

yang mendasari suatu proses pengendalian tersebut adalah gagasan untuk mengolah

dan mengarahkan segala sumber daya perusahaan yang ada seperti modal, tenaga

kerja dan lain-lain secara efektif dan efisien dengan berpedoman pada program-

program yang telah direncanakan dalam usaha mencapai sasaran perusahaan yaitu

perolehan laba.

Seorang manajer dalam perusahaan kecil masih mampu mengelola usaha

sendiri, tetapi perusahaan yang ingin berkembang untuk menjadi perusahaan yang

lebih besar sehingga semakin besar perusahaan yang mereka pimpin maka semakin

besar pula masalah yang mereka hadapi. Untuk itu seorang manajer dalam

perusahaan besar memerlukan bantuan orang lain dan mendelegasikan sebagian

wewenang dan tanggung jawab kepada bawahannya tersebut.

Dengan pendelegasian tersebut berarti seorang manajer perusahaan

menyerahkan seluruhnya secara penuh urusan pekerjaan kepada orang yang

didelegasikannaya. Hal tersebut merupakan tanggung jawab seseorang yang sudah

diberi amanat dari manajer atasnya. Dalam melakukan pengendalian secara efektif

dan efisien, dibutuhkan suatu alat bantu dalam manajemen yaitu akuntansi

pertanggungjawaban.

Akuntansi pertanggung jawaban merupakan suatu bentuk akuntansi khusus

yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja keuangan bagian bisnis / dapat juga

diartikan sebagai laporan kinerja manajer tiap unit dalam suatu perusahaan.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

4

Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara garis

besar dibedakan dalam pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.

PDAM Jember merupakan perusahaan milik daerah yang memberikan pelayanan

jasa khususnya dibidang pengadaan air bersih. Mengingat PDAM Jember merupakan

salah satu profit centre milik Pemerintah Daerah Kabupaten Jember, sehingga dalam

pengelolaannya dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik – baiknya kepada

pelanggan. Dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban PDAM Jember merupakan

salah satu pusat pertanggungjawaban pusat laba karena ukuran kinerja dari PDAM

diukur dari laba yang diperoleh. Selain itu, saat ini sejumlah PDAM masih

mengalami kasus kehilangan air dengan angka yang cukup tinggi. Yakni rata-rata 33

persen dan bahkan ada yang lebih dari 50 persen. Celakanya, kasus kehilangan

(kebocoran) air ini, tidak semata-mata karena faktor buruknya kualitas fasilitas

PDAM secara fisik, namun lebih didominasi oleh lemahnya admisnistrasi dan

manajemen PDAM itu sendiri.

Saat ini jumlah PDAM yang sehat terus meningkat, namun masih banyak

PDAM di Indonesia yang merugi. Jumlahnya sekitar 185 PDAM. Bahkan sekitar 65

PDAM dinilai negatif. Kondisi ini biasanya disebabkan beberapa faktor. Misalnya

masih tingginya beban hutang, denda, kasus kebocoran air dan sebagainya. Beban

PAD dari pemerintah, kadang juga menjadi faktor penyebab jatuhnya PDAM di

Indonesia.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

5

PDAM Jember sebagai salah satu perusahaan daerah berkaitan dengan

pertanggungjawaban terdapat masalah dalam hal pengendalian biaya, terutama dalam

hal pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang terjadi pada setiap fungsi. Sehingga

dimungkinkan terdapat over pelaporan biasanya untuk biaya yang berdampak pada

laporan pertanggungjawaban.

Sehingga dari uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan

akuntansi pertanggungjawaban pusat laba yang ada pada PDAM Jember. Hasil

penelitian tersebut digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang berjudul: “

ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT LABA DALAM

PENILAIAN KINERJA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

KABUPATEN JEMBER”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang timbul

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah pelaksanaan akuntansi pertanggung jawaban pada PDAM Jember

sudah sesuai dengan syarat – syarat akuntansi pertanggung jawaban?

b. Apakah akuntansi pertanggung jawaban yang diterapkan pada PDAM Jember

dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja?

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

6

1.3 Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada

PDAM Jember sesuai dengan syarat – syarat akuntansi pertanggungjawaban.

2. Untuk menganalisis apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat

digunakan sebagai alat pengendalian dan penilaian kinerja.

