bab 4 analisa dan pembahasan 4.1. profil perusahaan … · profil perusahaan 4.1.1 sejarah...
Post on 05-Dec-2020
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
30 Universitas Kristen Petra
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. PROFIL PERUSAHAAN
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Hasil Karya merupakan perusahaan jasa reparasi kapal yang bergerak
di bidang industri jasa. PT. Hasil Karya didirikan pada tahun 1988 yang pada saat
itu masih berdiri dengan nama UD. Hasil Karya, pendiri dari perusahaan ini
adalah Tiono Buntoro, beliau lahir di kepulauan Belitung kabupaten Manggar 90
kilometer dari kota belitung, pada tanggal 7 oktober 1957. Pada saat awal mula
merantau di surabaya beliau bekerja di sebuah bengkel di daerah perak yang
letaknya di jalan ikan kerapu no.17 surabaya. Bengkel tersebut bergerak di bidang
jasa bubut. Pada zaman itu beliau bekerja hanya sebagai tukang atau pekerja kasar
yang tidak mengerti tentang bidang usaha tersebut. Tetapi seiring berjalannya
waktu beliau perlahan mulai mengerti dan mengumpulkan uang dari hasil gaji
yang diterimanya.
Setelah bekerja di bengkel tersebut selama 8 tahun beliau mencoba
peruntungan baru yang pada saat itu masih sangat sedikit yang melakukan usaha
di bidang tersebut. Bidang yang dimaksud yaitu jasa jasa reparasi kapal. Pada
awal mula berdirinya usaha ini beliau mencari pelanggan dan membuat kalkulasi
seorang diri. Baru pada tahun 1988 beliau mendirikan UD. Hasil Karya yang
memiliki pegawai sebanyak 5 orang. Karena semakin berkembangnya usaha
beliau maka beliau mendirikan PT. Hasil Karya pada tahun 2011. Bertempat di jl.
Gresik 10-12 surabaya. Beliau melihat adanya peluang yang sangat terbuka dalam
usaha ini, dikarenakan indonesia adalah negara kepulauan yang lebih didominasi
oleh laut daripada daratan. Dengan luasnya laut yang dimiliki indonesia maka
banyak juga transportasi laut yang dimiliki indonesia, contohnya kapal. Kapal
dimiliki oleh perusahaan pelayaran yang berdiri di indonesia, sangat banyak
perusahaan pelayaran yang ada indonesia, karena sangat banyaknya perusahaan
pelayaran tersebut maka beliau melihat akan sangat bagus prospekmya apabila
mendirikan perusahaan jasa reparasi kapal di indonesia khususnya surabaya,
karena beliau berdomisili di surabaya. Pada saat ini PT Hasil Karya sudah sangat
31 Universitas Kristen Petra
berkembang, hal itu dapat dilihat dari perkembangan omzet yang didapatkan oleh
PT. Hasil Karya pada saat awal berdiri hingga sekarang. Pada tahun 1988 beliau
memiliki omzet sekitar 80 juta setiap bulannya. Saat ini omzet yang dimiliki oleh
PT. Hasil Karya sebesar 5,5 miliar per bulannya. Untuk ke depannya beliau ingin
perusahaan PT. Hasil Karya menjadi perusahaan yang terdepan di dalam bidang
jasa reparasi kapal. Tujuan tersebut tentu saja harus disesuaikan dengan hasil
kinerja perusahaan yang memuaskan baik dari hasil dan pelayanannya.
4.1.2 Skema kerja PT. Hasil Karya
Gambar 4.1 Skema Diagram Alir Pekerjaan PT. Hasil Karya
Permintaan Penawaran
Pengecekan lapangan
Nego Harga
Penyiapan bahan Baku
Pengerjaan perbaikan kapal
Tahap Penawaran
dan negosiasi
Pengecekan kondisi Kapal
Pembersihan alat-alat pengerjaan
Penagihan Biaya
Tahap Pengerjaan di
mulai
Tahap Pengerjaan
selesai
32 Universitas Kristen Petra
Adapun kegiatan alur pekerjaan PT. Hasil Karya seperti pada gambar di
atas dapat dijelaskan bahwa proses operasional di awali tahap penawaran dan
negosiasi, pada tahap ini konsumen mengajukan lnqury job yang berisi
permintaan penawaran harga atas pengerjaan yang akan dikerjakan yang
dibutuhkan via fax atau email, setelah itu perusahaan melakukan pengecekan
langsung ke kapal untuk melihat kondisi kerusakan kapal, kemudian
perusahaan mengirimkan penawaran harga beserta spesifikasi bahan baku yang
akan digunakansesuai permintaan konsumen ataupun sesuai dengan bahan
baku yang dimiliki perusahaan, dan jika spesifikasi sesuai akan dilanjutkan
proses negosiasi untuk mendapatkan kecocokan biaya pengerjaan.
