bab 3 stratigrafi
Post on 23-Feb-2018
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
1/37
47
bab 3 stratigrafi
BAB 3
STRATIGRAFI
3.1. Stratigrafi Regional
Daerah Abepura-Entrop dan sekitarnya secara umum disusun oleh
batuan-batuan sedimen, batuan malihan dan batuan beku berumur pra Tersier
hingga Holosen. Pembahasan tataan stratigrai secara regional di daerah ini
mengacu pada publikasi !. "oya dan ". #u$arna, %&&', ()P*+ )andung dalam
+eologi embar ayapura dimana $ilayah ini dibentuk oleh / ormasi stratigrai,
yaitu 0elompok malihan 1ycloop (Ptmc, 0elompok ultramaik (um, 2ormasi
3akats (Tmm, 2ormasi "ubai (Tomn, 2ormasi ayapura (p5, serta Alu6ial
dan endapan pantai (a. Pen5elasan tiap ormasi berturut-turt berdasarkan umur
ormasi dari yang muda ke tua seperti di5elaskan dalam bagian di ba$ah ini.
*.%.%. Alu6ium dan Endapan Pantai (a
2ormasi ini terbentuk dari bahan rombakan berupa kerakal, kerikil, pasir,
lanau dan lumpur serta pecahan batugamping koral resen yang diendapkan di
lingkungan ra$a dan pantai.
*.%.. 2ormasi ayapura (p5
2ormasi ini tersusun atas batugamping koral-ganggang, kalsirudit,
kalkarenit, setempat batugamping kapuran, batugamping napalan dan napal,
berlapis 5elek, setempat berstruktur terumbu8 setempat berselingan dengan
batugamping pelagos, koral, moluska dam ganggang. 9mur satuan Plistosen.
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
47
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
2/37
bab 3 stratigrafi
ingkungan pengendapan laut terbuka yang tidak ada lagi bahan rombakan
daratan8 menindih tak selaras 2ormasi 9nk.
*.%.*. 2ormasi "ubai (Tomn
Tersusun atas batugamping bersisipan biomikrit, napal, batupasir halus,
gre$ak gampingan tuaan, tu, setempat bersisipan kalkarenit dan kalsipelit
batugamping dan biomikrit, berlapis baik:5elek, osil Lepidocyclina sp,
Spyroclypeus sp, Amphistegina sp, Elphidium sp, Globorotalia sp, globigerina
sp, ganggang moluska dan koral, umur ;ligosen:3iosen a$al (Te ba$ah:atas
batupasir halus, sisipan tebal %' cm gre$ak gampingan tuaan sisipan la6a
andesit8 tua halus sisipan tebal
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
3/37
bab 3 stratigrafi
perulangan. 0onglomerat aneka bahan, permineralan, komponen andesit,
batugamping, ri5ang, lempung terkersikan, sedimen malihan berukuran ,%' cm
dikuasai 4:' cm batugamping, sebagian terhablurkan setempat kalkarenit tu
bersusun andesit:basal berlapis baik, tebal tiap lapisan %: cm, breksi gunungapi
berkomposisi andesit basal, osil Globorotalia sp, Globigerinoides sp,
Globigerina sp, Lepidocyclina sp, Cyclocypeus sp dan Operculina sp,
menun5ukan umur 3iosen tengah:3iosen akhir (Te atas:T ba$ah, lingkungan
pengendapan litoral. 2ormasi ini berlapis baik dan terlipat kuat, setempat lapisan
terbalik. Tebal sekitar %'
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
4/37
bab 3 stratigrafi
kuarsa setebal '< cm8 setempat mineral sulida akibat terobosan granit sebelum
sekis mengalami alih tempat8 asies hi5au yang terbentuk pada tekanan tinggi
suhu rendah dan mungkin berhubungan erat dengan sesar naik. +enis bersusun
mika, karbonat, hornblenda, klorit-musko6it, klorit-epidot, epidot klorit, sekitar
Doromena terlihat sisa batuan diorit. 2ilit, sisipan dalam sekis, amibolit berupa
bongkah besar batu pualam, putih susu, mineral kalsit, sedikit kuarsa dan pirit,
unakit, kristalin, kuarsa, epidot, klorit hasil ubahan mineral maik, eldspar yang
umumnya terubah men5adi serisit.)ersentuhan tektonik dengan batuan maik.
+ambar *.%. Peta geologi sebagian lembar 5ayapura, diadaptasi dari "oya dan #u$arna,
%&&', )P*+ )andung.