1.4 Kegunaan Peneliatan

Manfaat – manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari segi Perusahaan Khususnya PDAM Jember

hasil dari ini diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan bagi

pihak manajemen perusahaan sebagai alat bantu manajemen dalam

menunjang efisiensi dan efektifitas pengendalian biaya dan penilaian prestasi

kerja manajer yang dapat memotivasi bawahannya.

2. Dari segi teoritis

Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang

diperoleh selama masa perkuliahan secara praktis sesuai dengan keadaan

yang sesungguhnya terjadi dalam obyek penelitian.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Tahun Judul Hasil

1.

2.

Erif Suryanti

Ratih

Wahyuarumdati

2004

2006

Analisa Akuntansi

Pertanggungjawaban Pusat Laba

Sebagai Alat Pengendalian dan

Penilaian Prestasi kerja General

Manajer PT. TELKOM

KANDATEL Jember.

Analisis Akuntansi

Pertanggungjawaban Pusat Laba

Sebagai Alat Pengendalian Dan

Penilaian Prestasi Kerja General

Manajer PT. PDAM Bondowoso

PT. TELKOM KANDATEL Jember

sudah menjalankan syarat-syarat

akuntansi pertanggungjawaban

dengan baik, tetapi ada beberapa hal

yang perlu dibenahi yaitu perlu

adanya pemisahan yang jelas antara

biaya terkendali dan tidak terkendali

perlu adanya pengklasifikasian kode

rekening pada tiap bagian sehingga

mengurangiterjadinya penyelewengan

yang ada di tiap-tiap bagian, serta

sistem pelaporan yang dibuat oleh

General Manajer hendaknya lebih

ringkas.

Akuntansi pertanggungjawaban yang

selama ini diterapkan di PDAM

Bondowoso masih sangat jauh dari

sempurna. Namun ada penggolongan

biaya berdasarkan biaya terkendali

dan tak terkendali. Hal ini perlu

adanya penyusunan kode rekening

yang belum disesuaikan dengan

pengklasifikasian biaya terkendali

dan tak terkendali, serta sistem

pelaporan yang dibuat belum dapat

menunjang dilaksanakan akuntansi

pertanggungjawabandalam

perusahaan.

Sumber : Skripsi Universitas Muhammadiyah Jember

Persamaan penelitian tersebut dengan penelian ini adalah sama-sama menggunakan

akuntansi pertanggungjawaban sebagai penilai prestasi keja melalui analisis efisiensi

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

8

dan efektisitas. Sedangkan perbedaan antara kedua penelitian tersebut dengan

penelitian ini adalah waktu dan tempat penelitian.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian akuntansi pertanggung jawaban

Pendelegasian wewenang dalam perusahaan akan menimbulkan adanya suatu

tuntutan mengenai hasil yang dicapai dari pendelegasian wewenang. Pertanggung

jawaban merupakan suatu penelitian hasil kerja manajer pusat pertanggung jawaban,

sampai seberapa baik manajer mengelola hal-hal secara langsung berada dibawah

pengendaliannya.

Pengertian Pengendalian ialah: sebuah sistem yang terdiri dari beberapa anak

sistem yang berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan

pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam

sebuah perusahaan agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu

secara efektif dan efisien.

Pengertian prestasi kinerja ialah: “Kinerja seseorang merupakan kombinasi

dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya dan

suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas - tugas yang

dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu”.

Izzulafif (2007) pengertian akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai

berikut: “Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

9

dikaitkan dengan struktur organisasi perusahaan dengan tujuan agar masing-masing

unit pertanggungjawaban dalam organisasi dapat melaporkan dan

mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatannya, kemudian dibandingkan

dengan standar yang ada yaitu anggaran. Untuk menjelaskan sistem akuntansi yang

merencanakan, mengukur, dan mengevaluasi kinerja organisasi atas dasar tanggung

jawab.

Petra Christian,(2008) pengertian akuntansi pertanggungjawaban adalah

sebagai berikut: “Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang

mengakui adanya pusat-pusat pertanggungjawaban pada sebuah perusahaan.