Setelah terjadi kesepakatan, tahap kedua adalah tahap mulai pengerjaan
oleh perusahaan. Perusahaan menyiapkan alat-alat dan bahan baku untuk
pengerjaan dan memastikan bahwa layak untuk digunakan kemudian dilakukan
pengiriman alat-alat dan bahan baku ke lokasi kapal untuk dilakukan
pengerjaan sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan. Tahap terakhir adalah
tahap pengerjaan selesai, yaitu pada waktu masa pengerjaan selesai atau
berakhir pihak perusahaan akan melakukan pengecekan terhadap kondisi kapal
terutama bagian yang dilakukan perbaikan oleh perusahaan apakah terjadi
kerusakan yang lainnya atau masih ada yang kurang, kemudian alat-alat
pengerjaan dibawa kembali ke gudang setelah pengecekan selesai. Terakhir
perusahaan mengirimkan invoice untuk melakukan penagihan.
33 Universitas Kristen Petra
4.1.3 Struktur Organisasi
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Hasil Karya
4.1.4 Perseroan Terbatas menurut Undang-Undang No 40 Tahun 2007
Analisa perbandingan antara struktur PT yang ada di perusahaan dengan
ketentuan yang ada dalam peraturan perundang-undangan nomor 40 tahun 2007 :
Dimana Perseroan Terbatas yang seharusnya adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal yang seluruhnya terbagi dalam saham.
Seharusnya menurut undang-undang perusahaan perseroan terbatas
minimal memiliki 2 orang pemegang saham, tetapi pada kenyataanya
perusahaan ini tidak menerapkannya.
Organ perseroan adalah rapat umum pemegang saham, direksi dan dewan
komisaris
Rapat umum pemegang saham yang disebut sebagai RUPS , adalah organ
perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada
direksi atau dewan komisaris dalam batas yang ditentukan.
Direksi adalah Organ Perseroan yang benvenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar,
Direktur Tiono Buntoro
Manajer Operasional
Eko Prayitno
Manajer Keuangan Noviani Buntoro
Manajer Pemasaran
Tiono Buntoro
Staff keuangan deddy
Staff Operasional
Robin Wongso
Staff Pemasaran Heri
Manajer SDM
Noviani Buntoro
34 Universitas Kristen Petra
dimana dalam PT. Hasil Karya tidak ada dewan komisaris seperti yang ada
peraturan dalam UU no 40 tahun 2007.
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi. Dimana dalam penerapannya dalam
PT. Hasil karya tidak ada dewan komisaris yang terlibat di dalam
perusahaan.
Perseroan Publik adalah Perseroan yang memenuhi kriteria jumlah
pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.
Serta struktur organisasi yang seharusnya sesuai dengan peraturan UU no
40 tahun 2007 tidak diterapkan dengan sebagaimana mestinya di dalam
perusahaan karna masih tradisionalnya pergeergakan dalam perusahaan
ini.
4.1.5 Job Description
1. Sumber Daya Manusia :
- Syarat-syarat Seleksi Karyawan Baru
Analisis jabatan bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik,
untuk itu menurut Direktur perlu untuk menentukan syarat-syarat untuk
seleksi karyawan baru, antara lain :
1. Calon karyawan harus memiliki latar pendidikan sesuai dengan
bidangnya (akuntansi, personalia, pemasaran dan operasional)
2. Memiliki pengalaman minimal 1 tahun pada bidang pekerjaan yang
sama, untuk koordinator minimal 3 tahun.
3. Usia maksimal 30 tahun.
4. Memiliki kemauan keras untuk bekerja
5. Bersedia mentaati peraturan perusahaan
Sedangkan menurut bagian SDM berpendapat bahwa sebelum menerima
karyawan baru perusahaan melakukan seleksi untuk mendapatkan tenaga
karyawan (sumber daya manusia) yang terampil, supaya dapat
35 Universitas Kristen Petra
bekerjasama dengan karyawan yang lain sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai dengan efektif dan efisien.