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
'
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
5/37
bab 3 stratigrafi
+ambar *.. 0orelasi satuan peta geologi sebagian lembar 5ayapura, diadaptasi dari"oya dan #u$arna, %&&'
3.2. Stratigrafi daerah Abepura-Entrop
#ecara umum, litologi daerah penelitian disusun oleh batuan beku
ultrabasa berupa serpentinit, batugamping klastik, batuan tektonit dan olitostrom,
serta endapan permukaan yang tidak terkonsilidasi hasil aktiitas sungai dan
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
'%
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
6/37
bab 3 stratigrafi
pasang surut air laut. #etiap batuan pada daerah penelitian memiliki ciri
tersendiri dan siat litologinya.
3enurut ?illiam, Tuner dan +ilbert (%&> batuan beku adalah batuan
yang terbentuk karena proses pembekuan magma. )atuan sedimen adalah batuan
yang terbentuk dari material:material yang telah terbentuk sebelummnya akibat
proses pelapukan erosi dan trasportasi yang kemudian diendapkan pada
cekungan sedimentasi, terkonsilidasi dengan material:material organik.
#edangkan batuan tektonit dan olitostrom menurut H#9,%&>& (dalam #ukendar
Asikin, %&&&, merupakan material-material alokton maupun autokton yang
terdeposisi dan terbentuk oleh suatu proses tektonik.
Pembagian dan penamaan batuan pada daerah penelitian berdasarkan
atas satuan litostratigrai tidak resmi (#andi #tratigrai @ndonesia,%&&/, yang
bersendikan pada ciri isik serta dominasi litologi, yang meliputi 5enis batuan,
keseragaman ciri litologi di lapangan, dan dapat dipetakan pada skala % '.
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
7/37
bab 3 stratigrafi
dari satuan ini berbatasan langsung dengan satuan bancuh dan satuan
batugamping klastik. HarBburgit, dunit dan klinopiroksenit yang merupakan
bagian dari kelompok peridotit, 5uga di5umpai pada daerah penelitian, namun
karena penyebarannya tidak luas, maka satuan batuan tersebut dimasukkan ke
dalam satuan batuan serpentinit.
#atuan batuan serpentinit membentuk dan men5adi bagian dari satuan
geomorologi perbukitan bergelombang struktural !abansai-0otara5a dengan
luasan sekitar 4,> kmC atau sekitar /,'7 dari luas daerah penelitian.
0etebalan satuan ini tidak terukur, karena bagian ba$ah singkapan ini tidak
tersingkap 5elas di lapangan.
*..%.%. itologi
Penamaan satuan batuan ini didasarkan pada ciri litologi batuan tersebut
yang meliputi tekstur, struktur dan komposisi mineral. Pada kondisi segar di
lapangan, batuan ini menun5ukan $arna hi5au kecoklatan hingga agak keabuan.
"amun bila lapuk ber$arna coklat kemerahan hingga agak kehitaman. Tekstur
poriritik hingga aanitik dengan struktur batuan berbeda di beberapa tempat.
#truktur yang tampak terkadang tergeruskan sangat kuat seperti yang di5umpai
pada stasiun *>, '7 dan lainnya. Di5umpai terbreksikan seperti pada stasiun *>
dan 7>. Tapi 5uga di5umpai kompak, seperti pada stasiun ' dan lainnya. )atuan
tersebar dalam tubuh-tubuh besar. 0omposisi mineral umumnya mineral-mineral
primer seperti oli6in dan piroksen telah mengalami perubahan akibat proses
metamorosa dera5at rendah men5adi klorit dan serpentin, namun didominasi oleh
serpentin. Di beberapa stasiun di5umpai tremolit-aktinolit, bi5ih kromit serta bi5ih
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
'*
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
8/37
bab 3 stratigrafi
hematit. )erdasarkan kondisi tersebut maka di lapangan batuan ini dinamakan
piroksenit.
Pada stasiun / di5umpai singkapan litologi ber$arna segar hi5au tua
dan bila lapuk ber$arna coklat kemerahan. #truktur masi, tekstur poriritik,
subhedral, ekuigranural dengan komposisi mineral dominan oli6in dan
ortopiroksen dan sedikit klorit sehingga batuan ini dapat dinamakan harBburgit.
Pada stasiun / di5umpai mineral sekunder berupa bi5ih hematit, bi5ih
kromit dan garnierit. Hematit yang umumnya berpori serta bi5ih kromit disini
berasal dari lapukan batuan yang mengandung kromkromit (kelompok
peridotit, 5uga di5umpai pada stasiun /% dan /A bersama kuarsa berstruktur
vuggydan combserta serisit yang diduga kuat merupakan urat-urat dari batuan
induk yang telah lapuk.