Akuntansi pertanggungjawaban timbul sebagai akibat adanya wewenang yang

diberikan dan bagaimana mempertanggungjawabkannya dalam bentuk laporan

tertulis. Laporan tersebut berupa laporan pertanggungjawaban yang dapat digunakan

sebagai dasar analisa pengukuran prestasi kerja manajer untuk setiap pusat

pertanggungjawaban dan pengendali biaya. Biaya dalam sistem akuntansi

pertanggungjawaban dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang untuk

mengkonsumsi sumber daya. Karena sumber daya yang digunakan harus dinyatakan

dalam satuan uang dan itu merupakan biaya, maka sistem akuntansi

pertanggungjawaban merupakan satu metode pengendali biaya yang memungkinkan

manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya’’.

Darsono, (2008) pengertian akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai

berikut: ” Berdasar kondisi obyektif yang demikian, agar perusahaan melangsungkan

hidup, manajemen harus menentukan sistem pemberian tanggung jawab, sistem

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

10

anggaran, sistem pengukuran kinerja, dan sistem memberi imbalan kepada setiap

manajer.

Sedangkan Slamet (2000) pengertian akuntansi pertanggungjawaban

adalah sebagai berikut: ” Akuntansi pertanggung jawaban penyusunan laporan-

laporan prestasi yang dikaitkan kepada individu / anggota-anggota kelompok-

kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada faktor-faktor

yang dapat dikendalikan oleh individu / anggota-anggota kelompok tersebut”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa:

- Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang

memuat rencana dan realisasi pusat pertanggung jawaban.

- Akuntansi pertanggungjawaban timbul karena adanaya pendelegasian

wewenang pada tiap depertemen dalam suatu organisasi.

- Akuntansi pertangunggjawaban merupakan sarana untuk menilai prestasi atau

kinerja dari pusat-pusat pertangungjawaban berdasarkan aktivitas perusahan.

Keberhasilan setiap pusat pertanggungjawaban akan diatur kinerjanya atas

dasar kriteriaanya yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria yang bisa digunakan

untuk mengatur kinerja tersebut adalah efisiensi dan efektifitas.

Efiasiensi adalah: ratio antara ouput terhadap input/jumlah input per unit

dibandingkan input. Sedangakan Efektifitas: hubungan antara output pusat

pertanggungjawaban dan tujuan.

2.2.2 Manfaat akuntansi pertanggung jawaban

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

11

Manfaat akuntansi pertanggung jawaban menurut Charles T. Homgren (2000)

sebagai berikut:

a. Dasar penyusunan anggaran dan pengembalian keputusan.

Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan

peran untuk penetapan tujuan perusahaan.Akuntansi pertangungjawaban,

anggaran dan penyimppangan merupakan suatu sarana untuk membantu para

manajer sehingga perbaikan di waktu mendatang dalam pengambilan

keputusan ke tingkat bawahnya.

b. Sebagai penilai prestasi

Alat penilaian prestasi yang digunakan berkaitan dengan jenis krakteristik

pusat pertanggungjawaban yang dinilai. Akuntansi pertanggungjawaban

menekan pada pertanggungjawaban sampai ke pihak yang mempunyai

keterangan paling lengkap dan potensi pengaruh yang terbesar atas

penghasilan / biaya yang dipermasalahkan.

c. Memberikan perangsang

Akuntansi pertanggungjawaban memiliki daya tarik bagi kebanyakan

pimpinan dalam pengambilan keputusan. Akuntansi pertangungjawaban

memberikan saran dasar untuk mengadakan evaluasi atas kemampuan

manajer. Akibatnya selain menyebabkan manajer mendapatkan informasi,

juga membantu memberikan perangsang bagi setiap manajer melalui laporan

prestasi kerja.

d. Pengendalian Biaya

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

12

Akan memberikan suatu penilaian yang objektif terhadap kinerja suatu

kegiatan pada perusahaan, dengan adanya penilaian yang objektif maka

pengambilan keputusan untuk melaksanakan tindakan perbaikan dapat

dilakukan. Selain itu, akuntansi pertanggungjawaban juga diharapkan dapat

memberi manfaat yaitu berupa informasi untuk setiap hasil kerja dari masing-

masing manajer pusat pertanggungjawaaban, baik itu merupakan informasi

pembuatan anggaran (budget) atau pun informasi realisasi dari anggaran

tersebut.