- Pelatihan kerja kepada karyawan.
Selama ini menurut Direktur dan bagian SDM, perusahaan telah
merencanakan untuk mengadakan pelatihan kerja kepada karyawan,
adanya pelatihan kerja kepada karyawan bertujuan untuk meningkatkan
kinerja karyawan pada perusahaan, adapun pelatihan kerja karyawan di
berikan pada tiap-tiap bidang dengan materi dan jadwal sesuai kebutuhan.
Adapun pelatihan pada masing-masing bidang antara lain
2. Keuangan
- Rencana anggaran perusahaan
Setiap perusahaan pasti memiliki rencana anggaran, sampai saat ini
biasanya pencatatan untuk pengeluaran dan pemasukan saja.
- Proses membuat rencana anggaran perusahaan
Proses pembuatan rencana anggaran yang dilakukan perusahaan dalam
pembuatan laporan keuangannya di catat biasa ke dalam komputer
misalnya ada pendapatan berapa dalam sebulan lalu di catat juga
pengeluarannya dalam sebulan
-. Peran manajer keuangan
Adapun peran manager keuangan adalah bertanggung jawab atas segala
kegiatan di bagian keuangan, membuat laporan keuangan bulanan dan
tahunan perusahaan, dan melakukan koordinasi dengan bidang lain dalam
perencanaan anggaran tiap bidang.
3. Pemasaran
- Renacana pemasaran
bahwa perusahaan harus mampu mewujudkan cita-citanya untuk dapat
bersaing dengan perusahaan lain dan berjuang untuk mendapatkan client.
- Target dalam pemasaran
36 Universitas Kristen Petra
Target konsumen yang saat ini dikejar yaitu Memperluas jaringan di dalam
pemerintahan yang dimana saat ini peluang-peluang usaha di bidang
tersebut sudah banyak.
- Pengaturan kegiatan pemasaran
Tahap promosi dan penawaran dilakukan oleh Manajer bagian
pemasaran
Tahap presentasi dilakukan oleh manajer bagian pemasaran,
melakukan dan menayakan kepada konsumen untuk melakukan
perbaikan dimana dan apa saja perkiraan kerusakan yang harus di
perbaiki.
- Peran pimpinan atau manajer bagian Marketing
Peran pimpinan/ manajer perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan
yaitu menjaga hubungan dengan client yang sudah ada dan calon client
serta berusaha untuk mempromosikan bidang pekerjaan.
4. Direktur
- Peran direktur
Peran direktur dalam perusahaan ini yaitu Selaku pemilik perusahaan serta
pengambil segala keputusan demi untuk kemajuan dan kepentingan
perusahaan,serta menjadi otak dalam menjalankan serta merencanakan
strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan. Jadi di dalam perusahaan
direktur masih tetap mengontrol setiap bidang pekrjaan yang ada di dalam
perusahaan guna untuk kelancaran setiap bidang pekerjaan yang ada di
dalam perusahaan
4.2 Transparency
Transparency yang dilakukan oleh PT. Hasil Karya bertujuan untuk
memberikan informasi baik dari keuangan, kinerja, dan kepemilikannya.
Keterbukaan ini ditujukan kepada pemerintah, konsumen, supplier maupun
masyarakat sekitar.
37 Universitas Kristen Petra
PT. Hasil Karya dalam penerapan transparansi laporan keuangan sudah
transparan baik terhadap internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Di
lingkungan internal perusahaan perusahaan sudah terbuka terhadap pihak
manajemen tertentu yang berurusan langsung dengan laporan keuangan. Di
lingkungan eksternal perusahaan terbuka mengenai laporan keuangan terhadap
pemerintah melalui laporan pajak. PT. Hasil karya juga memiliki keterbukaan
tentang visi dan misi perusahaan melalui pemasangan papan visi dan misi yang
ada di dalam kantor sebagai cara untuk melakukan pemberitahuan visi dan misi
perusahaan. Sehingga seluruh karyawan yang bekerja di dalam perusahaan
mengetahui dan mengerti tentang visi dan misi perusahaan. Di dalam
pengambilan keputusan operasional perusahaan PT. Hasil Karya tidak terbuka
untuk semua kedudukan yang ada di manajemen perusahaan, tetapi dalam
pengambilan keputusan operasional hanya melibatkan tiga divisi yaitu direktur,
manager keuangan dan manager operasional.