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
'4
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
9/37
bab 3 stratigrafi
2oto *.% 0enampakan singkapan serpentinit di daerah #ungai 0uyabu yangsudah tidak masi lagi dan nampak tergerus kuat. Dioto pada stasiun *&
menghadap relati ke tenggara.
2oto *. 0enampakan salah satu tubuh singkapan serpentinit di daerah #ungai#borgonyie yang sudah tidak masi lagi dan nampak tergerus kuat. Dioto pada
stasiun 4 relati ke tenggara.
*..%.. Penentuan umur dan lingkungan pembentukan
)erdasarkan ciri isik dan asosiasi batuan sekitarnya yang dihubungkan
dengan penyebaran batuan secara regional, maka satuan ini termasuk dalam
9ltramaik (um yang berumur pra Tersier ("oya dan #u$arna, %&&'.
0enampakan satuan serpentinit yang umumnya terkekarkan, terbreksikan,
tergerus, hancur dan telah lapuk tinggi ditandai dengan soil yang tebal dibanding
dengan satuan lain merupakan ciri nyata bah$a satuan ini telah terdeormasi
kuat dan lebih tua dari satuan batuan lainnya di daerah penelitian.
3enurut para ahli seperti ?ilson, 3., %&>&,+irardeau, . et. al.,
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
10/37
bab 3 stratigrafi
lebih dari 4 km. )atuan ini berasal dari lapisan mantel atau selubung bumi yang
keluar melalui pusat-pusat pemekaran lantai samudera dan merupakan asosiasi
produk dari Faxial rift valley pada batas lempeng di6ergen dari lempeng
samudera. #erpentinit merupakan bagian dari kompleks ultramaik dengan
batuan asal seperti harBburgit, lhersolit dan dunit dan mempunyai abrik batuan
metamor akibat tektonik (GSA !enrose Conference "#$%, dalam Anonim,
%&&&.
#ecara umum batuan ini dimasukan ke dalam lingkungan pembentukan
laut dalam karena batuan ini adalah batuan kerak samudera yang terbentuk pada
punggungan tengah samudera yang kemudian di gerakkan secara perlahan oleh
pemekaran lantai samudera mendekati tepi benua akti, lalu akan menyusup
kembali ke dalam mantel. Dalam kondisi tertentu, dalam batas lempeng, keratan
lempeng litoser samudera akan terlepas dan terobdaksikan pada tepian benua
atau bususr kepulauan (Permana, H, dan +irardeau, .,
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
11/37
bab 3 stratigrafi
Fallochtonous dan terbentuk pada lingkungan yang sangat berbeda dari
tempatnya sekarang.
*..%.*. Hubungan antara satuan batuan
Terhadap satuan batuan yang berada di ba$ah dari satuan batuan ini,
tidak diketahui hubungannya secara pasti karena tidak tersingkap di lapangan.
"amun hubungan dengan satuan batugamping klastik dan satuan bancuh di
atasnya merupakan sentuhan tektonik dan sentuhan ketidak selarasan dengan
endapan kipas lu6ial serta endapan alu6ial.
0enampakan sentuhan tektonik dengan satuan batuan diatasnya, yaitu
dengan satuan batugamping klastik dan satuan bancuh sangat 5elas. Hal ini
nampak pada stasiun 47 di daerah )9PE= ?aena dan stasiun '> di #ungai
0uyabu, yaitu di5umpai sentuhan batugamping klastik yang umumnya
merupakan bidang gerusan &sheared plane'. Dengan satuan yang lebih muda,
nampak 5elas satuan serpentinit selalu berada di ba$ah satuan batugamping
klastik (stasiun 4
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
12/37
bab 3 stratigrafi
serpentinit dan semen karbonat. Hal ini 5uga merupakan salah satu indikasi
ketidak selarasan antara satuan batugamping klastik dengan serpentinit.
2oto *.*. 0enampakan konglomerat alas (G di daerah #ungai #borgonyie denganragmen serpentinit, gabro dan diabas dengan semen karbonat dari satuan batugampingklastik sebagai penciri ketidakselarasan antara satuan batugamping klastik (GG dengan
serpentinit. Dioto pada stasiun '< relati ke tenggara.