2.2.3Penggolongan pusat-pusat pertanggung jawaban

R.A Supriyono pusat pertanggung jawaban dikelompokkan:

1. Pusat biaya:

Suatu pusat pertanggungjawaban atau suatu unit organisasi dalam suatu

organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar biaya dalam pusat

pertanggungjawaban yang dipimpinya.

2. Pusat pendapatan:

Suatu pusat pertanggungjawaban dalam organisasi yang prestasi manajernya

dinilai atas dasar pendapatan dalam pusat pertanggungjawaban yang

dipimpinya.

3. Pusat laba:

suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi

manajernya dinilai atas dasar selisih pendapatan dan biaya dalam pusat

pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

13

4. Pusat investasi:

suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi

manajernya dinilai atas dasar pendapatan, biaya, dan sekaligus aktiva atau

modal atau investasi pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

2.2.4 Konsep Informasi Akuntansi Pertangungjawaban

Mulyadi (2000) Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan

keluaran sistem akuntansi pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi

pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan, sejalan dengan metode

pengendalian biaya yang digunakan perusahaan. Dalam sistem akuntansi

pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban

merupakan informasi aktiva, pendapatan, biaya yang berhubungan dengan manajer

yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity

based responsibility accounting system informasi akuntansi pertanggungjawaban

adalah informasi aktiva, pendapatan, biaya yang berhubungan dengan aktivitas

penambahan dan bukan penambahan nilai.

Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional menghubungkan informasi

akuntansi manajemen dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer. Wewenang

didelegasikan dari manajer atas ke manajer bawah untuk mempertanggung jawabkan

pelaksanaan wewenang kepada manajer atasnya. Dengan demikian, tanggung jawab

timbul sebagai akibat adanya pendelegasian wewenang dari suatu tingkat manajemen

yang lebih tinggi ke tingkat manajemen yang lebih rendah harus mengetahui dengan

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

14

jelas wewenang apa yang didelegasikan kepadanya oeh atasanya. Manajemen tingkat

bawah berkewajiban mempertanggungjawakan pelaksanaan wewenang tersebut

kepada manajer atasanya. Dengan demikian, wewenang mengalir dari tingkat manajer

atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab mengalir sebaliknya. Oleh karena itu,

timbul kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi untuk menilai

pertanggungjawaban pelaksanaan wewenang. Informasi akuntansi yang bersangkutan

dengan pertanggungjawaban pelaksanaan wewenang disebut dengan akuantansi

pertanggungjawaban.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran sistem

akuntansi pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan, sejalan dengan

metode pengendalian biaya yang digunakan dalam perusahan. Dalam system

akuntansi pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban

merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan biaya yang dihubungkan dengan

manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu .dalam

activity-based responsibility, accounting system, System akuntansi

pertanggungjawaban traditional menghitungkan informasi akuntansi manajemen

dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer. Wewenang didelegasikan dari

manajer atas ke manajer bawah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan

wewenang kepada manajer atasanya. Dengan demikian, tanggungjawab timbul

sebagai akibat adanya pendelegasian wewenang dari suatu tingkat manajemen yang

lebih tinggi ke tingkat manajemen yang lebih rendah. Manajemen lebih rendah

berkewajiban mempertanggungjawabkan pelaksanaan wewenang tersebut kepada

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

15

manajer atasanya. Dengan demikian, wewenang mengalir dari tingkat manajer atas ke

bawah, sedangkan tanggungjawab mengalir sebaliknya. Oleh karena itu timbul

kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi untuk menilai pertanggungjawaban.

Penyajian informasi ini dapat berupa informasi histories yaitu aktiva, pendapatan, dan

atau biaya masa lalu dan dapat pula berupa informasi masa yang akan datang.

Informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran.

Sedangkan informasi masa lalu bermanfaat sebagai:

1. Penilai Kinerja pusat pertanggungjawaban

2. Motivasi manajer

2.2.5 Syarat-syarat akuntansi pertanggung jawaban

Menurut Mulyadi (2000)Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu

sistem akuntansi yang dikaitkan dengan struktur organisasi perusahaan dengan tujuan

agar masing-masing unit pertanggungjawaban dalam organisasi dapat melaporkan

dan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatannya, kemudian

dibandingkan dengan standar yang ada yaitu anggaran, serta dianalisis

penyimpangan-penyimpangannya. Jadi, akuntansi pertanggungjawaban merupakan

bagian dari sistem akuntansi manajemen di mana bentuk formal yang dihasilkannya

adalah informasi yang mengacu pada pusat-pusat pertanggungjawaban dalam

organisasi. Pusat pertanggungjawaban merupakan salah satu alat pengendalian atau

pengawasan yang dapat digunakan oleh manajemen dalam suatu perusahaan, dimana

setiap pusat pertanggungjawaban ini akan dipimpin oleh seorang manajer. Pusat

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

16

pertanggungjawaban dapat meliputi semua kegiatan yang ada dalam perusahaan,

karena itu pusat-pusat pertanggungjawaban pada suatu perusahaan dengan

perusahaan lainnya dapat berbeda, ini tergantung kepada bidang mana pusat-pusat

pertanggungjawaban ini ditetapkan.

Salah satu pusat pertanggungjawaban adalah pusat biaya (cost centre). Biaya

yang terjadi pada pusat pertanggungjawaban merupakan tanggung jawab manajer

pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan, sejauh mana biaya-biaya tersebut

dapat dikendalikannya bukanlah bagian dari tanggung. Akuntansi

pertanggungjawaban merupakan suatu sistem dan dalam hal ini diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak manajemen. Sebelum akuntansi

pertanggungjawaban dapat diterapkan pada suatu perusahaan ada beberapa syarat

yang harus dipenuhi oleh perusahan, yaitu:

a. Struktur organisasi yang menetapkan secara tugas wewenang dan tanggung

jawab tiap tingkatan manajemen.

b. Anggaran biaya yang disusun untuk tiap tingkatan manajemen.

c. Penggolongan Pendapatan dan biaya, yaitu dapat dikendalikan tidaknya oleh

manajemen tertentu dalam organisasi

d. Sistem akuntansi yang disesuaikan dengan kode rekening.

e. Sistem pelaporan akuntansi kepada manajer yang bertanggung jawab.

Dari pendapat tersebut di atas maka akan lebih jelas lagi bila diperinci satu

persatu antara lain:

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

17

2.2.5.1 Struktur Organisasi

Joseph W. Wikinson (1999) pengertian dari struktur organisasi adalah sebagai

berikut: ” Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai susunan hirarkis tugas suatu

perusahan serta wewenang untuk memastikan bahwa tugas-tugas tersebut terlaksana.

Jadi struktur ini menetapkan hubungan diantara berbagai tugas dan wewenang yang

dilimpahkan kepada bebagai tingkat manajerial.”

Berdasarkan pendapatan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa struktur

organisasi merupakan susunan hirarkis tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab.

Penyusunan struktur organisasi dan penyusunan sistem akuntansi merupakan

pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi. Dengan adanya

struktur organisasi yang jelas akan mempertegas tugas dan wewenang dan tanggung

jawab tiap-tiap bagian. Wewenang perintah bergerak dari atas ke bawah, sedangkan

tanggung jawab bergerak dari bawah ke atas. Struktur organisasi yang jelas akan

mempermudah penarapan akuntansi pertanggungjawaban dilaksanakan karena

adanya pendelegasian wewenang.

2.2.5.2 Anggaran yang disusun dengan baik

Charles T.Horngren (2000) pengertian Anggaran adalah sebagai berikut: ”

anggaran adalah suatu pernyataan kuantitatif tetang rencana tidakan dan alat bantu

untuk koordinasi dan implementasi. Anggaran dapat dirumuskan untuk organisasi

secara keseluruhan ataupun untuk suatu organisasi.”

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

18

Joseph W. Wilkinson (1999) adalah sebagai berikut. ” Anggaran adalah suatu

penyataan atau rencana operasional tertulis dari perusahaan yang digunakan sebagai

dasar suatu proses pengawasan dan anggaran suatu rencana yang dinyatakan dalam

satuan uang dan kuantitas lainnya.”

Munandar (2000) adalah sebagai berikut: ” Anggaran adalah suatu rencana

yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang

ditanyakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu

yang akan datang.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil garis besar bahwa anggaran

merupakan rencana operasional yang menggunakan satuan uang atau bersifat

kuantitatif dan digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan operaasional sebenarnya.

Sedangkan proses kegiatan yang tercangkup dalam penyusunan anggaran adalah:

1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan anggaran.