Dalam melakukan keterbukaan terhadap informasi kerja kepada
karyawannya PT. Hasil Karya memasang papan whiteboard untuk memberikan
informasi tentang pekerjaan yang harus dilakukan, tidak hanya itu saja tetapi
pimpinan perusahaan juga melakukan pemberitahuan langsung kepada karyawan
tentang perbaikan apa saja yang harus dilakukan. PT. Hasil Karya juga melakukan
keterbukaan terhadap kebijakan perusahaan dengan cara melakukan penyampaian
langsung apabila ada pegawai yang akan melamar di perusahaan tersebut. Di
dalam perusahaan PT. Hasil Karya tidak memiliki website yang aktif, dalam hal
ini PT. Hasil Karya tidak melakukan keterbukaan tentang perusahaannya untuk
kalangan umum. Dalam hal ini PT. Hasil Karya tidak melakukan keterbukaan
yang jelas terhadap publik tentang perusahaanya.
Dalam pemberian informasi kerja kepada pemerintah PT. Hasil Karya
melakukan beberapa usaha dengan cara melakukan pengajuan izin kerja kepada
kesyahbandaran, Korps Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) dan polisi perairan
laut (polairut) dikarenakan perusahaan membutuhkan izin kerja sebelum
melakukan pekerjaan terhadap kapal tertentu dari tiga divisi kelautan tersebut.
Tanpa adanya izin dari dua divisi tersebut maka perusahaan tidak dapat memulai
proses pengerjaaan. Perusahaan juga melakukan pemberian informasi kepada
38 Universitas Kristen Petra
publik untuk masalah lowongan pekerjaan yang ada dengan cara memasukkan
iklan lowongan ke dalam koran tertentu. Dengan adanya lowongan yang
dimasukkan ke dalam koran maka perusahaan melakukan keterbukaan terhadap
umum seputar peluang kerja yang ada di perusahaan PT. Hasil Karya. PT. Hasil
Karya juga memberikan informasi kepada pemasok terhadap stok material yang
tersedia dan dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini seharusnya dapat menciptakan
hubungan yang baik antara perusahaan dengan pemasok apabila dalam pemberian
informasi yang diberikan dapat dikomunikasikan dengan baik.
4.3 Accountability
Penerapan Accountability yang dilakukan PT. Hasil Karya bertujuan untuk
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar, sehingga hal
itu menuntut perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan perusahaan agar mencapai kinerja yang berkesinambungan.
PT. Hasil Karya dalam operasionalnya menetapkan sasaran dalam jangka
panjang dan jangka pendek, hal itu merupakan perwujudan dari
pertanggungjawaban perusahaan kepada pemangku kepentingan, sasaran yang
ditetapkan oleh perusahaan dalam jangka panjang yaitu menjaga hubungan baik
dengan customer, menjaga kualitas pekerjaan sehingga customer mendapatkan
kepuasan dan hal itu bertujuan agar perusahaan selalu dapat tumbuh dan
berkembang, sehingga dapat menyejahterakan karyawan. Sasaran jangka pendek
PT. Hasil Karya adalah menjaga kepuasan customer, sehingga yang dilakukan PT.
Hasil Karya untuk mencapai sasaran jangka pendek dan jangka panjang dengan
menjaga kinerja perusahaan melalui penggunaan bahan baku yang efektif dan
melakukan kontrol terhadap pekerjaan dengan begitu perusahaan dapat menjaga
kepuasan customer dan hal ini menyebabkan PT. Hasil Karya dapat terus
berkembang karena terciptanya loyalitas customer selain itu menimbulkan brand
image bahwa PT. Hasil Karya memberikan kinerja yang memuaskan. Dalam PT.
Hasil Karya penerapannya tidak terdapat rapat umum pemegang saham (RUPS)
dikarenakan struktur pemegang saham dipegang oleh anggota keluarga.