*... #atuan batugamping klastik
#atuan ini dominan berada di bagian timurlaut, utara dan baratlaut
daerah penelitian dengan kenampakan setempat berupa bukit-bukit. #atuan ini
berbatasan langsung dengan satuan serpentinit, satuan batuan bancuh dan
endapan alu6ial. #atuan ini membentang dari daerah )uper ?aena, #ungai
0uyabu dan #borgonyie hingga ke daerah Entrop dan Ardipura. uas satuan ini
adalah %%,&% kmC atau sekitar %/,* dari luas daerah penelitian. #atuan batuan
ini merupakan penyusun satuan bentang alam perbukitan karst 0otara5a. Dari
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
'>
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
13/37
bab 3 stratigrafi
perhitungan ketebalan pada penampang geologi A-A dan )-) diketahui tebal
satuan ini hampir *
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
14/37
bab 3 stratigrafi
2oto *.4. #ingkapan batugamping klastik di sungai #borgonyie yang tampak terkekarkan
dan tidak masi. Dioto pada stasiun %4& lokasi pegamatan
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
15/37
bab 3 stratigrafi
merupakan bukti akurat bah$a batugamping klastik berumur lebih muda
daripada satuan serpentinit di ba$ahnya.
0enampakan kesan pemba5ian pada sentuhan batuan ini terhadap satuan
bancuh diatasnya seperti tampak pada stasiun /4 dan tidak ditemukan adanya
komponen batugamping klastik di dalam satuan bancuh menun5ukan bah$a
satuan batugamping klastik terbentuk lebih dulu atau lebih tua dari satuan
bancuh di atasnya. Hal ini ter5adi karena proses diagenesis atau litiikasi dari
satuan bancuh berlangsung terus menerus dimana proses tersebut berlangsung di
lingkungan pengendapan batugamping klastik tetapi tidak merombak
batugamping klastik yang sudah terbentuk lebih dulu di sana. Proses diagenesis
bancuh tetap berlangsung terus karena proses tektonik yang terus berlangsung
memungkinkan untuk tebentuknya satuan batuan tersebut.
)erdasarkan analisa mikroosil planktonik dan bentonik pada
batugamping klastik stasiun */, /' dan 77, maka dapat diketahui umur dan
lingkungan pengendapan dari satuan batuan ini, yaitu berumur ;ligosen-3iosen
Tengah ("*-"%* ()lo$, %&/& dan terendapkan dalam lingkungan inner neritic
(shelf' (oneatau Bona neritik tengah (?right I )olto6sky, %&7 (lihat lampiran
tabel penentuan umur batugamping klastik. )ila disebandingkan dengan "oya
dan #u$arna, %&&', maka satuan batugamping klastik ini termasuk dalam Tersier
;ligosen 3iosen "ubai (Tomn, berumur ;ligosen-3iosen, yaitu batugamping
kalkarenit dan kalsipelit, berlapis 5elek dengan lingkungan pengendapan laut
dangkal.
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
/%
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
16/37
bab 3 stratigrafi
2oto *.'. #ingkapan batugamping klastik (G di daerah #ungai 0uyabu yang meninndihkonglomerat alas dengan ragmen serpentinit dan semen karbonat (GG sebagai bukti stratigraiyang menguatkan bah$a batugamping klastik lebih muda. Dioto pada stasiun '< relati ke
tenggara.
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
/
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
17/37
bab 3 stratigrafi
2oto *./. #ingkapan di daerah sungai 0uyabu yang menun5ukkan ciri superposisi antara satuan
bancuh (bch dengan batugamping klastik (bgk sebagai bukti bah$a batugamping klastik lebihtua. Dioto pada stasiun '> lokasi pengamatan
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
18/37
bab 3 stratigrafi
2oto *.7. #ingkapan batugamping klastik (bgk di daerah Entrop ?alikota yang tidakterpetakan berada di atas serpentinit yang terbancuhkan (bch sebagai bukti sentuhantektonik kedua satuan ini. Dioto pada stasiun / relati ke timurlaut.
*..*. #atuan batuan bancuh
Penyebaran satuan batuan ini dominan meliputi bagian tengah hingga ke
selatan daerah penelitian, melampar dari arah barat-timur dan selatan-timurlaut
meliputi daerah )uper ?aena, Abepura-0otara5a, perbukitan #kyline, Entrop
hingga ke Ardipura dan merupakan satuan dengan penyebaran yang paling luas.
#atuan ini merupakan bagian dari perbukitan bergelombang struktural ?aena-
0otara5a dan perbukitan denudasi !abansai-Abepura dengan luasan 4*,/** kmC
atau sekitar '&,47 dari luas $ilayah penelitian. 0etebalan satuan ini tidak
dapat diukur karena bagian ba$ah satuan ini tidak tersingkap 5elas di lapangan.