2. Penggolongan dan penganalisaan dan informasi tersebut untuk mengadakan

taksiran-taksiran dalam rangka menyusun anggaran.

3. Menyusun anggaran serta menyajikan secara teratur dan sistematis.

4. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.

5. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja, yaitu untuk

mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap pelaksanaan anggaran.

6. Pengolongan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan penilaian

(evaluasi) terhadapa kerja yang telah dilaksanakan, serta menyusun kejaksanaan-

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

19

kebijaksanaan sebagai tidak lanjut (follow-up) dari kesimpulan-kesimpulan

tersebut.

Adapun syarat-syarat untuk anggaran yang baik menurut R.A Supriyono (1999)

1. Organisasi yang sehat: organisasi yang membagi tugas fungsional dengan

jelas dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab yang tegas.

2. Sistem akuntansi yang memadai adalah sistem akuntansi yang meliputi

a. laporan yang didasarkan kepada akuntansi pertanggung jawaban.

b. Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi anggaran.

c. Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan realisasisnya

sehingga dapat diperbandingkan dan dihitung penyimpangannya.

3. Penilaian dan analisa laporan diperlukan untuk menetapkan alat pengukur

prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisa prestasi.

4. Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada

dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat atas maupun bawah.

2.2.5.3 Penggolongan Pendapatan dan biaya

Biaya terkendali adalah biaya yang dapat secara langsung dipengaruhi

oleh seorang manajer dalam jangka waktu tertentu. Biaya tak terkendali adalah biaya

yang tidak dapat secara langsung dipengaruhi oleh seorang manajer dalam jangka

waktu tertentu. Pendapatan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya

operasional perusahaan yang menghasilakan laba. Akuntansi pertanggung jawaban

hanya dapat digunakan pada fokus biaya-biaya yang dapat dikendalikan. Biaya

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

20

terkendali merupakan biaya-biaya yang dapat dikendalikan dan

dipertanggungjawabkan oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.

Didalam akuntansi pertanggungjawaban tiap manajer dituntut

partisipasinya dalam menyusun anggaran biaya menurut bagianya masing-masing dan

nantinya akan dimintai pertanggung jawaban mengenai realisasi anggaran tersebut.

Terjadinya biaya dalam suatu pusat pertanggungjawaban tidak selalu sebagai akibat

dari keputusan yang diambil oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang

bersangkutan. Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu pusat

pertanggungjawaban dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan sehingga

dalam pengumpulan dan pelaporan biaya setiap pusat pertanggungjawaban harus

dipisahkan antara biaya yang terkendalikan dengan tidak terkendalikan. Pemisahan

biaya ke dalam biaya terkendali dan biaya tak terkendali selalu berhubungan dengan

tindakan manajemen dan jangka waktu.

2.2.5.4 Kode Rekening

Menurut Mulyadi (1999) mengatkan bahwa: sistem akuntansi pertanggung

jawaban merupakan suatu sistem pengumpulan biaya, untuk kepentingan

pengendalian biaya, yaitu dengan cara menggolongkan, mencatat dan meringkas

biaya-biaya dalam hubungannya dengan tingkat-tingkat manajemen yang

bertanggung jawab.

Dari pengertian diatas berarti seluruh biaya yang dikeluarkan akan

digolongkan atau dikelompokkan serta diberi kode yang disesuaikan dengan tingkat

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

21

manajemen yang terdapat dalam struktur organisasi. Untuk kepentingan pengumpulan

informasi akuntansi pertanggungjawaban, setiap pusat pertanggungjawaban yang

terdapat dalam struktur organisasi diberi kode (kode organisasi) dengan struktur kode

sebagai berikut:

a. Jenjang organisasi dibagi menjadi 3 tingkatan: tingkat direksi, tingkat departemen

dan tingkat bagian, oleh karena itu jenjang organisasi diberi kode dengan

memakai 3 angka yang setiap posisi angka mencerminkan jenjang organisasi.

b. Angka kesatu menunjukkan jenjang direksi, angka kedua menunjukkan jenjang

departemen, sedangkan ke 3 menunjukkan jenjang bagian.

1 2 3

Tingkat Direksi Tingkat Departemen Tingkat Bagian

2.2.5.5 Sistem Pelaporan

Laporan pertanggung jawaban biaya secara total dibuat oleh bagian akuntansi

biaya dan laporan pertanggung jawaban biaya departemen atau biaya lainya dibuat

oleh bagian-bagian yang berwenang.