PT. Hasil Karya sudah menetapkan job description dan tanggung jawab
yang jelas bagi masing‐masing bagian, namun dalam penerapannya terkadang
39 Universitas Kristen Petra
masih terdapat tumpang tindih dalam job description yang dilakukan didalam
bagian keuangan dikarenakan jumlah sumber daya manusia yang masih kurang
memadai.
PT. Hasil Karya memiliki Standard operating procedure (SOP), Standard
operating procedure (SOP) yang diterapkan oleh PT. Hasil Karya selalu
dijalankan ketika pekerjaan pengelasan dilakukan karena PT. Hasil Karya selalu
memastikan adanya struktur, sistem dan standard operating procedure (SOP)
yang mengutamakan keselamatan bagi para pekerjanya, setiap pekerja diwajibkan
menggunakan peralatan keselamatan pengelasan berupa safety helmet, kacamata
las, setelan cattlepack, dan safety boot. Dengan mengutamakan keselamatan para
pekerja membuat para pekerja menjadi lebih memiliki rasa aman sehingga hal itu
membuat para pekerja dapat bekerja secara maksimal dan hal ini bertujuan untuk
memberikan kepuasan pada konsumen.
4.4 Responsibility
Responsibility PT. Hasil Karya ditujukan untuk mematuhi peraturan dan
melakukan pertanggung jawaban kepada negara, pekerja dan masyarakat sekitar.
Dalam penerapan responsibility yang ada di dalam PT. Hasil Karya
perusahaan sudah menaati peraturan yang berlaku baik untuk negara, pekerja
maupun masyarakat sekitar. Dalam mematuhi peraturan negara perusahaan
membayarkan pajak berupa Pph dan Ppn yang berarti perusahaan merupakan
perusahaaan yang taat terhadap peraturan perpajakan, tetapi terdapat kejanggalan
dalam pembayaran pajak kepada negara yaitu pembayaran pajak gelap. Pajak
gelap yang dimaksud oleh perusahaan adalah uang yang dibayarkan kepada
beberapa oknum tertentu yang berguna untuk menjaga kelangsungan proses
kelancaran dalam melakukan pekerjaan. Dalam hal ini perusahaan melakukan
pelanggaran yang tidak semestinya dilakukan, tetapi apabila pajak gelap tersebut
tidak dibayarkan maka akan menyebabkan keterlambatan proses kerja yang dapat
merugikan perusahaan.
Untuk bentuk pertanggungjawaban kepada pekerja, perusahaan melakukan
beberapa hal yang berhubungan juga dengan menaati peraturan-peraturan yang
berlaku. Contohnya adalah pemberian gaji sesuai standar yang ditetapkan oleh
40 Universitas Kristen Petra
pemerintah, PT. Hasil Karya memberikan gaji menurut standart Upah Minimum
Kota (UMK) kepada pegawai tetap yang bekerja di dalam perusahaan, sebagai
contoh adalah pegawai PT. Hasil Karya yang bekerja sebagai welder, Misto
mendapatkan upah atau gaji pokok Rp. 2.200.000,00 dan ada tambahan lagi uang
makan Rp 230.000,00 serta tunjangan untuk lain-lain sebesar Rp. 550.000,00, jadi
total misto mendapatkan Rp.2.980.000,00. Berarti dalam hal ini PT. Hasil Karya
mematuhi standar gaji uang ada. Juga pemberian jamsostek kepada pegawai tetap
perusahaan, dalam hal ini PT. Hasil Karya memenuhi kebutuhan pegawainya.
Untuk masalah tunjangan hari raya atau biasa disebut dengan THR, PT. Hasil
Karya memberikan THR kepada pegawai yang beragama muslim.
Di dalam PT. Hasil Karya juga melakukan tanggung jawab kepada
masyarakat sekitar seperti turut melakukan kerja bakti dan melakukan
pembersihan selokan yang ada di lingkungan sekitar. Perusahaan juga memilki
kepedulian terhadap masyarakat yang tinggal berdekatan dengan kantor PT. Hasil
Karya dengan cara pemberian tunjangan hari raya kepada masyarakat sekitar yang
kurang mampu.