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
/4
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
19/37
bab 3 stratigrafi
#atuan ini secara umum merupakan suatu kelompok batuan yang telah
mengalami deormasi hingga sulit di5umpai material penyusun batuan ini dalam
kondisi kompak dan segar. Terdiri dari kepungan-kepungan tektonik &tectonic
inclusion'yang ber$u5ud sebagai bongkah-bongkah dengan ukuran detritus dari
beberapa sentimeter hingga beberapa kilometer yang dapat terpetakan, terdapat
dalam suatu masa dasar yang umumnya bersiat menyerpih atau tergeruskan
&sheared'dengan kuat. 0elompok batuan yang menyusun satuan ini memiliki
struktur yang rumit serta susunan batuannya yang campur aduk terdiri dari
berbagai 5enis batuan dengan sumber yang berbeda-beda, maka terhadap
kenampakan seperti ini di lapangan batuan ini disebut sebagai bancuh atau
chaotic roc+s ataumelange.
*..*.%. itologi
3engacu pada ciri isik litologi ini berupa tekstur, struktur dan
komposisi material yang teramati di lapangan, maka secara garis besar kelompok
batuan yang menyusun satuan bancuh ini terdiri dari material-material yang
terbentuk di lingkungan lantai samudera dan laut dangkal yang terdiri dari
sedimen-sedimen berbutir halus dan yang terbentuk diatas lantai samudera
berupa se5umlah batuan 6ulkanik yang terutama terdiri dari la6a yang berasal
dari kegiatan 6ulkanik ba$ah laut.
Adapun sedimen-sedimen berbutir halus tersebut, terutama
batulempung dan batulanau karbonatan yang sumbernya dari daratan,
batugamping biomikrit (oto *.>, batupasir gre$ak serta ri5ang. 0umpulan
batuan bersusunan basa dan ultrabasa berainitas oiolit terutama terdiri dari
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
/'
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
20/37
bab 3 stratigrafi
gabro, diabas (oto *.& yang di5umpai dilapangan sebagai retas &dy+e' dan
keratan-keratan batuan bagian dari mantel yang bersusunan ultrabasa yang telah
mengalami ge5alaserpentinisasi. )atuan ultrabasa ini di5umpai sebagai bentuk-
bentuk yang tersisipkan diantara batuan malihan dengan greenblue schist facies
(oto *.%
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
21/37
bab 3 stratigrafi
malihan (gneiss, sekis, amibolit dan batuan basa-ultrabasa (serpentinit, dunit,
piroksenit, diabas, gabro, serta bongkah bancuh sedimenter &olitostrome'berupa
batugamping biomikrit, setempat keratan batupasir gre$ak dan batupasir
konglomeratan gampingan, batulempung dan batulanau karbonatan (oto *.%%.
#ebagai material pegisi diantara bongkah-bongkah besar, sebagai matriks adalah
material yang berukuran kerakal-kerikil yang dominan membulat tanggung
berupa material malihan dan basa-ultrabasa yang menampakan kesan
terbreksikan dan tergerus dan tersementasi material lempung abu-abu kemerahan
hingga kehi5uan yang mengkilap dan menyerupai sisik &sheared scally clays'
yang diduga berasal dari ragmen yang tergerus yang pada umumnya tampak di
lapangan sebagai bidang gerusan &shear plane atau fault gouge' (oto *.%.
2oto *.&. #ingkapan diabas yang merupakan tectonic inclusion yang di5umpai
dilapangan berupa dy+esebagai produk dari akti6itas 6ulkanik ba$ah laut. 2otodiambil di di daerah aya Asri Entrop, menghadap relati ke baratdaya pada stasiun
%7 lokasi pengamatan
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
22/37
bab 3 stratigrafi
+e5ala pensesaran dan pelenturan yang mempengaruhi daerah penelitian
telah menghasilkan suatu bentuk satuan batuan dengan struktur yang kompleks.
)entuk struktur tersebut dicirikan oleh bidang-bidang rekah gerus &shear
fractures' yang nampak lebih dominan dan menon5ol dibandingkan dengan
struktur perlapisan atau bidang pendaunan &schistosity'. Pada dasarnya, secara
keseluruhan, litologi yang menyusun satuan bancuh ini memperlihatkan siat-
siat telah tersobek dengan kuat &pervasively sheared' (oto *.%* dan *.%4
2oto *.%
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
23/37
bab 3 stratigrafi
2oto *.%%. 0enampakan singkapan olitostrome di daerah Abepura !otea. "ampaktubuh batupasir kasar-sedang gampingan yang terlipat intensi (G ditindih oleh bloksekis hi5au (GG. Dioto pada stasiun %> relati ke timur di daerah Pasar !otea Abepura.