Laporan prestasi pelaksanaan berasal dari bawah bergerak menuju ke atas,

yang masing-masing manajer menerima informasi mengenai prestasi

pelaksanaannya sendiri maupun informasi yang berada dibawahnya menurut

rangkaian pertanggung jawaban.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

22

Bagian/Departemen/Direktur

Laporan pertanggungjawaban

Kode

Rek

Jenis

Biaya/Pusat laba

Bulan Ini Sampai dengan bulan ini

Realisasi Anggaran Penyimpangan Realisasi Anggaran Penyimpangan

2.2.6 Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba

Pusat pertanggung jawaban pusat laba merupakan suatu pusat

pertanggungjawaban yang kinerja manajernya diukur prestasinya atas dasar laba yang

diperoleh. Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Kinerja keuangan pusat

laba diukur berdasarkan laba, yang merupakan pengurangan antara pendapatan dan

biaya. Laba sekaligus merupakan alat penilai efisiensi dan efektifitas pusat laba. Laba

yang diperoleh suatu pusat laba perlu dibandingkan dengan anggarannya. Hal ini

diperlukan oleh manajer puncak sebagai langkah pengendalian pusat laba.

Ada dua arah pengukuran tingkat profitabilitas pusat laba. Pertama adalah

dengan mengukur kinerja manajer manajemen (manajement performance),

menekankan pada penilaian seberapa baik manajer suatu pusat pertanggungjawaban

bekerja. Pengukuran ini digunakan untuk proses perencanaan, pengkoordinasian,

pengendalian kegiatan, dan pemotivasi kerja para manajer pusat laba. Dalam

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

23

pengukuran ini, prestasi laba suatu pusat laba hanya dibatasi pada laba yang dapat

dikendalikan oleh manajer pusat laba yang diukur. Dalam pengukuran ini

dibandingkan prestasi suatu pusat laba dengan standart atau anggarannya sehingga

penyimpangan yang terjadi menunjukkan seberapa baik manajer pusat laba tersebut

memenuhi komitmen yang telah disetujui. Kedua, dengan mengukur kinerja ekonomi

pusat laba, menitikberatkan pada seberapa baik suatu pusat laba bekerja sebagai suatu

kesatuan ekonomi. Dalam pengukuran ini, prestasi laba suatu pusat laba tidak hanya

ditentukan oleh laba yang dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh manajer pusat

laba yang diukur tetapi juga meliputi pendapatan dan biaya dari alokasi.

Proses pengukuran pusat laba dibutuhkan elemen-elemen berikut:

1. Terjadinya anggaran atau rencana.

2. Pemahaman dan penerimaan logika pengukuran oleh manajer divisi.

3. Delegasi pengendalian yang konsisten dengan tanggung jawab yang dibebankan.

4. Adanya konsistensi pengukuran diantara divisi-divisi dalam perusahaan.

2.2.7 Hubungan Antara Pusat PertanggungJawaban dengan Menilai Prestasi

Kerja General Manajer PDAM Jember

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan pelimpahan wewenang dan

tanggung jawab dari pimpinan perusahaan kepada manajer bagian atau pusat

pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja suatu pusat laba digunakan untuk proses

perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan harian pusat laba dan juga

sebagai alat untuk merangsang motivasi kerja para manajernya. Kinerja suatu unit

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

24

organisasi dinilai berdasarkan tujuan standart yang telah ditetapkan. Sebuah

perusahaan diasumsikan bertujuan memperoleh laba yang memuaskan.

PDAM Jember merupakan salah satu kantor daerah yang mengelola air

minum bagi masyarakat Jember, dimana pelanggannya untuk area Jember Sangat

banyak sehingga penilaian akuntansi pertanggungjawaban pusat laba sangatlah

penting bagi pengendalian dan penilaian prestasi kerja general manajer PDAM

Jember.

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

25

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data dokumenter, sedang untuk sumber data

menggunakan:

1. Data Primer

Data Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat diperoleh

langsung dari pegawai perusahaan bagian keuangan dengan jalan wawancara

langsung tentang segala sesuatu berhubungan dengan penelitian.