Untuk pertanggungjawaban kepada konsumen, PT. Hasil Karya
memberikan hasil pengerjaan yang sesuai dengan standart Biro Klasifikasi
Indonesia atau disebut dengan BKI. Biro Klasifikasi Indonesia adalah surveyor
yang melakukan pengecekan terhadap kapal yang telah diperbaiki telah sesuai
standart apa tidak. Biro Klasifikasi Indonesia akan melakukan pengecekan setelah
pengerjaan yang dikerjakan telah selesai, Biro Klasifikasi diundang untuk
melakukan survey oleh pihak pelayaran. Untuk menjamin hasil pekerjaan yang
bagus, pihak perusahaan mempekerjakan pekerja yang memiliki sertifikat dan
diakui oleh pihak Nippon Kaiji Kyokai. Nippon Kaiji Kyokai adalah satu badan
yang menentukan layak tidaknya pekerja tersebut melakukan pengelasan terhadap
kapal.
4.5 Indepedency
Dalam penerapan Indepedency di dalam PT. Hasil Karya berguna untuk
pengambilan keputusan secara mandiri dan pengelolaan perusahaan secara
41 Universitas Kristen Petra
independen agar tidak ada intervensi dari pihak luar yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Salah satu contoh penerapan indepedency dalam perusahaan PT. Hasil
Karya adalah dengan melakukan audit internal. Perusahaan melakukan audit
internal di dalam perusahaan melalui audit keuangan yang ada di dalam
perusahaan. Audit tersebut dilakukan seminggu sekali untuk melakukan
pengecekan arus keuangan setiap minggunya. Dengan begitu dapat dilihat arus
kerja perusahaan apakah sedanng baik atau tidaknya.
Di dalam PT. Hasil Karya setiap divisi tidak semuanya dapat melakukan
pengambilan keputusan secara mandiri, dalam beberapa hal misalnya seperti
pengambilan keputusan masalah pemberian harga material dan jasa yang dapat
menetapkan hanya manager operasional dan direktur perusahaan. Dan juga
menurut manager operasional, dalam pengambilan keputusan direktur masih dapat
mengintervensi atau mempengaruhi setiap divisi yang sudah ada hanya
dikarenakan beliau adalah pemimpin perusahaan. Dengan begitu dalam
penerapannya PT. Hasil Karya tidak melakukan pengambilan keputusan secara
mandiri dalam setiap divisinya karena masih dapat dipengaruhi oleh keputusan
direktur perusahaan.
PT. Hasil karya dalam penerapan standar operasi perusahaan sudah
dilaksanakan dengan baik, menurut ketiga narasumber dalam pelaksanaannya
sejauh ini sudah memenuhi standart yang ditentukan. Ada juga pembagian
kompensansi di dalam perusahaaan yaitu dengan pemberian bonus kepada pekerja
apabila melakukan proses kerja lebih cepat dari waktu yang ditentukan dan
pemberian tunjangan hari raya kepada pegawai yang merayakannya. Banyaknya
pemberian tunjangan kepada karyawan ditentukan lewat jangka waktu pegawai itu
bekerja.
4.5 fairness
Fairness yang dilakukan oleh PT. Hasil Karya berguna untuk
menunjukkan adanya kesetaraan dan kewajaran yang terjadi di dalam perusahaan.
Dalam PT. Hasil Karya tidak ada pemberian hak-hak kepada pemegang
saham mayoritas maupun minoritas, dikarenakan tidak adanya pemegang saham
42 Universitas Kristen Petra
di dalam perusahaan tersebut. Dengan begitu tidak ada hak-hak yang didapatkan
oleh pemegang saham. Dalam pemberian hak kepada karyawannya PT. Hasil
Karya memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk berpendapat agar
tidak terjadi kesenjangan sosial di dalam perusahaan. Karyawan atau pegawai juga
mendapatkan haknya berupa gaji atau upah dan jaminan sosial tenaga kerja yang
diberikan oleh perusahaan. Dengan begitu PT. Hasil Karya memenuhi hak-hak
karyawannya sesuai dengan prinsip kesetaraan good corporate governance.
Dalam pemberian hak-hak kepada pegawainya PT. Hasil Karya
membedakan menurut jabatan yang mereka miliki, misalnya dalam pemberian
gaji dan tunjangan. Dilakukan perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan
tanggumg jawab dan tugas dari setiap pemangku jabatan. Apabila makin besar
tanggung jawaab yang dimiliki oleh pegawai tersebut, maka makin besar pula gaji
dan tunjangan yang mereka dapatkan. Hal ini dilakukan perusahaan agar dapat
bersikap adil dan setara.
top related