2oto *.%. 0enampakan isik yang khas dari litologi penyusun satuan bancuh
dimana ragmen (r dan matriks (mG diantara shearedscallyclay (shcsebagaiperekat atau semen. 2oto diambil di daerah Abepura !otea pada stasiun %'
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
24/37
bab 3 stratigrafi
2oto *.%*. #ingkapan serpentinit yang menampakan tubuh batuan yang pervasivesheraeddan adanya kesan imbrikasi ragmen (G pada tubuh batuan. Dioto relati ke
barat pada stasiun
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
25/37
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
26/37
bab 3 stratigrafi
(lihat oto *.%' dan pada stasiun / di5umpai bongkah tektonit yang berada
diantara batulempung dan batugamping klastik dan memberikan kesan memba5i.
.
2oto *.%'. #ingkapan bancuh yang memperlihatkan bongkah batugamping biomikrit (bmk
sebagai ragmen di dalam satuan bancuh (bch. 0ehadiran bongkah batugamping inimerupakan dasar penentuan umur dan lingkungan pembentukan satuan bancuh. Dioto didaerah Abepura !otea relati ke timur pada stasiun > lokasi pengamatan
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
27/37
bab 3 stratigrafi
exotic bloc+ yang berarti bongkah tersebut bersiat allochtonous. )ongkah-
bongkah tersebut yang merupakan bagian dari kerak samudera dan batuan-
batuan yang telah mengalami metamorisma, baik yang berasal dari litoser
maupun sedimen-sedimen laut dalam diduga kuat bersumber dari bagian dinding
dalam cekungan yang mengalami erosi secara tektonik dan masuk kedalam
cekungan pada saat ter5adinya akti6itas tektonik di cekungan tersebut.
2oto *.%/. #ingkapan bancuh di daerah Padang )ulan yang menampakan kesanmemba5i antara batugamping biomikrit (bmk dengan bongkah tektonit berupaserpentinit (spt. "ampak bidang gerus (shp yang intensi diantara sentuhan kedualitologi tersebut sebagai bukti adanya pengaruh tektonik terhadap kedua batuan ini.
Dioto pada stasiun
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
28/37
bab 3 stratigrafi
bloc+s. apisan-lapisan ini semula ber$u5ud sebagai sisipan didalam sedimen
klastik yang lebih halus seperti lempung atau serpih. )atuan sedimen yang
siatnya lebih tegar dan keras itu kemudian men5adi terpatahkan, terpotong-
potong dan terpisah-pisah selama berlangsungnya penggerusan dan pensesaran
di dalam cekungan pengendapannya. )ongkah-bongkah tersebut kemudian
terkepung diantara masadasar lempung yang 5uga tergeruskan sebagai
olitostrome. "amun karena material sedimen tersebut hadir sebagai bongkah
yang mengepung bongkah tektonit yang tampak di lapangan berupa kesan
memba5i atau perselingan, maka dapat disimpulkan bah$a material-material
sedimen meskipun berumur sama dengan bongkah tektonit, namun secara relati
batuan-batuan tersebut lebih tua dibandingkan batuan lainnya. #edangkan
kenampakan kesan memba5i dan perselingan menun5ukan bah$a batugamping
biomikrit dan sedimen-sedimen lainnya terbentuk dalam $aktu yang sama
dengan bongkah tektonit dalam kaitannya dengan proses percampuran atau
pembancuhan. Hal ini ter5adi karena ketika proses diagenesis atau litiikasi
satuan bancuh berlangsung, litiikasi batugamping biomikrit dan sedimen-
sedimen lainnya berhenti dan kemudian terombak lalu tercampur men5adi
bagian dari satuan bancuh. Proses tersebut dimulai secara bertahap, dimana
tahapan perombakan atau pembancuhan pertama kali berlangsung di lingkungan
pengendapan batupasir gre$ak di laut menengah. 0etika proses perombakan
batupasir sedang berlangsung, perairan di cekungan pembentukan men5adi dalam
sehingga ter5adi pengendapan batulempung. 0emudian secara bertahap proses
perombakan ini berlangsung di lingkungan pengendapan batulempung dan
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
74
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
29/37
bab 3 stratigrafi
batupasir, kemudian perairan kembali pada kondisi laut dangkal yang ideal untuk
batugamping biomikrit. )erakhirnya pengendapan batugamping biomikrit,
merupakan akhir dari proses diagenesis bancuh yang sekaligus merombak
batugamping biomikrit serta secara bersamaan oleh proses tektonik seluruh
litologi dalam cekungan ini kemudian tersesarkan dan terangkat ke permukaan
yang lebih tinggi.