Ex: Data Keuangan tahun 2008

2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melaui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder diperoleh dari puplikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dan

sumber-sumber lain yang berhubungan.

Ex: biaya operasional tahun 2008

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian dengan cara:

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

26

1. Dokumentasi

Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari, mengklasifikasikan dan

menggunakan data sekunder berupa catatan-catatan, laporam-laporan maupun

formulir.

2. Observasi atau pengamatan

Adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap obyek penelitian.

3. Wawancara

Dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pimpinan, karyawan

dengan harapan memperoleh data dan penjelasan lebih lanjut mengenai:

a. Gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, serta sejarah perusahaan.

b. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan.

c. Sistem pengambilan keputusan dalam menentukan anggaran pendapatan dan

biaya.

4. Studi pustaka

Studi ini terutama sekali diarahkan untuk memperoleh landasan teori dengan

maksud untuk digunakan didalam anlisis teori. Dasar-dasar teoritis ini diperoleh

dari literatur-literatur, catatan kuliah ini dan tulisan-tulisan lain yang banyak

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

27

3.3 Metode Analisis Data

1. Menurut Slamet (1999) Mengevaluasi akuntansi pertanggungjawaban pada

General Manajer PDAM Jember dengan syarat akuntansi pertanggungjawaban

a. Struktur Organisasi

struktur organisasi merupakan gambaran secara skematis pembagian

wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing bagian.

b. Penyusunan Anggaran

Anggaran digunakan sebagai bahan dasar untuk rencana dalam kegiatan

operasi perusahaan sebagai pembanding untuk mengetahui apakah realisasi

operasional sesuai dengan tujuan positif dari perusahan.

c. Penggolongan Pendapatan dan Biaya

Penggolongan Pendapatan dan Biaya harus dipisahkan antara yang terkendali

dan tidak terkendali.

d. Sistem Akuntansi dan Kode Rekening

Merupakan sistem pengumpulan biaya, untuk kepentingan pengendalian biaya

dengan cara menggolongkan, mencatat, meringkas biaya-biaya yang

berhubungan dengan tingkat-tingkat manajemen yang bertanggung jawab

e. Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan merupakan sistem pertanggungjawaban yang disajikan

dalam bentuk tertulis yang digunakan sebagai dasar untuk melaporkan prestasi

kerja seorang manajer dengan format sebagai berikut:

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

28

Bagian/Departemen/Direktur

Laporan pertanggungjawaban

Kode

Rek

Jenis

Biaya/Pusat laba

Bulan Ini Sampai dengan bulan ini

Realisasi Anggaran Pentimpangan Realisasi Anggaran Pentimpangan

2. Menganalisa laporan akuntansi pertanggungjawaban yang dibuat untuk menilai

prestasi kerjanya, untuk menganalisa kinerja tersebut diperlukan analisa rasio

efisiensi dan efektifitas seperti yang dikemukakan oleh Slamet Sugiri (1999) untuk

manajer yaitu:

a. Efisiensi

Perbandingan antara anggaran biaya dan biaya sesungguhnya. Selisih

menguntungkan (laba) jika biaya sesungguhnya lebih kecil dari pada anggaran

biaya dan tidak menguntungkan (rugi) apabila jika terjadi sebaliknya. Berikut

rumus dari pengertian diatas:

Anggaran Biaya Terkendali

Efisiensi = X 100 %

Biaya Terkendali Sesungguhnya

Apabila hasil dari perhitungan > 100% maka akan terjadi efisiensi, sebaliknya

jika hasil perhitungan < 100% maka akan terjadi inefisiensi.

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahdigilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/20/umj-1x-afifsaidi-980-1... · Pusat pertanggungjawaban dari akuntansi pertanggungjawaban secara

29

b. Efektifitas

Perbandingan antara realisasi pendapatan yang dicapai dan pendapatan yang

menjadi target (anggaran pendapatan). Dikatakan efektif apabila realisasi

pendapatan yang dicapai sama atau lebih besar dari anggaran pendapatan. Berikut

rumus dari pengertian diatas:

Realisasi Pendapatan Terkendali

Efektifitas = X 100 %

Anggaran Pendapatan Terkendali

Apabila hasil efektifitas > 100% berarti dapat dikategorikan efektif.

Apabila hasil efektifitas < 100% berarti dikategorikan tidak efektif.