Penentuan umur satuan bancuh didasarkan pada analisis
tektonostratigrai (#imand5untak, T.;.,
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
30/37
bab 3 stratigrafi
)erdasarkan kesebandingan dengan proses tektonik yang beker5a,
sebagai acuannya adalah penempatan bongkah-bongkah batuan malihan dan basa
hingga ultrabasa disekitar daerah penelitian. )ongkah batuan malihan dan
ultrabasa sebagai tectonic inclusions yang merupakan bagian dari kerak
samudera dan batuan-batuan yang telah mengalami metamorisma, adalah
produk batuan berumur pra Tersier ("oya dan #u$arna, %&&', )P*+ )andung.
;leh aktiitas tektonik yang beker5a secara bertahap yang dimulai se5ak 0ala
Eosen, batuan-batuan tersebut terangkat ke permukaan yang lebih tinggi
sehingga memungkinkan terbentuknya ruang di lantai samudera yang kemudian
pada akhir 0ala ;ligosen memicu akti6itas magma berkomposisi basaltik-
gabroik yang naik mengisi ruang tersebut dan sebagian lagi memotong batuan
ultrabasa yang telah ada. Tektonik pengangkatan ini secara perlahan terus
berlan5ut hingga 0ala 3iosen dan berakhir pada Plistosen.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bah$a proses diagenesis
satuan bancuh telah dimulai pada akhir 0ala Eosen di lingkungan laut dalam
kemudian berlan5ut pada 0ala 3iosen Akhir di lingkungan pengendapan
batupasir gre$ak hingga pasca pengendapan batugamping biomikrit pada 0ala
Plistosen di lingkungan laut dangkal. ;leh sebab itu berdasarkan akta ini maka
umur dari satuan ini adalah Plistosen. Hal ini 5uga diperkuat dengan kenampakan
lapangan bah$a selain mengandung komponen batuan sedimen dari lingkungan
laut menengah-dangkal, pada tubuh singkapan bancuh banyak di5umpai urat-urat
termineralisasi kalsit-aragonit-tremolit (oto *.%7 sebagai bukti bah$a litologi
ini pernah berada pada lingkungan pembentukan mineral karbonat. #edangkan
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
7/
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
31/37
bab 3 stratigrafi
tahapan proses tektonik yang membentuk satuan ini, salah satunya dapat dilihat
dari 5e5ak pada bongkah batuan malihan dari asies sekis biru seperti yang
di5umpai pada stasiun %> dan stasiun %& di #ungai #borgonyie (oto *.%>
yang menampakkan hubungan saling memotong antara bidang sekistosa dengan
bidang urat termineralisasi kalsit-epidot-serisit-klorit-kuarsa-tremolit yang
menun5ukan arah gaya dan tegasan pembentuk yang berbeda-beda.
)erdasarkan ciri isik, maka satuan bancuh dapat disebandingkan dan
dimasukan dalam uarter 1ampuraduk (c berumur Plistosen-Holosen yang
terdiri dari lempung, lumpur, bongkah dan hancuran batuan dari satuan lebih tua
("oya dan #u$arna, %&&', )P*+ )andung.
2oto *.%7. Sheared veinlets yang termineralisasi kalsitaragonit-kuarsa-serisit pada
tubuh singkapan bancuh di daerah Padang )ulan sebagai bukti bah$a litologi inipernah berada pada lingkungan pembentukan mineral karbonat. Dioto pada stasiun
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
32/37
bab 3 stratigrafi
*..*.*. Hubungan antara satuan batuan
Telah dibahas di bagian sebelumnya, maka diketahui hubungan satuan
bancuh dengan satuan yang lebih tua di ba$ahnya berupa sentuhan tektonik
dimana batas sentuhan selalu merupakan bidang gerusan. "amun dengan satuan
yang lebih muda di atasnya, yaitu satuan endapan kipas lu6ial dan endapan
alu6ial adalah sentuhan ketidakselaran.
2oto *.%>. Hubungan sentuhan ketidakselarasan nonconformity antara satuanbancuh (bch yang memperlihatkan gradasi material yang tidak teratur dengan
satuan endapan alu6ial (ea yang dibatasi oleh bidang erosi (soep tubuh satuanbancuh. Dioto di daerah #ungai 0uyabu !abansai relati ke timurlaut pada stasiun*4 lokasi pengamatan
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
33/37
bab 3 stratigrafi
daerah Abepura. )entuk tubuh endapan ini menyempit di dua sisinya yang
meman5ang dan semakin ke tengah semakin melebar membentuk pola setengah
lingkaran. uas satuan endapan ini kmC atau sekitar dari luas daerah
penelitian. Dengan mengacu pada kenampakan khas di lapangan berupa tekstur,
serta komposisi material yang beragam dari satuan litologi ini maka dapatlah
dikelompokan dan dikenali sebagai endapan talus.
Di lapangan, litologi ini di5umpai sebagai material yang sangat lapuk
hasil rombakan dari satuan yang lebih tua, ber$arna kelabu tua hingga coklat
kehitaman, tidak kompak, tidak berlapis, dominan material berukuran pasir
hingga lempung, setempat mengandung bongkah hingga kerikil yang menyudut
hingga membulat tanggung berupa batuan malihan, batuan beku basa-ultrabasa,
batupasir gre$ak, setempat di5umpai bongkah ri5ang dan lempung karbonatan
serta pecahan koral serta moluska,.
#ingkapan endapan ini di5umpai di kaki-kaki bukit dan diduga sebagai
endapan yang tertransport oleh aliran air permukaan maupun longsoran dari
lereng-lereng bukit dan terendapkan tidak 5auh dari sumbernya dan masih giat
hingga sekarang, membentuk undakan yang miring landai ke utara dengan
ketebalan yang diukur pada penampang sayatn A-A adalah sekitar */ meter.
Hubungan dengan satuan yang lebih tua di ba$ahnya adalah sentuhan
ketidakselarasan disconformity*
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
7&
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
34/37
bab 3 stratigrafi
2oto *.%&. #ingkapan endapan kipas lu6ial di daerah Abepura yangmenampakkan dominasi material pasir-lempung dan setempat pecahan litologiyamg masih menyudut. Dioto di daerah 0amkey Abepura pada lokasipengamatan
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
35/37
bab 3 stratigrafi
*..'. Endapan alu6ial
)erdasarkan ciri khas litologi, maka endapan ini dapat dikelompokan.
Endapan ini tersusun dari material-material sedimen hasil rombakan batuan yang
lebih tua. Endapan ini 5uga dicirikan oleh kenampakan material yang telah
mengalami transportasi yang disebabkan oleh aktiitas sungai atau aliran air
permukaan dan aktiitas pasang surut air laut.
Penyebaran endapan ini di daerah penelitian meliputi bagian baratlaut,
tenggara dan timurlaut, menempati pedataran !abansai, lembah Abepura-
0otara5a dan adataran pasang surut Entrop membentuk areal seluas &,'4 kmC
atau sekitar %,&/ dari luas daerah penelitian. 3embentuk satuan
geomorologi pedataran lu6ial Abepura dan !abansai serta pedataran marin
Entrop.
Endapan alu6ial di daerah penelitian disusun oleh material hasil
rombakan batuan yang telah ada sebelumnya yang terdiri dari material rombakan
basa-ultrabasa dan material malihan serta batugamping klastik maupun terumbu
yang secara umum didominasi oleh bongkah-kerikil yang membundar-
membundar tanggung hingga material berukuran lempung dengan ketebalan
rata-rata 7' meter.
Hubungan stratigrai dengan satuan yang lebih tua di ba$ahnya adalah
ketidakselarasan disconformity, yaitu dengan adanya bidang erosi sebagai
indikasi adanya selang $aktu penegendapan maupun pembentukan. 9mur
endapan ini adalah resen dengan proses sedimentasi di lingkungan ra$a, dataran
ban5ir dan dataran pasang surut air laut yang masih giat hingga sekarang. )ila
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
>%
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
36/37
bab 3 stratigrafi
disebandingkan dengan stratigrai regional, maka satuan ini termasuk dalam
uarter allu6ium (a yang berumur Holosen yaitu material-material kerakal-
kerikil, batupasir, lanau, lempung dan lumpur dengan lingkungan pengendapan
ra$a dan pantai ("oya dan #u$arna, %&&', )P*+ )andung.
2oto *.%. 0enampakan cekungan sedimentasi resen yang diisi endapan alu6ial pada daerah9ncen )a$ah Abepura. Tampak adanya cekungan genangan air (s$ sebagai indikasi masih
giatnya proses sedimentasi dari satuan ini. Dioto pada stasiun * relati ke baratlaut.
geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona
>
-
7/24/2019 Bab 3 Stratigrafi
37/37
bab 3 stratigrafi
2oto *.. #entuhan ktidakselaran disconformity (dis antara endapan alu6ial (eadengan bidang erosi batugamping biomikrit (bgm anggota dari satuan bancuh didaerah Abepura. Dioto pada stasiun % relati ke baratlaut.
>*
top related